Anda di halaman 1dari 5

Rancang Bangun Transceiver Multichannels Untuk Kontrol Gerak dan Monitoring

Kondisi Pada Robot Manual Mini Industri

Hardi Kurnianto1), Aad Haryadi2), Ridho Hendra Yoga Perdana3)


1,2,3)
Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital, Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang.
E-mail:24hardikurnianto@gmail.

Abstrak— Teknologi robotika yang semakin berkembang pesat memicu para developer robotika untuk
meningkatkan kemampuannya, khususnya dalam bidang kontrol dan monitoring robot. Saat ini, robot memang telah
hadir dikehidupan manusia dalam berbagai macam bentuk. Salah satu jenis bentuk robot yang sering dikembangkan
oleh developer robotika adalah Robot Manual Mini Industri. Robot manual mini industri merupakan robot
transporter yang dilengkapi dengan gripper dan dikontrol manual oleh pengguna melalui joystick controller baik
dengan media kabel maupun wireless. Robot manual dengan kontrol joystcik kabel sangat tidak effisien dalam
penggunaanya sehingga dilakukan penelitian tentang wireless joystick. Namun pada wireless joystick saat ini masih
menggunakan metode single channel sehingga menghilangkan kemampuan multitasking seperti yang ada pada robot
joystick kabel. Pada penelitian ini merancang bangun transceiver multichannels untuk kontrol dan monitoring agar
robot memiliki kemampuan multitasking dan pergerakan robot tidak terganggu oleh kabel. Transceiver
multichannels menggunakan kanal frekuensi yang berbeda-beda untuk melakukan pengiriman data. Sehingga data
perintah dan data monitoring dapat di transmisikan secara bersamaan. Transceiver multi channels ini memiliki
waktu pairing rata-rata 23.59 ms, jarak jangkauan sejauh 116 meter pada setiap channels dan konsumsi daya yang
besar yaitu 59 mA.

Kata kunci—Transceiver multi-channels; Robot mini industri; NRF24L01

I. PENDAHULUAN perusahaan-perusahaan ternama untuk meningkatkan


kualitas dan kuantitas hasil produksi. Salah satu jenis
Perkembangan revolusi industri saat ini sudah
bentuk robot yang sedang dikembangkan oleh para
mencapai revolusi industri 4.0 yang merupakan
developer adalah Robot manual mini industri [5].
penggabungan antara teknologi otomatisasi dengan
Robot manual mini industri merupakan robot
teknologi cyber. Industri 4.0 adalah integrasi dari
transporter yang biasa digunakan untuk membantu
Internet of Things (IoT) dan Cyber Physical System
meringankan pekerjaan manusia seperti mengangkat
(CPS) ke dalam proses industri yang meliputi
dan memindahkan barang [6]. Robot ini dilengkapi
manufaktur dan logistik serta proses lainnya [1].
dengan gripper untuk mengambil benda dan joystick
Cyber Physical System (CPS) merupakan teknologi
yang digunakan sebagai controller robot [7]. Robot
untuk menggabungkan antara dunia nyata dengan
manual mini industri yang dikontrol dengan joystick
dunia maya melalui integrasi antara proses fisik dan
kabel sangat tidak efektif dalam penggunannya
komputasi secara close loop [2]. Perkembangan
karena kabel joystick dapat mengganggu gerak robot
industri 4.0 ini dibangun di atas Industri 3.0 yang juga
[8].
dikenal sebagai Revolusi Digital ditandai oleh
Beberapa penelitian sudah menggunakan
proliferasi komputer dan otomatisasi pencatatan di
teknologi wireless joystick sebagai pengontrol robot
semua bidang [3]. Selain itu pemafaatan teknologi
untuk mengatasi permasalahan yang ada pada kontrol
robotika industri untuk menggantikan peran manusia
joystick kabel. Namun pada implementasi wireless
juga menjadi salah satu tanda peraliahan menuju
joystick yang sudah dilakukan oleh beberapa peneliti
industri 3.0.
mengungkapkan bahwa pengiriman data perintah
Developer robotika saat ini sedang gencar
gerak dan data sensor menggunakan metode Single
melakukan riset dan perkembangan teknologi
Channel dengan sistem antrian seperti First In First
robotika khususnya robot industri untuk
Out atau Last In First Out [9]. Hal ini menyebabkan
mempersiapkan diri menghadapi revolusi industri
data sensor dan perintah gerak tidak dapat dikirimkan
selanjutnya [4]. Penggunaan robot dalam bidang
ke robot secara bersamaan dalam waktu yang sama
industri memang sudah banyak dilakukan oleh
sehingga proses yang dilakukan bergantian sesuai
jenis antrian yang digunakan. Hal ini mengakibatkan
robot tidak memiliki kemampuan multitasking seperti
yang dimiliki oleh robot dengan kontrol joystick kabel
[10].
Pada penelitian ini diusulkan rancang bangun dan
implementasi metode komunikasi multichannels pada
transceiver untuk joystick wireless. Metode
komunikasi multichannels merupakan metode yang
memungkinkan untuk robot dan joystick dapat
melakukan transmisi data paralel melalui frekuensi
channel berbeda-beda. Sehingga pengguna dapat
mengontrol sekaligus memonitoring kondisi robot
manual mini industri secara bersamaan dalam waktu
yang sama tanpa harus terganggu oleh kabel.

