Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

MIKROBIOLOGI INDUSTRI

“KOMPOSISI SEL”

Disusun oleh :
1. Faisal Idris Al Islami (2115041115)
2. Farras Mursyidan Daulat (2115041095)

3. Serry Sesilia (2115041095)


4. Tiara Rahmayanti (2155041005)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
B
A
BI
A. Latar PE
Belak N
ang D
A
H
U A
L N
U
Sel merupakan kesatuan dasar sruktural dan fungsional makhluk hidup.
Sebagai kesatuan struktural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel. Sel adalah
kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit
penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas
kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan
berlangsung di dalam sel. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal
atau disebut organisme uniselular, misalnya bakteri dan ameba. Makhluk
hidup lainnya, termasuk tumbuhan,hewan, dan manusia, merupakan organisme
multiselular yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya
masing- masing.

Pada makalah ini kami akan membahas mengenai komposisi sel yang meliputi
kelompok kimiawi sel, jenis polimer sel, jenis small molekul, dan fungsi molekul
sel.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui komponen-komponen kimiawi sel
2. Untuk mengetahui jenis polimer sel
3. Untuk mengetahui jenis small molekul
4. Untuk mengetahui fungsi molekul sel

C. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen kimiawi sel
2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis polimer sel
3. Mahasiswa dapat mengetahui jenis small molekul
4. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi molekul sel
B
A
B
2.1 Komponen
kimiawi sel
I
I

I
S
I
Sel hidup tersusun dari kumpulan elemen, yang terbanyak hampir 99% dari berat sel
adalah elemen C, H ,N , dan
O. Bahan dasar sebuah sel terdiri atas air sekitar 70-85%, protein sekitar 10-20%, lemak
2%, karbohidrat 1%, dan elektrolit. Komponen kimia dalam sel dapat berupa komponen
anorganik, misalnya air dan ion-ion mineral, dan komponen organik misalnya protein,
lipida, karbohidrat, dan asam nukleat.

• Ada 2
(
d
u
a
)
j
e
n
i
s
y
a
n
g
d
o
m
i
n
a
n
- Persenyawaan
Makromolekul
Zat-zat dengan
berat molekul
sangat besar
(ribuan) Senyawa-
senyawa Polimer
- Persenyawaan Mikromolekul
Zat-zat dengan
berat molelul
rendah Air,
Small
Molecules

• Kandungan molekul pada setiap sel


- Air : 70 - 90% berat basah
- Polimer : 96.1% berat kering
- Small Molecules : 3.9% berat kering
• Analisa data vital komposisi elemen yang ada hanya pada bakteri E. coli (yang paling
banyak dipelajari)
Pada sel basah, jumlah atom H dan O akan lebih besar karena terdapatnya
molekul dengan komposisi terbesar di sel (air).

A. Senyawa Organik

sebuah molekul yang sangat besar seperti


polimer,karbohidrat,lemak,protein,plastik.Makromolekul biasanya digunakan untuk merujuk
kepada polimer biologis yang besar, seperti asam nukleat dan protein, yang terdiri dari monomer
kecil yang dihubungkan bersama –sama.

Makromolekul memiliki massa molekul (berat molekul) dan struktur relatif tinggi. Massa
makromolekul pada dasarnya terdiri dari pengulangan beberapa unit asal dari makromolekul
tersebut, sebenarnya atau konseptual, dari molekul massa molekul relatif rendah. Mereka
umumnya berbasis karbon dan sering penting secara biologis.

Istilah makromolekul ini diciptakan oleh pemenang Nobel Hermann Staudinger pada
tahun 1920, meskipun publikasi yang relevan pertama pada bidang ini hanya menyebutkan
senyawa molekul tinggi (lebih dari 1.000 atom). Pada waktu itu frasa polimer, seperti yang
diperkenalkan oleh Berzelius di 1833, memiliki arti berbeda dari hari ini: itu hanya bentuk lain
dari isomer misalnya dengan benzena dan asetilena dan tidak ada kaitannya dengan ukuran.

Penggunaan istilah untuk menggambarkan molekul besar bervariasi antara disiplin ilmu.
Sebagai contoh, sementara biologi mengacu pada makromolekul sebagai empat molekul besar
yang menyusun makhluk hidup, dalam kimia, istilah ini mungkin mengacu pada agregat dari
dua atau lebih molekul yang diselenggarakan bersama oleh gaya antarmolekul dan bukan ikatan
kovalen tetapi tidak mudah terdisosiasi.

a) Karbohidrat

1. Pengertian Karbohidrat

Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai
penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak
menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari
sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang berkembang. Di negara
sedang
berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai
90%. Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber bahan
makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun
protein.

Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian
yang tersebar luas di alam. Karbohidrat termasuk penyusun sel karena penyusun sel terdiri dari molekul organik, yaitu
molekul yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), dan aksigen (O). Secara biologis, karbohidrat memiliki fungsi
sebagai bahan baku sumber energi baik pada hewan, manusia dan tumbuhan.

Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen,
dan pada umumnya unsur Hidrogen dan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat
dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh
dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari- hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk
laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O
melalui proses foto sintese di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari
merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai.

Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan menggunakan enersi matahari untuk
membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Energi kimia yang
terbentuk akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian.

Jadi, karbohidrat adalah hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar mataharidan zat hijau daun (klorofil)
melalui fotosintesis. Karbohidrat merupakan suatu molekul yang tersusun dari unsure- unsur karbon, hydrogen, dan
oksigen. Rumus umumnya adalah CnH2nOn. Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi.

2. Penggolongan Karbohidrat

a). Karbohidrat yang Terdapat pada Makanan

Karbohidrat yang terdapat pada makanan dapat dikelompokkan menjadi:

- Available Carbohydrate (Karbohidrat yang tersedia): yaitu karbohidrat yang dapat dicerna, diserap
serta dimetabolisme sebagai karbohidrat.
- Unvailable Carbohydrate (Karbohidrat yang tidak tersedia), yaitu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa
oleh enzim-enzim pencernaan manusia, sehingga tidak dapat diabsorpsi.
-
b). Karbohidrat Berdasarkan Jumlah Molekulnya Monosakarida
Karbohidrat yang paling sederhana (simple sugar), oleh karena tidak bisa lagi dihidrolisa, hanya terdiri dari satu
gugus. Rumus umumnya yaitu C6H12O6.Monosakarida larut di dalam air dan rasanya manis, sehingga secara umum
disebut juga gula. Penamaan kimianya selalu berakhiran -osa. Tiga jenis monosakarida yang penting yaitu, glukosa,
fruktosa dan galaktosa.

Glukosa

Disebut juga gula anggur ataupun dekstrosa. Banyak dijumpai di alam, Buah-buahan, sayur- sayuran, madu, sirup
jagung dan tetes tebu. Di dalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir pencernaan amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa.
Dalam aliran darah (disebut Kadar Gula Darah) dan berfungsi sebagai penyedia energi bagi seluruh sel-sel dan jaringan
tubuh. N 80-120 mg %. Melebihi normal disebut hiperglikemia, pada penderita Diabetes Mellitus.

Fruktosa

Disebut juga gula buah ataupun levulosa. Disebut levulosa karena larutan fruktosa memutar bidang polarisasi ke kiri
(laevus=kiri). Merupakan jenis sakarida yang paling manis, Banyak dijumpai pada buah- buahan, mahkota bunga, madu
dan hasil hidrolisa dari gula tebu. Di dalam tubuh fruktosa didapat dari hasil pemecahan sukrosa.

Galaktosa

Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam .Galaktosa yang ada di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa dari
laktosa.

Disakarida

Merupakan gabungan antara 2 (dua) monosakarida, pada bahan makanan disakarida terdapat 3 jenis yaitu sukrosa,
maltosa dan laktosa.
Polisakarida

Polisakarida merupakan karbohidrat kompleks dengan rantai molekul yang panjang . Rasanya tidak manis , tidak
dapat dikristalkan dan tidak larut dalam air. Jika larut maka akan membentuk suspensi karena ukuran molekulnya besar.
c). Sumber dan Fungsi Karbohidrat

Bahan-bahan yang mengandung karbohidrat antara lain padi, gandum, jagung, ubi jalar, talas, ketela, kentang dan
sagu.

Fungsi karbohidrat

1. Sumber Energi

Fungsi karbohidrat bagi tubuh yang pertama adalah untuk sumber energi. Kebutuhan energi akan dapat dipenuhi jika
kandungan karbohidrat dalam makanan yang dikonsumsi juga cukup. Karbohidrat sendiri kemudian akan dipecah menjadi
glukosa sebelum nantinya akan diserap dalam aliran darah. Perlu anda ketahui bahwa energi yang dihasilkan oleh
karbohidrat itu tidak hanya diperlukan oleh fisik saja, melainkan diperlukan juga untuk proses metabolisme tubuh.

2. Mempertahankan Massa Otot Tubuh

Fungsi karbohidrat bagi tubuh selanjutnya adalah untuk mempertahankan massa otot tubuh. Biasanya ketika tidak
ada energi dari lemak, tubuh akan menggunakan otot untuk beraktivitas. Perlu anda ketahui ketika tubuh kehilangan
massa otot maka akan semakin melemah dan tidak memiliki tenaga. Bahkan beberapa kasus yang terlambat untuk
ditangani, akan menyebabkan kematian.

3. Menghindarkan Tubuh dari Resiko Penyakit

Fungsi karbohidrat bagi tubuh selanjutnya adalah menghindarkan tubuh dari berbagai resiko penyakit. Padahal
kenyatannya karbohidrat selalu dihubungkan dengan penyakit seperti jantung dan diabetes. Masyarakat mengatakan
bahwa akibat kelebihan karbohidrat menyebabkan penyakit tersebut. Hal ini tentu saja tidak berlaku jika anda
mendapatkan karbohidrat dari sumber makanan seperti sayuran, buah-buahan. Karbohidrat tersebut akan menghindarkan
anda dari resiko penyakit.

4. Karbohidrat Penting untuk Fungsi Otak

Fungsi karbohidrat bagi tubuh selaanjutnya adalah untuk perkembangan otak. Karbohidrat merupakan salah satu
sumber dari energi. Dan otak akan sanggup menampung energi tersebut. Tujuannya adalah untuk mengaktifkan sel-sel
yang dimiliki oleh otak. Oleh karena itu, penting bagi anda untuk mencukupi kandungan karbohidrat yang dibutuhkan
oleh tubuh.

5. Kesehatan Pencernaan

Fungsi karbohidrat bagi tubuh selanjutnya adalah untuk kesehatan pencernaan. Karbohidrat merupakan nutrisi yang
baik untuk menciptakan energi dalam tubuh. Dan hal itu akan berguna untuk menyehatkan pencernaan tubuh manusia.
Dengan pencernaan yang baik maka sistem metabolisme dalam tubuh akan berjalan dengan baik. Sehingga
memungkinkan tubuh manusia akan terhindar dari segala serangan penyakit.

6. Mengoptimalkan Fungsi Protein

Fungsi karbohidrat bagi tubuh selanjutnya adalah untuk mengoptimalkan fungsi protein. Seperti kita ketahui bahwa
protein merupakan nutrisi yang sangat penting dan dibutuhkan oleh seluruh organ tubuh agar dapat bekerja dengan baik.
Maka protein ini akan berfungsi dengan baik dengan adanya karbohidrat. Sehingga sangat disarankan untuk anda menjaga
asupan karbohidrat dalam tubuh anda agar fungsi protein dapat berjalan dengan optimal dan mencukupi kebutuhan yang
dibutuhkan oleh organ dalam tubuh manusia.

7. Mengendalikan Berat Badan

Fungsi karbohidrat bagi tubuh selanjutnya adalah untuk mengendalikan berat badan agar tidak mengalami kelebihan
berat bada. Karbohidrat sendiri dikenal adalah zat yang dapat memicu bertambahnya berat badan. Bahkan bagi orang yang
melakukan diet, karbohidrat ini akan dihindari. Namun demikian, ternyata karbohidrat malah akan memberikan fungsi
untuk mengendalikan berat badan.

8. Mencegah Berbagai Serangan Penyakit

Fungsi karbohidrat bagi tubuh selanjutnya adalah untuk mencegah berbagai serangan penyakit. Hal ini dikarenakan
karbohidrat sendiri adalah salah satu nutrisi untuk menciptakan energi. Serat yang terkandung dalam karbohidrat inilah
yang akan menghindarkan anda dari serangan berbagai penyakit yang akan menembus sistem kekebalan tubuh anda. oleh
karena itu sangat disarankan bagi anda untuk mencukupi kandungan karbohidrat agar terhindar dari berbagai serangan
penyakit. Anda juga disarankan untuk mengetahui tentang gejala varises.
9. Memelihara Kesehatan Jantung

Fungsi karbohidrat bagi tubuh selanjutnya adalah untuk memelihara kesehatan jantung. Perlu anda ketahui bahwa
kandungan serat di dalam karbohidrat akan membuat jantung semakin sehat. Bahkan anda akan terhindar dari berbagai
serangan penyakit jantung lainnya. namun demikian perlu anda ingat, bahwa karbohidrat yang baik adalah yang berasal
dari sumber makanan seperti buah-buahan, dan kacang-kacangan.

10. Meningkatkan Penyerapan Nutrisi

Fungsi karbohidrat bagi tubuh selanjutnya adalah untuk meningkatkan penyerapan nutrisi. Perlu anda ketahui bahwa
salah satu jenis karbohidrat yang baik adalah jenis laktosa yang sangat baik untuk tubuh. Jenis karbohidrat ini akan
membuat nutrisi dapat diserap oleh seluruh organ dengan baik. Sehingga seluruh organ akan bekerja dengan baik dan
memungkinkan anda untuk terhindar dari segala serangan penyakit. Oleh karena itu anda sangat disarankan untuk
menjaga asupan karbohidrat dalam makanan yang anda konsumsi agar fungsi ini dapat berjalan. Anda juga disarankan
untuk mengetahui tentang nyeri sendi lutut.

11. Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.

12. Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam tubuh.

Laktosa rnisalnya berfungsi membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan merupakan komponen yang penting
dalam asam nukleat.

b). Protein

1. Pengertian Protein

Protein (protos yang berarti ”paling utama”) adalah senyawa organik kompleks yang mempunyai bobot
molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida. Peptida dan protein merupakan polimer kondensasi asam amino dengan penghilangan unsur
air dari amino dan gugus karboksil.

Jika bobot molekul senyawa lebih kecil dari 6.000, biasanya digolongkan sebagai polipeptida. Proetin
banyak terkandung di dalam makanan yang sering dikonsumsi oleh manusia. Seperti pada tempe, tahu, ikan dan
lain sebagainya. Secara umum, sumber dari protein adalah dari sumber nabati dan hewani.

Protein sangat penting bagi kehidupan organisme pada umumnya, karena ia berfungsi untuk memperbaiki
sel-sel tubuh yang rusak dan suplai nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein
merupakan enzim atau subunit enzim. jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti
misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton.

Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon,
sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi,
protein berperan sebagai sumber asam aminobagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut
(heterotrof). Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida,lipid, dan polinukleotida,
yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling
banyak diteliti dalam biokimia.
Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun1838. Biosintesis protein alami sama dengan
ekspresi genetik . Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi
translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih “mentah”, hanya tersusun dari asam amino
proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara
biologi.Sumber – sumber protein berasal dari Daging, Ikan, Telur , Susu, dan produk sejenis Quark , Tumbuhan
berbji, Suku polong-polongan dan Kentang.

2. Komponen Penyusun Protein

Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Dengan kata lain protein tersusun atas asam- asam
amino yang saling berikatan.

• Struktur asam amino

Suatu asam amino-α terdiri atas:

1. Atom C α. Disebut α karena bersebelahan dengan gugus karboksil (asam).

2. Atom H yang terikat pada atom C α.

3. Gugus karboksil yang terikat pada atom C α.

4. Gugus amino yang terikat pada atom C α.

5. Gugus R yang juga terikat pada atom C α.

3. .Fungsi Protein

Protein mempunyai fungsi unik bagi tubuh, antara lain:

a) Menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan memelihara jaringan tubuh,
b) Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh,

c) Memberi tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak.
d) Sumber energi
e) Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan

f) Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi

g) Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel

4. Kekurangan Protein

Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita.Pada dasarnya protein menunjang keberadaan
setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh.Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengkonsumsi 1 g protein pro kg
berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet .Kekurangan
Protein bisa berakibat fatal:

• Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)

• Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein.[7] Biasanya pada anak-anak
kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam
pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:

a. Hipotonuso gangguan pertumbuhan

b. Hati lemak

• Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian

5. Penggolongan
1). Penggolongan Protein Berdasarkan Bentuk dan sifat fisik

▪ Protein globular,

Protein Globular berbentuk bola terdapat dalam cairan jaringan tubuh. Protein ini larut dalam air, berdifusi cepat dan
bersifat dinamis, mudah berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi garam serta mudah mengalami denaturasi. Contohnya
meliputi enzim, hormon dan protein darah, insulin, albumin, globulin plasma, kasein dan banyak ensim.

▪ Protein serabut (fibrous),

Terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral yang terjalin satu sama lain sehingga menyerupai batang yang
kaku. Protein fibrous mempunyai bentuk molekul panjang seperti serat atau serabut, tidak larut dalam air.
mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi dan tahan terhadap enzim pencernaan. Protein ini terdapat dalam unsur-
unsur struktur tubuh.Contohnya meliputi kolagen, miosin, fibrin, gluten, elastin dan keratin pada rambut, kuku, dan kulit.

2).Penggolongan protein berdasarkan kelarutannya -

▪ Albumin : Larut dalam air dan larutan garam. Tidak mempunyai asam amino khusus, misalnya albumin telur dan
albumin serum. - Globulin : Sedikit larut dalam air tetapi larut dalam larutan garam. Tidak mempunyai asam amino Khusus
misalnya, Glutenin (gandum), orizenin (padi).

▪ Prolamin : Larut dalam 70 – 80 % etanol tetapi tidak larut dlm air dan etanol absolut. Kaya akan arginin, misalnya
Gliadin/gandum, zein/jagung.

▪ Histon : Larut dalam larutan garam, tidak larut air. Bersifat basa, cenderung berikatan dengan asam nukleat di
dalam sel. Globin bereaksi dengan heme (senyawa asam menjadi hemoglobin). Misalnya globulin serum dan globulin
telur.

▪ Skleroprotein : Tidak larut dalam air atau larutan garam. Kaya akan glisine, alanine dan pro.

▪ Protamin : Larut dalam air dan tidak terkoagulasi oleh panas. Contoh Salmin dalam ikan salmon.

3). Penggolongan protein berdasarkan kandungan senyawa bukan hanya protein

▪ Fosfoprotein: Protein yang mengandung fosfor, misalnya kasein pada susu, vitelin pada kuning telur.

▪ Kromoprotein: Protein berpigmen, misalnya asam askorbat oksidase mengandung Cu.

▪ Fosfoprotein: Protein yang mengandung fosfor, misalnya kasein pada susu, vitelin pada kuning telur.

▪ Kromoprotein: Protein berpigmen, misalnya asam askorbat oksidase mengandungtersier

▪ Protein Koenzim: Misalnya NAD+, FMN, FAD dan NADP+.

▪ Lipoprotein: Mengandung asam lemak, lesitin.

▪ Metaloprotein: Mengandung unsur anorganik (Fe, Co, Mn, Zn, Cu, Mg).

▪ Glikoprotein: Gugus prostetik karbohidrat, misalnya musin (pada air liur), oskomukoid (pada tulang).

▪ Nukleoprotein Protein dan asam nukleat berhubungan (berikatan valensi sekunder) misalnya pada jasad renik.

4). Penggolongan protein berdasarkan fungsi biologi

▪ Enzim (ribonukease, tripsin)

▪ Protein transport (hemoglobin, mioglobin, serum, albumin)

▪ Protein nutrien dan penyimpan (gliadin/gandum, ovalbumin/telur, kasein/susu, feritin/jaringan hewan)

▪ Protein kontraktil (aktin dan tubulin)

▪ Protein Struktural (kolagen, keratin, fibrion)

▪ Protein Pertahanan (antibodi, fibrinogen dan trombin, bisa ular)

▪ Protein Pengatur (hormon insulin dan hormon paratiroid) Struktur Protein.

e) Struktur Protein

Ada 4 struktur protein antara lain:


1). Struktur Primer

Struktur primer adalah rantai polipeptida. Struktur primer protein di tentukan oleh ikatan kovalen antara residu asam amino
yang berurutan yang membentuk ikatan peptida. Struktur primer dapat di gambarkan sebagai rumus bangun yang biasa di tulis
untuk senyawa organik.

2). Struktur Sekunder

Struktur sekunder ditentukan oleh bentuk rantai asam amino : lurus, lipatan, atau gulungan yang mempengaruhi sifat dan
kemungkinan jumlah protein yang dapat dibentuk. Struktur ini terjadi karena ikatan hydrogen antara atom O dari gugus
karbonil ( C=O) dengan atom H dari gugus amino ( N-H ) dalam satu rantai peptida, memungkinkan terbentuknya konfirasi
spiral yang disebut strukturhelix.

3). Struktur tersier

Struktur tersier ditentukan oleh ikatan tambahan antara gugus R pada asam-asam amino yang memberi bentuk tiga dimensi
sehingga membentuk struktur kompak dan padat suatu protein.

4). Struktur kuartener

Struktur kuartener adaalah susunan kompleks yang terdiri dari dua rantai polipeptida atau lebih, yang setiap rantainya bersama
dengan struktur primer, sekunder, tersier membentuk satu molekul protein yang besar dan aktif secara biologis. .(Robert K.
Daryl K. Granner. Victor W. Radwell Murray 2009)

f). Denaturasi Protein

Protein dapat mempertahankan kesesuaian bentuknya asalkan lingkungan fisik dan kimianya dipertahankan. Jika lingkungan
berubah maka, protein dapat terurai atau mengalami perubahan sifat ( denaturasi ); mereka dapat kehilangan struktur sekunder,
tersier, dan kuarternya sehingga aktivitas biologisnya juga hilang.

▪ Kesesuaian bentuk protein bergantung pada ikatan hidrogen, yang lemah dan sangat senitif terhadap perubahan PH
dan suhu.

▪ Paparan singkat pada suhu yang tinggi ( diatas 60o C atau paparan pada asam atau basa kuat dalam periode waktu
yang lama akan menyebabkan denaturasi karena ikatan hidrogen ruptur.

▪ Sebagian protein dapat dikembalikan kebentuk aslinya, jika terdenaturasi tanpa harus menjadi insoluble.

▪ Perbedaan panas yang besar dapat menyebabkan denaturasi yang menetap. Putih telur akan memadat dan
menjadi insoluble jika dipanaskan.

- Suhu tubuh yang sangat tinggi dapat menyebabkan koagulasi protein selular

- Jika suhu tubuh naik sampai diatas 4oC atau 42oC maka akan mengakibatkan denaturasi protein. (Ethel Sloanae 2003)

g). Asam Amino Protein

Asam amino terdiri atas atom karbon yang terikat pada suatu gugus karboksil ( - COOH ) satu gugus amino ( - NH2), satu
atom hidrogen ( - H )dan satu gugus radikal ( - R ), atau rantai cabang. Sebagaimana tampak pada gambar struktur asam amino
dibawah ini ; COOH (gugus karboksil) H C R (gugus radikal) NH2(gugus amino. (Ethel Sloanae 2003)

➢ Klasifikasi Asam Amino

▪ Asam amino mengandung sedikitnya satu gugus asam Karboksil (-COOH) dan sedikitnya satu gugus amino (-NH)
kedua gugus tersebut tersebut terikat pada atom karbon yang sama. Setiap asam amino mempunyai anak rantai yang
disebut sebagai satu gugus R.

-. Asam-asam amino memiliki perbedaan dalam gugus R-nya yang memberi ciri khas dan mempengaruhi sifat protein
tempat asam amino tersebut bergabung.

- Gugus R nonpolar menyebabkan asam amino relatif tidak larut dalam air. Gugus R yang polar atau bermuatan
listrik menyebabkan asam amino larut dalam air.

▪ Asam-asam amino bergabung untuk membentuk protein melalui reaksi kondensasi (dehidrasi) antara gugus karboksil
dari salah satu asam amino dan gugus amino dari asam amino lain. (Ethel Sloanae 2003)

➢ Klasifikasi Asam Amino Menurut Esensial dan Tidak Esensial

Dr. William Rose, (1917) seorang peonir dalam penelitian protein dengan menggunakan berbagai campuran asam amino
dan meneliti pengaruhnya pertumbuhan tikus percobaan dan manusia. membagi asam amino dalam dua golongan, yaitu asam
amino esensial dan tidak esensial. dalam penelitiannya ternyata ada 10 macam asam amino yang dibutuhkan binatang ( tikus )
untuk pertumbuhan yang tidak dapat disintesis tubuh , asam amino ini dinamakan asam amino esensial. Asam amino lain
dinamakan asam amino tidak esensial. Asam amino tidak esensial juga penting untuk pembentukan protein tubuh, tetapi asam
amino ini bila tidak

terdapat dalam tubuh dapat disintesis tubuh dalam jumlah yang diperlukan. Ternyata ada sembilan jenis asam amino
esensial untuk manusia yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh. kesembilan asam amino ini tidak
dapat disintesis tubuh, yang berarti harus ada dalam makanan sehari-hari. Bila tubuh mengandung cukup nitrogen, tubuh mampu
mensintesis sebelas jenis asam amino lain, yaitu asam amino tidak esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan
jaringan tubuh. Nitrogen ini dapat berasal dari asam amino tidak esensial dan asam amino esensial yang berlebihan. Sudah tentu ke
20 asam amino tersebut diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan dan pemeliharaan kesehatan tubuh.

c). Lipida

Merupakan senyawa yang tersusun atas unsur C ( karbon ), H ( hidrogen ) dan O ( oksigen ). Lemak tersusun atas
senyawa gliserol dan asam lemak yang merupakan unit dasar penyusun lemak. Sifat lemak diantaranya tidak larut dalam air,
densitas atau kerapatanna lebih rendah dari air , memiliki viskositas atau kekentalan yang tinggi . Contoh lemak adalah trigliserida,
fosfolipid, steroid . Fungsi lemak antara lain penyusun membran sel bersama-sama dengan protein, penyusun hormon kelamin pria
seperti testosteron .

Gambar 2.1.6

Contoh Struktur Ikatan Lipid

Karakteristik Lipid

Lemak berkarakteristik sebagai biomolekul organik yang tidak larut atau sedikit larut dalam air dan dapat diekstrasi dengan
pelarut non-polar seperti chloroform, eter, benzene, heksana, aseton dan alcohol panas. Di masa lalu, lemak bukan merupakan
subjek yang menarik untuk riset biokimia. Karena kesukarannya dalam meneliti senyawa yang tidak larut dalam air dan berfungsi
sebagai cadangan energi dan komponen struktural dari membran, lemak dianggap tidak memiliki peranan metabolik beragam
seperti yang dimiliki biomolekul lain, contohnya karbohidrat dan asam amino.

Namun, dewasa ini, riset lemak merupakan subjek yang paling menawan dari riset biokimia, khususnya dalam penelitian molekular
mengenai membran. Pernah diduga sebagai struktur lembam (inert), dewasa ini membran dikenal secara fungsional sebagai
dinamik dan suatu pengertian molekular dari fungsi selularnya merupakan kunci untuk menjelaskan berbagai komponen biologi
yang penting, contohnya, sistem transport aktif dan respon selular terhadap rangsang luar (Armstrong, 1995). Jaringan bawah kulit
di sekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal mengandung banyak lipid terutama lemak kira-kira sekitar 90%, dalam jaringan otak
atau dalam telur terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5-30% (Riawan, 1990).

Lipid menurut International Congress of Pure and Applied Chemistry adalah kelompok senyawa kimia yang mempunyai sifat-
sifat :

• Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter,CHCl3, benzen,alkohol/aseton panas, xylen, dll. serta
dapat diekstraksi dari sel hewan/tumbuhan dengan pelarut tersebut.

• Secara kimia, penyusun utama adalah asam lemak (dalam 100 gram lipid terdapat 95%asam lemak).
• Lipid mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh manusia seperti asam lemak essential (EFA contohnya asam linoleat)
dari asam linoleat dapat dibuat asam linolenat dan asam arakidonat.

Dalam penjelasan yang lain di sebutkan bahwa karakteristik suatu lipid dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut :

1.) Karakteristik Fisik Lipid

Berikut ini adalah beberapa karakteristik fisik lipid, yaitu (Rolifartika, 2011) :

• v Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan lemak dari tumbuhan berupa zat cair.
• Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak yang mempunyai titik lebur
rendah mengandung asam lemak tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul asam stearat)
mempunyai titik lebur 71 °C, sedangkan triolein (ester gliserol dengan tiga molekul asam oleat) mempunyai titik lebur –
17 °C.
• Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air, sedangkan lemak yang mengandung asam lemak
rantai panjang tidak larut dalam air.
• Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas merupakan pelarut lemak yang baik.
• Pada suhu kamar, jika berbentuk cair cenderung disebut dengan minyak. Jika berbentuk padat disebut sebagai lemak.
• Tidak larut dalam air sehingga disebut hidrofobik (takut air), sifat ini sangat penting dalam pembentukan membran sel
• Namun, fosfolipid bersifat ampifatik, yaitu dalam satu molekul ada bagian molekul yang nonpolar dan hidrofob dan di
bagian ada yang polar dan hidrofil (suka air).
• Larut dalam solven semacam alkohol, hidrogen, dan oksigen, tetapi kadar oksigen setiap molekulnya lebih rendah dari
yang dimiliki karbohidrat. Juga larut dalam pelarut nonpolar, seperti kloroform dan eter. Minyak mempunyai titik leleh
dan titik didih lebih rendah daripada lemak.

2.) Karakteristik Kimia Lipid

Beberapa karakteristik kimia lipid adalah sebagai berikut:

• Penyabunan atau Saponifikasi (Latin, sapo = sabun)

Hidrolisis yang paling umum adalah dengan alkali atau enzim lipase. Hidrolisis dengan alkali disebut penyabunan karena
salah satu hasilnya adalah garam asam lemak yang disebut sabun

• Pembentukan membran, misel (micelle) dan emulsi.

Pada umumnya lipid tidak larut dalam air, karena mengandung hidrokarbon adalah nonpolar. Akan tetapi asam lemak,
beberapa fosfolipid, sfingolipid mengandung lebih banyak bagian yang polar dibandingkan dengan bagian yang non polar.
Karena itu dinamakan polar lipid. Polar lipid tersebut sebagian larut dalam air, dan bagian lain larut dalam pelarutan
nonpolar. Pada oil water interface, bagian yang polar dalam fase air (water phase) sedangkan bagian yang nonpolar pada
fase minyak (oil phase). Dengan adanya polar lipid tersebut dapat membentuk membran biologik dengan lapis ganda
(double layer).

4. Asam Nukleat

Asam nukleat merupakan polinukleotida ( terdiri atas nukleotida-nukleotida ) yang terdiri atas DNA ( Deoksiribonucleic
acid ) dan RNA ( Ribonucleic acid ). Asam nukleat bertindak sebagai penyipan informasi genetik pada sel . Asam nucleat terdiri
atas nukleotida-nukleotida. Setiap nukleotida tersusun atas : Fosfat , gula pentosa dan basa nitrogen. DNA berperan penting dalam
pembentukan gen pda kromosom adapun RNA berperan penting dalam sintesis protein.

Gambar 2.1.6
Contoh Struktur Ikatan Asam Nukleat

5. Air

Air merupakan senyawa utama dan merupakan senyawa dalam jumlah terbesar penyusun sel ( 50 – 60 % berat sel ) .
Air merupakan bagian esensial cairan tubuh yang terdiri dari cairan intrasel ( sitoplasma ) , plasma darah dan cairan ekstraseluler .
Air berfungsi sebagai pelarut dan sebagai katalisator reaksi-reaksi biologis.

6. Vitamin dan mineral

Vitamin dibutuhkan dibutuhkan dalam jumlah kecil, tetapi harus ada . Peran vitamin adalah mempertahankan fungsi
metabolisme , pertumbuhan dan penghancur radikal bebas . Contoh vitamin : A, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E, K dan H )

7. Mineral

Mineral merupakan unsur-unsur kimia selain karbon, hidrogen dan oksigen . Mineral ada yang terdapat dalam jumlah
yang besar ( makroelemen ) seperti : kalsium ( Ca ), fosfor ( P ) , magnesium ( Mg ), natrium ( Na ), klor ( Cl ) dan belerang ( S ).
Mineral lain terdapat dalam jumlah sedikit ( mikroelemen ) seperti: zat besi ( Fe ), yodium ( I ), Seng ( Zn ) kobalt ( Co ) fluorin (
F
) . Mineral berfungsi sebagai komponen struktural sel, pemeliharaan fungsi metabolisme , pengaturan kerja enzim, menjaga
keseimbangan asam dan basa

B. Senyawa Anorganik
Senyawa anorganik yang menjadi komponen kimiawi sel antara lain :
air ( H2O ) yang memiliki peran besar / sentral bagi kehidupan sebuah sel. Beberapa peran air di dalam sel antara lain : sebagai
media reaksi kimia, transportasi zat, juga sebagai pelarut berbagai zat di dalam sel.garam mineral, yang sebagian besar terdapat
dalam bentuk ion positip ( anion ) ataupun ion negatip ( kation ). beberapa contoh garam mineral dalam sel antara lain : NaCl,
MgCl, CaSO4, NaHCO3.gas, meliputi beberapa jenis gas yang banyak terlibat dalam aktivitas sel seperti : Oksigen ( O2 ),
karbondioksida ( CO2 ), amonia ( NH3 ).
Unsur makroUnsur makro merupakan unsur terbesar yang menyusun sebuah sel. Unsur makro ini terdiri atas 5 ( lima )
unsur utama , yaitu Oksigen ( O2 ) sebanyak 62 %, karbon ( C ) sebanyak 20 %, hidrogen ( H ) sebanyak 10 %, nitrogen ( N )
sebanyak 10 % dan kalium ( K ) sebanyak 25 %. Selain itu juga terdapat sulfur ( S ), fosfor ( P ), kalsium ( Ca ), magnesium
( Mg ), natrium ( Na ) . Dari berbagai jenis unsur tersebut, unsur karbon, hidrogen dan oksigen adalah unsur paling utama dan
dapat bersenyawa membentuk molekul karbohidrat, lemak, asam nukleat dan protein.
Unsur mikroUnsur mikro merupakan unsur yang terdapat dalam jumlah sedikit sekali. Beberapa jenis unsur mikro, antara
lain : besi ( Fe ), tembaga ( Cu ), kobalt ( Co ), mangan ( Mn ), seng ( Zn ), molibdenum ( Mo ), boron ( Bo ) dan silikon ( Si )

2.2. Jenis Polimer Sel

Polimer (makromolekul) merupakan molekul besar yang terbentuk dari unit – unit berulang sederhana. Nama ini diturunkan
dari bahasa yunani, yaitu : Poly yang berarti banyak, dan mer yang berarti bagian (Malcom Steven, 2004). Dan polimer juga
merupakan bahan yang penting dalam pembuatan komposit. Polimer berfungsi sebagai matriks yang berfungsi mengikat penguat
yang digunakan pada komposit. Beberapa contoh bahan polimer yaitu resin phenolformaldehyde, urea formaldehyde, poliester,
epoksi dan lainnya. Pada umumnya polimer memiliki sifat yang menguntungkan karena massa jenisnya kecil, mudah dibentuk,
tahan karat (Hyer, 1998).

Polimer alam
Polimer alam adalah senyawa yang dihasilkan dari proses metabolisme mahluk hidup. jumlahnya yang terbatas dan sifat
polimer alam yang kurang stabil, mudah menyerap air, tidak stabil karena pemanasan dan sukar dibentuk menyebabkan
penggunaanya amat terbatas. Contoh sederhana polimer alam seperti ; Amilum dalam beras, jagung dan kentang , pati , Selulosa
dalam kayu , Protein terdapat dalam daging dan Karet alam diperoleh dari getah atau lateks pohon karet . Karet alam merupakan
polimer dari senyawa hidrokarbon, yaitu 2-metil-1,3-butadiena (isoprena). Karet merupakan polimer alam yang terpenting dan
dipakai secara luas. Bentuk utama dari karet alam, terdiri dari 97% cis-1,4-poliisoprena, dikenal sebagai hevea rubber. Karet ini
diperoleh dengan menyadap kulit sejenis pohon (hevea brasiliensis) yang tumbuh liar. Hampir semua karet alam diperoleh sebagai
lateks yang terdiri dari sekitar 32 – 35% karet dan sekitar 5% senyawa lain, termasuk asam lemak, gula, protein, sterol, ester dan
garam.
Laboratorium bukan satu-satunya tempat mensintesis polimer. Selsel kehidupan juga merupakan pabrik polimer yang
efisien. Protein, DNA, kitin pada kerangka luar serangga, wool, jaring laba-laba, sutera dan kepompong ngengat, adalah polimer-
polimer yang disintesis secara alami. Serat-serat selulosa yang kuat menyebabkan batang pohon menjadi kuat dan tegar untuk
tumbuh dengan tinggi seratus kaki dibentuk dari monomer-monomer glukosa, yang berupa padatan kristalin yang berasa manis.
Polimer alam lain adalah polisakarida, selulosa dan lignin yang merupakan bahan dari kayu.

Contoh polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini:

No Polimer Monomer Polimerisasi Contoh


1. Pati/amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi
2. Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas
3. Protein Asam amino Kondensasi Susu, daging, telur, wol, sutera
4. Asam nukleat Nukleotida Kondensasi Molekul DNA dan RNA (sel)
5. Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet

Polimer Sintesis
Polimer sinteris adalah polimer yang tidak terdapat dialam dan halus dibuat oleh manusia terlebih dahulu. Atau Polimer
sintetis ialah polimer yang disintesis dari monomer-monomernya dalam reaktor. Polimer ini kebanyakan digunakan untuk
berbagai
macamm keperluan baik dalam rumah tangga, industri ataupun untuk mainan anak-anak.

Polimer sintetis yaitu polimer buatan, polimer ini dibuat oleh manusia meliputi semua jenis plastik, karet sintetis, dan serat
sintetis. Sebagian besar polimer sintetis dibuat melalui polimerisasi adisi. Namun, ada juga yang terbuat dari polimerisasi
kondensasi. Neoprena merupakan contoh polimer sintetis yang dibuat dari reaksi polimerisasi adisi 2-kloro-1, 3 butadiena.
Adapun polimer sintetis yang dibuat melalui reaksi polimerisasi kondensasi umumnya berupa serat sintetis, misalnya nilon dan
dakron.
Polimer sintetis merupakan hasil sintesis senyawa-senyawa organik di mana molekul-molekul yang berupa monomer bergabung
membentuk rantai panjang melalui ikatan kovalen.

Contoh Polimer Sintetis

Contoh polimer sintetis adalah polietena, PVC, polipropena, teflon, polibutadiena, nilon, dakron, dan polivinil alkohol.

Contohnya:

Gambar 2.2.3

Contoh Polimer Sintetis

Dalam contoh di atas monomer-monomer etena bereaksi polimerisasi membentuk polietena.

nomer penyusunnya:

ari satu jenis monomer. Contoh: polietilena (etena), polipropilena (propena), polistirena (stirena), PVC (vinil klorida), PVA (vinil asetat), poliisoprena (i

▪ Kopolimer,
nis atau lebih monomer. Contoh: nilon 6,6 (heksametilendiamina + asam adipat), dakron (asam tereftalat + etilena glikol), SBR (stirena + butadiena), d

Jenis-jenis polimer (berdasarkan sifatnya):


1. Termosett/Termohard :
Terbentuk dari molekul-molekulbentuk jaring yang besar. Jika bahan ini kita panaskan, maka molekulmolekulakan
masih bergerak dalam lingkungan keseimbangan, akan tetapitidak keluar dari lingkungannya sehingga tidak menjadi
lembek.
2. Termoplastic:
Termoplastik dibentuk dari molekul-molekul panjang. Jika termoplastik kita panaskan, maka molekul-molekulpanjang
akan lebih berjarak dalam lingkungan keseimbangan danbahan tersebut akan menjadi lembek

Polimer Berdasarkan Sifat Thermalnya

Plastik adalah salah satu bentuk polimer yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa plastik mem
iliki sifat-sifat khusus, antara lain lebih mudah larut pada pelarut yang sesuai, pada suhu tinggi akan lunak,
tetapi akan mengeras kembali jika didinginkan dan struktur molekulnya linier atau bercabang tanpa ikatan
silang antar rantai . Proses melunak dan mengeras ini dapat terjadi berulang kali. Sifat ini dijelaskan sebagai sifat
termoplastik.

Bahan-bahan yang bersifat termoplastik mudah untuk diolah kembali karena setiap kali dipanaskan, bahan-bahan
tersebut dapat dituangkan ke dalam cetakan yang berbeda untuk membuat produk plastik yang baru. Polietilen
(PE) dan polivinilklorida (PVC) merupakan contoh jenis polimer ini .

Sedangkan beberapa plastik lainnya mempunyai sifat-sifat tid1a3k dapat larut dalam pelarut apapun, tidak
meleleh jika dipanaskan, lebih tahan terhadap asam dan basa, jika dipanaskan akan rusak dan tidak dapat kembali
seperti semula dan struktur molekulnya mempunyai ikatan silang antar rantai . Polimer seperti ini disusun secara
permanen dalam bentuk pertama kali mereka dicetak, disebut polimer termosetting.

Plastik-plastik termosetting biasanya bersifat keras karena mereka mempunyai ikatan-ikatan silang. Plastik termoset
menjadi lebih keras ketika dipanaskan karena panas itu menyebabkan ikatan-ikatan silang lebih mudah terbentuk.
Bakelit, poli(melanin formaldehida) dan poli (urea formaldehida) adalah contoh polimer ini. Sekalipun polimer
-polimer termoseting lebih sulit untuk dipakai ulang daripada termoplastik, namun polimer tersebut lebih tahan lama.
Polimer ini banyak digunakan untuk membuat alat-alat rumah tangga yang tahan panas seperti cangkir.

Perbedaan sifat-sifat plastik termoplas dan termoset disimpulkan pada tabel di bawah in

Perbedaan sifat plastik termoplas dan plastik termoset:

Plastik termoplas Plastik termoset


Mudah diregangkan Keras dan rigid

Fleksibel Tidak fleksibel

Melunak jika dipanaskan Mengeras jika dipanaskan

Titik leleh rendah Tidak meleleh jika dipanaskan

Dapat dibentuk ulang Tidak dapat dibentuk ulang

Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya

Berdasarkan jenis monomernya, polimer dibedakan atas homopolimer dan kopolimer. Homopolimer terbentuk dari
sejenis monomer, sedangkan kopolimer terbentuk lebih dari sejenis monomer . Uraian berikut menjelaskan perbedaan
dua golongan polimer tersebut.

a. Homopolimer

Homopolimer merupakan polimer yang terdiri dari satu macam monomer, dengan struktur polimer.

. . – A – A – A – A – A – A –. . .

b. Kopolimer

Kopolimer merupakan polimer yang tersusun dari dua macam atau lebih monomer . Contoh: polimer SBS (polimer
stirena-butadiena-stirena)

Jenis-jenis kopolimer

a) Kopolimer acak , yai tu kopolimer yang mempunyai sejumlah satuan berulang yang berbeda tersusun secara
acak dalam rantai polimer . Strukturnya: . . . – A – B – A – A – B – B – A – A –. . . .

b) Kopolimer bergatian, yaitu kopolimer yang mempunyai beberapa kesatuan ulang yang berbeda berselang-seling adanya
dalam rantai

polimer . Strukturnya: . . . – A – B – A – B – A – B – A – B – . . .

c) Kopolimer balok (blok), yaitu kopolimer yang mempunyai suatu kesatuan berulang berselang-seling dengan kesatuan
berulang lainnya
dalam rantai polimer. Strukturnya:

. . . – A – A – A – A – B – B – B – B – A – A – A – A –. . .

d) Kopolimer tempel/grafit, yaitu kopolimer yang mempunyai satu macam kesatuan berulang menempel pada polimer tulang
punggung lurus yang mengandung hanya satu macam kesatuan berulang dari satu jenis monomer.

Polimer Berdasarkan Reaksi Pembentukannya

Polimerisasi merupakan suatu jenis reaksi kimia dimana monomer -monomer bereaksi untuk membentuk
rantai yang besar .

Dua jenis utama dari reaksi polimerisasi adalah polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Jenis reaksi
yang monomernya mengalami perubahan reaksi tergantung pada strukturnya. Suatu polimer adisi memiliki atom yang
sama seperti monomer dalam unit ulangnya, sedangkan polimer kondensasi mengandung atom-atom yang lebih sedikit karena
terbentuknya produk sampingan selama berlangsungnya proses polimerisasi.

a. Polimer Adisi

Reaksi pembentukan teflon dari monomer -monomernya tetrafluoroetilen, disebut reaksi adisi.
Perhatikan Gambar 7 yang menunjukkan bahwa monomer etilena mengandung ikatan rangkap dua, sedangkan di dalam
polietilena tidak terdapat ikatan rangkap dua

Monomer etilena mengalami reaksi adisi membentuk polietilena yang digunakan sebagai tas plastik,
pembungkus makanan, dan botol. Pasangan elektron ekstra dari ikatan rangkap dua pada tiap monomer etilena digunakan
untuk membentuk suatu ikatan baru menjadi monomer yang lain.

Menurut jenis reaksi adisi ini, monomer -monomer yang mengandung ikatan rangkap dua saling bergabung, satu
monomer masuk ke monomer yang lain, membentuk rantai panjang. Produk yang dihasilkan dari reaksi polimerisasi
adisi mengandung semua atom dari monomer awal . Berdasarkan Gambar 7, yang dimaksud polimerisasi
adisi adalah polimer yang terbentuk dari reaksi polimerisasi disertai dengan pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi
dari monomer - monomernya yang membentuk ikatan tunggal . Dalam reaksi ini tidak disertai terbentuknya molekul-molekul
kecil seperti H2O atau NH

Polimer Kondensasi

Polimer kondensasi terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama atau monomer yang berbeda.
Dalam polimerisasi kondensasi kadang-kadang disertai dengan terbentuknya molekul kecil seperti H2O, NH3, atau
HCl.

Di dalam jenis reaksi polimerisasi yang kedua ini, monomer –monomer bereaksi secara adisi untuk membentuk rantai.
Namun demikian, setiap ikatan baru yang dibentuk akan bersamaan dengan dihasilkannya suatu molekul kecil – biasanya air –
dari atom-atom monomer . Pada reaksi semacam ini, tiap monomer harus mempunyai dua gugus fungsional sehingga dapat
menambahkan pada tiap ujung ke unit lainnya dari rantai tersebut. Jenis reaksi polimerisasi ini disebut reaksi
kondensasi.

Dalam polimerisasi kondensasi, suatu atom hidrogen dari satu ujung monomer bergabung dengan gugus–
OH dari ujung monomer yang lainnya untuk membentuk air. Reaksi kondensasi yang digunakan untuk membuat satu jenis
nilon ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
2.3. Jenis Small Molekul

Molekul kecil adalah senyawa organik dengan berat molekul yang relatif kecil dan bukan merupakan polimer.
Di dalam farmakologi, molekul kecil adalah sebuah molekul yang mengikat erat (bahasa Inggris: high affinity)
sebuah biopolimer, seperti protein, asam nukleat atau polisakarida- dan kemudian mengubah aktivitas atau fungsi biopolimer
tersebut.
Dengan batas atas berat molekul sekitar 800 dalton, molekul kecil dapat terdifusi dengan cepat melintasi membran sel dan
menjangkau permukaan intraselular. Molekul kecil mempunyai banyak fungsi biologis, seperti menjadi molekul sel
sinyal, obat, pestisida dll. Senyawa molekul kecil dapat terjadi secara alami, seperti metabolit sekunder - atau buatan, seperti obat
antivirus. Atau bersifat merusak (bahasa Inggris: detrimental), seperti teratogen dan karsinogen.
Monomer, seperti asam amino, asam deoksiribonukleat, monosakarida merupakan molekul kecil. Oligomer yang sangat
kecil juga biasanya merupakan molekul kecil, seperti dinukleotia, peptida - seperti antioksidan glutationa, dan disakarida -
contohnya sukrosa. (Wikipedia:2013)
a. Asam Amino

Asam amino dengan gugus R bermuatan negatif (asam amino asam)Golongan ini bermuatan negatif pada pH 6,0 – 7,0 dan
terdiri asamaspartat dan asam glutamate yang masing–masing mempunyai dua guguskarboksil.Rumus bangun dari golongan asam
amino dengan gugus R bermuatannegatif (asam amino asam) adalah sebagai berikut:
Asam amino Rumus bangun
Rumus bangun dari golongan asam amino dengan gugus R bermuatan positif (asam mino basa) adalah sebagai berikut:

Asam amino Rumus bangun


LisinArgininHistidinDisamping 20 macam asam amino yang umum terdapat dalam protein,kita mengenal dua golongan
asam amino lain, yaitu: (1) yang jarang didapatsebagai satuan pembentuk, dan (2) yang sama sekali tidak merupakan
satuan pembentuk protein.Yang termasuk dalam golongan pertama ialah 4-hidroksilprolin
(derivate prolin yang banyak terdapat dalam kolagen), 5-hidroksilisin (derivate dari lisinyang terdapat dalam kolagen), desmosin,
dan isodesmosin (terdapat dalam proteinelastin) yang mempunyai struktur luar biasa, yaitu terdiri atas empat molekul lisindengan
gugus R bergabung membentuk lingkaran piridin yang tersubtitusi.

Golongan kedua, terdiri atas kira-kira 150 macam asam amino yang diketahui terdapat dalam bentuk bebas atau terikat
dalam beberapa sel dan jaringan, tetapi tidak merupakan satuan pembentuk protein. Sebagian besar
golongan ini merupakan derivat α
-asam amino (asam amino yang terdapat dalam protein) seperti ß- dan γ -asam amino.
Beberapa asam amino bukan protein inimempunyai fungsi penting sebagai sumber atau senyawa antara
dalammetabolism. ß-alanina, umpamanya merupakan sumber vitamin asam pantotenat.Sitrulin dan ortinin merupakan senyawa
antara dalam sintesis arginin.Beberapa asam amino lain yang terdapat dalam tumbuhan, bersifat racunterhadap kehidupan lain,
misalnya kanavanin, asam jengkolat, dan ß-sianoalanin.

1. Pengelompokan Asam Amino


Semua asam amino mempunyai sebuah gugus karboksil dan sebuah gugus amina. Perbedaan asam amino terletak pada
rantai samping (gugus R). Gambar 77 memuat struktur asam amino. Rantai samping asam amino bervariasi dalam hal struktur,
ukuran, muatan listrik dan kelarutannya di dalam air. Asam amino dapat dikelompokkan menurut kepolaran rantai sampingnya.
Rantai samping beberapa asam amino adalah nonpolar. Asam amino tersebut lebih menyukai kontak dengan rantai samping asam
amino nonpolar daripada kontak dengan air dan dikatakan asam amino hydrophobic (water-fearing). Oleh sebab itu, residu asam
amino ini ditemukan pada interior protein globular.
Asam amino ini dapat berasosiasi dengan yang lainnya dan tetap terpisah dari air. Sembilan asam amino masuk kategori
ini yaitu alanin, valin, leusin, isolusin, prolin, glisin, metionin, phenilalanin dan triptopan. Gugus R pada prolin adalah unik. Gugus
ini berikatan dengan gugus α-amino membentuk amina sekunder.
Sebelas asam amino mempunyai rantai samping polar karena rantai samping asam amino ini berinteraksi dengan molekul
air dan dikatakan asam amino hidrophilic (water-loving). Asam amino hidrophilic disebut juga asam amino polar. Rantai samping
residu asam amino ini sering ditemukan pada permukaan protein globular. Asam amino polar dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

1. Asam amino netral tetapi polar.


Asam amino ini mempunyai gugus R affinitas tinggi pada air tetapi tidak ionik pada pH 7. Serin, treonin, tirosin, sistein,
asparagin dan glutamin masuk ke dalam kategori ini. Kebanyakan asam amino ini berasosiasi dengan yang lainnya melalui ikatan
hidrogen, tetapi sistein membentuk ikatan disulfida dengan sistein lainnya.

2. Asam amino bermuatan negatif.


Asam amino ini mempunyai gugus karboksil terionisasi pada rantai sampingnya. Pada pH 7, asam amino ini bermuatan total
-1.
Aspartat dan glutamat adalah dua asam amino masuk ke dalam kategori ini. Asam amino ini adalah asam amino bersifat asam
karena ionisasi dari asam karboksilat melepaskan proton.

3. Asam amino bermuatan positif


Pada pH 7, lisin, arginin dan histidin mempunyai muatan total negatif karena rantai

Lalu ada pulsa asam amino non-polar yaitu asam amino dengan gugus R yang hidrofobik, antara lain Alanin, Valin, Leusin,
Isoleusin, Prolin, Fenilalanin, Triptofan dan Metionin. Gugus ini memiliki ciri-ciri: gugus R alifatik, bersifat hidrofobik, dan pada
umumnya terdapat pada protein yang berinteraksi dengan lipid.
Yang terakhir adalah asam amino dengan gugus aromatik yang beranggotakan Fenilalanina (Phe, F), Tirosina (Tyr, Y), dan
Triptofan (Trp, W). Asam amino ini bersifat relatif non-polar, dan hidrofobik.Kelompok ini memiliki cincin benzena dan menjadi
bahan baku metabolit sekunder aromatik

Gambar 2.2.4
Tabel Klasifikasi Asam Amino
b. Asam deoksiribonukleat

Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan singkatan DNA (bahasa Inggris: deoxyribonucleic acid), adalah sejenis
biomolekul yang menyimpan dan menyandi instruksi-instruksi genetika setiap organisme dan banyak jenis virus. Instruksi-
instruksi genetika ini berperan penting dalam pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi organisme dan virus.
DNA merupakan asam nukleat; bersamaan dengan protein dan karbohidrat, asam nukleat adalah makromolekul esensial bagi
seluruh makhluk hidup yang diketahui. Kebanyakan molekul DNA terdiri dari dua unting biopolimer yang berpilin satu sama
lainnya membentuk heliks ganda.
Dua unting DNA ini dikenal sebagai polinukleotida karena keduanya terdiri dari satuan-satuan molekul yang
disebut nukleotida. Tiap-tiap nukleotida terdiri atas salah satu jenis basa nitrogen (guanina (G), adenina (A), timina (T),
atau sitosina (C)), gula monosakarida yang disebut deoksiribosa, dan gugus fosfat. Nukleotida-nukelotida ini kemudian tersambung
dalam satu rantai ikatan kovalen antara gula satu nukleotida dengan fosfat nukelotida lainnya. Hasilnya adalah rantai punggung
gula-fosfat yang berselang-seling. Menurut kaidah pasangan basa (A dengan T dan C dengan G), ikatan hidrogen mengikat basa-
basa dari kedua unting polinukleotida membentuk DNA unting ganda
Dua unting DNA bersifat anti-paralel, yang berarti bahwa keduanya berpasangan secara berlawanan. Pada setiap gugus gula,
terikat salah satu dari empat jenis nukleobasa. Urutan-urutan empat nukleobasa di sepanjang rantai punggung DNA inilah yang
menyimpan kode informasi biologis. Melalui proses biokimia yang disebut transkripsi, unting DNA digunakan sebagai templat
untuk membuat unting RNA. Unting RNA ini kemudian ditranslasikan untuk menentukan urutan asam amino protein yang
dibangun.
Struktur kimia DNA yang ada membuatnya sangat cocok untuk menyimpan informasi biologis setiap makhluk hidup. Rantai
punggung DNA resisten terhadap pembelahan kimia, dan kedua-dua unting dalam struktur unting ganda DNA menyimpan
informasi biologis yang sama. Karenanya, informasi biologis ini akan direplikasi ketika dua unting DNA dipisahkan. Sebagian
besar DNA (lebih dari 98% pada manusia) bersifat non-kode, yang berarti bagian ini tidak berfungsi menyandikan protein.
Dalam sel, DNA tersusun dalam kromosom. Semasa pembelahan sel, kromosom-kromosom ini diduplikasi dalam proses
yang disebut replikasi DNA. Organisme eukariotik (hewan, tumbuhan, fungi, dan protista) menyimpan kebanyakan DNA-nya
dalam inti sel dan sebagian kecil sisanya dalam organel seperti mitokondria ataupun kloroplas (Russell, Peter:2001)
Sebaliknya organisme prokariotik (bakteri dan arkaea) menyimpan DNA-nya hanya dalam sitoplasma. Dalam kromosom,
protein kromatin seperti histon berperan dalam penyusunan DNA menjadi struktur kompak. Struktur kompak inilah yang kemudian
berinteraksi antara DNA dengan protein lainnya, sehingga membantu kontrol bagian-bagian DNA mana sajakah yang dapat
ditranskripsikan.
Para ilmuwan menggunakan DNA sebagai alat molekuler untuk menyingkap teori-teori dan hukum-hukum fisika, seperti
misalnya teorema ergodik dan teori elastisitas. Sifat-sifat materi DNA yang khas membuatnya sangat menarik untuk diteliti bagi
ilmuwan dan insinyur yang bekerja di bidang mikrofabrikasi dan nanofabrikasi material. Beberapa kemajuan di bidang material ini
misalnya origami DNA dan material hibrida berbasis DNA. (Mashaghi A, Katan A:2013)

Gambar 2.2.5
Contoh Asam Deoksiribonukleat
DNA merupakan sebuah polimer yang terdiri dari satuan-satuan berulang yang disebut nukleotida. (Saenger, Wolfram:1984)
Tiap-tiap nukleotida terdiri dari tiga komponen utama, yakni gugus fosfat, gula deoksiribosa, dan basa nitrogen (nukleobasa).
(Bruce Alberts) Pada DNA, nukleobasa yang ditemukan adalah Adenina (A), Guanina (G), Sitosina (C) dan Timina (T).
Nukleobasa yang terhubung dengan sebuah gugus gula disebut sebagai nukleosida, dan nukleosida yang terhubung dengan satu
atau lebih gugus fosfat disebut sebagai nukleotida. Polimer yang terdiri dari nukleotida yang saling terhubung menjadi satu rantai
disebut sebagai polinukleotida. Sehingga DNA termasuk pula ke dalam polinukleotida.
Rantai punggung unting DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselang-seling.Gula pada DNA adalah
gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat melalui ikatan fosfodiester antara
atom karbon ketiga pada cincin satu gula dan atom karbon kelima pada gula lainnya. Ikatan yang tidak simetris ini membuat DNA
memiliki arah atau orientasi tertentu. Pada struktur heliks ganda, orientasi rantai nukleotida pada satu unting berlawanan dengan
orientasi nukleotida unting lainnya. Hal ini disebut sebagai antiparalel. Kedua ujung asimetris DNA disebut sebagai 5' (lima
prima) dan 3' (tiga prima). Ujung 5' memiliki gugus fosfat terminus, sedangkan ujung 3' memiliki gugus hidroksi terminus. Salah
satu perbedaan utama DNA dan RNA adalah gula penyusunnya, yakni gula 2-deoksiribosa pada DNA digantikan gula ribosa pada
RNA.( Berg J., Tymoczko J. and Stryer L:2002)
Dalam organisme hidup, DNA biasanya ditemukan dalam bentuk berpasangan dan terikat kuat. Dua unting DNA saling
berpilin membentuk heliks ganda. Heliks ganda ini distabilisasi oleh dua gaya utama: ikatan hidrogen antar nukleotida dan
interaksi tumpukan antar nukleobasa aromatik. (Yakovchuk P, Protozanova E, Frank-Kamenetskii MD: 2006) Dalam lingkungan
sel yang berair, ikatan π konjugasi antar basa nukleotida tersusun tegak lurus terhadap sumbu pilinan DNA. Hal ini meminimalisasi
interaksi dengan cangkang solvasi, dan sehingganya menurunkan energi bebas Gibbs.

Struktur DNA semua jenis spesies terdiri dari dua rantai heliks yang berpilin dengan jarak antar putaran heliks
34 Å (3,4 nanometer) dan jari-jari 10 Å (1.0 nanometer).Menurut kajian lainnya, ketika diukur menggunakan larutan tertentu,
rantai DNA memiliki lebar 22-26 Å (2,2-2,6 nanometer) sedangkan satu satuan nukleotida memiliki panjang 33 Å
(0,33 nm).Walaupun satuan nukleotida ini sangatlah kecil, polimer DNA dapat memiliki jutaan nukleotida yang terangkai seperti
rantai. Misalnya, kromosom 1 yang merupakan kromosom terbesar pada manusia mengandung sekitar 220 juta pasangan basa.
(Gregory S, et. Al :2006)

c. Monosakarida

Monosakarida (dari Bahasa Yunani mono: satu, sacchar: gula) adalah senyawa karbohidrat dalam bentuk gula yang paling
sederhana. Beberapa monosakarida mempunyai rasa manis. Sifat umum dari monosakarida adalah larut air, tidak berwarna, dan
berbentuk padat kristal. Contoh dari monosakarida adalah glukosa (dekstrosa), fruktosa (levulosa), galaktosa, xilosa dan ribosa.
Monosakarida merupakan senyawa pembentuk disakarida (seperti sukrosa) dan polisakarida (seperti selulosa dan amilum).
Monosakarida digolongkan berdasarkan jumlah atom karbon yang dikandungnya (triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, dan heptosa)
dan gugus aktifnya, yang bisa berupa aldehida atau keton. Ini kemudian bergabung, menjadi misalnya aldoheksosa dan ketotriosa.
Selanjutnya, tiap atom karbon yang mengikat gugus hidroksil (kecuali pada kedua ujungnya) bersifat optik aktif, sehingga
menghasilkan beberapa karbohidrat yang berlainan meskipun struktur dasarnya sama. Sebagai contoh, galaktosa adalah
aldoheksosa, namun memiliki sifat yang berbeda dari glukosa karena atom-atomnya disusun berlainan.

• Glukosa
Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai
sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk
alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan.
Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa—monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa
merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut "cincin
piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus
samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu
gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026%
pada pH 7.
Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana dalam biologi. Kita dapat menduga alasan mengapa
glukosa, dan bukan monosakarida lain seperti fruktosa, begitu banyak digunakan. Glukosa dapat dibentuk dari formaldehida pada
keadaan abiotik, sehingga akan mudah tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme tingkat atas
adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan
gugus amino suatu protein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi atau bahkan merusak fungsi berbagai enzim. Rendahnya laju
glikosilasi ini dikarenakan glukosa yang kebanyakan berada dalam isomer siklik yang kurang reaktif. Meski begitu, komplikasi
akut seperti diabetes, kebutaan, gagal ginjal, dan kerusakan saraf periferal (‘’peripheral neuropathy’’), kemungkinan disebabkan
oleh glikosilasi protein.
Dalam respirasi, melalui serangkaian reaksi terkatalisis enzim, glukosa teroksidasi hingga akhirnya membentuk karbon
dioksida dan air, menghasilkan energi, terutama dalam bentuk ATP. Sebelum digunakan, glukosa dipecah dari polisakarida.
(Blackwell Publishing: 2006)
Glukosa dan fruktosa diikat secara kimiawi menjadi sukrosa. Pati, selulosa, dan glikogen merupakan polimer glukosa
umum polisakarida).
Dekstrosa terbentuk akibat larutan D-glukosa berotasi terpolarisasi cahaya ke kanan. Dalam kasus yang sama D-
fruktosa disebut "levulosa" karena larutan levulosa berotasi terpolarisasi cahaya ke kiri.

• Fruktosa
Fruktosa (bahasa Inggris: fructose, levulose), atau gula buah, adalah monosakarida yang ditemukan di banyak jenis
tumbuhan dan merupakan salah satu dari tiga gula darah penting bersama dengan glukosa dan galaktosa, yang bisa langsung
diserap ke aliran darah selama pencernaan. Fruktosa ditemukan oleh kimiawan Perancis Augustin-Pierre Dubrunfaut pada tahun
1847. ( Fruton, J.S. Molecules of Life 1972 ) Fruktosa murni rasanya sangat manis, warnanya putih, berbentuk kristal padat, dan
sangat mudah larut dalam air. (Hyvonen, L., & Koivistoinen, P:1982) Fruktosa ditemukan pada tanaman, terutama pada madu,
pohon buah, bunga, beri dan sayuran. Di tanaman, fruktosa dapat berbentuk monosakarida dan/atau sebagai komponen
dari sukrosa. Sukrosa merupakan molekul disakarida yang merupakan gabungan dari satu molekul glukosa dan satu molekul
fruktosa.

• Galaktosa
Galaktosa merupakan senyawa karbohidrat yang tergolong dalam monosakarida, termasuk juga golongan heksosa karena
mempunyai 6 atom C dalam molekulnya. Galaktosa merupakan salah satu monomer pembentuk laktosa, senyawa ini dapat
ditemukan pada susu. Galaktosa memiliki kemampuan menyerap di dalam darah sehingga memiliki nilai glycaemic index yang
lebih rendah dibandingkan dengan sukrosa. (Thomas M. S. Wolever . 2006)
Metabolisme Galaktosa menggunakan enzim B-galaktosidase dan juga dapat di degradasi dengan lysosomal degradasi dari
senyawa karbohidrat kompleks. Mekanismenya adalah sebagai berikut :

1. fosforilasi galaktosa
galaktosa akan di fosforilasi menjadi galaktosa-1-fosfat, dengan menggunakan ATP sebagai donor fosfat.

2. pembentukan UDP-galaktosa
Galaktosa tidak dapat langsung masuk pada jalur glikolisis sehingga harus di ubah menjadi UDP-galaktosa yang akan terjadi reaksi
pertukaran antara UDP-glukosa dengan galaktosa-1-fosafat sehingga terbentuk glukosa-1-fosafat dan UDP-galaktosa. (Denise R.
Ferrier. 2011)

3. Menggunakan UDP-galaktosa sebagai sumber karbon pada glikolisis atau gluconeogenesis


UDP-galaktosa dapat masuk dalam proses glikolisis, namun di ubah menjadi C-4 promer, UDP-glukosa dengan bantuan UDP-
hexosa 4-epimerase.

4. Peran dari UDP-galaktosa dalam reaksi biosintesis


UDP-galaktosa dapat digunakan sebagai donor dari unit galaktosa dalam beberapa jalur sintetik termasuk dalam sintesis laktosa,
glycoprotein, glycolipid dan gycosaminoglycans .
Gangguan yang dapat terjadi dalam metabolisme galaktosa terutama pada individu yang mengalami glactosemia, pada penderita
galaktosemua mengalami gangguan galatosa-1-fosfat terakumulasi di dalam sel sehingga dapat mempengaruhi jaringan pada
tubuh. (Denise R. Ferrier. 2011)

Gambar 2.2.6
Contoh Ikatan Kimia dari Monosakarida

2.4 Jenis Molekul Sel


Jenis molekul organik membran sel
▪ Lipid
Fosfolipid mengandung hidrofobik (tidak larut dalam air) yang terdiri dari dua rantai asam lemak nonpolar molekul seperti
karbon dan hydrogens. Ujung hidrofilik (larut dalam air) dan berisi molekul fosfat. Fosfolipid ini diatur dalam bilayer dengan
kelompok hidrofil akhir mereka terkena air pada setiap sisi membran dan molekul nonpolar hidrofobik dilindungi di dalam lapisan
ganda. Lapisan lemak terdiri dari sekitar setengah dari seluruh massa membran, tergantung pada jenis membran. Kolesterol adalah
jenis lipid pada sel membran yang lain. Kolesterol diposisikan dalam bilayer untuk menghubungkan molekul asam lemak dan
menstabilkan serta memperkuat membran.
Gambar 2.4.1 : Lipid

▪ Protein
Protein membran yang dimasukkan ke dalam bilayer fosfolipid terpapar di permukaan dan melakukan berbagai fungsi sel.
Protein dianggap integral atau perifer, tergantung pada hubungan mereka dengan membran. Protein perifer duduk di satu sisi dari
permukaan membran dan mengasosiasikan secara tidak langsung melalui interaksi protein untuk protein.

Gambar 2.4.2 : Protein

▪ Karbohidrat
Karbohidrat terdiri dari persentase kecil dari membran sel, tetapi memiliki fungsi penting. Bila karbohidrat terikat dengan protein
atau lipid, mereka disebut glikoprotein. Karbohidrat pada permukaan sel membran bervariasi secara signifikan antara sel-sel
individu, jenis sel dalam spesies yang sama dan bahkan spesies untuk spesies. Keragaman ini memungkinkan karbohidrat
berfungsi sebagai penanda untuk membedakan satu sel dari yang lain.

▪ Fungsi dan interaksi


Fungsi utama dari Bilayer fosfolipid adalah untuk melindungi dan menjaga struktur sel. Bilayer memungkinkan fluiditas dan
gerakan protein yang terkait untuk interaksi protein yang diperlukan. Interaksi protein sangat penting untuk fungsi sel. Pada
permukaan bagian dalam sel, mereka melampirkan Sitoskeleton, membantu untuk mempertahankan bentuk atau mengkatalisasi
reaksi dalam sitoplasma. Protein Integral mentransportasi molekul di seluruh permukaan membran dan orang-orang yang terikat
pada karbohidrat seperti glikoprotein yang terlibat dalam sel-sel. Tanpa tanda-tanda yang beragam dimana karbohidrat pada
permukaan membran ekstraseluler, sel-sel tidak akan mampu menyusun dan membedakan sel selama perkembangan embrio,
misalnya memungkinkan sistem kekebalan mengenali sel-sel yang asing.

Depolarization dan repolarisasinya membran sel

Sel-sel saraf memiliki muatan listrik melewati membran seperti luar sel bermuatan positif dan dalam sel bermuatan negatif.
Depolarization terjadi ketika sel saraf membalikkan untuk mengubahnya kembali pada keadaan neuron mengirim sinyal listrik
yang lain. Seluruh proses ini terjadi ketika sel memungkinkan ion mengalir ke dalam dan keluar.

▪ Bagaimana polarisasi bekerja


Polarisasi adalah keberadaan muatan listrik berlawanan di kedua sisi sel membran. Dalam sel-sel otak, bagian dalam bermuatan
negatif dan luar bermuatan positif. Ada 3 elemen yang penting Pertama, molekul sel membutuhkan seperti garam dan asam, yang
memiliki muatan listrik. Kedua, sel membutuhkan sebuah membran yang tidak akan membiarkan molekul untuk lewat. Ketiga, sel-
sel perlu memiliki pompa protein membran yang dapat memindahkan molekul ke satu sisi, menyimpan satu jenis molekul di sisi
lain.
Gambar 2.4.3 : Karbohidrat

▪ Menjadi terpolarisasi
Sel menjadi terpolarisasi karena bergerak dan menyimpan jenis molekul yang bermuatan pada sisi yang berbeda dalam
membran. Molekul bermuatan disebut ion. Neuron memompa ion natrium, sementara membawa ion kalium. Ketika sel tidak
mengirimkan sinyal listrik untuk sel-sel lain, neuron memiliki sekitar 30 kali lebih banyak ion natrium yang ada di luar daripada di
dalamnya. Dalam sel juga mengandung molekul yang disebut asam organik. Asam ini memiliki pengaruh negatif sehingga
menambah muatan negatif dalam sel.

Bagaimana ion Cross Bilayer Lipid membran sel bekerja:

Ion adalah sebuah atom yang bermuatan listrik tertentu. Lemak bilayer atau bilayer fosfolipid membran sel adalah kantung
pelindung yang tugasnya adalah untuk menjaga air dan mengeluarkan zat-zat serta isi sel lain.

▪ Penolak membran
Fosfolipid adalah molekul lemak khusus yang mengandung satu kelompok fosfat dan dua asam lemak yang melekat. Membran
sel yang terdiri dari dua lapisan fosfolipid. Lapisan diatur dengan asam lemak menunjuk ke arah satu sama lain untuk membentuk
penolak atau hidrofobik pada permukaan. Hal ini membuat isi seluler dan cairan di sekitarnya keluar.

Gambar 2.4.4 : Membran plasma dan RE

▪ Pompa hidrolitik
Membran sel mengacu pada listrik. Pompa hidrolik adalah protein ion yang bergerak terhadap bahan kimia atau listrik potensi
fosfolipid bilayer. Transpor aktif ini serupa dengan memaksa sesuatu mengalir konsentrasi atau pekerjaan elektrikal potensial
terhadap ion bergerak, sehingga pompa harus menggunakan energi untuk mendorong. Energi yang dihasilkan oleh hidrolisis
melanggar ikatan kimia, adenosin trifosfat atau ATP sel bahan bakar utama.

▪ Transporters Aktif
Protein adalah Pengangkut khusus yang mengikat ion tertentu dan membawa mereka satu per satu atau dalam kelompok-
kelompok yang sangat kecil di membran sel. Uniporter mengikat satu jenis ion dan membawanya dengan gradien konsentrasi.
Antiporters menggunakan saluran yang dibuka oleh ion yang bergerak dengan gradien atau potensi untuk memaksa ion dengan
mengangkut dalam arah yang berlawanan pada membran.

▪ Peptidoglikan
Peptidoglikan (murein) adalah polisakarida yang terdiri dari dua gula turunan yaitu asam-N-asetil glukosamin serta asam N-
asetilmuramat yang dihubungkan ikatan β-1,4, dan sebuah rantai peptida pendek yang contohnya terdiri dari asam amino l-alanin,
d-alanin, d-asam glutamat, dan baik l-lisin atau asam diaminopimelik (DAP)-asam amino langka yang hanya ditemukan pada
dinding sel prokariot. Peptidoglikan adalah komponen utama dinding sel bakteri yang bersifat kaku dan bertanggungjawab untuk
menjaga integritas sel serta menentukan bentuknya.Struktur dasar peptidoglikan adalah sebuah selubung yang menyelimuti sel
yang tersusun dari utas-utas peptidoglikan yang berdampingan satu sama lain dan dihubungkan dengan ikatan silang tetrapeptida
yang terbuat dari asam amino. (Wikipedia)
Peptidoglikan hanya ditemukan pada spesies bakteri, contohnya Staphylococcus aureus, namun tidak semua bakteri memiliki
DAP pada peptidoglikannya Peptidoglikan ditemukan baik pada bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif, tetapi dengan
struktur yang sedikit berbeda. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tersusun dari lapisan peptidoglikan yang lebih tebal,
sedangkan bakteri gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang lebih tipis dan mempunyai struktur lipopolisakarida yang
tebal.Metode yang digunakan untuk membedakan kedua jenis kelompok bakteri ini dikembangkan oleh ilmuwan Denmark, Hans
Christian Gram pada tahun 1884. Terdapat lebih dari 100 jenis peptidoglikan yang berbeda yang telah diketahui. (Wikipedia)

▪ Glikogen

Glikogen adalah salah satu jenis polisakarida simpanan dalam tubuh hewan. Pada manusia dan vertebrata lain, glikogen
disimpan terutama dalam sel hati dan otot.Glikogen terdiri atas subunit glukosa dengan ikatan rantai lurus (α1→4) dan ikatan
rantai percabangan (α1→6).[butuh rujukan] Glikogen memiliki struktur mirip amilopektin (salah satu jenis pati) tetapi dengan
lebih banyak percabangan, yaitu setiap 8-12 residu. Ketika permintaan gula dalam tubuh meningkat maka glikogen akan
dihidrolisis oleh sel.[butuh rujukan] Namun, cadangan energi ini tidak dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dalam jangka
lama.[butuh rujukan] Misalnya pada manusia, glikogen simpanan akan terkuras habis dalam waktu satu hari kecuali bila
dipulihkan dengan mengonsumsi makanan. (Wikipedia)

▪ RNA (asam ribonukleat)

Fungsi RNA adalah untuk pembentukan protein dan sintesis. RNA juga berperan penting dalam ekspresi gen dan katalisis kimia
dari kedua pembentukan ikatan peptida dan molekul RNA lainnya.Fungsi utama dari RNA adalah untuk membawa salinan dasar
asam deoksiribonukleat suatu organisme (DNA) informasi ke dalam protein baru pembentuk sel. Struktur dasar RNA mirip dengan
DNA. RNA merupakan polimer yang tersusun dari sejumlah nukleotida.Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu gugus
pentosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun dari ikatan berselang-seling antara gugus fosfat dari satu
nukleotida dengan gugus pentosa dari nukleotida yang lain.Perbedaan RNA dengan DNA terletak pada satu gugus hidroksil cincin
gula pentosa, sehingga dinamakan ribosa, sedangkan gugus pentosa pada DNA disebut deoksiribosa.

Jenis molekul anorganik membran sel

1. Air

Sel disusun oleh senyawa kimia berupa substansi kompleks yang disebut protoplasma. Protoplasma merupakan bahan
hidup di dalam sel berupa cairan koloid. Sebagian besar protoplasma terdiri dari air. Air merupakan komponen terbesar yang
menyusun protoplasma (yaitu sekitar 95%).

Protoplasma merupakan campuran dari protein, lemak, karbohidrat, dan bahan-bahan organik lainnya serta organel-
organel sel namun tidak termasuk vakuola besar. Sebagai komponen terbesar yang menyusun protoplasma, air memiliki peran
yang penting bagi kelangsungan suatu sel.

Salah satu peran air yang paling vital di dalam sel adalah sebagai pelarut dan bahan dasar dalam reaksi-reaksi biokimia
yang berlangsung di dalam sel. Peran penting lainnya adalah membantu proses transportasi nutrisi menuju sel dan transportasi
hasil eksresi dari sel.

2. Garam-garam mineral
Selain air dan senyawa organik. Protoplasma juga tersusun atas beberapa garam mineral yang berada dalam bentuk ion.
Ion-ion tersebut terdapat secara bebas atau berikatan dengan molekul-molekul protein, lemak, atau karbohidrat.
Garam-garam mineral dalam bentuk ion ini memiliki beberapa peran yang penting di dalam sel seperti membantu
memelihara stabilitas derajat keasaman (pH), membantu mengatur tekanan osmotik dalam sel, mempertahankan permeabilitas
membran sel, membantu transportasi zat melewati membran, dan sebagainya.
Ion-ion yang berada di dalam protoplasma dapat dikelompokkan menjadi ion positif dan ion negatif. Ion positif disebut
kation misalnya Na+, K+, Ca²+, dan Fe³+. Sedangkan ion negatif disebut anion misalnya Cl-, N3-, H2PO4-, MnO4-, dan AsO33-.
Gambar 2.4.4
Tabel Fungsi Garam Mineral

3. Gas-gas
Tidak hanya mengandung garam-garam mineral dalam bentuk ion, sel makhluk hidup juga tersusun atas komponen kimia
berupa gas-gas. Beberapa gas yang merupakan komponen penyusun sel antara lain oksigen, nitrogen, karbondioksida, dan
ammonia.
Gas-gas ini memiliki beberapa fungsi sesuai dengan jenisnya. Oksigen berungsi untuk oksidasi zat makanan (untuk
menghasilkan energi).
Karbondioksida berfungsi untuk membentuk ion, bahan mentah (bagi tumbuhan), dan sintesis karbohidrat.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Kelompok kimiawi terdiri atas persenyawaan makromolekul dan persenyawaan mikromolekul.Komposisi kimia sel
merupakan binaan kimia sel yang menyebabkan interaksi sel dengan keadaan persekitaran dan proses kimia dalam sel. Komposisi utama
sel dibagikan kepada dua kategori yaitu molekul organik dan molekul bukan organik. Komponen-komponen anorganik terdiri atas air
garam-garam mineral, gas karbon dioksida, nitrogen dan amonia. Sedangkan komponen organik terutama terdiri atas karbohidrat, lipid,
protein dan beberapa komponen-komponen spesifik seperti vitamin dan mineral.
Polimer didefinisikan sebagai substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan rangkaian satu atau lebih dari
satu unit monomer. Polimer berasal dari sintetis dan polimer yang tersedia di alam atau alami. Polimer sintesis adalah polimer yang
banyak dan umum digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/297452213/Komponen-Kimia-Penyusun-Sel

Wirahardikusumah, Muhamad. 1977. Biokimia Protein, Enzim, dan Asam Nukleat. Bandung:ITB

Russell, Peter (2001). iGenetics. New York: Benjamin Cummings. ISBN 0-8053-4553-1.

Inggris)"All Cells Replicate Their Hereditary Information by Templated Polymerization". Bruce Alberts, et al. Diakses
tanggal 2010-03-19.

Abbreviations and Symbols for Nucleic Acids, Polynucleotides and their ConstituentsIUPAC-IUB Commission on Biochemical
Nomenclature (CBN).

Anonim. (2011). Pengertian Karbohidrat, Klasifikasi karbohidrat, dan Metabolisme Karbohidrat. [online], Tersedia :
https://www.wanenoor.blogspot.com/2011/06/pengertian-karbohidrat-klasifikasi.html [di akses 17 September 2018]

Gregory S, et. al. (2006). "The DNA sequence and biological annotation of human chromosome 1". Nature. 441 (7091): 315–21.

Yakovchuk P, Protozanova E, Frank-Kamenetskii MD (2006).


"Base-stacking and base-pairing contributions into thermal stability of the DNA double helix". Nucleic Acids Res.

Alistigna.”pengertian makromoleku”.Sains Teknologi.Februari 2018,https://budisma.net/2015/02/pengertian-makromolekul.html


[diakses 17 September 2018]

Medical Biochemistry at a Glance @Google books, Blackwell Publishing, 2006, hlm. 52, ISBN 978-1-4051-1322-9

Richard A. Harvey, Richard A. Harvey,Denise R. Ferrier. 2011. Biochemistry. Baltinore : Lippincott Williams & Wilkins
staffnew.uny.ac.id/upload/132161226/.../POLIMER+[Compatibility+Mode].pdf

Anda mungkin juga menyukai