Bab V
Bab V
BAB V
RANGKAIAN LOGIKA PENGOLAH DATA
Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa akan mampu :
• Menjelaskan pengertian Encoder dan Decoder.
• Menjelaskan pengertian Multiplekser dan Demultiplekser.
5.1 Pendahuluan
Sistem digital selalu berisi data atau informasi dalam bentuk kode biner dan
terus menerus dioperasikan. Pada bab ini akan dibahas beberapa macam rangkaian
digital yang penerapannya meliputi : pengubahan data dari satu bentuk ke bentuk
lainnya, pemilihan satu keluaran dari beberapa kumpulan data dan penyebaran
data ke satu dari beberapa tujuan.
Beberapa rangkaian logika yang melakukan fungsi-fungsi tersebut sudah
tersedia dalam IC pada kategori MSI, untuk itu disini akan ditekankan pada
perancangan penerapannya dengan mengetahui bagaimana IC tersebut digunakan.
TEKNIK
TEKNIK DI
DIGITAL DASAR 78
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Politeknik Negeri Malang
kode biner atau Encoder 8 len ke 3 len, karena mempunyai 8 saluran masukan dan
3 keluaran atau dinamakan juga Encoder 1 dari 8, karena hanya satu masukan
yang aktif dari 8 masukan yang ada, diagram blok dan tabel kebenarannya
ditunjukkan pada gambar 5.2 dibawah dengan masukan aktif tinggi (1).
A0 E O0
A1 N O1
A2 C O2 N-bit kode
M masukan
O Keluaran
D
E
AM-1 R ON-1
A0
A1
O0
A2 Encoder
A3 Oktal
Masukan O1 Keluaran
A4 ke
A5 Biner
O2
A6
A7
TEKNIK
TEKNIK DI
DIGITAL DASAR 79
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Politeknik Negeri Malang
TEKNIK
TEKNIK DI
DIGITAL DASAR 80
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Politeknik Negeri Malang
A 0
O 0
A 1
LSB
A 2
A 3
8 Masukan O 1
3 Keluaran
A 4
A 5
A 6
A 7 O 2
MSB
VCC
I0 E
I1 N
I2 C
I3 A0
Masukan
I4 7 A1 Keluaran
I5 4 A2
I6 1
I7 4 EO
EI 8 GS
Masukan Keluaran
TEKNIK
TEKNIK DI
DIGITAL DASAR 81
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Politeknik Negeri Malang
EI 0 1 2 3 4 5 6 7 A2 A1 A0 GS EO
H X X X X X X X X H H H H H
L H H H H H H H H H H H H L
L X X X X X X X L L L L L H
L X X X X X X L H L L H L H
L X X X X X L H H L H L L H
L X X X X L H H H L H H L H
L X X X L H H H H H L L L H
L X X L H H H H H H L H L H
L X L H H H H H H H H L L H
L L H H H H H H H H H H L H
VCC
1
2 E
3 N
A
4 C
B
Masukan 5 Keluaran
7 C
6 4
TEKNIK
TEKNIK DI
DIGITAL DASAR
7 D 82
1
8 4
9 7
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Politeknik Negeri Malang
Masukan Keluaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 D C B A
H H H H H H H H H H H H H
X X X X X X X X L L H H L
X X X X X X X L H L H H H
X X X X X X L H H H L L L
X X X X X L H H H H L L H
X X X X L H H H H H L H L
X X X L H H H H H H L H H
X X L H H H H H H H H L L
X L H H H H H H H H H L H
L H H H H H H H H H H H L
TEKNIK
TEKNIK DI
DIGITAL DASAR 83
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Politeknik Negeri Malang
karena hanya satu keluaran yang aktif dari 8 keluaran yang ada, diagram blok dan
tabel kebenarannya ditunjukkan pada gambar 5.6 dengan keluaran aktif tinggi (1).
A0 D O0
A1 E O1
A2 C O2
N-Masukan O M-Keluaran
D
E
AN-1 R OM-1
O0
O1
A0 O2
Decoder
O3
Masukan Biner Keluaran
A1 O4
ke
A2 O5
Oktal
O6
O7
Hanya satu keluaran yang
aktif pada satu saat
TEKNIK
TEKNIK DI
DIGITAL DASAR 84
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Politeknik Negeri Malang
A
0 O0 = CBA
LSB
1 O1 = CBA
Masukan B 2 O2 = CBA
3 O3 = CBA
Keluaran
4 O4 = CBA
C
MSB
5 O5 = CBA
6 O6 = CBA
7 O7 = CBA
Masukan Keluaran
A2 A1 A0 Y7 Y6 Y5 Y4 Y3 Y2 Y1 Y0
L L L L L L L L L L H
L L H L L L L L L H L
L H L L L L L L H L L
L H H L L L L H L L L
H L L L L L H L L L L
H L H L L H L L L L L
H H L L H L L L L L L
H H H H L L L L L L L
TEKNIK
TEKNIK DI
DIGITAL DASAR 85
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Politeknik Negeri Malang
VCC
D Y0
E Y1
A C Y2
Masukan B Y3
C 7 Keluaran
Y4
4
G1 Y5
1
Enable G2A Y6
3
G2B 8 Y7
Masukan
Keluaran
Enable Select
*
G1 G2 C B A Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7
X X X X X H H H H H H H H
L X X X X H H H H H H H H
H L L L L L H H H H H H H
H L L L H H L H H H H H H
H L L H L H H L H H H H H
H L L H H H H H L H H H H
H L H L L H H H H L H H H
H L H L H H H H H H L H H
H L H H L H H H H H H L H
H L H H H H H H H H H H L
TEKNIK
TEKNIK DI
DIGITAL DASAR 86
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Politeknik Negeri Malang
f b
g a b c d e f g
a b c d e f g
d
Ada dua jenis peraga 7 segment dari LED, yaitu common Anode dan
common Cathode yang ditunjukkan pada gambar 5.8b dan c. Pada jenis peraga
LED common Anode, ke delapan Anoda LED dihubungkan dengan + VCC
(masing-masing dengan Resistor pembatas arus maksimum 20 mA), sedangkan
Katodanya dikendalikan oleh keluaran Decoder aktif rendah, sehingga arus
mengalir ke LED dan meradiasikan cahaya pada ruas yang diinginkan. Untuk
jenis peraga LED common Cathode, ke delapan Katoda LED dihubungkan ke 0
Volt, sedangkan Anodanya dikendalikan oleh keluaran Decoder aktif tinggi
melalui Resitor, agar arus yang mengalir ke Dioda tidak lebih dari 20 mA dan
memendarkan cahaya pada ruas yang diinginkan.
Contoh Decoder yang digunakan untuk peraga 7 segment adalah 7447,
dengan 4 masukan (A, B, C, D) dan 7 keluaran kolektor terbuka (a, b, c, d, e, f, g)
aktif rendah, sehingga sesuai untuk peraga 7 segment dari LED common Anode,
seperti ditunjukkan pada gambar 5.9.
TEKNIK
TEKNIK DI
DIGITAL DASAR 87
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Politeknik Negeri Malang
VCC
Resistor
a a
D b
D E
C c f b
C g
Masukan d
B
BCD 7 e
A
4 f
e c
4
g
7 d
TEKNIK
TEKNIK DI
DIGITAL DASAR 88
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Politeknik Negeri Malang
TEKNIK
TEKNIK DI
DIGITAL DASAR 89
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Politeknik Negeri Malang
I0
I1
Masukan Keluaran
data Z
IN-1
Masukan
Select
Dari persamaan tersebut dapat disusun tabel kebenaran keluaran dari fungsi
masukan dan rangkaian logikanya seperti ditunjukkan pada gambar 5.11 dibawah.
A0 M
Masukan Keluaran
Data U
A1 Z
X
Masukan Select
S
(a) Diagram Blok Multiplekser 2 Masukan
(b) Tabel Kebenaran Multiplekser 2 Masukan
Masukan Keluaran
S Z
0 B
1 A
TEKNIK
TEKNIK DI
DIGITAL DASAR 90
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Politeknik Negeri Malang
A
1
Input Data
Z = AS + BS
B
2
S
Input Pemilih
A
X 2 Mux
Z
2-Input 2
B
X 1 S
X A
0
Mux
Input Z Output
2-Input 1
Y 2
B
S
Y 1 A
Mux
Z
Y 2-Input 0
0
B
S
Pemilih
TEKNIK
TEKNIK DI
DIGITAL DASAR 91
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Politeknik Negeri Malang
VCC
M
D0
U
D1 X
D2
D3 7
Masukan Y
D4 4 Keluaran
D5 1
D6 W
5
D7 1
Strobe S
C BA
Masukan
Select
Masukan
Keluaran
Select Strobe
C B A S Y W
X X X H L H
L L L L D0 D0
L L H L D1 D1
L H L L D2 D2
L H H L D3 D3
H L L L D4 D4
H L H L D5 D5
H H L L D6 D6
H H H L D7 D7
TEKNIK
TEKNIK DI
DIGITAL DASAR 92
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Politeknik Negeri Malang
O0
O1
Masukan
Keluaran
data
ON-1
Masukan
Select
Gambar 5.14 Simbol Umum Demultiplekser
O0
O1
O2
Masukan O3
Data
I Demux Keluaran
O4
O5
O6
O7
Hanya satu
C B A keluaran yang
Masukan dilalui masukan
pada satu saat
Select
TEKNIK
TEKNIK DI
DIGITAL DASAR 93
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Politeknik Negeri Malang
0 O 0 = I . (S 2S 1S 0)
1 O 1 = I . (S S S )
2 1 0
2 O 2 = I . (S 2S 1S 0)
S2
3 O 3 = I . (S 2S 1S 0)
S1
4 O 4 = I . (S S S )
2 1 0
S0
5 O 5 = I . (S 2S 1S 0)
6 O 6 = I . (S S S )
2 1 0
7 O 7 = I . (S 2S 1S 0)
Masukan Data I
TEKNIK
TEKNIK DI
DIGITAL DASAR 94
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Politeknik Negeri Malang
Clock
I
S 2
Demultiplexer
S 1
8 - Keluaran
S 0
Register
Geser
Pencacah
TEKNIK
TEKNIK DI
DIGITAL DASAR 95
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Politeknik Negeri Malang
TEKNIK
TEKNIK DI
DIGITAL DASAR 96
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Politeknik Negeri Malang
Sinkronisasi :
Sinkronisasi mempunyai tujuan untuk memilih masukan Multiplexer di
Pemancar dan keluaran Demultipexer di Penerima, dengan operasi sebagai
berikut:
TEKNIK
TEKNIK DI
DIGITAL DASAR 97
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Politeknik Negeri Malang
TEKNIK
TEKNIK DI
DIGITAL DASAR 98
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Politeknik Negeri Malang
5.4 Pertanyaan
5.4.1 Gambarkan diagram logika Encoder untuk :
a. Oktal ke biner dengan masukan dan keluaran aktif tinggi ?
