Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN SELF EFFICACY DAN SELF ESTEEM DENGAN TINGKAT DEPRESI

PADA PENDERITA KUSTA

Ayuk Yuliantika1), Hamim2), Yakin3).


Program Studi Sarjana Keperawatan
STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo
Gmail: Yuliantikaayuk@gmail.com

ABSTRAK
Kusta penyakit infeksi kronis, dampak kusta berbentuk kecacatan,
sehingga merasa kehilangan peran keluarga dan masyarakat, self efficacy
menyebabkan perubahan bentuk tubuh, akan merasa malu dengan kecacatannya,
segan berobat, tekanan batin, dan merasa self esteem. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan self efficacy dan self esteem dengan tingkat depresi
pada penderita kusta. Penelitian ini merupakan jenis analitik korelasional dengan
desain penelitian cross sectional. Penelitian di lakukan di wilayah kerja
puskesmas paiton. Pada 5-8 juni 2021 secara door to door. Populasi 34
responden. Tehnik sampling menggunakan Total sampling. Sehingga sample 34
responden. Instrumen menggunakan kuesioner General Self efficacy Scale,
Rosenberg, Zung. Analisis data penelitian ini menggunakan uji spearman
rank.dan analisis regresi logistic. Hasil penelitian data self efficacy tinggi 18
responden (52,9 %), self esteem tinggi 23 responden (68%) dan tingkat depresi ringan 7
responden (21%). Hasil uji spearman rank self efficacy dengan tingkat depresi nilai
p=0.021, self esteem dengan tingkat depresi nilai p=0.012 sehingga nilai p-valeu <
α=0,05. Hasil uji analisis regresi logistic ada hubungan self efficacy dan self esteem
dengan tingkat depresi adalah self esteem dengan OR:0,018. Di harapkan responden
menjaga kesehatan psikologis terutama self efficacy dan self esteem agar dapat
menurunkan tingkat depresi pada penderita kusta.
Kata kunci : Self efficacy, self esteem, depresi, kusta.

ABSTRAK
Leprosy is a chronic infectious disease, the impact of leprosy is in the form of
disability, they will feel losing their role in family and society, self-efficacy causes
changes in body shape, sufferers will feel ashamed of their disability, are reluctant to seek
treatment, have inner pressure, and feel self-esteem. This study aims to determine the
relationship between self-efficacy and self-esteem with the level of depression in leprosy
patients.This research is of correlational analytic research with a cross sectional research
design. The research was conducted in the working area of the Paiton. on 5-8 June 2021,
door to door. The population is 34 respondents. The sampling technique used total
sampling. So that sample is 34 respondents. Instrument the General Self Efficacy Scale,
Rosenberg, Zung questionnaires. Analysis of the data using the spearman rank test and
logistic regression analysis.The results showed that the highest self-efficacy high 18
respondents (52.9%), the highest self-esteem high 23 respondents (68%) and the highest
level of depression mild 7 respondents (21%). The results of the spearman rank self
efficacy test with a level of depression obtained a p value = 0.021, self esteem with a
depression level obtained a p value = 0.012 so that the p-value < = 0.05. The results of the
logistic regression analysis showed that there was a relationship between self-efficacy
and self-esteem with the level of depression, self-esteem with OR: 0.018. It is expected
that respondents will maintain psychological health, especially self-efficacy and self-
esteem in order to reduce the level of depression in leprosy sufferers.
Keywords: Self efficacy, self esteem, depression, leprosy.
