Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEBIJAKAN PENDIDIKAN DAN KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

Dosen Pengampu: Eka Yusnadi, M.Pd

Mardiyah Syafitri (0306181067)

Safira Afifah (0306181031)

Tasya Harlan (0306181018)

Uswatun Hasanah Dalimunthe (0306181060)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “Pendidikan
Kepalang Merahan.” dengan pembahasan “Kepemimpinan.
Tujuan dari makalah ini agar dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca agar lebih
memahami mengenai Kepemimpinan dalam Kepalang Merahan sehingga diharapkan dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dan untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik.
Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis, penulis yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini, semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, 03 Oktober 2021

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................... 2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertiaan Kepemimpinan..................................................................................... 3
B. Berkomunikasi......................................................................................................... 3
C. Kerja Sama ............................................................................................................. 5
D. Fungsi Kepemimpinan............................................................................................. 7
E. Tugas Pokok Kepemimpinan...................................................................................11

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................................. 13
B. Saran........................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia
selalau berinteraksi dengan sesame serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik
dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah tidak
mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling
menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah
impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia
di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik
& mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan
dengan baik. Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social
manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan
baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut
kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan
dengan baik.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan Masalah dari pembahasan ini antara lain:


1. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan?
2. Bagaimana komunikasi dalam palang merah?
3. Bagaimana kerja sama dalam palang merah?
4. Apa saja fungsi kepemimpinan?
5. Apa saja tugas pokok kepemimpinan?

1
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan.
2. Untuk mengetahui bagaimana berkomunikasi.
3. Untuk mengetahui kerja sama dalam palang merah.
4. Untuk mengetahui fungsi kepemimpinan
5. Untuk mengetahui tugas pokok kepemimpinan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Kepemimpinan
Istilah kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin” yang artinya bimbing atau tuntun.
Dari kata “pimpin” lahirlah kata kerja “memimpin” yang artinya membimbing atau menuntun
dan kata benda “pemimpin” yaitu orang yang berfungsi memimpin. Namun dalam kehidupan
sehari-hari dan dalam banyak literatur muncul istilah yang serupa yang biasanya digunakan silih
berganti seakan-akan tidak ada bedanya satu dengan yang lain, yaitu “pimpinan”, “kepimpinan”
dan “kepemimpinan”. Hal inilah yang mungkin dapat mengacaukan dalam pemikiran yang
beriplikasi pada tindakan dan prilaku seseorang dan masyarakat, karena istilah-istilah tersebut
memiliki makna sendiri-sendiri.1   
Menurut beberapa ahli:
a.       Miftah Thoha, menjelaskan kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku
orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku manusia, baik perseorangan maupun kelompok.
b.      Hadari, memandang kepemimpinan dari dua konteks, struktural dan nonstruktural. Dalam
konteks struktural kepemimpinan  diartika sebagai proses pemberian motivasi agar orang-orang
yang dipimpin melakukan kegiatan dan pekerjaan sesuai dengan program yang telah ditetapkan.
Adapun dalam konteks nonstruktural kepemimpinan dapat diartikan sebgai proses memengaruhi
pikiran, perasaan, tingkah laku, dan mengerahkan semua fasilitas untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan bersama.
c.       Tanembaum dan Massarik menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses atau
fungsi sebagai suatu peran yang memerintah.2

2. Berkomunikasi
Sebuah proses diskusi berbicara, bahkan pada saat saling memandang sebenarnya sedang
mencoba menyampaikan sesuatu kepada orang lain, saat itu sedang melakukan suatu proses yang
sering disebut komunikasi. Cara berkomunikasi ada 2 macam. Yaitu cara verbal yaitu

1
http://sedaobagann.blogspot.com/2017/10/makalah-kepemimpinan-orgganisasi.html
2
Khaerul Umam, Manajemen Organisasi,(Pustaka Setia, Bandung: 2012) hlm,122-125.

