Anda di halaman 1dari 7

JSIP 1 (1) (2012)

Journal of Social and Industrial Psychology


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/sip

PENYESUAIAN DIRI PARA PENDATANG DI LINGKUNGAN BARU

Ahmad Fahmi Mubarok

Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Kampung Bahasa Inggris Pare mempunyai karakteristik yang unik sebagai salah satu pusat pendidikan bahasa
Diterima Januari 2012 inggris di Indonesia. Adanya banyak lembaga kursus, asrama berfasilitas english area, dan pendidikan bahasa
Disetujui Februari 2012 inggris yang intens setiap hari, membedakannya dengan pusat kursus bahasa Inggris lain. Durasi menetap yang
bervariasi dan tidak ada ketentuan pasti, membedakannya dengan pusat masyarakat urban lain seperti
Dipublikasikan Maret
lingkungan kampus. Berdasarkan deskripsi lingkungan Kampung Bahasa Inggris Pare tersebut, bagaimana
2012
perilaku penyesuaian diri yang dilakukan oleh pendatang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
________________ kualitatif, dengan pendekatan studi kasus. Metode penggalian data dilakukan dengan interview, observasi
Keywords: partisipan, dan dokumentasi. Penelitian dilakukan pada 4 subyek penelitian dengan cross check data pada 12
penyesuaian diri, pendatang, informan pendukung. Untuk memperoleh deskripsi lingkungan Kampung Bahasa Inggris Tulungrejo, Pare,
dan lingkungan baru Kediri, peneliti menggali informasi mengenai sejarah dan perkembangan Kampung Bahasa Inggris Pare.
____________________ Gambaran deskriptif lingkungan, bersama-sama dengan dinamika interaksi dan komunikasi masyarakat,
merupakan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh setiap pendatang untuk dapat menyesuaikan diri dengan
baik di Kampung Bahasa Inggris Pare. Deskripsi perilaku penyesuaian diri inilah yang menjadi kajian utama
dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum keempat subyek merubah dirinya agar
bersesuaian dengan lingkungan (autoplastis) dengan variasi pada bentuk penyesuaian diri. Penyesuaian diri yang
dilakukan oleh SP1, SP2, dan SP4 memiliki bentuk asimilatif, sedangkan pada SP3 ditemukan adanya bentuk
separatis. Reaksi yang diberikan dibagi menjadi 2 kategori. Reaksi positif dapat dilihat dari implementasi pada
kesediaan mengikuti setiap kegiatan, hubungan baik yang terjalin dengan sesama teman, dan kegiatan sehari-hari
yang mendukung di Kampung Bahasa Inggris Pare. Sedangkan implementasi reaksi negatif dapat dilihat dari
perilaku maladjustment yang dilakukan oleh subyek. Pada keempat subyek juga ditemukan adanya motivasi
internal subyek yang menjadi determinan utama dalam proses penyesuaian diri yang dilakukan. Saran yang
diajukan terkait dengan penelitian ini adalah agar masyarakat pendatang meningkatkan interaksi dan
komunikasi, baik kepada sesama masyarakat pendatang maupun masyarakat setempat. Kepada masyarakat
setempat, agar meningkatkan keikutsertaannya dalam pengembangan bahasa inggris di Tulungrejo, bukan hanya
melihat peluang usaha terkait dengan banyaknya pendatang. Dalam jangka panjang hal ini akan memberi
dampak positif dalam pengembangan Kampung Bahasa Inggris Tulungrejo, Pare, Kediri.

