Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Masalah Penelitian
Oleh : Kelompok 3
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
MASALAH PENELITIAN
Konsep identifikasi masalah (problem identification) adalah proses dan hasil pengenalan
masalah atau inventarisasi masalah. Dengan kata lain, identifikasi masalah adalah salah satu
proses penelitian yang boleh dikatakan paling penting di antara proses lain. Masalah penelitian
(research problem) akan menentukan kualitas suatu penelitian, bahkan itu juga menentukan
apakah sebuah kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara umum bisa
ditemukan lewat studi literatur atau lewat pengamatan lapangan (observasi, survey, dsb).
Masalah penelitian dapat diartikan sebagai suatu persoalan atau kesenjangan yang mungkin
dapat menuntun peneliti untuk mencari jawaban atau solusinya. Adanya kesenjangan tersebut
menimbulkan pertanyaan lebih lanjut, yaitu mengapa kesenjangan terjadi, dan dari pertanyaan
inilah permasalahan penelitian dapat dikembangkan. Sehingga, adanya suatu kondisi problematik
tertentu, menandakan suatu penelitian dapat dikembangkan, yaitu:
1. Adanya kesenjangan dari yang seharusnya (teori maupun fakta empirik temuan penelitian
terdahulu) dengan kenyataan sekarang yang dihadapi.
2. Dari kesenjangan tersebut dapat dikembangkan pertanyaan, mengapa kesenjangan itu terjadi.
3. Pertanyaan tersebut memungkinkan untuk dijawab, dan jawabannya lebih dari satu
kemungkinan
1. Sebagai bentuk dorongan dari suatu kegiatan dari penelitian untuk menjadi penyebab suatu
kegiatan penelitian terjadi untuk dilakukan.
2. Perumusan dapat dilakukan dengan pengembangan sehingga mendapatkan wawasan baru.
3. Tahu apa saja yang harus dibahas, apa saja yang harus diselesaikan sehingga menjadi suatu
karya, hasil ataupun wawasan baru.
4. Mempermudah untuk menentukan mana saja yang harus diprioritaskan dan mana yang hanya
akan menjadi bagian pelengkap.
Masalah penelitian merupakan masalah atau isu yang menuntun pada keharusan
dilaksanakannya penelitian tersebut. Masalah ini bisa muncul dari berbagai sumber. Hal-hal
yang dapat dipermasalahkan dalam penelitian adalah masalah atau peluang, dimana
pendefinisiannya harus jelas baik keluasannya maupun kedalamannya. Masalah diartikan
sebagai suatu situasi dimana suatu fakta yang terjadi sudah menyimpang dari batas-batas
toleransi yang diharapkan. Sedangkan peluang merupakan suatu kondisi eksternal yang
menguntungkan jika dapat diraih dengan usaha-usaha tertentu, tetapi juga dapat menjadi
ancaman bila peluang itu dapat dimanfaatkan oleh pesaing.
Berbagai sumber, dari mana permasalahan penelitian dapat digali, diidentifikasi dan
dikembangkan, antara lain dari:
1. Pengalaman Pribadi
Setiap orang dapat mengidentifikasi secara unik masalah dari pengalaman pribadinya
dalam keseharian, juga pengalaman akademik selama belajar, dan mengerjakan tugas
ataupun laporan.
2. Lanjutan atau Perluasan Penelitian
Peneliti dapat mengambil permasalahan penelitian dari hasil penelitian sebelumnya, yang
biasanya tercantum pada saran untuk mengembangkan atau melanjutkan penelitian
tersebut.
3. Sumber Kepustakaan: buku Teks, Jurnal, Laporan Penelitian
Membaca buku teks, jurnal maupun laporan penelitian, selain dapat memperkaya
khasanah pengetahuan, juga dapat dijadikan sebagai sumber bahan identifikasi masalah
yang memberi rekomendasi untuk melakukan penelitian lanjutan.
4. Forum Pertemuan Ilmiah dan Diskusi
Hasil pertemuan ilmiah dan diskusi dengan orang yang lebih berpengalaman atau para
pakar di bidangnya dapat membuka wawasan dan pandangan lain untuk memperoleh
identifikasi masalah yang direncanakan sebagai bahan untuk menyusun skripsi atau tesis.
5. Observasi atau pengalaman langsung dalam praktek
Hasil observasi dan pengalaman langsung juga merupakan sumber yang masalah yang
potensial dijadikan dalam merencanakan suatu penelitian.
6. Perubahan Paradigma dalam pendidikan
Paradigma pendidikan yang selalu berubah dan berkembang dari masa ke masa dalam
berbagai hal seperti kurikulum, media dan metode pembelajaran dapat dijadikan sumber
berbagai identifikasi masalah untuk penelitian.
7. Fenomena Pendidikan dalam kelas, luar kelas dan di Masyarakat
Fenomena pendidikan yang terjadi baik dalam kelas, luar kelas maupun dalam
masyarakat dapat mendorong peneliti untuk menjadikannya sebagai sumber masalah
yang dapat diangkat dalam suatu penelitian.
