DISUSUN OLEH :
MISNAWATI DEWI
PO0220216024
i
ii
iii
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN PALU
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN POSO
ABSTRAK
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat yang
Studi kasus penelitian ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada berbagai pihak
Kepada kedua orang tua saya Bapak Bedjo dan ibu saya Sulastri yang telah
mendukung dan memberikan nasihat agar saya selalu sabar dan ikhlas selama
Palu
Kesehatan Kementrian K
Poso. Sebagai pembibing 1 yang selalu sabar dan tidak pernah lelah
iv
4. Agusrianto, S.Kep.Ns, MM sebagai pembimbing 2 yang telah memberikan
saran dan masukan dalam penyelesaian penulisan proposal studi kasus ini.
Febrianti dan Miftahul Jannah yang telah memberikan dukungan, motivasi dan
kasus ini.
kemampuan yang dimiliki penulis maka Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
penelitian.
Penulis,
vi
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 7: SOP
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit kronis yang masih menjadi masalah utama dalam kesehatan baik
kerja insulin atau kedua-duanya. Lebih dari 90 persen dari semua populasi
diabetes adalah diabetes melitus tipe 2 yang ditandai dengan penurunan sekresi
insulin karena berkurangnya fungsi sel beta pankreas secara progresif yang
2014 sebesar 308 dari keseluruhan penduduk di dunia dan meningkat pada tahun
2015 sebesar 415 juta jiwa. Sedangkan data Riskesdas (2018) angka kejadian DM
pada tahun 2014 sebanyak 16.330 kasus dan pada tahun 2015 meningkat menjadi
16.456 kasus. Berdasarkan data Laporan Dinkes Kabupaten Poso pada tahun 2017
jumlah pasien DM yang berkunjung ke Puskesmas sebanyak 3.168 kasus dan data
yang diperolah dari Puskesmas Mapane pada tahun 2017 jumlah pasien DM yang
berkunjung berjumlah 134 kasus dan pada tahun 2018 meningkat menjadi 193
kasus.
protein dan lemak akibat dari ketidakseimbangan antara ketersediaan insulin dan
1
2
nefropati dan neuropati saraf sensorik (Rendy, 2012). Neuropati disebabkan oleh
gabungan dari beberapa faktor. Faktor utamanya adalah kadar gula darah yang
tinggi dalam waktu lama yang membuat dinding pembuluh darah menjadi lemah
sehingga tidak bisa memberi asupan oksigen dan gizi pada saraf.
Pada akhirnya sel saraf menjadi rusak, sehingga semakin lama sel saraf
tersebut tidak mendapat suplai makanan dan oksigen hal ini akan memudahkan
kulit. Neuropati perifer sering dirasakan pada ekstremitas bagian bawah. Hal
tersebut ditunjukan dengan gejala rasa tertusuk-tusuk, kesemutan dan rasa seperti
terbakar hingga makin lama kaki akan terasa ball (matirasa) serta penurunan
meningkatkan resiko terjadinya cidera dan infeksi pada kaki tanpa diketahui oleh
penderita DM. sehingga jika tidak segera ditangani dapat berujung pada nekrosis
jaringan dan amputasi (Smalzer & Bare, 2008). Penatalaksanaan yang dapat
dilakukan pada pasien diabetes melitus untuk menurunkan resiko integritas kulit
dan mencegah neuropati adalah dengan salah satu intervensi yaitu perawatan kaki.
melakukan perawatan kaki untuk menghindari terjadinya ulkus gangren dan juga
amputasi akibat nekrosis jaringan alam perawatan kaki tindakan yang harus
untuk mengatasi masalah pasien salah satu masalah keperawatan pada pasien
antara lain yaitu kerusakan integritas kulit dengan intervensi keperawatan mandiri
penyakit yang di derita oleh lansia itu sendiri mereka tidak tau cara mengelola
penyakitnya sendiri, maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan studi kasus
tentang “Penerapan perawatan kaki pada asuhan keluarga dengan kasus diabetes
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
Melitus.
D. Manfaat Penelitian
a. Pelayanan Keperawatan
c. Peneliti
d. Peneliti Lain
b. Etiologi
6
7
1. Faktor genetik
secara pasti.
2. Faktor non-genetik
c. Klasifikasi
lainnya
relative insulin
pankreatopati fibrokalkulus
d. Patofisiologi
glukosa yang tidak terukur oleh hati. Di samping itu glukosa yang
berasal dari makanan tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap
urin, eksresi ini akan disertai pengeluaran cairan dan elektrolit yang
Bare, 2012).
Namun pada penderita defisiensi insulin, proses ini akan terjadi tanpa
Bare, 2012)
Bare, 2012).
(Misdiniarly, 2012).
13
Patway
Defisiensi Insulin
Asidosis Trombosis
• Koma Ateroskerosis
Resti Gangguan Nutrisi
Kurang Dari • Kematian Makrovaskuler Mikrovaskuler
Kebututuhan
Jantung Selebral ekstremitas retina Ginjal
Retinopati Nefropati
Gangguan Diabetik
IntegritasKulit
Gangguan Penglihatan Gagal
Ginjal
Resiko Injury
1. Keluhan Klasik
makan.
2. Keluhan lain
b) Gangguan penglihatan
c) Gatal Bisul
yang lama sembuhnya. Luka ini dapat timbul karena akibat hal
yang sepele seperti luka lecet karena sepetu atau tertusuk peniti.
d) Gangguan Ereksi
e) Keputihaan
f. Komplikasi
1. Komplikasi akut
2015).
(PERKENI, 2015).
c) Hiperglikemi
2. Komplikasi Kronik
a) Komplikasi makrovaskuler
yang baik.
b) Komplikasi mikrovaskuler
c) Neuropati
kaki terasa terbakar dan bergetar sendiri, dan lebih terasa sakit
di malam hari.
g. Penatalaksanaan
1. Edukasi
pasien.
3. Latihan jasmani
4. Terapi farmakologis
h. Pemeriksaan Penunjang
DM (mg/dl)
(Mansjoer, 2009).
a. Pengertian
secara dini
amputasi
a. Pengkajian
1. Biodata
2. Riwayat kesehatan
b) Pola nutrisi dan cairan : pola makan dan minum sehari – hari,
mandiri.
e) Pola tidur dan istirahat : berapa jam sehari, terbiasa tidur siang,
4. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum
b) Sistem pernapasan
c) Sistem kardiovaskuler
d) Sistem pencernaan
badan.
e) Sistem musculoskeletal
f) Sistem intregumen
D. Diagnosa Keperawatan
sanitasi
E. Intervensi Keperawatan
F. Implementasi Keperawatan
dilakukan oleh perawat maupun tenaga medis lain untuk membantu pasien
(Nursallam, 2011).
G. Evaluasi
Menurut Nursalam, 2011 , evaluasi keperawatan terdiri dari dua jenis yaitu
A. Jenis penelitian
1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian
hari.
D. Fokus Studi
31
32
E. Definisi Operasional
F. Pengumpulan data
1. Data Primer
a. Wawancara
klien.
b. Observasi
c. Pemeriksaan Fisik
2. Data sekunder
mendukung masalah
G. Etika Penelitian
manusia)
penelitian.
4. Confidentiality (Kerahasiaan)
peneliti.
Inklusivitas)
dalam penelitian.
nonmalefience).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pemeriksaan ini lakukan selama 5 hari dan di lakukan evaluasi pada hari ke
B. Hasil Penelitian
1. Pengkajian
a. Data Umum
36
37
terdiri dari seorang ayah, ibu, dan 2 orang anak. Ibu H tinggal dengan
suami, anak keduanya sudah menikah dan di karun iai 3 orang anak.
rumah tangga tertata rapi. Lantai rumah Ibu H Tehel. Lingkungan rumah,
b. Riwayat Keluarga
Anggota keluarga Tn.s selain ibu H dalam 5 tahun terakhir tidak ada
sejak 5 tahun terakhir. Ibu H mengeluh sering keram bagian kaki, sering
kecapean dalam beraktivitas. Ibu H sering sering buang air kecil dan
mudah lapar. Jika penyakit Ibu H kambuh ia membeli obat diapotik dan
c. Struktur Keluarga
berperan sebagai seorang istri yang mengurus rumah tangga dan seorang
ibu bagi anak-anak serta berperan sebagai nenek bagi cucunya (dari anak
d. Fungsi keluarga
ke puskesmas.
sering kencing dan mudah lapar. Ia merasa gulanya mulai naik. Jika
ada masalah yang tidak bisa diselesaikan ibu H dan keluarga mencari
jalan keluarga dan ibu H menerima apapun yang terjadi pada ibu H
saat.
