Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

MAKALAH MENGENAI ILMU PENGETAHUAN DALAM


KEMAJUAN BANGSA

OLEH

AXEL HERBANI RAFIT

P3B117017

JURUSAN D3 TEKNIK ARSITEKTUR


PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Meskipun penyusunan makalah ini belum sempurna tetapi saya
berusaha untuk menghasilkan yang terbaik. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah “Bahasa Indonesia‟‟ dengan materi pembahasan “ILMU PENGETAHUAN
DALAM KEMAJUAN BANGSA‟‟.
Makalah ini saya susun dengan tujuan untuk memenuhi tugas untuk membantu dosen
menyiapakan perangkat alat penilaian, baik yang digunakan sebagai penilaian proses belajar,
maupun untuk penilaian hasil belajar. Selain itu makalah ini diharapkan ikut membantu pembaca
untuk lebih memahami dan mendalami ilmu pengetahuan dalam kemajuan bangsa.
Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.Semoga Allah SWT membalas dengan limpahan karunia dan inayah-
Nya dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat.

Kendari, Januari 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ………………………………………………... i
DAFTAR
KATA
I ISI …………………………………………………………..
PENGANTAR ii
I
BAB I PENDAHULUAN
I
.
I A. Latar
KATA Belakang …………………………………………………
PENGANTAR 1
1
.
. B. Rumusan Masalah ………………………………………………
I2 1
I.
1 C. Tujuan ………………………………………………………….. 1
.
BAB
I3 II PEMBAHASAN
I. A. Perkembangan Ilmu Pengetahuan ……………………………..
I 2
.
I B. Sejarah Ilmu Pengetahuan ……………………………………..
5 3
.
BAB . III PENUTUP
6
. A. Kesimpulan ……………………………………………………..
I A. Perkembangan Ilmu Pengetahuan 12
B. I Saran ……………………………………………………………
B. Sejarah Ilmu Pengetahuan 12
.
DAFTAR 6 C.PUSTAKA 13
D.I. E. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
I I. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
I F.
A. Sejarah
Perkembangan
Ilmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan
I. J. Sejarah Ilmu Pengetahuan
I B. Sejarah Ilmu Pengetahuan
.6 G.
. K.
H.6.6 C.
L. .
D.I. F. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
I K. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
E.II G. Sejarah Ilmu Pengetahuan
. L. Sejarah Ilmu Pengetahuan
. H.
6 M.
6
I. ..
N.
J.
O.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) telah membawa
perubahan pesat dalam peradaban manusia. Pekerjaan yang dilakukan manusia secara
manual kini dapat digantikan dengan mesin. Hal ini menuntut manusia untuk berpikir
lebih maju dalam segala hal agar tidak dianggap tertinggal. Komputer sebagai
salah satu bentuk dari kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi
dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai teknologi informasi dan komunikasi
sehingga dapat mendorong manusia untuk lebih meningkatkan efisiensi dan
efektifitasnya. Dengan demikian kemajuan IPTEK telah mempengaruhi semua ruang
lingkup kehidupan, termasuk juga dalam dunia pendidikan sebagai salah satu
alternatif dalam pemilihan media pembelajaran .
Menurut Arief S. Sadiman (2010: 17) mengatakan bahwa media pembelajaran
secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini
media pembelajaran berguna untuk : (a) menimbulkan kegairahan belajar; (b)
memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan
dan kenyataan. Sebagian besar objek yang dipelajari dalam matematika adalah materi
yang bersifat abstrak. Pendidik hendaknya menyadari bahwa media, berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa. Karena media akan membantu memberikan gambaran
atau model yang membantu siswa dalam hal proses belajar. Menurut Bandura dan
Walters yang di sampaikan dalam bukunya karya Slameto (2010: 21) menyebutkan
ada tiga karakteristik siswa dalam belajar mengamati dan meniru suatu media.
Pertama, peserta didik yang mengamati model dalam kehidupan nyata, misalnya
orang tua di rumah, guru di sekolah, dan orang lain dalam masyarakat. Kedua, peserta
didik simbolik. Dalam hal ini mereka mengamati gambar yang di presentasikan
secara lisan, tertulis atau dalam bentuk gambar. Ketiga, peserta didik yang bersifat
representasional, dalam hal ini peserta didik sangat senang bila gambar di
presentasikan dengan menggunakan alat – alat audiovisual, terutama televisi dan
video.

