Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH IAIN PSP

MAKALAH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN PPKn SD/MI KELAS RENDAH

- Maret 19, 2019

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendekatan pembelajaran dalam pembelajaran kurikulum 2013 menggunakan pendektan saintifik atau
pendekatan berbasis keilmuan, pendekatan ini memberikan pengalaman belajar meliputi proses
pengumpulan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi dan mengkomunikasikan yang pada akhirnya
memberikan hasil belajar kepada peserta didik.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia (Pasal 2 keputusan Mendikbud No.0487/U/1992 tentang


Sekolah Dasar) menyebutkan:

“Sekolah dasar adalah salah satu bentuk pendidikan dasar yang menyelenggarakan program
pendidikan enam tahun. Tujuan pendidikan dasar kepada siswa dalam mengembangkan
kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, serta mempersiapkan siswa
untuk melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama”.

Secara kodrati tanggung jawab pendidikan anak berada pada orangtua, namun dalam pendidikan di
sekolah dasar guru pun bertanggung jawab atas pendidikan anak didiknya. Karena itu antara guru dan
orangtua anak didik perlu menjalin kerja sama yang baik dalam rangka menyelenggarakan pendidikan di
SD/MI agar guru dapat memperoleh berbagai masukan sebagai dasar pertimbangan dalam membantu
anak didik dalam mengembangkan kepribadiannya. Untuk memiliki kecakapan dasar peserta didik peran
guru sangatlah penting.

Pendidikan merupakan pondasi utama dalam upaya memajukan bangsa. Pendidikan dilakukan dalam
bentuk kegiatan belajar mengajar yang terprogram dan bersifat formal. Pendidikan berlangsung di
sekolah atau di dalam lingkungan tertentu yang diciptakan secara sengaja untuk pendidikan dalam
konteks program pendidikan sekolah.

Dalam pembelajaran yang terjadi di sekolah atau khususnya di kelas, guru adalah pihak yang paling
bertanggung jawab atas hasil pelajaran. Menurut pengertian lama, pencapaian tujuan pembelajaran
yang berupa prestasi belajar, merupakan hasil dari kegiatan belajar mengajar semata. Dengan kata lain,
kualitas kegiatan belajar mengajar adalah satu-satunya faktor penentu bagi hasilnya belajar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Yang Dimaksud Dengan Pendekatan Saintifik?

2. Apa Sajakah Langkah-langkah Pendekatan Saintifik?

3. Bagaimana Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik?

4. Apa Sajakah tujuan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn?

C. Tujuan Makalah

1. Untuk Memahami Pendekatan Saintifik

2. Untuk Memahami Langkah-langkah Pendekatan Saintifik

3. Untuk Memahami Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik

4. Untuk mengetahui tujuan Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn

D. Manfaat Makalah

Untuk menjawab masalah pembelajaran pendekatan saintifik dan cara belajar yang baik di sekolah
dasar penulis membuat makalah ini untuk dapat dijadikan referensi bacaan ataupun pedoman bagi
pendidik dalam mengajarkan peserta didik mengenai materi pembelajaran khusus nya mata pelajaran
PPKn di tingkat SD/MI kelas tinggi yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik di
jaman sekarang ini.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan Saintifik

1. Pengertian Pendekatan

Pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran,
yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Oleh
karenanya, strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari
pendekatan tertentu. Roy Killen, sebagaimana dikutip Wina Sanjaya, misalnya mencatat ada dua
pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (Teacher Centered
Approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (Student Centered Approaches).

Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung
( Direct Instruction), pembelajaran deduktif, atau pembelajaran ekspositori. Adapun pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran Discovery dan Inquiry serta
strategi pembelajaran induktif. [1]

2. Pengertian Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang berpusat kepada siswa, bukan pada guru. Guru
hanya sebagai fasilitator. Pendekatan saintifk berisikan proses pembelajaran yang didesain agar siswa
mengalami belajar secara aktif melalui suatu tahapan-tahapan. Pendekatan saintifik dilahirkan atas
munculnya kurikulum 2013. Pendekatan saintifik disebut juga pendekatan ilmiah yang berati konsep
dasar yang menginspirasi atau melatarbelakangi perumusan metode mengajar dengan menerapkan
karakteristk yang ilmiah. Pendekatan saintifik( scientifict approach) merupakan bagian dari pendekatan
pedagogis pada pelaksanaan pembelajaran.[2]

Proses pembelajaran yang mengimplementasikan pendekatanm saintifik akan menyentuh tiga ranah,
yaitu; sikap(afektif), pengetahuan(kogniti), dan keterampilan(psikomotor). Dengan proses pembelajaran
yang demikian maka diharapkan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatiif, inovatif,
dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Perhatikan
diagram berikut.

Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 dilaksanakan menggunakan pendekatan ilmiah. Proses
pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam proses
pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi
ajar agar peserta didik “tahu mengapa.” Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau
materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi
atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.” Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan
antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik(soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan
dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills)dari peserta didik yang meliputi aspek
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.[3]

B. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik Pada Pembelajaran Tematik

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan
pendekatan ilmiah dalam pembelajaran. Pendekatan yang dapat dijadikan sistem agar tercapainya
pembelajaran yang diharapkan ialah pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik berperan penting agar
tercapainya materi yang diajarkan guru pada mata pelajaran tematik SD/MI.

Pembelajaran tematik membantu siswa memiliki kompetensi sikap, pengetahuan dan


keterampilan. Agar tercapainya ketiga kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran tematik, maka
pendekatan saintifik adalah solusinya untuk menjadikan pembelajaran yang aktif. Adapun langkah-
langkah pendekatan saintifik yang meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi,
mengkomunikasi. Berikut langakah-langkah pendekatan saintifik pada gambar di bawah ini.

C. Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik

Untuk mengimplementasikan pendekatan saintifik, ada beberapa aktivitas yang harus diterapkan ketika
proses pembelajaran berlangsung. Pendekatan saintifik dijadikan sebagai pendorong berhasilnya suatu
kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien. Untuk itu pendekatan saintifik sangat berperan
penting dalam mengaktifkan aktifitas belajar siswa.

Tabel Aktivitas Siswa Melalui Pendekatan Saintifik

No.

Tahapan Kegiatan

Saintifik

Deskripsi Kegiatan

1.

Mengamati

Sebelum guru memulai pembelajaran, siswa mengamati gambar pahlawan-pahlawan indonesia yang
sudah disediakan guru.

2.

Menanya

Guru mengajukan pertanyaan atau masalah yang terkait dengan data dan informasi yang dikumpulkan,
misalnya: siapa nama-nama pahlawan indonesiasambiil menunjuk gambar yang sudah diamati.

3.

Mencoba/Eksplorasi

Siswa mencari informasi dari berbagai sumber mengenai proses perkembang biakan tumbuhan.

4.

Mengasosiasi

Ø Setelah mencari informasi data yang didapat, siswa mendiskusikan hasilnya dengan teman
sekelompok.
Ø Siswa menganalisisdata hasil wawancara dengan petugas museum perjuangan 45 tentang sejarah
memperebutkan kemerdekaan indonesia.

Ø Siswa menganalisis data berupa fakta hasil pengamatan tentang biografi para pejuang indonesia.

Ø Siswa mengolah informasi dari berbagai sumber (buku paket dan artikel dalam internet)

5.

Mengkomunikasi

Selanjutnya siswa dipersilahkan untukmenyampaikan hasil kerja kelompok mereka secara lisan didepan
kelas, kelompok lain boleh memberikan kritik dan saran.

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan secara detail mengenai langkah-langkah pendekatan
saintifik pada aktvitas belajar siswa sebagai berikut.

1. Mengamati

Aktivitas mengamati dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan secara sadar dengan menggunakan
indra penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan perasa pada fakta atau peristiwa tertentu.

2. Menanya

Menanya berasal dari kata tanya, dalam KBBI tanya diartikan “sebagai permintaan keterangan
(penjelasan dan sebagainya). Adapun bertanya berarti meminta keterangan (penjelasan dan sebagainya)
atau meminta supaya diberitahu tentang sesuatu”.

Beberapa contoh kegiatan menanya yang dapat disajikan dalam merumuskan kegiatan inti
pembelajaran antara lain:

a. Siswa saling bertanya jawab tentang nama-nama pahlawan yang belum diketahuinya.

Sumber Dari Geogle

b. Siswa menanyakan untuk memperoleh informasi tambahan tentang beberapa peristwa atau fakta
yang dilihat dan tidak dipahaminya selama kegiatan mengamati dilakukan.

c. Siswa mengklarifikasi informasi yang diperoleh selama melakukan pengamatan kepada guru dan
siswa dalam kelompoknya.

3. Mencoba/Mengumpulkan Informasi/Eksperimen
Eksperimen merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa perlakuan melalui percobaan dalam
mencari informasi, seperti: Membaca buku teks atau website, melihat suatu objek/kejadian/aktivitas,
dan wawancara dengan narasumber. Kompetensi yang dikembangkan dalam proses pengumpulan
/eksperimen adalah mengembangkan sikap teliti,jujur, sopan, menerapkan kemampuan dalam
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajar, mengembangkan kemampuan belajar.
Tahapn kegiatan yang dlakukan ini tidak hanya memperagakan aktivitas fisik seperti memperagakan
gerakan menghormati bendera, memperagakan gerakan bersalam, atau memperagakan gerakan
anggota tubuh lainya yang biasanya disebutbelajar psikomotorik( keterampilan). Maka demikian, pada
tahap pengumpulan informasi/eksperimen terdapat banyak aktivitas belajar yang dapat dilakukan oleh
siswa, misalnya;

a. Secara berkelompok siswa melakukan wawancara kepada petugas yang berada di museum
kemerdekaan Indonesia

b. Secara berkelompok siswa mencari dan mendiskusikan artikrl yang diperolehnya dari internet
tentang budaya indonesia.

c. Siswa memperagakan gerakan-gerakan baris-berbaris pada saat upacara bendera.

4. Menalar/ mengasosiaskan/ mengolah informasi

Menalar merupakan berfikir secara logis. Sedangkan mengasosiasikan/ mengolah informasi merupaka
kegiatan pembelajaran yang berupa pengolahan informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan
percobaan/ eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamat dan kegiatan mengumpulkan informasi,
misalnya;

a. Siswa menganalisisdata hasil wawancara dengan petugas museum perjuangan 45 tentang sejarah
memperebutkan kemerdekaan indonesia.

b. Siswa menganalisis data berupa fakta hasil pengamatan tentang biografi para pejuang indonesia.

c. Siswa mengolah informasi dari berbagai sumber (buku paket dan artikel dalam internet

5. Mengkomunikasikan

Mengkomunikas merupakan kegiatan pembelajaran berupa menyampaikan atau mempresentasikan


hasil pengamatan,kesimpulan berdasarkan hasil analisis, secara lisan, maupun tertulis. Kompetensi yang
dikembangkan dalam tahapan mengkomunikasikan adalah mengembangkan sikpa jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan
mengembnagkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwadalam pelaksanaan langkah-langkah pendekatan
saintifik, guru tidak diwajibkan untuk menerapkanya secara berurutan dari mengamati sampai
mengkomuniksi. Bukan berarti 2,3, atau 4 yang boleh diterapkan. Pendekatan saintifik ibarat
pondasi,jika satu tiang tidak tidak dibangun, maka runtulah bangunan tersebut. Maka dari itu
pendekatan saintifik harus diimplementasikan secara 5 tahap dan boleh tidak beraturan. [4]

D. Tujuan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn di SD/MI

Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut.
beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik sebagai berikut:

a. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa.

b. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik.

c. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan kebutuhan.

d. diperolehnya hasil blajar yang tinggi, dan untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide,
khususnya dalam menulis artikel ilmiiah, serta untuk mengembangkan karakter siswa.[5]

Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwa Pendekatan pembelajaran dalam pembelajaran
kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis keilmuan, pendekatan ini
memberikan pengalaman belajar meliputi proses pengumpulan informasi/mencoba,
menalar/mengasosiasi dan mengkomunikasikan yang pada akhirnya memberikan hasil belajar kepada
peserta didik. Dengan menggunakan pendekatan saintifik ini dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan minat dan motivasi belajar serta menyadarkan pesertadidik bahwa belajar adalah suatu
kebutuhan yang sangat penting.

penerapan pendekatan saintifik pembelajaran PPKn di SD/MI Sudah Memperlihatkan dampak yang
menunjukkan tren yang cukup positif pada beberapa aspek keterampilan, berdiskusi, dan berpartipasi
aktif, yang ditandai dengan siswa terlihat lebih kritis,lebih antusias, dalam bertanya, lebih menggunakan
kecerdasan berpikir selama prose3s pembelajaran berlangsung.[6]

Pendekatan saintifik menjadi salah satu metode yang dapat menunjang kesuksesan dalam kegiatan
pembelajaran. Pendekatan saintifik memiliki karakteristk yaitu mampu mendorong mindset guru dan
siswa dalam hal perkembangan metode belajar yang dilakukan siswa dan metode mengajar yang
dilakukan guru, pendekatan saintifik menuntut siswa dalam belajar secara mandiri,maksudnya tidak
terlepas dari bimbingan guru. Halinimenunjukkan bahwa belajar tidak lagi terpusat kepada guru,
melainkan kepada siswa guru hanya sebagai fasilitator.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan pemaparan yang diatas maka dapat penulis simpulkan bahwa pengertian pendekatan dan
pendekatan saintifik adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang
merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses pembelajaran. Oleh karenanya, strategi dan
metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan. Pendekatan
saintifik merupakan pembelajaran yang berpusat kepada siswa, bukan pada guru. Guru hanya sebagai
fasilitator. Pendekatan saintifk berisikan proses pembelajaran yang didesain agar siswa mengalami
belajar secara aktif melalui suatu tahapan-tahapan.

Pendekatan yang dapat dijadikan sistem agar tercapainya pembelajaran yang diharapkan ialah
pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik berperan penting agar tercapainya materi yang diajarkan guru
pada mata pelajaran tematik SD/MI. Adapun langkah-langkah pendekatan saintifik yang meliputi
mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, mengkomunikasi. Pendekatan saintifik dijadikan sebagai
pendorong berhasilnya suatu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien

Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut

a. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa.

b. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik.

c. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan kebutuhan.

B. SARAN

Dengan menggunakan pendekatan saintifik dan penerapan dalam proses pembelajaran niscaya akan
melahirkan peserta didik yang berkualitas yang mampu membentuk manusia indonesia seutuhnya.

DAFTAR PUSTAKA

Andi Prastowo. 2015. Rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP) tematik terpadu, cet,I, (Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group.

Hamruni. 2012. Strategi Pembelaaran. Jogjakarta: Iinsan Madani,


Lubis, Maulana Arafat.2018. PembelajaranTematik di SD/MI Pengembangan Kurikulum 2013,
yogyakarta: Samudra Biru.

Lubis, Maulana Arafat .2018. Pembelajaran PPKn Di SD/MI Imlementasi pendidikan Abad ke 21
Medan:Akasha Sakti.

Musfiqon dan Nurdyansyah.2015. Pendekatan Pembelajaran Saintifik, (Sidoarjo: Nizamila Learning


Center.

[1] Andi Prastowo, Rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP) tematik terpadu, cet,I, (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2015),hlm. 239.

[2] Maulana Arafat Lubis, Pemebelajaran PPKn Di SD/MI Imlementasi pendidikan Abad ke 21
(Medan:Akasha Sakti, 2018) hlm. 101-111.

[3] Musfiqon dan Nurdyansyah,Pendekatan Pembelajaran Saintifik,(Sidoarjo:Nizamila Learning Center,


2015), hlm.37-80.

[4] Maulana Arafat Lubis, PembelajaranTematik di SD/MI Pengembangan Kurikulum 2013, (yogyakarta:
Samudra Biru, 2018),hlm 25-30.

[5] Hamruni, Strategi Pembelaaran,(Jogjakarta: Iinsan Madani,2012)hlm.32.

[6] Kelompok III, Mahasiswi PGMI SEMESTER V Institut Agama Islam Padangsidimpuan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

- Januari 24, 2019

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahan pembelajaran dapat berupa pengetahuan,
nilai-nilai kesusilaan, seni, agama, sikap, dan keterampilan. Hubungan antara guru, siswa dan bahan ajar
bersifat dinamis dan kompleks. Untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran, terdapat
beberapa komponen yang dapat menunjang, yaitu komponen tujuan, komponen materi, komponen
strategi belajar mengajar, dan komponen evaluasi. Masing-masing komponen tersebut saling terkait dan
saling mempengaruhi satu sama lain. Dan komponen-komponen pembelajaran tersebut harus
diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan model-model pembelajaran apa yang akan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Model-model pembelajaran biasanya disusun berdasarkan
berbagai prinsip atau teori sebagai pijakan dalam pengembangannya. Biasanya mempelajari model-
model pembelajaran didasarkan pada teori belajar yang dikelompokan menjadi empat model
pembelajaran. Model tersebut merupakan pola umum pr

BACA SELENGKAPNYA

MAKALAH LANDASAN PENDIDIKAN

- Maret 11, 2019

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk yang memiliki
berbagai potensi, minimal potensi yang dia miliki adalah pendengaran, penglihatan, dan hati. Guna
memaksimalkan semua potensi tersebut, maka harus ada sesuatu yang mengarahkan dan
membimbingnya, supaya berjalan dan terarah sesuai dengan yang diharapkan. Karena itu, manusia
harus dibekali dengan pendidikan yang cukup sejak dini. Di lain pihak manusia juga memiliki
kemampuan dan diberikan akal pikiran yang berbeda dengan makhluk yang lain. Landasan pendidikan
merupakan fondasi untuk memperkuat dan memperkokoh dunia pendidikan, khususnya pendidikan di
Indonesia dalam rangka untuk membangun dan menciptakan pendidikan yang berkualitas dan bermutu.
Oleh karena itu, pengetahuan landasan pendidikan merupakan sarana untuk memberikan dasar-dasar
pemahaman tentang pendidikan secara komprehensif integral. Kontruktivisme merupakan aliran filsafat
pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahua

BACA SELENGKAPNYA

MAKALAH PARAGRAF

- Maret 04, 2019

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Umumnya kesulitan pertama membuat karya ilmiah
adalah mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering di lupakan perbedaan
antara paragraf dan kalimat. Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf,
yang perlu di perhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Dalam kenyataannya kadang-kadang kita
menemukan alinea yang hanya terdiri dari satu kalimat, dan hal itu memang memungkinkan. B.
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas , maka rumusan masalah sebagai berikut : 1.
Apa pengertian paragraf ? 2. Apa struktur paragraf ? 3. Bagaimana unsur-unsur
paragraf ? 4. Apa saja yang menjadi syarat-syarat paragraf ? 5. Bagaimana tehnik
pengembangan paragraf ? 6. Apa saja macam-macam

BACA SELENGKAPNYA
Diberdayakan oleh Blogger

Gambar tema oleh Radius Images

Bersama Kita Bisa

Foto saya

BERSAMA KITA BISA

KUNJUNGI PROFIL

Arsip

Label

Laporkan Penyalahgunaan

Anda mungkin juga menyukai