Anda di halaman 1dari 5

NAMA:SUNU WICAKSONO

NIM:142170098

MANAJEMEN BIAYA DAN STRATEGI

AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERAN MANAJEMEN BIAYA


Akuntan manajemen adalah profesi akuntansi dan keuangan yang mengembangkan dan
menggunakan informasi manajemen biaya untuk membantu mengimplementasikan strategi
organisasi. Informasi manajemen biaya mencakup informasi keuangan mengenai biaya dan
pendapatan, dan informasi non keuangan mengenai retensi pelanggan, produktivitas, kualitas,
dan faktor-faktor penentu utama kesuksesan lainnya bagi organisasi. Manajemen biaya adalah
pengembangan dan penggunaan dari informasi manajemen biaya. Informasi manajemen biaya
dikembangkan dan digunakan di dalam rantai nilai informasi organisasi dengan 5 tahapan, yaitu
peristiwa bisnis, data, informasi, pengetahuan, dan keputusan. Fungsi manajemen biaya dan
pelaporan keuangan itu berbeda karena informasi manajemen biaya berfokus pada kegunaan dan
ketepatan waktu, sedangkan laporan keuangan berfokus pada keakuratan dan kepatuhan pada
persyaratan pelaporan.

EMPAT FUNGSI MANAJEMEN


1. Manajemen strategis: Informasi manajemen biaya dibutuhkan untuk membuat
keputusan-keputusan strategis untuk masalah jangka panjang lainnya.
2. Perencanaan dan pengambilan keputusan: Informasi manajemen biaya dibutuhkan
untuk mendukung keputusan-keputusan rutin.
3. Pengendalian manajemen dan operasional: Informasi manajemen biaya dibutuhkan
agar kegiatan operasional efektif dan efisien.
4. Penyusunan laporan keuangan: Informasi manajemen biaya dibutuhkan untuk
mendapatkan catatan akuntansi yang akurat dalam menyusun laporan keuangan.
LINGKUNGAN BISNIS KONTEMPORER
Banyak perubahan yang terjadi pada beberapa tahun belakangan menyebabkan modifikasi
yang signifikan dalam praktik-praktik manajemen biaya. Perubahan-perubahan utama antara lain
yaitu:
1. Peningkatan kompetisi global, sehingga kebutuhan perusahaan terhadap informasi
manajemen biaya makin meningkat agar dapat bertahan di kompetisi tersebut. 
2. Kemajuan dalam teknologi produksi, sehingga membuat perusahaan di seluruh dunia
mengadopsi teknologi produksi yang baru. 
3. Kemajuan dalam teknologi informasi, internet, dan e-commerce, sehingga fokus strategis
pada manajemen biaya dengan karena hemat waktu.  
4. Fokus yang lebih besar pada pelanggan, sehingga perusahaan berusaha menambah fitur
dan produk baru secepat mungkin untuk persaingan.  
5. Bentuk-bentuk baru organisasi manajemen, karena ukuran kinerja keuangan dan berbasis
laba menjadi ukuran kinerja yang berkaitan dengan pelanggan dan bersifat non keuangan
seperti kualitas, waktu pengiriman, dan pelayanan. 
6. Perubahan lingkungan social, politik, dan budaya bisnis, sehingga sikap saling
menghargai dan tanggung jawab tenaga kerja meningkat.
7.
FOKUS STRATEGIS MANAJEMEN BIAYA
Tahap-tahap pengembangan sistem manajemen biaya menurut Robert Kaplan digambarkan
menjadi 4 tahap sebagai berikut:
1. Sistem manajemen biaya adalah sistem pelaporan transaksi yang paling mendasar.
2. Pada pengembangan tahap kedua, sistem manajemen biaya berfokus pada pelaporan
keuangan untuk pihak eksternal.
3. Sistem manajemen biaya mulai menelusuri data operasional yang utama dan
mengembangkannya menjadi informasi biaya yang lebih akurat dan relevan untuk
mengambil keputusan.
4. Informasi manajemen biaya yang relevan secara strategis merupakan bagian integral
dari sistem.
TEKNIK-TEKNIK MANAJEMEN KONTEMPORER: RESPONS AKUNTAN
MANAJEMEN KEPADA LINGKUNGAN BISNIS KONTEMPORER.
Akuntan manajemen, yang dipandu oleh fokus strategis, telah merespons 6 perubahan
lingkungan bisnis kontemporer dengan 13 metode yang bermanfaat dalam mengimplementasikan
strategi di saat-saat dinamis. Metode-metode tersebut antara lain:
Metode yang berfokus langsung pada implementasi strategi