B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana Ilmu Pengetahuan Dalam Kemajuan Bangsa ?
C. TUJUAN
Mengetahui Ilmu Pengetahuan Dalam Kemajuan Bangsa
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Ilmu Pengetahuan


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam teknologi
informasi dan komunikasi, telah membawa dampak luas dan perubahan yang begitu
cepat terhadap semua aspek kehidupan. Tersedianya perangkat teknologi informasi dan
komunikasi yang semakin hari semakin canggih mempermudah dan mempercepat
hampir setiap orang untuk mengakses pusat informasi dan mengamati kejadian di
belahan bumi manapun di dunia ini dalam waktu yang hampir bersamaan. Kondisi yang
demikian juga telah mengubah tatanan dunia, sehingga kepemilikan ilmu pengetahuan
dan teknologi tidak mungkin menjadi monopoli dari satu bangsa.
Implikasi dari pergeseran paradigma tersebut ialah, negara dan bangsa manapun
yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi apalagi ditunjang oleh kepemilikan
akan kekayaan sumber daya alam maka akan menjadi negara yang kuat dan berjaya
dalam hampir semua aspek kehidupan. Persaingan antar negara untuk menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan
berdaya saing tinggi (Zanu Fahrul, 2013:1).
Rumusan Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea keempat menyiratkan
adanya tujuan nasional/Negara yang ingin dicapai sekaligus merupakan tugas yang harus
dilaksanakan oleh Negara, yaitu :
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
2. Memajukan kesejahteraan umum;
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa;
4. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan social.
Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu tujuan bangsa Indonesia
yang ingin dicapai dari dulu hingga sekarang. Kita tidak dapat memungkiri bahwa, untuk
mewujudkan hal tersebut pendidikan menjadi jalan utama yang harus ditempuh. Pendidikan
sangat memegang peranan penting dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui
pendidikan akan membantu setiap insan manusia bisa merasakan, menghayati, dan
menghargai jenjang makna hidup dari yang bersifat fisikal sampai yang moral, estetikal, dan
spiritual.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 3 menjelaskan bahwa:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.”
B. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
1. Zaman Purba
Pada zaman ini percobaan hanya bisa mengamati dan membeda-bedakan saja dan hasil
percobaannya hanya bersifat spekulatif dan error. semua pengetahuan pada zaman ini
hanya diterima apa adanya, belum ada usaha untuk mencari asal usul kebenaran tentang
suatu kejadian.
2. Zaman Yunani Kuno
Menurut Bertrand Russel, diantara semua sejarah, tak ada yang begitu mencengangkan
atau begitu sulit diterangkan selain lahirnya peradaban di Yunani secara mendadak.
Memang banyak unsur peradaban yang telah ada ribuan tahun di Mesir dan
Mesopotamia. Namun unsur-unsur tertentu belum utuh sampai kemudian bangsa
Yunanilah yang menyempurnakannya.
Zaman ini berlangsung dari abad 6 SM sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini
menggunakan sikap an inquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu
secara kritis), dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive
attitude (sikap menerima segitu saja). Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan
subur. Yunani mencapai puncak kejayaannya atau zaman keemasannya.
Pada zaman ini banyak bermunculan ilmuwan terkemuka. Ada beberapa nama yang
popular pada masa ini, yaitu:
a. Thales (624-545 SM) dari Miletus
Kurang lebih enam ratus tahun sebelum Yesus terlahir, muncullah sosok pertama dari
tridente Miletus yaitu Thales yang menggebrak cara berfikir mitologis masyarakat
Yunani dalam menjelaskan segala sesuatu. Sebagai Saudagar-Filosof, Thales amat gemar
melakukan muhibah. Ia bahkan pernah melakukan lawatan ke Mesir. Thales adalah filsuf
pertama sebelum masa Socrates. Menurutnya zat utama yang menjadi dasar segala materi
adalah air. Pada masanya, ia menjadi filsuf yang mempertanyakan isi dasar alam.
b. Pythagoras (580 SM–500 SM)
Pythagoras lahir di Samos (daerah Ioni), tetapi kemudian berada di Kroton (Italia
Selatan)Ia adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal melalui
teoremanya. Dikenal sebagai “Bapak Bilangan”, dan salah satu peninggalan Phytagoras
yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa
dari suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-
sisi siku-sikunya). Walaupun fakta di dalam teorema ini telah banyak diketahui sebelum
lahirnya Pythagoras, namun teorema ini dikreditkan kepada Pythagoras karena ia yang
pertama kali. membuktikan pengamatan ini secara matematis. Selain itu, Pythagoras
berhasil membuat lembaga pendidikan yang disebut Pythagoras Society. Selain itu, dalam
ilmu ukur dan aritmatika ia berhasil menyumbang teori tentang bilangan, pembentukan
benda, dan menemukan hubungan antara nada dengan panjang dawai.
c. Socrates (469 SM-399 SM)
Socrates lahir di Athena, dan merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar
dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles. Socrates adalah yang mengajar Plato,
dan Plato pada gilirannya juga mengajar Aristoteles. sumbangsih Socrates yang
terpenting bagi pemikiran Barat adalah metode penyelidikannya, yang dikenal sebagai
metode elenchos, yang banyak diterapkan untuk menguji konsep moral yang pokok.
Karena itu, Socrates dikenal sebagai bapak dan sumber etika atau filsafat moral, dan juga
filsafat secara umum.
d. Plato (427 SM-347 SM)
Ia adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal ialah
Republik (Politeia) di mana ia menguraikan garis besar pandangannya pada keadaan
“ideal”. Selain itu, ia juga menulis „Hukum‟ dan banyak dialog di mana Socrates adalah
peserta utama. Sumbangsih Plato yang terpenting tentu saja adalah ilmunya mengenai
ide. Dunia fana ini tiada lain hanyalah refleksi atau bayangan daripada dunia ideal. Di
dunia ideal semuanya sangat sempurna.