± 5 kali sehari). Ibu H mengatakan BAB 1 kali sehari pada pagi hari
Pola istrahat dan tidur teratur, ibu H tidur malam hari mulai pukul 21.00
sampai 05.00, tidur siang pukul 14.30. Gangguan tidur hanya terjadi pada
malam hari karna terasa BAK, setelah BAK dapat tidur kembali.
39
kali sehari menggunakan sabun mandi, sikat gigi 3 kali sehari pada saat
mandi.
g. Pemeriksaan fisik
vital pada keluarga Tn.S yaitu Tn.S umur 66 tahun, TD 140/90 mmhg,
H adalah :
1) Kepala
Bentuk kepala bulat, nampak bersih, rambut hitam terdapat uban, kulit
kepala bersih tidak tampak ketombe, telinga nampak bersih, tidak ada
tidak bengkok, rongga mulut bersih, tidak ada sariawan, ggi dalam
2) Leher
3) Dada
Bentuk dada simetris, tidak ada bunyi napas tambahan, tidak ada
pernapasan.
40
4) Abdomen
bunyi perkusi timpani, tidak ada nyeri tekan, dan tidak teraba
5) Genetalia
Ektremitas atas tidak ada kelainan, jari tangan kanan dan kiri
(keriput).
h. Status psikologis
i. Analisa Data
Do:
1) Ibu H menderita
DM sejak 5 tahun
terakhir.
2) Ibu H membeli
obat diapotik.
3) TTV
TD: 130/80 mmhg
N: 80X/menit
S: 36oc
RR: 70x/menit
4) Pemeriksaan GDS:
168 mg/dl
2 Ds: Ketidakmampuan Ketidakmampuan
1) Tn. S mengatakan khawatir meggunakan sumber kelurga mengambil
terhadap kesehatan ibu H. dimasyarakat guna keputusan mengenai
2) Ibu H mengatakan saat kaki memelihara kesehatan tindakan kesehatan
nya kesemutan ia berharap yang tepat
akan berkurang saat
mengonsumsi obat.
3) Ibu H mengatakan tidak perlu
ke puskesmas.
Do:
1) Pada kartu berobat terakhir ke
puskesmas tahun 2017.
j. Skoring
4. Intervensi
5. Implementasi
puskesmas.
6. Mendorong
keluaraga dan pasien
agar melakukan
pemeriksaan
kesehatan secara
rutin dipuskesmas.
2. Rabu 2. Ketidakmampuan merawat atau 1. Menjelaskan kepada S:
14/8/2019 menolong anggota keluarga yang sakit keluarga tentang - Ibu H
Jam pada ibu H (65 tahun) pada keluarga pengertian DM, mengatakan
14.00 Tn.S (66 tahun) b/d tidak mengetahui tanda dan gejala binggung
keadaan penyakit DM, penanganan dengan
(sifat,penyebaran,komplikasi,proknosis, DM, komplikasi penjelasan
dan perawatan). DM, pencegahan dengan
komplikasi DM diabetes
dengan melitus.
menggunakan lifleat. O:
2. Motifasi keluarga - Ibu H
untuk menyebutkan menyebutk
kembali yang sudah an definisi,
dijelaskan, terlihat penyebab,
pasien dapat tanda dan
menyebutkan gejala, tata
tentang diabetes laksana,
melitus. obat dan
3. Memberikan pujian serta
pada pasien saat yag komplikasi
dikatakan itu benar. penyakit
dan
pencegaha
n
komplikasi
.
- Klien
terlihat
binggung.
A: masalah
dapat
teratasi.
P:lanjutkan
intervensi
1. Kamis 3. Ketidakmampuan keluarga mengambil 1. Mendiskusikan S:
15/8/2019 keputusan mengenai tindakan kesehatan bersama keluarga - Ibu H
Jam yang tepat pada ibu H (65 tahun) pada tentang pentingnya mengatakan
10.00 keluarga Tn.S (66 tahun) b/d pemeriksaan kakinya terasa
ketidakmampuan mengunakan sumber kesehatan secara keram ketika
46
S : 36oc
Glukosa :248
mg/dl
A: masalah
teratasi
P : lanjutkan
intervensi
Jumat 6. Ketidakmampuan merawat atau 1. Menjelaskan kepada S ;
16/8/2028 menolong anggota keluarga yang sakit keluarga tentang - Ibu H mengatakan
jam 16.00 pada ibu H (65 tahun) pada keluarga Tn.S pengertian DM, tanda sudah paham
(66 tahun) b/d tidak mengetahui keadaan dan gejala DM, dengan tentang
penyakit penanganan DM, penyakitnya.
(sifat,penyebaran,komplikasi,proknosis,dan komplikasi DM,
perawatan). pencegahan komplikasi O :
DM dengan - Ibu H
menggunakan lifleat. Menyebutkan
2. Motifasi keluarga definisi,
untuk menyebutkan penyebab, tanda
kembali yang sudah dan gejala,
dijelaskan, terlihat penyakit DM.
pasien dapat - Klien sudah tidak
menyebutkan tentang binggung.
diabetes melitus.
3. Memberikan pujian A : masalah
pada pasien saat yag teratasi
dikatakan itu benar. P : lanjutkan
4. Perawat melakukan intervensi
perawatan kaki pada
klien.
Sabtu Ketidakmampuan keluarga mengambil 1. Menginstruksikan S:
17/8/2019 keputusan mengenai tindakan kesehatan klien untuk - Ibu H
Jam yang tepat pada ibu H (65 tahun) pada mencegah terjadinya mengatakan
10.00 keluarga Tn.S (66 tahun) b/d faktor resiko sudah mencegah
ketidakmampuan mengunakan sumber komplikasi. resiko terjadinya
dimasyarakat guna memelihara kesehatan. 2. Menganjurkan klien peningkatan
untuk beristirahat kadar gula darah
saat merasa lelah. - Ibu H
3. Memerikan melakukan
penjelasan tentang perawatan kaki
penyebab DM. dengan andiri
4. Melakukan dibantu oleh
perawatan kaki pada keluarga.
klien.
O:
- Ibu H paham
tentang penjelasan
49
yang diberikan
- TTV :
TD: 130/80 mmhg
RR: 20x/menit
N : 80x/menit
Glukosa : 249
mg/dl
A : masalah
teratasi
P : lanjutkan
intervensi
Sabtu Ketidakmampuan merawat atau menolong 1. Menjelaskan kepada S:
17/8/2019 anggota keluarga yang sakit pada ibu H (65 keluarga tentang - Ibu H
tahun) pada keluarga Tn.S (66 tahun) b/d pengertian DM, tanda mengatakan
tidak mengetahui keadaan penyakit dan gejala DM, paham dengan
(sifat,penyebaran,komplikasi,proknosis,dan penanganan DM, penjelasan
perawatan). komplikasi DM, tentang DM dan
pencegahan sudah
komplikasi DM mendiskusikan
dengan menggunakan bersama
lifleat. keluarga.
2. Motifasi keluarga - Klien nampak
untuk menyebutkan paham tentang
kembali yang sudah DM.
dijelaskan, terlihat
pasien dapat A : masalah
menyebutkan tentang sudah teratasi
diabetes melitus. P : intervensi
3. Memberikan pujian dipertahankan.
pada pasien saat yag
dikatakan itu benar.
4. Melakukan
perawatan kaki pada
klien.
C. Pembahasan
Setelah dilakukan penerapan asuhan keperawatan keluarga pada
maupun kesenjangan yang terdapat pada pasien antara teori dan kasus.
melitus.
a. Pengkajian
mersaa keram pada kaki saat merasa kelelahan, sering buang air
kadar gula daranya naik dia hanya berharap akan berkurang saat
kebijakan.
b. Diagnosa keperawatan
ibu H mengeluh mudah lelah, sering bak, dan mudah lapar, jika
memelihara kesehatan.
proknosis, perawatan)
c. Intervansi
yang sakit pada ibu H (65 tahun) pada keluarga Tn.S (66 tahun)
d. Implementasi
pada ibu H.
yang sakit pada ibu H (65 tahun) pada keluarga Tn.S (66 tahun)
e. Evaluasi
mudah haus dan lapar, jika ibu H mengalami hal tersebut ia hanya
perawatan kaki.
mengeringkan.
terjadinya perlukaan.
telapak kaki dan juga ruas-ruas jari dan juga sela-sela jari secara
kakinya.
tanpa alas kaki. Alas kaki yang digunakan seharusnya alas kaki
A. Kesimpulan
pertama pada ibu H 268 mg/dl, setelah di lakukan perawatan kaki kaki
tiga 249 mg/dl, hari ke empat 248 mg/dl, keram kaki yang di rasakan juga
mulai menurun.
B. Saran
1. Klien di harapkan dapat memahami informasi tentang Penerapan
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70