Oleh:
Rai Cristovel
PO7120318007
I. PENGAKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama : Tn. A
No RM : 250429
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Suku : Bali
Bahasa : Indonesia
Alamat : Parigi
Ruang : Garuda
Tanggal MRS : 20 April 2020/ 08.00 WIB
Tanggal pengkajian : 20 April 2020/ 13.00 WIB
Dx. Medis : Combustio
PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. L
Umur : 36 tahun
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku : Bali
Bahasa : Indonesia
Alamat : Parigi
Hubungan dengan klien : Istri
B. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan panas dan nyeri pada luka bakar.
C. RIWAYAT PENYAKIT (KELUHAN) SEKARANG
Luka bakar muncul saat pasien membakar sampah yang terdapat bensin. Bakaran api
tersebut mengakibatkan luka bakar pada wajah, leher dan lengan kanan bawah. Klien
langsung dibawa ke UGD RSUD Kota Palu 20 April 2020 pukul 08.00. Pada saat di
UGD (pukul 08.10) klien mendapatkan terapi RL 20 tpm. Ibu profen 1x400mg.
Cefotaxim 2x1gr (IV), dan salep burnazen. klien dipindahkan di ruang rawat. Klien
mengatakan muncul rasa panas dan nyeri pada area luka terutama pada area wajah dan
bertambah rasa nyeri saat diberikan salep. Skala nyeri 7.
4. Kepala
a. Kepala : simetris, tidak ada lesi dan jaringan parut, rambut berwarna hitam
tidak mudah rontok, lembab, dan pendek.
b. Mata : terdapat luka bakar di area mata simetris kanan dan kiri, konjungtiva
tidak anemis, sclera tidak ikterik, tidak ada peningkatan tekanan intra okuler,
ada reflek cahaya pada pupil
c. Hidung : terdapat luka bakar di area hidung, tidak ada polip, tidak ada sekret
dan pendarahan.
d. Mulut :terdapat luka bakar di area bibir, mukosa bibir pucat tidak ada
sariawan , lidah berwarna merah muda, tidak ada pembengkakan tonsil, tidak
terdapat karies pada gigi.
e. Telinga : simetris kanan dan kiri , sedikit purulern , tidak terdapat lesi dan nyeri
tekan, ketajaman pendengaran normal.
5. Leher
Terdapat luka bakar di area leher, tidak terjadi pembesaran tiroid, tidak terdapat
distensi vena jugularis. Luas luka bakar wajah dan leher 9%.
c. Perkusi : Sonor
7. Jantung
a. Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
b. Palpasi :
Pulsasi : ( √ ) Kuat ( ) Lemah
Ictus cordis : teraba di interkosta V
c. Perkusi : tidak terdapat pembesaran, bunyi pekak.
d. Auskultasi : tidak terdapat bunyi tambahan. Bunyi jantung I II reguler, gallop (-),
mur-mur (-)
8. Abdomen
a. Inspeksi : tidak ada massa, tidak ada jaringan parut
b. Auskultasi : bising usus 8x/menit
c. Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
d. Perkusi : bunyi timpani.
9. Genitalia :
genitalia klien bersih , tidak terpasang kateter
10. Ekstermitas atas : simetris kanan dan kiri,. Kekuatan otot 4. Terdapat luka bakar
kemerahan di lengan atas kanan dengan luas 4.5 %.
- + - + - - - -
11. Ekstermitas bawah : simetris kanan dan kiri, tidak terdapat lesi dan nyeri tekan.
Kekuatan otot 5.
Tgl Kanan Kiri
Selasa Kesemutan Edema Baal Nyeri Kesemutan Edema Baal Nyeri
21
April
2013
- - - - - - - -
G. PENGKAJIAN FUNGSIONAL
1. Pola oksigenasi
a. Sebelum sakit : Klien mengatakan tidak mengalami gangguan dalam bernapas.
b. Selama sakit : Klien tidak merasakan sesak nafas dan tidak membutuhkan alat
bantu.
3. Kebutuhan eliminasi
Sebelum sakit : Klien mengatakan BAB 1 kali/hari setiap pagi hari dengan
bentuk padat dan lembek, warna kuning dan baunya khas. Klien BAK 6 kali/hari,
warna urin jernih,dan pancaran urin kuat (800cc).
Saat sakit : Klien mengatakan selama di rumah sakit baru dapat BAB pada
hair ke 2 dengan konsistensi padat, warna kecoklatan. Klien BAK 8 kali/hari (900cc)
dengan warna jernih dan haluaran kuat. (900cc)
4. Kebutuhan termoregulasi :
a. sebelum sakit : klien mengatakan tidak ada keluhan mengenai suhu tubuh
b. selama sakit : klien mengatakan daerah wajah, leher, dan lengan atas terasa panas.
5. Kebutuhan aktivitas dan latihan
a. Sebelum sakit : Klien dapat melakukan aktivitas seperti biasa yaitu bekerja
sebagai buruh harian
b. Selama sakit : Klien merasa lemas sehingga tidak bisa melakukan aktivitas
harian seperti biasa.
6. Kebutuhan seksualitas
a. Sebelum sakit : Tidak ada keluhan pada seksual dan reproduksi
b. Saat sakit : Tidak ada keluhan pada seksual dan reproduksi.
7. Kebutuhan psikososial
Kebutuhan stress koping :
Klien mengatakan tidak mudah stres, Pasien selalu memusyawarahkan dengan
keluarga bila ada masalah.
Ideal diri : Kesembuhan dan sehat semua diserahkan pada Tuhan YME
I. PROGRAM TERAPI
Jenis Dosis Rute Indikasi & Cara Kerja Kontraindiksi Efek samping
Terapi
Infus RL 500ml IV Indikasi : mengembalikan keseimbangan Ringer laktat menjadi kurang disukai Edema jaringan pada
12 tpm elektrolit pada keadaan dehidrasi dan syok karena menyebabkan hiperkloremia penggunaan volume yang
hipovolemik. dan asidosis metabolik, karena akan besar, biasanya paru-
Cara kerja : keunggulan terpenting dari larutan menyebabkan penumpukan asam paru.
Ringer Laktat adalah komposisi elektrolit dan laktat yang tinggi akibat
konsentrasinya yang sangat serupa dengan yang metabolisme anaerob.
dikandung cairan ekstraseluler. Natrium
merupakan kation utama dari plasma darah dan
menentukan tekanan osmotik. Klorida
merupakan anion utama di plasma darah. Kalium
merupakan kation terpenting di intraseluler dan
berfungsi untuk konduksi saraf dan otot.
Elektrolit-elektrolit ini dibutuhkan untuk
menggantikan kehilangan cairan pada dehidrasi
dan syok hipovolemik termasuk syok
perdarahan.
IbuProfe 400mg Oral Meredakan demam. Penderita gangguan fungsi ginjal, mual, muntah, diare,
n Mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, gagal jantung, hipertensi, dan konstipasi, nyeri lambung,
sakit gigi, nyeri otot, nyeri setelah penyakit lain yang mengakibatkan ruam kulit, pruritus, sakit
retensi cairan tubuh, asma, gangguan kepala, pusing dan heart
operasi pada gigi dan dismenore.
burn.
Terapi simptomatik rematoid artritis dan pembekuan darah, lupus ertematosus
osteoarthritis. sistemik.
Cara Kerja : Hati-hati penggunaan pada anak usia
buprofen merupakan derivat asam fenil di bawah 1 tahun, wanita hamil
propionat dari kelompok obat antiinflamasi trimester 1 dan 2, dan ibu menyusui.
nonsteroid (OAINS). Ibuprofen bekerja melalui Hati-hati pemberian pada penderita
penghambatan enzim siklooksigenase pada tukak lambung atau mempunyai
biosintesis prostaglandin, sehingga konversi riwayat tukak lambung.
asam arakidonat menjadi PG-G2 terganggu. Hati-hati pada penderita yang sedang
Prostaglandin berperan pada patogenesis mendapatkan antikoagulan kumarin.
inflamasi, analgesia dan demam. Dengan
demikian maka ibuprofen mempunyai efek
antiinflamasi dan analgetik-antipiretik.
Khasiat ibuprofen sebanding, bahkan lebih
besar dari pada asetosal (aspirin) dengan efek
samping yang lebih ringan terhadap lambung.
Pada pemberian oral ibuprofen diabsorbsi
dengan cepat, berikatan dengan protein plasma
dan kadar puncak dalam plasma tercapai 1 – 2
jam setelah pemberian. Adanya makanan akan
memperlambat absorbsi, tetapi tidak mengurangi
jumlah yang diabsorbsi. Metabolisme terjadi di
hati dengan waktu paruh 1,8 – 2 jam. Ekskresi
bersama urin dalam bentuk utuh dan metabolit
inaktif, sempurna dalam 24 jam.
Cefotaxi 1gr IV Infeksi berat yang disebabkan oleh patogen-patogen Penderita dengan riwayat hipersensitif Reaksi hipersensitifitas,
me yang sensitif terhadap Cefotaxime seperti : terhadap antibiotik cephalosporin. eosinofilia, neutropenia,
- Infeksi saluran napas, termasuk hidung dan Penderita ginjal yang berat. leukopenia yang bersifat
tenggorokan. sementara, flebitisefek pada
- Infeksi pada telinga. lambung-usus, superinfeksi.
