Makalah Sistem Rujukan
Makalah Sistem Rujukan
KESEHATAN MASYARAKAT
SISTEM RUJUKAN
Di Susun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak,
sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh
manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta teman-
teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun
dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadangkala
hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa
yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang
ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini ( Sistem
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 1
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................5
C. Tujuan.............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
D. Formulir Rujukan.........................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................................12
B. Saran.............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan dalam pembangunan kesehatan dalam
kemandirian daerah adalah dengan mengembangkan layanan kesehatan dasar dengan optimal.
Unit pelayanan kesehatan dasar yang sangat penting dan mudah dijangkau oleh masyarakat
adalah puskesmas. Berdasarkan Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
kerjanya.
sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama, kemampuan yang dimiliki oleh puskesmas
kesehatan tersebut dan juga untuk meningkatkan efisiensi, maka penyelenggaraan setiap
upaya puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi) harus ditopang oleh azas rujukan.
kerjanya salah satunya dengan melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis
3
Menurut Permenkes RI No 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan
kesehatan yang mengatur pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus penyakit
atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertikal dalam
arti satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan kesehatan lainnya,
maupun secara horizontal dalam arti antar sarana pelayanan kesehatan yang sama yang wajib
dilaksanakan oleh peserta jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan sosial, dan seluruh
fasilitas kesehatan. Sistem rujukan mengatur alur darimana dan harus kemana seseorang yang
sehingga tujuan pelayanan tercapai tanpa harus menggunakan biaya yang mahal. Sistem
rujukan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan kebutuhan medis.
Pada era JKN ini, peran puskesmas dimaknai sebagai Gatekeeper atau kontak pertama
pada pelayanan kesehatan formal dan penapis rujukan sesuai dengan standar pelayanan
masyarakat yang telah terdaftar sebagai peserta JKN harus melakukan pemeriksaan awal
terlebih dahulu ke puskesmas sebagai pelayanan kesehatan tingkat primer. Pada pelayanan
kesehatan tingkat primer, peserta dapat berobat ke fasilitas kesehatan primer seperti
puskesmas, klinik pratama, atau dokter keluarga yang tercantum pada kartu peserta BPJS
Kesehatan. Melalui sistem rujukan yang berjenjang ini, para pasien harus mengutamakan
berobat ke puskesmas atau fasilitas kesehatan primer lainnya. Apabila peserta memerlukan
pelayanan lanjutan oleh dokter spesialis, maka peserta dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan
4
Pelayanan kesehatan di tingkat sekunder hanya bisa diberikan jika peserta mendapat
rujukan dari fasilitas pelayanan kesehatan ditingkat primer seperti puskesmas. Dengan
diberlakukannya BPJS Kesehatan, masyarakat yang akan berobat ke rumah sakit dengan
kartu BPJS harus mendapat rujukan terlebih dahulu dari puskesmas. Rujukan ini hanya
diberikan jika pasien membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik dan fasilitas kesehatan
primer dalam hal ini adalah puskesmas yang ditunjuk untuk melayani peserta BPJS, tidak
dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan peserta karena keterbatasan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang perlu ditulis dalam formulir rujukan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus penyakit atau
masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertikal dalam arti
satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan kesehatan lainnya, maupun
secara horisontal dalam arti antar sarana pelayanan kesehatan yang sama.
pelayanan kesehatan yang lain. Rujukan adalah suatu penyerahan atau pelimpahan tanggung
jawab dari satu pelayanan kesehatan ke pelayanan kesehatan yang lain secara timbal balik
atas kasus atau masalah kebidanan yang timbul baik secara vertikal (dari satu unit ke unit
yang lebih lengkap /Rumah Sakit) maupun horizontal (dari satu bagian ke bagian lain dalam
satu unit).
balik terhadap suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal dalam arti dari
unit berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu, atau secara horizontal dalam arti
antar unit-unit yang setingkat kemampuannya. Dari batasan tersebut dapat dilihat bahwa hal
yang dirujuk bukan hanya pasien saja tapi juga masalah-masalah kesehatan lain, teknologi,
sarana, bahan-bahan laboratorium, dan sebagainya. Disamping itu rujukan tidak berarti
berasal dari fasilitas yang lebih rendah ke fasilitas yang lebih tinggi tetapi juga dapat
6
Sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu system jaringan fasilitas pelayanan
atas masalah yang timbul, baik secara vertical maupun horizontal ke fasilitas pelayanan yang
lebih kompeten, terjangkau, rasional, dan tidak dibatasi oleh wilayah administrasi.
Sistem rujukan upaya keselamatan adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan
atas masalah yang timbul baik secara vertikal (komunikasi antara unit yang sederajat)
maupun horizontal (komunikasi inti yang lebih tinggi ke unit yang lebih rendah) ke fasilitas
pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional dan tidak dibatasi oleh wilayah
administrasi.
penyelesaian masalah kesehatan secara berdaya dan berhasil guna memajukan kesehatan
bangsa. Tujuan sistem rujukan adalah Untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi
pelayanan kesehatan secara terpadu. Tujuan sistem rujukan agar pasien mendapatkan
pertolongan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu sehingga jiwanya dapat
pelayanan yang optimal dalam rangka memecahkan masalah kesehatan secara berdaya guna..
