FN dengan Prioritas
Masalah Pertumbuhan/ Perkembangan
Di Lingkungan I Kel. Siti Rejo II
Kec. Medan Amplas
Oleh
Devi Yanti S
132500023
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia dan rahmat-Nya, kami dapat menyusun karya tulis ilmiah yang berjudul
Universitas Sumatera Utara
“Asuhan Keperawatan Pada An. FN dengan Prioritas Masalah
Pertumbuhan/Perkembangan Di Lingkungan I Kel. Siti Rejo II Kec. Medan
Amplas” selesai tepat pada waktunya.
Penyusunan karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai syarat menyelesaikan
pendidikan ilmu keperawatan program studi diploma III keperawatan fakultas
keperawatan universitas sumatera utara.Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini
penulis banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu :
1. Bapak Setiawan, S.Kep, M.NS, P.hd, selaku dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara dan dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan support, saran, dan pengarahan untuk kelancaran
menyelesaikan studi diploma selama ± 3 tahun.
2. Ibu Sri eka wahyuni, S.Kep, Ns., M.Kep, selaku wakil dekan I dan Ibu
cholina Trisa Siregar, S.kep., Sp.KMB, M.Kep, selaku wakil dekan II dan
Ibu Siti Saidah Nasution, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, selaku wakil dekan III
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu nur afi darti, S.Kp., M.Kep, selaku ketua Prodi DIII Keperawatan
Universitas Sumatra Utara.
4. Ibu Fatwa Imelda, S.Kep., Ns., M.Biomed, selaku dosen pembimbing yang
penuh dengan kesabaran dan ketekunan memberikan dorongan, perhatian,
bimbingan, pengarahan, serta saran dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini
mulai dari awal sampai akhir.
5. Ibu Eqlima Elvira, S.Kp., Ns., M.Kep, selaku dosen penguji yang telah
banyak memberikan saran yang membangun dalam pembuatan karya tulis
ilmiah ini.
6. Kedua orangtua saya, Bapak (K. Simanihuruk), Ibu (K. Situngkir), kakak
(Elis Simanihuruk), adik (Frika N Simanihuruk, Sofia I Simanihuruk, dan
Risma Duma Fitri Nainggolan) atas cinta, dukungan, dan doa yang selalu diberikan.
Serta seluruh keluarga terutama E. Situngkir (†) yang sudah membersarkan saya
penuh kasih sayang. Sehingga karya tulis ilmiah ini selesai pada waktunya.
7. Teman-teman Mahasiswa DIII keperawatan, Teman-taman satu dosen
pembimbing, teman-teman kost, dan teman terdekat saya (Mayditia,
Darmalia, dan Luky) yang selama ini memperikan dukungan dan pehatian
selama pengerjaan KTI ini. Semoga kita tetap menjalin serta menjaga
bertemanan diantara kita semua, amin.
8. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah banyak membantu.
penulis
DAFTAR ISI
D. Latar Belakang
Potter & Perry (2010), mengatakan Nutrisi adalah elemen yang dibutuhkan
untuk proses dan fungsi tubuh. Kebutuhan energi didapatkan dari berbagai nutrisi,
seperti : karbohidrat, protein, lemak, air, vitamin, dan mineral. Air adalah
komponen tubuh vital dan bertindak sebagai penghancur zat makanan. Vitamin
dam mineral tidak menyediakan energi, tetapi penting untuk proses metabolisme
dan kesimbangan asam dan basa.
Masalah tumbuh kembang anak merupakan masalah yang perlu diketahui atau
dipahami sejak konsepsi hingga dewasa yang menurut WHO sampai usia 18
tahun. Gangguan makan pada anak sering kali kita jumpai pada masyarakat awam
yang belum memahami prosedur pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak dan
memahami pentingnya nutrisi pada anak (Hidayat, 2008)
Di Indonesia 23 juta Balita sekitar 7,6 juta anak balita tergolong stunting
(35,6%) terdiri dari 18,5% balita sangat pendek dan 17.1% balita pendek.
Prevelansi Balita stunting di provinsi Bengkulu masih tinggi terutama di
kabupaten Rejang lebong memiliki angka stunting tinggi sebesar 38,5% (Dinkes,
2015).
Pada kasus yang ditemukan di Medan Amplas Siti Rejo II Lingkungan X Jalan
STM, terdapat anak yang memiliki masalah pertumbuhan dan perkembangan
anak.
E. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
a. Konsep pertumbuhan
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu yang selalu tumbuh dan
berkembang sejak saat kontrasepsi sampai berakhirnya masa remaja.Hal ini adalah
yang membedakan anak dari orang dewasa.Jadi anak tidak bisa diidentikkan
dengan dewasa dalam bentuk kecil. Ilmu pertumbuhan (growth) dan
perkembangan (development) merupakan dasar ilmu kesehatan anak dan kedua
istilah itu disatukan menjadi ilmu tumbuh-kembang, meskipun merupakan proses
Kebutuhan akan asuh, yaitu kebutuhan akan nutrisi yang adekuat dan seimbang.
Nutrisi termasuk pembangun tubuh yang mempunyai pengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan, terutama pada tahun-tahun pertama kehidupan
dimana anak sedang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat terutama
pertumbuhan otak (IDAI, 2002 ).
b. Pemantauan Pertumbuhan
Kita mengenal beberapa cara pengukuran status gizi anak seperti dengan
metode anthropometric, pemeriksaan klinik dan pemeriksaan laboratorik. Diantara
ketiganya, pengukuran anthropometri relatif paling sederhana, mudah, murah, dan
banyak dilakukan.
1) Ukuran antropometrik
Untuk menilai pertumbuhan fisik anak, sering digunakan ukuran-ukuran
antropometrik yang dibedakan menjadi dua kelompok yaitu meliputi :
Kesulitan menggunakan cara ini adalah menetapkan umur anak yang tepat,
karena tidak semua anak mempunyai catatan mengenai tanggal lahirnya.
Secara umum, KMS berisi gambar kurva berat badan terhadap umur untuk
anak berusia 0-5 tahun, atribut penyuluhan, dan catatan yang penting untuk
diperlihatkan oleh petugas dan orang tua, seperti riwayat kelahiran anak,
pemberian ASI dan makanan tambahan, pemberian imunisasi dan vitamin A,
penatalaksanaan diare di rumah, serta patokan sederhana tentang perkembangan
psikomotorik anak (Nursalam, 2005).
Kelompok 5 10 25 50 75 90 95
umur
Laki laki
1-1,9 142 146 150 159 170 176 183
2-2,9 141 145 153 162 170 178 185
3-3,9 150 153 160 167 175 184 190
4-4,9 149 154 162 171 180 186 192
b. Pemantauan Perkembangan
c) Toksin/zat kimia
Minopetrin dan obat kontrasepsi dapat menyebabkan kelainan kongenital
seperti palatoskisis.
d) Endokrin
Seperti pada diabetes militus dapat menyebabkan makrosomia kardiomegali,
hiperplasia adrenal.
e) Radiasi
Paparan radium dan sinar roentgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin
seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental, dan deformitas anggota
gerak, kelainan kongenital mata, dan kelainan jantung.
f) Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua adalah oleh TORCH (toksoplasma,
rubella, sitomegalo virus, herpes simpleks), PMS (penyakit menular seksual),
serta penyakit virus lainnya dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperi
katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental, dan kelainan jantung
kongenital.Karena itu, pemeliharaan gizi anak harus juga mencakup upaya
pencegahan penyakit infeksi.Pemberian imunisasi terhadap beberapa penyakit
harus dilakukan sesuai waktunya, disamping pemeliharaan kebersihan dan
sanitasi lingkungan.
g) Kelainan imunologi
Eritroblastosis fetalisi timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara
janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah
janin, kemudian melalui plasenta masuk kedalam peredaran darah janin dan
akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan
hiperbilirubinemia kemicterus yang akan menyebabkan kerusakan janin otak.
h) Anoksia embrio
Anoksia embrio (kekurangan penyediaan O2) yang disebabkan oleh gangguan
fungsi plasenta sehingga menyebabkan pertumbuhan terganggu.
j) Faktor persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala dan asfiksia dapat
menyebabkan kerusakan pada jaringan otak. 2) Pasca-natal a) Gizi
Untuk tumbuh kembang anak, diperlukan zat makanan yang adekuat.
b) Penyakit kronis
Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan dapat mengakibatkan
retardasi pertumbuhan jasmani.
c) Lingkungan fisik dan kimia
Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan
sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, merkuri, dan rokok) mempunyai
dampak negatif terhadap pertumbuhan anak.
d) Psikologis
Psikologis dari anak adalah adanya hubungan anak dengan orang tua
sekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak
yang selalu merasa tertekan akan mengalami hambatan didalam pertumbuhan
dan perkembangannya.
e) Endokrin
Gangguan hormon misalnya, pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan
anak mengalami hambatan pertumbuhan. Defisiensi hormon pertumbuhan
akan menyebabkan anak menjadi kerdil.
f) Sosioekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makan, kesehatan
lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan
anak.
g) Lingkungan pengasuhan.
h) Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulan khususnya dalam keluarga,
misalnya penyediaan alat mainan,sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan
anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak, perlakuan ibu terhadap perilaku
anak.
i) Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid dalam jangka waktu lama akan menghambat
pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap
Gizi kronis atau pengerdilan adalah bentuk lain dari kegagalan pertumbuhan.