3
menggunakan bahasa lisan dan tulisan. Serta cara non verbal yaitu melalui bahasa tubu, bahasa
isyarat, sikap dan ekspresi wajah.
Beberapa hal yang mendukung komunikasi yaitu:
1. Kenali diri sendiri
2. Kenali orang lain
3. Mau mendengarkan
4. Memberikan pernyataan yang jelas
5. Memberi umpan balik
6. Mau membuka diri.
Sedangkan hal yang menghambat komunikasi yaitu:
1. Egois
2. Pemarah
3. Lingkungan yang buruk
4. Membeda-bedakan status sosial
5. Permusuhan.3
Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya dalam
kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Komunikasi merupakan
hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan sesama dengan cara
melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang
kompleks, dan teknologi kini telah merubah cara manusia berkomunikasi secara drastis.4

3
Usiono, Pendidikan kepalangmerahan, (Perdana Publishing, Medan: 2016) hlm, 4-5
4
https://makalahsekolah96.blogspot.com/2018/01/makalah-komunikasi-msdm.html

4
3. Kerja Sama

Kerjasama dilakukan atas dasar tujuan yang sama yang hendak dicapai, sehingga
kerjasama berbeda dengan ‘sama-sama kerja’ yang tidak mempunyai tujuan bersama.
a. Beberapa keuntungan yang dapat dipetik dari kerjasama antara lain:
1. Memperingan tugas yang harus dipikul oleh masing-masing pihak.
2. Menghemat tenaga, pikiran dan dana yang biasanya sangat terbatas dalam setiap
kegiatan.
3. Dengan dana, tenaga, pikiran yang tersedia, dapat menghasilkan lebih banyak.
4. Lebih memberi kemungkinan pada seluruh pihak untuk mengembangkan kemampuan
dalam rangka menuju terbangunnya kemanusiaannya.
b. Fungsi dari kerjasama
Kerjasama didalam organisasi juga merupakan hal yang sangat penting. Dengan
kerjasama tugas-tugas organisasi yang di emban oleh masing-masing pengurus dapat
menjadi ringan dan cepat selesai dengan target yang telah diprogramkan sebelumnya.
Kerjasama juga dapat merangsang semangat para pengurus dan anggota organisasi dalam
acara-acara tertentu.
c. Ada beberapa hal yang dapat mendukung terjalinnya kerjasama yaitu:
Agar terjalin kerjasama yang mantap dalam suatu kelompok dari masing-masing
anggota, sehingga mampu memecahkan masalah yang sedang dihadapi, perlu
diperhatikan beberapa hal yang dapat mendukung, antara lain:
1. Masing-masing pihak harus sadar dan mengakui kemampuan masing-masing.
Masing-masing pihak yang akan kerjasama harus mengerti dan memahami akan
masalah yang dihadapi.
2. Masing-masing pihak yang bekerjasama perlu berkomunikasi.
3. Pihak yang bekerjasama perlu peka terhadap pihak lain dalam arti mengerti kesulitan
dan kelemahan orang lain.
4. Meskipun semua pihak harus memberi sesuai dengan kemampuan, tetapi agar
semuanya itu dapat berdaya hasil dan berhasil guna, perlu ada pengaturan, yaitu
koordinasi yang mantap.
5. Keterbukaan dan Melibatkan orang lain.

5
d. Ada beberapa hal yang dapat mengganggu kerjasama yaitu:
1. Ada pihak yang selalu bersikap menyerahkan pekerjaan kepada orang lain dan tidak
bersedia bertanggung-jawab.
2. Ada pihak yang bersedia menampung semua pekerjaan meskipun jelas tidak mampu
mengerjakannya.
3. Tidak bersedia memberikan sebagian dari kemampuannya untuk membantu pihak
lain. Dalam pengertian, ini termasuk tidak bersedia menyerahkan sebagian dari
wewenangnya kepada pihak lain.
4. Cepat puas dengan hasil pekerjaannya sendiri, sehingga tidak memperlihatkan dan
tidak menaruh perhatian pada pihak yang masih bekerja.
5. Hanya bersedia memberikan sesuatu yang dirasa tidak lagi diperlukan dirinya,
sehingga memberi tidak sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan oleh pihak lain.
6. Tidak bersedia memberi bantuan sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang
dihadapi, hanya terus tekun dengan pekerjaannya sendiri.
7. Menutup diri, dan tidak mengundang pihak lain yang dapat memberi bantuan, misal
selain berusaha mengerjakan sesuatu dengan sempurna sehingga sulit pihak lain dapat
membantu.
8. Tidak bersedia berkorban, misalnya membongkar atau merubah kegiatan yang sudah
direncanakan, demi mencapai kerjasama dan hasil kegiatan yang lebih baik.
9. Bersikap maha tahu, sehingga menutup diri untuk minta pendapat dan bantuan pihak
lain.
10. Tidak percaya kemampuan pihak lain sehingga tidak bersedia minta bantuan atau
pendapat kepadanya.5

4. Fungsi Kepemimpinan
5
Moekjizat, Tata kerjasama, (Mandar Maju, bandung:2002)

6
Tugas pokok kepemimpinan yang berupa mengantarkan, mengelompokkan, memberi
petunjuk, mendidik, membimbing an sebagainya, yang secara singkat menggerakkan para
bawahan mengikuti jejak pemimpin mencapai tujuan organisasi.

Fungsi – fungsi kepemimpinan adalah sebagai berikut :

1. Fungsi Perencanaan
Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan
bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi. Manfaat–manfaat
tersebut antara lain :

a. Perencanaan merupakan hasil pemikiran dan analisa situasi dalam pekerjaan untuk
memutuskan apa yang akan dilakukan.
b. Perencanaan berarti pemikiran jauh ke depan disertai keputusan–keputusan yang
berdasarkan atas fakta–fakta yang diketahui.
c. Perencanaan berarti proyeksi atau penempatan diri ke situasi pekerjaan yang akan
dilakukan dan tujuan atau target yang akan dicapai.
Perencanaan meliputi dua hal, yaitu :

1. Perencanaan tidak tertulis yang akan digunakan dalam jangka pendek, pada keadaan
darurat, dan kegiatan yang bersifat terus menerus.
2. Perencanaan tertulis yang akan digunakan untuk menentukan kegiatan – kegiatan yang
akan dilakukan atas dasar jangka panjang dan menentukan prosedur – prosedur yang
diperlukan.
Setiap rencana yang baik akan berisi :

 Maksud dan tujuan yang tetap dan dapat dipahami.


 Penggunaan sumber–sumber secara tepat.
 Cara dan prosedur untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Fungsi Memandang Ke Depan


Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu
mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan. Hal ini
memberikan jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah yang dituju akan dapat

7
berlangusng terus menerus tanpa mengalami hambatan dan penyimpangan yang merugikan. Oleh
sebab seorang pemimpin harus peka terhadap perkembangan situasi baik di dalam maupun diluar
organisasi sehingga mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik yang kecil
maupun yang besar.

3. Fungsi Pengembangan Loyalitas


Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga unutk para
pemimpin tingkat rendah dan menengah dalam organisai. Untuk mencapai kesetiaan ini,
seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran, kata-kata, maupun
tingkah laku sehari–hari yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah
mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat berjalan
sebagaimana mestinya.

4. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemampuan
pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan–hambatan dapat segera
diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali berlangsung menurut rel yang
elah ditetapkan dalam rencana .

5. Fungsi mengambil keputusan


Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan.
Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan.
Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan
keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi,
referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya.

Dalam setiap pengambilan keputusan selalu diperlukan kombinasi yang sebaik-baiknya dari:

1. Perasaan, firasat atau intuisi


2. Pengumpulan, pengolahan, penilaian dan interpretasi fakta-fakta secara rasional –
sistematis.
3. Pengalaman baik yang langsung maupun tidak langsung.
4. Wewenang formal yang dimiliki oleh pengambil keputusan.

8
Dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin dapat menggunakan metode – metode sebagai
berikut :

 Keputusan – keputusan yang sifatnya sederhana individual artinya secara sendirian.


 Keputusan – keputusan yang sifatnya seragam dan diberikan secara terus menerus dapat
diserahkan kepada orang – orang yang terlatih khusus untuk itu atau dilakukan dengan
menggunakan komputer.
 Keputusan – keputusan yang bersifat rumit dan kompleks dalam arti menjadi tanggung
jawab masyarkat lebih baik diambil secara kelompok atau majelis.
 Keputusan – keputusan yang bersifat rumit dan kompleks sebab masalahnya menyangkut
perhitungan – perhitungan secara teknis agae diambil dengan bantuan seorang ahli dalam
bidang yang akan diambil keputusannya.
6. Fungsi memberi motivasi
Seorang pemipin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya.
Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar
rajinbekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi yang dipimpinnya.
Pemberian anugerah yang berupa ganjaran, hadiah, piujian atau ucapan terima kasih sangat
diperlukan oleh anak buah sebab mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan
dihargai oleh pemimpin

Di lain pihak, seoranzg pemimpin harus berani dan mampu mengambil tindakan terhadap
anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah berbuat salah sehingga merugikan
organisasi, dengan jalan memberi celaan, teguran, dan hukuman yang setimpal dengan
kesalahannya. Untuk melaksanakan fungsi fungsi ini sebaik- baiknya, seorang pemimpin perlu
menyelenggarakan daftar kecakapan dan kelakuan baik bagi semua pegawai sehingga tercatat
semua hadiah maupun hukuman yang telah diberikan kepada mereka.

Menurut William R. Lassey dalam bukunya Dimension of Leadership, menyebutkan dua


macam fungsi kepemimpinan, yaitu kepemimpinan, yaitu :

1. Fungsi menjalankan tugas


Fungsi ini harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Yang tergolong fungsi
ini adalah :

9
a. Kegiatan berinisiatif, antara lain usul pemecahan masalah, menyarankan gagasan –
gagasan baru, dan sebagainya.
b. Mencari informasi, antara lain mencari klasifikasi terhadap usul – usul atau saran serta
mencari tambahan informasi yang diperlukan.
c. Menyampaikan data atau informasi yang sekiranya ada kaitannya dengan pengalamannya
sendiri dalam menghadapi masalah yang serupa.
d. Menyampaikan pendapat atau penilaian atas saran–saran yang diterima.
e. Memberikan penjelasan dengan contoh – contoh yang lebih dapat mengembangkan
pengertian.
f. Menunjukkan kaitan antara berbagai gagasan atau saran-saran dan mencoba mengusulkan
rangkuman gagasan atau saran menjadi satu kesatuan.
g. Merangkum gagasan-gagasan yang ada kaitannya satu sama lain menjadi satu dan
mengungkapkan kembali gagasan tersebut setelah didiskusikan dalam kelompok.
h. Menguji apakah gagasan-gagasan tersebut dapat dilaksanakan dan menilai keputusan-
keputusan yang akan dilaksanakan.
i. Membandingkan keputusan kelompok dengan standar yang telah ditetapkan dan
mengukur pelaksanaannya dengan tujuan yangb telah ditetapkan.
j. Menentukan sumber-sumber kesulitan, menyiapkan langkah-langkah selanjutnya yang
diperlukan, dan mengatasi rintangan yang dihadapi untuk mencapai kemajuan yang
diharapkan.
2. Fungsi pemeliharaan
Fungsi ini mengusahakan kepuasan, baik bagi pemeliharaan dan pengembangan kelompok untuk
kelangsungan hidupnya. Yang termasuk fungsi ini antara lain :

a. Bersikap ramah, hangat dan tanggap terhadap orang lain, mau dan dapat memuji orang
lain atau idenya, serta dapat menerima dan menyetujui sumbangan fikiran orang lain.
b. Mengusahakan kepada kelompok, mengusahakan setiap anggota berbicara dengan waktu
yang dibatasi, sehingga anggota kelompok lain berkesempatan untuk mendengar.
c. Menentukan penggunaan standar dalam pemilihan isi, prosedur dan penilaian keputusan
serta mengingatkan kelompok untuk meniadakan keputusann yang bertentangan dengan
pedoman kelompok.

10
d. Mengikuti keputusan kelompok, menerima ide orang lain, bersikap sebagai
pengikut/pendengar sewaktu kelompok sedang berdiskusi dan mengambil keputusan.
e. Menyelesaikan perbedaan-perbedaan pendapat dan bertindak sebagai penengah untuk
mengkompirmasikan pemecahan masalah.
Disamping kedua pendapat tersebut tentang fungsi kepemimpinan, pendapat lain mengemukakan
bahwa fungsi kepemimpinan adalah memberikan pendapat yang terakhir mengatakan bahwa
fungsi kepemimpinan adalah menciptakan struktur untuk pencapaian tujuan, mempertahankan
dan mengamankan integritas organisasi dan mendamaikan perbedaan yang terjadi dalam
kelompok menuju ke arah kesepakatan bersama.6

E. Apa yang bisa kita lakukan : Tugas Seorang Pemimipin


Seorang pemimpin memiliki berbagai tipe dalam memimpin kelompok ataupun
anggotanya.berikut meruoakan tipe-tipe dalam kemimpinan :
a. Kepemimpinan diktatoris ; Memimpin dengan cara menggertak, menguasai.
b. Kepemimpinan otokratis ; Pemusatan otoritas dan pengambilan keputusan pada
pimpinan.
c. Kepemimpinan Birokratis : Memimpin berdasarkan Peraturan
d. Kepemimpinan demokratis ; Berdasarkan pada desentralisasi kekuasaan dan pengambilan
keputusan.
e. Kepemimpinan laisez-faire ; Membiarkan kelompoknya menetapkan tujuan dan
keputusannya

Tipe yang manakah kita?  Dan Apakah kita boleh memilih tipe kepemimpinan?

“Untuk mengembangkan atau memilih tipe kepemimpinan yang efektif, maka pahamilah
bagaimana orang lain memandang gaya kepemimpinan kita sekarang. Bertanyalah pada orang-
orang yang pernah bekerja sama dengan kita, bagaimana tindakan kita sebagai seorang
pemimpin “

Apakah kita dapat menjadi pemimpin yang baik?

6
Pmr-Smabhatig, “Fungsi Kepemimpinan”, (http://pmr-smabhatig.blogspot.com/2012/11/fungsi-
kepemimpinan.html, 2 Oktober, 2021)

11
Setiap orang dapat menjadi pemimpin yang baik. Hanya diperlukan sedikit kegigihan
untuk belajar. Yang pasti kita harus mempunyai rasa percaya diri dan memberikan komitmen
untuk membuat perubahan untuk pengembangan organisasi. Tidak harus menunggu kita
ditugaskan memimpin program yang besar. Bahkan projek atau kegiatan kecilpun dapat menjadi
sarana untuk belajar menjadi pemimpin yang baik, misalnya ketika menjadi koordinator kegiatan
bulanan pelayanan perawatan keluarga di panti jompo, memimpin rapat, menjadi pelatih,
menjadi koordinator buletin PMI.7
Jadi , jika kita melaksanakan Tri Bakti, anggota PMR perempuan dan laki-laki
mempunyai peran yang berbeda, maka kita bisa membuat daftar kegiatan tugas dari anggota
PMR perempuan dan anggota PMR laki-laki karena peran, sifat, tugas dan tanggung jawab laki-
laki dan perempuan dibentuk oleh masyarakat dikarenakan dipengaruhi oleh budaya.8

BAB III

PENUTUP

7
Paramansa, ” kepemimpinan-palang-merah-remaja” (https://parasmansa.blogspot.com/2019/08/materi-
kepemimpinan-palang-merah-remaja.html?m=1 2 Oktober, 2021)
8
Juliati susilo, PMR Relawan Masa Depan (Jakarta : Palang Merah Indonesia Pusat, 2008) hal 10

12
A. Kesimpulan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam
mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan sebagai pemimpin
apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan. Kata pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan
memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk jadi pemimpin bukan hanya
berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor.
Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada
sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat,
sifat-sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh
terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan. Semakin tinggi kedudukan
seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir
secara konsepsional dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia
akan semakin generalist, sedangkan semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi
maka ia menjadi spesialist.
Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu
yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses
internal (leadership from the inside out).
B. Saran
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu
perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

13
Susilo, Juliati. (2008). PMR Relawan Masa Depan. Jakarta : Palang Merah Indonesia Pusat
Moekjizat, (2002). Tata kerjasama, (bandung: Mandar Maju)
Usiono, (2016) . Pendidikan kepalangmerahan, ( Medan: Perdana Publishing)
Khaerul Umam, ( 2012) Manajemen Organisasi,( Bandung: Pustaka Setia)
http://pmr-smabhatig.blogspot.com/2012/11/fungsi-kepemimpinan.html
http://sedaobagann.blogspot.com/2017/10/makalah-kepemimpinan-orgganisasi.html
https://makalahsekolah96.blogspot.com/2018/01/makalah-komunikasi-msdm.html
https://parasmansa.blogspot.com/2019/08/materi-kepemimpinan-palang-merah-remaja.html?
m=1

14

Anda mungkin juga menyukai