Aryanti R. Bamahry1,2, Agussalim Bukhari2, R. Satriono2, A. Yasmin Syauki2
1 Bagian Ilmu Fisiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia 2 Bagian Ilmu Gizi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin
PENDAHULUAN buruk ini karena ketidakmampuan
Kanker pankreas relatif jarang mendiagnosis kanker pankreas pada ditemukan, sekitar 2,5% dari seluruh jenis stadium awal. Pankreas yang terletak jauh kanker di dunia. Namun, karena angka di dalam tubuh, sehingga tumor tidak mortalitas yang tinggi dengan angka dapat dilihat atau dirasakan oleh dokter harapan hidup dalam 5 tahun <5% dan selama pemeriksaan fisik rutin. Pasien rata-rata harapan hidup 4,5 bulan (stage biasanya tidak memiliki gejala sampai IV) dan 24,1 bulan (stage IA) sehingga kanker telah menyebar ke organ lain. kanker pankreas merupakan penyebab Keluhan dan gejala mulai timbul ketika kematian kelima terbanyak di negara- kanker sudah dalam stadium lanjut dan negara maju termasuk Amerika Serikat metastasis ke nodus limfe regional dan dan Eropa. American Cancer Society organ-organ sekitar bahkan organ yang memper-kirakan pada tahun 2017 terdapat jauh (Thomson 2007, Steriti, Redlich 53.670 orang (27.970 pria dan 25.700 2003). wanita) akan didiagnosis dengan kanker pankreas dan 43.090 orang (23.300 pria ETIOLOGI DAN PATOGENESIS dan 20.790 wanita) akan meninggal Usia lanjut, merokok, genetik karena kanker pankreas di Amerika merupakan faktor risiko mayor kanker Serikat (Bodmer 2012, American Cancer pankreas, sedangkan alcohol, diet tinggi Society 2016). Kegagalan terapi lemak adalah faktor risiko minor. Risiko konvensional kanker pankreas dibuktikan kanker pankreas 2,5-3,6 kali pada dengan dengan angka harapan hidup 18% perokok dibanding bukan perokok. dalam 1 tahun dan 4% dalam 5 tahun. Nitrosamin dalam tembakau diper-kirakan Lebih dari 98% penderita kanker pankreas sebagai agen kausatif dalam patogenesis akan meninggal dunia dan sebagian besar terjadinya kanker. Obesitas, diabetes pasien yang menderita kanker pankreas mellitus, pankreatitis kronik juga menjadi meninggal dalam enam bulan setelah faktor risiko kanker pankreas. Paparan diagnosis ditegakkan. Prognosis yang berat di tempat kerja untuk pestisida tertentu, pewarna, bahan kimia yang TANDA DAN GEJALA KLINIK digunakan dalam pemurnian logam dapat Gejala utama kanker pankreas meningkatkan risiko terkena kanker adalah nyeri perut, ikterus dan penurunan pankreas. Risiko kejadian kanker berat badan. Gejala spesifik pankreas empat sampai lima kali pada individu yang terekspos DDT (dichlorodiphenyltrichlo-roethane). Jumlah kanker pankreas juga meningkat pada orang-orang yang minum air yang mengandung klorin (Thomson 2007, Redlich 2003, American Cancer Society 2016, Hidalgo 2010, Huhmann 2008). Seperti penyakit keganasan lain, kanker pankreas adalah penyakit mutasi genetik. Defek genetik termasuk aktivasi KRAS2 oncogene dan inaktivasi gen tumor-suppressor (CDKN2A, TP53) serta Gambar 1. Patogenesis kanker hilangnya DPC4. Transkripsi mutan gen pankreas (Farrow, 2002) KRAS akan menghasilkan protein Ras abnormal yang menyebabkan proliferasi yang lain termasuk kembung, abnormal sel (gambar 1). IInaktivasi mual dan muntah, anoreksia dan asthenia. CDKN2A akan menyebabkan hilangya Penurunan berat badan yang cepat dan protein p16 (regulator siklus sel transisi progres merupakan gejala yang paling G1-S) sehingga proliferasi sel meningkat. sering muncul pada kanker pankreas. Inaktivasi TP53 menyebabkan kerusakan Sekitar 