Skrip Si
Skrip Si
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
jiwa, jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun 2010 yang berjumlah
terus meningkat 3,54 juta per tahun menjadi 3,70 juta per tahun (BPS
satunya yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka kematian
Bayi atau Balita (AKB), serta meningkatkan kesehatan ibu. Kesehatan ibu
1
2
yang hidup dalam lingkungan yang sehat; dan keluarga berencana adalah
upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur
(Marmi, 2016)
(PUS) dalam memilih kontrasepsi yang baik dapat berdampak negatif pada
yang tidak di inginkan (Yanti & Handayani, 2014 dalam jurnal Cynthia,
2017).
pendidikan kesehatan dengan nilai mean sebelum diberikan 61,4± 12,0 dan
sesudah diberikan menjadi 89,7 ± 8,35. Nilai p value sebesar 0,000 < α =
ASEAN seperti Kamboja (79%) dari total PUS, Vietnam (78%) dari total
PUS dan Thailand (80%) dari total PUS. Jumlah ini mengalami peningkatan
Kesehatan, 2013).
usia subur di Indonesia pada tahun 2015 sebesar 13,4%. Angka ini lebih
KB baru dan KB aktif menunjukan pola yang sama dalam pemilihan alat
(49,9%), pil (26,3%), implant (9,6), IUD (6,8%), kondom (5,4%), MOW
(75,0%), IUD 7.486 (5,5%), Implan 29.009 (21,6%), MOW 3.373 (2,5%),
Usia Subur dan 3083 ibu akseptor, dengan total kunjungan ibu Akseptor
(50%) diantaranya yang memakai Suntik 10 ibu, Pil 5 ibu , IUD 8 ibu,
MOW 5 ibu.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Ilmiah
2. Praktisi
3. Bagi Peneliti
penelitian.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
(Marmi, 2016)
9
telur dengan sperma. Jadi, Konrtasepsi dapat diartikan sebagai suatu cara
2. Jenis-Jenis Kontrasepsi
a. Metode Barier
1) Kondom
menampung sperma.
terjadi pembuahan.
3) KB Alamiah
telur dan sel sperma dengan 3 cara yaitu : Metode Kalender, Suhu
a. Metode Kalender
masa subur yang biasanya 12-16 hari sebelum hari hari pertama
2016).
ovulasi, suhu akan turun terlebih dahulu dan naik menjadi 37-
38° kemudian tidak akan kembali pada suhu 35°C. Pada saat
suhu basal sekitar 80% atau 20-30 kehamilan per 100 wanita per
hari. Periksa lendir dengan jari atau tissue di luar vagina dan
ketidaksuburan.
2014).
(Setiyaningrum, 2015).
4) Diafragma
seksual (Irianto,2014).
16
5) Spermisida
busa, jeli, krim, tablet vagina, tablet atau aerosol (spray). Sebelum
per 100 wanita per tahun pertama dan keefektivitas kontrasepsi ini
6) Metode hormonal
a) Pil KB
(Irianto, 2014).
dengan benar dan konsisten. Ini berarti, kurang dari 1 orang dari
ingin hamil bisa langsung henti minum pil dan biasanya bisa
dosisnya kecil maka pil mini harus diminum setiap hari pada waktu
yang sama selama siklus haid bahkan selama haid. Pil progestin
atau mini pil sangat efektif (98,5%). Penggunaan yang benar dan
b) Suntikan KB
yaitu 0,3 kehamilan per 100 wanita per tahun, asalkan penyuntikan
sangat efektif yaitu 0,1-0,4 kehamilan per 100 wanita per tahun.
c) Implant
yang efektif untuk jangka waktu lima tahun, tiga tahun, bahkan ada
untuk wanita. Obat yang terdapat dalam setiap batang itu akan
amenorea.
21
norplan < 1 per 100 wanita per tahun dalam 5 tahun pertama ini
2015).
waktu maksimum dalam review saat ini berkisar antara dua dan
a) MOW (Tubektomi)
permanen dan efektif, tidak ada efek samping jangka panjang dan
b) MOP (Vasektomi)
1. Pengertian
2. Tingkat pengetahuan
a. Tahu (Know)
b. Memahami (Comprehention)
c. Aplikasi (Aplication)
(sebenarnya).
d. Analisis (Analysis)
sama lain.
e. Sintesis (Syntesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden sudah lebih
baik lagi.
informal.
28
kebutuhan hidupnya.
a. Sosial ekonomi
c. Pendidikan
baru dan akan mudah menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut.
d. Pengalaman
6. Sumber pengetahuan
b. Indra
c. Akal
d. Intuisi
tidak merupakan hasil pemikiran yang sadar atau prestasi rasa yang
langsung dirasakan.
7. Pengukuran pengetahuan
menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian
kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat
1. Pengertian
2017 ).
(Zainiyati, 2017).
31
menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri antara lain buku, tape
Brunner (1966; 10-11) ada tiga tingkatan utama Modus Belajar, yaitu
fakta dan konsep. Di lain pihak stimulus verbal memberi hasil belajar
turut (sekuesial). Hal ini merupakan suatu bukti dukungan atas konsep
bahwa ada dua sistem ingatan manusia, satu untuk mengolah simbol-
Siswa akan belajar lebih banyak dari pada jika materi pembelajaran
dengar. Para ahli memiliki pandangan yang searah mengenai hal itu.
melalui indra dengar dan 5% lagi dengan indra lainnya (Baugh dalam
1969). Kerucut ini (gambar 1.2) merupakan kolaborasi yang rinci dari
objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali
rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada suatu waktu tertentu
objek yang telah direkam atau disimpan dengan format media yang
berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga
maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang tentu saja akan
Dewasa ini, distribusi media tidak hanya terbatas pada satu kelas
tertentu, tetapi juga media itu misalnya rekaman video, audio, disket
kapan saja.
37
menyampaikan informasi.
seperti jumlah random access memori yang besar, hard disk yang besar,
kedalam dua kategori luas, yaitu: pilihan media tradisional dan pilihan
b) Proyeksi overhead
c) Slides
d) Filmstips
a) Gambar, poster
b) Foto
3) Audio
a) Rekaman piringan
4) Penyajian multimedia
b) Multi-image
40
a) Film
b) Televisi
c) Video
6) Cetak
a) Buku teks
c) Workbook
7) Permainan
a) Teka-teki
b) Stimulasi
c) Permainan papan
8) Realia
a) Model
b) Specimen (contoh)
a) Teleconverene
a) Computer-assisted instruction
b) Permainan computer
d) Pembelajaran aktif
e) Hypermedia
proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup.
suara alamiah atau suara yang sesuai. Kemampuan film dan video
perlu.
perorangan.
43
menit.
Keterbatasan
tersebut.
sendiri.
kepada penonton yang tidak hanya mendengar dan melihat video dan
suara tetapi juga memberikan respon yang aktif, dan respon yang
dimana signal audio-visual direkam pada disket plastik bukan pada pita
BAB III
KERANGKA KONSEP
1. Media Video
bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. Jenis media
2. Pengetahuan
Hubungan antara variabel serta teori yang menjadi landasan utama dalam
Keterangan :
: : Variabel Independen
: Variabel Dependen
C. Indentifikasi Variabel
video.
(Nursalam, 2016).
1. Media Video
khususnya tentang KB
46
Kriteria Objektif :
1 : Tidak diberikan
2 : Diberikan
M =¿ ¿
( 2 x 15 )+ ( 1 x 15 )
M=
2
30+15
M=
2
45
M= =22,5
2
Kriteria Objektif :
E. Hipotesis Penelitian
(Nursalam, 2016).
pentinya KB
hasil statistik. Hipotesis nol dapat sederhana atau kompleks dan bersifat
BAB IV
METODE PENELITIAN
posttest design
Gambar 3.1. Pre test and Post test control grup design
O1 ----------------- X ----------------- O1
Keterangan :
O1 : Kelompok perlakuan
X : Intervensi
1. Lokasi Penelitan
Makassar.
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
subjek yang menjadi kuantitas dan karakter tertentu yang telah ditentukan
berjumlah 257 ibu dari 3083 ibu akseptor di Wilayah Kerja Puskesmas
2. Sampel
N
n= 2
1+ N ( d )
Keterangan :
N : Besar populasi
n : Besar Sampel
N
n=
1+ N ( d 2)
257
n= 2
1+257 (0,1 )
257
n=
1+257 (0,01)
257
n=
1+2,57
50
257
n=
3,57
n=71,9 = 72
Jadi besar sampel dalam penelitian ini adalah 72 ibu akseptor KB.
b. Sampling
2017).
c. Kriteria Sampel
1) Kriteria Inklusi
ini selesai
2) Kriteria Eksklusi
1. Jenis Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh
2. Instrumen Penelitian
alternatif jawaban yaitu Benar dengan skor 2 dan Salah dengan skor 1.
(Nursalam, 2016).
diberikan perlakuan. Data dari kuesioner inilah yang akan diolah oleh
1. Pengolahan Data
a. Editing
54
(Hidayat. A 2014)
b. Coding sheet
suatu variabel.
c. Data entry
d. Tabulasi
2. Analisa Data
55
a. Analisa Univariat
b. Analisa Bivariat
C. Pengujian Hipotesis
lainnya. (Jika nilai p lebih besar dari α (p value > α ), maka Ho diterima.
