SAMPAH PLASTIK
Diajukan untuk memenuhi tugas penelitian ilmiah
Oleh :
Amanda Puspita XI MIPA 2 / 02
Jonathan Jason Jovanka XI MIPA 2 / 14
Maria Aurelia Laras XI MIPA 2 / 17
Mario Rinawan Belvanto XI MIPA 2 / 19
Karya Ilmiah ini dibuatdengan tujuan untuk memenuhi tugas dalam mata
pelajaran Karya Ilmiah, sekaligus menambah ilmu dan pengetahuan bagi peneliti
maupun pembacanya. Adapun laporan penelitian ilmiah yang berjudul " Pemanfaatan
Sampah Plastik Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Biomassa" ini telah kami usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat
memperlancar proses pembuatan laporan penelitian ilmiah ini. Oleh sebab itu, kami
juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan laporan penelitian ilmiah ini.
Dengan itu kami ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada :
• Lucia Sri Istanti, S.Si. yang dengan saar membantu dan membimbing
kami dalam menyelesaikan tugas Penelitian Ilmiah ini.
• Seluruh teman-teman XI MIPA-2 yang telah membantu mendukung dan
memberikan saran dan kritik yang membangun selama penelitian ini
dilakukan.
• Perpustakaan SMA Santa Angela yang telah memerikan fasilitas-fasilitas
dalam mencari referensi an informasi dalam penelitian ini.
• Keluarga kami masing-masing yang telah mendukung selama pembuatan
tugasPenelitian ini.
• Serta orang-orang yang juga membantu dalam penyusunan Penelitian ini
yang tidak dapat kami seutkan satu persatu,
Kami sebagai peneliti mengetahui bahwa laporan ini sangat jauh dari kata
sempurna sehingga kami ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya bila selama
penyusunan kami melakukan kesalahan baik dari perilaku peneliti maupun dalam
peyusunan laporan. Kami pun berharap semoga dari laporan penelitian ilmiah tentang
“ Pembuatan Biomassa Dengan Memanfaatkan Sampah Plastik " ini dapat diambil
manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi dan manfaat terhadap pembaca.
Selain itu, kritik dan saran dari Anda kami tunggu untuk perbaikan laporan penelitian
ilmiah ini nantinya. sekian dan terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
a. Bagi peneliti
Memberikan wawasan yang lebih luas bagi peneliti dalam
pembuatan biomassa dan metode –metode serta cara-cara apa
saja yang dapat digunakan dalam pembuatan biomassa.
b. Bagi masyarakat
Membantu mengurangi pencemaran lingkungan yang
diakibatkan oleh sampah plastik untuk pembuatan Biomassa
dengan memuat inovasi pemanfaatan sampah plastik yang
mudah ditemukan dan diharapkan dapat diterapkan di
masyarakat.
c. Bagi sekolah
Menjadi awal untuk mengurangi sampah plastik di lingkungan
sekolah dengan adanya biomassa dan memulai pemanfaatan
sampah plastic di lingkungan sekolah.
1.5 Kerangka Konseptual
Proses Pembuatan
Manfaat : Kekurangan :
a. BAB 1: Pendahulusan
Bab ini terdiri dari, latar belakang masalah, tujuan penulisan, manfaat
penelitian , struktur organisasi penulisan penelitian ilmiah, kerangka
konseptual, dan Hipotesis.
b. BAB 2: Landasan Teori
Menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan / penelitian, yang bisa
diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya. Landasan
Teori dalam penelitian ilmiah ini berisi penjelasan-penjelasan di balik
topik penelitian ilmiah ini.
c. BAB 3: Metode Penelitian
Menjelaskan tentang cara atau metode yang digunakan dalam pembuatan
Penelitian Ilmiah. Terdiri dari Perencanan, tahap perencanaan, subyek
penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian , dan teknik
analisis data.
LANDASAN TEORI
2.1. Plastik
Plastik dapat juga menuju ke setiap barang yang memiliki karakter yang
deformasi atau gagal karena shear stress, lihat keplastikan (fisika) dan ductile.
Plastik adalah polimer; rantai panjang atom mengikat satu sama lain.
Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik
yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen,
chlorine atau belerang di tulang belakang. (beberapa minat komersial juga
berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang
menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti
plastik grup molekuler berlainan "bergantung" dari tulang-belakang (biasanya
"digantung" sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer
bersama untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup "pendant"
telah membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupanabad 21
dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut.
Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti:
permen karet, "shellac") sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia
(seperti: karet alami, "nitrocellulose") dan akhirnya ke molekul buatan-manusia
(seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene).
2.2. Biomassa
2.3. Pirolisis
Proses ini digunakan secara umum dalam industri kimia, misalnya, untuk
menghasilkan arang, karbon aktif, metanol, dan bahan kimia lainnya dari kayu, untuk
mengkonversi etilena diklorida menjadi vinil klorida untuk membuat PVC, untuk
menghasilkan kokas dari batubara, untuk mengubah biomassa menjadi gas sintesis
dan biochar, untuk mengubah limbah plastik kembali menjadi minyak yang dapat
digunakan atau limbah menjadi zat yang aman sekali pakai, dan untuk mengubah
hidrokarbon dengan berat molekul menengah seperti minyak menjadi yang lebih
ringan seperti bensin. Pirolisis juga digunakan dalam pembuatan nanopartikel,[4]
zirkonia[5] dan oksida[6] memanfaatkan nozzle ultrasonik dalam proses yang disebut
ultrasonic spray pyrolysis (USP).
2.3.1. Proses
Dalam banyak aplikasi industri, proses ini dilakukan di bawah tekanan
dan pada suhu operasi di atas 430 °C (806 °F). Untuk limbah pertanian,
misalnya, suhu yang khas adalah 450–550 °C (840–1000 °F).
2.3.2. Penggunaan
1. Api
2. Memasak
Pirolisis terjadi setiap kali makanan terkena suhu yang cukup tinggi di
lingkungan yang kering, seperti memanggang ayam, memanggang kue,
membakar roti, atau memanggang daging. Hal ini adalah proses kimia
yang bertanggung jawab untuk pembentukan kerak cokelat keemasan
dalam makanan yang disiapkan dengan metode tersebut.
Suhu makanan pirolisis, namun demikian, lebih rendah dari titik didih
lemak, sehingga pirolisis terjadi saat menggoreng dalam minyak sayur,
atau memoles daging di dalam lemak mereka sendiri.
Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua sumber energi yang
dapat digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa
akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut. Umumnya, istilah ini digunakan untuk
mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan
lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi, yang berkontribusi besar
terhadap pemanasan global berdasarkan Intergovernmental Panel on Climate Change.
Selama beberapa tahun, apa yang sebenarnya dimaksud sebagai energi alternatif
telah berubah akibat banyaknya pilihan energi yang bisa dipilih yang tujuan yang
berbeda dalam penggunaannya.
3. Heliokultur
2.5. Penguapan
Rata-rata molekul tidak memiliki energi yang cukup untuk lepas dari cairan. Bila
tidak cairan akan berubah menjadi uap dengan cepat. Ketika molekul-molekul saling
bertumbukan mereka saling bertukar energi dalam berbagai derajat, tergantung
bagaimana mereka bertumbukan. Terkadang transfer energi ini begitu berat sebelah,
sehingga salah satu molekul mendapatkan energi yang cukup untuk menembus titik
didih cairan. Bila ini terjadi di dekat permukaan cairan molekul tersebut dapat terbang
ke dalam gas dan "menguap"
Ada cairan yang kelihatannya tidak menguap pada suhu tertentu di dalam gas
tertentu (contohnya minyak makan pada suhu kamar). Cairan seperti ini memiliki
molekul-molekul yang cenderung tidak menghantar energi satu sama lain dalam pola
yang cukup buat memberi satu molekul "kecepatan lepas" - energi panas - yang
diperlukan untuk berubah menjadi uap. Namun cairan seperti ini sebenarnya
menguap, hanya saja prosesnya jauh lebih lambat dan karena itu lebih tak terlihat
2.6. Biogas
Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi
dari bahan-bahan organik termasuk di antaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah
domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang
biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah
metana dan karbon dioksida. Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan
maupun untuk menghasilkan listrik.
Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi.
Biasanya bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan dan
dimanipulasi. Kebanyakan bahan bakar digunakan manusia melalui proses
pembakaran (reaksi redoks) di mana bahan bakar tersebut akan melepaskan panas
setelah direaksikan dengan oksigen di udara. Proses lain untuk melepaskan energi
dari bahan bakar adalah melalui reaksi kimia eksotermik. Hidrokarbon (termasuk di
dalamnya bensin dan solar) sejauh ini merupakan jenis bahan bakar yang paling
sering digunakan manusia. Bahan bakar lainnya yang bisa dipakai adalah logam
radioaktif. Kadang-kadang materi yang digunakan untuk memproduksi energi melalui
reaksi nuklir (yaitu peluruhan radioaktif, fisi nuklir atau fusi nuklir) juga termasuk
bahan bakar.
2. Cair
Bahan bakar cair adalah bahan bakar yang strukturnya tidak rapat, jika
dibandingkan dengan bahan bakar padat molekulnya dapat bergerak
bebas. Bensin/gasolin/premium, minyak solar, minyak tanah adalah
contoh bahan bakar cair. Bahan bakar cair yang biasa dipakai dalam
industri, transportasi maupun rumah tangga adalah fraksi minyak bumi.
Minyak bumi adalah campuran berbagai hidrokarbon yang termasuk
dalam kelompok senyawa: parafin, naphtena, olefin, dan aromatik.
Kelompok senyawa ini berbeda dari yang lain dalam kandungan
hidrogennya. Minyak mentah, jika disuling akan menghasilkan beberapa
macam fraksi, seperti: bensin atau premium, kerosen atau minyak tanah,
minyak solar, minyak bakar, dan lain-lain. Setiap minyak petroleum
mentah mengandung keempat kelompok senyawa tersebut, tetapi
perbandingannya berbeda
3. Gas
Bahan bakar gas ada dua jenis, yakni Compressed Natural Gas (CNG)
dan Liquid Petroleum Gas (LPG. CNG pada dasarnya terdiri dari metana
sedangkan LPG adalah campuran dari propana, butana dan bahan kimia
lainnya. LPG yang digunakan untuk kompor rumah tangga, sama
bahannya dengan Bahan Bakar Gas yang biasa digunakan untuk sebagian
kendaraan bermotor.
2. Tidak berkelanjutan
METODOLOGI PENELITIAN
1. Sampah plastic
2. Tabung Reaktor / Drum
3. Pipa
4. Kondensor / Kaleng Bekas
5. Sampah Organik
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah
dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel dalam penelitian
ini adalah takaran/banyaknya bahan-bahan yang digunakan seperti,
takaran sampah organic/plastic.
3.4. Variabel Penelitian
Teknik analisi data yang digunakan adalah teknik kualitatif. Data yang
diperoleh dari berbagai sumber dalam penelitian kualitatif dapat
menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam – macam
(triangulasi) dan dilakukan secara terus – menerus sampai datanya jenuh
( dapat disimpulkan). Pengamatan yang terus – menerus menghasilkan variasi
data yang tinggi. Oleh karena itu sering mengalami kesulitan dalam proses
menganalisanya. Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu
analisis berdasarkan data yang diperoleh selanjutnya dikembangkan pola
hubungan tertentu atau menjadi hipotesis (Sugiyono,2010:335). Berdasarkan
hipotesis yang telah dirumuskan maka selanjutnya mencari data lagi secara
terus – menerus agar dapat digeneralisasikan apakah hipotesis diterima atau
ditolak berdasarkan data valid yang telah terkumpul. Ketika hipotesis
diterima berdasarkan data yang terkumpul maka hipotesis dapat berkembang
menjadi teori.
Dalam hal ini, teknik analisis data yang digunakan adalah kualitatif karena
dalam penelitian ini kami mengatami segala bentuk dan proses yang
dilakukan dalam pembuatan bioplastik dan dalam penelitian ini juga
dilakukan analisis setiap percobaan yang telah dilakukan sehingga dapat
menjadi perbaikan di penelitian selanjutnya.