Anda di halaman 1dari 9

JURNAL HUTAN LESTARI (2020)

Vol. 8 (1) : 1 – 9

ETNOZOOLOGI SUKU DAYAK KANAYANT DI DESA TEMAHAR


KECAMATAN JELIMPO KABAUPATEN LANDAK

(Etnozoology For Comsumption Of Dayak Kanayant In Temahar. Village Jelimpo Distric


Landak Regency)

Benediktus Almey GP, M. Sofwan Anwari, Ir. Ahmad Yani


Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura, Jalan Imam Bonjol Pontianak, 78124
E-mail: bayuagp94@yahoo.com

Abstract
The utilization of protected animals is feared to accelerate the rate of animal extinction if there
is no field observation related to the use of animals by the Kanayant Dayak tribe in Temahar
village. Related data and animal species, animal parts and circumchations are preliminary
indicators to determine the benefits and functions of the animal itself. The method used in this
research is the survey method of selecting respondents using the Snowball sampling method,
data collection using questionnaire assistance. The results showed the use of animals as much
as 16 types. For the ritual of Adat 3 types, treatment 8 types and mystical 5 types. The main
parts are meat, bile, fur, heart, blood, kidney, pedals, scales, eggs, liver, and head. Kanayant
Dayak people cultivate animal meat for traditional ritual, treatment and mystical by means of
cooking gravy and burnt, most people still use traditional equipment to cook and burn meat and
for hunting.
Keywords: Ethnozoology, Kanayant Dayak, Medicine, Mysticism, Traditional Rituals.

PENDAHULUAN Seberuang di Kecamatan Tempunak


Masyarakat pedalaman Kalimantan Kabupaten Sintang, memanfaatkan 37
atau yang dikenal dengan masyarakat jenis satwa untuk dikonsumsi, pengobatan,
Dayak mempunyai ketergantungan dengan ritual dan kesenian (Dewin, 2017).
alam sekitar yang sangat tinggi. Masyarakat Dayak Belangin
Masyarakat Dayak memanfaatkan memanfaatkan 10 jenis spesies satwa
tumbuhan dan hewan umtuk memenuhi untuk obat-obatan (Heningsih, 2018).
kebutuhan hidupnya. Pemanfaatan Salah satu etnis asli yang terdapat
tumbuhan oleh masyarakat Dayak sudah pada Provinsi Kalimantan Barat yaitu suku
banyak dikaji, namun informasi tentang Dayak Kanayant di Desa Temahar
pemanfaatan hewan oleh masyarakat Kecamatan Jelimpo Kabupaten Landak.
Dayak belum banyak di ketahui. Masyarakat Dayak Kanayant ini juga
Hubungan manusia dalam memanfaatkan memiliki keragaman dalam pemanfaatan
satwa disebut juga etnozoologi. fauna baik untuk dikonsumsi obat-obatan,
Orang Rimba Bukit Duabelas upacara adat dan supranatural. Suku
Kabupaten Sarolagun, memanfaatkan 65 Dayak Kanayant merupakan suku yang
jenis hewan liar untuk dikonsumsi masih menjaga budaya leluhur secara
(Masyithah, 2016). Masyarakat Dayak turun menurun. Salah satu budaya mereka

