Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KESEHATAN MASYARAKAT

SISTEM RUJUKAN

Di Susun Oleh :

Mujahadatul Fitriya (P07223119076)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN


DIETETIKA
JURUSAN GIZI
POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai

macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa

keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak,

sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh

manfaat.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta teman-

teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga

makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun

dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadangkala

hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran

yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makah kami dilain waktu.

Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa

yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang

ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini ( Sistem

Rujukan ) sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.

Samarinda, 25 Oktober 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... 1

DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3

A. Latar belakang masalah..................................................................................................3

B. Rumusan Masalah..........................................................................................................5

C. Tujuan.............................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6

A. Pengertian Sistem Rujukan............................................................................................6

B. Tujuan Sistem Rujukan..................................................................................................7

C. Jenis Sistem Rujukan......................................................................................................8

D. Formulir Rujukan.........................................................................................................10

BAB III PENUTUP..................................................................................................................12

A. Kesimpulan...................................................................................................................12

B. Saran.............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan dalam pembangunan kesehatan dalam

kemandirian daerah adalah dengan mengembangkan layanan kesehatan dasar dengan optimal.

Unit pelayanan kesehatan dasar yang sangat penting dan mudah dijangkau oleh masyarakat

adalah puskesmas. Berdasarkan Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan

Masyarakat, Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah

fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya

kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan

preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya di wilayah

kerjanya.

Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas

meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Sebagai

sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama, kemampuan yang dimiliki oleh puskesmas

terbatas, padahal puskesmas berhadapan langsung dengan masyarakat dengan berbagai

permasalahan kesehatannya. Untuk membantu puskesmas menyelesaikan berbagai masalah

kesehatan tersebut dan juga untuk meningkatkan efisiensi, maka penyelenggaraan setiap

upaya puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi) harus ditopang oleh azas rujukan.

Puskesmas menyelenggarakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah

kerjanya salah satunya dengan melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis

dan sistem rujukan.

3
Menurut Permenkes RI No 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan

Kesehatan Perorangan, sistem rujukan pelayanan kesehatan adalah penyelenggara pelayanan

kesehatan yang mengatur pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus penyakit

atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertikal dalam

arti satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan kesehatan lainnya,

maupun secara horizontal dalam arti antar sarana pelayanan kesehatan yang sama yang wajib

dilaksanakan oleh peserta jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan sosial, dan seluruh

fasilitas kesehatan. Sistem rujukan mengatur alur darimana dan harus kemana seseorang yang

mempunyai masalah kesehatan tertentu untuk memeriksakan masalah kesehatannya. Sistem

rujukan diselenggarakan dengan tujuan memberikan pelayanan kesehatan secara bermutu,

sehingga tujuan pelayanan tercapai tanpa harus menggunakan biaya yang mahal. Sistem

rujukan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan kebutuhan medis.

Pada era JKN ini, peran puskesmas dimaknai sebagai Gatekeeper atau kontak pertama

pada pelayanan kesehatan formal dan penapis rujukan sesuai dengan standar pelayanan

medis. Puskesmas berperan sebagai tulang punggung pelayanan kesehatan dikarenakan

masyarakat yang telah terdaftar sebagai peserta JKN harus melakukan pemeriksaan awal

terlebih dahulu ke puskesmas sebagai pelayanan kesehatan tingkat primer. Pada pelayanan

kesehatan tingkat primer, peserta dapat berobat ke fasilitas kesehatan primer seperti

puskesmas, klinik pratama, atau dokter keluarga yang tercantum pada kartu peserta BPJS

Kesehatan. Melalui sistem rujukan yang berjenjang ini, para pasien harus mengutamakan

berobat ke puskesmas atau fasilitas kesehatan primer lainnya. Apabila peserta memerlukan

pelayanan lanjutan oleh dokter spesialis, maka peserta dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan

tingkat kedua atau fasilitas kesehatan sekunder.

4
Pelayanan kesehatan di tingkat sekunder hanya bisa diberikan jika peserta mendapat

rujukan dari fasilitas pelayanan kesehatan ditingkat primer seperti puskesmas. Dengan

diberlakukannya BPJS Kesehatan, masyarakat yang akan berobat ke rumah sakit dengan

kartu BPJS harus mendapat rujukan terlebih dahulu dari puskesmas. Rujukan ini hanya

diberikan jika pasien membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik dan fasilitas kesehatan

primer dalam hal ini adalah puskesmas yang ditunjuk untuk melayani peserta BPJS, tidak

dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan peserta karena keterbatasan

fasilitas, pelayanan, dan atau ketenagaan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari sistem rujukan ?

2. Apa tujuan dari sistem rujukan?

3. Jenis kasus apa saja yang dapat dirujuk?

4. Formulir rujukan apa saja yang dapat digunakan?

5.  Hal-hal apa saja yang perlu ditulis dalam formulir rujukan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem rujukan

2. Untuk mengetahui tujuan dari sistem rujukan

3.  Untuk mengetahui jenis kasus apa saja yang dapat dirujuk

4.  Untuk mengetahui formulir rujukan apa saja yang dapat digunakan

5. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang perlu ditulis dalam formulir rujukan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Rujukan

Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus penyakit atau

masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertikal dalam arti

satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan kesehatan lainnya, maupun

secara horisontal dalam arti antar sarana pelayanan kesehatan yang sama.

Rujukan adalah penyerahan tanggungjawab dari satu pelayanan kesehatan ke

pelayanan kesehatan yang lain. Rujukan adalah suatu penyerahan atau pelimpahan tanggung

jawab dari satu pelayanan kesehatan ke pelayanan kesehatan yang lain secara timbal balik

atas kasus atau masalah kebidanan yang timbul baik secara vertikal (dari satu unit ke unit

yang lebih lengkap /Rumah Sakit) maupun horizontal (dari satu bagian ke bagian lain dalam

satu unit).

Sesuai SK Menteri Kesehatan No.23/1972 pengertian sistem rujukan adalah suatu

sistem penyelenggaraan pelayanan  yang melaksanakan pelimpahan tanggungjawab timbal

balik terhadap suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal dalam arti dari

unit berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu, atau secara horizontal dalam arti

antar unit-unit yang setingkat kemampuannya. Dari batasan tersebut dapat dilihat bahwa hal

yang dirujuk bukan hanya pasien saja tapi juga masalah-masalah kesehatan lain, teknologi,

sarana, bahan-bahan laboratorium, dan sebagainya. Disamping itu rujukan tidak berarti

berasal dari fasilitas yang lebih rendah ke fasilitas yang lebih tinggi tetapi juga dapat

dilakukan diantara fasilitas-fasilitas kesehatan yang setingkat.

6
Sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu system jaringan fasilitas pelayanan

kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal-balik

atas masalah yang timbul, baik secara vertical maupun horizontal ke fasilitas pelayanan yang

lebih kompeten, terjangkau, rasional, dan tidak dibatasi oleh wilayah administrasi.

Sistem rujukan upaya keselamatan adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan

kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal-balik

atas masalah yang timbul baik secara vertikal (komunikasi antara unit yang sederajat)

maupun horizontal (komunikasi inti yang lebih tinggi ke unit yang lebih rendah) ke fasilitas

pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional dan tidak dibatasi oleh wilayah

administrasi.

B. Tujuan Sistem Rujukan

Tujuan rujukan adalah dihasilkannya pemerataan upaya kesehatan dalam rangka

penyelesaian masalah kesehatan secara berdaya dan berhasil guna memajukan kesehatan

bangsa. Tujuan sistem rujukan adalah Untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi

pelayanan kesehatan secara terpadu. Tujuan sistem rujukan agar pasien mendapatkan

pertolongan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu sehingga jiwanya dapat

terselamatkan, dengan demikian dapat menurunkan AKI dan AKB.

Dihasilkannya pemerataan upaya pelayanan kesehatan yang didukung kualitas

pelayanan yang optimal dalam rangka memecahkan masalah kesehatan secara berdaya guna..

