Anda di halaman 1dari 4

T.

R 5
PERKEMBANGAN GERAK DEWASA
Dewasa adalah masa peralihan dari masa remaja. Masa remaja yang ditandai dengan
pencarian identitas diri, yang kemudia pada masa dewasa ini, identitas diri didapat sedikit-demi
sedikit sesuai dengan umur kronologis dan mental ege-nya.Berbagai masalah juga muncul
dengan bertambahnya umur pada masa dewasa awal. Dewasa awal adalah masa peralihan dari
ketergantungan kemasa mandiri, baik dari segi ekonomi, kebebasan menentukan diri sendiri, dan
pandangan tentang masa depan sudah lebih realistis.

seseorang dikatakan dewasa apabila orang itu bertanggung jawab terhadap pekerjaan sehari-
hari dan cinta yang telah diikrarkan khususnya kepada pasangan pernikahan. Freud juga
menjelaskan bahwa seseorang dikatakan dewasa apabila mau dan mampu bertanggung jawab
terhadap segala tingkah laku, pekerjaan dan karir yang dilakukan sehari-hari.

Dalam kedewasaan setiap Negara memiliki perbedaan memiliki pandangnya tersendiri,


contoh di amerika serikat orang dewasa dinyatakan pada saat dia menginjak usia 21 tahun, yang
berakti selama dia belum berusia 21 tahun tidak peduli badanya sudah sebesar apa tetap saja di
dinyatakn remaja.

Masa Dewasa sebagai Masa Transisi

Transisi Fisik

Dari pertumbuhan fisik, diketahui bahwa masa dewasa sedang mengalami peralihan dari
masa remaja untuk memasuki masa tua. Pada masa ini, seorang individu tidak lagi disebut
sebagai masa tanggung (akil balik), tetapi sudah tergolong sebagai seorang pribadi yang benar-
benar dewasa (maturity). la tidak lagi diperlakukan sebagai seorang anak atau remaja, tetapi
sebagaimana layaknya seperti orang dewasa lain-nya

Transisi Intelektual

Taraf ini menyebabkan, dewasa muda mampu memecahkan masalah yang kompleks
dengan kapasitas berpikir abstrak, logis, dan rasional. Dari sisi intelektual, sebagian besar dari
mereka telah lulus dari SMU dan masuk ke perguruan tinggi (uniiversitas/akademi). Kemudian,
setelah lulus tingkat universitas, mereka mengembangkan karier untuk meraih puncak prestasi
dalam pekerjaannya.

Transisi Peran Sosial

Pada masa ini, mereka akan menindaklanjuti hubungan dengan pacarnya (dating),
untuk segera menikah agar dapat membentuk dan memelihara kehidupan rumah tangga yang
bam, yakni ter-pisah dari kedua orang tuanya. Di dalam kehidupan rumah tangga yang baru
inilah, masing-masing pihak baik laki-laki maupun wanita dewasa, memiliki peran ganda, yakni
sebagai individu yang bekerja di lembaga pekerjaan ataupun sebagai ayah atau ibu bagi anak-
anaknyal Seorang laki-laki sebagai kepala rumah tangga, sedangkan seorang wanita sebagai ibu
rumah tangga

Penyesuaian Terhadap Peristiwa kehidupan

Penyesuaian Terhadap Perkembangan Fisik

Dilihat dari aspek perkembangan fisik, pada awal masa dewasa kemampuan fisik mencapai
puncaknya, dan sekaligus mengalami penurunan selama periode ini. Yang meliputi:

 Kesehatan badan

Awal masa dewasa ditandai dengan memuncaknya kemampuan dan kesehatan frsik.
Mulai dari sekitar usia 18 hingga 25 tahun, individu memiliki kekuatan yang terbesar,
gerak-gerak reflek mereka sangat cepat

 Sensori

Pada masa dewasa tengah perubahan-perubahan dalam penglihatan dan pendengaran


merupakan dua perubahan fisik yang paling menonjol. Pada usia antara 40 dan 59 tahun,
daya akomodasi mata mengalami penurunan paling tajam.

 Otak.

