Pidato 1 (Akhlak Rasul)
Pidato 1 (Akhlak Rasul)
gotzlan-ade.blogspot.com
Dewan juri yang kami hormati, serta teman-teman yang kami cintai. Dalam waktu yang singkat
ini, perkenankan kami menyampaikan pidato yang berjudul: Meneladani Akhlaq Nabi Muhammad
SAW.
Dalam kehidupan berbangsa, banyak sekali inspirasi yang dapat kita gali dari perjalanan hidup
Nabi Muhammad saw. Ketika beliau hijrah dan menetap dari Mekkah ke Madinah, Nabi Muhammad
saw mendapati masyarakat Yatsrib yang beragam suku, ras, dan agamanya. Sebagai seorang utusan
terakhir, bukan berarti Nabi Muhammad saw lantas mendakwahkan Islam dengan paksaan dan
kekerasan.
Sebaliknya, Rasulullah dan masyarakat Muslim berupaya menyampaikan kebenaran Islam dengan
jalan damai dan mengutamakan akhlak yang mulia. Dari cara dakwah ini, terbukti tidak sedikit
penduduk kota Madinah dengan sukarela dan sadar memeluk agama Islam. Meskipun benar,
Rasulullah dan para sahabat pernah melakukan peperangan, akan tetapi perang tersebut dalam
rangka melindungi keamanan bersama.
Menarik untuk dicatat, bahwa untuk menciptakan tata kelola masyarakat Madinah yang beragam di
atas, Nabi Muhammad saw mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membentuk kesepakatan
bersama. Kesepakatan ini lantas menjadi jaminan untuk hidup damai berdampingan. Meskipun
dengan perbedaan suku, ras, agama, dan kepercayaan, penduduk Madinah mendapatkan perlakuan
dan perlindungan hukum yang sama. Kesepakan ini lantas dikenal dengan Piagam Madinah.
"Muhammad is both a founder and a Messenger. He was among the great men who served the
social framework profoundly. It suffices him that he guided a whole community to the light of truth
and made it incline towards peace and tranquility, pursue asceticism, and prevented it from
shedding blood and making human sacrifice, paving the way for development and civilization. This is
a great deed that only a strong man can do and a man like him is worthy of respect and admiration."
Apa yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW di Madinah merupakan tindakan mulia yang
patut kita tiru, sesuai dengan pepatah Jawa:
“Titikane aluhur, alusing solah tingkah bahasane lan legawaning ati, darbe sifat berbudi bawalaksana
(ciri orang mulia yakni, perbuatan dan sikap batinnya halus, mempunyai sikap wibawa serta luhur
budi pekertinya).”
Mudah-mudahan apa yang kami sampaikan bermanfaat dan bisa kita amalkan dalam kehidupan
sehari-hari. Mohon maaf apabila ada tutur kata yang kurang berkenan.