Anda di halaman 1dari 13

FILSAFAT

PENDIDIKAN
MARIA
MONTESSORI
Salmanira Fahala (19/444993/FI/04725)
BIOGRAFI MARIA MONTESSORI
Maria Montessori berkebangsaan Italia yang memiliki nama lengkap Maria Montessori
dilahirkan pada tanggal 31 Agustus 1870 di kota Chiaravalle, provinsi Ancona, Italia Utara.

Ayah Maria, Alessandro Montessori adalah tentara pejuang yang mendukung persatuan
Italia dan memiliki pemikiran sangat tradisional serta militan. Renilde Stoppani, ibu Maria
Montessori berasal dari keluarga kaya dan berpendidikan tinggi.

Beliau merupakan seorang doktor kesehatan yang mempelajari penyakit-penyakit mental


yang khusus dalam neurologi yang kemudian berpindah ke bidang psikologi.Sehingga
Montessori menghasilkan sebuah teori tentang perkembangan anak.
KARYA - KARYA
The Montessori Method : The Origin of an Educational Innovation : Including an
Abridged and Annotated Edition of Maria Montessori’s The Montessori Method
ll metode della pedagogia scientific (1909)
Antropologia Pedagogica (1910)
Dr. Montessori own handbook, 1914
L’autoeducazione nelle scuole elementarii (1916)
The Child in the church (1929)
ll segreto dell’infazia (1938)
Formazione dell’Uomo (1949)
The absorbent mind (1949; Bahasa Italia :La mante del bambino (1952)
L’Educazione e Pace (1949, 1972)
aliran MARIA MONTESSORI
Progresivisme merupakan aliran filsafat pendidikan modern yang menghendaki adanya
perubahan pelaksanaan pendidikan menjadi lebih maju.

Aliran progresivisme ini mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat


pada anak dan menjadikan pendidik hanya sebatas sebagai fasilitaor, pembimbing, dan
pengarah bagi peserta didik.

Adapun tujuan dari aliran progresivisme dalam pendidikan ialah ingin merubah praktik
pendidikan yang selama ini terkesan otiriter menjadi demokratis dan lebih menghargai
potensi dan kemampuan anak, serta mendorong untuk dilaksanakannya pembelajaran
yang lebih banyak melibatkan peserta didik.
PANDANGAN MONTESSORI TENTANG
ANAK DENGAN TEORI PROGRESIVISME
MIND MAP PANDANGAN PROGRESSIVISME DAN
PENERAPANNYA DI BIDANG PENDIDIKAN

MODEL KURIKULUM MONTESSORI

PANDANGAN MONTESSORI TENTANG


PROSES PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PRINSIP-PRINSIP METODE MONTESSORI


PANDANGAN MONTESSORI TENTANG ANAK
DENGAN TEORI PROGRESIVISME
Menurutnya, suatu fase kehidupan di awal sangat berpengaruh terhadap faserase
kehidupan selanjutnya.

Pandangan Montessori tentang anak dapat difahami melalui konsepkonsepnya


Anak mengkonstruksi sendiri perkembangan jiwanya (Child's Selfconstruction)
Masa-masa sensitif (Sensitive Periodes)
Jiwa Penyerap (Absorben mind)
Hukum-hukum perkembangan ( The natural laws governing the child's psychic
growth)
Montessori yakin bahwa dalam tahun-tahun awal seorang anak
mempunyai apa yang dia sebut sebagai "sensitive periods" artinya
selama masa ini seorang individu mudah menerima stimulus-stimulus
tertentu.
Masa-masa sensitif yang diungkapkan Montessori yaitu :
Lahir - 3 tahun Pikiran dapat menyerap Pengalaman - pengalaman
sensoris
1,5 – 3 tahun Perkembangan bahasa
1,5 – 4 tahun Koordinasi dan perkembangan otot Minat pada benda-
benda kecil
2 – 4 tahun Peneguhan gerakan Minat pada kebenaran dan realitas
Menyadari urutan dalam waktu dan ruang
2,5 – 6 tahun Peneguhan sensoris
3 – 6 tahun Rawan pengaruh orang dewasa
3,5 – 4,5 tahun Menulis
4 – 4,5 tahun Kepekaan indera
4,5 – 5,5 tahun Membaca
PANDANGAN PROGRESSIVISME DAN
PENERAPANNYA DI BIDANG PENDIDIKAN
Filsafat progresivisme memandang tentang kebudayaan bahwa budaya
sebagai hasil budi manusia, dikenal sepanjang sejarah sebagai milik manusia
yang tidak beku, melainkan selalu berkembang dan berubah