Mulai masa dewasa awal, sel-sel otak juga berangsur-angsur berkurang. Khususnya bagi
orang-orang yang tetap aktif, membantu mengganti sel-sel yang hilang. Hal ini
membantu menjelaskan pendapat umum bahwa orang dewasa yang tetap aktif, baik
secara fisik, seksual, maupun secara mental, menyimpan lebih banyak kapasitas mereka
untuk melakukan aktivitas-aktivitas demikian pada tahun-tahun selanjutnya

Penyesuaian Terhadap Perkembangan Agama

Penyesuaian terhadap perkembangan agama pada masa dewasa dewasa antara lain memiliki ciri
sebagai berikut:

 Menerima kebenaran agama berdasarkan pertimbangan pemikiran yang matang,


bukan sekedar ikut-ikutan.

 Cenderung bersifat realitas, sehinggga norma-norma agama lebih banyak


diaplikasikan dalam sikap dan tingkah laku.

 Bersikap positif terhadap ajaran dan norma-norma agama, dan berusaha untuk
mempelajari dan memperdalam pemahaman keagamaan.
 Tingkat ketaatan beragama didasarkan atas pertimbangan dan tanggung jawab diri
hingga sikap keberagamaan merupakan realisasi dari sikap hidup.

 Bersikap lebih terbuka dan wawasan yang lebih luas.

 Bersikap lebih kritis terhadap materi ajaran agama sehingga kemantapan


beragama selain didasarkan atas pertimbangan pikiran, juga didasarkan atas
pertimbangan hati nurani.

Penyesuaian Terhadap Perkembangan Emosi

Perkembangan emosional yang terjadi pada masa dewasa adn tua yaitu sebagai berikut:

1. Memulai masa dewasa-muda dengan optimisme dan pengharapan, kemudian berangsur-


angsur mengatur hidupnya kembali dalam pergumulan antara harapan-kenyataan,
idealisme-pengalaman.

2. Goncangan emosional mudah timbul karena frustrasi dan kekecewaan dalam penyesuaian
diri dalam pekerjaan, pernikahan (dan kondisi tidak menikah), bermasyarakat. Dewasa-
muda yang stabil secara emosi adalah yang tidak membawa masalah emosional yang
belum terselesaikan dalam masa sebelumnya.

3. Kedewasaan emosi dibangun melalui evaluasi terhadap diri, gaya hidup, dan
pengalamannya untuk meningkatkan kualitas hidupnya (keberhasilan dan
kebermaknaan).

Penyesuaian Terhadap Perkembangn Cinta

Selama tahap perkembangan keintiman ini, nilai-nilai cinta muncul. Cinta mengacu pada
perilaku manusia yang sangat luas dan kompleks. Menurut Santrock (1995), cinta dapat
diklasifikasikan menjadi empat bentuk cinta, yaitu:

1. Altruisme (perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri


sendiri),

2. Persahabatan,

3. Cinta yang romantis atau bergairah

4. Cinta yang penuh perasaan atau persahabatan.


Setelah melewati masa kanak-kanak dan remaja, akhirnya individu memasuki masa dewasa,
yakni masa terpanjang setelah masa kanak-kanak dan masa remaja. Sebagai seorang individu
yang sudah tergolong dewasa, peran dan tanggung jawabnya tentu makin bertambah besar. la tak
lagi harus bergantung secara ekonomis, sosiologis ataupun psikologis pada orang tuanya.
Berbagai pengalaman baik yang berhasil maupun yang gagal dalam menghadapi suatu masalah
akan dapat dijadikan pelajaran berharga guna mem-bentuk seorang pribadi yang matang,
tangguh, dan bertanggung jawab terhadap masa depannya.

Masa dewasa adalah masa yang sangat panjang (20 – 40 tahun), dimana sumber potensi dan
kemampuan bertumpu pada usia ini. Masa ini adalah peralihan dari masa remaja yang masih
dalam ketergantungan menuju masa dewasa, yang menuntut kemandirian dan di ujung fase ini
adalah fase dewasa akhir, dimana kemampuan sedikit demi sedikit akan berkurang

Anda mungkin juga menyukai