BASIC MANAJEMEN
Tatalaksana awal di IGD pada pasien dengan keluhan angina (sindron koroner akut) :
PEMERIKSAAN AWAL
Setelah dilakukan pemeriksaan dan penanganan awal , maka penting dilakukan penilaian
stratifikasi risiko dini untuk menentukan strategi pengobatan. Stratifikasi Risiko Dini
ditentukan berdasarkan skor risiko TIMI (Thrombolysis in Myocardial Infarction)
menggunakan variable sebagai berikut (setiap variable diberi skor 1) :
Pada pasien dengan risiko sedang dan tinggi untuk terjadi kejadian kardiovaskular (Skor
TIMI > 3) maka Tindakan angiografi coroner dan intervensi coroner dini terbukti mampu
menurunkan kejadian kardiovaskular berulang dalam 14 hari kedepan dibanding terapi
konservatif tanpa intervensi.
DIAGNOSIS
Langkah diagnosis :
Jika pasien dengan nyeri dada khas tanpa elevasi segmen ST, namun terdapat peningkatan
enzim jantung (CK-MB dan/atau Troponin T/I) maka diagnosisnya disebut NSTEMI (Non
ST Elevation Miocardial Infarction) atau IMA tanpa elevasi segmen ST.
Jika nyeri dada khas tanpa elevasi segmen ST dan tanpa peningkatan enzim jantung,
maka diagnosisnya adalah angina pektoris tidak stabil (unstable angina pectoris / UAP).
Pasien di diagnosis STEMI (ST Elevation Miocardial Infarction) jika memiliki minimal 2
kriteria :
a. Riwayat nyeri dada/ perasaan tidak nyaman yang bersifat substernal, durasi > 20 menit,
tidak hilang dengan istirahat atau pemberian tablet nitrat sublingual disertai penjalaran,
mual, muntah, dan keringat dingin.
b. Terdapat elevasi segmen ST ≥2mm (≥ 2 kotak kecil) pada 2 sadapan perkordial atau ≥ 1
mm (≥ 1 kotak kecil) pada sadapan ekstremitas yang berhubungan, atau dijumpai LBBB
yang baru atau dianggap baru.
c. Terdapat peningkatan enzim jantung (CK-MB atau Troponin). Namun, hasil
laboratorium tidak perlu ditunggu untuk memulai terapi reperfusi akut.
DAFTAR PUSTAKA