Tugas 6 Metode Penelitian Sejarah (Joko Prastio) - WPS Office
Tugas 6 Metode Penelitian Sejarah (Joko Prastio) - WPS Office
DALIMAN)
“LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
OLEH :
Joko Prastio(2010711019)
MATA KULIAH:
Metode Sejarah
UNIVERSITAS ANDALAS
“LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN”
A. Pemilihan Judul
Dalam langkah pertama untuk mengajukan proposal dan kemudian melaksanakan penelitian sejarah
harus dimulai dari pemilihan judul penelitian sejarah.
Judul penelitian yang baik harus mampu mmengungkapan pokok permasalahan yang akan digarap.
Dalam judu harus mencakup dalam artian judul harus mengekspresikan garis besar pokok permasalahan
yang akan memandu jalannya peneitian, pendekatan yang digunakan, perencanaan dan tujuan
penelitian yang akan dicapai.
Tahapan ini memerlukan pemahaman dan penguasaan bidang studi dan materi sejarah yang relaitif
cukup luas. Untuk itu penulia perlu terus menerus untuk membaca literatur, jurnal, karya sejarah, aktif
dalam kegiatan ilmiah.
RM Wilson memberukan rumus praktis dengan menggunakan klasifikasi, yaitu dalam karya sejarah
bisa diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu kelompok konkret dan abstrak. Masing-masinh
kelompok dibagi lagi menjadi beberapa sub-kelompok.
Setelah mengeksplorasi bahan-bahan dan judul penelitian yang masih luas, perlu untuk mempersempit
ruang lingkup penelitian yang biasanya dilakukan dalam mereduksi waktu atau ruang. Untuk
mempertajam fokus suatu judul dan memperbesar kemungkinan-kemungkinan pilihan yang lebih
menarik.
Persyaratan Judul
Judul yang menarik harus memenuhi 3 persyaratan yaitu menarik, layak dan mudah dikerjakan
berikut kombinasi antara unsur kategori konkret dan abstran atara pribadi dan persitiwa serta,
permasalahan dan proses. Persyaratan judul memenuhi 3 syarat yaitu :
-Menarik, yaitu memiliki unsur kebaruan, unsur orsinalitas , menyentuh human interest.
-Layak, ditentukan dari nilai kesejarahan-nya dan memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat luas
dan masa depan.
-Judul yang mudah dikerjakan, judul familiar, didalam ruang lingkup terbatas, tersedianya sumber-
sumber dan informasi histories yang memadai, memiliki kemampuan intelektual untuk menyelesaikan
judul penelitian, memiliki kedekatan emosional, memiliki dukungan sosial, harus testable.
Bentuk dan sistematika desain penelitian berbeda-beda diantara berbagai disiplin ilmu. Desain
rancangan bagi penelitian sejarah setidaknya mencakup pendahuluan, rumusan permasalahan. Tujuan
penelitian. Kajian teori dan historiografi yang relevan, hipotesis, metodologi, survei sumber, garis besar
isi (Outline)
1. Pendahuluan
Pada pendahuluan dikemukakan alasan-alasan dan latar belakang problem yang menjad dasar dari
peneliti memilih penelitian tersebut, dengan menguraikan daya tarik permasalahan yang akan diteliti
dan kelayakannya untuk diteliti.
2. Rumusan Permasalahan
Dalam rumusan permasalahan dijelaskan pokok persoalan yang akan diteliti. Rumusan permasalahan
itu disampaikan dalam satu atau dua paragraf yang berbentuk pentanyaan, atau pernyataan yang jelas,
tegas, namun lugas.
3. Tujuan penelitian
Dalam bagian ini dimaksudkan untuk menguraikan tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran yang ingin
dicapai serta manfaat yang diharapkan dari suatu penelitian sejarah. Dalam teknis penulisannya
dibedakan antara rumusan permasalahan dan tujuan penelitian.
5. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban-jawaban tentatif terhadap permasalahan dan tujuan penelitian, merupakan
pernyataan-pernyataam mengenai hubungan antara dua variable, antara diperistiwa sejarah atau lebih
yang sedang diteliti. Hipotesis dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
-Hipotesis nol, menyatakan bahwa dua peristiwa sejarah memiliki hubungan atau tidak saling
berpengaruh
-Hipotesis alternatif, menyatakan adanya hubungan atau saling berpengaruh dari dua peristiwa atau
lebih
6. Metodologi
Metodologi menyangkut pada kerja teknis dalam penelitian sejarah. Secara implisit, metodologi
termuat pula teori atau kerangka pemikian, terutama menentukan pendekatan apa yang akan
dilakukan. Pendekatan adalah cara menyeleksi dan menyusun data dan fakta berdasarkan konsep
pemikiran atau kerangka referensi tertentu.
7. Survei sumber
Pada tahapan heuristik atau pengumpulan sumber, sebelum pergi kelapangan perlu dilakukan
terlebih dahulu melaksanakan survei awal mengenai sumber sejarah yang akan dicari dan dimana harus
dicari. Prelimanary survey diperlukan untuk dapat bekerja secara efektif dan efisien serta untuk
menjamin ketersediaan sumber demi keberlangsungan dan penyelesaian penelitian.
Tahap terakhir adalah membuat garis besar isi dari deskripsi rekonstruksi sejarah yang akan digarap.
Garis besar ini akan membantu dalam memberikan arah kerja pelaksanaan proses penelitian. Dengan
menyusun proposal dan rencana peneitian secara rinci, cermat, matang serta didukung dengan kajian
teori dan hambatan yang berarti di lapangan orang mengatakan separuh kerja sudah terselesaikan