1. PENDAHULUAN penduduk (Dinkes
Lepra “leprosy”, atau yang Probolinggo, 2020).
di sebut dengan kusta adalah Dari hasil studi pendahuluan
penyakit infeksi kronis pada tanggal 3 maret 2021 Di
menahun yang disebabkan Wilayah Kerja puskesmas
oleh bakteri Mycobacterium paiton kecamatan paiton
leprae yang menyerang sistem kabupaten probolinggo dengan
saraf tepi manusia, dengan metode wawancara dan
masa inkubasi yang lama observasi pada 10 responden
biasanya antara 5 sampai 20 penderita yang mengalami
tahun, dan kebanyakan pasien penyakit kusta, Data yang di
mendapatkan infeksi pertama dapat penderita kusta yang
kali sewaktu masa kanak- mengalami self efficacy yang
kanak (Prabowo M et al., rendah sebanyak 7 orang
2019) dan kusta menimbulkan (70%) sedangkan penderita
masalah kesehatan bagi kusta yang mengalami self
penderita baik fisik, psikologis efficacy yang tinggi sebanyak
maupun sosial. Penderita 3 orang (30%) dan penderita
kusta menganggap bahwa kusta yang mengalami self
dirinya tidak berguna karna esteem yang rendah sebanyak
adanya stigma di masyarakat, 8 orang (80%) sedangkan
sampai saat ini penyakit kusta penderita kusta yang
masih dianggap penyakit mengalami self esteem yang
kutukan. (Kamsari et al., tinggi sebanyak 2 orang (20%),
2019). mereka mengungkapkan
Menurut WHO (World bahwa dengan penyakitnya
health organization), Pada yang saat ini banyak
tahun 2016, penderita kusta di masyarakat yang beranggapan
dunia mencapai 173.358 orang bahwa penyakit kusta adalah
(0,29/10.000 penduduk) penyakit kutukan dan turunan.
dengan 216.108 kasus baru Sedangkan data depresi
(Kamsari et al., 2019). Di penderita kusta yang
Indonesia, prevalensi kusta mengalami depresi ringan
pada tahun 2017 mencapai terdapat 3 orang (30%),
10.477 kasus (Siswanti et al., depresi sedang sebanyak 3
2018). Pada tahun 2017 orang (30%) dan yang
Provinsi jawa timur jumlah mengalami depresi berat
kasus baru kusta tertinggi sebanyak 4 orang (40%)
dengan angka kejadian 3373 mereka mengungkapkan
jiwa per 100.000 penduduk dengan penyakitnya pasien
(Irul, H et al., 2020). merasa malu, mengurung diri,
Kasus penderita kusta di tidak mau berobat, mengalami
Kabupaten Probolinggo harga diri yang rendah dan
terdapat 155 penderita dengan kepercayaan diri yang rendah.
prevalensi sebesar 1,30 per Berdasarkan uraian latar
10.000 penduduk dan terdapat belakang diatas terdapat
kasus baru sebesar 33 beberapa faktor yang
pnderita Per 100.000 menyebabkan depresi pada
penderita kusta salah satunya
self efficacy (efikasi diri) dan self Jenis Kelamin
esteem (harga diri rendah). Maka
Laki-laki 19 56
penulis tertarik menganalisis self
efficacy dan self esteem dengan Perempuan 15 44
tingkat depresi pada kusta di Jumlah 34 100
Puskesmas Paiton Kecamatan Pendidikan
Paiton Kabupaten Probolinggo.
SD 15 44
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan SMP 5 15
analitik korelasional dengan SMA 10 29
pendekatan cross sectional. D3 0 0
Populasi pada penelitian ini S1 4 12
adalah 34 orang dan sample Jumlah 34 100
penelitian sebanyak 34 orang. Pekerjaan
Dengan tehnik sampling total
Petani 7 20,5
sampling. Pengumpulan data Ibu Rumah
menggunakan kuesioner General Tangga 7 20,5
Self efficacy Scale, Rosenberg, Wiraswasta 5 15
Zung. Uji statistik menggunakan
Pengangguran 4 12
Spearman Rank dan analisis
Pelajar 11 32
regresi logistic. Hasil uji spearman
rank dan analisis regresi logistic Jumlah 34 100
dengan tingkat signifikan ≤ 0,05, Berdasarkan Tabel 1 didapatkan
Sudah dilakukan uji etik di komite mayoritas usia pada responden yaitu
etik penelitian kesehatan dengan usia ..... Berdasarkan jenis kelamin
layak kaji etik Nomer KEPK/013/ pada responden di dapatkan
STIKes-HPZH/IV/2021. mayoritas laki-laki 19 responden
3. HASIL DAN PEMBAHASAN (56%). Berdasarkan pendidikan pada
3.1 Gambaran Umum responden di dapatkan mayoritas SD
Karakteristik Responden 15 responden (44%). Berdasarkan
pekerjaan pada responden di
Gambaran karakteristik
dapatkan mayoritas pelajar 11
responden dikategorikan responden (32%).