1
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (1) : 1 – 9

yaitu masih memanfaatkan hewan untuk mengenai cara pemanfaatan satwa untuk
kebutuhan konsumsi, kebutuhan adat ritual adat, mistis dan pengobatan oleh
istiadat, kebutuhan pengobatan dan juga suku Dayak Kanayant di Desa Temahar
bisa dimanfaatkan sebagai simbol Kecamatan Jelimpo Kabupaten Landak.
kesenian. METODE PENELITIAN
Praktek pemanfaatan satwa telah Penelitian ini dilaksanakan di Desa
dilakukan oleh sebagian besar suku Dayak Temahar selama ± 4 minggu setara tanggal
Kanayant di Kalimantan Barat untuk 3 Juni sampai dengan tanggal 2 Juli 2019.
kebutuhan hidup sehari-hari, berburu Penelitian dilakukan menggunakan
adalah salah satu cara masyarakat Dayak metode survey dengan wawancara
dalam memperoleh hewan buruan. berbantuan kuisioner. Fokus penelitian ini
Berburu merupakan salah satu kegiatan peneliti melakukan di lingkungan
penting dalam pemenuhan kebutuhan pemukiman masyarakat.
hidup mereka serta suatu bentuk dari Objek penelitian adalah masyarakat
penyesuaian diri manusia terhadap Dayak Kanayant di Desa Temahar
sumberdaya alam bagi masyarakat sekitar Kecamatan Jelimpo Kabupaten Landak
hutan yang menggantungkan hidupnya dan hewan yang dimanfaatkan oleh
terhadap hutan. Suku Dayak selain masyarakat tersebut.
memanfaatkan hewan buruan juga Jenis data yang di ambil adalah data
berternak untuk kebutuhan hidup seperti primer dan data sekunder. Data primer
berternak babi, ayam, kambing dan lain- diperoleh dari hasil wawancara dengan
lain. Kebanyakan Suku Dayak Kanayant masyarakat di Desa Temahar Kecamatan
berternak babi karena dalam kepercayaan Jelimpo Kabupaten Landak, data sekunder
Suku Dayak Kanayant babi merupakan merupakan data pelengkap yang diperoleh
simbolis dalam beberapa upacara ritual dari referensi yang meliputi keadaan
adat dan hampir semua ritual adat Dayak umum lokasi, keadaan social budaya,
Kanayant menggunakan babi dan ayam. aksibilitas dan lain-lain.
Pengetahuan lokal suku Dayak Kanayant HASIL DAN PEMBAHASAN
mengenai pemanfaatan hewan yang masih Secara administrasi Desa Temahar
bertambah hingga saat ini. Oleh sebab itu merupakan wilayah yang berada di
perlu adanya penelitian mengenai Kecamatan Jelimpo Kabupaten Landak.
pemanfaatan satwa oleh masyarakat jarak ± 7 km dari Temahar ke Bansal ± 2
Dayak Kanayant Di Desa Temahar km. Dari simpang Serimbu ke Temahar ±
Kecamatan Jelimpo Kabupaten Landak 28 km. Jarak waktu tempuh dari Ngabang
untuk menghimpun informasi ke Temahar ± 2 km dengan kecepatan 50-
pemanfaatan satwa di daerah tersebut. 60 km/jam. Mata pencarian masyarakat di
Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan Desa Temahar sebagian besar dari sektor
data mengenai jenis satwa yang pertanian dan perkebunan yang berpola
dimanfaatkan untuk ritual adat, mistis dan sederhana atau tradisional.
pengobatan dan untuk memperoleh data

2
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (1) : 1 – 9

Masyarakat suku Dayak Kanayant Kanayant masih melakukan beberapa


tidak lepas dari adat istiadat yang turun ritual sebagai kebutuhan dalam rangka
temurun dari nenek moyang dan masih pengobatan terhadap orang sakit sebagian
dipertahankan sampai saat ini. Cara hidup besar masyarakat masih mempercayai
masyarakat yang sederhana menjadikan pengobatan secara tradisional dengan
masyarakat masih bergantung hidup pada mengandalkan tabib dan dukun untuk
alam sekitar. Guna memenuhi kebutuhan berobat. Ritual adat yang mereka lakukan
protein masyarakat Kanayant di Desa untuk pengobatan tergantung dari parah
Temahar beternak hewan seperti babi, tidaknya penyakit yang diderita. Ritual
anjing, ayam, itik, dan ikan, tidak jarang adat yang masayarakat lakukan untuk
masyarakat ke hutan untuk berburu dalam pengobatan salah satunya adalah
mencari makanan sehari-hari. Suku Dayak balinggang.

Tabel 1. Jenis-Jenis Hewan Yang Dimanfaatkan Oleh Masyarakat Dayak Kanayant di


Desa Temahar untuk Ritual Adat, Mistis dan Pengobatan (Ritual Animals
Species That Used by Dayak Kanayant Community in Temahar Village for
Ritual, Mystical and Medical).
No Nama lokal Nama umum Famili Jenis Bagian yang Teknik Status di
Pemanfaatan dimanfaatkan pengambilan alam (L/D)
Mamalia
1. Kasu Anjing Canidae Ritual Daging,Hati Ditangkap L
Mistis Darah,Jantung
Ginjal
2. Owe Babi Suidae Ritual Daging,Hati Ditangkap L
Jantung,Darah
Ginjal
3. Pelanuk Pelanduk Tragulidae Pengobatan Daging,Kepala Diburu L
Jantung Ditembak
4. Lanak Landak Hystricidae Pengobatan Daging,Bulu Diburu L
Runcing Ditembak
5. Kalawar Kelelawar Ptropdidae Pengobatan Daging Ditembak L
6. Munsangk Musang Viverridae Pengobatan Daging Ditembak L
7. Kambing Kambing Bovidae Pengobatan Daging Ditangkap D
Tanduk
8. Legoh Beruang Ursidae Pengobatan Empedu Ditembak L
9. Tangiling Trenggiling Manidae Mistis Sisik Diburu L
Ditembak

10. Kara Monyet Hominoidae Kosumsi Daging Ditembak L


Aves
11. Siap Ayam Phasianidae Pengobatan Daging,Hati Ditangkap D
Ritual Drarah,Pedal
12. Manuk Burung Dicaeidae Mistis - - L
Keto Keto
Manuk Burung Zosteropidae Mistis - - L
13. Ceruit Ceruit
14. Manuk Burung Hantu Strigidae Mistis - Diburu L
Buak Ditembak
Reptil
15. Cacak Cicak Gekkonidae Pengobatan - - L
Mistis
Animalia
16. Ikan Gabus Ikan Gabus Channa Pengobatan Dagingnya Dipancing L
striata

3
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (1) : 1 – 9

Sumber: Data Wawancara Bersama Responden Terpilih Desa Temahar 2019, Kecamatan Jelimpo
Kabupaten Landak. Keterangan: L (Liar), D (Domestika)
Berdasarkan hasil wawancara oleh masyarakat Dayak Kanayant di
diperoleh 15 jenis satwa yang dijadikan Desa Temahar.
untuk Ritual, Mistis, dan Pengobatan
Pemanfaatan Satwa Untuk Ritual Adat
Tabel 2. Pemanfaatan Hewan Untuk Ritual Adat Oleh Masyarakat Dayak Kanayant, di
Desa Temahar (Utilization of Animals for Rituals Tradition by Dayak
Kanayant Community, in Temahar Village).
No Nama Nama Nama Ilmiah Ritual Adat Bagian yang Makna
lokal umum dimanfaatkan
1. Kasu Anjing Canis Lupus ✓ Kepala, Darah Mengusir makhluk
dan Gigi halus
2. Owe Babi Sus Barbatus ✓ Seluruh Badan Penangkal roh jahat,
memberi sesajian
pada makhluk halus
3. Siap Ayam Gallus gallus ✓ Hati, Telur Memberi sesajian
Domestica sp pada makhluk halus
Darah

Sumber: Data Hasil Wawancara Bersama Responden Terpilih di Desa Temahar 2019,
Kecamatan Jelimpo Kabupaten Landak

