Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS PENGEMBANGAN PLATFORM

APPLIKASI ONLINE DRIVER TERHADAP ANGKUTAN PETE-PETE

(Studi Kasus : Kendari )

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pete-pete di Kendari identik dengan jenis transportasi murah meriah, jauh

dekat cukup Rp 2.500,-. Nah, jalur utama yang paling banyak pete-pete adalah jalur

Pasar Baru - Kota Lama. Dari mulai pasar barang RB (rombengan) atau barang

bekas impor di Sentral RB, hingga areal tugu MTQ dan Kota Lama yang terkenal

dengan toko emas terbaik khas Kendari, bisa kita capai dengan naik pete-pete ini.

Enaknya naik pete-pete, kita bisa request tempat tujuan kita, meski sedikit

melenceng dari jalur trayek yang resmi. Misalnya mau ke Kendari Beach, pak sopir

tinggal belok sedikit sebelum Kota Lama demi mengantar si penumpang. Pete-pete

di Kendari memiliki ciri khas yang cukup unik. Angkutan pete-pete merupakan

salah satu media transportasi yang digunakan masyarakat secara bersama-sama

dengan membayar tariff Kebutuhan akan transportasi atau angkutan pete-pete

menjadi kebutuhan utama manusia dalam melakukan pergerakan. Pesatnya

pertambahan penduduk disuatu wilayah akan sangat berpengaruh pada aktivitas

pergerakan dan perekonomian masyarakat, dengan demikian kebutuhan akan

penyediaan sarana dan prasarana transportasi akan semakin meningkat.Secara

teoritis, penyediaan angkutan pete-pete idealnya memenuhi dua kepentingan yang


berbeda yaitu pengguna jasa (demand) dan operator (supply). Di satu sisi pengguna

jasa akan memperoleh tingkat pelayanan yang sebaik-baiknya, dan disisi lain

operator memperoleh keuntungan yang cukup signifikan. Pada Era industri 4.0 four

zero point, Perkembangan teknologi sudah menjadi kepastian yang tidak

terbantahkan keberadaanya salah satunya dibidang penyedia jasa transpotasi umum.

Dewasa ini masyarakat kota kendari telah dilayani oleh berbagai aplikasi penyedia

jasa transportasi online semisal grab dan juga gojek, Dua aplikasi ini merupakan big

market modal transportasi masal yang khusus menangani pengguna jasa online.

Tuntutan zaman pada komoditi transportasi umum berdampak pada kurangnya

pengguna jasa angkutan pete-pete, Dikarenakan tidak adanya platform digital

semisal progam online driver khusus angkutan pete-pete untuk mempermudah para

penggunannya, akibatnya tidak sedikit dari para penyedia jasa angkutan pete-pete

yang mengalami penurunan omset pendapatan akibat kalah bersaing dengan para

penyedia jasa transportasi online.

Dengan menyediakan platform digital pada para penyedia jasa angkutan pete-

pete akan membantu mengurangi kesenjangan didalam persaingan penyedia jasa

transportasi umum, adanya platform digital pada angkutan pete-pete dapat

meningkatkan pelayananan costomer service sekaligus meningkatkan pendapatan

angkutan pete-pete. Aplikasi pada platform digital bagi para penyedia jasa angkutan

pete-pete setidaknya dengan menerapkan konsepnya yang bernuansa teknologi ini

problematika seperti menurunkan penumpang sembarang,berhenti mendadak dan

pengusaan jalur kiri yang tidak memenuhi aturan LLAJ dapat segera teratasi.
1.2 Rumusan Masalah

A.Apakah Platfrom digital ?

B.Apakah penyebab adanya Platfrom digital aplikasi pada angkutan

pete-pete itu?

C.Bagaimanakah sistemmatika penerapan teknologi pada angkutan

pete-pete?

D.Apakah masalah Platfrom digital aplikasi pada angkutan pete-pete ?

E.Mengapa masyarakat perlu menggunakan aplikasi angkutan

pete-pete?

