Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

TERMODINAMIKA

ACARA 2 : HUBUNGAN TEKANAN UAP SUATU SENYAWA DENGAN SUHU

Disusun oleh

Nama : Karisma Yunita Kurniasari

NIM : 021200054

Fakultas/Prodi : Teknik Industri/D3 Teknik Kimia

Hari, Tanggal : Selasa, 14 September 2021

Dosen Pembimbing : Yuli Ristianingsih, S.T., M.eng.

LABORATORIUM TERMODINAMIKA
PROGAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM TERMODINAMIKA
HUBUNGAN TEKANAN UAP SUATU SENYAWA DENGAN SUHU
ACARA 2

Disusun oleh :

Nama : Karisma Yunita Kurniasari

NIM : 021200054

Fakultas/Prodi : Teknik Industri/D3 Teknik Kimia

Hari, Tanggal : Selasa, 14 September 2021

Dosen Pembimbing : Yuli Ristianingsih, S.T., M.eng.

Disetujui
Dosen Pembimbing

Yuli Ristianingsih, S.T., M.eng.


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya praktikan dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Praktikum Termodinamika yang berjudul “Hubungan Tekanan
Uap Suatu Senyawa Dengan Suhu” ini dengan tepat waktu.
Laporan praktikum ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Praktikum Termodinamika, Prodi D3 Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri,
UPN “Veteran” Yogyakarta.
Pada kesempatan kali ini praktikan mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah mendukung penyusunan laporan ini, khususnya kepada :
1. Ibu Yuli Ristianingsing, S.T., M.eng. sebagai Dosen Pembimbing
Praktikum Pemisahan Difusional.
2. Ibu Anita Dewi, S.T., sebagai Asisten Laboratorium Praktikum
Termodinamika Acara 2 “Hubungan Tekanan Uap Suatu Senyawa
Dengan Suhu”.
3. Seluruh rekan praktikum yang telah bekerjasama dengan baik.

Dalam penyusunan laporan praktikum ini, praktikan menyadari akan adanya


ketidaksempurnaan, oleh karena itu praktikan mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kemajuan laporan praktikum ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khalayak yang
membutuhkan untuk mendukung kegiatan belajar.

Yogyakarta, 14 September 2021

Praktikan

Karisma Yunita Kurniasari


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tekanan uap adalah tekanan suatu uap pada kesetimbangan dengan fase
bukan uap-nya. Semua zat padat dan cair memiliki kecenderungan untuk menguap
menjadi suatu benuk gas, dan semua gas memiliki suatu kecenderungan untuk
mengembun kembali. Pada suhu tertentu, suatu zat tertentu memiliki suatu tekanan
parsial yang merupakan titik kesetimbangan dinamis gas tersebutpada suhu
tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari tekanan uap merupakan sesuatu hal yang sangat
penting, karena tekanan uap sangat mempengaruhi suhu atau temperature. Tekanan
uap berbanding lurus dengan suhu, ketika tekanan uap meningkat maka suhu akan
bertambah tinggi. Sebaliknya, apabila tekanan uap turun maka suhu akan
mengalami penurunan.
Dalam atmosfer senantiasa terdapat uap air. Kadar uap air dalam udara
disebut kelembaban. Kadar ini berubah-ubah tergantung pada suhu atau temperatur
di suatu tempat. Tekanan uap merupakan presentase kandungan air dalam udara.
Tekanan udara ditentukan oleh jumlah uap air yang terkandung di dalam udara.
Total massa uap air persatuan volume udara disebut tekanan absolut.
Dalam suatu larutan tekanan uap cairan merupakan salah satu sifat penting
dalam larutan. Tekanan uap larutan penting dalam proses mengidentifikasi suatu
larutan. Dalam hal sistem binner, bila komponennya mirip ukuran molekul dan
kepolarannya, maka tekanan uap larutan dapat diprediksi dari tekanan uap
komponennya. Hal ini karena sifat tekanan uap yang aditif. Besarnya tekanan uap
tergantung pada jenis zat dan suhu. Zat yang memiliki gaya tarik menarik
antarpartikel yang relatif besar akan sukar menguap, sehingga tekanan uap relatif
rendah. Sedangkan zat yang memiliki gaya tarik menarik antarpartikel yang relatif
kecil atau lemah maka akan mudah menguap, sehingga tekanan uap yang dimiliki
relatif tinggi. Zat yang mudah menguap disebut dengan volatile.
1.2 Tujuan
Dalam percobaan kali ini memiliki beberapa tujuan yaitu sebagai berikut :
1. Mencari hubungan suhu dan tekanan uap suatu senyawa.
2. Membandingkan hasil tekanan uap secara percobaan dengan hasil tekanan uap
secara perhitungan.