Masyarakat Suku Dayak Kanayant Pada hukum adat masyarakat Dayak


di Desa Temahar masih mempunyai Kanayant mempunyai tingkatan dalam
kepercayaan terhadap bebrapa satwa menggunakan hewan terutama anjing
yang digunakan untuk upacara ritual dan babi sesuai kesalahan dan norma
adat. Ritual adat pada suku Dayak yang dilanggar.
Kanayant merupakan tradisi turun Menurut kepercayaan masyarakat
temurun dari nenek moyang. Adat Dayak Kanayant anjing digunakan
istiadat yang masih melekat kental pada dalam upacara adat untuk mengusir roh
masyarakat terutama pada kaum orang jahat, serta memberi sesaji kepada
tua, dan mereka mengatakan adat makhluk halus. Darah anjing yang
istiadat merupakan salah satu cara untuk dipercikan saat upacara diyakini
menghormati tradisi lama dari nenek memberi pembatas pada tempat tinggal
moyang. Ritual adat pada suku Dayak antara manusia dan roh jahat, sedangkan
Kanayant di Desa Temahar mulai dari kepala anjing yang sudah dipotong
acara pernikahan, hukum adat, gawai dipajang dijalan karena menurut
padi, dan ritual lainnya selalu masyarakat roh halus takut akan gigi
menggunakan hewan untuk dijadikan anjing yang akan menggigit mereka.
korban terutama ayam, anjing dan babi.

4
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (1) : 1 – 9

Pemanfaatan Satwa Yang Dianggap Mistis

Tabel 3. Manfaatan Hewan Yang Dianggap Mistis Oleh Masyarakat Dayak Kanayant,
di Desa Temahar (Utilization of Animals Considered Mystical by Dayak
Kanayant Community, in Temahar Village).

No Nama lokal Nama Umum Nama Ilmiah Bagian yang Makna


dimanfaatkan
1 Cacak Cicak Hemidactylus Kotoran Mengusir roh
platyurus jahat pada
tubuh
2 Siap Ayam Gallus gallus Suara Memberi
domestica sp pertanda
penampakan
makhluk halus
3 Keto Burung Keto Dicaeum Suara Pertanda
trigonostigma dalam
perjalanan
4 Manuk Buak Burung Hantu Otus magicus Suara Pertanda buruk
5 Tangilingk Trenggiling Manis javanica Suara Simbol
jelmaan
makhluk halus
dan pertanda
buruk
Sumber: Data Hasil Wawancara Bersama Responden Terpilih di Desa Temahar 2019,
Kecamatan Jelimpo Kabupaten Landak

Ayam sering dihubungkan- kembali kedalam rumah sampai burung


hubungkan dengan mistis ayam tersebut tidak lagi bersuara. Karena
berkokok sebelum subuh menandakan apabila dilanggar menurut kepercayaan
adanya makhluk halus disekitarnya. masyarakat kita akan mengalami
Cicak dimanfaatkan sebagai hewan musibah buruk dalam perjalanan.
mistis menurut masyarakat yang dapat Burung hantu atau manuk buak
mengusir setan dalam tubuh manusia merupakan hewan aktif di malam hari
apabila dengan tidak sengaja cicak dengan kemampuan unik yang
membuang kotoran pada manusia dimilikinya membantu burung hantu
tersebut. Burung cabe atau keto memutar kepala mereka hingga 270
merupakan pertanda pada saat keluar derajat. Mistis mengenai burung hantu,
rumah, menurut kepercayaan masyarakat beranggapan bahwa burung
masyarakat Dayak Kanayant apabila hantu merupakan jelmaan dari makhluk
burung cabe tersebut bersuara saat halus sehingga banyak ditakuti sebagai
hendak keluar rumah diharuskan masuk

5
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (1) : 1 – 9

masyarakat, yaitu memberi pertanda buruk.


Pemanfaatan Satwa Untuk Pengobatan
Tabel 4. Pemanfaatan Hewan Untuk Obat Oleh Masyarakat Dayak Kanayant, di Desa
Temahar (Utilization of Animals for Medicine by Dayak Kanayant
Community, in Temahar Village).