1. Skor kartu berimbang (balanced scorecard-BSC) dan Peta Strategi (strategy


map). BSC dasar analisisnya lebih lengkap dibandingkan dengan analisis yang hanya
menggunakan data keuangan. Peta strategi merupakan metode yang didasarkan pada
BSC yang menghubungkan empat perspektif dalam diagram sebab akibat.
2. Rantai nilai (value chain), merupakan alat analisis yang digunakan organisasi untuk
mengidentifikasi langkah-langkah spesifik yang dibutuhkan untuk menyediakan
barang atau jasa bagi pelanggan
3. Perhitungan biaya dan manajemen berdasarkan aktivitas (activity based management-
ABM) menggunakan analisis aktivitas dan perhitungan biaya berdasarkan aktivitaS
4. Intelijen bisnis (business intelligence-BI) merupakan pendekatan untuk
mengimplementasikan strategi dimana akuntan manajemen menggunakan data untuk
memahami dan menganalisis kinerja bisnis.
5. Perhitungan biaya berdasarkan target (target costing) menentukan biaya yang
diharapkan untuk suatu produk berdasarkan harga yang kompetitif.
6. Perhitungan biaya selama siklus hidup produk (life cycle costing) merupakan metode
untuk mengidentifikasi dan memantau biaya produk selama siklus hidupnya. 

Metode yeng membantu mencapai implementasi strategi melalui fokus pada perbaikan
berkelanjutan
1. Penentuan tolak ukur (benchmarking) proses dimana perusahaan mengidentifikasi dan
mempelajari faktor-faktor penentu kesuksesan dari perusahaan lain kemudian
mengimplementasikannya sebagai perbaikan dalam perusahaan agar sama rata atau
unggul.
2. Perbaikan proses bisnis (business process improvement-BPI) metode manajemen
dimana manajer dan pekerja berkomitmen terhadap program perbaikan berkelanjutan
dalam hal kualitas dan faktor-faktor penentu kesuksesan lainnya.
3. Manajemen kualitas total (total quality management-TQM) adalah teknik dimana
pihak manajemen mengembangkan kebijakan dan praktik untuk meyakinkan bahwa
produk dan jasa perusahaan melampaui harapan pelanggan.
4. Lean accounting menggunakan aliran nilai untuk mengukur manfaat keuangan dari
kemajuan perusahaan dalam mengimplementasikan teknologi produksi.
5. Teori kendala (theory of constraints-TOC) digunakan untuk membantu perusahaan
secara efektif memperbaiki tingkat kecepatan bahan baku diubah menjadi produk jadi.
6. Kesinambungan usaha perusahaan (enterprise sustainability) berarti keseimbangan
antara tujuan jangka pendek dengan jangka panjang perusahaan dalam tiga dimensi
kinerja, yaitu social, lingkungan, dan keuangan. 
7. Menejemen risiko perusahaan (enterprise risk management digunakan oleh perusahaan
untuk mengelola risiko yang berdampak terhadap perusahaan

MENGEMBANGKAN STRATEGI YANG KOMPETITIF


Dalam mengembangkan posisi yang kompetitif yang berkesinambungan, setiap perusahaan
secara sengaja atau sebagai akibat tekanan pasar akan mencapai satu dari dua strategi kompetitif,
yaitu kepemimpinan biaya atau diferensiasi.
1. Kepemimpinan biaya (cost leadership), adalah strategi mengungguli competitor
dengan menghasilkan produk atau jasa dengan biaya yang paling rendah..
2. Strategi diferensiasi (differentiation) adalah strategi mengembangkan dan
mempertahankan nilai unik produk atau jasa menurut persepsi konsumen. 
3. Isu strategis lainnya, adalah dengan cara mengadopsi dan mengimplementasikan salah
satu dari strategi yang ada pada strategi kepemimpinan biaya atau diferensiasi

LIMA LANGKAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGIS


Ada lima langkah dalam pengambilan keputusan dengan suatu penekanan strategis, yaitu
menentukan isu strategis di sekitar masalah, mengidentifikasi tindakan alternative, kemudian
memperoleh informasi dan melakukan analisis dari alternative tersebut, menerapkan alternative,
dan terakhir dalah evaluasi berkelanjutan.
LINGKUNGAN PROFESI MANAJEMEN BIAYA
1. Organisasi profesional. Lingkungan profesional akuntan manajemen dipengaruhi oleh
dua jenis organisasi yang menetapkan seperangkat pedoman dan peraturan yang
berhubungan dengan praktik-praktik akuntansi manajemen serta yang mempromosikan
profesionalisme dan kompetensi akuntan manajemen.
2. Sertifikasi profesional. Sertifikasi merupakan suatu cara dimana akuntan manajemen
dapat menunjukkan prestasi dan kelebihan profesinya. Ada 2 jenis sertifikasi yang
relevan untuk akuntan manajemen yaitu Certified Management Accountant
(CMA)   yang dibuat secara internasional dan Certified Public Accountant (CPA) yang
dibuat oleh masing-masing negara
3. Etika profesi. Etika profesi berarti bahwa akuntan manajemen mempunyai kompetensi,
integritas, kerahasiaan, dan kredibilitas untuk memberikan pelayanan kepada pihak
manajemen secara efektif. Kode etik IMA terdiri atas 4 standar utama, yaitu
kompetensi, kerahasiaan, integritas, dan kredibilitas. Cara menerapkan kode etik agar
dapat secara efektif memecahkan masalah etika, adalah dengan memahami bisnis dan
strategi bisnis perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai