Anda di halaman 1dari 2

Dalam kuliah pendalaman hari ini mengenai pencegahan anemia pada remaja dan stunting

memberikan banyak informasi baru terlebih terkait program yang dijalankan, seperti program
pemberian TTD pada remaja yang ternyata belum semua remaja mengkonsumsi TTD, dengan
berbagai alasan, seperti orang tua yang justru tidak menyarankan anak remajanya untuk
mengkonsumsi TTD secara rutin. Kemudian dalam materi tersebut juga disampaikan mengenai
penelitian yang dilakukan di kota Yogyakarta dikatakan bahwa anak-anak remaja putri di
wilayah kota justru memiliki angka anemia yang cukup tinggi, padahal seharusnya remaja yang
berada di kota akses untuk mendapatkan makanan bergizi dan fasilitas kesehatan lebih terjamin.
Namun, saat ini sudah banyak program yang dijalankan untuk membantu mensukseskan
pencegahan anemia pada remaja, seperti sudah ada aplikasi CERIA, dimana kita bisa mengisi
apabila sudah mengkonsumsi TTD, kita bisa diingatkan kapan harus mengkonsumsi TTD,
sehingga konsumsi TTD pada remaja mudah untuk dipantau.

Selain terkait dengan anemia, pendalaman materi hari ini juga membahas terkait lokus stunting
yang ada di Ngemplak, Kab,Sleman. Melihat penjelasan materi mengenai program penanganan
stunting yang dilakukan oleh Puskesmas Ngemplak sudah sangat baik. Ada program gambang
stunting dengan koordinasi lintas sector, ada program gerakan tanggulangi anemia remaja dan
thalassemia, pendampingan remaja anemia, konsulitasi gizi ANC ibu hamil, kelas ibu hamil,
pendampingan balita stunting. Yang menarik, puskesmas tersebut mengadakan beberapa
program seperti pelatihan membuat makanan balita dari berbagai tahap usia sehingga membantu
para ibu untuk tahu dan paham mengenai tekstur makanan yang diberikan sesuai dengan usia
balita. Selain itu ada pula program menarik yaitu program pecah ranting hiburane rakyat, dimana
balita stunting yang kurang mampu diberikan bantuan berupa sembako/bahan makanan yang
sudah ditentukan/diatur oleh pihak puskesmas, dan ibu balita dapat mengambilnya diwarung
terdekat yang memang sudah ada kerjasama dengan pihak Puskesmas.

Sebagai calon ahli gizi penting sekali untuk lebih bisa mengetahui kondisi atau permasalahan apa
yang muncul di sekitar kita, terlebih lagi terkait permasalahan gizi seperti anemia dan stunting
yang saat ini dan mungkin di masa depan masih menjadi perhatian khusus. Mengadakan program
yang ramah untuk masyarakat sangat penting untuk membantu menurunkan presentase dari
permasalahan yang ada, seperti yang dilakukan oleh Puskesmas di Ngemplak, melalui program
yang inovatif. Sebagai calon ahli gizi juga harus mau untuk terjun langsung ke masyakarat,
melihat secara langsung permasalahan yang ada, bagaimana program tersebut dijalankan, dan
sebisa mungkin menjadi teman bagi masyakarat, sehingga masyarakat mau untuk membagikan
permasalahannya, dan kita juga dapat membantu misalnya melalui konseling.

Anda mungkin juga menyukai