Menghasilkan upaya pelayanan kesehatan klinik yang bersifat kuratif dan rehabilitatif secara
berhasil guna dan berdaya guna. Dihasilkannya upaya kesehatan masyarakat yang bersifat
preveventif secara berhasil guna dan berdaya guna. Setiap penderita mendapat perawatan
7
Menjalin kerjasama dengan cara pengiriman penderita atau bahan laboratorium dari
unit yang kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap fasilitasnya. Menjalin pelimpahan
pengetahuan dan keterampilan (transfer of knowledge and skill) melalui pendidikan dan
pelatihan antara pusat dan daerah. Menjalin kerja sama dengan cara pengiriman penderita
atau bahan laboratorium dari unit yang kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap
fasilitasnya Menjalin perubahan pengetahuan dan ketrampilan (transfer of knowledge & skill)
melalui pendidikan dan latihan antara pusat pendidikan dan daerah perifer.
C. Jenis Rujukan
Rujukan dalam pelayanan merupakan kegiatan pengiriman orang sakit dari unit
kesehatan yang kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap berupa rujukan kasus patologis
termasuk didalamnya, pengiriman kasus masalah lainnya seperti kasus yang memerlukan
penderita telah sembuh dan hasil laboratorium telah selesai, kembalikan dan kirimkan ke unit
semula, jika perlu disertai dengan keterangan yang lengkap (surat balasan).
Rujukan informasi medis membahas secara lengkap data-data medis penderita yang
dikirim dan advis rehabilitas kepada unit yang mengirim. Kemudian Bidan menjalin kerja
sama dalam sistem pelaporan data-data parameter pelayanan kebidanan, terutama mengenai
kematian maternal dan pranatal. Hal ini sangat berguna untuk memperoleh angka-angka
8
Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari: rujukan internal dan rujukan
eksternal. Rujukan Internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di
puskesmas induk. Rujukan Eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam
jenjang pelayanan kesehatan, baik horizontal (dari puskesmas rawat jalan ke puskesmas
rawat inap) maupun vertikal (dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah).
Menurut lingkup pelayanannya, sistem rujukan terdiri dari: rujukan medik dan
rujukan kesehatan. Rujukan Medik adalah rujukan pelayanan yang terutama meliputi upaya
dengan penyakit kronis (jantung koroner, hipertensi, diabetes mellitus) ke rumah sakit umum
lebih lengkap atau rumah sakit pendidikan, juga dengan mengundang tenaga
9
Rujukan Kesehatan adalah hubungan dalam pengiriman dan pemeriksaan bahan ke
fasilitas yang lebih mampu dan lengkap. Rujukan ini umumnya berkaitan dengan upaya
pasien dengan masalah gizi ke klinik konsultasi gizi (pojok gizi puskesmas), atau pasien
dengan masalah kesehatan kerja ke klinik sanitasi puskesmas (pos Unit Kesehatan Kerja).
D. Formulir Rujukan
kerja, terapi yang telah diberikan, tujuan rujukan, serta nama dan tanda tangan tenaga
Sedangkan berkas yang harus dilengkapi dan di bawa bersama surat rujukan adalah
fotokopi rekam medis kunjungan antenatal, fotokopi rekam medis yang berkaitan dengan
kondisi saat ini, hasil pemeriksaan penunjang, dan berkas-berkas lain untuk pembiayaan
menggunakan jaminan kesehatan.
Pada kasus darurat, pasien dapat segera menuju rumah sakit terdekat untuk
mendapatkan layanan kesehatan yang memadai tanpa harus membawa surat rujukan dari
Faskes I. Dalam hal ini, pasien tidak mesti mendatangi Faskes I terlebih dahulu, tetapi bisa
Berikut adalah salah satu contoh dari surat rujukan kesehatan internal :
10
PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PENYENGAT OLAK
Jln : Lintas Timur Sumatra Desa Penyengat Olak 36363
Kab. Muaro Jambi
Jambi, ……………………………
Poli Pengirim
NIP.
Jambi, ……………………………….
Poli Penerima
NIP.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pelayanan kesehatan yang lain. Rujukan adalah suatu penyerahan atau pelimpahan tanggung
jawab dari satu pelayanan kesehatan ke pelayanan kesehatan yang lain secara timbal balik
atas kasus atau masalah kebidanan yang timbul baik secara vertikal (dari satu unit ke unit
yang lebih lengkap /Rumah Sakit) maupun horizontal (dari satu bagian ke bagian lain dalam
satu unit).
penyelesaian masalah kesehatan secara berdaya dan berhasil guna mempermudah pelayanan
kesehatan. Tujuan sistem rujukan adalah Untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi
pelayanan kesehatan secara terpadu. Tujuan sistem rujukan adalah agar pasien mendapatkan
pertolongan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu sehingga jiwanya dapat
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, tentu tidak luput dari ketidaksempurnaan, untuk itu
saran dan kritik dari para Bapak dan Ibu dosen sangat dibutuhkan demi kesempurnaan
12
DAFTAR PUSTAKA
13