- Infeksi kulit dan jaringan lunak. Peradangan iritatif dan
- Infeksi tulang dan sendi. nyeri pada tempat
- Infeksi genitalia, termasuk gonore non-komplikata. penyuntikan.
- Infeksi abdominal.
Cara Kerja : Cetirizine merupakan antihistamin
potensial yang memiliki efek sedasi (kantuk) ringan
dengan sifat tambahan anti alergi.
Ketorola 30mg IV Ketorolac diindikasikan untuk penatalaksanaan Pasien yang sebelumnya Efek samping di bawah
c jangka pendek terhadap nyeri akut sedang sampai pernah mengalami alergi dengan ini terjadi pada uji klinis
berat setelah prosedur bedah. Durasi total Ketorolac obat ini, karena ada kemungkinan dengan Ketorolac IM 20
tidak boleh lebih dari lima hari. Ketorolac secara sensitivitas silang. dosis dalam 5 hari.
parenteral dianjurkan diberikan segera setelah
operasi. Harus diganti ke analgesik alternatif sesegera Pasien yang menunjukkan Insiden antara 1 hingga
mungkin, asalkan terapi Ketorolac tidak melebihi 5 manifestasi alergi serius akibat 9% :
hari. Ketorolac tidak dianjurkan untuk digunakan pemberian Asetosal atau obat anti- Saluran cerna : diare,
sebagai obat prabedah obstetri atau untuk analgesia inflamasi nonsteroid lain. dispepsia, nyeri
obstetri karena belum diadakan penelitian yang Pasien yang menderita ulkus gastrointestinal, nausea.
adekuat mengenai hal ini dan karena diketahui peptikum aktif. Susunan Saraf Pusat :
mempunyai efek menghambat biosintesis Penyakit serebrovaskular sakit kepala, pusing,
prostaglandin atau kontraksi rahim dan sirkulasi yang dicurigai maupun yang sudah mengantuk, berkeringat.
fetus.
pasti.
Diatesis hemoragik termasuk
gangguan koagulasi.
Sindrom polip nasal lengkap
atau parsial, angioedema atau
bronkospasme.
Terapi bersamaan dengan
ASA dan NSAID lain.
Hipovolemia akibat dehidrasi
atau sebab lain.
Gangguan ginjal derajat
sedang sampai berat (kreatinin
serum >160 mmol/L).
Riwayat asma.
Pasien pasca operasi dengan
risiko tinggi terjadi perdarahan atau
hemostasis inkomplit, pasien
dengan antikoagulan termasuk
Heparin dosis rendah (2.500–5.000
unit setiap 12 jam).
Terapi bersamaan dengan
Ospentyfilline, Probenecid atau
garam lithium.
Selama kehamilan,
persalinan, melahirkan atau laktasi.
Anak < 16 tahun.
Pasien yang mempunyai
riwayat sindrom Steven-Johnson
atau ruam vesikulobulosa.
Pemberian neuraksial
(epidural atau intratekal).
Pemberian profilaksis
sebelum bedah mayor atau intra-
operatif jika hemostasis benar-
benar dibutuhkan karena tingginya
risiko perdarahan.
Burnazin Cream Indikasi : Luka bakar semua derajat Burnazin tidak boleh digunakan pada dapat terjadi reaksi
10 mg/g Cara kerja : Burnazin krim adalah sediaan : lokal seperti rasa
x 35 g antimikroba topikal yang mengandung silver terbakar, gatal dan kulit
Penderita yang peka terhadap
sulphadiazine dalam dasar krim hidrofilik yang
lunak. Silver sulphadiazine mempunyai aktivitas golongan sulphonamide. kemerahan.
antibakteri yang luas terhadap bakteri gram positif Wanita hamil tua, bayi baru Leukopenia,
dan gram negatif. lahir, karena dapat gangguan darah lain,
menimbulkan resiko hepatitis, dan nekrosis
kernicterus hepatoseluler.
Gentami 3mg Infeksi : Gram negatif (Pseudomonas, Proteus, Hipersensitif terhadap Gentamisin dan > 10% Susunan syaraf
sin Serratia) dan Gram positif (Staphylococcus), Aminoglikosida lain pusat : Neurotosisitas
infeksi tulang, infeksi saluran nafas, infeksi kulit (vertigo, ataxia)
dan jaringan lunak, infeksi saluran urin, Neuromuskuler dan
abdomen, endokarditis dan septikemia , skeletal : Gait instability
penggunaan topical, dan profilaksis untuk Otic : Ototoksisitas
bakteri endokarditis dan tindakan bedah. (auditory), Ototoksisitas
(vestibular)
Ginjal : Nefrotoksik
( meningkatkan klirens
kreatinin)
1% – 10%
Cardiovaskuler :
Edeme
Kulit : rash, gatal,
kemerahan
< 1%
Agranulositosis
Reaksi alergi
Dyspnea
Granulocytopenia
Fotosensitif
Pseudomotor Cerebral
Trombositopeni
J. ANALISA DATA
K. DIAGNOSA KEPERWATAN
L. INTERVENSI KEPERAWATAN
M. IMPLEMENTASI
Menjelaskan prosedur tindakan perawatan luka pada pasien DS : klien menyatakan siap untuk dilakukan perawatan
luka
DO : klien tampak paham
Mengajarkan klien teknik nafas dalam DS : klien menyatakan bersedia untuk melakukan nafas
dalam
DO: klien tampak paham, menyeringai kesakitan, dan
mengikuti anjuran perawat.
Selasa 21 DP 1 Mengobservasi nyeri pasien DS : klien masih mengeluh nyeri pada area luka
April 19.00 bakarnya.
2020 DO: skala nyeri 4, Wajah klien sedikit lebih tenang
19.00 Memberikan Injeksi :
Injeksi Cefotaxime1A x1 gram (IV) DS : klien menyatakan mau diberikan injeksi
DO : klien terlihat gelisah, obat masuk dan tidak ada
tanda tanda alergi
DP 2 - Mengkaji/mencatat ukuran, warna, kedalaman luka, DS : klien menyatakan bersedia untuk dikaji
perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka DO : luas luka bakar 14,5% luka bewarna kehitaman di
area wajah dan leher, berwarna merah di lengan bawah
- memberikan perawatan luka bakar (oles burnazin) DS : klien menyatakan bersedia untuk diberi perawatan
luka
DO : klien tampak tenang saat dilakukan perawatan
luka.
DP3
- memeriksa luka dan mencatat perubahan penampilan, bau, DS: klien menyatakan bersedia untuk diperiksa lukanya.
atau kuantitas drainase. DO: luka di wajah masih tampak kehitaman, tidak
terdapat bau pada luka pasien
DS: klien mengatakan tidak merasakan demam, tidak
- Mengukur TTV, mengkaji adanya diare dan demam , mengalami diare
DO: TD: 120/80 mm/Hg, Suhu : 36,30C, Nadi :
80x/menit , RR : 18 kali/menit
Menjelaskan prosedur tindakan perawatan luka pada pasien DS : klien menyatakan siap untuk dilakukan perawatan
luka
DO : klien tampak paham
DP 2 - memberikan perawatan luka bakar (oles burnazin) DS : klien menyatakan bersedia untuk dilakukan
perawatan luka
DO : klien tampak tenang dan nyaman saat diberikan
perawatan luka
DP3 - memeriksa luka tiap hari, perhatikan/catat perubahan DS: klien menyatakan bersedia untuk diperiksa lukanya.
penampilan, bau, atau kuantitas drainase. DO: luka di wajah masih tampak kehitaman, tidak
- mengawasi tanda vital untuk demam, peningkatan terdapat bau pada luka pasien . luka pada padien kering.
frekuensi/kedalaman pernafasan sehubungan dengan -
perubahan sensori, adanya diare, penurunan jumlah trombosit,
dan hiperglikemia DS : klien menyatakan bersedia untuk diukur ttv
DO : TD: 120/80 mm/Hg, Suhu : 36,30C, Nadi :
72x/menit , RR : 20 kali/menit
Menjelaskan prosedur tindakan perawatan luka pada pasien DS : klien menyatakan siap untuk dilakukan perawatan
luka
DO : klien tampak paham
DP2 memberikan perawatan luka bakar (oles burnazin) DS : klien menyatakan bersedia untuk dilakukan
perawatan luka
DO : klien tampak tenang dan nyaman saat diberikan
perawatan luka
DP3
- memeriksa luka tiap hari, perhatikan/catat perubahan DS: klien menyatakan bersedia untuk diperiksa lukanya.
penampilan, bau, atau kuantitas drainase. DO: luka di wajah masih tampak kehitaman, tidak
terdapat bau pada luka pasien
-mengawasi ttv
DS : klien menyatakan bersedia untuk diukur ttv
DO : TD: 120/80 mm/Hg Suhu : 36,4 0C Nadi :
74x/menit RR : 20 kali/menit
N. EVALUASI
2 S: -
O: klien tampak tenang dan nyaman saat diberikan perawatan luka. Luka klien yang memrah di tangan
lengan atas itu sudah ada perbaikan
A: masalah teratasi
P : hentikan intervensi