Gizi kronis terjadi dari waktu ke waktu tidak seperti kekurangan gizi akut.Seorang
anak yang terhambat atau kronis kekurangan gizi sering muncul secara normal
porposional tapi sebenarnya lebih pendek dari normal untuk usianya (UNICEF,
2014).
Pengasuh :
a. Penganiyaan
b. Kesulitan belajar (cacat mental)
c. Penyakit mental
d. Ketunadayaan belajar berat
Lingkungan :
a. Deprivasi
b. Kemiskinan
c. Keracunan timbal
d. Bencana alam
e. Teratogen
f. Perilaku kekerasan
Individu :
a. Anoreksia
b. Perilaku pemberian makan yang maladaptif oleh pengasuh
c. Penyakit kronis
d. Perilaku makan individu yang maladaptaif
e. Infeksi
f. Selera makan yang selalu meningkat
g. Malnutrisi
h. Prematuritas
i. Penyalahgunaan zat
Pre natal :
Tabel 2.5 Perbedaan Kebutuhan Gizi antara Ibu Hamil dan Tidak Hamil
Zat Gizi Kebutuhan Kebutuhan Sumber Makanan
Wanita Dewasa Wanita Hamil
Untuk menjamin kesehatan balita yang bagus, pemenuhan nutrisi bagi balita
tidak cukup.Pemenuhan nutrisi bagi balita harus diselaraskan dengan pemenuhan
kebiasaan makan yang sehat.Kebiasaan makan yang sehat ini harus dibentuk
sedini mungkin (Triton, 2006).
Ada lima kelompok makanan penting bagi balita yang sering juga dkenal
dengan empat sehat lima sempurna. Thompson (2003) menggolongkan makanan
utama balita dalam komposisi sebagai berikut :
selain makanan yang dibutuhkan oleh tubuh, ada juga beberapa makanan
yang justru harus dihindari agar tidak dikomsumsi si kecil. Kelompok makanan itu
adalah (Thompson,2003) :
Meskipun kebutuhan kalori dan nutrisi balita amat besar, ternyata kapasitas
perut balita jauh lebih kecil daripada orang dewasa. Otomatis porsi makan yang
dapat diberikan bagi balita jauh lebih sedikit, yaitu antara 25% hingga 40% dari
porsimakan orang dewasa. Untuk menyiasati hal ini, maka dilakukan pemberian
makanan selingan tiga kali sehari disela-sela pemberian tiga kali makanan utama
(Triton, 2006) .
Pertumbuhan balita sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik itu faktor
dalam maupun faktor luar.Faktor dalam dipengaruhi oleh jumlah dan mutu
makanan, kesehatan balita (ada atau tidaknya penyakit). Faktor luar dipengaruhi
tingkat ekonomi, pendidikan, perilaku (orang tua/pengasuh), sosial budaya atau
kebiasaan, ketersediaan bahan makanan di rumah tangga (Depkes RI, 2000 dalam
Adriani,.M, 2012).
7. Pengkajian
A. Riwayat pranatal
Perlu ditanyakan pada ibu apakah ada tanda-tanda resiko tinggi saat hamil,
seperti terinfeksi TORCH, berat badan tidak naik, preeksklamsi, dan lain-lain
serta apakah kehamilannya di pantau secara berkala.Kehamilan resiko tinggi
yang tidak ditangani yang tidak benar dapat menggagu tumbuh-kembang
anak.Dengan mengetahui riwayat prenatal maka keadaan anaknya dapat
diperkirakan.
B. Riwayat kelahiran
Perlu ditanyakan pada ibu mengenai cara kelahiran anaknya, apakah secara
normal dan bagaimana keadaan anak sewaktu lahir. Anak yang dalam
kandungan terdeteksi sehat, apabila kelahirannya mengalami gangguan (cara
kelahiran dengan tindakan seperti porceps, partus lama, atau kasep) maka
gangguan tersebut dapat mempengaruhi tumbuh-kembang anak.
C. Pertumbuhan fisik
Untuk menentukan pertumbuhan fisik anak, perlu dilakukan pengukuran
antropometri dn pemeriksaan fisik. Pengukuran antropometri yang sering
digunakan di lapangan untuk memantau tumbuh-kembang anak adalah BB,
TB, dan Lingkar kepala.
D. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dapat dimulai dari rambut, kepala, leher, dada, perut,
genetalia, ekstermitas.Selain itu, tanda-tanda vital dan keadaan umum perlu
dikaji. Pemeriksaan fisik pada pertumbuhan dan perkembangan ini adalah
sama seperti cara pemeriksaan fisik pada bayi dan anak. Oleh karena itu,
pemeriksaan fisik tidak dibahas secara khusus pada bagian ini.
E. Perkembangan anak
Untuk mengkaji keadaan perkembangan anak, dapat digunakan buku
pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita.Dari pedoman ini dapat
diketahui mengenai keadaan perkembangan anak saat ini, apakah anak berada
dalam keadaan normal, meragukan, atau memerlukan, rujukan.
F. Data lain
Yang termasuk data lain adalah pola makan, pola aktivitas anak, data
penunjang lainnya, seperti pemeriksaan laboratorium, serta data yang
diperlukan terutama apabila anak berada diklinik.
Pengkajian keperawatan meliputi dua tahap sebagai berikut :
Analisa data memerlukan pengenalan pola atau kecenderungan yang ada pada
kelompok data, membandingkannya dengan nilai normal, dan kemudian dibuat
kesimpulan mengenai respon klien terhadap masalah kesehatan. Tahap analisa
data : kenali pola atau kecenderungan tanda, bandingkan dengan nilai normal,
buat kesimpulan yang beralasan (potter & perry, 2010).
9. Rumusn masalah
10. Perencanaan/Intervensi
12. Evaluasi
I. Biodata A.
Identitas klien
Agama : Islam
Genogram
Keterangan :
: laki-laki
NB :Ny. A mengatakan anak tidak mau minum susu formula dan tidak
menyukai sayuran
3) Telinga
Bentuk telinga : normal/tidak ada kelainan
Ukuran telinga : normal/ tidak ada kelainan, sejajar dengan mata
Lubang hidung : normal, tidak ada serumen pada lubang hidung
h. Sistem integumen
Kebersihan : kulit lembab dan berdaki
Kehangatan : temperatur hangat
Warna : sawo matang,
Turgor : turgor kembali kurang dari 2 detik
Kelainan kulit : tidak ada kelainan kulit.
2. Analisa data
sayur
- BB : 11 kg
- TB : 88 cm
(BB dan TB
dibawah persentil
ke 3).
- Usia: 4 tahun 4
bulan
- Klien tampak
pendek dan kurus
mandiri tubuh
Ds :
- Kulit lembab dan Penurunan motivasi
berdaki (keluarga)
- Bau badan
- Anak tidak Defisit
mampu perawatan diri :
membersihkan mandi
diri sendiri.
5. Perencanaan
Hari/tanggal No.Dx Perencanaan keperawatan
Rabu/ Resiko pertumbuhan Tujuan dan kriteria hasil :
25 Mei 2016 tidak proporsional Anak akan mencapai normal
pertumbuhan yang diharapkan
(misal : BB, lingkar kepala, usia
tulang,dan masa tumbuh tanpa
lemak) yakni: tidak diatas persentil
ke 97 atau dibawah persentil ke 3
usianya.
C. Kesimpulan
1. Pengkajian
Data yang didapat dari pengkajian Senin, 23 Mei 2016 jam 11.00 WIB,
pada An. FN, BB : 11 kg, TB : 88 cm, usia 4,4 tahun. Keadaan TTV normal ;
Universitas Sumatera Utara
T : 36, 8 0C, RR : 24 x/menit, HR : 97 x/menit. Orang tua klien mengatakan
BB tidak bertambah sejak ±1 tahun yang lalu,anaknya kurang nafsu makan
dan tidak menyukai sayur dan susu formula. Klien selalu menolak jika
diberikan sayur. Klien menyusui (ASI) sampai usia 4 bulan dan diganti dengan
susu formula sejak usia 5 bulan-3 tahun karena klien tidak mau menyusu.
Keadaan umum klien tampak kotor, kulit lembab dan berdaki, tercium bau
badan pada klien.Ny. A mengatakan pernah mengalami perdarahan pada usia
kehamilan 7 bulan saat mengandung klien, tidak selara makan, lebih banyak
mengkomsumsi gorengan pengganti makanan pokok.
2. Analisa data
44
3. Rumusan masalah
Diagnosa keperawatan yang muncul dalam Asuhan Keperawatan pada
pasien An. FN dengan masalah pertumbuhan/perkembangan adalah : resiko
pertumbuhan tidak proposional, ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari
kebutuhan, serta defisit perawatan diri : mandi.
4. Intervensi
5. Implementasi
6. Evaluasi
Dari implementasi yang telah dilakukan hasil evaluasi yang didapatkan
adalah sebagian masalah teratasi dan intervensi yang belum tecapai
dilajutkan.Orang tua klien (Ny. A) mengatakan memahami informasi yang
diberikan dan berusaha memberikan menu seimbang untuk putrinya. Respon
orang tua klien cukup baik terhadap intervensi yang diberikan, orangtua klien
juga dapat menjelaskan kembali tahap tumbuh-kembang dan kebutuhan nutrisi
usia 4 tahun.
D. Saran
DAFTAR PUSTAKA
CATATAN PERKEMBANGAN
Implementasi dan evaluasi keperawatan
No. DX Hari/tanggal Pukul Tindakan keperawatan Evaluasi
Resiko Senin, 10.00 5. Melakukan pengkajian untuk S : orang tua klien mengatakan memahami
pertumbuhan 30 Mei 2016 WIB mendeteksi masalah atau resiko informasi yang diberikan dan berusaha
tidak kesehatan melalui riwayat, memberikan menu seimbang untuk putrinya.
porposional pemeriksaan, dan prosedur lain. O : respon orang tua klien cukup baik
6. Membantu dan memberikan asupan terhadap intervensi yang diberikan, orangtua
diet makanan dan minuman yang klien juga dapat menjelaskan kembali
seimbang tumbuhkembang dan kebutuhan nutrisi untuk
7. Melakukan penyuluhan nutrisi pada usia 4 tahun.
usia Todler A : masalah teratasi sebagian
8. Memberikan pendidikan kesehatan P : intervensi dilanjutkan
tentang tumbuh kembang anak
Selasa, 11.0 WIB 1. Melakukan pengkajian untuk S: orang tua klien mengatakan sudah
31 Mei 2016 mendeteksi masalah atau resiko memberikan menu makan 4 sehat
kesehatan melalui riwayat,
pemeriksaan, dan prosedur lain. (nasi+telur puyuh+bayam+ air mineral)
O: anak menerima saat diberikan sayur saat
Universitas Sumatera Utara
2. Membantu dan memberikan asupan makan bersama dengan teman sebayanya,
diet makanan dan minuman yang selera makan anak mulai meningkat.
seimbang BB : 11 kg
3. Melakukan penyuluhan nutrisi pada TB : 88 cm
usia Todler A: masalah teratasi sebagian
4. Memberikan pendidikan kesehatan P: intervensi dilanjutkan
tentang tumbuh kembang anak
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2
3. Materi:
Tumbuh-kembang anak (terlampir)
4. Kegiatan penyuluhan
No Langkah Kegiatan waktu
Penyuluh sasaran
1 Pendahuluan Memberikan Menjawab salam 3 menit
salam dan
Menjawab Mendengarkan
pertanyaan peserta dan menyimak
5. Metode
Ceramah, tanya jawab
6. Media leaflet
7. Evaluasi :
Jelaskan mengenai tumbuh-kembang anak.
Jelaskan tahap perkembangan anak.
Jelaskan pertumbuhan ideal anak.
12. Materi:
Gizi Seimbang bagi Balita (terlampir)
Menjawab Mendengarkan
pertanyaan peserta dan menyimak
14. Metode
Ceramah, tanya jawab
15. Media leaflet
16. Evaluasi :
Jelaskan mengenai gizi seimbang bagi balita.
Jelaskan jenis-jenis makanan yang baik bagi balita
Jelaskan cara memotivasi makan pada balita
17. Referensi :
A. Karakteristik Balita
Balita adalah individu atau sekelompok individu dari suatu
pendudukyang berada dalam rentang usia tertentu. Usia balita dapat
dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu golongan usia bayi (0-2 tahun),
golongan balita (2-3 tahun), dan golongan prasekolah (> 3-5 tahun). Adapun
menurut WHO, kelompok usia balita adalah 0-60 bulan. Sumberlain
mengatakan bahwa usia balita adalah 1-5 tahun
Anak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima
makanan dari apa yang disediakan ibunya. Dengan kondisi demikian, sebaiknya
anak balita diperkenalkan dengan berbagai bahan makanan. Laju pertumbuhan
masa batita lebih besar dari masa usia prasekolah sehingga diperlukan jumlah
makanan yang relatif lebih besar. Namun, perut yang masih lebih kecil
menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya dalam sekali makan
lebih kecil daripada anak yang usianya lebih besar.Oleh karena itu, pola makan
yang diberikan adalah porsi kecil dengan frekuensi sering.
Keterangan:
- Makanan keluarga: mudah dicerna dan tidak pedas
- Makanan kecil berupa biscuit, bubur kacang ijo dll.