1.3 Dasar Teori


Tekanan uap adalah tekanan suatu uap pada kesetimbangan dengan fase
bukan uap-nya. Tekanan uap suatu cairan tergantung pada banyaknya molekul di
permukaan yang memiliki energi kinetik yang cukup untuk lolos dari tarikan
molekul-molekul tetangganya. Tekanan uap juga tergantung pada suhu atau
temperature. Semakin tinggi tekanan dalam suatu tempat dengan volume yang sama,
maka akan semakin tinggi suhu. Sebaliknya apabila tekanan dalam suatu tempat
rendah dengan volume yang sama, maka akan semakin rendah suhunya.
Untuk menentukan hubungan tekanan uap suatu senyawa dengan suhu
menggunakan pemanas untuk menghasilkan uap yang kemudian akan dilakukan
pengembunan menggunakan alat pendingin balik. Untuk mengukur tekanan
menggunakan alat manometer. Manometer merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur tekanan udara luar (tekanan atmosfer). Manometer bekerja dengan cara
menempatkan cairan dalam tabung, dibawah tekanan. Salah satu ujung diisi dengan
gas yang akan diukur, gas dipompa hingga belakang tabung dapat disegel. Ujung
yang lain dibiarkan terbuka agar mendapatkan tekanan alami dari luar. tekanan
atmosfer menekan cairan, hingga turun ke ujung tabung tertutup, cairan kembali ke
sisi lain. Pengukuran dilihat dari apabila cairan rata, maka tekanan gas sama dengan
tekanan udara luar. apabila apabila cairan naik atau lebih tinggi, maka tekanan udara
lebih besar dari gas. Apabila cairan turun ke bawah atau lebih rendah, maka tekanan
udara lebih kecil dari gas.
Jika uap dan cairan dari suatu komponen murni berada dalam kesetimbangan
pada suhu tertentu, maka tekanan kesetimbangan itu disebut tekanan uap. Pada suhu
tertentu hanya ada satu tekanan yang fase cair dan uap dari suatu komponen murni
berada dalam kestimbangan.
Tekanan uap dari suatu cairan dapat diperkirakan sebagai fungsi dari suhu
melalui persamaan Antoine :

Keterangan :
PO = tekanan uap murni (mmHg)
T = temperature (K)
A,B,C = konstanta
Untuk air (H2O) A = 18,3036
Untuk air (H2O) B = 3816,44
Untuk air (H2O) C = -46,13

Dari persamaan Antoine, semakin tinggi suhu (T), maka tekanan uap (PO)
dari suatu senyawa akan semakin tingi juga. (Smith, 2005)
BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN

II.1 Alat dan Bahan


A. Alat
1. Pompa vakum
2. Pendingin balik
3. Manometer
4. Labu leher tiga
5. Pemanas
6. Termometer
7. Gelas ukur
8. Gelas beker
9. Corong
B. Bahan
1. Air

II.2 Rangkaian Alat

Gambar 1.II.2 Rangkaian Alat Hubungan Tekanan Uap Senyawa dengan Suhu
Keterangan :
1. Labu leher tiga
2. Kompor pemanas
3. Pendingin balik
4. Barometer
5. Erlenmeyer
6. Kran pengatur tekanan
7. Termometer

II.3 Diagram Alir

Menyiapkan alat dan bahan

Air
200 ml Memasukkan air ke dalam labu leher tiga

Menyalakan kompor listrik, pendingin balik, dan pompa vakum

Mengatur beda tekanan pada manometer (1,3,5 (cmHg))