90%pasien mengeluhkan nyeri DNA sel dan sinyal apoptosis dan pada epigastrium, menjalar ke belakang. akhirnya berkontribusi terhadap Ikterus merupakan gejala yang tampak instabilitas gen. Sedangkan hilangnya pada sekitar 30% pasien, Ikterus lebih DPC4 akan menyebabkan sinyal banyak ditemukan pada kanker kaput abnormal transforming growth faktor β pankreas, namun obstruksi atau ikterus (TGF-β) cell-surface receptor (Redlich bisa juga merupakan akibat dari 2003, Hidalgo 2010). metastasis kanker ke hati atau nodus limfe di sekitar kandung empedu. Sekitar 80- Satu dari komorbiditas yang 90% kanker pankreas terjadi disfungsi berhubungan dengan kanker adalah eksokrin dan malabsorpsi yang malnutrisi dan hal ini berhubungan berhubungan dengan kehilangan sekresi dengan risiko komplikasi, meningkatnya normal enzim pankreas akibat obstruksi lama rawat inap di rumah sakit dan duktus pankreas oleh tumor kaput mortalitas. Semua ini membutuhkan biaya pankreas atau akibat hilangnya fungsi yang besar. Karena itu, sangat penting parenkim pankreas oleh destruksi untuk memahami bagaimana kanker progresif dan perkembangan tumor. mempengaruhi metabolisme untuk Hilangnya jaringan pankreas akibat mencegah menurunnya status gizi yang operasi juga berkontribusi terhadap akan mempengaruhi perkembangan exocrine pankreas insufficiency (EPI). penyakit Kaheksia umumnya terjadinya Gejala EPI adalah diare, steatore dan pada semua kanker akibat katabolisme azotorrhoe (selanjutnya malabsorpsi zat jaringan, gangguan zat gizi dan gizi dan malnutrisi), penurunan berat malabsorpsi pada stadium lanjut. Kanker badan, dispepsia, meteorismus, nyeri, pankreas unik, berbeda dengan kanker defisiensi vitamin larut lemak, lain karena penurunan berat badan dan overgrowth bakteri (Solvay, 2003). Gejala malabsorpsi terjadi sekitar 80-90% pada seperti kandung empedu yang bisa teraba, pasien saat didiagnosis (Correia M 2007; massa di perut dan edema jarang dijumpai. Damerla, 2008) Tromboflebitis terjadi pada sekitar 10% Perubahan yang terjadi pada pasien (Thomson 2007, Hidalgo 2010). sistem metabolisme nampak pada defisit Pada pemeriksaan fisik ditemukan kalori sekitar 300 kkal/hari pada pasien ikterus, temporal wasting, limfadenopati kanker. Kanker menyerap glukosa dalam perifer, hepatomegali dan ascites. Tes jumlah yang besar dan mengubahnya darah rutin umumnya tidak spesifik dan dalam bentuk laktat. Sementara tekanan mungkin terdapat gangguan fungsi hati, oksigen sangat rendah untuk dipakai hiperglikemia dan anemia. (Hidalgo, 2010, dalam siklus Krebs dan fosforilasi National Cancer Institute 2010) oksidatif mitokondria, laktat yang diproduksi kemudian dibawa ke hati dan dikonversi menjadi glukosa dalam Cori KANKER PANKREAS & Cycle. Walaupun Cori cycle merupakan MALNUTRISI respon normal pada sekitar 20% penggantian glukosa, jumlah ini yang unresectable. Kemoterapi adjuvan meningkat pada pasien kanker yang dikombinasi dengan radioterapi, termasuk kaheksia sampai 50%, dengan produksi 5-fluorouracil (5-FU), telah menunjukkan laktat 60%. Glukoneogenesis efek yang minimal terhadap kelangsungan menggunakan 6 molekul ATP untuk hidup. Terapi radiasi dianjurkan pada setiap siklus laktat-glukosa dan ini tumor yang lebih besar dan manajemen menjadi tidak efisien, yang berkontribusi nyeri. Nutrisi yang adekuat menjadi faktor pada meningkatnya resting energy yang ikut berperan dalam suksesnya expenditure (REE) pada pederita yang terapi pada pasien kanker. Tujuan dari kaheksia (Correia M, 2007; Arends