II. METODE
Metode komunikasi multi Channels adalah metode
yang efektif untuk meningkatkan komunikasi. Metode Gambar 2 Diagram blok keseluruhan sistem
ini memungkinkan untuk transmisi paralel melalui Diagram blok model sistem terdapat 2 bagian yaitu
frekuensi channel yang berbeda. Sehingga model sistem pada robot dan model sistem pada
peningkatan pengiriman dan penerimaan data dapat joystick. Model sistem pada robot memiliki input
dimaksimalkan melalui multi Channels. Gambar 2.1 berupa data dari sensor tegangan yang digunakan
menunjukan diagram blok metode multi Channels untuk mengetahui tegangan baterai pada robot dan
berdasarkan frekuensi kanal NRF24L01 yang dibuat sensor ultrasonik HY-SRF04 yang digunakan untuk
oleh NORDIC. mengukur jarak antara robot dan dinding pembatas.
F = 2500 Sensor tersebut terhubung pada mikrokontroler robot
NRF24L01 NRF24L01
KANAL 100 yaitu Arduino Mega 2560. Data hasil ukur sensor
KANAL 109
yang telah diterima oleh mikrokontroller akan
SPI SPI
NRF24L01 NRF24L01
MODULE F = 2509 MODULE dikirimkan ke joystick melalui modul transceiver
multi channels NRF24L01 pada channel 1. Kemudian
F = 2517
MIKROKONTROLLER NRF24L01
KANAL 117
NRF24L01 MIKROKONTROLLER data akan diterima oleh modul transceiver multi
channels NRF24L01 yang berada di joystick pada
Gambar 1 Metode komunikasi Multi channels channel 1 juga dan selanjutnya data yang telah
Pada gambar 1 ditunjukan metode komunikasi diterima akan di tampilkan pada LCD display.
multi channels dengan menggunakan transceiver Sedangkan pada model sistem joystick terdapat
NRF24L01. Data pada metode komunikasi multi input berupa 6 buah button yang terhubung pada
channels didesain agar bekerja pada frekuensi yang mikrokontroller Arduino Nano yang terdapat pada
telah ditentukan. Frekuensi kerja transceiver diatur joystick. Data dari 6 button tersebut dikirimkan ke
menggunakan software pemrograman mikrokontroler. robot manual mini industri sebagai perintah gerak
Penggunaan transceiver NRF24L01 untuk metode menggunakan modul transceiver NRF24L01 dengan
komunikasi multi channels, masing masing modul di channel yang berbeda-beda sesuai dengan warna yang
sambungkan secara serial menggunakan SPI module telah di tunjukan Button perintah maju, mundur, belok
yang ada pada mikrokontroler agar data dapat diolah kanan, dan belok kiri menggunakan channel 0 dan
secara bersamaan. Button perintah untuk angkat dan lepas item
Penggunaan metode komunikasi multi channels menggunakan channel 2. Data yang di terima oleh
pada penelitian ini dapat dilihat pada diagram blok robot akan di proses oleh mikrokontroller dan
sistem keseluruhan ditunjukan pada gambar 2 sebagai menghasilkan output berupa pergerakan motor dc
berikut : untuk bergerak maju, mundur, belok kanan, belok kiri
dan motor servo untuk menggambil atau meletakan
barang.
Desain fisik robot manual mini industri dan datarate yang digunakan. Hasil pengujian First Time
joystick wireless multi channels ditunjukan pada Paring ditunjukan pada gambar berikut :
gambar 3 sebagai berikut :

Gambar 4 Grafik FTP 250Kbps


Pada gambar 4 diperlihatkan bahwa penggunaan
datarate 250kbps diketahui bahwa dari 32 kali
Gambar 3 Desain robot dan joystick wireless multi percobaan didapat 10 percobaan tidak berhasil pair
channels dan 22 percobaan berhasil pair dengan rata rata waktu
59.8 ms
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Pengujian Sensor HY-SRF04
Hasil pengujian ini ditunjukan pada tabel 1
berikut :
Tabel 1 Pengujian Sensor HY-SRF04

