Anda di halaman 1dari 6

Hari / tanggal : Kamis,16 September 2021

Kelompok : Lactobacillus sp

Prodi : DIV TLM

Nama anggota :
1. Ekhanviryo Dirga Ahmad Gibran
2. Naela Dinda Faizha
3. Renata Yulia Ismawardani
4. Adila Purnama Putri
5. Tias Yuliana

Orientasi Keselamatan Laboratorium

Vidio yang di upload oleh safety vido menjelaskan tentang orienrtasi


keselamatan laboratorium.

Orientasi keselamatan kerja akan membantu tenaga kerja untuk memulai


pekerjaan dengan benar dalam praktik yang aman. Banyak laboratorium dengan
kompleksitas pekerjaan sedang dilakuakn dengan kondisi tenaga kerja yang sangat
melelahkan. Keadaaan ini tentunya cenderung mondominasi fokus tenaga kerja. Sering
kali, kelalaian di lakukan oleh tenaga kerja dikarenana hal ini. Dalam kondisi yang
melelahkan para tenaga kerja sering kali mengabaikan tindakan pencegahan
keselamatan yang merupakan dasar dari perlindungan terhadap diri sendiri, oranglain
dan lingkungan tempat bekerja.

Saat ini persyaratan OSHA semakin diperketat guna melindungi para tenaga
kerja dan lingkunganya. Diperketatnya persyaratan OSHA ini bertujuan agar lingkungan
laboratorium bisa jauh lebih ideal. Karena apabila terjadi kecelakaaan di laboratorium
tempat kerja, tidak hanya diri sendiri yang terkena dampak. Namun, perusahaan atau
instansi tempat kita bekerja juga iut terkena dampaknya.

Dampak yang dapat ditimbulkan dari kecelakaan di tempat kerja seperti akibat
dari cidera pekerja yang jelas dapat menghambat proses pemeriksaan yang akan
berimbas kepada pasien. Ada juga dampak kontaminasi di lingkungan tempat kerja.
Kontaminasi ini mungkin bisa di bereskan dengan segera jika hanya bervolume kecil.
Namun jika besar maka membutuhkan penaganan khusus dengan alat khusus dan waktu
yang lebih lama.

Ada beberapa topik yang relevan yang bisa dibahas dari orientasi keselamatan
laboratorium. Mulai dari proses pra analitik yaitu proses penaganan pertama mulai dari
persiapan pasien hingga penaganan sampel oleh petugas sebelum dilakukanya
peeriksaan. Selanjutnya ada proses analitik yang merupakan proses pemeriksaan sampel
hingga keluarnya hasil. Proses terakhir dalam pemeriksaan laboratorium adalah post
analitik.

Pada orientasi keselamatan laboratorium keselamatan dan penaganan bahan


berbahaya juga sangat diperhatikan. Setiap bahan memiliki penagaanan nya masing-
masing baik sebelum ataupun sesudah di gunakan. Sehingga apabila terjadi kecelakaan
keja penaganan nya juga memerlukan engetahuan khusus yang telah di patenkan oleh
OSHA.

Fokus kuat kepada kepatuhan OSHA sangat penting di terapkan oleh para
pekerja di laboratorium. Karena telah tercantumkan di dalamnya semua peraturan dan
prosesur yang relevan dari semua kegiatan di laboratorium yang tercakup secara
terperinci, termasuk penggunanan dan pengelolaan lembar data keselamaatan bahan.

Topik lainya mulai dari alat pelindung diri. Alat pelindung diri bagi para pekerja
di laboratorium juga di atur denan keteteapan tertentu mulai dari jenis, bahan, warna,
bahkan panjang dari jas pelindung diri. Penggunaan masker dan handscoon juga
merupakan perisai pertama penunjang keselamatan para pekerja.

Ventilasi yang baik juga di perlukan dalam ruangan laboratorium agar sirkulasi
dapat berganti setiap waktu. Hal ini dikarenana kelembaban memicu datangnya bakteri
dan laboratorium adalah tempat yng identik denan bakteri. Tempat penyimpanan bahan
kimia merupakan suatu ruang khusus dengantemperatur dan ketentuan khusus yang
harus sanggat di perhatikan peletakan dan prosedur penaganannya,

Dan yang terakhir dari orientasi keselamatan laboratorium mencakup penaganan


limbah. Limbah dari laboratorium tidak bisa diperlakukan sama dengan limbah umum
lainya. Limbah laboratorium memiliki suatu ketentuan khusus untuk penagananya
karena limbah di laboratorium merupakan imbah yang infeksius. Jika dibiarkan begitu
saja kemugkinan pencemaran limbah kepada lingkungan sekitar bahkan makhluk hidup
sangat amat membahayakan.

Dari sini kami ambil kesimpulan bahwa dalam kondisi apapun para tenaga kerja
harus mengupayakan untuk mengotimalkan orientasi keselamatan kerja. Hal ini akan
sangan mrugikan banyak pihak jika melalaikanya. Baik dalam bentuk fisik, materi,
bahkan pelayanan.
Hari / tanggal : Kamis,16 September 2021

Kelompok : Lactobacillus sp

Prodi : DIV TLM

Nama anggota :

1. Ekhanviryo Dirga Ahmad Gibran


2. Naela Dinda Faizha
3. Renata Yulia Ismawardani
4. Adila Purnama Putri
5. Tias Yuliana

Pengambilan Darah yang Aman dan Efektif

Vidio diupload oleh OSHVidio. Pada vidio kali ini menjelaskan mengenai cara
pengambilan darah yang aman dan efektif.

Sebelum melakukan pengambilan darah seorang plebotomi diwajibkan untuk


mengetahui informasi dari pasien seperti nama, alamat, tanggal lahir. Serta dalam
beberapa pemeriksaan diwajibkan untuk puasa, dan seorang plebotomis harus
menanyakan apakah sebelumnya pasien berpuasa atau tidak, jika berpuasa ditanyakan
pasien makan terakhir berapa.

Pengambilan darah dengan metode vacutainer merupakan salah satu cara yang
digunakan untuk penambilan darah. Cara pengambilan darah dengan metode vacutaier :

1) Dilakukan persiapan alat terlebih dahulu seperti vacutainer, tabung vacum,


jarum.
2) Seorang plebotomi harus membersihkan kebersihan tangan terlebih dahulu
dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian menggunakan
sarung tangan steril.
3) Posisikan lengan agar sedikit menekuk kemudian pasang torniquet sekitar 3 jari
diatas lipatan siku atau diatas vena mediana cubiti
4) Lakukan perabaan / palpasi untuk memastikan letak vena.
5) Lakukan desinfeksi didaerah sekitar tusukan dengan alkohol swab 70% dari
dalam keluar, tunggu hingga kering.
6) Kemudian tusuk vena dengan posisi lubang jarum menghadap keatas dengan
sudut sekitar 30°.
7) Jika darah sudah masuk kedalam indikator, kemudian masukkan tabung
kedakam holder dan lepas torniquet. Serta pasien diminta untuk membuka
kepalan tangan
8) Jika dikira darah sudah cukup kemudian tarik jarum dan lepaskan tabung
vacume. Jika tabung vacum mengandung anticoagulant jangan lupa
dihomogenkan.
9) Tutup bekas tusukan dengan kapas
10) Kemudian beri label identitas pasien seperti nama, alamat, dan tanggal lahir
pasien, serta nomer RM.
Sampel kemudian diproses untuk diperiksa, sebelum memeriksa sampel pastikan
sesuai dari formulir pemeriksaan dengan label tabung sampel.

Perlu diingat komunikasi yang baik dengan pasien sangat bermanfaat agar pasien
merasa tenang dan tidak takut. Posisi jarum saat menusuk jangan teralu menukik dan
terlalu dalam karena daoat membuat jarum meleset dari vena. Serta persiapan sebelum
pengambilan sampel akan mempermudah kita dalam melakukan pengambilan sampel
darah.

Macam – macam tabung vacum dengan bermacam-macam anticoagulant :

1) Tutup biru : berisi anticoagulan natrium sitrat


2) Tutup merah : tanpa zat aditif
3) Tutup kuning : berisi ge separator
4) Tutup ungu : berisi anticoagulan EDTA
5) Tutub abu-abu : berisi natrium fluoride dan kalium oksalat
Hari / tanggal : Kamis,16 September 2021

Kelompok : Lactobacillus sp

Prodi : DIV TLM

Nama anggota :

1. Ekhanviryo Dirga Ahmad Gibran


2. Naela Dinda Faizha
3. Renata Yulia Ismawardani
4. Adila Purnama Putri
5. Tias Yuliana

Mengenal Lebih Dekat Prodi Teknologi Laboratorium Medis

Vidio diupload oleh STIKES Mitra Keluarga. Pada vidio yang disajikan
menggambarkan mengenai kegiatan praaktikum yang dilakukan oleh mahasiswa
Teknologi Laboratorium Medik di STIKES Mita Keluarga. Ruang lingkup seoraang
Teknologi Laboratorium Medis berada di laboratorium yang berhungungan dengan
media dan reagen, analisis instrumen, laboratorium Kimia Analitik, Kimia Gizi,
maupun Kimia Farmasi.

Sebelum seorang ATLM melakukan praktikum, seorang ATLM diwajibkan


menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti jas laboratorium, masker, sarung tangan
itu merupakan hal yang mendasar. Dalam melakukan praktikum seorang ATLM tidak
jauh jauh dengan yang namanya jarum suntik, vacum tube, alat fotometer, alat
hematology analyzer, urine analyzer.

Dalam melakukan praktikum yang berhubungan dengan sampel seorang ATLM


pasti melakukan 3 hal tahapan. Yang pertama tahap pra-analitik, analitik, dan post
analituk. Yang pertama tahap pra analitik, tahap ini merupakan tahap awal sebelum
dilakukan pemeriksaan, seperti persiapan alat, melakukan labelisasi pada peralatan dan
wadah sampel. Kemudian tahap analitik, atau tahap pemeriksaan seperti tahap
pengambilan darah, dimana seorang ATLM harus pandai berkomunikasi dengan pasien,
untuk menjelaskan tindakan apa yang sedang dilakukan seoranb ATLM agar pasien
dapat memahami, kemudian pemeriksaan sampel yang dilakukan baik secara manual
maupun otomatis. Dan yang terakhir yaitu post analitik, yaitu tindakan setelah
pemeriksaan selesai, tindakan post analitik ini dapat berupa penulisan hasil dan
memasukkan data hasil sebelum diserahkan ke dokter atau pasien.

Praktikum yang dilakukan seorang ATLM beragam, seperti pemeriksaan


hematologi, kimia klinik, anatomi, kimia analisa, entomologi, bakteriologi dan lain
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai