Anda di halaman 1dari 2

Silvia Marischa | Malnutrisi Pada Pasien Kanker

MALNUTRISI PADA PASIEN KANKER


Silvia Marischa, Dian Isti Anggraini, Giska Tri Putri
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Nutrisi merupakan bagian yang penting pada pelaksanaan kanker, baik pada pasien yang sedang menjalani terapi,
pemulihan dari terapi, pada keadaan remisi maupun untuk mencegah kekambuhan. Status nutrisi pada pasien kanker
diketahui berhubungan dengan respon terapi, prognosis dan kualitas hidup. Kurang lebih 30-87% pasien kanker mengalami
malnutrisi sebelum menjalani terapi. Insiden malnutrisi tersebut bervariasi tergantung pada asal kanker, misalnya pada
pasien dengan kanker pankreas dan gaster mengalami malnutrisi sampai 85%, 66% pada kanker paru, dan 35% pada kanker
payudara.. Salah satu masalah nutrisi yang perlu mendapat perhatian pada pasien kanker adalah kaheksia. Malnutrisi yang
biasa terjadi terlebih dahulu disebabkan karena komponen nutrisi yang asupan tidak sesuai anjuran.

Kata kunci: nutrisi, malnutrisi, kanker

Malnutrion In Patient Cancer


Abstract
Nutrition is an important part on the implementation of cancer, both in patients who are undergoing therapy, restoration of
the therapy, in a State of remission or to prevent a recurrence. Nutritional status in cancer patients is known to correlate
with response therapy, prognosis and quality of life. More or less 30-87% of cancer patients experiencing malnutrition
before undergoing therapy. The incidence of malnutrition vary depending on the origin of cancer, for example in patients
with pancreatic cancer and gaster are experiencing malnutrition to 85%, 66% in lung cancer, and 35% in breast cancer. One
of the problems of nutrients that need attention in cancer patients is the kaheksia. The malnutrition common in advance
because the nutrition component of the intake not as recommended.

Keywords: nutrition, malnutrition, cancer

Korespondensi: Silvia Marischa,S.Ked, alamat Jl. Pemuka Radengunawan Bandar Lampung, HP 08117230831, e-mail
marischa_silvia@yahoo.com

Pendahuluan penyebabnya multifaktorial yaitu menurunnya


Nutrisi merupakan bagian yang penting asupan nutrisi dan perubahan metabolisme di
pada pelaksanaan kanker, baik pada pasien yang dalam tubuh. Menurunnya asupan nutrisi terjadi
sedang menjalani terapi, pemulihan dari terapi, akibat menurunnya asupan makanan per oral
pada keadaan remisi maupun untuk mencegah (karena anoreksia, mual muntah, perubahan
kekambuhan. Status nutrisi pada pasien kanker persepsi rasa dan bau), efek lokal dari tumor
diketahui berhubungan dengan respon terapi, (odinofagi, disfagi, obstruksi gaster/intestinal,
prognosis dan kualitas hidup. Malnutrisi dan malabsorbsi, early satiety, faktor psikologis
kaheksia sering terjadi pada penderita kanker (depresi, ansietas), dan efek samping terapi.3
(24% pada stadium dini dan > 80% pada stadium
lanjut). Insiden malnutrisi tersebut bervariasi Isi
tergantung pada asal kanker, misalnya pada Kanker dapat menyebabkan efek
pasien dengan kanker pankreas dan gaster merugikan yang berat bagi status gizi. Tidak
mengalami malnutrisi sampai 85%, 66% pada hanya sel kanker yang mengambil zat gizi
kanker paru, dan 35% pada kanker payudara.1 dari tubuh pasien, tapi pengobatan dan akibat
Salah satu masalah nutrisi yang perlu fisiologis dari kanker dapat mengganggu dalam
mendapat perhatian pada pasien kanker adalah mempertahankan kecukupan gizi. Beberapa efek
kaheksia. Kaheksia berkaitan erat pula dengan potensial dari kanker terhadap gizi :
kondisi malnutrisi.1 Kaheksia didefinisikan Kehilangan berat badan akibat:
sebagai kehilangan otot, ataupun tanpa lipolysis, a. Berkurangnya makanan yang masuk,
yang tidak dapat dipulihkan dengan dukungan mungkin diinduksi oleh perubahan kadar
nutrisi konvensional.2 neotransmiter (serotin) pada susunan saraf
Berbagai faktor malnutrisi kanker yang pusat; peningkatan kadar asam laktat yang
dikenal sebagai kaheksia telah lama dilaporkan, diproduksi oleh metabolisme anaerob,
namun belum dapat dipastikan dan diduga metode metabolisme yang disenangi oleh

Medula | Volume 7 | Nomor 4 | November 2017 | 107


Silvia Marischa | Malnutrisi Pada Pasien Kanker

tumor; stres psikologis, disguesia B. Perubahan Metabolisme


(perubahan dalam pengecapan); dan tidak Metabolisme berkaitan erat degan
suka terhadap makanan tertentu. Sekitar metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.
70% dari individu dengan kanker Pada pasien kanker metabolisme zat tersebut
mengalami keengganan atau tidak suka
mengalami perubahan dan berpengaruh pada
pada makanan tertentu, karena perubahan
ambang pengecapan terhadap beberapa terjadinya penurunan berat badan.
komponen bau dan rasa. Hipermetabolisme sering terjadi pada pasien
b. Meningkatnya kecepatan metabolisme kanker, peningkatan metabolisme ini sampai 50%
basal. lebih tinggi dibanding pasien bukan kanker.
c. Meningkatnya glukoneogenesis (produksi
Tetapi peningkatan metabolisme tersebut tidak
glukosa dengan pecahan glikogen, lemak,
dan protein tubuh) yang disebabkan oleh terjadi pada semua pasien kanker. Beberapa
ketergantungan tumor pada metabolisme penelitian melaporkan peningkatan metabolisme
anaerob. ini berhubungan dengan penurunan status gizi
d. Penurunan sintesis protein tubuh “Kaheksia dan jenis serta besar tumor. Pada orang normal
kanker” adalah bentuk malnutrisi berat yang
kecepatan metabolisme menurun selama starvasi
ditandai dengan anoreksia, cepat kenyang,
penurunan berat badan, anemia, lemah, sebagai proses adaptasi normal tetapi pada
kehilangan otot. Walaupun dukungan gizi pasien kanker proses tersebut tidak terjadi.
yang adekuat dapat membantu mencegah Perbedaan antara gangguan metabolisme akibat
kehilangan otot dan berat badan, hanya starvasi dan kaheksia kanker dapat di lihat pada
terapi kanker yang sukses yang dapat
Tabel 1.6
memperbaiki/mengembalikan sindrom
kaheksia kanker ini.4
Tabel 1. Perbedaan antara gangguan metabolisme
akibat starvasi dan kaheksia kanker.5
Penyebab Malnutrisi pada pasien kanker Starvasi Kaheksia
A. Anoreksia Kanker
Anoreksia sering dijumpai pada pasien Metabolism basal N/ N/ /
kanker, dengan insiden 15%-40% pada saat Peran mediator - +++
didiagnosa.13 Anoreksia merupakan penyebab
Ureagenesis hati + +++
utama terjadinya kaheksia pada pasien kanker.
Penyebab dan mekanisme anoreksia pada pasien balans nitrogen + +++
kanker sampai sekarang belum diketahui secara negative
jelas. Produk metabolit kanker juga dapat glukoneogenesis + +++
menyebabkan anoreksia.. Metabolit kanker juga proteolysis + +++
dapat menyebabkan perubahan rasa kecap.
sintesis protein + +++
Stress psikologis yang terjadi pada pasien kanker
memegang peran penting dalam terjadinya hati
anoreksia. Obstruksi mekanik pada
traktus gastrointestinal, nyeri, depresi, Metabolisme Protein
konstipasi, malabsorbsi, efek samping Pada kondisi starvasi, penggunaan energi untuk
pengobatan seperti opiat, radioterapi dan otak oleh glukosa digantikan dengan benda
kemoterapi dapat menurunkan asupan keton yang merupakan hasil pemecahan lemak.
makanan. Pengobatan dengan anti kanker juga Protein otot dan protein visceral dipergunakan
penyebab tersering terjadinya malnutrisi. sebagai prekursor glukoneogenesis sehingga
Kemoterapi dapat menyebabkan mual, muntah, terjadi penurunan katabolisme protein dan
kram perut dan kembung, mucositis dan ileus penurunan glukoneogenesis dari asam amino di
paralitik. Beberapa antineoplastik seperti hati. Pada pasien kanker, asam amino tidak
fluorourasil, adriamysin, methotrexate dan disimpan sehingga terjadi deplesi dari massa
cisplatin menginduksi komplikasi otot dan pada sebagian pasien terjadi atrofi otot
gastrointestinal yang berat.5 yang berat.16 Kehilangan massa otot merupakan
akibat dari peningkatan degradasi protein dan

Medula | Volume 7 | Nomor 4 | November 2017 | 108

Anda mungkin juga menyukai