Anda di halaman 1dari 9

PENDAMPINGAN UMKM DALAM PENDAFTARAN NOMOR

INDUK BERUSAHA MELALUI WEBSITE ONLINE SINGLE


SUBMISSION

Iqbal Alfian
Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
IF18.iqbalalfian@mhs.ubpkarawang.ac.id

Ringkasan
UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) adalah salah satu upaya pemerintah dalam membangun
perekonomian masyarakat sesuai dengan Undang-undang No. 20 tahun 2008 Tentang Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah. UMKM yang akan dikaji berjenis produk pangan keripik bawang dengan nama
Aneka Rasa yang telah berdiri sejak tahun 2009. Kegiatan usaha ini dimiliki perorangan atas nama
Bapak Maman Suharman. Permasalahan yang didapatkan adalah belum adanya nomor induk berusaha,
Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui dan melakukan proses pembuatan nomor induk
berusaha melalui media website www.oss.go.id. Metode yang digunakan yaitu wawancara dan
observasi melalui media daring dengan pemilik usaha tersebut. Sumber data didapatkan dari aparatur
desa setempat dan pemilik usaha tersebut. Dengan adanya nomor induk berusaha maka, produk yang
dipasarkan oleh pelaku UMKM mempunysi legalitas yang jelas sehingga memungkinkan untuk
didistribusikan lebih luas. Hasil dari kajian ini adalah penerbitan nomor induk berusaha keripik bawang
Aneka Rasa dengan nomor : 1248000712913. Kajian ini dilakukan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata
yang diselenggarakan oleh Universitas Buana Perjuangan Karawang untuk memenuhi Tri Dharma
Mahasiswa ke tiga yaitu, pengabdian kepada masyarakat selama satu bulan.
Kata kunci: : Nomor Induk Berusaha, Online Single Submission, UMKM

Pendahuluan
Desa Kampung Sawah berada di Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang dengan
klasifikasi Desa Swasembada dan kategori madya. Luas wilayah 732,3150 Ha serta memiliki empat
Dusun yaitu : Dusun Pasar, Dusun Puloharapan, Dusun Campea, Dusun Krajan. Batas wilayah Desa
Kampung Sawah adalah sebelah utara berbatasan dengan Desa Kutamakur dan Desa Srijaya, Sebelah
selatan berbatasan dengan Desa Sumber Urip, Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kutaampel,
Desa Pisang Sambo, dan Desa Gempol Karya, sebelah timur berbatasan dengan Desa Ciptamarga dan
Desa Medang Asem. Kepala Desa terpilih periode tahun 2021-2027 yaitu Bapak Dede Sunarya
dengan Sekretaris Desa yaitu Wulan Megasari. Jumlah penduduk yang tercatat pada bulan Juli tahun
2021 ada 12.809 orang dengan jumlah 6334 orang laki-laki dan 6475 orang perempuan. Peringkat
pertama matapencaharian di Desa ini yaitu Petani dan peringkat ke dua yaitu usaha kecil dan
menengah.
UMKM merupakan salah satu upaya pemerintah dalam membangun perekonomian
masyarakat sesuai dengan Undang-undang No. 20 tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah. Dengan adanya upaya tersebut maka kemajuan perekonomian masyarakat melalui UMKM
akan berkembang dengan baik sehingga meminimalisir angka pertumbuhan kemiskinan. Penyerapan
tenaga kerja juga dapat diserap dengan adanya UMKM sehingga hal ini dapat mengurangi tingkat
pengangguran. Program pengembangan UMKM juga merupakan upaya dalam menaikkan daya beli
masyarakat.
Keripik bawang merupakan sebuah produk pangan sejenis makanan ringan yang diolah
dengan bahan tepung yang digoreng dengan minyak nabati dan mempunyai rasa gurih. Pada kajian ini
keripik bawang bernama Aneka Rasa yang sudah berdiri sejak tahun 2009 dengan pemilik Bapak
Maman Suharman. Usaha ini berada di Desa Kampung Sawah Kecamatan Jayakerta Kabupaten
Karawang. Permasalahan yang didapatkan yaiu tentang nomor induk berusaha yang belum sempat
dilakukan. Dengan adanya nomor induk berusaha tersebut maka pemilik dapat mendistribusikan
produknya lebih luas. UMKM ini menjadi salah satu potensi yang ada di Desa Kampung Sawah
dikarenakan distribusi penjualan ke warung-warung yang sudah tersebar sampai ke Kecamatan
Pebayuran, Kabupaten Bekasi dengan metode konsinyasi. Keripik bawang dikemas sebanyak 3 pack
yang berisi 10 bungkus dan dibagikan kepada setiap warung kecil setiap minggunya sehingga
mendapatkan angka 9 kwintal setiap bulannya. Angka tersebut dapat mewakili usaha itu untuk
menjadi salah satu potensi perekonomian yang ada di Desa Kampung Sawah.
Tujuan dari kajian ini untuk mengetahui proses pendaftaran nomor induk berusaha dan
mengupayakan hal tersebut melalui website www.oss.go.id pada UMKM keripik bawang Aneka Rasa
Desa Kampung Sawah, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang. Dengan tujuan tersebut maka
pemilik usaha akan mendapatkan legalitas yang berdampak pada perluasan distribusi produk dengan
legalitas yang jelas.
Observasi dan wawancara yang telah dilakukan menjadi bahan dasar pembuatan laporan
Kuliah Kerja Nyata tahun 2021 ini yang berjudul “PENDAMPINGAN UMKM DALAM
PENDAFTARAN NOMOR INDUK BERUSAHA MELALUI WEBSITE ONLINE SINGLE
SUBMISSION”. Judul ini sesuai dengan tema Kegiatan KKN 2021 yaitu “ Sinergi Membangkitkan
Ekonomi Kerakyatan di Era New Normal”.
Tinjauan Pustaka
1. Konsep Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),
maka yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah:
1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang ini.
2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi
kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang ini.
3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam
UndangUndang ini. Berdasarkan definisi di atas maka pada intinya Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah adalah suatu bentuk usaha ekonomi produktif yang dilakukan
oleh orang perseorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah.
2. Pengembangan SDM Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Sebagaimana Pasal 19 UU No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM, pengembangan dalam bidang
sumber daya manusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf c dilakukan
dengan cara:
a. Memasyarakatkan dan memberdayakan kewirausahaan;
b. Meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial; dan
c. Membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan dan pelatihan untuk melakukan
pendidikan, pelatihan, penyuluhan, motivasi dan kteativitas bisnis, dan penciptaan
wirausaha baru.
Pada poin b dijelaskan bahwa sumber daya manusia harus mampu meningkatkan
keterampilan teknis dan manajerial, sehingga dibutuhkan izin usaha untuk membentuk
manajerial yang baik.
Metode
Kajian dilakukan selama satu bulan, dimulai pada tanggal 1 Juli 2021 sampai dengan 31 Juli
2021. Tempat kajian dilakukan secara daring dengan pemilik usaha, dikarenakan kebijakan
pemerintah dalam menanggulangi wabah covid 19. Capaian pada kajian ini tentang pengembangan
ekonomi masyarakat yang berfokus pada legalitas usaha mikro kecil dan menengah dengan harapan
dapat memenuhi regulasi produk pangan agar mendapatkan sebuah legalitas usaha. Melalui legalitas
tersebut, maka pengusaha akan berjalan dengan sistem manajerial yang baik. Berikut ini adalah table
kegiatan yang dilakukan :
Juli
No Item Minggu Minggu Minggu Minggu
ke - 1 ke - 2 ke - 3 ke - 4
1 Pengumpulan data
2 Pengolahan data
3 Observasi dan wawancara
4 Studi pustaka
5 Studi kebutuhan
6 Pendampingan legalitas UMKM
7 Pembuatan laporan KKN
Tabel waktu dan tempat

Prosedur yang dilakukan dimulai dari mengumpulkan data UMKM yang didapatkan dari
Desa setempat. Data diolah dengan metode kualitatif agar dapat menjadi suatu keputusan dalam
membuat kajian. Setelah melakukan olah data, selanjutnya adalah proses studi pustaka, wawancara
dan observasi secara daring melalui video call whatsapp dengan pemilik usaha. Hasil dari wawancara
dan observasi tersebut didapatkan sebuah masalah yang ada pada UMKM yang dikaji dan terakhir
yaitu proses pendampingan UMKM dalam pembuatan legalitas.