c. Aristoteles (384 SM- 322 SM)
Aristoteles adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander yang
Agung. Ia memberikan kontribusi di bidang Metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu
Kedokteran, dan Ilmu Alam. Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang
mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis.
Sementara itu, di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal
adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki. Dari kontribusinya, yang paling
penting adalah masalah logika dan Teologi (Metefisika). Logika Aristoteles adalah suatu
sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan sampai saat ini masih
dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal. Meskipun demikian,
dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan
berpikir induktif (inductive thinking). Logika yang digunakan untuk menjelaskan cara
menarik kesimpulan yang dikemukakan oleh Aristoteles didasarkan pada susunan pikir
(syllogisme).
Selain nama-nama diatas, masih ada filosof-filosof seperti Anaximander (610 SM-546
SM) dengan diktum falsafinya bahwa permulaan yang pertama, tidaklah bisa ditentukan
(Apeiron), karena tidaklah memiliki sifat-sifat zat yang ada sekarang. Anaximenes yang
hidup pada abad ke 6 SM., masih satu generasi dengan Anaximander, ia berpendapat
bahwa zat yang awal ada adalah udara. Ia menganggap bahwa semuanya di alam semesta
dirasuki dengan udara. Demokreitos (460-370 SM), ia mengembangkan teori mengenai
atom sebagai dasar materi, sehingga ia dikenal sebagai “Bapak Atom Pertama”.
Empedokles (484-424 SM) adalah seorang filsuf Yunani berpendapat bahwa materi
terdiri atas empat unsur dasar yang ia sebutsebagai akar, yaitu air, tanah, udara, dan api.
Selain itu, ia menambahkan satu unsur lagi yang ia sebut cinta (philia)
3. Zaman Islam Klasik
Zaman ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena awal mula zaman ini
pada abad 6 M sampai sekitar abad 14 M. Zaman ini disebut dengan zaman kegelapan
(The Dark Ages). Zaman ini ditandai dengan tampilnya pada Theolog di lapangan ilmu
pengetahuan. Sehingga para ilmuwan yang ada pada zaman ini hampir semua adalah para
Theolog. Begitu pula dengan aktifitas keilmuan yang mereka lakukan harus berdasar atau
mendukung kepada agama. Ataupun dengan kata lain aktivitas ilmiah terkait erat dengan
aktivitas keagamaan. Pada zaman ini filsafat sering dikenal dengan sebagai Anchilla
Theologiae (Pengabdi Agama).Selain itu, yang menjadi ciri khas pada masa ini adalah
dipakainya karya-karya Aristoteles dan Kitab Suci sebagai pegangan. Ketika Bangsa
Eropa mangalami masa kegelapan, kebangkitan justru menjadi milik Islam. Hal ini
dimulai dari munculnya Nabi Muhammad SAW pada abad ke-6 M, perluasan wilayah,
pembinaan hukum serta penerjemahan filsafat Yunani, dan kemajuan ilmu pengetahuan
Islam pada abad ke-7 M sampai abad ke-12 M. Pada masa ini Islam mandapatkan masa
keemasannya (Golden Age). Selain itu, pada abad ini terjadi perkembangan kebudayaan
di Asia Selatan dan Timur, seperti Ajaran Lao Tse (menjaga keharmonisan dengan alam)
dan Confucius (konsep kode etik luhur mangatur akal sehat). Pada masa kegelapan ini
ilmu pengetahuan di Eropa tidak berkembang. Karya ilmuwan yang masih menjadi
pegangan hanya karya Aristoteles. Pada abad 12 M, yang diklaim sebagai awal mula
zaman Renaissance telah muncul beberapa nama yang mempelopori di bidang ilmu dan
eksperimen, yaitu:
1. Roger Bacon (1214 M - 1294 M), juga dikenal dengan sebutan Doctor Mirabilis (guru
yang sangat mengagumkan). Ia adalah seorang filsuf Inggris yang meletakkan penekanan
pada empirisme, dan dikenal sebagai 1) salah seorang pendukung awal metode ilmiah
modern di dunia Barat. Teorinya menyatakan bahwa apa yang menjadi landasan awal dan
ujian akhir dari semua ilmu pengetahuan adalah pengalaman, dan syarat mutlak untuk
mengolah pengetahuan adalah dengan matematika. Sehingga ia dikenal sebagai pelopor
empirisme
2. Thomas Aquinas (1225 M -1274 M) adalah seorang filsuf dan ahli teologi ternama dari
Italia. Ia terutama menjadi terkenal karena dapat membuat sintesis dari filsafat Aristoteles
dan ajaran Gereja Kristen. Sintesisnya ini termuat dalam karya utamanya: Summa
Theologiae (Ikhtisar Teologi). Selain itu, karya Theologis Thomas yang sangat terkenal
adalah “Summa Contra Gentiles (Ikhtisar Melawan Orang-Orang Kafir)”.
3. Gerard van Cremona (1114 M -1187 M), adalah seorang penerjemah Arab karya
ilmiah. Dia adalah salah satu orang paling penting di Toledo. Ia menerjemahkan sekitar
70 bahasa Arab dan karya-karya klasik Yunani ke dalam bahasa Latin termasuk karya
Euclidius, Al-Farabi, Al-Farghani karya-karya lain.
4. Giovanni Boccaccio (1313 M - 1375 M) adalah seorang Italia penulis dan penyair.
Karya yang dihasilkan dalam periode ini meliputi Filostrato dan Teseida, Filocolo,
sebuah versi prosa yang ada roman Prancis, dan La Caccia di Diana, sebuah puisi dalam
daftar sajak oktaf neapolitan perempuan. Boccaccio terus bekerja, memproduksi Comedia
delle ninfe fiorentine (juga dikenal sebagai Ameto) campuran prosa dan puisi, tahun
1341, menyelesaikan lima puluh canto puisi alegoris Amorosa visione di 1342 M, dan
Fiammetta di 1343 M. Salah satu karya terakhirnya di Italia, satu-satunya karya penting
lainnya adalah Corbacci.
4. Zaman Renaissance
Zaman ini berlangsung pada awal abad 14 M sampai dengan abad 17 M. Renaissance
sering diartikan denagn kebangkitan, peralihan, atau lahir kembali (rebirth), yaitu di
lahirkan kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir , dan jauh dari ajaran-ajaran
agama. Tokoh-tokoh ilmuwan yang berpengaruh di masa ini ialah sebagai berikut:
1. Nicolaus Capernicus (1473 M-1543 M), adalah seorang astronom, matematikawan,
dan ekunom yang berkembangsaan Polandia. Ia mengembangkan Teori Heliosentris
(Tata Surya berpusat di matahari)
2. Galileo Galilei (1564 M-1642 M), adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia
yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah. Sumbangannya dalam keilmuan antara
