Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM TUGAS KEWARGANEGARAAN

Disusun oleh :

Chrisjes Ofran Pranata Silaban 07201018


Intan Analisa Nabilah 07201040
Anita Adetia 10201014
Intan Putrililintar 10201048
Yussar Varco Dewatama 10201089
Muhammad Yudistira Rahmatullah Huzaymah 12201045

Dosen Pengampu
Dr. Steven Y. Audy Luntungan, S.T., M.Si., M.Th.

Kelas : Kewarganegaraan A
INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
2021
A. Pendahuluan

Hak dan kewajiban warga negara dan negara telah diatur dalam UUD NRI Tahun 1945.

Adapun rincian lebih lanjut diatur dalam suatu undang-undang. Misalnya hak dan

kewajiban dalam bidang pendidikan sebagaimana termuat dalam Pasal 31 dijabarkan lagi

dalam UndangUndang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

UndangUndang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Undang-Undang No. 12

Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Dalam undang-undang tersebut umumnya

dijabarkan lagi hak dan kewajiban dari masing-masing pihak yang diatur.

B. Permasalahan

1. Secara berkelompok carilah sebuah undang-undang sebagai pelaksanaan dari salah

satu pasal dalam UUD NRI Tahun 1945 mengenai hak dan kewajiban.

2. Identifiksi apa sajakah hak dan kewajiban negara dan warga negara menurut

undang-undang tersebut.

3. Undang-Undang sebagai Pelaksanaan atas Pasal Tersebut

4. Adakah keseimbangan pengaturan antara hak dan kewajiban?

5. Apa kesimpulan mengenai hal tersebut?

C. Penyelesaian

1. Pasal dalam UUD NRI Tahun 1945 Mengenai Hak dan Kewajiban

UUD 1945 Pasal 27 tentang hak dan kewajiban dalam bidang hukum, pekerjaan, dan

upaya bela negara.

(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan

dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi

kemanusiaan.
(3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan

negara.***)

2. Hak dan kewajiban negara dan warga negara menurut undang-undang

pasal 27

- Warga negara memiliki hak untuk mendapatkan kedudukan yang sama di

dalam hukum dan pemerintahan

- Warga negara memiliki hak untuk mendapatkan pekerjaan dan

penghidupan yang layak

- Warga negara wajib menjunjung hukum dan pemerintahan dengan menaati

dan patuh sesuai hukum yang berlaku di wilayah negara Indonesia

- Warga negara berkewajiban untuk ikut serta dalam membela negara, tidak

selalu dalam bentuk perang.

3. Undang-Undang sebagai Pelaksanaan atas Pasal Tersebut

UU RI Nomor 4 Tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman. (Pasal 27

Ayat 1)

Dalam Undang-Undang ini diatur mengenai badan-badan peradilan

penyelenggara kekuasaan kehakiman, asas-asas penyelenggaraan

kekuasaan kehakiman, jaminan kedudukan dan perlakuan yang sama bagi

setiap orang dalam hukum dan dalam mencari keadilan. Selain itu dalam

Undang-Undang ini diatur pula ketentuan yang menegaskan kedudukan

hakim sebagai pejabat yang melakukan kekuasaan kehakiman serta

panitera, panitera pengganti, dan juru sita sebagai pejabat peradilan,

pelaksanaan putusan pengadilan, bantuan hukum, dan badan-badan lain

yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman. Untuk

memberikan kepastian dalam proses pengalihan organisasi, administrasi,


dan finansial badan peradilan di bawah Mahkamah Agung dalam

Undang-Undang ini diatur pula ketentuan peralihan.

UU RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. (Pasal 27

Ayat 2)

Pada UU ini yang dimaksud Ketenagakerjaan adalah segala hal yang

berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan

sesudah masa kerja. sedangkan tenaga kerja adalah setiap orang yang

mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa

baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.Setiap

tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memilih,

mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang

layak di dalam atau di luar negeri. Dalam Penempatan tenaga kerja

dilaksanakan berdasarkan asas terbuka, bebas, obyektif, serta adil, dan

setara tanpa diskriminasi. Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja

penyandang cacat wajib memberikan perlindungan sesuai dengan jenis dan

derajat kecacatannya.

UU RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara. (Pasal 27

Ayat 3)

Undang Undang RI Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara

Pasal 9 ayat (1) mengamanatkan bahwa “Setiap warga negara berhak dan

wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam

penyelenggaraan pertahanan negara”. Selanjutnya pada ayat (2)

Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1), diselenggarakan melalui: pendidikan

kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, pengabdian


sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara

wajib, dan pengabdian sesuai dengan profesi.

4. Adakah Keseimbangan Pengaturan antara Hak dan Kewajiban

Keseimbangan antara hak dan kewajiban mengandung arti bahwa di

samping menuntut dan melaksanakan hak, kita harus juga mengutamakan

kewajiban sebagai warga negara. Keseimbangan antara hak dan kewajiban sangat

diperlukan dalam kehidupan seorang manusia. Keduanya harus dipenuhi tanpa

perlu merusak esensinya satu sama lain.

Hak adalah hal yang secara mutlak dimiliki seseorang sejak ia lahir. Hak

bersifat fakultatif, artinya boleh dilaksanakan atau tidak dilaksanakan sesuai

dengan kehendak. Sedangkan kewajiban adalah tanggung jawab seseorang

sebagai warga negara yang harus dipenuhi secara sadar agar tercipta lingkungan

yang baik dan sejahtera. Kewajiban ini sifatnya harus dipenuhi. Jika tidak, maka

bisa dikenakan sanksi pidana.

Contoh keseimbangan Hak dan Kewajiban pada UUD pasal 27 adalah :

Warga negara berkewajiban untuk menjunjung hukum dan pemerintahan,

melakukan aksi dan partisipasi sebagai bentuk bela negara, berkewajiban untuk

mengikuti Pendidikan yang telah di haruskan sehingga bisa memberi bekal ilmu,

menghormati dan tidak membeda - bedakan status sosial warga negara lain,

melakukan tugas dalam pekerjaan sesuai aturan dan bertanggung jawab terhadap

kesalahan pribadi.

Dengan terpenuhinya Kewajiban yang dilakukan maka warga negara akan

mendapat balasan berupa Hak-hak yang diberikan Negara terhadap warga, warga

berhak mendapatkan kesetaraan derajat di depan hukum, mendapatkan pekerjaan

yang layak dan sesuai, berhak untuk melakukan bela negara seperti berprestasi

atas nama bangsa indonesia.


Keseimbangan dapat di ditemukan jika seluruh hak & kewajiban

terlaksana dengan baik, tidak hanya sebuah kalimat yang ada di UU, tetapi

memang diimplementasikan di lapangan. Saat ini menurut kami tidak seluruh Isi

dari undang - undang tersebut telah terlaksana dengan baik di bangsa ini. Hak

yang seharusnya didapatkan oleh warga negara masih sering terkendala atau tidak

sesuai. Contohnya kesetaraan hukum bagi seluruh warga negara, nyatanya masih

banyak perbedaan perlakuan berdasarkan status sosial. Mendapatkan pekerjaan

yang layak, nyatanya masih banyak pengangguran dan tingkat kemiskinan yang

cukup tinggi.

Realisasi dalam pemberian hak kepada warga negara masih belum

optimal. Masih banyak kasus yang menggambarkan tidak maksimalnya

pemberian hak warga negara. Contoh kasus yang menggambarkan belum

optimalnya pemberian hak kepada warga negara adalah angka kemiskinan

masyarakat Indonesia yang naik menjadi 10,19% pada September 2020 menjadi

27,55 juta orang. Jumlah ini meningkat sebanyak 2,76 juta dibandingkan pada

September 2019. Karena naiknya jumlah kemiskinan ini, hak untuk menerima

penghidupan yang layak (UUD 1945 pasal 27 ayat (2) tidak terpenuhi. Namun,

tidak bisa dipungkiri bahwa kenaikan jumlah ini disebabkan oleh banyak faktor,

tapi faktor utamanya adalah akibat adanya pandemi Covid-19. Pemerintah pun

telah mencoba membantu masyarakat untuk mendapatkan penghidupan yang

layak dengan memberikan bantuan bansos dan Bantuan Langsung Tunai kepada

masyarakat yang terdampak pandemi.

Hak dan kewajiban harus dijalankan seimbang untuk menciptakan

lingkungan yang rukun dan sejahtera. Jika keduanya tidak dijalankan seimbang,

maka akan muncul kekacauan dalam bernegara. Hidup pun menjadi tidak

harmonis, nyaman, aman dan tentram.


5. Kesimpulan

Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh

individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada didalam kandungan, sedangkan

kewajiban merupakan suatu keharusan bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota

warga negara guna mendapatkan pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan

kewajiban tersebut. Hak dan kewajiban suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga dalam

praktik harus dijalankan dengan seimbang.

Pasal 27 ayat 2 UUD berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Pasal tersebut menjelaskan bahwa setiap individu

sebagai anggota warga negara berhak untuk mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang kayak

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai