Anda di halaman 1dari 56

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PPL

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN


Imam Bonjol Padang merupakan kegiatan intrakulikuler berupa penerapan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan keguruan pada Madrasah/Sekolah. Program ini
dirancang untuk melatih mahasiswa menguasai kemampuan keguruan yang utuh dan
terintegrasi, sehingga setelah menyelesaikan pendidikannya, mereka siap menjadi
guru yang profesional.

PPL Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang adalah
kegiatan pelatihan mengajar dan non mengajar di madrasah/sekolah pelatihan sebagai
akumulasi dari sikap dan keterampilan dasar mengajar yang diperoleh selama
mengikuti perkuliahan.

PPL ini adalah sebagai suatu kegiatan yang diberikan kepada mahasiswa agar
memperoleh pengalaman dalam kegiatan sebagai calon guru atau calon non guru.
Tugas utama mahasiswa dalam kegiatan PPL adalah sebagai guru mata pelajaran dan
tugas lainnya yang disepakati di tempat PPL. Sebagai calon tenaga kependidikan non-
guru, tugas PPL-nya adalah mengelola dan mengimplementasikan fungsi
perencanaan, pengelolaan, dan pengembangan pendidikan sesuai dengan bidang
studinya.

Guru adalah jabatan fungsional dan tugas profesional yang membutuhkan


persiapan yang sempurna, baik secara tertulis, konseptual dan praktis operasional.
Konsep-konsep teoritis tentang guru dan keguruan telah diberikan melalui sejumlah
mata kuliah dalam perkuliahan tatap muka dikelas yang diberikan teori-teori seperti
meneruskan tujuan, mengembangkan bahan pelajaran, memilih metode, merancang
evaluasi, membuat rancangan pelajaran dan lain-lain.

1
Fakultas Tarbiyah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang
mempersiapkan dan melahirkan calon-calon guru yang berkualitas dan professional.
Melalui wadah PPL ini mahasiswa dibekali dengan berbagai macam ilmu disipliner,
khususnya yang berkaitan dengan ilmu kependidikan ilmu-ilmu tersebut belum
dikatakan sempurna jika dipelajari hanya secara teoritis tetapi membutuhkan suatu
praktek yang diterapkan langsung dilapangan. Praktek di lapangan inilah yang
dikatakan sebagai awal bagi seorang calon guru dituntut untuk bisa mengaplikasikan
ilmu selama menempuh perkuliahan di semester I-VI.

Berdasarkan hal tersebut, maka Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN IMAM
BONJOL PADANG, sebagai salah satu Fakultas Keguruan telah menetapkan dalam
kurikulumnya bahwa Program Pengalaman Lapangan adalah suatu mata kuliah yang
harus diikuti oleh setiap mahasiswa Fakultas Tarbiyah dengan bobot 4 SKS, yang
harus dilaksanakan disekolah-sekolah atau madrasah-madrasah dengan objek didik
adalah para siswa dari tingkat SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA dan SMK.

Fakultas tarbiyah sebagai lembaga pendidikan yang menghasilkan guru


professional dituntut untuk mengembangkan sistem pendidikan guru yan berbasis
KKNI 2016, artinya semua program perlu disusun dan dikembangkan atas dasar
analisis tugas yang disyaratkan tugas-tugas dan melalui program pengalaman
lapangan (PPL) calon guru dibekali ilmu-ilmu pengetahuan keguruan, baik secara
teori maupun praktek program pengalaman lapangan ini dilaksanakan dalam rangka
mengaplikasikan tori-teori yang didapat kuliah S1yang dilaksanakan di MTSN 2
KOTA PADANG.

Dilain sisi, pelaksanaan PPL tahun ini sangat bebeda situasi dan kondisinya
dengan tahun sebelumnya. Pada masa PPL tahun ini, guru dan siswa tidak lagi
melakukan interaksi belajar di dalam kelas melainkan dilakukan di dunia informatika,
dalam artian menerapkan proses belajar-mengajar melalui proses daring dan luring.
Artinya siswa belajar dirumah masing-masing, dan guru tetap berada disekolah

2
sebagai pemandu pembelajaran melalui media Handphone berupa aplikasi
pembelajaran daring seperti classroom, whatsaap, zoom, dll. Karena maraknya wabah
covid- 19 atau yang lebih dikenal virus corona yang telah melanda negeri indonesia
semenjak bulan januari yang lalu, dan sampai saat ini keadaan pun masih sama dan
bahkan pada tahun ajaran sekarang wabah semakin membludak di indonesia
terkhususnya di kota padang ini. Dampak dari covid-19 ini sangatllah besar bagi
dunia pendidikan, termasuk pendidikan dasar, menengah, dan tingkat sekolah tingkat
perguruan tinggi. Adanya wabah virus corona ini menghambat kegiatan belajar
mengajar yang biasanya berlangsung secara tatap muka. Kendatipun begitu, pandemi
ini mampu mengakselerasi pendidikan 4.0 bahkan 5.0. sistem pembelajaran dilakukan
jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi sesuai zona pandemi daerah
masing-masing

Melalui PPL dimasa daring ini diharapkan mahasiswa mampu


membandingkan dan mengaitkan teori yang telah ada dengan praktek yang dijalani di
lapangan menghadapi siswa, oleh karena itu sebagai seorang calon guru, mahasiswa
terlebih dahulu harus mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang
menunjang kelancaran proses belajar mengajar seperti kurikulum, administrasi,
investarisasi, sarana dan prasarana disekolah tersebut.

Dalam program pengalaman lapangan dituntut kepiawaian seorang guru untuk


menetapkan teori-teori yang ada terhadap peserta didik sehingga tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan dapat terwujud. Disamping itu, PPL juga merupakan sarana
bagi mahasiswa untuk merealisasikan potensi dibidang ekstrakurikuler (non teaching)
disekolah tempat dilaksanakan PPL.

Jadi kegiatan PPL ini merupakan kegiatan yang sangat efektif dalam
penerapan teori untuk mahasiswa-mahasiswi yang akan menjadi seorang calon
pendidik bagi anak bangsa. Pelaksanaan PPL dilaksanakan lebih kurang 3 bulan,
untuk tahun ajaran 2020/2021.

3
Dari setiap lokasi tersebut terdiri dari 5-13 orang dalam satu kelompok
dibimbing oleh seorang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Khusus di MTS N 2
KOTA PADANG di bimbing oleh seorang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
yaitu Bapak Dr. H.Ahmad Sabri, M.Pd.

Jadi kegiatan PPL masa Daring dan Luring ini merupakan kegiatan yang
sangat efektif dalam penerapan teori untuk mahasiswa-mahasiswi yang akan menjadi
seorang calon pendidik bagi anak bangsa.

B. Tujuan PPL

Program Pengalaman Lapangan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan


Teaching dan Non Teaching di Madrasah atau Sekolah yang meliputi perencanaan
dan pelaksanaan, maka program pengalaman lapangan di UIN IMAM BONJOL
PADANG bertujuan untuk:

1. Melatih mahasiswa agar memiliki kemampuan menggunakan ilmu yang


dipelajarinya dalam situasi nyata, baik untuk kegiatan mengajar maupun
tugas-tugas non mengajar.
2. Mempersiapkan mahasiswa sebagai calon guru yang profesional dalam
mengajar.
3. Mempersiapkan calon tenaga kependidikan tentang seluk beluk hal-hal diluar
pembelajaran di lapangan.
4. Mempersiapkan mahasiswa memiliki kompetensi paedagogik, profesional,
personal, sosial, dan memiliki kemampuan leadership.
5. Mempersiapkan mahasiswa memiliki kemampuan teknologi informasi,
metode pembelajaran daring maupun luring yang meaningfull (bermakna)

PPL dilaksanakan dalam ruang lingkup kegiatan mengajar dan non mengajar
di Madrasah/Sekolah yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, serta

4
kegiatan-kegiatn yang bersifat non mengajar seperti melaksanakan kegiatan
administrasi, ekstra kurikuler dan lain sebagainya di Madrasah/Sekolah.

C. Gambaran umum Kegiatan PPL

Mahasiswa yang akan melakukan PPL menguasai keterampilan dasar (Micro


Teaching), yang diatur dalam kurikulum MKDK dan MKPBM. Melalui mata kuiah
Micro Teaching dapat memberi wawasan kepada mahasiswa tentang keterampilan
dasar mengajar secara terbimbing dalam rangka menjadi guru profesional. Dalam
kegiatan mata kuliah micro teaching juga diperkenalkan tentang kegiatan pengalaman
atau pengenalan Madrasah/ Sekolah oleh dosen Micro Teaching melalui media
virtual.

Pelaksanaan micro teaching dipercayakan kepada dosen yang ditunjuk untuk


melaksanakannya selama satu semester dengan bobot 2 sks. Penunjukkan dosen
pengampu mata kuliah micro teaching ini ditentukan oleh prodi dengan criteria
bahwa dosen tersebut mempunya latar belakang Pendidikan Keguruan. Sebelum
mahasiswa mengikuti PPL ada beberapa tahap kegiatan yang dilalui yaitu :

1. Tahap persiapan
a. Pendaftaran
Mahasiswa mendaftar melalui portal PPL dengan mengisi dan
menandatangani formulir dan surat pernyataan oleh Ketua Prodi atau
Sekretaris Prodi. Kemudian mengisi KRS tentang mata kuliah PPL yang
sedang diambil. Mahasiswa yang mengambil mata kuliah PPL tidak
diperkenankan mengambil mata kuliah tatap muka kecuali skripsi, KKN,
atau tugas lain dari dosen yang sifatnya bukan kegiatan tatap muka,.
Menyerahkan bukti pendaftaran dan surat pernyataan yang telah diisi dan
ditanda tangani oleh Ketua/ Sekretaris Prodi.

5
b. Penjajakan lokasi
Sebelum PPL dilaksanakan, mahasiswa melakukan penjajakan lokasi atau
survei ke tempat PPL SD/MI, SMP/MTS, SMA/MAN,SMK yang
bersangkutan sesuai tempat tinggal/ domisili masing-masing mahasiswa
yang bersangkutan dimasa Pandemi ini.
c. Perekrutan Guru Pamong dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
d. Pembekalan mahasiswa tentang materi:
- Manajemen dan sistem PPL era pandemic covid-19
- Pemahaman kurikulum 2013 dan teknologi informasi dalam
pembelajaran
- Peningkatan Kepribadian dan etika komunikasi informasi
- Sistem Evaluasi PPL era pandemi covid-19
- Sistem Pelaporan era pandemic covid-19
2. Tahap pelaksanaan
a. Penyerahan mahasiswa PPL dilaksanakan melalui aplikasi zoom meeting.
Penyerahan mahasiswa PPL secara resmi dilakukan oleh dekan Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan kepadaseluruh kepala sekolah tempat PPL dengan
dihadiri wakil dekan, Ketua Labor PPL, DPL PPL, kepala sekolah, Dinas
Pendidikan dan Kementerian Agama di Kabupaten/ Kota serta perwakilan
mahasiswa PPL.
b. Monitoring pelaksanaan PPL dilaksanakan melalui komunikasi daring.
Monitoring ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kompetensi
Paedagogik, Profesional, Personal, Sosial mahasiswa, baik yang bersifat
kegiatan teaching maupun non-teaching.
c. Kegiatan penjemputan kembali mahasiswa PPL.
Kegiatan ini akan dilakukan melalui zoom meeting. Penjemputan atau
penyerahan kembali mahasiswa PPl dari sekolah pada pihak kampus.

6
3. Kegiatan mahasiswa
a. Orientasi, berupa serangkaian kegiatan yang menuntut mahasiswa
mengenal seluruh aspek yang ada di Madrasah/Sekolah.
b. Latihan mengajar meliputi mengajar terbimbing dan mandiri, pelatihan
terbimbing bertujuan untuk melatih mahasiswa bertanggung jawab
melaksanakan tugas sebagai guru.
Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa antara lain :
- Merencanakan dan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).
- Memilih dan menggunakan strategi mengajar.
- Mendesain alat peraga dan menggunakannya dalam kegiatan belajar
mengajar.
- Melaksanakan kegiatan pelatihan mengajar dikelas.
- Melakukan penilaian terhadap kegiatan belajar peserta didik.
- Menganalisis dan mendiskusikan pelaksanaan pengajaran dengan guru
pamong dan dosen pembimbing lapangan.
c. Kegiatan non mengajar merupakan kegiatan yang mendukung mengajar
secara umum, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman
kepada mahasiswa berkenaan dengan hal-hal yang mendukung kegiatan
Pendidikan secara umum dan menunjang keberhasilan program pengajaran.
d. Ruang Lingkup dari kegiatan non mengajar ini adalah:
- Memberikan bimbingan kepada peserta didik yang menemui kesulitan
dalam kegiatan belajar, jika perlu melaksanakan konsultasi dengan
orang tua/ wali peserta didik, baik melalui daring maupun luring.
- Mengerjakan tugas administrasi kelas dan sekolah.
- Melibatkan diri dalam kegiatan madrasah/ sekolah baik daring maupun
luring.
- Mengenal dan mampu mengisikan rapor peserta didik dalam bentuk
program.

7
- Membantu pelaksanaan ujian MID, Semester atau Ujian Negara dan
Ujian akhir baik melalui daring maupun luring.
e. Kegiatan komponen sosial meliputi :
- Memakai pakaian yang sesuai dengan ketentuan madrasah atau sekolah
pelatihan selama PPL
- Tidak mencemari sikap dan prilaku di lokasi PPL
- Menjaga nama baik Lembaga Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
- Menjalin kerjasama yang baik dengan staff pengajar, staff administrasi
dan teman sejawat
- Berada di lokasi PPL sejak pukul 08.00 sampai selesai, sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan sekolah dan pamong.
f. Ujian praktek mengajar, dilaksanakan jika guru pamong dan dosen
pembimbing lapangan telah berpendapat bahwa mahasiswa tersebut telah
mencapai kualitas yang cukup memadai dan mahasiswa juga menyatakan
siap untuk diuji.
Beberapa hari sebelumnya mahasiswa harus menyiapkan persiapan
mengajar yang di setujui oleh guru pamong, format evaluasi disediakan
oleh tim pelaksana PPL Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam
Bonjol Padang, penilaian yang diberikan pamong dan DPL tidak bisa di
ganggu gugat.

g. Penulisan Laporan, mahasiswa PLL yang menulis laporan akhir PPL yang
bertujuan untuk langkah awal bagi mahasiswa dalam mendapatkan ilmu
pengetahuan, dan penelitian sehingga bisa di lanjutkan dalam penulisan
skripsi
h. Evaluasi
- Evaluasi program mahasiswa
- Evaluasi administrasi pelaksanaan
- Evaluasi pelaksanaan

8
4. Waktu
PPL tahun akademik 2020/2021 ini dilaksanakan mulai tanggal 07
September s/d 18 November 2020.
5. Tempat
Pelaksanaan PPL tahun akademik 2019/2020 bertempat atau berlokasi
di MTSN 2 Kota Padang, jalan durian tarung-ps. Ambacang, kelurahan Pasar
Ambacang, kecamatan Kuranji Kota Padang, Sumatera Barat.

9
BAB II
GAMBARAN UMUM

1. Data Umum
Nama Madrasah :MTsN 2 Kota Padang
Status Madrasah :Negeri
Nomor Pokok Sekolah Nasional :10311369
Nomor Statistik Madrasah (NSM) :121113710003
Waktu Belajar :Kombinasi (Pagi&Siang)
NPWP Madrasah :000010868201000
Status Negeri : Tahun 1970
2. Lokasi Madrasah
Alamat Lengkap :Jl. Raya Durian Tarung
Kelurahan :Pasar Ambacang
Kecamatan :Kuranji
Kota :Padang
Provinsi :Sumatera Barat
Kode Pos :25152
Titik Koordinat Latitude(Lintang) :-927038
Longitude (Bujur) :100.409735
3. KontakMadrasah
Nomor Telepon Madrasah :0751-72707
Alamat Email Madrasah :mtsnduriantarung@kemenag.go.id
4. Akreditasi Madrasah
Status Akreditasi Terakhir :A
No. SK Akreditasi Terakhir :1346/BAN-SM/SK/2019
TMTSK Akreditasi Terakhir :30 November 2019
Tanggal Berakhir Akreditasi :30 November 2024
Nilai AkreditasiTerakhir :92

10
5. Kepemilikan Tanah dan Bangunan

Status Bangunan : Milik Sendiri


Status Tanah : Wakaf
Luas Tanah : 3000 M2
Luas Bangunan : 1535 M2
Keadaan Gedung : Permanen
Tahun didirikan/ dibangun : 1969
Tahun Beroperasi : 1969

A. Latar Belakang Sejarah Madrasah/Sekolah


MTsN 2 Kota Padang yang terletak di desa Durian Tarung Kelurahan Pasar
Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang pada awal tahun berdirinya merupakan
prakarsa dan perjuangan masyarakat Durian Tarung yang dipelopori oleh tokoh-tokoh
pemuka masyarakat yang menginginkan adanya pendidikan Islam di Durian Tarung
khususnya dan Kecamata Kuranji pada umumnya. Maka terwujudlah sebuah
Lembaga Pendidikan Islam yang pertama yang berdiri pada tanggal 22 Maret 1969
dengan nama Madrasah Tsanawiyah Agama Islam Swasta (MTsAIS) Durian Tarung
Kab. Padang Pariaman yang berlokasi di TK Aisyiyah 22 Durian Tarung Padang
sekarang ini. Madrasah ini pada tahun pertama memiliki hanya 15 orang siswa, yang
terdiri dari 6 orang laki-laki dan 9 orang perempuan. Adapun tenaga pendidiknya dan
pegawainya adalah putra putri daerah Durian Tarung.
MTsAIS Durian Tarung Kab. Padang Pariaman yang masih berstatus swasta
yang dikelola oleh yayasan anak negeri akhirnya berubah menjadi sekolah negeri
dengan nama MTsAIN Durian Tarung Kab. Padang Pariaman dengan SK Menteri
Agama RI Nomor : 94 tanggal 30 Juni 1970 tentang Perubahan Status MTsAIS
Durian Tarung Kab. Padang Pariaman menjadi MTsAIN Durian Tarung Kab. Padang
Pariaman dengan Kepala Madrasah pertama yaitu Bapak Mauzar, BA. Kemudian
pada tahun 1978 MTs AIN Durian Tarung Kab. Padang Pariaman berubah nama

11
menjadi MTsN Durian Tarung Padang dengan Kepala Madrasah Bapak Drs. Syamsir
Samah. Perubahan nama menjadi MTsN Durian Tarung Padang sejalan dengan
masuknya keecamatan Kuranji kedalam wilayah administrasi pemerintah kota Padang
pada tahun 1980 dan terpisah dari Kab. Padang Pariaman.
Seiring dengan perkembangan otonomi wilayah Kementerian Agama
Republik Indonesia dalam hal perubahan nama-nama madrasah, maka MTsN Durian
Tarung Padang berubah nama menjasi MTsN 2 Kota Padang pada tahun 2017 sampai
sekarang. MTsN 2 Kota Padang berada dibawah naungan Kantor Kementerian
Agama Kota Padang.
Sejak tahun berdiri tahun 1969 sampai sekarang tahun 2020 MTsN 2
Kota Padang sudah dipimpin oleh Kepala Madrasah sebanyak 11 orang.
Adapun Kepala Madrasah yang memimpin MTs N 2 Kota Padang tercantum
pada tabel di bawah ini.

No. NamaKepalaMadrasah PeriodeKepemimpinan


1. Mauzar, BA 1969 Sampai 1978
2. Drs. Syamsir Samah 1978 sampai 1988
3. Drs. H. Darmawi 1988 sampai 1994
4. Drs. Nazar M 1994 sampai 2001
5. Drs. H. M. Nasir 2001 sampai 2008
6. Dra. Hj.Iksir Jauhari, M.Ag 2008 sampai 2011
7. Dra. Rifdawati, M.Pd 2011 sampai 2013
8. Drs. Suardi Darma Putra 2013 sampai 2019
9. Drs. Zakri Mukhtar 2019 sampai 2020
10. Lilis Andriani, M.Pd (Plt) 2020
11. Drs. Suardi Darma Putra (Plt) 2020

12
B. Visi dan Misi Madrasah/Sekolah
1. Visi
”Unggul dalam prestasi, Berkarakter Qur’ani, Berbasis Teknologi dan
Berbudaya Lingkungan”
2. Misi
a. Menerapkan kurikulum bercorak integrasi imtak-iptek dan Berbudaya
Lingkungan;
b. Mewujudkan siswa yang religius dan memiliki Kecerdasan Intelektual,
Emosional, Spiritual, dan Kinestetik;
c. Menerapkan proses pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
dan Menyenangkan berbasis al-Qur’an dan berbudaya Minangkabau;
d. Mewujudkan pendidikan dan tenaga kependidikan yang profesional,
penuh kasih sayang, dan menjadi teladan;
e. Mewujudkan warga madrasah yang sadar dan peduli terhadap
lingkungan dengan melakukan upaya kelestariaan pencegahan
pencemaran dan pencegahan kerusakan lingkungan dengan melihat
seluruh arga madrasah.
3. Tujuan Pendidikan MTs N 2 Kota Padang
Berdasarkan visi dan misi di atas, maka tujuan MTsN 2 Kota Padang
adalah:
- Mampu menyusun dan menerapkan kurikulum bercorak integrasi
imtak-iptek dan berbudaya lingkungan;
- Mampu mewujudkan proses pembelajaran yang PAIKEM, berbasis
al-Qur’an, berbudaya Minangkabau dan peduli lingkungan;
- Mampu menjalin kerjasama antara pengelola madrasah, orang tua
siswa, instansi pemerintah, dan masyarakat untuk meraih berbagai
prestasi.

13
- Mampu memberikan pelayanan yang memuaskan terhadap warga
madrasah;
- Mampu membiasakan warga madrasah untuk melakukan ibadah
fardhu dan sunnat, gemar membaca dan menghafal al-Qur’an serta
mengamalkannya;
- Mampu mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang
profesional, penuh kasih sayang, jadi teladan dan berdedikasi tinggi;
- Mampu melakukan penghijauan, pengelolaan dan pemanfaatan
sampah, kerapian, keindahan serta kenyamanan di lingkungan
madrasah.

C. Kurikulum Madrasah/Sekolah
MTsN 2 Kota Padang menggunakan Kurikulum 2013 edisi Revisi 2017 pada
setiap mata pelajarannya untuk tahun sekarang yaitu tahun ajaran 2020/2021.
Kurikulum 2013 ini mereka gunakan pada semua mata pelajaran pada tahun ini. Hal
ini baru berjalan selama 4 tahun. Namun untuk setiap mata pelajaran itu ada yang
berbeda lama penggunaan Kurikulum 2013 tersebut. Khusus untuk IPS, Kurikulum
2013 ini sudah dipakai menjadi pedoman dalam pembelajaran selama 4 tahun sampai
sekarang.
Penggunaan kurikulum yang selalu berubah mulai sejak dulu sampai
sekarang. Perlu dilakukan dan diikuti oleh suatu lembaga sekolah dan juga madrasah
begitu juga dengan MTsN 2 Kota Padang.
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan
yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal. Disamping itu,
dalam mengahadapi tuntutan perkembangan zaman, perlu adanya penyempurnaan
pola pikir dan penguatan tata kelola kurikulum serta pendalaman dan perluasan
materi. Selain itu, tidak kalah pentingnya adalah perlunya penguatan proses

14
pembelajaran dan penyesuaian beban belajar agar menjamin kesesuaian antar apa
yang diinginkan dari apa yang dihasilkan.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu terkonstribusi pada kehidupan
bermasyrakat berbagai negara dan peradaban.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, kurikulum 2013 dikembangkan mengunakan
filosofi berikut :
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa akan datang.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
3. Pendidikan ditujukan mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian dan berpartisipasi untuk
membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik.

Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori-teori pendidikan berdasarkan


standar-standar (standar- based education) dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(competency based curricullum)

Kurikulum 2013 menganut :

1. Pembelajaran yang dilakukan guru (taught curricullum) dalam bentuk proses


yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajarandi madrasah, kelas dan
masyarakat

15
2. Pengalaman (learned curiculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik
dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual
peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya sedangkan hasil belajar
seluruh peserta didik menjai hasil kurikulum.

Adapun landasan Yuridis Kurikulum 2013 adalah :


a. UU. No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
b. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
c. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 54 Tahun 2013 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
d. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 64 Tahun 2013 Tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 Tahun 2013 Tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dan No. 66 Tahun 2013
Tentang Standar Penilaian Pendidikan
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2013 Tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyyah, Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyyah, Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 81 A Tahun 2013 Tentang
Implementasi Kurikulum Sekolah/Madrasah.
h. Peraturan Menteri Agama nomor 183 tahun 2019 tentang Implementasi
kurikulum Madrasah

D. Manajemen Madrasah/Sekolah
1. Administrasi Madrasah
Pelaksanaan administrasi di MTsN 2 Kota Padang berada di bawah pimpinan
seorang kepala sekolah dengan bantuan empat wakil kepala sekolah, kepala tata

16
usaha (TU) beserta jajarannya, dan juga para staf pengajar. Berikut struktur
organisasi MTsN 2 Kota Padang secara umum.
a. Struktur Madrasah

1. NamaLengkap : : Drs. Suardi Darma Putra


2. NIP : 196208181992031005
3. Pangkat/Gol:
: : Pembina–IV/a
4. PendidikanTerakhir: : S. 1
5. AlamatLengkap : Jalan Pepaya II no 101 Perumnas Belimbing Kec.
Kuranji Kota Padang

Wakamad Bid. Kurikulum Fatmawati, S. Ag


Wakamad Bid. Kesiswaan Sri Yuliarni, S. Pd
Wakamad Bid. Sarpras Weti Gusminar S. Pd
Wakamad Bid. Humas Doni Isra, S. Pd

b. Pegawai TU PNS

N NAMA NIP PANGKAT/ GOL


O
1 ELVAWANI, S. Pd.I 19650125 198703 2 001 Penata TK.I III//d
2 SYAMSUWIR, A. Md 19690914 199403 1 003 Penata III/c
3 ERDAWATI 19670818 200701 2 040 Pengatur TK.I II/d
4 BASRAH 19750423 200701 1 024 Pengatur TK.I II/d

c. Pegawai TU non PNS

17
N NAMA NIP PANGKAT/ GOL
O
1 YENNI, A. Ma - -
2 DIANA KHAIRINA. S.IP - -
3 ZUFRIYON - -
4 PEBRI MULIANAS - -
5 RAMA YENTI - -
6 DELVI NAZRA, S. AP - -
7 ALMAFITRI SANTI, S. Kom - -
8 YULINAR - -
9 IJRIANI, A. Md - -
10 DELMAFIOZA - -
N NAMA NIP PANGKAT/ GOL
O
1 YENNI, A. Ma - -
2 DIANA KHAIRINA. S.IP - -
3 ZUFRIYON - -
4 PEBRI MULIANAS - -
5 RAMA YENTI - -
6 DELVI NAZRA, S. AP - -
7 ALMAFITRI SANTI, S. Kom - -
8 YULINAR - -
9 IJRIANI, A. Md - -
10 DELMAFIOZA - -

d. Tenaga Pendidik PNS

N NAMA NIP PANGKAT/ GOL BIDANG STUDI


O
1 DRS. SUARDI DARMA PUTRA 19620818 199203 1 005 Pembina IV/a IPS Terpadu
2 FATMAWATI, S. Ag 19750421 200710 2 006 Penata III/c SKI
3 SRI YULIARNI. S. Pd 19710706 199803 2 002 Pembina IV/a IPA Terpadu
4 DONI ISRA. SPd 19710404 199703 1 003 Pembina IV/a Bahasa Inggris
5 WETI GUSMINAR. S.Pd 19740818 200501 2 007 Penata TK.I III/d IPS Terpadu
6 HENDRAWATI. S.Pd 19730322 199703 2 001 Pembina IV/a Matematika
7 LILI YULIA NOVA RIDA B.S.Pd 19690714 199703 2 006 Pembina IV/a IPA Terpadu /Prakarya
8 DASMAN AGUS, S.IQ, S. Ag 19630808 199203 1 005 Pembina IV/a Aqidah Akhlak/Q.Hadits
9 KAMARUL ZAMAN, MA 19800423 200501 1 002 Pembina IV/a Bahasa Arab
10 RINI YUSFA. S.Pd 19730420 199903 2 001 Pembina IV/a IPA Terpadu/Kepala Labor

18
11 MARLINA DJOSAN, S. Pd 19730130 200501 2 002 Pembina IV/a Bahasa Indonesia
12 YUNIBAR, S. Pd.I 19610606 200003 2 003 Pembina IV/a SKI / Fiqih
13 HILDA YUSRA, S. Th.I 19790621 200501 2 007 Pembina IV/a Fiqih / Qur'an Hadits
14 SRI AMELIA, M. Pd 19820412 200501 2 007 Pembina IV/a Bahasa Inggris
15 ELYUNITA, M. Pd 19790326 200501 2 006 Pembina IV/a Matematika
16 YENNI. S.Pd 19730623 200501 2 004 Penata TK.I III/d Bahasa Inggris
17 YULIA DEVIYANTY. S.Pd 19750723 200501 2 003 Penata TK.I III/d Bahasa Indonesia
18 MAIWARTI. S. Pd 19720510 200501 2 003 Penata TK.I III/d Bahasa Indonesia
19 YUSHARLELNI, S.Pd 19750225 200604 2 010 Penata TK.I III/d IPA Terpadu/Prakarya
20 NELLI SURYANI, S. Pd 19720708 199903 2 002 Penata TK.I III/d Matematika
21 FEBRIYANTI. S.Pd 19730203 200604 2 005 Penata TK.I III/d Matematika
22 MARTINI. S.Pd 19660313 200604 2 002 Penata TK.I III/d IPS Terpadu
23 ERIYATI, S. Si 19740202 200701 2 012 Penata TK.I III//d IPA Terpadu /Prakarya
24 MARDIYETI, S. Ag 19761015 200710 2 007 Penata III/c Aqidah Ahklak / SKI
25 SYAFRIZAL, S.Pd.I 19770502 200212 1 005 Penata III/c Aqidah Akhlak/Fiqih
26 FIRDAUS, S. Pd.I 19760818 200710 1 002 Penata III/c Qur'an Hadits
27 RITA OKVAYELNI, S.Pd 19761015 200710 2 008 Penata III/c IPS Terpadu
28 SURYA, S.Pd 19740624 200701 2 024 Penata III/c Matematika
29 YUNIAR, S.Pd 19770615 200701 2 031 Penata III/c IPS Terpadu
30 NILA FEBRIA, S,Pd 19820205 200710 2 003 Penata III/c Bahasa Indonesia
31 RISDAHAYATI, S. Pd 19741212 200710 2 004 Penata III/c IPS Terpadu
32 SUHERLIS, S.Pd 19750509 200710 2 001 Penata III/c Bahasa Inggris
33 NURMANI, S.Pd 19740310 200701 2 034 Penata III/c IPA Terpadu
34 SYURIANI, S.Pd 19640720 200701 2 010 Penata III/c Bahasa Inggris
35 MERA ARLIZA, S. Ag 19780301 200701 2 018 Penata III/c Fiqih
Penata Muda TK.I
FANHAYUS, S. Ag 19770408 200710 1 002
36 III/b Qur'an Hadits
Penata Muda TK.I
DENI SATRIA, M. Pd 19860913 201101 1 009
37 III/b Penjas Orkes
38 MEDA WAHYUNI, S. Pd 19780408 200604 2 023 Penata Muda III/a Bahasa Inggris
39 PRIMA MURNI. S.Pd 19651005 201411 2 001 Penata Muda III/a IPS Terpadu
40 ERWAN HIDAYAT, S. Pd 19941123 201903 1 009 Penata Muda III/a Penjasorkes
41 ZIKRA WARNI, S. Pd.I 19910309 201903 2 021 Penata Muda III/a Bahasa Arab
42 FULFINA, S. Pd.I 19881201 201903 2 009 Penata Muda III/a Bahasa Arab
43 BETRINOVA, S. Pd 19921119 201903 2 022 Penata Muda III/a Penjasorkes

19
e. Tenaga Pendidik Non PNS

N NAMA BIDANG STUDI KETERANGAN


O
1 SRI YULINDA. S.Pd. I S K I / FIQIH
2 FATMA NINGSIH. S.Pd PKN
3 SABRI ANDIKO, S.Kom BK TIK
4 AZHARI, S. Pd Seni Budaya
5 RINI AMELIA, S. Kom BK TIK
6 NOVA HALIZAH, S. Ag Bahasa Arab
7 AZWAR, S.Pd.I Bahasa Arab
8 APRI NANDA, S. Pd Penjas Orkes / SBY
9 ARDINI DESRIMAYETI, S.Pd.I Prakarya
10 DIAN DWI MAIDIASTUTI. M. CH BK
11 ANGI MUSTIKA DEWI, S. Pd Seni Budaya
12 TRI WASHILLAH, S. Pd Bahasa Indonesia
13 SRI WAHYUNI, S. Pd PKN
14 SUCY GUSMAN, S. Pd Seni Budaya
15 RIKO KURNIAWAN PUTRA, S.Pd BK /Tahfiz
16 REFNI AZIRMA PUTRI, S. Pd Seni Budaya
17 WIDYA AYU LESTARI, S.Pd Bahasa Indonesia
18 WIWIT ASTUTI, S. Pd Seni Budaya
19 IRDA ROYANI, S. Pd. I Fiqih, Tahfiz
20 NOVI ELFIRA DISTA, S. Pd PKN
21 ZIKRI RAHMAN, S. Pd BK
22 WINA MARSITA, S. Pd BK
23 SISKA ANGGRAINI, S. Pd Prakarya

2. Tugas Tambahan Guru


a. Pembina OSIM
- Bidang Olahraga dan Seni : Apri Nanda, S. Pd (Ketua)
- Bidang Koperasi & Wirausaha : Nurmani, S. Pd
- Bidang Muhadarah & Forum Annisa’ : Yuniar, S. Pd
- Bidang Keagamaan & Adiwiyata : Ardini Desrimayeti, S. Pdi
- Bidang Bela Negara & Kedisiplinan : Yelvina Eka Putri, S. Pd
b. Team Adiwiyata
- Ketua : Firdaus, S. Pdi
- Sekretaris : Ardini Desrimayeti, S. Pdi

20
- Bendahara : Mera Arliza, S. Ag
c. Bendahara Kegiatan
- Dana Gedus : Sri Yuliarni, S. Pd
- Infak Jum’at : Weti Gusminar, S. Pd
- Sosial : Suherlis, S. Pd
- Pramuka : Prima Murni, S. Pd
d. Koordinator Ekstra Kurikuler
- Pramuka : Rita Okvayelni, S. Pd
- Drum Band : Suherlis, S. Pd
- PMR : Weti Gusminar, S. Pd
- Muhadarah : Yuniar, S. Pd
- Silat : Ardini Desrimayeti, S. Pd
- Seni Tari : Risdahayati, S. Pd
- Randai : Fatmawati, S. Pd

E. Sarana dan Prasarana Madrasah/Sekolah

NO NAMA RUANGAN JUMLAH KETERANGAN


1 Ruang Kelas 11 Belajar pagi sore
2 Ruang Pustaka 1
3 Ruang Labor IPA 1
4 Ruang Labor Komputer 2
5 Ruang Kepala 1
6 Ruang Tata Usaha 1
7 Ruang Guru 1
8 Ruang Waka 1
9 Tempat Ibadah 1 Masjid Raya (Mou dengan pengurus)
10 Ruang Konseling 1
11 Ruang UKS 1
12 Ruang Osis 1
13 Jamban/ Toilet 2 Laki-laki dan perempuan
14 Gudang 1
15 Sarana Olahraga 2 Halaman Madrasah dan lapangan
Bola (Mou dengan Pemuda
16 Kantin 1
17 Tempat Parkir 1 Halaman depan Madrasah

21
BAB III
RENCANA DAN REALISASI PROGRAM
A. Rencana
1. Tinjauan Kurikulum
a. Pengertian Kurikulum

Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem


Pendidikan Nasional Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap
diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006 (yang
sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah
berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa
percobaannya pada tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi
sekolah rintisan.

Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompentensi lahir sebagai


jawaban terhadap berbagai kritikan terhadap kurikulum 2006, serta sesuai
dengan perkembangan kebutuhan dan dunia kerja. Kurikulum 2013

22
merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan
masyarakat bangsa dalam penguasaan teknologi seperti yang digariskan dalam
haluan negara. Pengembangan kurikulum 2013 didasari oleh pemikiran
tentang tantangan masa depan, persepsi masyarakat pengetahuan dan
pedagogi, kompentensi masa depan, serta fenomena negatif yang mengemuka.

1) Karakteristik Kurikulum 2013


a) Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan
dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih
lanjut ke dalam Kompetensi Dasar (KD).
b) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial
mengenai kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk
suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran.
c) Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari
peserta didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu.
d) Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif,
keterampilan psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan
pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu
mata pelajaran. Untuk SD pengembangan sikap menjadi kepedulian
utama kurikulum.
e) Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan
konsep, generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari
pendekatan “disciplinary–based curriculum” atau “content-based
curriculum”.
f) Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata
pelajaran.
g) Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi
pada tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik

23
konten kompetensi dimana pengetahuan adalah konten yang
bersifat tuntas. Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah
kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan. Sedangkan
sikap adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit
dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak
langsung.
h) Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat
formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial
untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan
(Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat
memuaskan).

2) Proses Pembelajaran Kurikulum 2013


a) Pembelajaran Intrakurikuler Prinsip-prinsip pembelajaran
Intrakurikuler sebagai berikut.
- Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran
yang berkenaan dengan mata pelajaran dalam struktur
kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah, dan masyarakat.
- Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di
SMP/MTS, SMA/MA, dan SMK/MAK berdasarkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan guru.
- Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran
siswa aktif untuk menguasai Kompetensi Dasar dan
Kompetensi Inti pada tingkat yang memuaskan (excepted).
- Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik
konten kompetensi yaitu pengetahuan yang merupakan konten
yang bersifat mastery dan diajarkan secara langsung (direct
teaching), keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah

24
konten yang bersifat developmental yang dapat dilatih
(trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching),
sedangkan sikap adalah konten developmental dan
dikembangkan melalui proses pendidikan yang tidak langsung
(indirect teaching).
- Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat
developmental dilaksanakan berkesinambungan antara satu
pertemuan dengan pertemuan lainnya dan saling memperkuat
antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
- Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) terjadi pada
setiap kegiatan belajar yang terjadi di kelas, sekolah, rumah dan
masyarakat. Proses pembelajaran tidak langsung bukan
kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) karena sikap yang
dikembangkan dalam proses pembelajaran tidak langsung harus
tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru.
- Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran
siswa aktif melalui kegiatan mengamati (melihat, membaca,
mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalis
(menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun
cerita/konsep), mengkomunikasi-kan (lisan, tulis, gambar,
grafik, tabel, chart, dan lain-lain).
- Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta
didik menguasai kompetensi yang masih kurang. Pembelajaran
remedial dirancang dan dilaksanakan berdasarkan kelemahan
yang ditemukan berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan
tugas setiap peserta didik. Pembelajaran remedial dirancang
untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan hasil
analisis jawaban peserta didik.