Penerapan aliran progressivisme dalam dunia pendidikan memerlukan kurikulum


yang berpusat pada pengalaman atau kurikulum eksperimental

Menurut aliran progressivisme sekolah yang ideal adalah sekolah yang isi
pendidikannya berintegrasi dengan lingkungan sekitar.
MODEL KURIKULUM MONTESSORI
Model Montessori menjabarkan tiga konsep sebagai
kunci pembelajarannya, yaitu:
1. Anak belajar jika melakukan aktivitas secara
langsung
2. Anak bebas memilih apa yang dibutuhkannya
untuk mengembangkan kompetensinya.
3. Guru tidak boleh mendiktekan tujuan belajar
kepada anak agar anak dapat memilih kegiatan
dengan bebas sehingga tercipta suasana belajar
yang menyenangkan. 08
PANDANGAN MONTESSORI TENTANG PROSES
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
A.PENDIDIKAN YANG MEMFOKUSKAN PADA ANAK DAN PERAN ORANG TUA
Menurut Maria Montessori “Anak adalah anak, bukan miniatur orang dewasa. Anak juga bukan
layaknya bagaikan sesuatu benda kosong, dimana orang dewasa harus mengisinya dengan sesuatu.”

B. PENDIDIKAN YANG MEMBEBASKAN ANAK DARI KETERGANTUNGAN TERHADAP ORANG


DEWASA
Monetssori menegaskan pentingya untuk membebaskan anak dari peran ketergantungannya terhadap
orang dewasa, jika anak tersebut kita inginkan agar menjadi orang yang benar-benar mandiri kelak.

C. PENDIDIKAN ANAK YANG MEMBERIKAN PELUANG UNTUK MENGOPTIMAL KAN KEKUATAN


UNIK PADA DIRINYA UNTUK MENGEMBANGKAN DIRI
PANDANGAN MONTESSORI TENTANG PROSES
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
A.PENDIDIKAN ANAK YANG MEMBERIKAN PELUANG KEPADA MEREKA UNTUK BERINTERAKSI
DENGAN LINGKUNGANNYA SECARA BEBAS DENGAN PENUH KESABARAN, SIMPATI,
KEHANGATAN DAN KASIH SAYANG
Anak memiliki potensi, Montessori menyebutnya sebagai ”ruhnya anak/spiritual embryo”, yang tidak
disadari oleh dirinya.

B. PENDIDIKAN ANAK YANG MAMPU MEMBERIKAN KONDISI DAN PERLAKUAN (BANTUAN)


YANG TEPAT
Montessori menyatakan bahwa berbeda dengan orang dewasa, anak memiliki intelijensi kreatif yang
ada dalam tahap mental bawah sadar mereka. Saat itu adalah saat sensitif (sensitive periode) bagi
anak.
PRINSIP-PRINSIP
METODE MONTESSORI 07

Prinsip-prinsip dasar metode Montessori


1. Kebebasan
2. Kemandirian
3. Penghapusan Hadiah dan Bentuk-bentuk Hukuman
Luar
4. Disiplin
5. Menghargai anak (Respect for the Child)
6. Practical Life
7. Periode Sensori Motorik Anak
8. Mempersiapkan Lingkungan (Prepared Environment)
9. Belajar sendiri (Inner directed learning)
10. Pengalaman pada anak

Anda mungkin juga menyukai