1.3 Tujuan Penelitian

A. perkenalan online driver berbasis aplikasi pada angkutan

pete-pete

B. Mengetahui permasalahan yang terdapat pada angkutan pete-pete

C. Memberitahukan cara kerja aplikasi pada angkutan pete-pete

D. Menyelesaikan permasalahan aplikasi pada Platfrom digital

aplikasi pada angkutan pete-pete

E. Mendeskripsikan tingkat kepuasaan penggunaan jasa angkutan

1.4 Manfaat Penelitian

A. Memajukan komoditi angkutan pete-pete

B. Menyediakan pelayanan jasa angkutan pete-pete yang berkualitas

C. Mengurangi penyebab terjadinya kecelakaan

D. Sebagai penyedia jasa angkutan transpotasi murah

E. Meningkatkan omset pendapatan angkutan pete-pete


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi dan konsep

A. Platfrom digital

platform adalah tempat yang menjadi dasar bagi sistem operasi untuk berjalan

dengan lancar serta memungkinkan pengembangan perangkat lunak. Arti platform

bagi sebuah sistem operasi sangat penting. Selain menjadi tempat beroperasinya

hardware dan software tanpa ada platform sebagai dasarnya sistem operasi tidak

dapat dijalankan. Platform merupakan penggerak ekonomi digital diseluruh dunia

saat ini. Dimana Konsep ekonomi digital pertama kali di perkenalkan oleh Tapscott

(Tapscott, 1998), yaitu merupakan sebuah fenomena sosial yang mempengaruhi

sistem ekonomi, dimana fenomena tersebut mempunyai karakteristik sebagai sebuah

ruang intelijen, meliputi informasi, berbagai akses terhadap instrument informasi,

kapasitas informasi dan pemrosesan informasi.Komponen ekonomi digital yang

berhasil diidentifikasi pertama kalinya yaitu industry TIK, aktivitas e-commerce,

distribusi digital barang dan jasa.

Platform pertama kali didorong oleh kombinasi kemajuan teknologi. Dalam kurun

waktu kurang dari satu dekade, akses internet telah tumbuh lebih dari 500% persen.

Internet diperkirakan akan menghubungkan 50 miliar perangkat nirkabel mobile

pada 2020.28 Dengan lebih banyak pengguna, algoritma yang lebih baik untuk

pencocokan, perangkat lunak yang lebih baik untuk harga, lebih baik memotong
sumber daya untuk menyesuaikan setiap transaksi - biaya transaksi dapat dikurangi

Revolusi Bisnis Berbasis Platform sebagai Penggerak Ekonomi Digital di Indonesia.

Aplikasi Go-Jek sebagai platform percontohan yang dapat memberikan pengalaman

yang baik kepada penggunanya. Go-Jek adalah perusahaan teknologi dengan misi

sosial untuk meningkatkan kesejahteraan dan mata pencaharian pekerja di berbagai

sektor informal di indonesia dan ada 3 (tiga) nilai pokok terpenting gojek dalam

bekerja yakni Kecepatan, inovasi dan dampak Sosial Pengemudi gojek mengatakan

bahwa sejak bergabung dengan kami sebagai mitra, mereka telah merasakan

peningkatan pendapatan dan dapat hidup berkecukupan dikarenakan mereka dengan

mudah dapat menjangkaulebih banyak pelanggan melalui aplikasi ini serta mereka

(Pengemudi Gojek)juga memiliki akses ke Asuransi kesehatan dan kecelakaan,

layanan keuangan dan asuransi lainnya dengan pembayaran otomatis yang

terjangkau cepat & mudah.Go-Jek dapat dipesan melalui gojek App yang bisa

diunduh melalui Play Store maupun App Store, yang sudah tersebar beroperasi di

50 kota besar di seluruh indonesia.

B. Platform digital sebagai suatu fungsi

Ekosistem bisnis berbasis platform tercipta seiring dengan teknologi internet

yang berkembang sangat pesat, telah mengubah mekanisme bisnis konvensional.

Model bisnis ekosistem platform memanfaatkan data dan teknologi jaringan internet

secara tidak langsung telah membuat aturan baru agar sebuah nilai (value) dapat

dibuat dan memberikan hasil bagi setiap pemangku kepentingan dalam sebuah

ekosistem. Munculnya model bisnis platform bagi sebagian pelaku usaha sangat
membantu meningkatkan skala bisnis tanpa investasi (Moazed dan Johnson 2016),

dan juga meningkatkan nilai pelanggan dengan memanfaatkan efek jaringan (Parker

et al 2016, Choudary 2015). Karakteristik pertumbuhan ekosistem platform yang

berkembang secara viral telah menyebabkan gangguan di beberapa industry salah

satunya ojek sebagai penyedia jasa transportasi umum bertransformasi menjadi

online driver berbasis digital yang terprogam dalam suatu jaringan seluler yang

menghubungkan antara penumpang (pengguna jasa) dan seorang driver (penyedia

jasa).

Namun disisi lain ada beberapa angkutan umum di Indonesia yang masih belum

terdampak pada pesatnya pertumbuhan platform-platform digital, seperti :

1. Angkutan kota

Angkutan kota yaitu angkutan dengan kendaraan bermotor umum (ofline)

yang melayani trayek dalam kota yang terdiri dari :Bus besar, bus sedang,

dan bus kecil. Angkutan kota yang tidak melayani dalam trayek adalah

:Taksi

2. Angkutan antar kota

Angkutan antar kota yaitu angkutan dengan kendaraan bermotor umum

yang melayani trayek antar kota dalam satu provinsi (AKDP) atau antar

provinsi dari satu terminal ke terminal lain antar kota antar provinsi

(AKAP).

3. Angkutan sewaan

Angkutan sewaan yaitu angkutan dengan kendaraan bermotor umum yang

dipergunakan oleh masyarakat dengan cara sewa.


4. Angkutan pariwisata

Angkutan pariwisata yaitu angkutan dengan kendaraan bermotor umum

yang dipergunakan khusus mengangkut wisatawan ke dan dari suatu daerah

tujuan wisata.

5. Angkutan barang

Angkutan barang yaitu angkutan dengan kendaraan bermotor umum yang

melayani kegiatan pengangkutan barang

Platform digital merupakan suatu susunan mekanisme yang teratur dan

bersumber pada intesitas jaringan sebagai pokok kekuatan utamanya, dengan

mekombinasikan antara fungsi platform digital dan industry transportasi

umum akan melahirkan pola perilaku baru pada pengguna jasa transportasi

umum berbasis online. Peninjauan aspek perilaku pengguna jasa (penumpang)

ternyata berdampak pada tingkat pendapatan dan untuk memenuhi keingnan

coustomer maka driver (penyedia jasa) perlu meningkatan mutu sekaligus

kinerjanya, berikut sikap-sikap dan perilaku yang akan memiliki dampak

perubahan.

a. Pemakai jasa angkutan memandang ongkos sebagai harga yang dibayar

untuk mendapatkan jasa angkutan (misalnya tarif angkutan dan tol),

b. Waktu yang dikorbankan untuk kegiatan transportasi,

c. Ketidaknikmatan dalam perjalanan dan

d. Kehilangan serta kerusakan dalam pengiriman barang.


Konsep ini muncul dari pengorbanan yang dikeluarkan untuk melakukan

perpindahan dengan harapan mendapatkan kepuasan dalam perjalanan. Bila

pengorbanan yang dikeluarkan tersebut lebih kecil dari kepuasan yang diterimanya,

maka perubahan akan terjadi. Dengan memikirkan beragam aspek serta konsep-

konsep dalam pola perilaku penumpang maka tinggal diadakanya penyatuan

komponen digital sebagai platform penyedia jasa online dengan para pelaku usaha

penyedia jasa transportasi umum.

Berikut hal-hal yang ditawarkan suatu aplikasi penyedia jasa:

1. Mudah untuk Dikembangkan

Salah satu alasan mengapa aplikasi berbasis web cenderung digunakan

dibadingkan dengan software adalah mudah untuk dikembangkan. Pada

umumnya, bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengambangkan

aplikasi web adalah HTML (Hypertext Markup Language), PHP (Hypertext

Preprocessor), CSS (Cascading Style Sheet), ASP (Active Server Pages),

XML (Extensible Markup Language), dan JavaScript. Bahasa pemrograman

yang telah disebutkan sebelumnya adalah bahasa pemrograman yang pada

umumnya sudah dikuasi oleh sebagian besar web developer. Oleh karena itu,

aplikasi berbasis web mudah untuk dikembangkan oleh seorang web

developer

2. Mudah untuk Diakses

Menggggunakan aplikasi web akan mudah untuk mengakses informasi yang

diberikan oleh perusahaan. Sebab, aplikasi web dapat diakses menggunakan

berbagai macam devices dan sistem operasi.


3. Setup Server yang Mudah

Aplikasi web menggunakan bahasa pemrograman yang bersifat terpusat.

Artinya, pembaharuan suatu kode pemrograman hanya dapat dilakukan pada

satu server saja. Apabila beban yang diberikan cukup besar, maka Anda tak

perlu memperbesar perangkat yang akan mengakses aplikasi web Anda.