25
- Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi,
bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan
pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan
kompetensi pada tingkat memuaskan.

b) Pembelajaran Ekstrakurikuler
Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk
aktivitas yang dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan
pembelajaran terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan
ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan. Pramuka
adalah kegiatan ekstrakurikuler wajib.Kegiatan ekstrakurikuler
wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung
kegiatan intrakurikuler.

3) Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013


Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
a) Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata
pelajaran karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi
pembelajaran untuk mencapai kompetensi.
b) Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang
ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan
program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan pemerintah mengenai
Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang
menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang
harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan
selama 12 tahun.
c) Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi.
Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan
kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan

26
keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata
pelajaran.
d) Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum
berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap
peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaidah kurikulum
berbasis kompetensi.
e) Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan
dan minat.
f) Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum
dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada
posisi sentral dan aktif dalam belajar.
g) Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni.
h) Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
i) Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung
sepanjang hayat.
j) Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan
kepentingan daerah.
k) Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan
memperbaiki pencapaian kompetensi.

2. Tinjauan RPP
a. Pengertian RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah pegangan seorang
guru dalam mengajar di dalam kelas. RPP dibuat oleh guru untuk

27
membantunya dalam mengajar agar sesuai dengan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar pada hari tersebut.

Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar


Proses, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan
dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam
upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). RPP yang dikembangkan secara
rinci mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru.

b. Susunan RPP
1) Mencantumkan identitas meliputi nama sekolah, mata pelajaran,
kelas/semester dan alokasi waktu/jumlah pertemuan.
2) Standar kompetensi merupakan kualifikasi peserta didik dalam
menguasai pengetahuan, sikap dan keterampilan. Diharapkan dapat
dicapai oleh setiap kelas materi dan semester pada suatu mata
pelajaran.
3) Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai
peserta didik, dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan
penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
4) Indikator adalah perilaku yang dapat diukur atau diobservasi untuk
menunjukkan kompetensi tertentu yang menjadi acuan penilaian
mata pelajaran.
5) tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajarn
yang akan dicapai sesuai KD
6) Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, prosedur yang
relevan dalam bentuk butir butir uraian sesuai dengan rumusan
indikator pencapaian kompetensi.
7) Media pembelajaran yang digunakan hendaknya sesuai dengan
metode pembelajaran.

28
8) Metode pembelajaran yang digunakan hendaknya dapat
menciptakan suasana belajar yang komunikatif agar peserta didik
mencapai KD/indikator yang ditetapkan.
9) Kegiatan pembelajaran yang didalamnya ada pendahuluan dan inti
yang merupakan proses pembelajaran itu dan penutup.
10) Sumber belajar yang digunakan harus berdasarkan sk, kd, materi
11) pembelajarn, kegiatan pembelajarn dan indikator pencapaian
kompetensi.
12) Penilaian hasil belajar,prosedur penilaian proses dan hasil belajar
mengacu pada indikator pencapaian kompetensi dan pada standar
penilaian.

3. Metodologi Pembelajaran
Metodologi pembelajaran adalah ilmu yang membahas tentang segala
usaha seorang guru yang sistematis dan pragmatis untuk mencapai tujuan
pendidikan melalui proses pembelajaran dengan berbagai aktivitas baik itu di
dalam lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.
Aspek yang harus diperhatikan dalam memilih metode pembelajaran
adalah :
a. Bidang studi/pokok bahasan/aspek
Pada SLTP dan Sekolah Menengah, program studi biasanya diatur
dalam tiga kelompok yaitu : (1). Program pendidikan umum (kognitif), (2).
Program pendidikan akademik, dan (3). Pendidikan keterampilan
(psikomotorik). Maka metode yang akan kita gunakan lebih berorientasi pada
masing-masang ranah diatas yang terdapat dalam pokok bahasan/aspek.
b. Tujuan pembelajaran
Pertimbangan ini merupakan syarat mutlak dalam pemilihan metode
yang akan digunakan. Sebagai contoh, seorang guru kesenian menetapkan
cara memainkan alat musik dengan benar. Dalam hal ini metode yang dapat

29
membantu adalah metode ceramah, dimana diterangkan bagian-bagian dari
masing-masing alat musik dan cara penggunaannya. Kemudian metode
demonstrasi, siswa dapat mendemonstrasikan cara memainkan suatu alat
musik dengan benar, selanjutnya metode pembagian tugas, siswa kita tugasi,
bagaimana memegang gitar, bass, drum, dan apa tugas mereka, dan
bagaimana mereka dapat bekerjasama dan memainkan suatu lagu dengan baik
dan benar.
c. Alokasi waktu dan sarana penunjang.
Dalam satu jam pelajaran, kita perlu membagi waktu yang akan
dipergunakan oleh masing-masing metode. Misalnya, pelajaran Kimia,
metode yang akan dipakai adalah praktikum, bukan berarti metode lain tidak
kita gunakan. Metode ceramah sangat perlu untuk memberi petunjuk, aba-aba,
dan arahan, dengan alokasi waktu sekian menit.
d. Jumlah siswa
Idealnya metode yang diterapkan melalui pertimbangan rasio guru dan
siswa agar proses belajar mengajar efektif. Dalam kelas yang besar dan siswa
yang banyak, metode ceramah yang lebih efektif, akan tetapi yang perlu
diingat bahwa metode ceramah memiliki banyak kelemahan.
e. Pengetahuan awal siswa
Metode yang akan kita gunakan tergantung pada pengetahuan awal
yang dimiliki para siswa. Jika siswa tidak memiliki prinsip, konsep, dan fakta
atau memiliki pengalaman, maka kemungkinan besar mereka belum dapat
dipergunakan metode yang bersifat belajar mandiri. Metode yang dapat
digunakan hanyalah ceramah, demonstrasi, penampilan, latihan dengan teman,
sumbang saran, praktikum, bermain peran, dan lain-lain.
f. Pengalaman dan kewibawaan pengajar
Pengalaman akan membuat seorang pengajar dapat menentukan
dengan tepat metode mana yang akan dipergunakan. Kewibawaan merupakan

30
kelengkapan mutlak yang bersifat abstrak karena guru akan berhadapan dan
mengelola siswa dengan latar belakang yang berbeda-beda.

