Dony S.H Pasaribu NIM 161011018 Pengertian Perunggu? Perunggu adalah logam campuran antara tembaga dengan unsur kimia lain, biasanya timah, walaupun bisa juga dengan unsur – unsur lain seperti fosfor, mangan, alumunium, dan silikon. Sejarah Perunggu Sekitar 8.000 tahun lalu manusia menemukan cara mengolah logam. Perunggu diperkirakan ditemukan orang pertama kali secara tak sengaja ketika mencampurkan sedikit timah dengan tembaga. Zaman perunggu dimulai ketika rakyat di desa dan di tempat kerja mulai memakai perunggu. Salah satu daerah pertama yang membuat perunggu adalah Sumeria di Mesopotamia, tempat kota pertama dibangun. Unsur – Unsur Yang Ada Dalam Perunggu Unsur Utama : Unsur Lain : Tembaga Fosfor Timah Mangan Alumunium Silikon Sifat Perunggu Sifat Fisik Sifat Kimia Titik lebur : 950 C Tahan terhadap korosi Kuat tekan : 12000 psi Tingkat kekerasan yang (844 kg/cm2) lebih tinggi Kuat tarik : 6000 psi (422 kg/cm2) Kuat geser : 900 psi (63 kg/cm2) Kekerasan : 80 shore D Sifat Tembaga Sifat fisik : Nomer atom: 29 Berat atom: 63,546 Titik lebur: 1.083 derajat Celsius Titik didih: 2.567 derajat Celssius Kekuatan tarik: mendekati 19.000 psi Sifat kimia : Tahan terhadap korosi Pada suhu sekitar 300 °C dapat bereaksi dengan oksigen membentuk CuO yang berwarna hitam. Sedangkan pada suhu yang lebih tinggi, sekitar 1000 ºC, akan terbentuk tembaga(I) oksida (Cu2O) yang berwarna merah. Tidak bereaksi dengan alkali, tetapi larut dalam amonia oleh adanya udara membentuk larutan yang berwarna biru dari kompleks Cu(NH3)4+. Tembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen. Bereaksi dengan belerang membentuk tembaga(I) sulfida dan tembaga(II) sulfida dan untuk reaksi dengan halogen membentuk tembaga(I) klorida, khusus klor yang menghasilkan tembaga(II) klorida. Sifat Timah Sifat Fisik : Berat Atom :118,70999999999999 Densitas :7.30 g/cm3 Titik Didih :2602°C Titik Lebur : 231.97°C Kalor Jenis : 0.227 J/gK Kalor Uap : 295.80 kJ/mol Kalor Lebur : 7.029 kJ/mol Konduktivitas Panas : 0.666 W/cmK Sifat Kimia : Tahan karat ketika terkena air Tidak tahan terkena asam dan alkali Mudah larut dalam asam pekat dan dalam larutan alkali panas Timah juga bereaksi dengan unsur-unsur halogen membentuk senyawa seperti timah klorida dan timah bromida Jenis Perunggu menurut Surdia dan Chijiwa (1982) 1. Perunggu Timah (Tin Bronze) 2. Perunggu Fosfor 3. Perunggu Seng (Zn) 4. Perunggu Alumunium (Aluminium Bronze) 5. Perunggu Silikon (Silikone Bronze) Komposisi Jenis Perunggu & Kegunaan
Perunggu Timah : yaitu perunggu tuang dari Cu ditambah 10% , 14 %
, atau 20 % Sn tanpa campuran tambahan lain. Biasanya digunakan untuk patung, senjata canonn, dan alat-alat musik. Perunggu Fosfor : mempunyai 1,5 % - 10 % timah putih dan selain itu fosfor dalam presentase yang sangat kecil yaitu 0,3 %. Biasanya digunakan untuk batang-batang kawat, plat, dan pipa. Perunggu Seng (Zn) : perunggu tembaga timah dengan tambahan seng 2 – 7 %. Digunakan untuk bantalan – bantalan ( campuran tuang ). Perunggu Aluminium : terdapat elemen aluminium (Al) sampai 9,8 % dimana dalam produksi kadar aluminium antara 5 – 11 %. Dipakai