Cukup meningkatkan kemampuan server, maka hal tersebut sudah bisa

terselesaikan.

4. Informasi Mudah Didistribusikan

Apabila Anda ingin memberikan informasi kepada para pengguna, maka

Anda cukup memberikan pembaharuan pada server. Dengan begitu, setiap

pengguna akan mendapatkan informasi yang ingin Anda berikan kapan saja.

5. Fleksibel

Keunggulan aplikasi web yang terakhir adalah fleksibilitas yang dimiliki.

Aplikasi web dapat menyesuaikan pada berbagai devices dan sistem operasi.

Contohnya, jika Anda mengakses suatu aplikasi web menggunakan laptop

yang memiliki layar yang cukup lebar dengan kekuatan lebih besar, maka

aplikasi berbasis web dapat menyesuaikan tampilan serta performanya pada

perangkat tersebut.

C. Platform digital sebagai suatu system

Platform telah tumbuh secara dramatis dalam ukuran dan skala selama dekade

terakhir (Evans et.al, 2016). Perusahaan perusahaan platform berkontribusi penting

bagi perekonomian. Mereka telah meningkatkan produktivitas dengan berbagai


cara. Salah satu sumber produktivitas telah dicapai melalui pencocokan yang sangat

efisien. Perusahaanperusahaan platform telah mengganggu. Menurut Evans, ada

empat tipologi platform pada ekonomi digital; 1. Platform transaksi, 2. Platform

inovasi, 3. Platform terintegrasi dan 4. Platform investasi. Platform memiliki

karakteristik yang unik, dengan fitur utama adalah adanya efek jaringan. Efek

jaringan lazim dalam platform, suatu dinamika yang pada gilirannya memicu siklus

pertumbuhan yang menguatkan diri. Lebih lanjut, sebagian besar platform saat ini

adalah digital. Platform menangkap, mengirim, dan memonetisasi data, termasuk

data pribadi, melalui Internet.

1.4.1 Platform Design Toolkit v.2

Platform Design Toolkit merupakan konsep yang dibuat oleh Simon

Ciero dan timnya. Platform Design Toolkit merupakan sebuah modifikasi

dari framwork business model canvas yang dibuat oleh Alexander

Ostwalder. Tujuan dari Platform Design Toolkit adalah sebagai bahasa

yang dapat mendeskripsikan dan memanipulasi sebuah model platform

supaya dapat memikirkan strategi alternatif untuk platform tersebut .

Penelitian ini menggunakan Platform Design Toolkit karena framework

tersebut dapat melihat sebuah strategi platform secara general. sehingga

dapat membandingkan block apa yang membuat open source software

ERP unggul daripada lainnya. Terdapat 9 block di dalam Platform Design

Toolkit v.2 yaitu Platform owner, Platform stakeholders, Peers, Partners,


Transactions, Channel and Context, Services, Value propositions,

Infrastructure and Core Components

1.4.2 Platform pengembangan

aplikasi android yang merupakan bagian dari android memiliki lisensi

open-source yang atau terbuka, sehingga dapat membangun aplikasi yang

kaya dan inovatif. Dengan menguasai teknik pemrograman android, bisa

membuat berbagai macam aplikasi untuk kemudian menjualnya bagai

kepentingan pribadi atau secara gratis ke produsen atau vendor tertentu.

Sistem operasi yang open-source mirip dengan sifat linux dari sistem

operasi linux dengan berbagai distro-nya

c. Digital marketers

(pemasar digital) terbaik adalah yang memiliki gambaran jelas tentang

bagaimana setiap kampanye digital marketing yang dia miliki

mendukung tujuan penawarannya. Bergantung pada tujuan strategi

pemasaran mereka, digital marketer dapat membuat kampanye yang

lebih besar melalui media gratis ataupun berbayar yang dia

miliki.Misalnya, seorang content marketer (pembuat konten) biasanya

dapat membuat serangkaian postingan blog yang berfungsi untuk

mengajak. Social media marketer (pengelola sosial media) berfungsi

membantu mempromosikan postingan blog melalui pos berbayar dan

organik (tidak berbayar) di akun media sosial. Tugas email marketer

adalah membuat email campaign untuk dikirimkan kepada calon

customer agar tertarik dengan penawaran yang ditawarkan.