Abstract
___________________________________________________________________

© 2012 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6838
Gedung A1 Lantai 2 FIP Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: journal@unnes.ac.id

21
Ahmad Fahmi Mubarok / Journal of Social and Industrial Psychology 1 (1) (2012)

PENDAHULUAN bermukim kurang lebih selama 1 bulan, selama


hari libur institusi pendidikan.
Kampung Bahasa Inggris Pare Berdasarkan informasi awal yang
mempunyai karakteristik yang unik sebagai diperoleh mengenai pusat kursus Bahasa Inggris
salah satu pusat pendidikan Bahasa Inggris di di kawasan Pare tersebut, diketahui bahwa
Indonesia. Terdapat banyak lembaga kursus, terdapat indikasi adanya kegagalan pendatang
asrama berfasilitas english area, dan pendidikan dalam melakukan penyesuaian diri terhadap
bahasa inggris yang intens setiap hari. Hal ini lingkungan Kampung Bahasa Inggris Pare. Hal
berbeda dengan lembaga kursus bahasa inggris ini menjadi penting untuk diteliti lebih jauh
pada umumnya yang menyediakan program mengenai perilaku penyesuaian diri yang
dengan durasi pertemuan tertentu, dan setelah dilakukan oleh pendatang, sebab informasi-
kelas selesai maka peserta kursus akan kembali informasi awal yang diperoleh masih sangat
ke rumah masing-masing. Sedangkan di terbuka kemungkinan untuk berkembang setelah
Kampung Bahasa Inggris Pare, selain mengikuti dilakukan penelitian nantinya.
kursus yang telah dijadwalkan dalam satu haru Calhoun dan Acocella (1995 : 18-20)
penuh, mereka yang tinggal di asrama harus menjelaskan psikologi adalah studi mengenai
tetap menggunakan bahasa inggris berkaitan perilaku manusia dan proses mental. Untuk
dengan berlakunya aturan english area di asrama menjelaskan perilaku penyesuaian diri, perlu
yang ditempati. Selain itu, durasi menetap yang diberikan penjelasan teoritis melalui berbagai
bervariasi dan tidak ada ketentuan pasti, cabang dalam ilmu psikologi.
membedakannya dengan pusat masyarakat Banyak psikolog kepribadian yang
urban lain seperti lingkungan kampus. Pada berupaya mengungkap bagaimanakah
daerah kampus misalnya, mahasiswa yang kepribadian yang “normal”, dan beberapa dari
menetap di sekitar kampus mempunyai tenggat mereka menemukan hal tersebut terkait erat
waktu yang jelas. Secara umum kegiatan studi di dengan penyesuaian diri. Meskipun penyesuian
universitas selesai dalam jangka waktu 4 tahun, diri telah menjadi tema besar dalam sejarah teori
dengan batas waktu maksimal 7 tahun. kepribadian, konseptualisasi yang paling tepat
Sementara di Kampung Bahasa Inggris Pare, hal mengenai tema ini masih bersifat kontroversial.
ini tidak berlaku. Secara umum setiap tanggal Beberapa teoris (Allport dan Freud, misalnya)
20, lembaga kursus akan membuka pendaftaran menjelaskan bahwa kepribadian yang tidak
program baru untuk durasi 1 bulan. Namun sehat sebagai implikasi dari ketidakmampuan
lamanya waktu menetap sangat tergantung pada menyesuaikan diri, meskipun pendapat
pendatang itu sendiri. Hal tersebut secara demikian juga dikritik terlalu menitikberatkan
psikologis berpengaruh pada diri pendatang persoalan biologis dan mengabaikan aspek sosial
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kultural.
barunya, mengingat dalam konteks penelitian ini Berry (dalam Carr, 2010 : 7)
Kampung Bahasa Inggris Pare sebagai menyampaikan bahwa adjustment menjadi topik
lingkungan sosial baru lebih bersifat sebagai utama dalam diskusi psikologi antara tahun
tempat singgah sementara daripada sebagai 1970-1980an, sebagai bagian dari akulturasi.
lingkungan tetap. Bentuk-bentuk akulturasi menggambarkan
Sebagai studi pendahuluan, peneliti dilema klasik antara pendatang dan masyarakat
melakukan wawancara terhadap empat pribumi : apakah dengan menekan atau
responden sebelum melakukan observasi mengurangi pengidentifikasian diri dengan akal
prapenelitian sebagai sumber data. Hasil kultural setempat. Meskipun secara teoritis baik
wawancara terhadap keempat sumber data pendatang maupun pribumi digambarkan setara,
tersebut, tiga diantaranya pernah bermukim secara praktis banyak penelitian yang
selama enam bulan sekaligus menamatkan memberikan penekanan pada kelompok
english course. Sedangkan sisanya pernah
22
Ahmad Fahmi Mubarok / Journal of Social and Industrial Psychology 1 (1) (2012)

minoritas sebagai kelompok yang harus bagaimana ia mengembangkan dirinya. Secara


melakukan penyesuaian. berturut-turut, langkah yang dilakukan dalam
Spielberger ( 2004 : 32) menggunakan penyesuaian diri adalah menilai situasi,
istilah adaptation untuk menunjuk pada merumuskan alternatif tindakan yang paling
konseptualisasi perubahan yang relatif stabil mumgkin untuk dilakukan, melaksanakan
pada individu atau kelompok untuk menanggapi tindakan, dan melihat feedback.
tuntutan dari luar. Proses tersebut bisa Kartono (2003 : 40) menyatakan bahwa
meningkatkan kecocokan antara individu individu-individu yang ditolak oleh masyarakat
dengan lingkungan. Secara umum, penyesuaian pada galibnya tidak bahagia hidupnya, karena
diri mempunyai bentuk yang berbeda : mengalami demoralisasi. Perasaan bahagia dan
1) Asimilasi, yaitu individu atau kelompok kemampuan menyesuaikan diri pada lingkungan
berubah lebih identik dengan lingkungannya. secara kualitatif tergantung pada sikap pribadi
2) Separasi, ketika terjadi resistensi dan terhadap aku. Yaitu tergantung pada proses
berupaya mengubah lingkungan atau justru penamaan diri (zelfbenaming) dan pendefinisian
menjauh dari lingkungan tersebut. diri. Peristiwa ini dicerminkan oleh
3) Akulturasi, jika terjadi kecocokan antara perimbangan antara pendefinisian sosial dengan
individu dengan lingkungannya (well pendefinisian diri.
adapted).
Gerungan (2002 : 55) dan Gunarsa & METODE
Gunarsa, (2003 : 126) menyatakan penyesuaian
diri dalam hal ini bisa diartikan sebagai Berdasarkan jenis masalah yang diteliti
kemampuan untuk mengubah diri sesuai dengan dan tujuannya, penelitian ini menggunakan
keadaan lingkungan disekitar, atau pun metode kualitatif. Alasan menggunakan metode
sebaliknya, mengubah lingkungan sesuai dengan kualitatif yaitu karena dalam penelitian ini tidak
keadaan diri individu tersebut. Penyesuaian diri berusaha untuk memanipulasi setting penelitian.
yang pertama tersebut dapat dikatakan Data dikumpulkan dari latar yang alami (natural
penyesuaian diri yang autoplastis (auto berarti setting) sebagai sumber data langsung. Adapun
sendiri, plastis berarti dibentuk), sedangkan masalah yang diambil dalam penelitian ini
penyesuaian diri yang kedua dapat juga disebut adalah proses upaya penyesuaian diri pada
sebagai penyesuaian diri yang alloplastis (allo lingkungan baru.
berarti yang lain). Penyesuaian diri autoplastis
berarti individu tersebut mengubah dirinya agar Unit Analisis
sesuai dengan lingkungan. Sebaliknya,
penyesuaian diri alloplastis apabila individu Unit analisis pada penelitian ini adalah
tersebut merubah lingkungan agar sesuai dengan penyesuaian diri, sedangkan yang menjadi sub
dirinya. unit analisis adalah keadaan pra penyesuaian
Slamet & Markam (2008 : 36-37) diri, interaksi dan komunikasi, karakteristik
mengatakan bahwa seseorang dapat melakukan penyesuaian diri, behavioral shifts (perubahan
berbagai macam cara penyesuaian diri untuk perilaku), dan evaluasi. Adapun sumber
menghindari ataupun mengatasi stres. Tiap informasi dalam penelitian ini adalah
orang mempunyai cara-cara penyesuaian diri pembelajar pendatang (narasumber), dan
yang khusus, tergantung dari kapasitas diri, informan (induk semang, warga sekitar, dan staf
pengaruh lingkungan, pendidikan, dan pengajar kursus).

23
Ahmad Fahmi Mubarok / Journal of Social and Industrial Psychology 1 (1) (2012)

Tabel 3. Unit Analisis


Sumber Informasi
Unit Analisis Sub unit analisis Subyek Informan Informan
penelitian 1 2
Pra penyesuaian diri
1. Status asali
a. Komposisi

keluarga
b. Budaya

lingkungan asal
2. Faktor
demografis personal
(personal demographic
factors)
a. Komposisi

keluarga
b. Pengetahuan

Penyesuaian tentang lingkungan baru
diri c. Persiapan √
Interaksi dan
Komunikasi
1. Jarak cultural √
2. Persepsi
√ √ √
interpersonal
3. Respon
√ √ √
interpersonal
Bentuk Penyesuaian Diri √ √ √
Perubahan Perilaku
√ √ √
(Behavioral Shifts)
Evaluasi
1. Secara Subyektif √
2. Secara obyektif √ √

Berdasarkan unit analisis, ditentukan dokumentasi. Sedangkan beberapa perlengkapan


sampel penelitian untuk menggali informasi. yang disediakan sebagai alat pendukung dalam
Ditentukan dua narasumber dalam penelitian penelitian ini adalah alat tulis, kertas, kamera,
ini, yaitu narasumber utama dan narasumber dan recorder.
sekunder. Narasumber utama berfungsi sebagai Triangulasi adalah teknik pemeriksaan
tempat penggalian informasi yang utama. keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
Narasumber sekunder berfungsi sebagai kroscek yang lain di luar data itu untuk keperluan
atas informasi yang didapatkan dari narasumber pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
utama. data tersebut (Moeleong, 2007: 330).
Pengumpulan data dapat dilakukan
dengan berbagai setting, berbagai sumber, dan HASIL DAN PEMBAHASAN
berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data
dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural Berdasarkan proses penyesuaian diri yang
setting). Adapun teknik penelitian yang dilakukan oleh keempat subyek penelitian,
digunakan adalah teknik observasi, wawancara, peneliti menemukan kesamaan pola
24
Ahmad Fahmi Mubarok / Journal of Social and Industrial Psychology 1 (1) (2012)

penyesuaian diri yang dilakukan dalam konteks hari yang mendukung di Kampung Bahasa
lingkungan Kampung Bahasa Inggris Pare. Inggris Pare. Sedangkan implementasi reaksi
Faktor demografis personal, bersama-sama negatif dapat dilihat dari perilaku
dengan motivasi awal subyek merupakan bekal maladjustment yang dilakukan oleh subyek.
awal subyek ketika mendatangi Kampung 4) Pada keempat subyek juga ditemukan
Bahasa Inggris Pare. Kemudian informasi awal adanya motivasi internal subyek yang
yang diketahui oleh subyek, akan bereaksi menjadi determinan utama dalam proses
dengan realita yang ditemui setelah sampai di penyesuaian diri yang dilakukan.
Kampung Bahasa Inggris Pare membentuk
persepsi awal subyek terhadap Kampung Bahasa UCAPAN TERIMA KASIH
Inggris Pare. Hal ini membentuk jarak kultural
yang terkait dengan konsep kebudayaan daerah Terima kasih sebesar-besarnya
asal, yang berbeda dengan yang berlaku di disampaikan kepada semua pihak yang telah
Kampung Bahasa Inggris Pare. Bersama-sama mendukung terselesaikannya kegiatan penelitian
dengan proses interaksi dan pergaulan dengan yang penulis lakukan, terutama staf pengajar
sesama pendatang di asrama, akan memberikan Jurusan Psikologi FIP UNNES yang telah
hambatan-hambatan dalam proses penyesuaian membimbing dan memberi masukan kepada
diri di lingkungan baru tersebut. peneliti selama kurang lebih 4 tahun terakhir.
Hambatan penyesuaian diri yang
dihadapi ditanggapi secara berbeda oleh masing-
masing subyek. Namun secara umum dapat DAFTAR PUSTAKA
digambarkan bahwa reaksi positif akan
berimplikasi pada kegiatan sehari-hari, baik Agustiani, Hendriati. 2002. Perkembangan
terkait dengan pembelajaran bahasa inggris atau Remaja Menurut Pendekatan Ekologi
dalam pergaulan. Implementasi reaksi positif Serta Hubungannya dengan Konsep
dapat dilihat dari kesediaan mengikuti setiap Diri dan Penyesuaian Diri Pada
kegiatan, hubungan baik yang terjalin dengan Remaja. Jurnal Psikologi Universitas
sesama teman, dan kegiatan sehari-hari yang Padjajaran (Vol. 9. Nomor 1, Maret
mendukung di Kampung Bahasa Inggris Pare. 2002 ISSN : 0853-8598).
Sedangkan implementasi reaksi negatif dapat Alanda, Laura Irma., Fransiska Dewi, dan
dilihat dari perilaku maladjustment yang Rahmah Prihastuti. 2007. Penyesuaian
dilakukan oleh subyek. Diri Siswa Yang Mengikuti Program
Akselerasi (Studi Pada Siswa SLTP Di
SIMPULAN Jakarta Selatan). Jurnal Provitae (Vol. 3
No. 1, Mei 2007).
1) Secara umum subyek merubah dirinya agar Alwisol. 2007. Psikologi Kepribadian Edisi Revisi.
bersesuaian dengan lingkungan. Malang: UMM Press.
2) Hambatan penyesuaian diri yang dihadapi Ary, Wima Bin., Tri Rejeki Andayani, Dian
ditanggapi secara berbeda oleh masing- Ratna Sawitri. 2005. Hubungan Konsep
masing subyek, namun terdapat kesamaan Diri dengan Penyesuaian Sosial Siswa
pola penyesuaian diri yang dilakukan dalam Kelas Akselerasi Di SMP Negeri 2 dan
konteks lingkungan Kampung Bahasa Inggris SMP PL Domenico Savio Semarang.
Pare. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro
3) Reaksi yang diberikan dapat dibagi menjadi (Vol. 2 No. 1 ISSN : 1693-5581).
2 kategori. Reaksi positif dapat dilihat dari Boeree, C George. 2008. Psikologi Sosial.
implementasi pada kesediaan mengikuti Yogyakarta : Ar-Ruz Media.
setiap kegiatan, hubungan baik yang terjalin Carr, Stuart C. 2010. The Psychology of Global
dengan sesama teman, dan kegiatan sehari- Mobility. London : Springer.
25
Ahmad Fahmi Mubarok / Journal of Social and Industrial Psychology 1 (1) (2012)

Corr, Phillip J and Gerald Matthews. 2009. The Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian
Cambridge Handbook of Personality Kualitatif. Bandung : Remaja
Psychology. New York : Cambridge Rosdakarya.
University Press. Newcomb, M Thedore. 1978. Psikologi Sosial
Calhoun dan Acocella. 1995. Psikologi Tentang (Sosial Psychology, The Study of Human
Penyesuaian Diri dan Hubungan Interaction). Bandung : Diponegoro
Kemanusiaan, alih bahasa oleh R.S. Radar Kediri. 2008. Pare, Kampung Bahasa
Satmoko. IKIP Semarang Press : Inggris. www.jawapos.com. (Diakses
Semarang. pada tanggal 21 Agustus 2009).
Capra, Fritjof. 2001. The Hidden Connection. Rahmat, Jalaludin. 2007. Psikologi Komunikasi.
Jalasutra : Jogjakarta. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Chaplin, James P. 2006. Kamus Lengkap Salim, Agus dan Ali Formen. 2006. Teori dan
Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta:
Pustaka. Tiara Wacana
Davidoff, Linda L. 1991. Psikologi Suatu Saragih, Juliana I. 2006. Pola Penyesuaian Diri
Pengantar. Jakarta : Erlangga. Pada Pensiunan. Skripsi. Universitas
Fatimah, Enung. 2006. Psikologi Perkembangan Sumatra Utara.
(Perkembangan Peserta Didik). Bandung: Sarwono, Sarlito Wirawan. 2001. Psikologi
Pustaka Setia. Sosial, Psikologi Kelompok dan Psikologi
Gerungan. 2002. Psikologi Sosial. Bandung: Terapan. Jakarta : Balai Pustaka.
Refika Aditama. _______________________. 2002. Psikologi
Gunarsa, Singgih D dan Yulia Singgih D Sosial, Individu dan Teori-teori Psikologi
Gunarsa. 2003. Psikologi Perawatan. Sosial. Jakarta : Balai Pustaka.
Jakarta : PT BPK Gunung Mulia. Scott, Ruth dan William A Scott. 2005.
Hapsariyanti, Dian. 2007. Hubungan Adjustment of Adolescents, Cross Cultural
Kecerdasan Emosional dengan Similarities and Differences. London :
Penyesuaian Diri dalam Perkawinan Routledge.
Pada Pasangan yang Baru Menikah Slamet, Suprapto dan Sumarmo Markam. 2008.
Selama Tiga Tahun. Skripsi. Universitas Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta : UI
Gunadarma. Press.
Hernora, S Indah. 2005. Hubungan Antara Smith, John A. 2009. Dasar-dasar Psikologi
Orientasi Teman Sebaya dengan Kualitatif ; Pedoman Praktis Metode
Penyesuaian Diri pada Remaja Awal. Penelitian. Bandung : Nusamedia.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Soekanto, Soerjono. 1987. Sosiologi, Suatu
Malang. Pengantar. Jakarta : Rajawali Press.
Hutabarat, Debora B, dkk. 2004. Penyesuaian Soeparwoto. 2006. Psikologi Perkembangan.
Diri Perempuan Pekerja Seks dalam Semarang : Universitas Negeri
Kehidupan Sehari-Hari. Jurnal Ilmiah Semarang Press.
Psikologi ARKHE (Vol. 12 No. 1 April Spielberger, Charles D. 2004. Encyclopedia of
2007). Applied Psychology. Tampa : Elsevier
Kartono, Kartini. 2003. Patologi Sosial. Jakarta : Academic Press.
PT RajaGrafindo Persada. Strickland, Bonnie R. 2001. Gale Encyclopedia of
Kusuma, Pergiwati dan Uly Gusniarti. 2005. Psychology, Second Edition. Farmington
Hubungan Antara Penyesuaian diri Hills : Gale Group.
Sosial dan Stress Pada Siswa Akselerasi. Suara Merdeka. 2007. Perkampungan Bahasa
Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Inggris. www.suaramerdeka.com.
(Vol. 2 No. 1 ISSN : 1693-5581). (diakses pada tanggal 21 Agustus 2009).

26
Ahmad Fahmi Mubarok / Journal of Social and Industrial Psychology 1 (1) (2012)

Sunarto dan Hartono, 2006. Perkembangan


Peserta Didik. Jakarta: Direktorat
jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Sundari, Siti. 2005. Kesehatan Mental Dalam
Kehidupan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sztompka, Piötr. 2004. Sosiologi Perubahan Sosial.
Jakarta : Prenada.
Wikipedia Indonesia. 2008. Pare, Kediri.
www.id.wikipedia.org. (diakses pada
tanggal 21 Agustus 2009).
Yuniar, Mizar., Zaenal Abidin, Tri Puji Astuti.
2005. Penyesuaian Diri Santri Putri
Terhadap Kehidupan Pesantren. Jurnal
Psikologi Universitas Diponegoro (Vol. 2
No. 1 ISSN : 1693-5581).

27

Anda mungkin juga menyukai