Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN HASIL OBSERVASI

Dosen Pengampu : DODI HARIANTO, S.Pd,M.Pd.I

Disusun Oleh :

ERNI JULIANTI (209190022)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020
A. Jenis Permainan Anak Usia Dini

Alat permainan yang baik adalah yang sesuai dengan usia perkembangan anak dan membantu
perkembangan motorik kasar dan halus, koordinasi mata-tangan, emosional, sosial, daya imajinasi,
serta kemampuan kognitif dan bahasa si buah hati. Berikut ini adalah jenis alat permainan
berdasarkan fungsinya dalam perkembangan batita seperti ditulis di dalam buku Buku Pintar
Mengasuh Batita.

1. Alat permainan yang membantu perkembangan motorik kasar

Rangsang pertumbuhan motoriknya dengan berlari, memanjat, lompat, melempar bola,


menari, ataupun naik sepeda. Berikan dukungan dan kesempatan anak untuk bermain, baik di dalam
maupun di luar rumah, karena semua kegiatan ini membantu meningkatkan kemampuan motorik
kasarnya

Alat permainan yang sesuai untuk membantu perkembangan motorik anak adalah mainan
yang dapat ditarik dan didorong, mobil-mobilan/motor-motoran, sepeda, perosotan, ayunan, dan
bola

2. Alat permainan yang membantu perkembangan motorik halus dan koordinasi mata-
tangan

Banyak alat permainan yang dapat melatih anak untuk meningkatkan kemampuan motorik
halus dan koordinasi mata-tangan seperti puzzle (teka-teki gambar), balok konstruksi, menyusun
gelas, memasukkan dan melepas sesuai bentuk (shape shorter), mengurutkan bentuk, membentuk
lilin/malam, bermain dengan pensil/krayon atau mewarnai, permainan papan aktivitas, mainan alat
musik seperti keyboard, dll.

3. Alat permainan yang membantuk perkembangan sosial dan emosional

Semua mainan yang dapat dimainkan bersama/dibagi dengan teman. Sesuai usianya
sekarang ini anak biasanya senang bermain sendiri atau bermain di dekat anak lain walaupun tetap
bermain sendiri-sendiri. anda dapat melihat anak akan bermain mengikuti pola anak lain, sehingga
mereka seolah-olah memainkan satu permainan padahal sedang bermain sendiri-sendiri.

Ajarkan anak untuk berbagi mainan dengan anak lain sehingga kemampuan sosialnya
terasah dan dia juga belajar menunggu giliran bermain.
B. Material Peralatan bermain anak usia dini
Dilihat dari tempat asal pengadaan alat permainan, kita dapat mengambilnya dari
lingkungan alam sekitar anak. Dengan sendirinya dapat kita lihat apakah lingkungannya di
pedesaan atau perkotaan.kalau anak itu tinggal di lingkungan alam penuh dengan alat
permainan yang dapat kita temukan.
1). Biji-bijian
2). Batu-batuan
3). Bambu
4). Pelepah dan bunga pisang
5). Macam-macam daun
6). Jerami padi, dll.

C. Memilih peralatan bermain anak usia dini

orang tua yang memiliki anak usia dini tentu akrab dengan apa yang disebut Alat Permainan
Edukatif (APE). Alat permainan ini merupakan alat permainan yang dirancang dan digunakan oleh
anak-anak usia enam tahun ke bawah agar mereka mendapatkan pengalaman belajar yang kongkrit.

APE dapat menstimulasi aspek-aspek perkembangan anak, seperti nilai agama dan moral,
fisik dan motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni. Hal ini sejalan dengan pendapatnya
Sander yang mengemukakan bahwa APE memiliki banyak manfaat untuk perkembangan anak
diantaranya meningkatkan IQ, meningkatkan perkembangan fungsi panca indera, menstimulasi
kemampuan pemecahan masalah, mengembangkan kreativitas serta melatih konsentrasi anak.

Misalnya balok yang digunakan anak untuk membangun sesuatu, dapat mengembangkan
kreativitas, koordinasi mata dan tangan serta kemampuan visual spasial mereka. APE ada yang
dibuat oleh pabrik misalnya balok unit dan ada juga yang memanfaatkan lingkungan di sekitar kita
seperti kerikil, pasir dan bahan alam lainnya.

APE yang digunakan oleh anak harus sesuai dengan usia perkembangannya. Oleh karena itu,
orang tua harus selektif dalam memilih dan memberikan APE agar dapat mendukung tumbuh
kembang anak secara optimal.