D. Performance platform digital pada pelayanan public

Carl Friedrich menyatakan bahwa kebijakan ialah suatu tindakan yang

mengarah pada tujuan yang diusulkan oleh seseorang,kelompok,atau pemerintah

dalam lingkungan tertentu sehubungan dengan adanya hambatan-hambatan

tertentu seraya mencari peluang untuk mencapai tujuan atau mewujudkan sasaran

yang diinginkan. Pendapat Friedrich ini dipertegas kembali oleh Knoepfel dan

kawan-kawan (2007) mengartikan kebijakan sebagai :

“ a series of decisions or activities resulting from structured and reccurent

interactions between different actors,both public and private,who are involved in

various diffrent ways in the emergence,identification and resolution of a problem

defined politically as a public one” (serangkaian keputusan atau tindakan-

tindakan sebagai akibat dari interaksi terstruktur dan berulang di antara berbagai

aktor,baik publik/pemerintah maupun privat/swasta yang terlibat berbagai cara

dalam merespons,mengidentifikasi,dan memecahkan suatu masalah yag secara

politis didefinisikan sebagai masalah publik).

Kebijakan publik menurut Thomas Dye (1981:1) adalah apapun pilihan

pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan (publik policy is whatever

goverments choose to do or not to do). Konsep tersebut sangat luas karena

kebijakan publik mencakup sesuatu yang tidak dilakukan oleh pemerintah

disamping dilakukan oleh pemerintah ketika pemerintah menghadapi suatu

masalah publik. Sebagai contoh,ketika pemerintah mengetahui ada jalan raya

yang rusak dan dia tidak membuat kebijakan untuk memperbaikinya, berarti

pemerintah sudah mengambil kebijakan. Defenisi kebijakan oleh Thomas Dye


tersebut mengandung makna bahwa (1) kebijakan publik tersebut dibuat oleh

badan pemerintah,bukan organisasi swasta; (2) kebijakan publik menyangkut

pilihan yang harus dilakukan atau tidak dilakukan oleh badan pemerintah.

Kebijakan pemerintah untuk tidak membuat program baru atau tetap pada status

quo,misalnya tidak menaikan pajak adalah kebijakan publik.

Dalam konteks teori consumer behavior, kepuasan lebih banyak didefenisikan

dari perspektif pengalaman konsumen setelah mengkonsumsi atau menggunakan

suatu produk atau jasa. Dengan demikian kepuasan dapat diartikan sebagai hasil

dari penilaian (persepsi) Pengguna jasa (penumpang) bahwa produk atau pelayanan

telah memberikan tingkat kenikmatan di mana tingkat pemenuhan ini bisa lebih atau

kurang. Tingkat kenikmatan yang dimaksud disini adalah kesesuaian antara apa

yang dirasakan oleh konsumen dari pengalaman konsumsinya dengan apa yang

diharapkannya (Palilati, 2004). Menurut Parasuraman (1988) adanya kepuasan pada

diri Pengguna jasa, maka produk perusahaan dapat memperoleh citra baik dari

konsumen dan pada gilirannya akan memperoleh loyalitas dari konsumen. Dengan

tumbuhnya loyalitas pada diri Pengguna jasa (penumpang), maka Pengguna jasa

(penumpang) akan melakukan pembelian berulang-ulang serta menambah jumlah

pembelian mereka. Jadi, pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen merupakan

syarat bagi kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan. Dengan memahami

perilaku konsumen diharapkan dapat merumuskan strategi pemasaran yang tepat

untuk dapat menarik konsumen sebanyak mungkin dan secara keseluruhan dapat

meningkatkan prestasi perusahaan.


Kualitas pelayanan (service quality) sering kali dikonseptualisasikan sebagai

perbandingan harapan dengan persepsi kinerja sesungguhnya dari jasa (Zeithaml, et

al., 1996). Kualitas jasa harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada

persepsi pelanggan (Kotler, 1997). Hal ini berarti bahwa kualitas yang baik

bukanlah berdasarkan sudut pandang atau persepsi pihak penyedia jasa, melainkan

berdasarkan sudut pandang pada persepsi pelanggan. Pelangganlah yang

mengkonsumsi dan menikmati jasa perusahaan sehingga pelanggan yang

seharusnya menentukan kualitas jasa. Persepsi pelanggan terhadap kualiatas

merupakan penilaian menyeluruh atas keuanggulan suatu jasa.

