NO ABSEN : 20
Puji serta syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat, hidayah dan karunia-nya lah, sehingga laporan penelitian yang
berjudul: “Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kecambah kacang
hijau” ini telah dapat di selesaikan.
Dalam penyelesaian penelitian ini, banyak terdapat halangan dan rintangan yang saya
hadapi saat melakukan kegiatan ini, karena keterbatasan pengetahuan yang di miliki,
terutama keterbatasan dan keminiman kemampuan Ilmiah. Akan tetapi, semuanya itu
dapat saya atasi berkat kemauan, usaha, harapan, bantuan, bimbingan, kritik dan saran
dari berbagai pihak.
Pada kesempatan kali ini, saya mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
meluangkan waktunya untuk membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini :
Saya berharap laporan ini dapat digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan
selanjutnya pada kesempatan yang akan datang. Dan semoga laporan ini dapat
menambah pengetahuan pembaca. Saya menyadari bahwa laporan yang saya susun jauh
dari kata sempurna. Saya sangat mengharapkan partisipasi dari semua pihak dalam
bentuk kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan laporan berikutnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan merupakan
bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat
diukur atau suatu peningkatan dalam berat atau ukuran dari seluruh/sebagian dari organisme,
sedangkan perkembangan merupakan bertambahnya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai
melalui tumbuh, kematangan dan belajar atau peningkatan kemahiran dalam penggunaan
tubuh.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah (plantula). Awal
perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Biji dapat berkecambah karena
di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan
mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon),
dan batang lembaga (kaulikulus).
Cahaya matahari sangat dibutuhkan oleh tumbuhan hijau karena cahayanya dapat
menghambat pertumbuhan dan juga cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pada
tumbuhan). Hal ini dapat kita lihat pada tumbuhan yang berada di tempat gelap akan lebih
cepat tinggi dan daunnya tidak terlalu hijau dari pada tumbuhan di tempat terang.
Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya,
yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama yang memberitahu
benih bahwa ia telah menembus. Kita dapat menipu biji kacang hijau, sehingga biji tersebut
bertingkah laku seolah-olah ia masih tetap terkubur dengan cara mengecambahkan biji dalam
kegelapan. Dari keadaan tersebut, saya melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan biji
kacang hijau di tiga tempat berbeda yaitu di tempat gelap, cahaya samping, dan terang.
Pemilihan tempat ini sudah melalui pertimbangan pada beberapa faktor, seperti yang telah
disebutkan pada kalimat sebelumnya. Untuk itu saya membuktikannya dengan melakukan
pengamatan seperti yang tercantum pada laporan ini.
1.2 Tujuan Penelitian
1.Mengetahui
pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau.
2.Mengetahui perbedaan pertumbuhan kacang hijau yang mendapatkan cahaya matahari
langsung dan yang tidak mendapatkan cahaya matahari.
1.3 Manfaat Penelitian
Mengetahui efek dari sinar matahari terhadap tumbuhan, baik efek positif maupun negatif, dan
mengetahui kondisi yang diperlukan untuk perkecambahan biji kacang merah serta mengetahui
faktor yang mempengaruhi biji kacang hijau tersebut untuk berkecambah.
1.Perkecambahan epigeal, ialah tumbuhnya hipokotil yang memanjang sehingga plumula dan
kotiledon terangkat ke permukaan tanah. Kotiledon tersebut dapat melakukan fotosintesis
selama daun belum terbentuk. Contoh: perkecambahan kacang hijau.
2.Perkecambahan hypogeal, ialah tumbuhnya epikotil yang memanjang sehingga plumula
keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon
tertinggal di dalam tanah. Contoh: perkecambahan kacang kapri.
1.6 Hipotesis
Perbedaan pencahayaan yang diberikan pada perkecambahan kacang hijau itu untuk
memengaruhi ukuran dan bentuk tubuh kacang hijau karena butuhnya cahaya matahari dan air
adalah factor pendorong pertumbuhan yang bagus bagi tumbuhan.
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini berlangsung selama 7 hari, tanggal 22 Agustus 2021 sampai dengan 29
Agustus 2021. Bertempat di pekarangan rumah Maghfira Anandia.
12.00 BIJI A
10.00 BIJI B
8.00 BIJI C
6.00
4.00 BIJI D
2.00 BIJI E
0.00
1 2 3 4 5 6 7
HARI KE
Berikut data hasil pengamatan kacang hijau yang disimpan di tempat gelap (tidak terkena
sinar matahari)
BIJI A
20.00
BIJI B
15.00
BIJI C
10.00
BIJI D
5.00
BIJI E
0.00
1 2 3 4 5 6 7
HARI KE
Berikut data hasil pengamatan kacang hijau yang disimpan dalam kardus (cahaya samping)
0.1
0
0,6 3,5 5,0 10,5 12,6 14,1 16,5
20.00 BIJI A
15.00 BIJI B
10.00 BIJI C
5.00 BIJI D
0.00 BIJI E
1 2 3 4 5 6 7
HARI KE
3.2 Variabel
1.Variabel kontrol yaitu variable yang dibuat sama oleh peneliti. Dalam hal ini yang menjadi
variabel kontrol yaitu kecambah kacang hijau, kondisi dan ukuran aqua gelas, intensitas
cahaya, suhu, dan kelembaban.
2.Variabel bebas atau variabel manipulative yaitu variabel yang sengaja dibuat tidak sama oleh
peneliti.
Yang menjadi variabel bebas adalah volume air yang diberikan pada biji kacang hijau.
3.Variabel terikat atau variabel respon adalah variabel yang terjadi akibat perlakuan variabel
bebas. Yang menjadi variabel terikat adalah panjang batang kacang hijau.
3.3 Pembahasan
Pertumbuhan Kacang Hijau Ditempat yang Terkena Sinar Matahari
Pada keadaan ini, kacang hijau mendapat cahaya dengan intensitas yang sangat besar, akibatnya
pertumbuhan kacang hijau akan lambat, karena sebagian besar hormon auksin terurai oleh sinar
matahari. Dari data diperoleh rata-rata panjang batang kecambah 3,0 cm. Statistik ini paling
rendah dari semua data yang ada, yang berarti pertumbuhan kecambah kacang hijau di tempat
terang adalah yang paling lambat. Tiga objek tidak tumbuh, hal ini mungkin disebabkan oleh
biji yang rusak atau mungkin juga hormon auksin yang tidak bekerja sama sekali akibat
kelebihan cahaya. Apabila tanaman ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari, maka
kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada yang ditempatkan pada tempat yang tidak terkena
sinar matahari. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju
pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek,
tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar
dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
Dari data di atas dapat dilihat bahwa rata-rata panjang batang kecambah di tempat dengan
intensitas cahaya rendah adalah 7,0 cm. Pada tempat yang gelap, kacang hijau tidak
mendapatkan cahaya matahari sama sekali, akibatnya hormon auksin yang terdapat pada biji
kacang menjadi sangat aktif dan bekerja secara optimal. Hal itu menyebabkan pertumbuhan
kacang hijau menjadi sangat cepat namun kurang merata. Sehingga batangnya lemah.
Pertumbuhan kecambah pada tempat gelap paling cepat diantara tempat-tempat lain.
Pertumbuhan kacang hijau ditempat gelap cenderung bengkok tetapi batangnya sangat kuat dan
warnanya hijau, karena mendapatkan cahaya yang cukup untuk fotosintesis.
Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan
sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya
matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang
gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang.
Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan
kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak
sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning
(etiolasi).
Dari percobaan ini, pertumbuhan kacang hijau bisa dibilang tidak terlalu lama dan tidak terlalu
cepat, serta pertumbuhan nya yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek. Namun, hasil
yang diperoleh adalah warna tumbuhan yang kekuningan dan kurang segar. Kacang hijau yang
kurang maksimal mendapatkan cahaya matahari, mengakibatkan hormon auksin yang terdapat
pada biji kacang menjadi kurang aktif dalam bekerja secara optimal. Hal itu menyebabkan
pertumbuhan kacang hijau menjadi lumayan cepat namun kurang merata. Sehingga batangnya
lemah. Pertumbuhan kecambah pada tempat yang kurang mendapatkan cahaya matahari
lumayan cepat diantara perkecambahan yang terkena matahari. Pertumbuhan kacang hijau
ditempat ini, cenderung bengkok tetapi batangnya sangat kuat dan warnanya kuning, karena
mendapatkan cahaya yang cukup untuk fotosintesis.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
Cahaya mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau. Cahaya
memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi. Sehingga
menyebabkan kacang hijau di tempat gelap mengalami etiolasi. Selain cahaya, air juga
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan.
Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Proses perkecambahan adalah proses awal dari pertumbuhan suatu tanaman.
Faktor-faktor seperti air, tanah, udara dan hormon tentu sangat mempengaruhi pertumbuhan
kecambah. Hal ini dapat kita amati dari hasil praktikum diatas, dimana tanaman kacang
merah dan jagung yang disimpan di tempat gelap memiliki perbedaan karakteristik dengan
tanaman yang disimpan di bawah sinar matahari. Namun, perbedaan tersebut tidak membuat
tanaman yang diletakkan di tempat gelap dapat dikategorikan sebagai tanaman dengan
pertumbuhan yang baik. Seperti yang telah dijabarkan diatas, sifat-sifat tanaman yang
mengalami etiolasi cenderung kurang sehat karena terlihat pucat, kurus dan hampir tidak
memiliki daun. Tanaman ini juga memiliki batang yang lebih panjang karena hormon auksin
yang berada pada ujung batangnya tidak dirusak oleh sinar matahari. Meski begitu, cahaya
tetap dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Faktor-faktor eksternal lain
pun harus diperhatikan dengan baik apabila tanaman ingin tumbuh dan berkembang secara
maksimal.
4.2 Saran
1.Sebaiknya letakkan tanaman di tempat yang cukup terkena cahaya pada
siang hari. Lalu pindahkan tanaman ke tempat yang agak gelap pada malam
hari (misal, dijauhkan dari lampu). Hal ini berguna untuk menyeimbangkan
proses fotosintesis dan proses pertumbuhan tanaman.
2.Jangan menutup biji tanaman dengan tanah ataupun pupuk. Hal ini dapat
menyebabkan biji tidak tumbuh.
3.Usahakan tidak menyiram tanaman pada siang hari karena dapat merusak tanaman tersebut.
Begitupun apabila tanaman disiram pada malam hari, tanaman akan cepat busuk. Waktu ideal
untuk menyiram tanaman adalah pagi dan sore hari. Siramlah dengan air secukupnya.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
http://heraazahara.blogspot.com/2013/08/laporan-pengaruh-
cahaya-terhadap.html?m=1
https://nyanyadaily.blogspot.com/2019/09/laporan-penelitian-pengaruh-
cahaya.html?m=1
http://megalidiarani.blogspot.com/2015/06/laporan-ilmiah.html?m=1
http://hilmantao.blogspot.com/2017/06/laporan-penelitian-pertumbuhan-
dan.html?m=1
https://academia.co.id/laporan-praktikum-perkecambahan-biji-kacang-hijau/
https://imaairana.wordpress.com/pengaruh-intensitas-cahaya-terhadap-
pertumbuhan-kacang-hijau/
https://123dok.com/document/q51n1kry-laporan-praktikum-kacang-hijau-dengan.html