bersasarkan usia, jenis kelamin, 3.2 DATA KHUSUS
pendidikan dan pekerjaan. 3.2.1 Gambaran Self Efficacy
Tabel 1 Deskripsi Karakteristik Tabel 2 Distribusi Frekuensi
Responden. Responden Berdasarkan
Self Efficacy pada
Karakteristi penderita kusta
k Frekuesi Presentase
(F) (%) Self Frekuensi Presentase
Efficacy (F) (%)
Usia
Rendah 16 47,1
9-17 tahun
Tinggi 18 52,9
18-26 tahun
Jumlah 34 100
27-35 tahun
Berdasarkan tabel 2 didapatkan
36-44 tahun
self efficacy terbanyak adalah
45-53 tahun Tinggi sejumlah 18 responden
54-64 tahun
Jumlah 34 100
(52,9 %). Minoritas terendah baik Depresi pada Penderita
sejumlah 16 responden (47,1%) Kusta
3.2.2 Gambaran Self Esteem Tingkat Depresi Total
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Ringan Sedang Berat
Responden Berdasarkan Self Rendah 5 11 0 16
Self Esteem pada effic Tinggi 1 17 0 18
penderita kusta acy
Total 6 28 0 34
Self P value = 0,021 ; α = 0,05
Esteem Frekuensi Presentase
(F) (%) Berdasarkan tabel 5 didapatkan
Rendah 11 32 hasil hubungan Self efficacy dengan
Tinggi 23 68
tingkat Depresi adalah p = 0,021
dengan tingkat signifikan nilai p<
Jumlah 34 100
0,05 sehingga dapat dinyatakan
Berdasarkan tabel 3 Self Esteem
bahwa H1 diterima yang artinya ada
terbanyak adalah Self Esteem Tinggi
hubungan antara Self efficacy
sejumlah 23 responden (68%).
dengan tingkat Depresi di Wilayah
Minoritas terendah Self Esteem
Kerja Puskesmas Paiton Kecamatan
Rendah sejumlah 11 responden
Paiton Kabupaten Probolinggo.
(32%).
Sehingga variabel tersebut diatas
3.2.3 Gambaran Tingkat Depresi
memenuhi syarat untuk dilakukan
Tabel 4 Distribusi Frekuensi
analisis multivariate.
Responden
3.4.2 Hubungan antara Self
Berdasarkan Tingkat
Esteem dengan tingkat
Depresi pada penderita
Depresi
kusta
Tingkat Frekuensi Presentase
Tabel 6 Distribusi Frekuensi
depresi (F) (%) Responden Berdasarkan
Ringan 7 21 Hubungan antara Self
Sedang 27 79
Esteem dengan tingkat
Depresi pada Penderita
Berat 0 0
kusta
Jumlah 34 100
Berdasarkan tabel 4 tingkat Tingkat Depresi Total
Depresi adalah Depresi ringan Ringan Sedang Berat
sejumlah 7 responden (21%). Self Rendah 5 6 0 11
Minoritas terendah adalah Depresi Este Tinggi 2 21 0 23
sedang sejumlah 27 responden (79%) em
dan Depresi Berat sejumlah 0 Total 7 27 0 34
responden (0%). P value = 0,012 ; α = 0,05
3.4 ANALISA DATA Berdasarkan tabel 6 didapatkan
A. Analisis Bivariat hasil hubungan Self Esteem dengan
3.4.1 Hubungan antara Self tingkat Depresi adalah p = 0,012
dengan tingkat signifikan nilai p<
Efficacy dengan tingkat
0,05 sehingga dapat dinyatakan
Depresi bahwa H1 diterima yang artinya ada
Tabel 5 Distribusi Frekuensi hubungan antara Self Esteem dengan
Responden Berdasarkan tingkat Depresi Di Wilayah Kerja
Hubungan antara Self Puskesmas Paiton Kecamatan Paiton
efficacy dengan Tingkat Kabupaten Kabupaten Probolinggo.
Sehingga variabel tersebut diatas yang tinggi membuat individu
memenuhi syarat untuk dilakukan bereaksi lebih positif terhadap
analisis multivariate. masalah daripada individu yang
B. Analisis Multivariat
memiliki self efficacy yang rendah,
Tabel 7 Analisa Hubungan Self
Efficacy Dan Self Esteem dan kurang mampu untuk mengikuti
Dengan Tingkat Depresi pengobatan yang direkomendasikan
Exp (B) sehingga individu yang memiliki self
Variabel Df Sig efficacy yang lebih tinggi memiliki
Self 0,39
efficacy
keyakinan terhadap kemampuan diri
1 0,027
Self Esteem 0,46 sendiri yang mampu menurunkan
1 0,018 tingkat stres.
Berdasarkan tabel 7 dari hasil uji Penelitian di wilayah kerja
statistik dengan menggunakan puskesmas paiton penderita kusta
Windows SPSS 20 dengan yang memiliki self efficacy yang
menggunakan uji regresi logistik
tinggi seperti mampu melakukan
jenis multinominal didapatkan ada
hubungan self efficacy dan self aktivitas yang dibutuhkan untuk
esteem dangan tingkat depresi yaitu mendapatkan hasil yang ingin
self efficacy dengan nilai p value dicapai, merasa percaya diri dan
0.027 dan self esteem dengan nilai p yakin dengan kemampuan yang
value 0.018 sedangkan yang paling mereka miliki serta penderita kusta
ada hubungan dengan tingkat yang memiliki self efficacy yang
depresi di Wilayah Kerja Puskesmas
tinggi tidak mudah mengalami emosi
Paiton Kecamatan Paiton Kabupaten
Probolinggo adalah self esteem akibat kegagalan atau kekecewaan
dengan nilai p value 0.018 dan nilai dalam menyembuhkan penyakitnya,
Exponen 0,46. mereka berkeyakinan bahwa saat
3.5 PEMBAHASAN gagal mereka harus bangkit lebih jauh
3.5.1 Self Efficacy Pada Penderita dalam menyembuhkan penyakitnya.
Kusta Di Puskesmas Paiton 3.5.2 Self Esteem Pada Penderita
Kecamatan Paiton Kabupaten Kusta Di Puskesmas Paiton
Probolinggo Kecamatan Paiton
Berdasarkan dari hasil Kabupaten Probolinggo
Berdasarkan dari hasil penelitian
penelitian pada tabel 2 didapatkan
pada tabel 3 didapatkan hasil analisis
hasil analisis data tentang self data tentang self esteem didapatkan
efficacy didapatkan dengan mayoritas dengan mayoritas Self Esteem Tinggi
self efficacy tinggi sejumlah 18 sejumlah 23 responden (68%).
responden (52,9 %). Seseorang dikatakan memiliki
Hal ini sejalan dengan self esteem yang tinggi adalah ketika
penelitian Akbar (2018) bahwa self ia memiliki kemampuan untuk dapat
mengontrol tindakannya dengan baik
efficacy dan lingkungan yang
dalam menghadapi berbagai hal
responsif dapat memprediksi tingkah dalam hidupnya, selain itu juga
laku, yakni apabila self efficacy yang memiliki produktivitas kerja yang
dimiliki individu tinggi self efficacy baik sehingga individu dapat lebih
efektif menghadapi tuntutan wanita juga berkaitan dengan
lingkungan. Apabila hal sebaliknya ketidakseimbangan hormon pada
terjadi yaitu ketika individu tidak tubuh wanita, dan Usia juga
dapat mengontrol sikap perilaku merupakan salah satu faktor yang
maupun tindakannya terhadap dunia meningkatkan resiko untuk
luar dirinya, baik itu oranglain terjadinya depresi. Depresi lebih
maupun lingkungan sekitarnya, serta sering terjadi pada usia muda yaitu
dapat menerima kritik dari luar rata-rata umur 20-40 tahun. Depresi
(oranglain) dengan baik maka yang pada usia muda lebih sering
terjadi adalah individu akan merasa diakibatkan karena faktor sosial.