No Nama Nama Nama Ilmiah Bagian yang Jenis Cara Cara


lokal Umum dimanfaatkan Penyakit Pengolahan Pemakaian

1. Lanak Landak Bornean Kotoran Keracunan Dikeringkan Diminum


Porcupine makanan dicampur
dalam
minuman

2. Dipa Ular Sawa Pythonidae Ususnya Koreng Diawetkan Dioleskan


Sawa

3. Ikant Ikan Gabus Dagingnya Luka Daging Dimasak Dimakan


Gabus
Channa striata

4. Legoh Beruang Ursidae Empedunya Luka Dalam Dijemur Dimakan

5. Balut Belut Synbranchidae Seluruh Badan Anemia Ditumis Dimakan

Sumber: Data Hasil Wawancara Bersama Responden Terpilih di Desa Temahar 2019,
Kecamatan Jelimpo Kabupaten Landak

Pemanfaatan satwa sebagai obat dioleskan. Masyarakat memanfaatkan


tidak hanya bagian lemak satwa tetapi ular sawa untuk menyembuhkan
kotoran, kulit, daging, madu, dan penyakit korengan.
seluruh tubuh satwa. Kotoran landak Selain itu masyarakat juga
yang dimanfaatkan oleh masyarakat memanfaatkan beruang sebagai obat
untuk mengobati keracunan makanan, yaitu dengan mengambil empedunya
mabuk minuman keras, dan pegal pegal kemudian empedu beruang di
pada tubuh. Cara pengolahannya manfaatkan dengan cara dijemur atau
terlebih dahulu kotoran landak dijemur diselai sampai menjadi kering kemudian
sampai kering dan dicampurkan sedikit siap untuk diminum.
kedalam minuman apabila saat Bagian Satwa Yang Dimanfaatkan
keracunan makanan, mabuk minuman Pemanfaatan bagian satwa oleh
keras dan pegal-pegal. masyarakat Dayak Kanayant mulai dari
Penggunaan sebagai obat seperti ular seluruh tubuh sampai pada organ-organ
sawa yang dimanfaatkan adalah tubuh lainnya. Dapat dilihat pada
lemaknya untuk mengobati penyakit gambar 2. Pemanfaatan bagian-bagian
koreng dengan cara diawetkan ke dalam satwa yang digunakan telah dijelaskan
botol sampai menjadi minyak kemudian pada tabel 4.

6
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (1) : 1 – 9

Bagian Satwa Yang Dimanfaatkan


9
8
8

4
3 3 3 3
3
2
2
1 1 1 1 1
1

0
Daging Darah Suara Hati Jantung Ginjal Tanduk Pedal Sisik Kepala

Gambar 1. Diagram Bagian Satwa Yang Dimanfaatkan


(Diagram of animal parts that are utilized)

Status Konservasi internasional yang berlaku sejak tahun


Status konservasi satwa yang 1975. Fokus utama CITES adalah
dimanfaatkan menurut IUCN dan memberikan perlindungan pada spesies
CITES Appendices dapat dilihat pada tumbuhan dan satwa liar terhadap
tabel 11. IUCN atau (International perdagangan internasional yang tidak
Union For Conservation Of Nature and sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
Natural Resources) adalah sebuah yang mungkin akan membahayakan
organisasi internasional yang kelestarian tumbuhan dan satwa liar
didedikasikan untuk konservasi sumber tersebut.
daya alam. IUCN akan memperbaiki Sejak 1978 Indonesia telah menjadi
dan mengevaluasi status setiap species parties CITES dan meratifikasi
lima tahun sekali jika memungkinkan, konvensi tersebut dengan keputusan
atau setidaknya sepuluh tahun sekali. pemerintah no. 43 Tahun 1978. Yang
The Convention On International berdasarkan peraturan pemerintah no. 8
Endangered Species Of Wild Fauna Tahun 1999 diwakili oleh kementrian
And Flora (CITES) konvensi kehutanan sebagai otoritas pengelola
perdagangan internasional untuk CITES di Indonesia dan Lembaga Ilmu
spesies-spesies flora dan satwa liar Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai
adalah suatu fakta perjanjian otoritas keilmuan CITES.

7
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (1) : 1 – 9

Tabel 5. Status konservasi hewan yang dimanfaatkan oleh suku Dayak Kanayant di
Desa Temahar Kecamatan Jelimpo Kabupaten Landak (The conservation
status of animals utilized by Kanayant Dayak tribes in Temahar Village,
Jelimpo District, Landak Regency).

No Nama Umum Nama Ilmiah Famili CITES IUCN


Appendices
1. Anjing Canis Lupus Canidae - LC
2. Babi Sus Barbatus Suidae - LC
3. Rusa Curvus Unicolor Cervidae EN
I

4. Kijang Muntiacus Cervidae - LC


Muntijak
5. Pelanduk Tragulus Kanchil Tragulidae - NT
6. Babi Hutan Sus Scrofa Suidae - LC
7. Terenggiling Manis Javanica Manidae EN
I

8. Monyet Macaca Hominoidae - LC


Fascicularis
9. Tupai Tupaia Gracilus Tupaiidae LC
II

10. Landak Bornean Porcupine Hystricidae LC


III

11. Kelelawar Ptropus Petropdidae - LC


Admiralitatum
12. Musang Paradoxurus Viverridae LC
Hermaphroditus III

13. Kucing Hutan Pardofelis Felidae LC


Marmorata II

14. Kukang Nycticebus Lorisidae VU


Coucang I

15. Kambing Capra Aegragus Bovidae -


III

16. Beruang Ursidae Ursidae EN


I

Keterangan :Endangered (EN: Genting Atau Terancam Punah), Vulnerable (VU;


Rentan), Near Threatened (NT; Hampir Terancam), Least Concern (LC;
Berisiko Rendah), (-) Tidak Masuk Daftar Konservasi.

8
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (1) : 1 – 9

Kesimpulan Sebagai Bahan Penyusunan


Berdasarkan hasil penelitian Booklet Penyuluhan Masyarakat.
tentang hewan dan pemanfaatannya Jurnal Pendidikan Biologi
Indonesia 1 (3) : 283 – 297.
oleh suku Dayak Kanayant di Desa
Temahar Kecamatan Jelimpo Heningsih, Anwari MS dan Yani A.
Kabupaten Landak dapat disimpulkan 2018. Kajian Etnozoologi Untuk
Obat-obatan Masyarakat Dayak
sebagai berikut:
Belangin di Desa Mu’un
1. jumlah jenis satwa yang Kecamatan Ngabang Kabupaten
dimanfaatkan oleh masyarakat di Landak. Fakultas Kehutanan
Desa Temahar sebanyak 16 jenis Universitas Tanjungpura. Jurnal
satwa yang dimanfaatkan untuk Hutan Lestari. Vol.6 (3) : 647-
Ritual Adat, Mistis dan Pengobatan. 653.
2. Pemanfaatan satwa oleh masyarakat Masyithah. 2016. Kajian Etnozoologi
Dayak Kanayant di Desa Temahar Hewan yang Dikonsumsi pada
untuk ritual adat sebanyak 3 Jenis, Komunitas Orang Rimba di
Mistis sebanyak 5 jenis, dan Taman Nasional Bukit Duabelas
Kabupaten Sorolangun. Fakultas
pengobatan sebanyak 8 jenis.
Keguruan Ilmu Pendidikan
3. Bagian satwa yang dimanfaatkan Universitas Jambi. Jurnal Bio-
oleh masyarakat Dayak Kanayant di site. Vol. 02 No. 2 : 1-50.
Desa Temahar mulai dari seluruh
badan seperti daging, suara, tulang,
darah, tanduk, lemak, kepala, hati,
dan kotoran. Daging adalah bagian
satwa yang paling banyak digunakan
oleh masyarat Dayak Kanayant di
Desa Temahar.
4. Cara pemanfaatan satwa yang
bervariasi oleh masyarakat Dayak
Kanayant di Desa Temahar mulai
dari ritual adat, mistis dan
pengobatan. Cara pengolahan antara
lain: dimasak, ditumis, digoreng, dan
dibakar dan cara pemanfaatan antara
lain: diminum, dimakan dan
dioleskan.

DAFTAR PUSTAKA
Dwi S, F Rohman, dan Hedi S. 2015.
Kajian Etnozoologi Masyarakat
Desa Hadiwaarno Kabupaten
Pacitan dalam Konservasi Penyu

Anda mungkin juga menyukai