untuk perlengkapan kimia. Perunggu ini memiliki sifat yang kurang baik jadi jarang dipakai. Perunggu Silikon : mengandung 4 – 5 % Si, dan akan menambah daya tahan terhadap asam. Perunggu ini merupakan perunggu yang mempunyai tahanan parit dan kekerasan yang paling baik diantara perunggu yang lain. Digunakan untuk tangki, bejana tekan, marine construction dan pipa tekan hidrolik. Cara Pembuatan Perunggu 1. Proses Peleburan logam diletakkan di dalam wadah, dan dimasukkan ke dalam tanur. Kemudian controller pemanasan diatur sesuai dengan titik leleh perunggu( tergantung pada elemen penyusunnya), +- 1000 C Setelah meleleh, diambil dari tanur, dan kemudian dituangkan ke dalam cetakan yang telah disiapkan. II. Proses Pengecoran
a. pengecoran cetak 1. Teknik Cetakan Lilin (A Cire Perdue) 2. Teknik Cetakan Setangkup (Bivalve)
b. Pengecoran sentrifugal 1. Teknik Cetakan Lilin (A Cire Perdue)
Teknik a Cire Perdue adalah teknik mengolah logam dengan
membuat model benda dari lilin. Lilin ini kemudian dibungkus dengan tanah liat yang di atasnya diberi lubang. Tanah liat yang diberi lilin ini kemudian dibakar sehingga lilin akan mencair dan keluar dari lobang yang telah dibuat. Bentuk rongga itu sama dengan bentuk lilin yang dibuat. Jadilah tanah yang berongga itu menjadi cetakan yang ke dalam di masukkan logam yang sudah mencair. Setelah dingin dan kental, tanah liat pembungkus itu dihancurkan dan diperoleh benda yang dikehendaki dari logam tersebut sesuai dengan cetakakannya. Cetakan demikian hanya dapat dipakai sekali dan hanya untuk benda-benda kecil, seperti arca kecil, dan nekara. 2. Teknik Cetakan Setangkup (Bivalve) Teknik setangkup (bivalve) menggunakan dua cetakan yang dapat ditangkupkan (dirapatkan). Cetakan tersebut diberi lubang pada bagian atasnya. Dari lubang itu dituangkan logam cair. Bila perunggu sudah dingin maka cetakan dibuka. Bila membuat benda berongga maka digunakan tanah liat sebagai intinya yang akan membentuk rongga setelah tanah liat itu dibuang. Cetakan ini dapat digunakan berkali-kali. Teknik cetakan setangkup biasanya untuk benda-benda yang pejal atau tidak berongga. Pengecoran Sentrifugal
Cetakan diputar dan logam cair dituangkan kedalamnya,
sehingga logam cair tertekan gaya sentrifugal dan kemudian membeku. Proses penuangan dalam cetakan Pengecoran Sentrifugal Kegunaan Perunggu Kesenian/kebudayaan : sebagai alat musik seperti gong, gamelan, dll. Serta untuk bahan dasar pembuatan patung. Kehidupan sehari-hari : sebagai perkakas yang digunakan masyarakat pada zaman dahulu, tidak hanya perkakas/gerabah tetapi ada juga senjata seperti kapak dan keris. Industri, contohnya medali, nekara, hiasan perunggu, bantalan, piting pipa, mur poros dan roda gigi cacing, baling-baling kapal. Cara Perawatan Perunggu 1. Jauhkan benda perunggu dari panas berlebihan. 2. Bersihkan benda perunggu dengan sesuatu yang lembut. 3. Gunakan sabun mandi untuk bayi yang mengandung ph seimbang bagi kulit sebagai pembersih. 4. Gunakanlah wax untuk hasil terbaik. 5. Jangan menggunakan pelarut untuk membersihkan perunggu. 6. Gunakan buah bekatul bila anda suka cara tradisional.