dan menganggap dirinya sebagai Depresi pada pasien kusta
orang yang tidak berharga dan tidak diakibatkan karena faktor sosial
sesuai, sehingga takut gagal untuk seperti mendapatkan hinaan secara
melakukan hubungan sosial. fisik oleh masyarakat, pasien kusta
Pristinella (2018). merasa bahwa dirinya aneh bagi
Penelitian di wilayah kerja masyarakat, dan adanya stigma yang
puskesmas paiton penderita kusta negatif dari masyarakat sehingga
yang memiliki self esteem yang perilaku masyarakat cenderung
tinggi seperti merasa berguna untuk mengucilkan dan isolasi sosial
orang lain, tidak merasa malu dengan kepada pasien kusta yang akan
penyakit yang di derita, merasa puas menyebabkan stress dan depresi pada
dengan diri sendiri, merasa dirinya pasien kusta dan Pendidikan yang
sangat berharga di dalam rendah mengakibatkan kurangnya
lingkungannya serta penderita kusta pengetahuan pasien terhadap
yang mengalami self esteem tinggi penyakit kusta, sehingga pasien kusta
akan berpikir positif tentang dirinya tidak memahami akibat buruk yang
dan tidak mudah cemas secara terus ditimbulkan dari penyakit kusta.
menerus. Tingkat pengetahuan yang baik
3.5.3 Tingkat Depresi Pada mengenai depresi akan membantu
Penderita Kusta Di individu dalam menekan gejala
Puskesmas Paiton Kecamatan depresi yang muncul. Pasien kusta
Paiton Kabupaten yang memiliki tingkat pendidikan
Probolinggo tinggi, akan mampu menghadapi
Berdasarkan dari hasil penelitian masalahnya sehingga tidak sampai
pada tabel 4 didapatkan hasil analisis mengalami depresi.
data tentang Depresi didapatkan Penelitian di wilayah kerja
dengan mayoritas tingkat Depresi puskesmas paiton responden
ringan sejumlah 7 responden (21%). penderita kusta Menunjukan bahwa
Menurut penelitian Wiyaniputri yang memiliki depresi sedang seperti
(2016) bahwa Jenis kelamin merasa sedih dan kecewa, putus asa,
merupakan salah satu faktor yang menarik diri, rendah diri , selalu
meningkatkan resiko untuk merasa cemas dan khawatir yang
terjadinya depresi. Depresi umumnya berlebihan terhadap keadaannya ,
lebih sering menyerang pada wanita. mudah marah dan mudah menangis
Wanita lebih sering terpajan dengan respondem tersebut mengatakan
stressor lingkungan dan batas bahwa penyebab depresi pada dirinya
ambangnya lebih rendah jika karena mendapat hinaan secara fisik
dibandingkan laki-laki. Depresi pada oleh masyarakat, penderita kusta
merasa bahwa dirinya aneh bagi efficacy yang rendah dapat
masyarakat, dan adanya stigma yang menyebabkan depresi pada penderita
negatif dari masyarakat yang kusta. Self efficacy adalah
menganggap bahwa penyakit kusta kemampuan untuk menyadari,
adalah penyakit kutukan. Penderita menerima, dan mempertanggung
kusta yang mengalami depresi jawab kan semua potensi,
sedang yaitu dilakukan dengan cara keterampilan atau keahlian secara
di berikan dukungan keluarga, tepat. Orang yang memiliki self
motivasi, saran serta perawatan agar efficacy akan menempatkan diri pada
dapat terkontrol depresi yang di posisi yang tepat. Self efficacy pada
alaminya. pasien yang mengalami depresi
3.5.4 Identifikasi Hubungan Self berfokus pada keyakinan pasien
Efficacy Dengan Tingkat untuk mampu melakukan perilaku
Depresi Pada Penderita yang dapat mendukung penerimaan
Kusta Di Puskesmas Paiton terhadap penyakitnya dan
Kecamatan Paiton menurunkan tingkat depresinya.
Kabupaten Probolinggo. Menurut pendapat peneliti
Berdasarkan dari hasil penelitian menyatakan bahwa depresi pada
tabel 5 didapatkan hasil hubungan penderita kusta di pengaruhi oleh self
Self efficacy dengan tingkat Depresi efficacy dimana penderita kusta yang
adalah p = 0,021 dengan tingkat memiliki self efficacy tinggi akan
signifikan nilai p=< 0,05. cenderung mengalami penurunan
Menurut satriawan (2018) di depresi bagitupun sebaliknya
dapatkan Hasil penelitian bahwa penderita kusta yang memiliki self
terdapat hubungan yang signifikan efficacy yang rendah dapat
antara depresi dengan self efficacy menyebabkan peningkatan depresi.
pasien kusta Hal ini menunjukkan Hal ini di karenakan penderita yang
bahwa depresi merupakan salah satu memiliki self efficacy yang tinggi
faktor psikologis yang mampu menangani masalah yang
mempengaruhi self efficacy. Sejalan mereka hadapi secara efektif,
dengan penelitian katubi, et al (2016) percaya diri dengan kemampuan dan
Semakin tinggi depresi maka keadaannya, serta responden
semakin rendah self efficacynya, dan penderita kusta dapat menghadapi
sebaliknya semakin rendah depresi masalah atau rintangan dan
maka self efficacynya akan memandang sebagai tantangan yang
meningkat, Self efficacy lebih harus di hadapi bukan untuk di
mengarahkan pada penilaian individu hindari, Penderita kusta bisa
akan kemampuannya dalam hal ini memiliki self efficacy yang tinggi
untuk mengontrol perilaku yang dengan cara adanya dukungan sosial
dialaminya. Ekspektasi self efficacy yang dapat meningkatkan rasa
sangat penting karena pasien optimis dalam melaksanakan tugas
seharusnya percaya dan yakin bahwa dan menangani masalah, karena
dirinya memiliki kemampuan untuk seseorang yang mampu
melakukan respon yang diharapkan melaksanakan tugas dengan baik
agar dapat membawa perubahan. dapat berfungsi sebagai panutan yang
Klien yang memiliki self efficacy bisa meningkatkan keyakinan untuk
yang tinggi dapat menurunkan berhasil dalam melaksanakan tugas
perilaku depresi sebaliknya self dan masalah yang di hadapinya
sehingga penderita tidak mengalami 3.5.6 Analisis Hubungan Self
perasaan tertekan dan percaya diri Efficacy Dan Self Esteem
atas kemampuannya dan dapat Dengan Tingkat Depresi Pada
menurunkan depresi. Penderita Kusta di Wilayah
3.5.5 Identifikasi Hubungan Self Kerja Puskesmas Paiton
Esteem Dengan Tingkat Depresi Kecamatan Paiton Kabupaten
Pada Penderita Kusta Di Probolinggo.
Puskesmas Paiton Kecamatan Berdasarkan hasil analisis
Paiton Kabupaten Probolinggo. statistik analisis didapatkan ada
Berdasarkan dari hasil penelitian hubungan self efficacy dan self
tabel 6 didapatkan hasil hubungan esteem dengan tingkat depresi yaitu
Self Esteem dengan tingkat Depresi self efficacy dengan p value : 0,027
adalah p = 0,012 dengan tingkat dan self esteem dengan p value 0.018
signifikan nilai p=< 0,05 sedangkan yang paling ada hubungan
Hal ini sejalan dengan penelitian dengan tingkat depresi di Wilayah
amidos et al (2020) yaitu terlihat Kerja Puskesmas Paiton Kecamatan
bahwa semakin tinggi harga diri Paiton Kabupaten Probolinggo adalah
pasien tentunya sangat berpengaruh Self esteem dengan p value : 0,018.