lain adalah penyempurnaan teleskop (dengan 32 x pembesaran) dan berbagai observasi
astronomi. Dia adalah orang pertama yang melukiskan tata surya seperti yang kita kenal
sekarang
3. Tycho Brahe (1546 M-1601 M), adalah seorang bangsawan Denmark yang terkenal
sebagai astronom/astrolog dan alkimiawan. Tycho adalh astronom pengamat paling
menonjol di zaman pra –teleskop. Akurasi pengamatannya pada posisi bintang dan planet
tak tertandingi pada masa itu.
4. johannes Kepler (1571 M-1630 M), adalah astronom jerman, Matematikawan dan
astrolog. Ia paling di kenal melalui hukum gerakan planetnya. Kepler juga ahli optic dan
astronomi. Penjelasannya tentang pembiasan cahaya tertuang dalam buku Supplement To
Witelo, Expounding The Optical Part Of Astronomy. Ia orang pertama yang menjelaskan
cara kerja mata.
5. Fancies Bacon (1561 M-1626 M), adalah seorang filsuf, negarawan dan penulis
Inggris. Karya-karyanya antar lain membangun dan mempopulerkan motodologi induksi
untuk penelitian ilmiah, sering kali disebut metode Baconian.
5. Zaman Modern
Zaman ini sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 15 M. Tetapi, indikator yang nyata
terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung hingga abad 20 M. Hal ini ditandai dengan
ditandai dengan adanya penemuan-penemuan dalam bidang ilmiah. Menurut Slamet Iman
Sontoso, ada tiga sumber pokok yang menyebabkan berkembangnya ilmu pengetahuan di
Eropa dengan pesat, yaitu hubungan antara kerajaan Islam di Semenanjung Liberia
dengan negara Perancis, terjadinya Perang Salib dari tahun 1100-1300, dan jatuhnya
Istambul ke tangan Turki pada tahun 1453.
Zaman ini sudah dimulai sejak abad 14 M. zaman ini juga dikenal sebagai masa
rasionalisme yang tumbuh di zaman modern karena munculnya berbagai penemuan ilmu
pengetahuan. Tokoh yang menjadi pioner pada masa ini adalah Rene Decrates, Isaac
Newton, Charles Darwin, dan JJ. Thompson. Keterangan lebih lengkap sebagai berikut:
1. Isaac Newton (1643 M-1727 M), adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli
astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan theolog. Dia di katakana sebagai “Bapak ilmu
fisika klasik”. Karyanya yang berjudul Philosophiae Naturalis Principia Mathematica
menjabarkan tentang hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi
pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad ini
2. Rene Descartes (1596 M-1650 M), ia di kenal sebagai Renatus Cartesius, adalah
seorang filsuf dan matematikawan Perancis. Descartes kadang di panggil “Penemu
filsafat Modern” dan “Bapak matematika modern”. Pemikirannya yang menggunakan
revolusi adalah semuanya tida ada yang pasti, kecuali kenyataan bahwa seseorang
berfikir
3. Charles Robert Darwin 1809 M-1882 M) adalah seorang naturalis yang teori
revolusionernya meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis
keturunan yang sama (common Descent) dengan mengajukan seleksi alam sebagai
mekanismenya. Teorinya yang paling menggemparkan adalah “Nenenk moyang manusia
adalah kera”.
4. Joseph John Thompson (1856 M-1940 M) adalah seorang ilmuan dengan penelitiannya
yang membuahkan penemuan Elektron. Thompson mengungkapkan bahwa gas mampu
mengantarkan listrik. Ia menjadi seorang perintis ilmu fisika nuklir. Dia juga menemukan
sebuah metode untuk memisahkan jenis atom dan sinar molekul yang berbeda dengan
menggunakan sinar positif.
6. Zaman Kontemporer
Zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung hingga saat ini. Zaman ini
ditandai dengan adanya teknologi-teknologi canggih, dan spesialisasi ilmu-ilmu yang
semakin tajam dan mendalam. Pada zaman ini bidang fisika menempati kedudukan
paling tinggi dan banyak dibicarakan oleh para filsuf. Hal ini disebabkan karena fisika
dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur-
unsur fundamental yang membentuk alam semesta. Sebagian besar aplikasi ilmu dan
teknologi di abad 21 merupakan hasil penemuan mutakhir di abad 20. Pada zaman ini,
ilmuwan yang menonjol dan banyak dibicarakan adalah fisikawan. Bidang fisika menjadi
titik pusat perkembangan ilmu pada masa ini. Fisikawan yang paling terkenal pada abad
ke-20 adalah Albert Einstein. Ia lahir pada tanggal 14 Maret 1879 dan meninggal pada
tanggal 18 April 1955 (umur 76 tahun). Alberth Einstein adalah seorang ilmuwan fisika.
Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan
mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan
Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan
“pengabdiannya bagi Fisika Teoretis”. Karyanya yang lain berupa gerak Brownian, efek
fotolistrik, dan rumus Einstein yang paling dikenal adalah E=mc². Di artikel pertamanya
di tahun 1905 bernama “On the Motion-Required by the Molecular Kinetic Theory of
Heat-of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid“, mencakup penelitian tentang
gerakan Brownian. Menggunakan teori kinetik cairan yang pada saat itu kontroversial,
dia menetapkan bahwa fenomena, yang masih kurang penjelasan yang memuaskan
setelah beberapa dekade setelah ia pertama kali diamati, memberikan bukti empirik (atas
dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom. Dan juga meminjamkan
keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga kontroversial.
Pada zaman ini juga melihat integrasi fisika dan kimia, pada zaman ini disebut
dengan “Sains Besar”. Linus Pauling (1953) mengarang sebuah buku yang berjudul The
Nature of Chemical Bond menggunakan prinsip-prinsip mekanika kuantum. Kemudian,
karya Pauling memuncak dalam pemodelan fisik DNA, “rahasia kehidupan”. Pada tahun
ini juga James D. Watson, Francis Crick dan Rosalind Franklin menjelaskan struktur
dasar DNA, bahan genetik untuk mengungkapkan kehidupan dalam segala bentuknya.
Hal ini memicu rekayasa genetika yang dimulai tahun 1990 untuk memetakan seluruh
manusia genom (dalam Human Genome Project) dan telah disebut-sebut sebagai
berpotensi memiliki manfaat medis yang besar.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam teknologi


informasi dan komunikasi, telah membawa dampak luas dan perubahan yang begitu
cepat terhadap semua aspek pendidikan. Pendidikan merupakan bagian yang sangat
penting. Melalui pendidikan yang dikelola dengan baik dan melahirkan sumber daya
manusia yang memiliki kompetensi dan kualitas yang tinggi. Pembinaan dan
pengembangan pendidikan perlu terus dikembangkan dan diwujudkan melalui proses
berkesinambungan.
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 menyebutkan bahwa semua warga
Negara berhak mendapatkan pengajaran dan pendidikan ini berarti bahwa Negara
tanpa kecuali, baik yang normal maupun yang mengalami gangguan perkembangan
baik fisik, mental, emosi, sosial ataupun perilaku. Pendidikan yang diselenggarakan
bagi anak-anak berkelainan di Indonesia telah diatur dalam Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No.
0491/U/1992 tentang pendidikan yang khusus diselenggarakan bagi peserta didik,
yang menyandang kelainan fisik, mental, perilaku, dan sosial.
Penyelenggaraan pendidikan luar biasa pada dasarnya bertujuan untuk membantu
peserta didik yang menyandang kelainan fisik, mental, dan perilaku, agar mampu
mengembangkan sikap pengetahuan dan keterampilan sebagai pribadi maupun
anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan
sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan dalam dunia
kerja atau mengikuti pendidikan lanjut.

