Anda di halaman 1dari 24

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

OPTIMALISASI PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


DI POLI GIGI
UPTD PUSKESMAS
PU SKESMAS PUCAKWANGI 1 KABUPATEN
KABUPATEN PATI
PATI

Disusun oleh:
Nama : ABDUL SYUKUR TRI MARYONO, Amd.Kg
NIP : 19950516 201902 1 005
No. Presensi : 36
Jabatan : PERAWAT GIGI TERAMPIL
Gol/Ruang : II/c
Unit Kerja : UPTD PUSKESMAS PUCAKWANGI 1
Coach : Dr
Drs. Yusuf Subagyo, M.Si
Mentor : dr. Sutopo

PELATIHAN DASAR CPNS ANGKATAN CCXVII


PEMERINTAH KABUP
KAB UPA
ATEN PATI BEKERJA SAMA
SAM A DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
2019
HALAMAN PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI DAN


DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
PEGAWAI NEGERI SIPIL

Judul : Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Poli


Gigi UPTD Puskesmas Pucakwangi 1 Kabupaten Pati
Nama : ABDUL SYUKUR TRI MARYONO, Amd.Kg
NIP : 19950516 201902 1 005
 Angkatan : CCXVII
No.
No. Pres
Presen
enssi : 36
Telah disetujui untuk diseminarkan pada:
Hari : Jumat
Tanggal : 20 September 2019
Tempat : Pusdiklat BKK Jawa Tengah

Semarang, 19 September 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

 Abdul Syukur Tri


Tri Maryono, Amd.Kg
NIP.
NIP. 19950516 201902 1 005

Menyetujui,
coach, Mentor,

Drs. Yusuf Subagyo, Msi dr. Sutopo


Widyaiswara Ahli Utama (Purn) Pembina
NIP. 19670525 200212 1 001

HALAMAN PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI DAN


DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
PEGAWI NEGERI SIPIL

Judul
Judul : Optimalisa
Optimalisasi
si Pelayanan
Pelayanan Kesehatan
Kesehatan Gigi dan Mulut di Poli
Gigi UPTD Puskesmas Pucakwangi 1 Kabupaten Pati
Nama :. Abdul Syukur Tri Maryono,
Maryono, Amd.Kg

ii
NIP :. 19950516 201902 1 005
No.
No. Pres
Presen
enssi : 36

Telah diseminarkan pada:


Hari : Jumat
Tanggal : 20 September 2019
Tempat : Pu
P usdiklat BK
B KK Jawa Tengah
Semarang, 20 September 2019
Peserta Pelatihan Dasar CPNS

 Abdul Syukur Tri


Tri Maryono, Amd.Kg
NIP.
NIP. 19950516 201902 1 005
Mengesahkan,
coach, Mentor,

Drs. Yusuf Subagyo, Msi dr. Sutopo


Widyaiswara Ahli Utama (Purn) Pembina
NIP. 19670525 200212 1 001

Narasumber,

Ir. Wardi Astuti, M. Pd


Widyaiswara Ahli Utama
NIP. 19660818 199203 2 015

iii
PRAKATA

Penulis memanjatkan segala puja dan puji syukur kehadirat Tuhan


Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala berkat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas rancangan aktualisasi dan
habituasi nilai-nilai dasar PNS dengan judul “ Optimalisasi Pelayanan
Kesehatan Gigi dan Mulut Pasien di Poli Gigi UPTD Puskesmas
Pucakwangi 1 Kabupaten Pati”.
Penulisan rancangan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar 
PNS ini disusun sebagai salah satu persyaratan kelulusan Pelatihan
Dasar CPNS Angkatan CCXVII tahun 2019 yang diselenggarakan di
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD)
Provinsi Jawa Tengah sebagai bentuk pemahaman konseptual dan
internalisasi nilai-nilai dasar PNS yang diterapkan di UPTD Puskesmas
Pucakwangi 1 Kabupaten Pati.
Penyelesaian rancangan aktualisasi nilai-nilai PNS ini tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Drs. Mohamad Arief Irwanto, M. Si, selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah
2. H. Haryanto, SH, MM, M.Si selaku Bupati Pati
3. Drs. Jumani, M.Si selaku kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan
Pelatihan Daerah
4. dr. Edi Siswanto, MM selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati
5. dr. Sutopo selaku mentor dari UPTD Puskesmas Pucakwangi 1
Kabupaten Pati yang telah memberikan masukan dan arahan
sehingga rancangan aktualisasi dan habituasi ini dapat diselesaikan
dengan baik
6. Drs. Yusuf Subagyo, M,Si selaku coach yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga rancangan
aktualisasi dan habituasi ini dapat selesai dengan baik