J, terapi nutrisi adalah untuk mengatur 2006). asupan nutrisi berdasarkan gejala penyakit, DIAGNOSIS memper-tahankan status gizi sehingga Diagnosis kanker pankreas mampu menghadapi stress metabolik ditegakkan berdasarkan gejala yang (pembedahan, radioterapi, kemoterapi), ditemukan terutama nyeri perut, ikterus meminimalkan efek samping terapi serta dan penurunan berat badan. Pemerik-saan memperbaiki kualitas hidup (Thomson laboratorium didapatkan kadar bilirubin, 2007, Redlich 2003, Liu Ch 2011, enzim hati dan tumor marker CA 19-9 Satriono 2011). yang meningkat. Pemeriksaan penunjang Pada pasien kanker pankreas lain seperti CT Scan dengan kontras untuk terjadi defisit kalori sebesar 300 kkal/hari. menilai stadium kanker dan adanya Defisit ini dikompensasi dengan metastasis. Pemeriksaan endoscopic memperbaiki asupan suplemen kalori dan ultrasound sangat baik dalam menemukan protein yang disesuaikan dengan tumor-tumor kecil di pankreas kebutuhan pasien. Beberapa penelitian (Kusumayanti 2008). terbaru merekomendasikan suplemen padat kalori dan protein yang lebih tinggi TERAPI NUTRISI (Coreia, 2007; Komanduri, 2008; Kumar, Tindakan reseksi termasuk 2011). Metode pemberian nutrisi melalui pankreatektomi atau pankreatoduo-denal, oral merupakan pilihan pertama dengan potensial memberikan kelang-sungan memperhatikan perubahan fungsi hidup yang lebih lama pada kanker pengecapan, selera makan, derajat pankreas yang terlokalisir. Namun sampai kekenyangan, adanya nyeri dan depresi. saat ini, 75-80% pasien dengan kanker Dianjurkan makan sayuran dan buah lebih dari 5 porsi (terutama biji utuh), gram/hari. Di samping akan membantu membatasi daging merah yang banyak menghambat penyerapan lemak, makanan mengandung lemak, membatasi konsumsi sumber serat seperti sayur dan buah- alkohol dan menyeimbangkan asupan buahan segar umumnya kaya akan kalori dan aktivitas fisik. Nutrisi enteral vitamin dan mineral (Kumar, 2011; Grant, melalui tube feeding diberikan bila asupan 2008; Satriono, 2011; Damerla, 2008). oral tidak adekuat. Sementara nutrisi Suplementasi enzim pankreas parenteral merupakan pilihan apabila diperlukan karena disfungsi eksokrin dan saluran cerna tidak dapat digunakan malabsorpsi yang berhubungan dengan (obstruksi saluran cerna) dan pada pasien kehilangan sekresi normal enzim pankreas. pre-operatif dengan kehilangan berat Suplementasi enzim pankreas ini badan 15-20% dan tidak dapat diberikan seringkali dapat mengurangi gejala-gejala nutrisi enteral secara adekuat. Pemberian gastro-intestinal pada kanker pankreas, lemak harus diperhatikan jumlahnya meningkatkan asupan makan dan karena adanya malabsorpsi lemak akibat memperbaiki status gizi (Keller J, 2005; defisiensi enzim lipase sebagai efek dari Damerla. 2008; Friess, 1993). Studi oleh kanker pankreas, kurang dari 30% kalori Bruno dkk, 1998 menunjukkan bahwa total. Sumber lemak sebaiknya yang terapi pengganti enzim pankreas dapat berasal dari bahan nabati, yang memperbaiki penurunan berat badan pada mengandung lebih banyak asam lemak pasien tersebut. Studi terakhir pada tikus tak jenuh dibandingkan asam lemak jenuh. dengan kanker pankreas oleh Saruc dkk, Sementara asupan protein bisa 2004 juga menunjukkan peningkatan ditingkatkan antara 0,8-2,5 g/kgBB, angka harapan hidupnya. Rekomendasi disesuaikan dengan keadaan pasien. lipase yaitu 25.000-40.000 IU/makan. Sebagai sumber protein sebaiknya Cara pemberian adalah selama makan, diperoleh dari ikan, ayam (terutama seperti contoh : 1 kapsul/tablet pada awal daging dada), tahu dan tempe, karena makan, 2 kapsul/tablet selama makan dan tidak banyak mengandung lemak. 1 kapsul/tablet segera setelah makan Rekomendasi asupan karbohidrat 45- 60% (Pongprasobchai, 2005). dari kalori total tergantung dari adanya insufiensi endokrin. Karbohidrat yang diberikan berupa karbohidrat kompleks. KESIMPULAN Asupan serat diusahakan paling tidak 25 Pemberian terapi paliatif dan dukungan MW. Pancreatic Enzyme Supple- nutrisi yang adekuat pada kanker mentation in Pancreatic Cancer. J pankreas ditujukan untuk memperbaiki Support Oncol. 2008;6:393–396. keadaan umum, mempertahankan status Farrow B, Evers BM. Inflammation & gizi dan memperbaiki kualitas hidup pancreatic cancer. Surgical oncology. pasien. Diperlukan suplementasi enzim 2002; 10)4): 153-169. pankreas pada kanker pankreas untuk Friess H, Böhm , Ebert M, Büchler M. mengurangi gejala-gejala gastro-intestinal, Enzym treatment after gastro-intestinal mengatasi malabsorpsi dan memperbaiki surgery. Digestion. 1993. 54(Suppl.2): status gizi. 48-53. Grant B. Medical Nutrition Therapy for DAFTAR PUSTAKA Cancer in Krause’s Food and Nutrition American Cancer Society. Pancreatic Therapy, 959-84. 2008. Cancer. 2012. Available at: Hidalgo M. Pancreatic cancer. N Eng J http://www.cancer. Med. 2010; 362 : 1605-17. org/acs/groups/cid/documents/webcont Keller J, Layer P. Human pancreatic ent/003131-pdf.pdf exocrine response to nutrients in health Arends J, Bodoky G, Bozzetti F, Fearon and disease. Gut. 2005. 54 (sup VI): K, Muscaritoli M, Selga G, ESPEN vi1-28. Guidelines on Enteral Nutrition: Non- Kumar NB, Nutritional Management of surgical oncology. Clinical Nutrition. Cancer Treatment Effects, DOI 2006; 25, 245–259. 10.1007/978-3-642-27233-2_2, 2012. Bodmer M, Becker C, Meier C, Jick SS, Kusumayanti et al. Problems ini Meier CR. Use of antidiabetic agents Diagnosis Approach for Carcinoma of and the risk of pancreatic cancer : a Pancreatic Head. The Indonesian case-control analysis. Am J Journal of Gastroenterology, Gastroenterol. 2012; 107: 620-626. Hepatology and Digestive Endoscopy. Correia MI. Cancer-related Nutrition. Volume 9. Number 2. August 2008. Europan Oncological Disease. 2007: Liu Ch, et al. Enteral nutrition is superior 113-116. to total parenteral nutrition for Damerla V, Gotlieb V, Larson H, Saif pancreatic cancer patients who underwent Pancreaticoduodenectomy. Asia Pac J Clin Nutr 2011;20 (2):154- Thomson ABR. The Pancreas in First 160. Principles of Gastroenterology. Fifth National Cancer Institute. What you need Edition. Janssen-Ortho. 2007 to know about cancer of the pancreas. U.S. Department of Health and human services. National Institutes of Health. 2010. Pongprasobchai S. Pancreatic enzymes : appropriate use in clinical practice. Thai J gastroenterol. 2005. 6 (3): 158- 166. Thomson ABR. The Pancreas in First Principles of Gastroenterology. Fifth Edition. Janssen-Ortho. 2007 Redlich et al. Tumors of the Pancreas, Gallbladder and Bile Ducts in Clinical Oncology. Third Edition 2003. Satriono R, Taslim NA, Hadju V, Bukhari A, Titus J, Rasyid H. Kanker Pankreas. Dalam: Standar Pelayanan Medis Gizi Klinis. Bagian Gizi Klinis FK-Unhas. Maksssar. 2011. hal. 219-226. Solvay Pharmaceutical GmbH. Enzyme replacement therapy– a therapeutic regimen for pancreatic exocrine insufficiency. Business briefing : European Pharmaco-therapy. 2003 : 1-4. Steriti R. Pancreatic cancer. http:// www.naturdoctor.com/Chapters/Resea rch/PancreaticCancer.pdf.