8. Deduksi dari teori
Terdapatnya deduksi dari teori yang sudah ada ataupun merupakan cabang studi yang
sedang dikembangkan.
Menurut Margono (2010: 54), Masalah adalah kesenjangan antara harapanakan sesuatu
yang seharusnya ada (das sollen) dengan kenyataan yang ada (den sein). Misalnya,
kesenjangan antara luapan jumlah lulusan SMTA (das sein) dengan harapan akan
kemampuan perguruan tinggi menampung lulusanitu (das sollen). Untuk meningkatkan
kemampuan melihat sesuatu masalahyang perlu diteliti, ia harus giat mencari masalah dari
sumber-sumbernya:
1. Bacaan
Seseorang penenliti harus rajin membaca, terutama jurnal-jurnal penelitian atau
laporan penelitian. Pada umumnya penelitian ilmiah jarang menjawab per-masalahan
dengan tuntas. Bahkan suatu penelitianitu memberi rekomendasi untuk diteliti lebih
lanjut.
Bacaan yang telah dijadikan sumber masalah, misalnya berupa buku.Buku yang
menuat generalisasi dari teori-teori pendidikan bahasa dapatdijadikan acuan dalam
penetapan masalah. Teori yang berupa prinsip- prinsip umum dapat diaplikasikan dalam
masalah penelitian yang lebihspesifik. Teori ini menjadi sumber masalah yang akan
dibuktikankebenarannya melalui penelitian secara empiris.
2. Pertemuan Ilmiah
Masalah dapat diperoleh melalui pertemuan-pertemuan ilmuah, misalnyadiskusi,
seminar, lokakarya, dan konferensi. Dari pertemuan ilmiahtersebut dapat muncul
berbagai ide penelitian dan permasalahan actual,yang memerlukan pemecahan melalui
penelitian. Peserta-peserta seminar, diskusi dan pertemuan ilmiah membawamakalah-
makalah yang memecahkan permasalahan menurut bidangnyamasing-masing. Mungkin
saja masalah itu perlu diteliti pula dari segiilmu lain
3. Pernyataan Pemegang Kekuasaan (Otoritas)
Orang yang mempunyai otoritas ilmu, yaitu yang memiliki kepakaran,komitmen,
dan kekondidtenan atas suatu ilmu. Orang yang memiliki otoritas ini menjadi figur atau
panutan orang-orang yang memiliki ilmu dibawahnya. Sesuatu yang diungkapkan oleh
pemegang otoritas ini dapat bersifat formal dan nonformal.
4. Pengamatan Sekilas
Pengamatan yang dilakukan seseorang secara tidak direncanakan atausecara sepintas
dapat melahirkan permasalahan yang sangat kaya.Melalui pengamatan, seseorang dapat
mengenal kondisi aktual dilapangan yang dapat dijadikan permasalahan penelitian yang
pemecahannya berguna untuk diimplementasikan sesuai dengan keadaanterkini.
5. Pengalaman Individual atau Kelompok
Pengalaman seseorang atau sekelompok orang yang didapat sepanjang waktu
tertentu dapat memunculkan permasalahan yang dapat diiddentifikasi sebagai
permasalahan penelitian. Seseorang akan mengenali suatu permasalahan dari aktivitas
rutin dan intensif. Di tempat-tempat bekerja, seseorang dapat melihat secara
langsung,mengalami langsung berbagai perostiwa. Pengalaman ini tidak selamanya
berdampak positif, tetapi adakalanya berdampak tidak seperti yang diharapkan. Ini dapat
dijadikan sebagai permasalahan penelitian berdasarkan data faktual.
6. Perasaan atau Ilham
Dalam benak seorang peneliti yang sudah berpengalaman, mungkin tiba-tiba muncul
suatu pertanyaan yang mendorong melakukan penelitian. Permasalahan ini amat menarik
dan akan memberi pengetahuan baru. Maka, dapat disimpulkan kriteria untuk
mempermasalahkan sesuatu persoalan di dalam penelitian, yaitu:
a. Masalah itu penting dan berguna dipecahkan.
b. Ada kemapuan untuk memecahkan masalah itu.
c. Masalah itu menarik untuk dipecahkan.
d. Hasil pemecahan masalah menambah pemahaman dan pengetahuan.
e. Dapat dikumpulkan data-data yang cukup.
f. Permasalahan dapat dibatasi.
7. Laporan hasil penelitian
Banyak intuisi yang memiliki lembaga penelitian atau perpustakaan sebagai sumber
informasi dari penelitian-penelitian yang telah dilakukanoleh intuisi tersebut. Di samping
itu jurnal-jurnal penelitian merupakan laporan hasl-hasil penelitian yang mutakhir, yang
dapat pula dijadikan sumber masalah penelitian. Melalui internet, informasi mengenai
materi penelitian dalam jurnal dapat dengan mudah didapat. Biasanya, dalam sebuah
laporan penelitian atau jurnal terdapat rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut yang
berkeitan dengan penelitian itu. (Syamsuddin& Damaianti, 2011: 46).
Menurut Fraenkel dan Wallen dalam (Sugiyono, 2018) mengemukakan bahwa masalah
penelitian yang baik adalah:
a. Masalah harus feasible, masalah tersebut harus dapat dicarikan jawabannya melalui
sumber yang jelas, tidak banyak menghabiskan dana, tenaga dan waktu.
b. Masalah harus jelas, semua orang memberikan persepsi yang sama terhadap masalah
tersebut.
c. Masalah harus signifikan, jawaban atas masalah itu harus memberikan kontribusi
terhadap pengembangan ilmu dan pemecahan masalah kehidupan manusia.
d. Masalah bersifat etis, tidak berkenaan dengan hal-hal yang bersifat etika, moral,
nilai-nilai keyakinan dan agama.
Secara hierarkis suatu permasalahan atau pertanyaan penelitian dimulai dari pertanyaan
yang lebih umum kemudian menukik ke pertanyaan yang sifatnya lebih khusus. Cooper dan
Schindler (2014) membedakan hierarki pertanyaan menjadi 4 tingkatan yaitu sebagai berikut:
1) Pertanyaan Akuntansi
Adalah pertanyaan yang mencerminkan suatu keputusan yang harus dibuat seorang
akuntan dan merupakan masalah yang menyebabkan penelitian dilakukan. Suatu
pertanyaan yang menunjukkan pertanyaan terkait akuntansi, seperti “Mengapa terjadi
kesalahan pencatatan pada laporan posisi keuangan (neraca)?”
2) Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian (research question) yaitu suatu pertanyaan yang menekankan pada
fakta dan pengumpulan informasi. Pertanyaan penelitian merupakan pertanyaan
manajemen yang lebih spesifik yang harus dijawab, yakni yang menyatakan tujuan studi
penelitian bisnis. Proses penelitian yang menjawab pertanyaan yang lebih spesifik ini
dapat memberikan informasi yang diperlukan manajer untuk membuat keputusan yang
dia hadapi. Misalnya, terkait dengan suatu bank terbesar dan tertua yang beberapa tahun
belakangan tidak mengalami peningkatan keuntungan, maka dari pertanyaan manajemen
mengenai “bagaimana meningkatkan keuntungan?” dapat diajukan pertanyaan penelitian
sebagai berikut: “apakah bank harus memposisikan dirinya sebagai lembaga yang modern
dan progresif (dengan perubahan yang sesuai dalam layanan dan kebijakan) atau
mempertahankan citranya sebagai yang tertua dan yang paling dapat diandalkan di
kota?”.
3) Pertanyaan Investigatif
Pertanyaan investigatif merupakan pernyataan yang harus dijawab peneliti untuk dapat
menanggapi pernyataan umum secara memuaskan. Tujuannya adalah untuk mengambil
pertanyaan penelitian yang lebih umum dan merincinya menjadi pertanyaan–pertanyaan
yang lebih rinci. Pertanyaan investigatif terkait dengan pertanyaan penelitian tersebut
diatas dapat diajukan:
1. Bagaimana kedudukan masyarakat berkaitan dengan jasa keuangan dan
pemanfaatannya?
a. Jasa-jasa keuangan khusus apa yang dipakai?
b. Sejauh mana berbagai jasa sedemikian menarik?
c. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi seseorang untuk menggunakan
jasa tertentu?
2. Bagaimana posisi persaingan bank tersebut?
a. Bagaimana pola geografis dari nasabah-nasabahnya?
b. Sejauh mana masyarakat tahu mengenai usaha-usaha promosi yang
dilakukan oleh bank?
c. Bagaimana pertumbuhan dalam jasa-jasa bila dibandingkan dengan
lembaga-lembaga saingannya?
4) Pertanyaan Pengukuran
Pertanyaan pengukuran (measurement question) adalah pertanyaan aktual yang
digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Pertanyaan
pengukuran dalam survei pertanyaan-pertanyaan pengukuran adalah pertanyaan yang
sebenarnya diajukan kepada responden. Pertanyaan-pertanyaan ini muncul dalam
kuesioner. Contoh: bagaimana penilaian anda terhadap kualitas dan harga produk A?
DAFTAR PUSTAKA
Mahdiyah. 2016. Studi Mandiri dan Seminar Proposal Penelitian. Cetakan 2 Edisi 1. Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka.
Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Syamsuddin dan Damaianti. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Radjab, Enny., dan Andi Jam’an. (2017). Metodologi Penelitian Bisnis. Makassar: Lembaga
Perpustakaan dan Penerbitan Muhammadiyah Makassar.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Cooper, Donald R., & Pamela S. Schindler. (2014). Business Research Methods, (12th ed). USA:
McGraw-Hill