pada depresi pasien saat menjalani Hal ini sejalan dengan penelitian
perawatan karena merasa masih pristinella (2018) yang menyatakan
mempunyai harga diri yang tinggi salah satu faktor yang mempengaruhi
dan harapan yang positif serta self esteem, adalah penghargaan dan
hubungan dengan keluarga masih penerimaan dari orang-orang yang
baik/masih diperhatikan oleh signifikan. Self-esteem seseorang
keluarga. sangat dipengaruhi oleh keberadaan
Menurut pendapat peneliti orang lain yang dianggap penting
menyatakan bahwa ada hubungan dalam kehidupan individu tersebut.
antara self esteem dengan tingkat Keluarga merupakan contoh dari
depresi pada penderita kusta dimana orang-orang yang signifikan dalam
penderita kusta Menunjukan bahwa hidup seseorang. Keluarga
yang memiliki Self esteem yang merupakan lingkungan tempat
tinggi akan merasa dirinya berguna interaksi yang pertama kali terjadi
bagi orang lain, melakukan sesuatu dalam kehidupan seseorang. Dalam
secara mandiri tanpa mengharap hubungannya dengan depresi apabila
bantuan dari orang lain karena self esteem individu tidak
mereka dengan harga diri yang tinggi mendapatkan penyaluran
akan membuat pilihan dan sebagaimana mestinya maka dapat
mengambil keputusan tentang diasumsikan bahwa individu dapat
masalahnya sendiri, merasa berguna mengalami depresi.
bagi orang lain dan penderita kusta Berdasarkan hasil penelitian dan
juga tidak merasa malu untuk berobat teori yang telah didapat, peneliti
dan percaya diri dengan penyakitnya, berpendapat bahwa yang paling ada
seseorang yang memiliki self-esteem hubungan antara self efficacy dan self
yang tinggi akan mampu menghadapi esteem dengan tingkat depresi di
situasi yang penuh dengan tantangan wilayah kerja puskesmas paiton
dengan kondisi stres serta tidak adalah self esteem dimana self
mudah mengalami depresi. esteem merupakan salah satu faktor
penting untuk proses kognitif
seseorang dalam menghadapi 3.6.1 Kesimpulan
penilaian atau umpan balik negatif
dari orang lain, kegagalan, penolakan Dari hasil penelitian dan
dari orang lain, dan sumber yang pembahasan penelitian di atas dapat
penting untuk melindungi diri dari disimpulkan bahwa Self efficacy
kondisi stres. self esteem yang tinggi pada penderita kusta di wilayah kerja
dapat menyebabkan menurunnya puskesmas paiton kecamatan paiton
tingkat depresi karena self-esteem kabupaten probolinggo mayoritas
yang tinggi akan mampu menghadapi memiliki kategori self efficacy tinggi
situasi yang penuh dengan tantangan sebanyak 18 responden (52,9 %). Self
dan situasi yang penuh dengan esteem pada penderita kusta di
kondisi stres sehingga tidak mudah wilayah kerja puskesmas paiton
mengalami depresi, Rendahnya self- kecamatan paiton kabupaten
esteem membuat responden lebih probolinggo mayoritas memiliki
rentan mengalami gangguan kategori self esteem tinggi sebanyak
psikologis dan dapat menyebabkan 23 responden (68 %). Tingkat depresi
meningkatnya tingkat depresi. self pada penderita kusta di wilayah kerja
esteem lebih berpengaruh terhadap puskesmas paiton kecamatan paiton
depresi di bandingkan dengan self kabupaten probolinggo mayoritas
efficacy karena self esteem memiliki kategori tingkat depresi
membutuhkan diri sendiri dan ringan sejumlah 7 responden (21%).
keberadaan orang lain yang di anggap Ada Hubungan yang signifikan antara
penting dalam kehidupan individu self efficacy dengan tingkat depresi di
tersebut untuk memenuhi keperluan wilayah kerja puskesms paiton
penghargaan diri dan dapat menilai kecamatan paiton Kabupaten
dirinya sebagai orang yang memiliki Probolinggo yaitu p = 0,021 dengan
keberartian, keberhargaan, pada tingkat signifikan (p-valeu < α =
penderita kusta. Sedangkan self 0,05). Ada Hubungan yang signifikan
efficacy mempengaruhi bagaimana antara self esteem dengan tingkat
cara berpikir sseorang terhadap depresi pada penderita kusta di
kayakinan kemampuan yang wilayah kerja puskesmas paiton
dimilikinya, seseorang yang memiliki kecamatan paiton Kabupaten
keyakinan yang tinggi akan Probolinggo yaitu p = 0,012 dengan
memandang masalah sebagai tingkat signifikan (p-valeu < α =
tantangan dalam mengatasi masalah 0,05).
tersebut begitupun sebaliknya 3.6.2 Saran
seseorang yang memiliki keyakinan
yang rendah atau self efficacy yang Bagi lahan penelitian diharapkan
rendah cenderung untuk tidak kepada pihak puskesmas dapat
memiliki keyakinan diri dan mengembangkan dan memberikan
memandang masalah sebagai promosi kesehatan berupa edukasi
hambatan sehingga hal tersebut tentang self efficacy dan self esteem
mengakibatkan kecemasan. dengan tingkat depresi pada
Kecemasan yang terjadi dalam jangka penderita kusta. Bagi responden
panjang akan berdampak terhdap diharapkan untuk selalu
timbulnya depresi. mengaplikasikan bagaimana
3.6 KESIMPULAN dan SARAN pentingnya self efficacy dan self
esteem dengan tingkat depresi pada
penderita kusta. Sebagai penambah
informasi untuk pengembangan Irul,Hidayati.,Andiarna,funsu.,Supra
penelitian lebih lanjut, khususnya yogi,Dedy. 2020., Hubungan
bagi peneliti keperawatan yang ingin Kelembapan dan
melakukan pengembangan penelitian Pencahayaan dengan
tentang hubungan self efficacy dan Kejadian Kusta., Jurnal
self esteem dengan tingkat depresi Teknologi Kesehatan
pada penderita kusta, dengan Vol.16, No.1
meneliti lebih fokus tentang faktor
self efficacy dan self esteem pada Dinas kesehatan kab.probolinggo.
penderita atau tingkat depresi pada Data angka kasus kusta
penderita kusta. kabupaten probolinggo tahun
3.7 DAFTAR PUSTAKA 2020. 2020

Akbar, Satria (2018). Hubungan Pristinella,D. 2019 Hubungan Antara


Antara Dukungan Sosial Dan Self-Esteem Dengan Tingkat
Depresi Dengan Self efficacy Depresi Pada Ibu Yang
Dalam Mematuhi Pengobatan Memiliki Anak Down
Antiretroviral Therapy Pada Syndrome., Jurnal Ilmiah
Pasien Hiv/Aids. Universitas Psikologi MANASA, Vol. 7,
Respati Yogyakarta. No. 1

Amidos,J.,Hutajulu.J.,Pasaribu,P Wiyaniputri,Christina.,Wilson.,Wica
(2020)., Harga Diri Dengan ksono. 2016., Hubungan
Depresi Pasien Hiv/Aids., Konsep Diri Terhadap Tingkat
Jurnal Media Keperawatan, Depresi Pada Pasien Kusta Di
Vol. 11 No. 01 Rumah Sakit Kusta Alverno
Singkawang.,Jurnal
Prabowo,M.W., Purba,F.D., Cerebellum Vol 2 No 2.
Purwono,R.U.,Iskandarsyah,A.
2019. Gambaran self-esteem
pada penderita lepra di
kabupaten tegal. Jurnal RAP
UNP, Vol.10, No. 2
Kamsari., Carsita, W.N., Aeni,W.N.
2019. gambaran konsep diri
penderita kusta di kabupaten
indramayu. Journal of
Nursing Care &
Biomolecular–Vol 4 No 2.
Siswanti.,Wijayanti,Y.,2018. Faktor
Risiko Lingkungan Kejadian
Kusta.,HIGEIA 2 (3)
Siswanti.,Yuni,W. 2018. Faktor
Risiko Lingkungan Kejadian
Kusta. HIGEIA 2 (3)

Anda mungkin juga menyukai