1. mengamati bentuk dan jenis permainan apa yang disenangi anak. Misalnya jika anak
menyukai karakter Dinosaurus, carilah alat main yang berfokus pada konsep prasejarah.
Contoh lain, jika anak sudah nampak suka merangkai lego atau puzle, carilah permainan
yang menggabungkan satu set balok alfabet untuk mendorong pengenalan huruf dan suara.
2. ingatlah usia anak saat memilih mainan yang tepat. Mainan seharusnya cukup menantang
berkembangnya motorik atau intelektual anak. Namun juga harus menyenangkan, tidak
terlalu sulit. Jangan sampai anak diberi permainan yang membuatnya frustasi sehingga tidak
tertarik lagi untuk memainkannya.
3. pilihlah alat main yang dapat digunakan dengan berbagai cara, maksudnya anak dapat
menggunakan untuk menemukan dan membangun kreasi mereka sendiri. Misalnya balok
bisa digunakan untuk membangun istana, balok juga bisa digunakan anak sebagai jembatan,
dll. Contoh lain juga seperti play dough yang merupakan jenis permainan yang bisa diberikan
pada anak karena dapat digunakan berulang-ulang dengan cara yang berbeda. Jenis
permainan seperti ini dapat mendukung perkembangan anak. Selain itu, jenis permainan
seperti itu membuka peluang bagi anak untuk tertarik pada STEAM (Science, Teknologi,
Engineering, Art, dan Mathematic). Artinya alat permainan yang dipilihkan dapat
memberikan pengalaman belajar langsung tentang konsep STEAM pada anak-anak sehingga
pembelajaran lebih bermakna.
4. pilih alat permainan yang memicu imajinasi dan memberikan peluang untuk bermain pura-
pura atau bermain peran. Bermain pura-pura adalah cara yang bagus untuk
mengembangkan kreativitas dan pada saat yang sama dapat mendukung keterampilan
bahasa dan literasi Ketika anak-anak terlibat dalam permainan pura-pura, mereka
membangun kosa kata baru saat mereka mengambil karakter yang berbeda dan
memerankan situasi baru. Misalnya, menggunakan peralatan dapur dan berpura-pura
membuat makanan dan ada yang berpura-pura sebagai pelayan restoran, dll. Tentu hal ini
akan menjadi suatu hal berbeda yang menarik perhatian anak untuk terlibat aktif dalam
permainan sehingga dapat menstimulasi perkembangan anak.
5. pilih mainan yang mendorong anak untuk berinteraksi dan bekerjasama dengan teman-
temannya. Jenis mainan seperti itu sangat penting untuk pengembangan keterampilan sosial
di usia dini. Misalnya permainan menggunakan papan adalah pilihan yang dapat digunakan
oleh anak.
D. Alat Permainan Edukatif

Berikut ini merupakan jenis-jenis APE yang bisa dimainkan anak sesuai usianya:

1.Puzzle. Untuk anak balita yang masih belajar mengenal bentuk, mainan puzzle yang sederhana
bisa membantu. Potongan puzzle yang berukuran besar akan melatih daya pengamatan dan daya
konsentrasi anak serta melatih keterampilan jari-jari anak.

2. Balok. Permainan balok dari kayu bisa menjadi salah satu alat untuk mengenalkan anak dengan
beragam bentuk, seperti segitiga dan lingkaran. Membiarkan anak menyusun balok-balok tersebut
akan melatih daya imajinasi dan kreativitasnya. Selain itu, ada juga balok Cruissenaire untuk
mengembangkan kemampuan berhitung pada anak, pengenalan bilangan, dan untuk meningkatkan
keterampilan anak dalam bernalar

3. Kartu. kita bisa memanfaatkan kartu yang bergambar tertentu, seperti alfabet atau bilangan.
Menunjukkan kartu satu per satu akan memudahkan anak untuk mengingat gambar serta nama
yang ditunjuk. Sebagai latihan daya ingat, Anda juga bisa menggunakan kartu pasangan yang
menuntut anak untuk mencocokkan gambar secara berpasangan.

4. Boneka jari. Alat edukatif berikutnya adalah boneka jari yang terbuat dari kain wol, perca, atau
flanel yang tidak mudah robek dan lembut. Boneka jari dipakai untuk mengajarkan Si Kecil tentang
banyak hal melalui cerita. kita bisa memiliki boneka jari berbentuk manusia atau hewan tertentu
untuk mendukung cerita yang disampaikan.Selain keempat alat di atas, APE pun dibuat untuk
menyesuaikan proses pembelajaran yang kita berikan pada anak. Beberapa di antaranya seperti APE
Montessori, pengembangan bahasa Peabody, balok Blocdoss dari Froebel, dan masih banyak lagi.
Tujuannya pun tetap sama, yaitu untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak sesuai
pertambahan usianya.
Adapun Manfaat Alat Permainan Edukatif

1. Mampu meningkatkan kreativitas, fungsi fisik serta psikis anak.

2. Kemampuan motorik kasar maupun halus pada anak lebih terlatih.

3. Melatih anak untuk fokus dan konsentrasi pada aktivitasnya.

4. Menumbuhkan rasa percaya diri pada anak.

5. Belajar mengenal konsep logika sederhana sebagai dasar untuk memecahkan suatu
masalah.

6. Kemampuan untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman seusianya semakin


meningkat.

7. Menegaskan konsep “belajar sambil bermain”.

8. Mengenalkan konsep sebab-akibat dari bentuk mainan yang berbeda ukuran.

9. Menjadi stimulus yang tepat dalam pembentukan perilaku dan karakter anak.

10. Melatih kemampuan berbahasa (verbal) dan menambah kosakata anak.

11. Memperluas pengetahuan dan wawasan, serta menstimulasi panca indra anak.

12. Sarana mengenalkan beragam warna, bentuk, dan tekstur.

13. APE sebagai media pembelajaran anak yang menyenangkan.

Alat permainan edukatif sendiri bisa dihasilkan dari benda-benda bekas yang kita miliki di
rumah. Selain itu, permainan edukatif modern yang dimainkan dengan gawai juga bisa menjadi
alternatif dalam membantu anak belajar. Mana pun yang kita pilih, tetaplah memberikan
pengawasan saat anak bermain agar proses pembelajaran anak terjadi secara maksimal dan tepat.

Anda mungkin juga menyukai