7. Ir. Wardi Astuti, M.pd  selaku narasumber/penguji yang memberikan

iv
saran, masukan perbaikan untuk penyempurnaan rancangan
aktualisasi dan habituasi ini sehingga dapat diterapkan dengan lebih
baik
8. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya selama
kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Angkatan CCXVII.
9. Seluruh Panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Angkatan
CCXVII.
10.Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Angkatan CCXVII
atas inspirasi, kekompakan, bantuan, dan dukungannya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang
mendasar pada rancangan ini, oleh karena itu penulis berharap kepada
semua pihak untuk memberikan saran dan masukan serta kritik yang
membangun untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi dan habituasi
ini. penulis juga berharap semoga rancangan aktualisasi dan habituasi ini
dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan
contoh tentang implementasi nilai-nilai “ANEKA” dengan prinsip
Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), Pelayanan Publik dan Whole of 
Government dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan
masyarakat.

Semarang, 19 September 2019


Penulis

 Abdul Syukur Tri Maryono Amd.Kg

DAFTAR ISI

v
Halaman

Halaman Judul................................................................................... i
Halaman Persetujuan........................................................................ ii
Halaman Pengesahan ..................................................................... iii
Prakata.............................................................................................. iv
Daftar Isi............................................................................................ vi
Daftar Tabel....................................................................................... viii
Daftar Gambar.................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah........................................ 3
C. Tujuan..................................................................................... 7
D. Manfaat................................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI
E. Sikap dan Perilaku Bela Negara............................................. 9
 A. Nilai – Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS)...................... 12
B. Peran dan Kedudukan PNS................................................... 27
C. Tinjauan Umum Tentang Kesehatan Gigi dan mulut.............. 28
BAB III TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
 A. Profil Organisasi
1. Keadaan Geografis........................................................... 30
2. Visi,Misi dan Nilai Organisasi........................................... 31
3. Struktur Organisasi........................................................... 33
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat................................................ 34
C. Role Model.............................................................................. 35
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
 A. Daftar Rencana Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi............. 36
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi............................................ 51
C. Antisipasi, Strategi dan Potensi Kendala............................... 53

BAB V PENUTUP.............................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 55
DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................ 56

vi
optimalisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di poli gigi UPTD
Puskesmas Pucakwangi 1 Kabupaten Pati”.
2. Bagi Instansi (UPTD Puskesmas Pucakwangi 1) rancangan
aktualisasi dan habituasi ini dapat mengoptimalisasi pelayanan
kesehatan gigi dan mulut di poli gigi UPTD Puskesmas
Pucakwangi 1 sehingga mampu meningkatkan mutu kesehatan
gigi dan mulut di poli gigi UPTD Puskesmas Pucakwangi 1
3. Bagi Pasien di Pelayanan Poli Gigi memperoleh pengetahuan
tentang kesehatan gigi dan mulut

6 danPasal 47
menjelaskan bahwa
untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang
optimal
bagi masyarakat
diselenggarakan upaya

8
kesehatan. Upaya
kesehatan diwujudkan
dalam suatu
wadah pelayanan
kesehatan. Dalam
rangka
penyelenggaraan
pelayanan kesehatan
tentunya
ditunjang oleh sumber
daya kesehatan salah
satunya adalah tenaga
kesehatan. Tenaga
kesehatan
dalam melaksanakan
tugPNSya didasarkan
pada pengetahuan,
9
keterampilan, dan sikap
yang
diperoleh dalam
pendidikan. Kurikulum
pendidikan diarahkan
untuk memenuhi
kebutuhan
tenaga kesehatan.
Dengan demikian,
kurikulum pendidikan
perlu bermuatan materi
yang
berisikan ilmu dan
pengetahuan yang
sesuai dengan peserta
didik sehingga memiliki

10
dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa
dan negara. Unsur Dasar Bela Negara antara lain:
1. Cinta Tanah Air 
2. Kesadaran Berbangsa & bernegara
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi Negara
4. Rela berkorban untuk bangsa &Negara
5. Memiliki kemampuan awal bela negara ada

2. Analisa Perubahan Lingkungan Strategis


Lingkungan strategis adalah situasi internal dan eksternal
baik yang statis (trigatra) maupun dinamis (pancagatra) yang
memberikan pengaruh pada pencapaian tujuan nasional.
 Analisa perubahan lingkungan strategis ini bertujuan membekali
peserta dengan kemampuan memahami konsepsi perubahan
lingkungan strategis sebagai wawasan strategis ASN. Sehingga
 ASN dapat memahami modal insani dalam menghadapi
perubahan lingkungan strategis, dapat mengidentifikasi isu -isu
kritikal, dan dapat melakukan analisis isu-isu kritikal dengan
menggunakan kemampuan berpikir kritis. Dengan begitu ASN
dapat mengambil keputusan yang terbaik dalam tindakan
profesionalnya.
3. Kesiapsiagaan Bela Negara
Pasal 27 dan Pasal 30 UUD Negara RI 1945
mengamanatkan kepada semua komponen bangsa berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara dan syarat-
syarat tentang pembelan negara. Dalam hal ini setiap PNS
sebagai bagian dari warga masyarakat tertentu memiliki hak
dan kewajiban yang sama untuk melakukan bela negara
sebagaimana diamanatkan dalam UUD Negara RI 1945
tersebut.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai
bela negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

14
bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi
menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan
keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan kondisi warga negara
yang secara fisik memiliki kondisi kesehatan, keterampilan dan
 jasmani yang prima serta secara kondisi psikis yang memiliki
kecerdasan intelektual, dan spiritual yang baik, senantiasa
memelihara jiwa dan raganya, memiliki sifat-sifat disiplin, ulet,
kerja keras, dan tahan uji, merupakan sikap mental dan perilaku
warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang
berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Oleh sebab itu
dalam pelaksanaan latihan dasar bagi CPNS dibekali dengan
latihan-latihan seperti :
1) Kegiatan olah raga dan kesehatan fisik;
2) Kesiapsiagaan dan kecerdasan mental;
3) Kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata upacara;
4) Keprotokolan;
5) Fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan;
6) Kegiatan ketangkasan dan permainan.

B. Nilai-nilai dasar PNS


1. Akuntabilitas
a. Pengertian akuntabilitas
 Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggung jawaban
yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya. Dengan demikian kepercayaan
masyarakat ( public trust ) kepada birokrasi akan semakin menguat
karena aparaturnya mampu berperan sebagai kontrol demokrasi,
mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan serta

15
meningkatkan efisiensi dan efektivitas (Kusumasari, Dwiputrianti, &
 Allo, 2015).

b. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Akuntabel


Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel,
terdapat beberapa indikator yang harus terpenuhi, yaitu:
1). Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke
bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang
penting dalam menciptakan lingkungannya. Pimpinan
mempromosikan lingkungan yang akuntabel dapat
dilakukan dengan memberikan contoh pada orang lain
(lead by example), adanya komitmen yang tinggi dalam
melakukan pekerjaan sehingga memberikan efek positif 
bagi pihak lain untuk berkomitmen pula, terhindarnya
dari aspek-aspek yang dapat menggagalkan kinerja yang
baik yaitu hambatan politis maupun keterbatasan sumber 
daya, sehinggadengan adanya saran dan penilaian yang
adil dan bijaksana dapat dijadikan sebagai solusi.
2). Transparansi
Tujuan dari adanya transparansi adalah
a). Mendorong komunikasi yang lebih besar 
dankerjasama antara kelompok internal dan
eksternal;
b).  Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang
tidak seharusnya dan korupsi dalam pengambilan
keputusan;
c). Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-
keputusan;
d).   Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada
pimpinan secara keseluruhan.
3). Integritas

16
Inov
Inovas
asii da
dapa
patt terj
terjad
adii pa
pada
da ba
bany
nyak
ak as
aspe
pek,
k, mi
misa
saln
lnya
ya
peruba
perubahan
han produk
produk barang
barang/ja
/jasa
sa yang
yang dihasi
dihasilka
lkan,
n, prose
prosess
produk
produksi,
si, nilai-
nilai-nil
nilai
ai kelemb
kelembaga
agaan,
an, peruba
perubahan
han ca
cara
ra kerja,
kerja,
teknologi yang digunakan, layanan sistem manajemen, serta
mindset orang-orang yang ada di dalam organisasi.
Inovas
Inovasii mun
muncul
cul karena
karena ada
adanya
nya dorong
dorongan
an kebutu
kebutuhan
han
organisas
organisasi/peru
i/perusaha
sahaan
an untuk beradaptas
beradaptasii deng
dengan
an tuntu
tuntutan
tan
perubahan yang terjadi di sekitarnya. Perubahan bisa dipicu
anta
antara
ra lain
lain oleh
oleh pe
perg
rges
eser
eran
an se
sele
lera
ra pa
pasa
sarr, pe
peni
ning
ngka
kata
tann
harapan dan daya beli masyarakat, pergeseran gaya hidup,
peni
pening
ngka
kata
tann kese
keseja
jaht
hter
eraa
aan,
n, perk
perkem
emba
bang
ngan
an ekon
ekonom
omi,i,
pengaruh globalisasi, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Inovasi bisa muncul karena ada dorongan dari dalam
(internal) untuk melakukan perubahan, atau bisa juga inovasi
muncul karena ada desakan kebutuhan dari pihak eksternal,
misa
misaln
lnya
ya pe
perm
rmin
inta
taan
an pa
pasa
sarr. Inov
Inovas
asii lahi
lahirr da
dari
ri im
imaj
ajin
inas
asii
pemi
pemiki
kira
rann oran
orang-
g-or
oran
angg krea
kreatitif,
f, da
dann lahi
lahirn
rnya
ya krea
kreatitivi
vita
tass
didorong oleh munculnya ide/gagasan baru untuk keluar dari
rutinitas yang membosankan. Munculnya ide/gagasan baru,
kreati
kreativit
vitas,
as, da
dann inovas
inovasii dilata
dilatarbe
rbelak
lakang
angii oleh
oleh semang
semangat
at
belajar yang tidak pernah pudar, yang dijalani dalam proses
pembelajaran secara berkelanjutan.
Demi
Demiki
kian
an juga
juga ha
haln
lnya
ya inov
inovas
asii da
dala
lam
m laya
layana
nann pu
publ
blik
ik
messtin
me tinya menc
mencer
erm
minka
inkann hasi
hasill pem
emik
ikir
iraan barru
ba yan
angg
konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter dan mind-set baru sebagai aparatur 
peny
penyel
elen
engg
ggar
araa pe
peme
meri
rint
ntah
ahan
an,, ya
yang
ng diwu
diwuju
judk
dkan
an da
dala
lam
m
bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin.
b. Nilai-N
Nilai-Nila
ilaii Dasar
Dasar Orie
Orienta
ntasi
si Mutu
Mutu

26
Sejala
Sejalann de
denga
ngann pan
pandan
danga
gann Zulian
Zulian Yamit
amit (2010:
(2010: 74)
dapa
dapatt disi
disimp
mpul
ulka
kann bahw
bahwaa sasa
sasara
rann stra
strate
tegi
giss inst
instititus
usii
penyelenggara pemerintahan adalah kepuasan masyarakat.
Masy
Masyar
arak
akat
at ya
yang
ng me
mera
rasa
sa pu
puas
as atas
atas laya
layana
nann ap
apar
arat
atur 
ur 
termotivasi untuk berpartisipasi aktif menyukseskan berbagai
prog
progra
ram
m pe
peme
merin
rinta
tah.
h. Parti
Partisi
sipa
pasi
si ak
aktif
tif ma
masy
syar
arak
akat
at ak
akan
an
memb
membuk
ukaa pe
pelu
luan
angg terc
tercip
ipta
tany
nyaa lang
langka
kahh krea
kreatitiff da
dala
lam
m
mengha
menghada
dapi
pi peruba
perubahan
han yang
yang mun
mungki
gkinn terjad
terjadii di ten
tenga
gahh
ketatnya persaingan yang semakin ketat, dengan melahirkan
karya-kary
karya-karyaa inovatif
inovatif untuk menyongs
menyongsong
ong kemajuan
kemajuan masa
depan yang lebih baik.
Zeithmalh, dkk (1990: 23) menyatakan bahwa terdapat
sepuluh ukuran dalam menilai mutu pelayanan, yaitu :
1). Tangible  (nyata/berwujud),
2). Reliability  (kehandalan),
 (kehandalan),
3). Responsiveness (Cepat tanggap),
4). Competence (kompetensi),
5).  Access (kemudahan),
6). Courtesy (keramahan),
7). Communication (komunikasi),
8). Credibility (kepercayaan),
9). Security (keamanan),
10). Understanding the Customer (Pemahaman pelanggan).
Sejalan dengan pendapat di atas, Berry dan Pasuraman
dalam Zulian Yamit (2010: 11) mengemukakan lima dimensi
karakteristik mutu pelayanan sebagai berikut:
1). Tangibles (bukti langsung)
Yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan
sarana komunikasi.
2). Reliability (kehandalan)

27
Yaitu
Yaitu ke
kema
mamp
mpua
uann da
dala
lam
m me
memb
mber
erik
ikan
an pe
pela
laya
yana
nann
dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan
yang telah dijanjukan.
Responsiveness (daya tangkap)
3). Responsiveness
Keinginan para staf untuk membantu para pelanggan
dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
4). Assurance (jaminan)
Yaitu
Yaitu men
mencak
cakup
up kemamp
kemampua
uan,
n, kesopa
kesopanan
nan dan sifat
sifat
dapat
dapat diperc
dipercaya
aya yang
yang dimilik
dimilikii para
para staf,
staf, be
bebas
bas dari
dari
bahaya, resiko ataupun keragu-raguan.
5). Empaty 
Yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,
komu
komuni
nika
kasi
si ya
yang
ng ba
baik
ik,, da
dann pe
perh
rhat
atian
ian de
deng
ngan
an tulu
tuluss
terhadap kebutuhan pelanggan.
5. Anti
nti Kor
Korup
upssi
a. Defi
Defini
nisi
si kor
korup
upsi
si
Kata korupsi
korupsi berasal
berasal dari baha
bahasa
sa latin yaitu Corruptio yang
artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan
kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar 
biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang
luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup,
pribadi, keluarga, masyarakat dankehidupan yang lebih luas.
Kerusakan tersebut tidak hanyaterjadi dalam kurun waktu yang
pendek, namun
namun dapat
dapat berdampak secara
secara jangka panjang (Tim
Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi, 2015).
Dalam UU No.31 Tahun
Tahun 1999, Setiap
Setiap orang yang dengan
sengaja
sengaja secara
secara melawan hukum untuk melakukan
melakukan perbuatan
perbuatan
dengan tujuan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
suat
suatuu ko
korp
rpor
oras
asii ya
yang
ng me
meng
ngak
akib
ibat
atka
kann ke
keru
rugi
gian
an ke
keua
uang
ngan
an
negara atau perekonomian negara.
b. Je
Jeni
niss Koru
Korups
psii

28
Menurut Syed Husein Alatas korupsi terbagi menjadi 7 jenis,
yaitu :
1).Korupsi Transaktif 
Korupsi yang menunjukkan adanya kesepakatan timbal balik
antara pemberi dan penerima demi keuntungan bersama.
Kedua pihak sama-sama aktif menjalankan perbuatan
tersebut.
2).Korupsi Ekstroaktif 
Korupsi yang menyertakan bentuk-bentuk koersi (tekanan)
tertentu dimana pihak pemberi dipaksa untuk menyuap guna
mencegah kerugian yang mengancam diri, kepentingan,
orang-orangnya, atau hal-hal yang dihargai.
3).Korupsi Investif 
Korupsi yang melibatkan suatu penawaran barang atau jasa
tanpa adanya pertalian langsung dengan keuntungan bagi
pemberi. Keuntungan diharapkan akan diperoleh dimasa
yang akan datang.
4).Korupsi Nepotistik
Korupsi berupa pemberian perlakuan khusus kepada teman
atau yang mempunyai kedekatan hubungan dalam rangka
menduduki jabatan publik.
5).Korupsi Autogenik
Korupsi yang dilakukan individu karena mempunyai
kesempatan untuk mendapat keuntungan dari pengetahuan
dan pemahamannya atas sesuatu yang diketahui sendiri.
6).Korupsi Suportif 
Korupsi yang mengacu pada penciptaan suasana yang
kondusif untuk melindungi atau mempertahankan
keberadaan tindak korupsi yang lain
7).Korupsi Defensif 
Korupsi yang terpaksa dilakukan dalam rangka
mempertahankan diri dari pemerasan.

29
Setiap negara mempunyai undang-undang yang berbeda
terkait dengan tindak pidanakorupsi. Menurut UU No. 31/1999
 jo No. UU20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi
yang terdiri dari :
1). Kerugian keuangan negara,
2). Suap-menyuap,
3). Pemerasan,
4). Perbuatan Curang,
5). Penggelapan dalam Jabatan,
6). Benturan Kepentingandalam Pengadaan, dan
7). Gratifikasi.
Semua jenis tersebut merupakan delik-delik yang diadopsi
dari KUHP (pasal 1 ayat 1 sub c UU no.3/71).
Nilai Dasar Anti Korupsi
KPK bersama dengan para pakar telah melakukan
identifikasinilai-nilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak
9 nilai anti korupsi sebagai berikut :
1). jujur,
2). peduli,
3). mandiri,
4). disiplin,
5). tanggung jawab,
6). kerja keras,
7). sederhana,
8). berani,
9). adil.

30
C. Peran Dan Kedudukan PNS
1. Whole of Government
Whole of goverment (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik. Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan
perbedaan katagori hubungan atara kelembagaan yang terlibat
sebagai berikut: koordinasi, integritas, kedekatan dan pelibatan
(Suwarno & Sejati, 2017).
2. Manajemen PNS
Manajemen PNS adalah pengelolaan PNS untuk menghasilkan
Pegawai PNS yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Manjemen PNS lebih menekankan kepada pegaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber 
daya aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan
perkembngan jaman. Adapun asas-asas menejemen PNS,
  antara lain: kepastian hukum, profesionalitas, keterpaduan,
delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif dan efisien, keterbukaan,
non diskriminatif: persatuan, kesetaraan, keadilan, kesejahteraan
(Fatimah & Irawati, 2017).
3. Pelayanan publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara
 Adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh
instansi pemerintah dipusat dan daerah dan lingkungan BUMN /

31
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi
Dalam pelaksanaan 7 kegiatan aktualisasi dan habituasi ANEKA, terdapat kemungkinan kegiatan-kegiatan
tersebut mengalami kendala sehingga rancangan kegiatan ini tidak dapat direalisasikan secara optimal atau tidak
tercapai aktualisasinya. Oleh karena itu perlu disampaikan kendala-kendala yang mungkin terjadi, langkah-langkah
antisipasi menghadapi kendala tersebut, dan perlu dicari secara cermat strategi untuk menghadapi kendala tersebut.
Kendala, resiko dan solusi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.2
Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
MASA HABITUASI
BUKTI/ PORTO
NO KEGIATAN SEPTEMBER OKTOBER POLIO

1 Membuat leaflet Foto menghadap


untuk penyuluhan atasan,catatan
kesehatan gigi dan arahan, lampiran
mulut desain, foto hasil,
nota
2 Memberikan Foto/video
penyuluhan tentang kegiatan, daftar
kesehatan gigi dan hadir 
mulut di poli gigi
3 Membuat form Foto menghadap
monitoring anestesi atasan,catatan
dan tindakan serta arahan, foto/video
Membuat form kegiatan, form
instruksi pasca
pencabutan gigi

51
MASA HABITUASI
BUKTI/ PORTO
NO KEGIATAN SEPTEMBER OKTOBER POLIO

4 Membuat bagan Foto menghadap


alur pelayanan poli atasan,catatan
gigi arahan, lampiran
desain, foto hasil,
nota
5 Memberikan Foto/video
instruksi pada kegiatan
pasien pasaca
pencabutan gigi
6 Demonstrasi cara Foto menghadap
sikat gigi yang baik atasan,catatan
dan benar  arahan, foto/video
kegiatan,
7 Membuat survei Foto menghadap
kepuasan pasien atasan,catatan
arahan, foto/video
kegiatan, form
Sumber: Hasil analisis, 2019
Keterangan: pelaksanaan kegiatan Libur kerja

52
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Dalam tahap aktualisasi dan habituasi terdapat berbagai situasi
dan kondisi yang tidak dapat dikendalikan oleh penulis. Sehingga
terdapat kemungkinan terjadi kendala-kendala dalam proses
pelaksanaan rancangan aktualisasi dan habituasi . Untuk mengatasi
hal tersebut, dibuat rencana antisipasi dan strategi dalam
menghadapi kendala yang mungkin terjadi. Rencana antisipasi
dan strategi menghadapi
kendala dijelaskan dalam tabel 3.3 berikut ini:
Tabel 3.3 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Antisipasi mengatasi
No Kegiatan Asumsi kendala
kendala
1 2 3 4
1 Membuat leaflet Proses percetakan Selalu berkomunikasi dengan
untuk penyuluhan terhambat pihak percetakan
kesehatan gigi dan
mulut.
2 Memberikan Sasaran kurang Menggunakan media
penyuluhan tentang memperhatikan penyuluhan yang menarik agar 
kesehatan gigi dan sehingga pasien lebih kooperatif 
mulut di poli gigi pemahaman kurang
Menyampaikan dengan
bahasa yang mudah dipahami
pasien
3 Membuat form Terkadang ada Diberikan pemahan yang lebih
monitoring anestesi pasien yang tidak kepada pasien.
dan tindakan dan mau dilakukan
instruksi pasca anamnesa terlalu
pencabutan gigi lama.
Pasien tidak
kooperatif 
4 Membuat bagan alur Proses percetakan Selalu berkomunikasi dengan
pelayanan pasien di terhambat pihak percetakan
poli gigi
5 Memberikan edukasi Kurangnya fokus Meminta pasien fokus
pada pasien pasca perhatian pasien terhadap edukasi yang sedang
pencabutan diberikan.

Pasien tidak Menyampaikan dengan


kooperaif  bahasa yang mudah dipahami
pasien
6. Demonstrasi cara sikat Kurangnya fokus Meminta pasien fokus
gigi yang baik dan perhatian pasien terhadap demonstrasi yang
benar  sedang diberikan.
7. Membuat survei Pasien lupa mengisi Mengingatkan pasien untuk
kepuasan pasien survei kepuasan mengisi survei kepuasan
pasien pasien.
Sumber: Hasil analisis, 201
53
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rancangan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai PNS yang telah disusun
dalam rangkaian optimalisasi kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
poli gigi UPTD Puskesmas Pucakwangi 1 menghasilkan tujuh kegiatan yaitu
Membuat leaflet untuk penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, memberikan
penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut di poli gigi, membuat form
monitoring anestesi dan tindakan serta form instruksi pasca pencabutan gigi,
membuat alur pelayanan poli gigi, memberikan edukasi pada pasien pasca
pencabutan gigi, Demonstrasi cara sikat gigi yang baik dan benar dan membuat
survei kepuasan pasien
. Seluruh kegiatan tersebut tentu saja berkaitan dengan upaya
optimalisasi kegiatan pelayanan gigi dan mulut pada kegiatan aktualisasi dan
habituasi akan dilaksanakan di poli gigi UPTD Puskesmas Pucakwangi 1 sesuai
dengan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA) dan
berprinsip pada manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), layanan publik, dan
Whole of Government  (WoG).
Rancangan aktualisasi dan habituasi ini perlu dilakukan untuk
meningkatkan kepuasan pasien terhadap mutu Puskesmas. Apabila tidak
dilaksanakan akan berdampak pada mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut
yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien di UPTD Puskesmas
Pucakwangi 1
B. Harapan
Diharapkan setelah dilakukan kegiatan aktualisasi dan habituasi tingkat
kesehatan gigi dan mulut meningkat dan dapat meningkatnya kepuasan pasien
terhadap pelalayanan poli gigi di UPTD Puskesmas Pucakwangi 1.

54
DAFTAR PUSTAKA

 Anonim. (2014). Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil 


Negara. Jakarta.
Fatimah, E., & Irawati, E. (2017). Manajemen PNS, Modul Pelatihan Dasar 
Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Kusumasari, B., Dwiputrianti, S., & Allo, E. L. (2015).  Akuntabilitas, Modul 
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III.  Jakarta: Lembaga
 Administrasi Negara Republik Indonesia.
Kumorotomo, W., Wirapradja, N. R., & Imbarudin, A. (2015). Etika Publik, Modul 
Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta: Lembaga
 Administrasi Negara Republik Indonesia.
Latief, Y., Suryanto, A., & Muslim, A. A. (2015). Nasionalisme, Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
mardelita, s., sukendro, s. j., & karmawati, i. a. (2018). Pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut individu.  Jakarta: pusat pendidikan sumber daya
manusia kesehatan.
Purwanto, E. A., Tyastianti, D., Taufiq, A., & Novianto, W. (2017). Pelayanan
Publik, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS . Jakarta: Lembaga
 Administrasi Negara Republik Indonesia.
Suwarno, Y., & Sejati, T. A. (2017). Whole Of Goverment, Modul Pelatihan Dasar 
Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. (2015).  Anti Korupsi, Modul 
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Yuniarsih, T., & Taufiq, M. (2015). Komitmen Mutu, Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II.  Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.

55
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri
Nama : Abdul Syukur Tri Maryono
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, tanggal lahir : Blora, 16 Mei 1995
Kewarganegaraan : Indonesia
Status Perkawinan : Belum Menikah
Tinggi, berat badan : 165 cm, 75 kg
 Agama : Islam
: Desa Bedingin Rt. 07 Rw 01
 Alamat Lengkap
Kec. Todanan Kab. Blora
Telepon / HP : +6282278888827
E-mail : abdulsyukur3m@gmail.com
I. Riwayat Pendidikan
2000-2006 : SD Negeri 1 Bedingin
2006-2009 : MTs Salafiyah Kajen Pati
2009-2012 : MAN Blora
2012-2015 : Poltekkes Kemenkes Semarang
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
 Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan
kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Semarang, 20 September 2019
Penyusun,

 Abdul Syukur Tri Maryono, Amd. Kg

56

Anda mungkin juga menyukai