B. SARAN
pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Repelita VI
sebagai awal dari pjp " menandai suatu era yang sangat penting di
dalam sejarah pembangunan bangsa Indonesia. Dalam era yang kit a sebut
sebagai tlnqqalIandas dan era kebangkitan nasional kedua, bangsa Indonesia
telah bertekad untuk meningkatkan kemam- puan nasionalnya agar dapat
mengejar ketinggalan, berdiri sejajar dengan bangsa lain yang telah maju.
Dalam rangka itu, maka titik be rat pembangunan nasional dalam
pjp II oleh GBHN 1993 diletakkan di bidang ekonomi seiring dengan
kualitas sumber daya manusia.
GBHN 1993 juga mengamanatkan bahwa pembangunan ekonomi
diarahkan pada terwujudnya perekonomian nasional yang mandiri dan
andal berdasarkan demokrasi ekonomi untuk meningkatkan kemak-
muran seluruh rakyat secara selaras, adil, dan merata.
DAFTAR PUSTAKA

Lexy J. Moleong. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja


Rosdakarya.
Margaret M. Poloma. 1993. Teori Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Raja Grafindo.

https://www.google.com/search?q=perkembangan+Ilmu+pengetahuan+&ie=utf-8

https://www.klipaa.com/story/1284-sejarah-perkembangan-ilmu-pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai