010001800411
TUGAS 1 MPPKIH
DANNY RACHMAWAN
BAB I
A. Apakah Penelitian?
Penelitian secara ilmiah dilakukan oleh manusia, untuk menyalurkan Hasrat ingin tahu yang
telah mencapai taraf ilmiah, yang disertai dengan suatu keyakinan bahwa setiap gejala akan
dapat ditelaah dan dicari hubungan sebab-akibatnya, atau kecenderungan-kecenderungan
yang timbul.
Kegiatan tersebut disertai dengan azas pengaturan yakni usaha untuk menghimpun serta
menemukan hubungan-hubungan yang ada antara fakta yang diamati secara seksama. Suatu
penelitian telah dimulai, apabila seseorang berusaha untuk memecahkan suatu masalah
secara sistematis dengan metode-metode dan Teknik-teknik tertentu, yakni yang ilmiah.
Dengan demikian maka suatu kegiatan ilmiah merupakan usaha untuk menganalisa serta
mengadakan konstruksi, secara metodologis, sistematis, dan konsisten.
Betapa besarnya manfaat dan kegunaan penelitian, kiranya sulit untuk disangkal, oleh
karena dengan penelitian itulah manusia mencari kebenaran daripada pergaulan hidup ini,
yang ditentukan oleh pribadi manusia, lingkungan sosial, dan lingkungan alam.
1. Ilmu pengetahuan bertujuan membuat deskripsi (J.A. Black & DJ Champion : 1976)
2. Ilmu pengetahuan bertujuan untuk menjelaskan (J.A. Black & DJ Champion : 1976)
3. Ilmu pengetahuan bertujuan untuk mengusahakan prediksi (J.A. Black & DJ Champion :
1976)
C. Fungsi Metodologi dalam Penelitian
Terhadap pengertian metodologi, biasanya diberikan arti-arti, sebagai berikut :
1. Logika dari penelitian ilmiah
2. Studi terhadap prosedur dan Teknik penelitian
3. Suatu sistim dari prosedur dan Teknik penelitian
Jadi, yang dimaksudkan metodologi adalah (Robert Bogdan & Steven J. Taylor : 1975)
“… the process, principles, and procedures by which we approach problems and seek
answers. In the social sciences the term applies to how one conducts research”
Dari penjelasan dimuka kiranya dapat ditarik beberapa kesimpulan, mengenai peranan
metodologi dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, sebagai berikut :
Penggolongan data atas taraf kepercayaan terhadap data tersebut (levels of data) dibedakan
menjadi tiga macam data, yakni (H.L. Manheim : 1977) :
1. “first level data” yaitu gejala yang secara langsung diteliti oleh peneliti
2. “second level data” yang mencakup data pengamatan yang dilakukan pengamat
terhadao gejala-gejala tertentu.
3. “third level data” yaitu data observasi yang tercatat.
E. Tujuan Penelitian
Sebagaimana telah dinyatakan oleh Selltiz, maka tujuan dari penelitian adalah (Claire Selltiz
et. al : 1977)
“… to discover answers to questions through the application of scientific procedures. These
procedures have been developed in order to increase the likelihood that the information
gathered will be relevant to the question asked and will be reliable and unbiased.”
F. Macam-macam penelitian
Dilihat dari sudutnya, dikenal adanya penelitian eksploratoris, penelitian deskriptif, dan
penelitian eksplanatoris. Dari sudut bentuknya, penelitian diagnostic, penelitian preskiptif,
penelitian evaluative. Dari sudut penerapannya, penelitian murni, penelitian yang
berfokuskan masalah, dan penelitian terapan. Pembedaan didasarkan pada dasar ilmu yang
dipergunakan dan metodologi yang diterapkan. Atas dasar ini, dikenal penelitian mono
disipliner, penelitian multi disipliner dan penelitian interdisipliner.
G. Jenis data dari sudut sumbernya
Lazimnya di dalam penelitian, dibedakan antara data yang diperoleh langsung dari
masyarakatnya dan dari bahan Pustaka. Yang pertama disebut data primer atau dasar
(primary data/basic data) dan yang kedua dinamakan data sekunder (secondary data). Data
primer diperoleh langsung dari sumber pertama, yakni perilaku warga masyarakat, melalui
penelitian. Data sekunder, antara lain, mencakup dokumen-dokumen resmi, buku-buku,
hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan, buku harian, dan seterusnya.
Kadang-kadang juga dibedakan antara data internal dengan data eksternal. Data internal
tersedia di tempat yang diteliti, sedangkan yang eksternal merupakan data yang disusun
oleh pihak lain.
H. Langkah-langkah dalam melakukan penelitian
Pelaksanaann atau penerapan suatu penelitian di bidang ilmu-ilmu sosial, pada umumnya
mengikuti tahap-tahap tertentu, sebagai berikut (C.M. Mercado : 1971)
1. Perumusan judul penelitian
2. Penyusunan pengantar permasalahan
3. Perumusan masalah
4. Penegasan maksud dan tujuan
5. Penyusunan kerangka teoritis yang bersifat tentative
6. Penyusunan kerangka konsepsionil dam definisi-definisi operasionil
7. Perumusan hipotesa
8. Pemilihan/penetapan metodologi
9. Penyajian hasil-hasil penelitian
10. Analisa data yang telah dihimpun
11. Penyusunan suatu ikhtisar hasil-hasil penelitian
12. Perumusan kesimpulan
13. Menyusun saran-saran untuk penelitian-penelitian mendatang
I. Tipe-tipe perencanaan penelitian
a. Survey design
Kualitas dari suatu survey senantiasa tergantung dari jumlah populasi yang
diteliti (semakin banyak semakin baik), sampai berapa jauh suatu kelompok
dapat mewakili populasi, dan sampai sejauh mana data yang diperoleh dapat
diandalkan.
b. Case study design
Suatu case study sebenarnya merupakan pendekatan yang bertujuan
mempertahankan keutuhan dari gejala yang diteliti. Sesungguhnya hal itu
berarti bahwa yang dikumpulkan adalah data yang menyeluruh dan
terintegrasikan. Dengan demikian maka case study dapat mengembangkan
pengetahuan yang sangat mendalam tentang gejala-gejala yang diteliti. (J.
Vredenbregt : 1978)
c. Experimental design
Dalam experimental design perlu disinggung mengenai control group. Control
group (s) dipergunakan di dalam experimental design, agar peneliti dapat
mengetahui atau mengidentifikasi efek dari variable (-variable) eksperimentil
terhadap kelompok(-kelompok) eksperimentil.
J. Usul Penelitian (research proposal)
Suatu usul penelitian merupakan pernyataan singkat perihal masalah yang akan diteliti.
Isinya adalah, antara lain, tujuan penelitian, ulasan singkat tentang bahan bacaan yang
berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, kegunaan teoritis dan praktis, serta beberapa
petunjuk mengenai metodologi.
Usul-usul penelitian berbeda dari sudut Panjang pendeknya, maupun kompleksitasnya,
halmana senantiasa tergantung dari kriteria yang dirumuskan oleh peneliti utama. Oleh
karena itu pelbagai format dapat dipergunakan dan sebagai pegangan sementara disajikan
kerangka, sebagai berikut :
1. Pendahuluan
2. Tujuan penelitian
3. Ulasan bahan bacaan
4. Kerangka teoritis dan konsepsionil
5. Hipotesa
6. Metodologi
7. Kegunaan secara teoritis dan praktis
8. Biaya yang diperlukan
K. Penyusunan perencanaan penelitian (research-design)
Untuk Menyusun suatu perencanaan penelitian, diperlukan suatu pedoman, yang secara
logis, sistematis dan konsisten menunjukkan rentetan dari kegiatan-kegiatan yang harus
dilakukan.
1. Perumusan masalah
2. Penyusunan kerangka teoritis dan konsepsionil
3. Perumusan hipotesa (pada penilitan eksplanatoris)
4. Tipe perencanaan penelitian atau rencana pemeriksaan
5. Tata cara menentukan ruang lingkup bahan Pustaka dan/atau responden
6. Metode pengumpulan data
7. Pedoman kerja (semacam job-description)
L. Alat-alat pengumpulan data
Studi dokumen merupakan suatu alat pengumpulan data yang dilakukan melalui data
tertulis dengan menggunakan “content analysis”
Conten Analysis adalah (Ole R. Holsti : 1969)
“… any technique for making inferences by objectively and systematically identifying
specified characteristics of messages”
Pengamatan atau observasi adalah (James A. Black & Dean J. Champion : 1976)
“… watching and listening to other persons behavior over time without manipulating or
controlling it and recording finding in ways that permit some degree of analytical
interpretation”.
Apabila pembahasan dilanjutkan wawancara, maka secara umum dapatlah dikatakan bahwa
wawancara (Charles J. Steward & William B. Cash : 1977)
“… a process of dyalic communication with a predetermined and serious purpose design to
interchange behavior and usually involving the asking and answering of questions”.
M. Tata cara penerapan sampling
Proses untuk menarik sample, biasanya disebut (tata cara) sampling atau sampling
procedure. Biasanya dibedakan menjadi dua macam perencanaan tata cara sampling, yaitu :
1. Probability sampling design
2. Non-probability sampling design
N. Pengolahan, Analisa dan kontruksi data
Pendekatan kwantitatif pada dasarnya berarti, penyorotan terhadap masalah serta
pemecahannya, yang dilakukan dengan upaya-upaya yang banyak didasarkan pada
pengukuran yang memecahkan obyek penelitian kedalam unsur-unsur tertentu, untuk
kemudian ditarik suatu generalisasi yang seluas mungkin ruang lingkupnya.
Pendekatan kwalitatif sebenarnya merupakan tata cara penelitian yang menghasilkan data
deskriptif, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan, dan perilaku
nyata. Yang diteliti dan dipelajari adalah obyek penelitian yang utuh ; sepanjang hal itu
mengenai manusiai, maka seperti dikatakan oleh Burgess, hal tersebut menyangkut sejarah
hidup manusia.
O. Mengapa diadakan penelitian di bidang ilmu-ilmu sosial?
Mengenai penggunaan penelitian ilmu-ilmu sosial, akan dapat dilihat dari beberapa sudut,
antara lain, dari sudut ilmu pengetahuan, sudut Pendidikan/pengajaran dan kegunaannya
bagi pembangunan yang merupakan perubahan yang direncanakan.
P. Masalah-masalah etika dalam penelitian
Masalah-masalah yang mungkin dihadapi, adalah antara lain (James A. Black & Dean J.
Champion : 1976)
1) Relations with those sponsoring the research
2) Relations with those permitting or supporting access to sources of data
(whether from documents or respondents)
3) Relations with other investigators connected with the project
4) Relations with the research subjects themselves
Q. Struktur dan organisasi penelitian
a. Penasehat, yang diharapkan dapat memberikan pengarahan dalam bentuk saran-
saran
b. Penanggung jawab proyek penelitian, yang secara keseluruhan bertanggung jawab
atas kelancaran jalannya penelitian, baik secara akademis, administrative, maupun
finansiil
c. Penanggung jawab penelitian yang mengurus masa persiapan penelitian,
pengumpulan data, pengolahan serta Analisa maupun konstruksinya
d. Penanggung jawab administrasi dan keuangan, yang bertugas untuk mengurus
administrasi dan keuangan penelitian
e. Staf ahli (research associates) yang tugasnya adalah :
i. Merumuskan perencanaan penelitian
ii. Mengadakan penelitian kepustakaan
iii. Mengadakan pre-test (pada penelitian lapangan)
iv. Merencanakan pola pengumpulan data
v. Merencanakan pola pengolahan, Analisa, dan kontruksi data
vi. Menyusun laporan hasil penelitian
f. Supervisor, yang bertanggung jawab atas pengumpulan data di lapangan
g. Ketua kelompok, yang mengkordinasikan pekerjaan petugas lapangan
h. Spot-checker, yang bertugas untuk mengawasi pelaksanaan tugas-tugas dari petugas
lapangan
i. Editor, memeriksa data lapangan yang terkumpul
j. Petugas lapangan, secara langsung terjun ke masyarakat dan mengadakan
wawancara atau pengamatan.
BAB II
Tujuan khusus