Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rifka Nur Cantika Pakaya

Kelas : VB (Lima)B

Tugas : Tugas Profesi Seseorang

Ibuku seorang ibu rumah tangga

Hari ini Pak Usman Rahman S.Pd, memberikan tugas kepada saya mengenai
laporan tentang profesi seorang Ibu, Ayah, Kakak, Paman atau Bibi. Nah, disini
saya mengambil profesi Ibu saya yaitu seorang Ibu Rumah Tangga.

Sebagian orang mengangap pekerjaan Ibu saya bukanlah pekerjaan yang


keren seperti halnya menjadi seorang wanita karir. Tapi perlu diketahui bahwa,
pekerjaan seorang Ibu Rumah Tangga termasuk pekerjaan yang mulia
dibandingkan dengan wanita karir yang lebih mengutamakan dirinya dalam
berdandan dan berkumpul dengan teman-teman sebayanya di restoran dan jarang
melakoni pekerjaan dirumah seperti yang dilakukan ibu saya. Pada saat itu, saya
dan ibuku pergi disebuah kantor capil mengurus sebuah dokumen. Disana, ibuku
ditanyai pegawai bagian administrasi tentang profesi ibu saya. Pegawai yang
melayani ibu saya tersebut berpenampilan seperti wanita karir, terlihat efisiensi dan
memiliki jabatan yang berwibawa seperti pegawai yang memiliki jabatan tinggi.
Pegawai tersebut bertanya kepada Ibu saya “Apakah ibu mempunyai pekerjaan?”.
Ibuku menjawab “saya bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga, bu”. Jawab
beliau.“Mohon maaf kami tidak menggolongkan ibu rumah tangga sebagai
pekerjaan. Itu termasuk dalam golongan istri saja.” Kata pengawai itu dengan tegas
menyampaikan hal tersebut.

Dari kalimat diatas, seorang ibu rumah tangga tidak dianggap sebuah
pekerjaan melainkan hanya seorang wanita yang tidak memiliki pekerjaan seperti
halnya wanita yang hanya duduk diam dirumah sebagai istri. Padahal pekerjaan
seorang ibu rumah tangga termasuk pekejaan yang paling mulia dan butuh
kesabaran serta perjuangan yang luar biasa untuk melakoninya. Seperti ibu saya
yang setiap hari menyiapkan sebuah makanan, menyapu, mengepel lantai,
memasak, menyuci pakaian dan mencuci piring. Pekerjaan tersebut memiliki
waktu yang jauh lebih banyak dan lebih berat dibandingkan dengan seorang wanita
karir yang hanya duduk manis dikantor dan tinggal menunggu bawahan ataupun
atasan untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Pekerjaan tersebut memang tidak
digaji seperti halnya wanita karir yang mendapatkan gaji dari sebuah instansi yang
ia tempatkan. Profesi ibu saya sangat ikhlas dan penuh tanggung jawab
melakoninya dan beliau tidak pernah mengeluh kesah kepada anak-anaknya
tentang apa yang ia alami.

Saya sebagai anaknya sangat bangga dengan pekerjaan ibu saya dan saya
tidak pernah malu dengan pekerjaan yang ibu saya lakoni. Selagi itu masih
pekerjaan yang halal dan tidak dilarang oleh Allah SWT, saya tidak akan pernah
malu dan merasa tidak rendah diri ketika saya ditanyai oleh teman-teman mengenai
pekerjaan keluarga saya. Akan tetapi, ketika mereka menanyakan kepada saya,
saya akan sangat bangganya menyampaikan pekerjaan ibu saya.

Anda mungkin juga menyukai