Menghasilkan upaya pelayanan kesehatan klinik yang bersifat kuratif dan rehabilitatif secara

berhasil guna dan berdaya guna. Dihasilkannya upaya kesehatan masyarakat yang bersifat

preveventif secara berhasil guna dan berdaya guna. Setiap penderita mendapat perawatan

dan pertolongan yang sebaik-baiknya.

7
Menjalin kerjasama dengan cara pengiriman penderita atau bahan laboratorium dari

unit yang kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap fasilitasnya. Menjalin pelimpahan

pengetahuan dan keterampilan (transfer of knowledge and skill) melalui pendidikan dan

pelatihan antara pusat dan daerah. Menjalin kerja sama dengan cara pengiriman penderita

atau bahan laboratorium dari unit yang kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap

fasilitasnya Menjalin perubahan pengetahuan dan ketrampilan (transfer of knowledge & skill)

melalui pendidikan dan latihan antara pusat pendidikan dan daerah perifer.

C. Jenis Rujukan

Rujukan dalam pelayanan merupakan kegiatan pengiriman orang sakit dari unit

kesehatan yang kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap berupa rujukan kasus patologis

termasuk didalamnya, pengiriman kasus masalah lainnya seperti kasus yang memerlukan

penanganan spesialis. Termasuk juga didalamnya pengiriman bahan laboratorium. Jika

penderita telah sembuh dan hasil laboratorium telah selesai, kembalikan dan kirimkan ke unit

semula, jika perlu disertai dengan keterangan yang lengkap (surat balasan).

Rujukan informasi medis membahas secara lengkap data-data medis penderita yang

dikirim dan advis rehabilitas kepada unit yang mengirim. Kemudian Bidan menjalin kerja

sama dalam sistem pelaporan data-data parameter pelayanan kebidanan, terutama mengenai

kematian maternal dan pranatal. Hal ini sangat berguna untuk memperoleh angka-angka

secara regional dan nasional pemantauan perkembangan maupun penelitian.

8
Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari: rujukan internal dan rujukan

eksternal. Rujukan Internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di

dalam institusi tersebut. Misalnya dari jejaring puskesmas (puskesmas pembantu) ke

puskesmas induk. Rujukan Eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam

jenjang pelayanan kesehatan, baik horizontal  (dari puskesmas rawat jalan ke puskesmas

rawat inap) maupun vertikal (dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah).

  Menurut lingkup pelayanannya, sistem rujukan terdiri dari: rujukan medik dan

rujukan kesehatan. Rujukan Medik adalah rujukan pelayanan yang terutama meliputi upaya

penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Misalnya, merujuk pasien puskesmas

dengan penyakit kronis (jantung koroner, hipertensi, diabetes mellitus) ke rumah sakit umum

daerah. Jenis rujukan medik :

a) Transfer of patient. Konsultasi penderita untuk keperluan diagnostik,

pengobatan, tindakan operatif dan lain-lain.

b) Transfer of specimen. Pengiriman bahan untuk pemeriksaan laboratorium

yang lebih lengkap.

c) Transfer of knowledge/personel. Pengiriman tenaga yang lebih kompeten atau

ahli untuk meningkatkan mutu layanan pengobatan setempat. Pengiriman

tenaga-tenaga ahli ke daerah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan

melalui ceramah, konsultasi penderita, diskusi kasus dan demonstrasi operasi

(transfer of knowledge). Pengiriman petugas pelayanan kesehatan daerah

untuk menambah pengetahuan dan keterampilan mereka ke rumah sakit yang

lebih lengkap atau rumah sakit pendidikan, juga dengan mengundang tenaga

medis dalam kegiatan ilmiah yang diselenggarakan tingkat provinsi atau

institusi pendidikan (transfer of personel).

9
Rujukan Kesehatan adalah hubungan dalam pengiriman dan pemeriksaan bahan ke

fasilitas yang lebih mampu dan lengkap. Rujukan ini  umumnya berkaitan dengan upaya

peningkatan promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif). Contohnya, merujuk

pasien dengan masalah gizi ke klinik konsultasi gizi (pojok gizi puskesmas), atau pasien

dengan masalah kesehatan kerja ke klinik sanitasi puskesmas (pos Unit Kesehatan Kerja).

