Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MAKALAH

ALAT-ALAT PEMINDAH BAHAN

Oleh :
Nama : Jimmy Wahyudi
NIM : D021191044
SISTEM PERANCANGAN MESIN B

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Di dalam industri, berbagai macam bahan digunakan baik sebagai bahan baku
maupun produk yang dihasilkan, baik itu berupa gas, cairan maupun padatan. Bahan-
bahan itu perlu diangkut menggunakan sebuah mekanisme karena kadangkala merupakan
bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi
untuk mengangkut bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga
manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja
dari karyawan.

Ada berbagai macam jenis transportasi di dunia industry, salah satunya adalah
transportasi padat yaitu system transportasi yang digunakan untuk mengangkut bahan-
bahan yang berupa padatan, baik bahan baku maupun produk. Istilah yang sering
digunakan untuk transportasi padat adalah conveying (pengangkutan). Pengangkutan dari
unit produksi satu ke yang lainnya dapat menggunakan alat conveyor, elevator dan lain-
lain. Suatu proses pemindahan barang atau material merupakan proses yang memerlukan
ketepatan dan ketelitian yang memerlukan alat bantu untuk mempermudah proses
pengerjaan yaitu berupa conveyor yang berfungsi untuk menghantarkan barang atau
material dari proses satu ke proses selanjutnya.

Conveyor berasal dari kata “convoy” yang artinya berjalan bersama dalamsuatu
grup besar. Conveyor dapat mengangkut suatu barang dalam jumlah besardan dapat
mengatasi jarak yang diberikan. Conveyor telah banyak dipakai industridi seluruh dunia
untuk menghemat waktu dalam mencapai jarak pengangkutan serta menghemat tenaga
manusia.
Alat yang paling sering digunakan dalam system transportasi padat adalah
conveyor. Pemilihan mesin pemindah bahan yang sangat penting dalam operasional,
karena pemindahan bahan merupakan salah satu kegiatan yang memiliki persentase
cukup besar dalam kegiatan produksi. Oleh karena itu pemindahan bahan harus dilakukan
secara efektif dan efisien, salah satunya dengan pemilihan mesin dan peralatan
pemindahan bahan yang tepat. Pemilihan mesin pemindahan yang tepat memerlukan
pertimbangan, salah satunya faktor teknis antara lain, Jenis dan sifat bahan yang akan
ditangani, kapasitas perjam yang dibutuhkan, arah dan jarak perpindahan, cara menyusun
muatan (pada tempat asal, akhir, dan antara), karakteristik proses produksi yang terlibat
dalam pemindahan muatan, kondisi lokal yang spesifik, dan jangka waktu penggunaan
alat.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Dalam makalah kali ini, terdapat beberapa rumusan masalah yang akan dibahas,
yaitu :
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konveyor beserta klasifikasinya?
b. Bagaimana Prinsip Kerja, Karakterisitik serta Kelebihan dan Kekurangan dari
masing-masing Konveyor ? beserta gambarnya!

1.3. TUJUAN

Adapun tujuan yang ingin diraih pada pembuatan makalah kali ini adalah :

a. Untuk melengkapi salah satu tugas pada mata kuliah Sistem Perancangan
Mesin. Serta diharapakan agar nantinya makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembacanya.
b. Untuk mengetahui apa yang dimaksu dengan konveyor beserta apa saja
klasifikasinya.
c. Untuk mengetahui bagaimana Prinsip Kerja, Karakterisitik serta Kelebihan dan
Kekurangan dari masing-masing Konveyor.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN dan KLASIFIKASI KONVEYOR

Konveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan


barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Konveyor banyak dipakai di industri untuk
transportasi barang yang jumlahnya sangat banyak dan berkelanjutan. Dalam kondisi
tertentu, Konveyor banyak dipakai karena mempunyai nilai ekonomis dibanding
transportasi berat seperti truk dan mobil pengangkut. Jenis Konveyor membuat
penanganan alat berat tersebut / produk lebih mudah dan lebih efektif. Banyak
konveyorrol dapat bergerak secepat 75 kaki / menit. Konveyor dapat memobilisasi barang
dalam jumlah banyak dan kontinyu dari satu tempat ke tempat lain. Perpindahan tempat
tersebut harus mempunyai lokasi yang tetap agar sistem conveyor mempunyai nilai
ekonomis. Kelemahan sistem ini adalah tidak mempunyai fleksibilitas saat lokasi barang
yang dimobilisasi tidak tetap dan jumlah barang yang masuk tidak kontinyu. Banyak
sekali macam jenis dan kateristik conveyor untuk keperluan banyak macam proses
produksi. Sebelum memutuskan untuk mendesain suatu conveyor. Sebelumnya harus
dipahami terlebih dahulu bagaimana alur proses produksi yang nantinya akan dilewati
conveyor, serta tipe produk atau bentuk barang yang akan melewati Konveyor. Pemilihan
alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain tergantung pada:
1. Kapasitas material yang ditangani

2. Jarak Pemindahan material

3. Arah pengangkutan : horizontal, vertikal dan inklinasi

4. Ukuran (size), bentuk (shape), dan sifat dari material (properties)


Secara umum Conveyor diklasifikaikan sebagai berikut :
1. Belt Conveyor

2. Bucket Conveyor

3. Screw Conveyor

4. Chain Conveyor

5. Roller Conveyor

6. Pneumatic Conveyor

7. Gravity Conveyor
Namun di sini, penulis akan membatasi penjelasan dari klasifikasi conveyor itu
sendiri yang mana nantinya akan dijelaskan hingga roller conveyor saja.

2.2 PRINSIP KERJA, KARAKTERISITIK SERTA KELEBIHAN DAN


KEKURANGAN dari MASING-MASING KONVEYOR
2.2.1 BELT CONVEYOR

Belt Conveyor pada dasarnya merupakan peralatan yang cukup sederhana.


Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda
padat.Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai
jenis bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung
dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan
yang panas,sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.

Fungsi belt conveyor adalah untuk mengangkut berupa muatan satuan


(unitload) atau muatan curah (bulk load) dengan kapasitas yang cukup besar,
dansesuai dengan namanya maka media yang digunakan berupa ban
(Anonim1,2010). Prinsip kerja belt conveyor dipakai untuk memindah material
baik satuan atau bulk curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama
yang terhubung dengan drum atau yang disebut Pulley (Mubaraq, 2010). Yang
dimaksud dengan bulk material adalah material yang berupa butir-butir, bubuk
atau serbuk, misalnya pasir, semen dan lain-lain.

Gambar 2.1 Belt Conveyor

PRINSIP KERJA BELT CONVEYOR


Belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan atau bulk
curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang terhubung dengan
drum atau dulu disebut Pulley, pulley inilah yang yang diselubungi oleh belt yang
lebarnya sama dengan pully tersebut dan panjangnya belt menyesuai dengan
kebutuhan atau kapasitas angkut serta jarak angkut material tersebut. Jika motor
dijalankan maka pulley akan ikut berputar seiring motor hingga belt yang
menyelubungi ikut bergerak tertarik kearah putaran drum atau pully tersebut.
Motor head atau tail: motor head adalah pengerak utama, sedangkan tail biasanya
paling ujung atau ekor dari unit Belt conveyor dimana material di pindahkan tanpa
penngerak. Roller adalah bagain dari belt conveyor yang berfungsi untuk
mensupport belt yang berjalan, tidak memakai pengerak, bergerak hanya karena
gesekan belt yang berjalan diatasnya. Roller ini disupport oleh rangka dari struktur
belt conveyor secara umum. Roller ini menopang beban belt yang membawa
material diatasnya.
KARAKTERISTIK BELT CONVEYOR
Karakteristik dan performance dari belt conveyor adalah:
a. Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut
maksimum 18°.

b. Dapat bergerak naik dan turun.

c. Kapasitasi Tinggi.

d. Serba guna

e. Perawatan mudah

f. Dapat beroperasi secara continiue

g. Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m

KELEBIHAN & KEKURANGAN BELT KONVEYOR

Kelebihan :

1. Fleksibel dalam penggunaan, bisa datar / miring


2. Desain sederhana
3. Tingkat kebisingan rendah
4. Proses kontinyu
5. Mampu membawa beban berkapasitas besar
6. Daya yang dibutuhkan kecil
7. Bisa diatur kecepatan sabuk shg didapatkan material yg dipindahkan
perjamnya
Kekurangan :

1. Kemiringan terbatas ( < 15 – 20 ° )


2. Hanya bisa dipasang lurus
3. Perawatan mahal
4. Sabuk rentan rusak
2.2.2 BUCKET CONVEYOR
Bucket conveyor Bucket conveyor merupakan sebuah conveyor dimana
untuk mengangkut material yang akan diangkut bucket ( ember). Mesin bucket
conveyor ini digunakan untuk mengangkut material dalam bentuk butiran
(butiran) terutama untuk posisi vertikal atau sudut kemiringan conveyor yang
ekstrim. Logikanya jika untuk memindahkan biji bijian dalam posisi vertikal
tidak akan memungkinkan jika menggunakan sabuk biasa karena butirannya akan
jatuh ke bawah, sebagai solusinya adalah diangkut menggunakan ember (bucket)
Belt Conveyor, scraper maupun apron conveyor mengangkut material
dengan kemiringan yang terbatas. Belt conveyor jarang beroperasi pada sudut
yang lebih besar dari 15-20° dan scraper jarang melebihi 30 derajat. Sedangkan
kadangkala diperlukan pengangkutan material dengan kemiringan yang curam.
Untuk itu dapat digunakan Bucket Elevalor. Secara umum bucket elevator terdiri
dari timba -timba (bucket) yang dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak.
Timba -timba (bucket) yang digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai dengan
fungsinya masing-masing. Bentuk - bentuk dari timba -timba (bucket) dapat dibagi
atas :
1. Minneapolis Type
Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia, dipergunakan untuk mengangkut
butiran dan material kering yang sudah lumat.
2. Buckets for Wet or Sticky Materials
Bucket yang lebih datar, dipergunakan untuk mengangkut material yang
lengket.
3. Stamped Steel Bucket for Crushed Rock
Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan -bongkahan besar dan material
yang berat.
Gambar 2.2 Bucket Conveyor

PRINSIP KERJA BUCKET

Prinsip kerja dari alat ini adalah memindahkan bahan secara vertikal dengan
meletakkan bahan pada ember-ember (bucket) yang dikaitkan dengan rantai atau
sabuk dengan jarak tertentu yang berputar pada pulley sehingga bucket dapat
bergerak secara vertikal, Atau dapat juga bucket conveyor ini adalah alat
transportasi padatan yang bekerja secara vertikal yang terdiri dari satu belt atau
sepasang rantai yang berputar pada 2 roda atas dan bawah; ember-ember atau
bucket yang terpasang pada belt atau rantai. Secara umum bucket conveyor terdiri
dari timba-timba (bucket) yang dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak.

KARAKTERISTIK BUCKET CONVEYOR

1. Bucket terbuat dari baja.

2. Bucket digerakkan dengan rantai.

3. Biaya relatif murah.

4. Rangkaian sederhana.

5. Dapat digunakan untuk mengangkut bahan bentuk bongkahan.


6. Kecepatan sampai dengan 100 ft/m.

7. Kapasitas kecil 100 ton/jam.

KELEBIHAN & KEKURANGAN BUCKET CONVEYOR

Kelebihan :

1. Dapat memindahkan bahan secara vertikal dengan kemiringan yang


curam / tegak lurus sampai 50 m.

2. Lebih aman, lebih beragam penggunaannya, variasi kapasitas yang lebih


luas dan beragam.

3. Konstruksi mesin yang sederhana.

4. Dapat mengangkut bahan yang berbentuk bongkahan.

5. Harga murah karena pemakaian energi kecil.

6. Dapat digunakan utk macam-macam material (kering, lengket atau


basah).

Kekurangan :

1. Investasi mahal.

2. Kecepatan rendah.

3. Bahan yang diangkut bisa saja jatuh ke bawah.

4. Tidak bisa digunakan untuk jalur berbelok

5. Kebersihan bahan yang diangkut tdk terjaga.


2.2.3 SCREW CONVEYOR

Screw conveyor berbentuk seperti sekrup bisa tunggal / ganda yg berputar


pada poros, sehingga material akan terangkut melewati celah sekrup dan dibawa
ke ujung. Jenis konveyor ini paling tepat untuk mengangkut bahan padat berbentuk
halus atau bubur. Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin
mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini
disebut disebut flight.

Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan


murah, biasanya konveyor tersebut itu disusun dari konveyor-konveyor pendek.
Sepasang konveyor pendek disatukan dengan sebuah penahan yang disebut hanger
dan disesuaikan pasangan pilinannya. Tiap konveyor pendek mempunyai standar
tertentu sehingga dapat dipasang dengan konveyor pendek lainnya, yaitu dengan
cara memasukkan salah satu poros sebuah konveyor ke lubang yang terdapat pada
poros konveyor yang satunya lagi.

Wadah konveyor biasanya terbuat dan lempeng baja , panjang sebuah


wadah antara 8, 10 dan 12 ft. Tipe wadah yang paling sederhana hanya bagian
dasarnya, yang berbentuk setengah lingkaran dan terbuat dari baja, sedangkan sisi-
sisi lurus lainnya terbuat dari kayu. Untuk mendapatkan sebuah wadah
yang panjang, wadah-wadah pendek disusun sehingga sesuai dengan panjang
konveyor. Menunjukkan wadah yang lebih rumit yang konstruksinya
semuanyaterbuat dari besi
Gambar 2.3 Screw Conveyor

PRINSIP KERJA

Pada umumnya srew conveyor dipakai untuk mengangkut bahan secara


horizontal. Namun bila diinginkan dengan elevasi tertentu bisa juga dipakai
dengan mengalami penurunan kapasitas 25-45% dari kapasitas horisontalnya.
Elevasi 100 terjadi penurunan kapasitas 15%, Elevasi 150 terjadi penurunan
kapasitas 20% dan Elevasi 200 terjadi penurunan kapasitas 40%.

Alat ini terdiri dari baja yang memiliki spiral atau helical fin yang tertancap
pada shaft dan berputar dalam suatu saluran berebentuk U (through) tanpa
menyentuhnya sehingga helical fin mendorong material ke trough. Shaft
digerakkan oleh motor gear. Conveyor dibuat dengan ukuran panjang 8-12 ft yang
dapat bersatu untuk memperoleh panjang tertentu. Diameternya bervariasi dari 3
sampai 24 in.
Saluran (through) berbentuk setengah lingkaran dan disangga oleh kayu
atau baja. Pada akhir ulir biasanya dibuat lubang untuk penempatan as dan drive
end yang kemudian dihubungkan dengan alat penggerak. Elemen screw conveyor
disebut flight. Bentuknya helical atau dengan modifikasi tertentu. Untuk helicoids
flight bentuknya berupa pita memanjang dan dengan alat penyangga pada masing-
masing belitan dan berakhir pada as sentral. Screw conveyor memerlukan sedikit
ruangan dan tidak membutuhkan mekanik serta membutuhkan biaya yang sedikit.
Material bercampur saat melewati conveyor.

KELEBIHAN & KEKURANGAN SCREW CONVEYOR

Kelebihan :

1. Biaya sedikit

2. Efisien tempat

3. Fleksibel utk horizontal atau kemiringan (namun tdk tajam)

4. Bisa digunakan utk material panas, berdebu dan lengket

5. Memungkinkan pengeluaran bahan pada semua titik pada sekrup di


casing

6. Perawatan mudah

7. Desain sederhana

Kekurangan :

1. Timbul gesekan antara bahan dg sekrup shg konsumsi daya tinggi

2. Kapasitas rendah

3. Terbatas utk material curah


2.2.4 CHAIN CONVEYOR

Chain conveyor adalah conveyor dimana rantainya tidak terputus dari jenis
seluruh konveyor yang melakukan tarikan dari unit penggerak daripada beberapa
hasil pembawa beban untuk transport. Konveyor rantai terutama cocok untuk
sistem konveyor yang membutuhkan penutupan sempurna untuk menahan debu,
seksi penyilangan kecil, kemampuan penahanan atau pengisian berlipat sedang,
kombinasi horizontal dan garis edar vertikal, penanganan material pada temperatur
tinggi tetapi membutuhkan keamanan yang diperbaiki oleh pabrik.

Pada banyak industri, pengunaan konveyor rantai telah berkurang selama


30 tahun yang lalu karena dipertimbangkan pada pemiliharaan tinggi yang
tidak pantas. Banyak masalah yang dihadapi meskipun demikian disebabkan oleh
ketidak cukupan engineering dan atraksi ekonomi besar penawaran rendah. Hal ini
terlihat begitu sederhana untuk pembuat baja kecil untuk merakit sistem konveyor
rantai yang menggunakan komponen standar murah. Sistemk onveyor yang dibuat
dengan baik dengan komponen kwalitas tinggi terbuatdari baja logam campuran
yang diperlakukan panas atau tuangan yang tidak pasti murah.

Gambar 2.4 Chain Conveyor


Chain conveyor dapat dibagi atas beberapa jenis conveyor, yaitu :

1. Scraper Conveyor
2. Apron Conveyor
3. Bucket Conveyor
4. Bucket Elevator

Keempat jenis elevator tersebut pada dasarnya menggunakan rantai sebagai


alat bantu untuk menggerakkan material.Chain konveyor memanfaatkan
pengaturan rantai powered terus menerus, membawa serangkaian liontin tunggal.
Susunan rantai digerakkan oleh motor, dan bahan tersuspensi pada liontin yang
disampaikan.Chain conveyor terutama digunakan untuk mengangkut beban
unit berat, misalnya palet, kotak grid, dan wadah industri. Konveyor ini bisa rantai
tunggal atau ganda untai dalam konfigurasi. Muatan diposisikan pada
rantai,gesekan menarik beban ke depan.

PRINSIP KERJA

Material/bahan besar dapat dibawa secara langsung pada rantai, pada


pencantelan khusus yang diikatkan pada rantai baik untuk pengangkatan yang
ditekan atau digandeng oleh rantai atau dapat ditekan/ditarik oleh rantai dengan
pencantelan khusus pada rantai. Peralatan haruslah dengan hati-hati ditekankan
pada material terhadap marerial untuk ditangani terutama pada penggetaman.
Program pemeliharaan preventive biasanya dapat menghindari kerusakan tidak
pada waktunya dan interupsi/ gangguan pada proses produksi.

2.2.5 ROLLER CONVEYOR

Roller conveyor ini adalah conveyor yang paling umum digunakan karena
lintasan gerakannya tersusun dari beberapa tabung (roll) yang tegak lurus terhadap
arah lintasannya dimana plat datar yang ditempatkan untuk menambah beban akan
bergerak sesuai dengan arah putaran roll. Roller conveyor ini bisa digerakkan
dengan rantai belt ataupun dengan menggunakan gaya gravitasi tetapi juga harus
diperhitungkan kemiringan maksimumnya.

Roller conveyor merupakan suatu sitem conveyor yang menumpu utama


barang yang ditrasportasikan adalah roller. Roller pada sistem ini sedikit berbeda
dengan roller pada conveyor jenis yang lain. Roller pada sistem conveyor didesain
khusus agar cocok dengan kondisi barang yang ditransportasikan, misal roller
diberi lapisan karet, lapisan anti karat, dll. Sedangkan roller pada sistem jenis yang
lain didesain cocok untuk sabuk yang ditumpunya.

Gambar 2.5 Roller Conveyor

Roller conveyor hanya bisa digunakan memindahkan barang berupa unit


dan tidak bisa memindahkan barang yang berupa unit dan tidak bisa
memindahkan barang berbentuk bulk atau butiran. Unit yang bisa memindahkan
menggunakan roller conveyor juga harus mempunyai dimensi tertentu dan berat
tertentu agar bisa di trasportasikan. Untuk memindahkan barang dalam bentuk
bulk, bulk tersebut harus dikemas terlebih dahulu dalam unit agar disa di
trasportsikan menggunakan sistem ini.
Spesifikasi roller conveyor juga disesuaikan dengan dimensi dan beban unit
yang akan ditrasportasikan. Rancangan sistem roller conveyor harus mampu
menerima beban maksimum yang mungkin terjadi pada conveyor. Selain itu,
desain dimensi sistem juga harus dipertimbangkan agar sesuai dengan dimensi unit
yang akan ditrasportasikan. Dalam beberapa kasus dimensi unit yang lebih lebar
dari dimensi lebar roller masih diperbolehkan.

Jarak antar roller disesuaikan dengan dimensi unit yang akan


ditrasportasikan. Diusahakan jarak antar roller dibuat sedekat mungkin agar
tumpuan beban semakin banyak. Selain itu, dimensi unityang ditrasportasikan
minimal harus ditumpu oleh 7 roller jika kurang dari 7 roller, maka unit tersebut
akan tersendat bahkan bisa jatuh keluar sistem trasportasi roller conveyor.

PRINSIP KERJA ROLLER CONVEYOR

Roller converyon adalah bentuk sabuk konveron yang menggunakan rol-


silinder yang berputar dengan jarak yang sama untuk dapat memindahkan,
Meluncurkan barang di permukaannya. Converyon ini memindahkan material atau
barang ke tempat lain dengan memanfaatkan grafitasi atau dengan menggunakan
motor kecil (mesin) untuk melakukannya.

KARAKTERISTIK ROLLER CONVEYOR

1. Relatif murah dibandingkan konveyor lain yang menggunakan motor.


2. Konstruksinya sederhana.
3. Ringan, Fleksibel dan mudah dipindahkan
4. Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 45º
5. Dapat digunakan untuk bahan yang berukuran besar dan berat.
6. Dapat digunakan untuk mengangkut bahan yang bagian bawahnya tidak
7. Rata.
8. Kapasitas pengangkutan yang besar.
KELEBIHAN & KEKURANGAN ROLLER CONVEYOR

Kelebihan :

1. Relatif murah dibandingkan konveyor lain yang menggunakan motor.


2. Konstruksinya sederhana.
3. Ringan, Fleksibel dan mudah dipindahkan
4. Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 45º
5. Dapat digunakan untuk bahan yang berukuran besar dan berat.
6. Dapat digunakan untuk mengangkut bahan yang bagian bawahnya tidak
rata.
7. Kapasitas pengangkutan yang besar.

Kekurangan :

1. Biaya perawatan tinggi

2. Hanya dapat digunakan untuk 1 arah gerakan


BAB III

KESIMPULAN

Conveyor berasal dari kata “convoy” yang artinya berjalan bersama dalamsuatu
grup besar. Conveyor dapat mengangkut suatu barang dalam jumlah besardan dapat
mengatasi jarak yang diberikan. Conveyor telah banyak dipakai industridi seluruh dunia
untuk menghemat waktu dalam mencapai jarak pengangkutan serta menghemat tenaga
manusia.

Alat yang paling sering digunakan dalam system transportasi padat adalah
conveyor. Pemilihan mesin pemindah bahan yang sangat penting dalam operasional,
karena pemindahan bahan merupakan salah satu kegiatan yang memiliki persentase
cukup besar dalam kegiatan produksi. Oleh karena itu pemindahan bahan harus dilakukan
secara efektif dan efisien, salah satunya dengan pemilihan mesin dan peralatan
pemindahan bahan yang tepat. Pemilihan mesin pemindahan yang tepat memerlukan
pertimbangan, salah satunya faktor teknis antara lain, Jenis dan sifat bahan yang akan
ditangani, kapasitas perjam yang dibutuhkan, arah dan jarak perpindahan, cara menyusun
muatan (pada tempat asal, akhir, dan antara), karakteristik proses produksi yang terlibat
dalam pemindahan muatan, kondisi lokal yang spesifik, dan jangka waktu penggunaan
alat.
DAFTAR PUSTAKA

https://suryadi040988.wordpress.com/2010/08/04/screw-conveyor/

https://www.academia.edu/32762536/Kelebihan_dan_Kekurangan_Conveyor

https://initu.id/pengertian-jenis-dan-type-klasifikasi-conveyor-yang-sering-digunakan/

https://dokumen.tips/documents/makalah-conveyordocx.html

http://repository.unimus.ac.id/2805/3/BAB%20II.pdf

https://www.academia.edu/30551152/Makalah_conveyor

https://domas09.blogspot.com/2013/02/screw-conveyor_6687.html

https://www.conveyorproducer.com/bucket-conveyor/

https://www.dnm.co.id/pengertian-conveyor-dan-spesifikasinya-mulai-roller-conveyor/

Anda mungkin juga menyukai