b. Desimal (0 - 9) ke kode BCD dengan masukan dan keluaran aktif tinggi ?
c. Desimal (0 - 9) ke kode XS-3 dengan masukan dan keluaran aktif tinggi ?
d. Desimal (0 - 9) ke kode Grey dengan masukan dan keluaran aktif tinggi ?
5.4.2 Bagaimanakah keluaran A0, A1, A2 jika masukan 3, 7 dan EI Encoder 74148
dibuat rendah sedangkan masukan lainnya tinggi ?
5.4.3 Bagaimanakah Encoder 74148 bisa dikembangkan menjadi 16 len ke 4 len ?
5.4.4 Gambarkan rangkaian logika Decoder 3 len ke 8 len yang mempunyai
keluaran aktif rendah dan dua masukan Enable! Kondisi bagaimanakah yang
diperlukan untuk menghasilkan rendah pada keluaran O6 ?
5.4.5 Tulislah ekspresi logika untuk :
a. Keluaran nol (D0) dari Decoder XS-3 ke desimal.
b. Keluaran ke 8 (D8) dari Decoder BCD 2-4-2-1 ke desimal.
c. Keluaran E dari Decoder ASCII ke alfabet.
5.4.6 Tunjukkanlah bagaimana Decoder 4 len ke 16 len dapat digunakan sebagai
Decoder 3 len ke 8 len !
5.4.7 Rangkailah 74138 Decoder 3 len ke 8 len menjadi 4 len ke 16 len !
5.4.8 Gambar 5.18 dibawah menunjukkan blok diagram rangkain logika yang
digunakan untuk mengontrol jumlah salinan mesin copy. Operator mesin
memilih jumlah salinan yang diinginkan dengan mengaktifkan salah satu
dari saklar pemilih S0 – S9. Jumlah ini dikodekan oleh Encoder dan
dikirimkan ke rangkaian Pembanding (Comparator). Operator lalu menekan
saklar mulai (Start) sesaat sehingga menghapus Pencacah (Counter) dan
mengawali tinggi pada keluaran Operasi yang memberi tahu mesin untuk
membuat salinan. Setiap mesin membuat salinan, pulsa salinan dibangkitkan
dan diberikan ke Pencacah BCD. Keluaran Pencacah terus menerus
dibandingkan dengan keluaran Encoder saklar di Pembanding. Apabila dua
bilangan BCD sama, menunjukkan bahwa jumlah salinan yang diinginkan
diperoleh dan keluaran Pembanding X menuju rendah, hal ini menyebabkan
level Operasi kembali rendah dan menghentikan mesin. Dengan pengaktifan
TEKNIK
TEKNIK DI
DIGITAL DASAR 99
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Politeknik Negeri Malang
X
Start
Operasi :
Kontrol 0 = mesin off
1 = mesin on
TEKNIK
TEKNIK DI
DIGITAL DASAR 100
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Politeknik Negeri Malang
1K
+V CC
I7 I6 I5 I4 I3 I2 I1 I0
S2
Pencacah Multiplexer
S1
Mod-8 8-masukan
S0
Clock Z
Gambar 5.19 Aplikasi Multiplexer Sebagai Generator Fungsi
1K
+V CC
I0 I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7
Masukan A S2
Variabel B S1 Multiplexer
Logika C S0 8-masukan
Masukan Keluaran
C B A Z
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
TEKNIK
TEKNIK DI
DIGITAL DASAR 101
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Politeknik Negeri Malang
5.4.11 Susunlah masukan datanya pada gambar 4.20 diatas untuk menghasilkan
keluaran Z = AB + AC + BC !
5.4.12 Tunjukkanlah bagaimana Multiplekser 16 – masukan dapat digunakan
untuk membangkitkan fungsi Z A BCD BCD A BD ABCD
O
D 0
Strobe E O 1
Masukan Data M Keluaran Data
U O 2
X
O 3
B A
Masukan
Pemilih (Select)
A
t
B
t
D In
t
O 0
t
O 1
t
O 2
t
O 3
t
TEKNIK
TEKNIK DI
DIGITAL DASAR 102