Mencatat suhu titik didih pada setiap beda tinggi manometer

Membandingkan antara PO percobaan dan Po perhitungan

Gambar 2.II.3 Diagram Alir Hubungan Tekanan Uap senyawa dengan suhu
BAB III

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

III.1 Hasil Pengamatan

Tekanan barometik (PO) = 760 mmHg = 76 cmHg

Tabel 1.III.1 Tabel Data Hasil Pengamatan

Beda manometer 1 cmHg 3 cmHg 5 cmHg


( )
Titik didih cairan 85 oC 93 oC 95 oC
(T)
III.3 Pembahasan

Pada percobaan kali ini yang berjudul Hubungan Tekanan Uap Suatu
Senyawa dengan Suhu, dengan tujuan percobaan yaitu :

1. Mencari hubungan suhu dan tekanan uap suatu senyawa.


2. Membandingkan hasil tekanan uap secara percobaan dengan hasil tekanan uap
secara perhitungan.

Tekanan uap merupakan tekanan dari suatu uap pada kesetimbangan dengan
fase bukan uap-nya. Tekanan uap suatu cairan tergantung pada banyaknya molekul
di permukaan yang memiliki energi kinetik yang cukup untuk lolos dari tarikan
molekul-molekul tetangganya. Tekanan uap juga tergantung pada suhu atau
temperature. Semakin tinggi tekanan dalam suatu tempat dengan volume yang sama,
maka akan semakin tinggi suhu. Sebaliknya apabila tekanan dalam suatu tempat
rendah dengan volume yang sama, maka akan semakin rendah suhunya. Untuk
menentukan hubungan tekanan uap suatu senyawa dengan suhu menggunakan
pemanas untuk menghasilkan uap yang kemudian akan dilakukan pengembunan
atau pendinginan uap agar fasenya berubah menjadi cair kembali menggunakan alat
pendingin balik. Untuk mengukur tekanan menggunakan alat barometer.
Pada percobaan kali ini digunakan air (H2O) sebagai bahan percobaan. Dalam
percobaan tekanan sebagai variasi yaitu, 1cmHg, 3 cmHg, dan 5 cmHg. Proses
dalam menentukan hubungan tekanan uap suatu senyawa dengan suhu dilakukan
dengan proses distilasi. Proses distilasi yaitu pemisahan suatu zat atau bahan
berdsarkan beda kecepatan penguapan.
Dari hasil pengamatan dalam percobaan kali ini didapatkan data dan
perhitungan sebagai berikut :
No. Beda Titik didihTekanan PO PO %
tekanan cairan (oC) barometik ( Percobaan Perhitungan kesalahan
(cmHg) (cmHg)
1. 1 85 76 75 406,0190 81,52
2. 3 93 76 73 585,461 87,53
3. 5 95 76 71 630,554 88,74

Dari tabel diatas didapatkan hubungan antara tekanan dengan suhu, yaitu
berbanding lurus. Karena semakin besar tekanan (PO) maka titik didih atau suhu
suatu cairan akan semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan teori yang ada, yaitu pada
persamaan Antoine yang berisi bahwa semakin tinggi suhu (T), maka tekanan uap
(PO) dari suatu senyawa akan semakin tinggi juga (Smith,2005).
Dari percobaan praktikum ini dapat diketahui pula apa saja faktor yang
mempengaruhi tekanan uap, sebagai berikut :
1. Jumlah pelarut
2. Jumlah molekul zat terlarut
3. Jenis zat terlarut
4. Suhu
BAB IV

PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

Dari data dan pembahasan pada laporan praktikum ini dapat disimpulkan
beberapa hal, sebagai berikut :

1. Hubungan suhu dan tekanan uap senyawa berbanding lurus, yaitu semakin
tinggi tekanan uap suatu senyawa (PO) maka semakin tinggi suhu (T).
2. Tekanan uap percobaan dan tekanan uap perhitungan cukup jauh berbeda
sehingga dihasilkan % kesalahan sebagai berikut :
PO Perhitungan PO Percobaan % kesalahan
(cmHg) (cmHg) (%)
406,0190 75 81,52
585,461 73 87,53
630,554 71 88,74
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun. 2021. Buku Petunjuk Pratikum Termodinaika. Yogyakarta.


Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

https://id.scribd.com/doc/242229882/tekanan-uap-analitik-docx diakses pada 17


September 2021.

https://www.academia.edu/19499371/Pengaruh_Tekanan_Uap_dan_Titik_Didih
diakses pada 17 September 2021.

Anda mungkin juga menyukai