Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA4216/MANAJEMEN PEMASARAN
Nama Mahasiswa : Afif Fauzan
NIM : 041111849
1. Perbedaan uatama anatara konsep produk, konsep penjualan, dan konsep pemasaran.
a) Konsep Produk
Konsep produk (product concept) adalah salah satu filosofi pemasaran yang menekankan bahwa
konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan kualitas, kinerja, dan fitur terbaik. Oleh
karena itu, perusahaan harus mencurahkan energinya untuk membuat perbaikan produk yang
berkelanjutan.
Istilah ini juga merujuk pada versi terperinci dari ide produk baru yang memenuhi keinginan dan
kebutuhan fungsional, sosial, psikologis konsumen. Sebagai elemen bauran kreatif yang digunakan
oleh pengiklan untuk mengembangkan strategi periklanan, ini adalah bundel nilai produk yang
diberikan pengiklan kepada konsumen.
Orientasi ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan
kualitas, kinerja, atau fitur inovatif paling banyak. Manajemen yang fokus pada konsep ini
berkonsentrasi untuk membuat produk yang unggul dan meningkatkannya dari waktu ke waktu.
Mereka beranggapan bahwa pembeli mengagumi produk yang dibuat dengan baik.
Namun, mereka terkadang terjebak dan mungkin melakukan kesalahan karena percaya bahwa produk
yang lebih baik dengan sendirinya akan mengarahkan orang membeli produk mereka. Padahal
kualitas yang baik belum tentu sukses jika ini tidak didukung dengan harga, distribusi, iklan, dan
penjualan yang tepat.
b) Konsep Penjualan
Konsep penjualan menekankan pada kebutuhan penjual yang berarti fokus untuk menjual produk
semata. Konsep ini dipraktikkan secara lebih mendalam pada produk-produk yang jarang
diinginkan oleh orang-orang seperti produk asuransi, ensiklopedi dan lain sebagainya.
Dalam kasus ini, tujuan penjual adalah untuk menjual apa yang mereka hasilkan daripada membuat
apa yang diinginkan oleh konsumen. Oleh karena itu, dibutuhkan usaha ekstra untuk mendapatkan
hasil penjualan yang diinginkan.
Penjual mendorong produk untuk naik ke pasaran dan dibeli oleh konsumen melalui penjualan
agresif, iklan persuasif dan promosi penjualan yang luas, publisitas yang kuat dan hubungan
masyarakat.
Namun, konsep ini mempunyai risiko yang cukup tinggi terhadap perkembangan bisnis karena
minimnya pertimbangan terhadap keinginan konsumen, penjual cenderung mengabaikan fokus
untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
Konsumen mempunyai kecenderungan normal untuk tidak membeli produk yang tidak
penting.
Konsumen dapat didorong untuk membeli lebih banyak melalui berbagai peralatan atau
usaha-usaha yang mendorong pembelian.
Tugas perusahaan adalah untuk mengorganisasi bagian yang sangat berorientasi pada
penjualan sebagai kunci untuk menarik dan mempertahankan langganan.
c) Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mempunyai pedoman untuk saling memberi kepuasan baik itu bagi penjual
maupun konsumen. Konsep ini percaya bahwa kunci dalam kesuksesan bisnis yang efektif adalah
menciptakan, memberikan dan mengkomunikasikan nilai-nilai yang dipegang konsumen
untuk memuaskan konsumen itu sendiri.
Konsep pemasaran sangat berorientasi pada pasar yang didorong oleh konsumen. Dengan demikian,
dikarenakan tujuannya adalah laba jangka panjang, maka bisnis yang mengaplikasikan konsep
pemasaran akan menjaga hubungan baik dengan konsumennya.
Perencanaan dan operasinya berorientasi pada kebutuhan dan keinginan pelanggan atau
konsumen.
Semua aktivitas pemasaran dilakukan secara terpadu (integrated marketing).
Memenuhi atau mencapai tujuan perusahaan dan berusaha memberikan kepuasan semaksimal
mungkin pada pelanggan.
Terdapat beberapa perbedaan mendasar antara Konsep Penjualan dan Konsep Pemasaran, diantara lain
yaitu :
Dalam konsep penjualan, orientasi penjual adalah untuk menjaga bisnis dan produk yang
dihasilkan. Sementara konsep pemasaran berorientasi pada kepuasan konsumen.
Konsep penjualan berusaha untuk memaksa konsumen berpikir tentang produk. Di sisi lain,
konsep pemasaran akan mengarahkan produk agar dapat masuk ke dalam pikiran konsumen
secara perlahan.
Titik awal konsep pemasaran adalah target pasar sehingga hal pertama yang dilakukan dalam
konsep pemasaran adalah riset untuk mengetahui kebutuhan konsumen. Sebagai lawan dari ini,
konsep penjualan membuat pabrik sebagai titik awal. Oleh karena itu, penjual akan membuat
produk terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan usaha promosi.
Fokus utama dari konsep pemasaran adalah pada kebutuhan konsumen, konsep penjualan lebih
menekankan pada produk yang sudah ada.
Konsep penjualan memiliki perencanaan bisnis jangka pendek dengan mengambil posisi yang
baik di pasar, tetapi hanya untuk periode yang singkat. Sebaliknya, ada perencanaan matang yang
berkonsentrasi pada loyalitas dalam konsep pemasaran sehingga menghasilkan stabilitas merek
jangka panjang.
Upaya yang terlibat dalam konsep penjualan hanya mencakup promosi dan persuasi. Sementara,
upaya pemasaran yang terstruktur biasa digunakan dalam konsep pemasaran. Upaya ini mencakup
berbagai strategi yang berkaitan dengan berbagai aspek yaitu produk, harga, tempat, distribusi dan
promosi.
Dalam konsep pemasaran, harga ditentukan berdasarkan berbagai faktor yang ada di pasar, yaitu
permintaan dan penawaran komoditas. Berbeda dengan konsep penjualan yang menjadikan biaya
produksi sebagai dasar pembentukan harga produk.
Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa konsep pemasaran relatif lebih luas jika dibandingkan dengan
konsep penjualan. Konsep pemasaran menggabungkan sejumlah kegiatan seperti mengidentifikasi
kebutuhan konsumen, merancang dan mengembangkan produk sesuai keinginan konsumen, menetapkan
harga serta promosi.
Konsep penjualan merupakan bagian dari konsep pemasaran yang hanya terdiri dari proses produksi,
promosi dan transfer kepemilikan produk. Namun, tentu saja ada produk-produk tertentu yang memang
ditujukan untuk menggunakan konsep penjualan dan ada yang lebih baik menggunakan konsep
pemasaran.
Sumber Referensi :
2. Menurut anda mana yang harus diutamakan perusahaan dalam memasuki era industry 4.0?
jelaskan!
Revolusi industri 4.0 tentu akan mengubah hampir semua bidang bisnis. Revolusi industri telah
memberikan perubahan yang signifikan seperti komputer yang sangat canggih, robot pintar, hingga
kendaraan tanpa pengemudi, hingga sistem otomatis yang dapat dipantau 24 jam dalam bidang industri.
Hampir semua industri saat ini sudah terhubung dengan internet yang tentu akan memudahkan pekerjaan
manusia. Perubahan dalam berbagai aspek ini tentu perlu penyesuaian yang matang agar dapat berjalan
dengan lancar. Perusahaan harus menyiapkan diri agar dapat menghadapi revolusi industri 4.0 dengan
tepat. Beberapa strategi yang perlu dilakukan untuk menghadapi revolusi industri 4.0, seperti:
Robot belum bisa menggantikan pekerjaan yang berhubungan dengan interaksi manusia dan
pengetahuan. Robot juga memerlukan teknisi yang dapat mengatur sistem dan pengaturannya. Oleh
karena itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk dapat mengaplikasikan dan
mengontrol teknologi secara maksimal.
Perusahaan harus membangun proses IT yang pintar untuk dapat mengelola sistem yang sudah
terhubung dengan koneksi internet. Selain dapat mengoptimalkan pekerjaan, teknologi internet juga
akan mampu menghemat biaya produksi.
Beberapa aturan dan kebijakan yang biasanya diubah adalah kebijakan dalam suplai bahan baku,
pembagian tugas kerja, dan memastikan karyawan mengerti tentang cara penggunaan teknologi
yang perusahaan miliki.
e) Memperluas Networking
Salah satu strategi yang perlu dilakukan untuk menghadapi revolusi industri 4.0 adalah dengan cara
memperluas networking yang ada. Memiliki networking yang luas sangat diperlukan untuk
membuka peluang-peluang baru. Selain memperluas networking, perusahaan juga harus
meningkatkan kualitas dan layanan yang akan diberikan kepada konsumen.
Sumber Referensi :
https://www.knic.co.id/id/5-strategi-yang-perlu-dilakukan-demi-menghadapi-revolusi-industri-4
TERIMA KASIH