D. Formulir Rujukan

Formulir rujukan pasien minimal berisi identitas pasien, hasil pemeriksaan, diagnosis

kerja, terapi yang telah diberikan, tujuan rujukan, serta nama dan tanda tangan tenaga

kesehatan yang memberi pelayanan.

Sedangkan berkas yang harus dilengkapi dan di bawa bersama surat rujukan adalah

fotokopi rekam medis kunjungan antenatal, fotokopi rekam medis yang berkaitan dengan

kondisi saat ini, hasil pemeriksaan penunjang, dan berkas-berkas lain untuk pembiayaan

menggunakan jaminan kesehatan.

Pada kasus darurat, pasien dapat segera menuju rumah sakit terdekat untuk

mendapatkan layanan kesehatan yang memadai tanpa harus membawa surat rujukan dari

Faskes I. Dalam hal ini, pasien tidak mesti mendatangi Faskes I terlebih dahulu, tetapi bisa

langsung ke rumah sakit terdekat untuk segera mendapatkan pertolongan.

Berikut adalah salah satu contoh dari surat rujukan kesehatan internal :

10
PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PENYENGAT OLAK
Jln : Lintas Timur Sumatra Desa Penyengat Olak 36363
Kab. Muaro Jambi

FORMULIR RUJUKAN INTERNAL


Nama Poli Pengirim : ……………………………………………………………..
Nama Poli yang dituju : ……………………………………………………………..
Nama Pasien : …………………Umur : ….. Tahun. Jenis Kelamin : L / P
Alamat Lengkap : ……………………………………………………………..
…..…………………………………………………………..
Jenis Pemeriksaan : ……………………………………………………………..

Jambi, ……………………………
Poli Pengirim

NIP.

FORMULIR UMPAN BALIK


Nama Penderita : …………………………….………………………………..
Umur : …………………Tahun Jenis Kelamin : L / P
Nama Poli yang mengirim : …………………………………………….………………..
Hasil Pemeriksaan : ……………………………………….……………………..

Jambi, ……………………………….
Poli Penerima

NIP.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Rujukan adalah penyerahan tanggungjawab dari satu pelayanan kesehatan ke

pelayanan kesehatan yang lain. Rujukan adalah suatu penyerahan atau pelimpahan tanggung

jawab dari satu pelayanan kesehatan ke pelayanan kesehatan yang lain secara timbal balik

atas kasus atau masalah kebidanan yang timbul baik secara vertikal (dari satu unit ke unit

yang lebih lengkap /Rumah Sakit) maupun horizontal (dari satu bagian ke bagian lain dalam

satu unit).

Tujuan rujukan adalah dihasilkannya pemerataan upaya kesehatan dalam rangka

penyelesaian masalah kesehatan secara berdaya dan berhasil guna mempermudah pelayanan

kesehatan. Tujuan sistem rujukan adalah Untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi

pelayanan kesehatan secara terpadu. Tujuan sistem rujukan adalah agar pasien mendapatkan

pertolongan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu sehingga jiwanya dapat

terselamatkan, dengan demikian dapat menurunkan AKI dan AKB.

B. Saran

Dalam pembuatan makalah ini, tentu tidak luput dari ketidaksempurnaan, untuk itu

saran dan kritik dari para Bapak dan Ibu dosen sangat dibutuhkan demi kesempurnaan

pembuatan makalah kami.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Pelayanan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan


Dasar dan Rujukan, Ed. 1. Jakarta: Pedoman Bagi Tenaga Kesehatan
(http://www.edukia.org/web/kbibu/2-1-3-sistem-dan-cara-rujukan/) (diakses pada tanggal 24
Oktober 2019)

Zaenab, Sitti Noor. 2012. Sistem Rujukan dan Pengembangan Manual Rujukan


KIA: Strengthening Leadership and Management Capacities for Health Service
Delivery.  (https://docs.google.com/document/d/1p5NdlL7bbFuxYNasxsrrJH_MM5CxwpdD
LsKXlpy2L3g/edit?pli=1) (diakses pada tanggal 24 Oktober 2019)

13

Anda mungkin juga menyukai