D. Etika Penelitian
menjadi isu sentral yang berkembang saat ini. Pada penelitian ilmu
1. Prinsip Manfaat
khusus
57
tindakan.
a. Hak untuk ikut atau tidak ikut menjadi responden (right to self
determination).
subjek ataupun tidak, tanpa adanya sanksi apapun atau akan bar
kepada subjek.
c. Infomed Consent
58
3. Prinsip Keadilan
treatment).
BAB V
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan dikemukakan hasil dan pembahasan tentang Pengaruh
test and Post test (Pengaruh) dengan melibatkan satu kelompok sampel yaitu
a. Usia
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia
Di Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar
Usia Responden Frekuensi (n) Presentase (%)
15-20 Tahun 1 2,8
20-25 Tahun 2 5,6
26-30 Tahun 20 55,6
31-35 Tahun 12 33,3
36-40 Tahun 1 2,8
Total 36 100
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jumlah Anak Hidup
Di Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar
Jumlah Anak Hidup Frekuensi (n) Presentase (%)
1 Anak 6 16,7
2 Anak 8 22, 2
≥ 3 Anak 22 61, 1
61
Total 36 100
diteliti. Diketahui ibu Akseptor dengan Jumlah Anak Hidup paling banyak
Responden (16,7%)
c. Pendidikan
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
Di Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar
Pendidikan Frekuensi (n) Presentase (%)
SD 21 58,3
SMA 9 25,0
S1 6 16,7
Total 36 100
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pegetahuan
Pre Test ibu Akseptor KB tentang pentingnya KB
Di Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar
Kriteria Kelompok Presentase (%)
perlakuan
Cukup 34 94,4
Kurang 2 5,6
Total 36 100 %
62
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pegetahuan
Post Test ibu Akseptor KB tentang pentingnya KB
Di Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar
Kriteria Kelompok Presentase (%)
perlakuan
Cukup 36 100
Kurang 0 0
Total 36 100 %
Tabel 5.6
Gambaran uji Normalitas Tabel pengaruh Media Video Terhaadap
Pengetahuan Ibu Akseptor KB Tentang Pentingnya KB
Di puskesmas Tamalanrea Kota Makassar
Kolmogorof-Smirnor 2
Statistic Frekuensi Sig
Pre test 235 36 .000
Post test 144 36 .058
63
p untuk pengetahuan Pre Test dan Post Test = 0,058 ini lebih besar dari
terdistribusi Normal
Tabel 5.7
Tabel pengaruh Media Video Terhaadap pengetahuan pre dan post
Ibu Akseptor KB Tentang Pentingnya KB Di puskesmas
Tamalanrea Kota Makassar
Pengetahuan
Kelompok Cukup Kurang Mean α p
intervensi (n) (%) (n) (%)
Pre 34 94, 4 % 2 5,6 25, 19 0,05 0,000
Post 36 100 % 36 36 27, 00
Total 100 %
nilai rata-rata pengetahuan pre test 25,19 (0.000), sedangkan nilai rata-
B. Pembahasan Penelitian
64
sebagai berikut :
a. Usia
wanita usia subur. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang
uji pearson chi square secara statistic p 0,004 < a=0,05 yang berarti
pentingnya KB.
66
dengan jumlah anak masih hidup sebanyak lebih dari atau sama
memiliki anak masih hidup sebanyak dua orang. Hal ini juga
efektifitas tinggi.
c. Pendidikan
pendidikan maka akan mudah menerima hal baru dan akan mudah
kontrasepsi.
2. Analisis Univariat
tentang KB.
68
nilai rata-rata pre test 25,19 dan nilai rata-rata post test 27,00 Data
kesehatan.
3. Analisis Bivariat
Kota Makassar
diperoleh nilai p untuk pengetahuan Pre Test dan Post Test = 0,058
ini lebih besar dari pada nilai α 0,05, maka dapat disimpulkan
dan rata-rata post test 27,00 dengan hasil korelasi kedua variabel
yaitu 0,622 dengan nilai probabilitas (sig) 0,000. Hal ini meyatakan
Makassar.
pendidikan kesehatan.
untuk memakai KB. Disamping itu ada beberapa factor lain yang
Budaya
71
C. Keterbatasan Penelitian
1. Metode penelitian
lembar kuesioner.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
pengetahuan Pre Test dan Post Test = 0,058 ini lebih besar dari pada nilai
3. diperoleh nilai rata-rata pre test 25, 19 dan rata-rata post test 27,00 dengan
B. Saran
73
kontrasepsi