A. TEORI ATOMISME
Atomisme adalah filsafat alam yang berkembang di
beberapa peradaban kuno. Di dalam peradaban Barat, atomisme
merujuk pada Leukippos dan muridnya, Democritus dari abad
ke-5 SM. Pengikut atomisme ini mengajukan teori bahwa dunia
alami terdiri dari dua benda yang mendasar, saling berlawanan,
dan tidak dapat dibagi atom dan kehampaan. Atom tidak dapat
diisi oleh sesuatupun, atom bergerak di kehampaan menuju
klaster yang berbeda-beda (dan klaster-klaster ini membentuk
senyawa-senyawa penghambat). Atom adalah kenyataan
bendawi terkecil, satuan bangunan yang tidak dapat
dimusnahkan.
Kata atomisme diturunkan dari kata sifat bahasa
Yunani, atomos, yang arti harfiahnya adalah tidak dapat
dipenggal “a tomos” (tidak dapat dipenggal) tomos adalah
sekawan dari kata kerja bahasa Yunani temnein (memenggal)
Konsep atomisme terbentuk akibat kecelakaan sejarah, yaitu
fakta bahwa para kimiawan dan fisikawan sebelum abad ke-19
mengira bahwa partikel tidak dapat dibagi, sehingga dikenali
sebagai a-tom tak terpenggal dari tradisi kuno. Namun, pada
abad ke-20 diketahuilah bahwa atom ternyata terdiri dari entitas
yang lebih kecil: elektron, neutron, dan proton. Bahkan
percobaan tahap lanjut menunjukkan bahwa proton dan neutron
terdiri dari beberapa kuark. Kuark yang dimaksud ini secara
empirik belum terbukti memiliki substruktur. Meskipun
penamaan ini menjadi kurang relevan, ungkapan "kenyataan
bendawi yang tidak dapat dibagi" masih menjadi pedoman di
dalam konsep atomisme.
Atomisme adalah teori filosofis dan ilmiah bahwa keyataan
dibentuk oleh bagian-bagian elementer yang tak dapat dibagi
yang disebut atom. Dengan adanya eksistensi atom maka akan
terdapat juga lawan atom, atau “anti-atom” yaitu kekosongan.
Democritus dari Abdera (469-370) menamakannya atom,yang
berasal dari “atomos” yang dalam bahasa Yunani berati “tidak
bisa dipotong”. Atom, menurut Democritus, bagaikan blok-blok
yang sangat kecil hingga tak terlihat lagi, yang tidak bisa dibagi
dan bersifat abadi.
Democritus beranggapan bahwa ada tak terhingga jenis
atom di alam semsta, di mana masing-masing atom mempunyai
sifat tersendiri. “Atom kayu”, sebagai contoh, akan berperilaku
berbeda dengan “Atom air”. Sifat-sifat dari atom yang akan
terasa oleh indra kita, sabagai warna, berat dan lain-lain.
Perkembangan sains telah mengidentifikasika sejumlah jenis
atom, misal ferrum (besi) dan aurum (emas) dan kombinasi
atom-atom, misal air dari atom hidrogen dan atom oksigen.