Prosedur kajian
Instrumen yang digunakan dalam kajian adalah wawancara dan observasi secara daring
dengan menggunakan fasilitas whatsapp video call. Berikut ini adalah draft wawancara dengan
pemilik UMKM keripik bawang Aneka Rasa Bapak Maman Suharman :
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Apakah Bapak sebagai pemilik usaha ini ? Iya saya sebagai pemilik usaha ini.
2 Apa nama merk dari produk ini ? Produk ini berjenis keripik bawang dengan merk
Aneka Rasa.
3 Ada berapa karyawan yang terlibat dalam Tidak ada karyawan, semua dikerjakan sendiri.
produksi keripik bawang ?
4 Seperti apakah sistem manajerial usaha ini ? Saya tidak tau sistem seperti apa.
5 Apakah sudah ada izin usaha ? Belum
6 Apakah sudah diupayakan legalitasnya ? Belum, karena tidak ada yang mengerti cara
mengurus perizinan.
7 Kemana saja distribusi produk ini ? Ke warung-warung kecil sampai ke Pebayuran
8 Dalam satu bulan, produk ini dapat Perbulan bisa diproduksi sekitar 9 kwintal
didistribusikan berapa banyak ? keripik bawang.
Tabel wawancara

Hasil Kajian dan Pembahasan


Analisis data didapatkan dari Desa Kampung Sawah melalui Kepala Urusan Keuangan Bapak
Holidi dan data dari laporan prodeskel tahun 2021. Didapatkan data 775 UMKM yang sudah ada yang
tersebar di empat dusun yaitu Dusun Pasar, Dusun Puloharapan, Dusun Campea, Dusun Krajan.
Pengambilan objek penetian dilakukan melalui metode pengumpulan data kualitatif yang diberikan
oleh pihak Desa. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari pihak Desa, maka UMKM Keripik
Bawang Aneka Rasa yang dimiliki Bapak Maman Suharman menjadi objek pada kajian ini.
Hasil dari wawancara yang dilakukan kepada pemilik usaha, permasalahan yang didapatkan
adalah belum adanya nomor induk berusaha. Berdasar pada permasalahan yang ada, maka kajian ini
berfokus kepada pendaftaran nomor induk berusaha melalui media website www.oss.go.id. Website
tersebut adalah sebuah fasilitas yang disediakan oleh pemerintah untuk melakukan pendaftaran nomor
induk berusaha. Berikut ini adalah proses pendaftaran nomor induk berusaha di website tersebut :
Flowchart pendaftaran Nomor Induk Berusaha
1. Pendaftaran Akun

Pendaftaran akun
2. Login

Halaman login

3. Pengisian profile pemilik usaha

Profile pemilik usaha


4. Mengisi formulir permohonan Nomor Izin Usaha

Formulir Nomor induk berusaha


5. Berhasil melakukan pendaftaran Nomor induk berusaha

Halaman hasil pendftaran


6. Penerbitan Nomor induk berusaha

Penerbitan NIB
Kesimpulan dan Rekomendasi
A. Kesimpulan yang didapatkan dalam kajian UMKM ini yaitu :
(1) Memperluas pengetahuan pemilik dalam hal pendaftaran nomor induk berusaha.
(2) Membantu pemilik UMKM untuk membuat nomor induk berusaha yang sesuai dengan
Undang-undang No.20 Tahun 2008 Tentang Usaha Kecil Dan Menengah, sehingga dapat
melebarkan distrubusi produk dengan legalitas yang jelas.
(3) Pembuatan NIB ini dapat bermanfaat juga untuk pelaku UMKM lainnya.
B. Rekomendasi yang terdapat dalam kajian UMKM ini yaitu :
(1) Penulis dapat mendaftarkan NIB untuk UMKM lainnya.
(2) Penulis dapat mensosialisasikan UMKM lainnya tentang pentingnya NIB.

Daftar Pustaka
LPPM Universitas Buana Perjuangan (2021). Buku Panduan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Online sinergi membangkitkan ekonomi kerakyatan di era new normal. Karawang:
LPPM UBP
Zulfikar, Akhmad M, Moch. Adib F. 2020. Marketing Digital bagi Pelaku UMKM Desa
Gondangmanis. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Ekonomi. Jombang.
Adrian Sutedi, S.H., M.H, Hukum Perizinan Dalam Sektor Pelayanan Publik,
Sinar Grafika, Jakarta, 2011.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan
Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah dan peraturan perundangan
lainnya.
Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 77/MDAG/PER/12/2013 Tentang
Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan Dan Tanda Daftar Perusahaan Secara
Simultan Bagi Perusahaan Perdagangan.
Pedoman Perizinan Berusaha Melalui Sistem OSS Untuk Pelaku Usaha. 2018. Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai