Anda di halaman 1dari 4

Kelas : Mikrobiologi Umum A THP

Grup B :

 Ameera Iffa Zaafira 2011123017

 Annisa Dun Zikra 2011123008

 Mutiara Adha 2011123016

 Naurah Hisaanah Yalfi 2011123003

JAWABAN PERTANYAAN CASE 4 GRUP B

PERTANYAAN :

1. Adakah istilah yang anda tidak pahami pada teks ini? Tuliskan!

2. Silahkan rumuskan pengertian istilah tersebut menurut pemahaman anda saat ini!

3. Kenapa terdapat variasi beberapa nisin? Apa hal yang menyebabkannya?

4. Jelaskan kenapa nisin dapat menjadi pengawet pada makanan?

5. Buatlah 2 paragraf pemahaman anda mengenai pentingnya membran sel

6. Produk pangan apa saja yang berpotensi untuk ditambahkan nisin sebagai pengawet? Dan jelaskan

mikroba apa yang menjadi target nisin pada produk tersebut!

7. Perlakuan apa saja yang memungkinkan terganggunya stabilitas membrane bakteri gram negatif?

JAWABAN :

1. Ada, yaitu iantibiotic, biosintesa, dehidroalanin,dehidrobutirin,iantionin,beta metilantionin, Bakteriosin

dan asam aspartate, permeabilitas.

2. a. Iantibiotic (antibiotik) merupakan kelompok obat yang digunakan untuk mengatasi dan mencegah

infeksi bakteri.

b. Biosintesa adalah suatu proses yang dikatalisis oleh enzim dimana substrat diubah menjadi produk

yang lebih kompleks dalam organisme hidup


c. Bakteriosin merupakan senyawa protein yang memiliki efek bakteriostatik maupun bakterisidal

terhadap mikroorganisme lain. Bakteriosin diperkenalkan untuk menunjukkan protein atau peptida

beracun yang diproduksi oleh semua jenis bakteri yang aktif pada bakteri terkait tetapi tidak

membahayakan sel penghasil.

d. Asam aspartat (atau sering disebut aspartat saja, karena terionisasi di dalam sel), merupakan satu dari

20 asam amino penyusun protein. Asam aspartat bersifat asam, dan dapat digolongkan sebagan asam

karboksilat.

e. Pengertian permeabilitas adalah kemampuan yang dimiliki oleh suatu zat / membran untuk meloloskan

sejumlah partikel yang menembus atau melaluinya.

3. Nisin bervariasi karena kerja senyawa antimikroba seperti nisin dipengaruhi oleh waktu, konsentrasi,

kontak, serta jenis dan jumlah bakteri. Pada konsentrasi yang tinggi suatu antimikroba yang semula hanya

bersifat bakteriostatik dapat menjadi bersifat bakterisida. Jadi, setiap bakteri yang berbeda menghasilkan

nisin yang berbeda. Nisin sebagai antibiotik dalam bentuk molekul peptida dicirikan dengan adanya

ikatan tioester jenis lantionin. Menurut Jones et al., (2005) nisin lebih bersifat sebagai antimikroba, bukan

antibiotik sebagaimana yang digunakan pada pengobatan, di mana penggunaan antibiotik dapat

memberikan reaksi alergi bagi konsumennya. Nisin (C14H228O37N42S7 ) memiliki berat molekul 3348,

tersusun dari 34 asam amino dengan didehidroalanillisin pada terminal karboksilat (COOH) dan isoleusin

pada terminal NH2. Nisin dapat digunakan/ditambahkan pada tahapan proses pengolahan produk pangan

secara tunggal maupun kombinasi dengan perlakuan pengawetan lainnya. Penggunaan nisin bersamaan

dengan cara/ bahan pengawet lainnya umumnya bersifat sinergis dan menghasilkan daya awet yang lebih

lama. Misalnya pada daging lobster, penambahan nisin sebesar 25 mg/kg yang dikombinasikan dengan

pemanasan tidak merusak daging lobster tetapi memberikan efek mematikan yang lebih tinggi terhadap

Listeria dibandingkan dengan perlakuan nisin secara tunggal atau hanya pemanasan (DelvesBroughton,

2005). Penggunaan nisin bersama-sama dengan pengkelat EDTA mampu menghambat pertumbuhan
bakteri Gram negative (Delves-Broughton,1993). Karena aktivitasnya yang memiliki spektrum selektif,

maka nisin juga digunakan sebagai komponen media selektif untuk isolasi bakteri Gram negatif (Anon.,

2000).

4. Nisin adalah antibakteri peptida pertama yang telah diidentifikasi di laboratorium. Nisin digunakan

karena bukan senyawa toksik sehingga tidak akan membahayakan jika dijadikan biopreservasi

(pengawet). Nisin juga dapat dikonsumsi dan tidak menghambat pertumbuhan flora normal dalam tubuh

oleh enzim-enzim dalam saluran pencernaan dan tidak menyebabkan resistensi bakteri sebagaimana

antibiotik pada terapetik, aman bagi lingkungan dan dapat mengurangi penggunaan bahan kimia sebagai

bahan pengawet, serta dapat digunakan dalam bentuk kultur bakteri yang mampu menghasilkan senyawa

antimikroba atau dalam bentuk senyawa antimikrobial yang telah dimurnikan. Selain nisin, pediosin PA1

juga digunakan sebagai biopreservasi dalam industri pangan (Broughton, 2005).

5. Membran sel adalah membran tipis yang mengelilingi sitoplasma suatu sel. Fungsi membran sel

sangat penting untuk melindungi keutuhan bagian dalam sel. Seperti untuk mengatur zat yang keluar

masuk ke dalam sel. Hal ini juga akan mendorong fungsi lainnya yakni sebagai transpor molekul dan

tempat pertukaran zat. Membran sel, juga disebut membran plasma, ditemukan di semua sel dan

memisahkan bagian dalam sel dari lingkungan luar.

Sifat dari membran sel yaitu permeabel, semi permeabel, dan impermeabel. Permeabel adalah

sifat membran sel yang dapat dilalui semua zat, baik padat maupun cair. Semipermeabel adalah sifat

membran sel yang hanya dilewati oleh zat atau molekul-molekul tertentu seperti air dan gas.

6. Aplikasi Nisin Pada Produk Pangan

Jenis Produk Pangan Organisme Target Dosis Nisin (mg/kg atau mg/L)

Keju Clostridium spp.; Bacillus spp. 5–15


Susu pasteurisasi dan produk Clostridium spp.; Bacillus spp. 0,25–10,0

olahan susu

Sup pasteurisasi yang disimpan B. cereus; C. pasteurianum 2,5–6,25

dingin

Crumpets B. cereu 4–6,25

Makanan dalam kaleng (high C. botulinum dan C. 2,5–5,0

acid ) thermosaccharolyticum

Ricotta cheese Listeria monocytogenes 2,5–5,0

Continental type cooked sausage BAL, Brochothrix 5–25

thermosphacta, L.

monocytogenes

Saus BAL 1,25–6,25

Salad dressings BAL 1,25–5

Beer: pitching yeast wash Lactic acid bacteria, eg. 25,0–37,5

Lactobacillus, Pediocococcus

Post fermentation 0,25–1,25

7. Dengan memberi larutan cat kristal violet bakteri gram negatif maupun positif sama-sama berwarna

ungu, Ditetesi iodin, pada gram negatif akan terbentuk kompleks iodin kristal violet sehingga berawarna

biru, demikian juga gram positif,Pencucian dengan etanol, pada gram negatif warna ungu yang diikat oleh

bakteri gram negatif luntur,Penambahan safranin, maka bakteri gram negatif akan mengikatnya

https://media.neliti.com/media/publications/67849-ID-none.pdf

https://generasibiologi.com/2018/11/cara-kerja-bakteriosin-nisin.html

BAHAN PENGAWET NISIN: APLIKASINYA PADA PRODUK PERIKANAN Yusro Nuri Fawzya

Anda mungkin juga menyukai