E. Platform digital sebagai penggerak ekonomi

Revolusi industri 4.0 merupakan fase revolusi teknologi yang mengubah cara

beraktivitas manusia dalam skala, ruang lingkup, kompleksitas, dan transformasi

dari pengalaman hidup yang sebelumnya. Prinsip dasar revolusi industri 4.0 adalah

menggabungkan mesin, alur kerja, dan sistem dengan menerapkan jaringan cerdas

di sepanjang rantai dan proses produksi. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan satu

sama lain secara mandiri. Perkembangan teknologi yang pesat akan mendorong

perubahan perilaku masyarakat, dan peningkatan kebutuhan akan mendorong

berubahnya dan terciptanya peluang bisnis dan pekerjaan baru.

Perubahan dan peluang bisnis yang baru didorong dengan perkembangan

penggunaan internet. Dimana peluang ini juga disadari oleh para pelaku bisnis

untuk memanfaatkan internet dalam proses berbisnis. Penggunaan internet dalam

proses berbisnis akan terus mengalami perkembangan. Mulai dari pertukaran

informasi secara elektronik ke aplikasi strategi bisnis, pemasaran, penjualan, hingga


pelayanan pelanggan. Internet juga akan mendukung komunikasi dan kerja sama

global antara karyawan, konsumen, penjual, dan rekan bisnis yang lainnya. Selain

itu, internet juga memungkinkan orang dari suatu organisasi atau lokasi yang

berbeda dapat bekerja sama sebagai satu tim virtual untuk mengembangkan,

memproduksi, memasarkan, dan memelihara produk atau pelayanan.

A. Sejarah Singkat Revolusi Industri

Revolusi industri yang pertama terjadi pada abad ke-18, ketika

ditemukannya mesin-mesin bertenaga uap. Dari situ, manusia mulai

beralih dari mengandalkan tenaga hewan ke mesin produksi mekanis.

Kemudian, revolusi industri yang kedua berlangsung di sekitar tahun

1870. Pada saat itu, perindustrian dunia beralih ke tenaga listrik yang

mampu menciptakan produksi massal. Selanjutnya, revolusi industri

ketiga terjadi di era 1960-an, saat perangkat elektronik mampu

menghadirkan otomatisasi produksi. Kini perindustrian dan manufaktur

dunia bersiap untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Istilah tersebut

berasal dari sebuah proyek pemerintah Jerman untuk mempromosikan

komputerisasi industri manufaktur. Revolusi industri 4.0 merupakan suatu

pengaplikasian kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang

berpotensi untuk meningkatkan pendapatan global dan kualitas hidup bagi

masyarakat dunia. Selain itu, AI juga akan menghasilkan harga yang

murah dan kompetitif, meningkatkan efisiensi dan produktivitas,

menurunkan biaya transportasi dan komunikasi, meningkatkan efektivitas


logistik dan rantai pasokan global, biaya perdagangan akan berkurang,

membuka pasar baru, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.

B. Faktor Pendorong Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri 4.0 ditandai dengan peningkatan digitalisasi manufaktur

yang didorong oleh beberapa faktor di bawah ini:

1. Peningkatan volume data, kekuatan komputasi, dan konektivitas.

2. Munculnya analisis, kemampuan, dan kecerdasan bisnis.

3. Terjadinya bentuk interaksi baru antara manusia dengan mesin.

4. Perbaikan instruksi transfer digital ke dalam dunia fisik, seperti

robotika dan 3D printing.

C. Menghadapi Perubahan di Era 4.0

Revolusi industri 4.0 terlihat melalui digitalisasi di berbagai bidang yang

akan menghubungkan jutaan manusia melalui web, sehingga akan

meningkatkan peluang bisnis, efisiensi bisnis dan organisasi, serta

memperbarui lingkungan hidup melalui manajemen aset yang lebih baik.

Teknologi akan mempermudah manusia untuk mengakses suatu informasi

melalui teknologi digital secara bebas dan terkendali. Kedepannya,

perkembangan teknologi akan membentuk masyarakat dunia baru, yaitu

masyarakat era digital. Untuk bisa beradaptasi dengan perubahan yang

dibawa oleh revolusi industri 4.0, seorang pekerja harus memiliki


kemampuan yang tidak dapat dilakukan oleh mesin. Salah satu contohnya

adalah kemampuan untuk memecahkan masalah atau kreativitas,

dimana soft skill merupakan kunci utamanya. Agar dapat menghadapi

perubahan pada tahun-tahun mendatang, dibutuhkan para pekerja yang

memiliki soft skill seperti pemecahan masalah yang kompleks, pikiran

yang kritis, kreativitas, manajemen manusia, berkoordinasi dengan orang

lain, kecerdasan emosional, penilaian dan pengambilan keputusan,

berorientasi servis, negosiasi, dan fleksibilitas kognitif. Soft skill menjadi

salah satu faktor yang paling penting untuk dimiliki oleh para pekerja di

masa depan. Seperti kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dengan

orang lain, memecahkan masalah, serta aspek kecerdasan emosional

lainnya.

D. Peluang Bisnis di Era 4.0

Apa saja peluang bisnis yang ditawarkan dari industri di era 4.0, dan apakah

dapat memberikan keuntungan yang besar bagi masyarakat Indonesia?

Simak penjelasan lengkapnya berikut ini:

1. Fintech (Finance Technology)

Peluang bisnis di era revolusi industri 4.0 yang pertama adalah Fintech.

Saat ini, istilah fintech pasti sudah sering terdengar di telinga masyarakat

dunia, termasuk Indonesia. Khususnya di kalangan menengah ke atas

yang melihat berbagai peluang bisnis dari urusan finansial. Para generasi
milenial menjadi salah satu target utama dari perusahaan fintech. Hal

tersebut dikarenakan ada banyak perusahaan fintech yang memberikan

kemudahan dalam pengelolaan keuangan, salah satu hal yang sebenarnya

sulit untuk dilakukan oleh generasi milenial. Tidak hanya itu, fintech juga

memberikan kemudahan dalam urusan pembayaran di dalam transaksi

jual-beli. Hal inilah yang membuat fintech menjadi salah satu bisnis yang

sangat sukses di era revolusi industri 4.0.

2. Cloud hosting

Cloud adalah salah satu teknik penyimpanan database yang ringan dan

sangat mudah diakses. Pada dasarnya, masyarakat pasti sudah pernah

menggunakan cloud tetapi tidak tahu kalau itu adalah cloud. Sebut

saja Google Drive dan Dropbox, kedua cloud yang paling sering

digunakan di dalam industri saat ini. Itulah yang membuat cloud

hosting sangat laku di era industri 4.0 saat ini karena sangat berdekatan

dengan dunia industri dan proses bisnis.

3. Bisnis jual-beli online

Bisnis jual-beli secara online semakin menjanjikan di era revolusi industri

4.0. Promosi yang tidak harus digembar-gemborkan serta tidak perlu

menyediakan biaya operasional yang tinggi membuat bisnis jual-beli

secara online semakin besar di industri 4.0. Cara pembayaran yang lebih

mudah pun banyak ditawarkan pada saat ini. Tidak harus selalu pergi ke

ATM untuk melakukan transfer uang. Namun sistem pembayaran Cash

on Delivery, virtual account hingga berbagai pembayaran lewat


perusahaan fintech telah membuat bisnis jual-beli online terus

berkembang.

4. On-Demand service

Peluang bisnis di era revolusi industri 4.0 yang selanjutnya adalah on-

demand service. Sebenarnya, on-demand service sering digunakan oleh

masyarakat, seperti aplikasi transportasi online. Pada dasarnya on-

demand service merupakan sebuah layanan jasa yang hanya muncul di

sekitar kita jika kita menginginkannya. Bisnis yang fleksibel inilah yang

membuat on-demand service semakin digemari di era industri 4.0.

Saat ini dunia sudah memasuki suatu era dimana terjadi otomatisasi dan pertukaran

data terkini dalam teknologi pabrik yang mencakup sistem siber-fisik, internet untuk

segala hal, komputasi awan, hingga komputasi kognitif. Dunia industri Indonesia harus

mempersiapkan SDM,  infrastruktur, teknologi media telekomunikasi, regulasi dari

pemerintah yang dapat melindungi industri dalam negeri, serta menggeser orientasi

industri dari manufaktur ke sektor jasa. Beberapa hal penting tersebut wajib

dipersiapkan secara matang, karena peluang bisnis di era revolusi industri 4.0 sangat

besar. Revolusi industri 4.0 akan membuka peluang bagi para pelaku bisnis di Indonesia

untuk meraih keuntungan yang nilainya dapat mencapai miliaran dolar.


2.2 Kerangka pi

PLATFROM
DIGITAL

APPLIKASI

PROFIT

PENYEDIA
KONSUMEN
JASA

Anda mungkin juga menyukai