Jarak Jarak Error


(cm) terukur (cm) (%) Gambar 5 Grafik FTP 1Mbps
10 10 0%
Pada gambar 5 diperlihatkan bahwa penggunaan
20 20 0%
30 30 0%
datarate 1 Mbps diketahui bahwa dari 32 kali
40 40 0% percobaan didapat 5 percobaan tidak berhasil pair dan
50 50 0% 27 percobaan berhasil pair dengan rata rata waktu
60 60 0% 38.85 ms
70 69 1.42%
80 79 1.25%
90 0 Gagal
100 0 Gagal

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui nilai


keakuratan data dari pembacaan sensor jarak sehingga
data yang dikirimkan tidak mengalami kesalahan data
dan robot tidak menabrak dinding pembatas. Dari
hasil pengujian sensor HY-SRF04 pada tabel 1
menunjukan bahwa sensor tersebut baik digunakan Gambar 6 Grafik FTP 2Mbps
pada jarak 10cm hingga jarak 60cm. sedangkan pada
jarak 70-80 cm sensor memiliki nilai eror ± 1.5 % dan Pada gambar 6 diperlihatkan penggunaan datarate
pada jarak 90-100 cm sensor tidak dapat melakukan 2 Mbps diketahui bahwa dari 32 kali percobaan yang
pengukuran karena sudah out of the range dari sensor dilakukan tidak terjadi kegagalan pair dengan rata rata
tersebut. waktu 23.59 ms.
Dari hasil pengujian First Time Pairing diketahui
3.2 Pengujian First Time Pairing bahwa penggunaan datarate sangat mempengaruhi
Pengujian Frist Time Pairing dilakukan untuk waktu pairing. Penggunaan datarate 2Mbps efektif
mengetahui waktu yang diperlukan robot dan joystick untuk digunakan karena tidak memiliki kegagalan
untuk membangun sebuah komunikasi berdasarkan pairing dan juga memiliki waktu pair yang sangat
singkat.
3.3 Pengujian Field Region
Hasil pengujian Field Region ditunjukan pada gambar berikut :

A B C
Gambar 7 Field Region Channels 117

Pengujian feild region dilakukan untuk menggunakan tranceiver single channel dengan
mengetahui luas area jangkauan transceiver multi perbedaan sekitar 1.75 jam atau 105 menit.
channels. Dari hasil pengujian diperlihatkan bahwa
luas jangkauan area terdapat pada saat antena receiver 3.5 Pengujian Komunikasi MultiChannels
menghadap 0º dan 180º dari antena transmitter yaitu Hasil pengujian komunikasi multichannels di
116 m. Tiap tiap channels memiliki nilai yang sama tunjukan pada tabel dan gambar berikut :
karena tidak terdapat interfrensi antar channels. Hal Tabel 2 Hasil Pengujian Multi Channels
tersebut dikarenakan jarak antar modul transceiver Pengiriman 100 109 117
memiliki jarak ½ lamda dari frekuensi yang 1 √ √ √
digunakan oleh modul transceiver atau ± 6cm.
2 √ √ √
3.4 Pengujian Life Time Robot 3 √ √ √
Hasil pengujian life time robot ditunjukan pada 4 √ √ √
gambar berikut : 5 √ √ √

Pengujian komunikasi multichannels ini ini


dilakukan untuk mengetahui keberhasilan pengiriman
data pada komunikasi multi channels. Berdasarkan
hasil pengujian pengiriman data melalui channel
frekuensi berbeda. Penggunaan frekuensi diatur pada
library RF_setup yang ada di arduino IDE dengan
menambahkan command Radio.setchannles( ).
Perhitungan penggunaan frekuensi didasarkan dengan
datasheet NRF24L01 yaitu dengan rumus:

𝐹𝑐ℎ = 2400 + 𝑘𝑎𝑛𝑎𝑙 (1)


Keterangan:
Gambar 8 Grafik Life Time Robot
Fch : frekuensi channels yang digunakan.
Pengujian life time robot Pengujian ini dilakukan
Kanal : nomor kanal yang akan digunkan
untuk mengetahui lama waktu baterai robot dapat
Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa
digunakan dengan transceiver multi channels. Dari
komunikasi multi channels yang didasarkan pada
hasil pengujian pada gambar 3.11 dan gambar 3.12
kanal dengan beda frekunsi dapat dilakukan tanpa ada
dapat diketahui bahwa robot dengan transceiver
interferensi frekuensi dari kanal yang lainya.
multichannels memiliki waktu pemakaian yang lebih
singkat dibandingkan dengan robot yang
IV. KESIMPULAN Available:
http://news.epson.co.id/pressreleases/epson-
Berdasarkan perancangan, implementasi, serta meluncurkan-robot-industri-6-axis-terbaru-robot-
pengujian yang dilakukan pada sistem dapat diambil dengan-payload-tertinggi-1588031. [Accessed 3
kesimpulan:
Juli 2018]
1. Pembuatan robot manual mini industri yang [5]. A.Saefullah, D. Immaniar dan R. A. Juliansah,
“Sistem Kontrol Robot Pemindah Barang
memiliki kemampuan multitasking dengan
kontrol joystick wireless dapat dilakukan Menggunakan Aplikasi Android Berbasis Arduino
Uno,” vol.8, no.2,2015.
dengan menerapkan metode komunikasi multi
[6]. A. H. Amrillah, H. Sunardi dan Zulkifli, “ Sistem
channels yang didasarkan pada perbedaan
kanal frekuensi agar tidak terjadi interfrensi. Kendali Robot Pengintai Menggunakan Kontrol
Komputer Berbasis Mikrokontroller Arduino,”Jurnal
2. Komunikasi multi channels pada robot manual
mini industri ini dilakukan dengan mengatur Informatika Global, vol.6, no. 1, 2015,
[7]. T. A. S. Wibawa, Arifin.ST.MT dan A.
kanal dari frekuensi kerja yang akan digunakan
Saleh.SST, “Rancang Bangun Robot Soccer Wireless
yaitu 100 pada channel 1, 109 pada channel 2,
Berbasis Mikrokontroller,” EEPIS Final Project,
dan 117 pada channel 3. Kemudian mengatur
2010.
datarate yang sesuai yaitu 2 Mbps. Serta
mengatur daya pancar yang baik untuk [8]. I. Tabroni dan M. Munir, “Prototype Forklift
Omnidirectional Wheel And Robot Arm Based
digunakan yaitu 0 dB.
Microcontroller Atmega1284 And Joystick,” E-JPTE
3. Waktu yang diperlukan joystick dan robot
unutk membangun komunikasi sekitar 23.59 (Jurnal Elektronik Pendidikan Teknik Elektronika),
vol. 6(6), pp. 24-32, 2017.
ms.
4. Medan area jarak jangkau maksimal yang dapat [9]. Syahid dan M. Muqorrobin, “ Rancang Bangun
Pengendalian Robot Beroda Berbasis Arduino
dicapai oleh modul transceiver multi channels
Menggunakan Komunikasi Wireless,” JTET (Jurnal
adalah 116 meter.
Teknik Eleketro Terapan),vol.3, no. 3, 2016.
REFRENSI [10]. A. Jazmi, S. R. Akbar dan E. R. Widasari,
“Implementasi Multi – Channel Pada Wireless Sensor
[1]. H. Kagermann, W. Wahlster and J. Helbig, Network,” Jurnal Pengembangan Teknologi
"Recommendations for implementing the Informasi dan Ilmu Komputer, vol. 2, 2017.
strategic initiative INDUSTRIE 4.0 Final report [11]. B. Fajriansyah, M. Ichwan and R. Susana,
of the Industrie 4.0 Working Group," acatech – "Evaluasi Karakteristik XBee Pro dan nRF24L01+
sebagai Transceiver Nirkabel," Jurnal ELKOMIKA,
National Academy of Science and Engineering,
vol. 4, no. 1, p. 83, 2016.
German, 2013. [12]. “Datasheet Arduino Mega 2560,” [Online].
[2]. E. A. Lee, "Cyber Physical Systems: Design Available:
Challenges," International Symposium on http://blog.vcc2gnd.com/2014/01/nrf24l01xr -24-ghz-
Object/Component/Service-Oriented Real-Time long-distance-serial_11.html. [Diakses 20 Desember
Distribued Computing (ISORC), pp. 363-369, 2017].
2008. [13]. “Datasheet NRF24L01,” [Online]. Available:
[3]. R. R. Tjandrawinata, "Industri 4.0: revolusi http://blog.vcc2gnd.com/2014/01/nrf24l01xr -24-ghz-
industri abad ini dan pengaruhnya pada bidang long distance-serial_11.html. [Diakses 20 Desember
kesehatan dan bioteknologi," Jurnal Medicinus, 2017].
vol. 29, no. 1, 2016. [14]. S. Pradana, "Komunikasi Multi Channels
NRF24101," 15 Juli 2017. [Online]. Available:
[4]."Epson Meluncurkan Robot Industri 6-axis
https://sunupradana.info/tkr/tag/arduino/page/2/ .
Terbaru, Robot dengan Payload Tertinggi," PT. [Accessed Kamis Juni 2017]
Epson Indonesia, 4 Oktober 2016. [Online].

Anda mungkin juga menyukai