4. Bahan Ajar atau Materi Pembelajaran


a. Pengertian Bahan Ajar / Materi Pembelajaran
Bahan ajar adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang
harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan KD dalam rangka pencapaian SK
setiap mapel dalam satuan pendidikan tertentu materi pembelajaran dapat
dibedakan menjadi :
- Knowlede (pengetahuan)
- Skill (keterampilan)
- Atitude (sikap)
b. Prinsip Prinsip Pemilihan Bahan Ajar
- Prinsip relevansi (materi memiliki kaitan dengan KI dan KD)
- Prinsip konsistensi (bersifat konsisten)
- Prinsip kecukupan (cukup memadai)
c. Dalam pengembangan materi pembelajaran guru harus mampu
mengidentifikasi dan mempertimbangkan hal-hal berikut :
- Potensi peserta didik
- Kebermanfaatan bagi peserta didik
- Relevansi dengan kebutuhan peserta didik
- Alokasi waktu
d. Cakupan materi pembelajaran
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan :
- Aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
- Keluasan cakupan materi
- Kecukupan materi
e. Langkah langkah mendesain materi pembelajaran
- Mengacu pada kurikulum

31
- Menentukan KI dan KD
- Indikator
- Menentukan bentuk penyajian
- Pengumpulan informasi
- Telaah pustaka
- Memilih materi
- Merevisi dan finalisasi
f. Aspek aspek dalam mendesain materi
- Fakta, bahan pembelajaran yang isinya terdiri dari sejumlah fakta
- Prinsip. Berupa hal hal utama pokok dan memiliki porsi penting.
- Konsep segala yang berwujud pengertian pengertian yang bisa timbul
sebagai hasil pemikiran
- Prosedur materi pelajaran yang berhubungan dengan kemampuan siswa
g. Jenis Bahan Ajar
- Bahan Ajar Cetak (Printed) yaitu sejumlah bahan yang disiapkan dan
disiapkan dalam bentuk kertas ,yang dapat berfungsi untuk
pembelajaran dan penyampaian informasi (Kemp dan Dayton,1985).
- Handout, Menurut Andi Prastowo handout merupakan bahan
pembelajaran yang sangat ringkas, bersumber dari beberapa literatur
yang relevan terhadap kompetensi dasar dan materi pokok yang
diajarkan kepada peserta didik.
- Buku teks, pelajaran pada umumnya merupakan bahan tertulis yang
menyajikan ilmu pengetahuan atau buah pikiran dari pengarangnya
yang disusun secara sistematis berdasarkan kurikulum yang berlaku.
- Modul, adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta
didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru.
- Lembar kegiatan siswa (student work sheet),adalah lembaran-lembaran
berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan

32
biasanya berupa petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan
suatu tugas.
- Brosur, adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang
disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa
halaman dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi
keterangan singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau organisasi
- Foto/gambar ,memiliki makna yang lebih baik dibandingkan dengan
tulisan. Foto/gambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan satu
rancangan yang baik agar setelah selesai melihat sebuah atau
serangkaian foto/gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada
akhirnya menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.
- Bahan Ajar Dengar (Audio) yaitu semua jenis bahan ajar yang
menggunakan sistem sinyal audio langsung, yang dapat dimainkan atau
di dengar oleh seorang atau sekelompok orang.
- Bahan Ajar pandang dengar (Audiovisual), yang sering dengan bahan
ajar pandang yakni segala sesuatu yang sering dikenal dengan bahan
ajar pandang yaitu sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat
dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial.
- Bahan ajar interaktif (inetcactive teaching materials) yaitu bahan ajar
yang dikombinasikan dari dua atau lebih media audio, grafik, gambar,
animasi dan vidio. Yang pengunannya dimanipulasi atau di beri
perlakuan untuk mengendalikan suatu perintah.

5. Target yang akan dicapai


a. Bagi mahasiswa PPL
Adapun target yang akan dicapai setelah pelaksanaan PPL
1) Mahasiswa semakin mengetahui dan mendalami bidangnya atau
profesionalismenya terhadap bidang studi terutama yang berkaitan
dengan mata pelajaran IPS

33
2) Mahasiswa mempunyai cukup bekal dan pengalaman dalam akademik
dan kemasyakat
3) Mahasiswa bukan hanya tau bagaimana cara mengajar, tapi juga bisa
bergaul dan dekat dengan semua guru-guru yang lain, siswa dan siswi,
bahkan juga termasuk orang tua murid
4) Mahasiswa mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan aplikasi
teori dari mata kuliah yang telah dipelajari
5) Agar mahasiswa memiliki kompetensi sebagai seorang guru yaitu
paedagogik, kepribadian, sosial, dan profesionalisme
6) Mahasiswa mampu mengelola proses belajar
7) Mahasiswa mampu melakukan pendekatan dengan peserta didiknya
nanti
8) Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengalamannya
9) Mahasiswa mampu mengetahui tugas-tugas seorang guru
10) Bisa menerapkan ilmu yang dipelajari selama PPL

b. Bagi sekolah
1) Diharapakan dengan adanya mahasiswa PPL dapat menjadi gambaran
dan motivasi untuk menjadi guru yang profesional dan memiliki
akhlak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
2) Diharapkan sekolah lebih memperbaiki mutu pendidikan dan
meningkatkan disiplinnya bagi semua warga sekolah
3) Diharapkan sesama pihak sekolah berpartisipasi aktif dalam
mengembangkan mutu pelajaran
4) Diharapkan terciptanya lingkungan pendidikan yang menghadirkan
suasana ketenangan dan kenyamanan.
5) Diharapkan semua guru-guru, pegawai, dan siswa-siswi dapat saling
selalu bekerjasama dalam membangun prestasi sekolah hingga suatu

34
saat bisa menjadi sekolah unggulan bukan hanya tingkat kecamatan,
tapi juga tingkat kabupaten, provinsi, bahkan tingkat nasional.

c. Bagi siswa
1) Meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran IPS.
2) Siswa bisa mengetahui bahwa mata pelajaran IPS itu sangat
menyenangkan, karena berhubungan dengan kehidupan manusia
sehari-hari (manusia sebagai makhluk sosial)
3) Siswa bisa memahami bahwa pembelajaran IPS sangat berguna bagi
kehidupan sehari-hari, apalagi yang berhubungan dengan gejala alam
dan proses interaksi sosial masyarakat
4) Siswa bisa mengambil pembelajaran penting lainnya bahwa
sebenarnya proses kehidupan manusia berupa nilai dan norma juga
dipelajari dalam mata pelajaran IPS.

Siswa juga bisa menyenangi guru-guru mata pelajaran IPS karena


sebenarnya semua guru-guru yang bidang studinya IPS bisa melakukan
pendekatan pembelajaran yang tidak membosankan siswa-siswi bahkan
mereka akan tertarik dengan mata pelajaran IPS.

B. Realisasi
1. Hasil Belajar Peserta didik
a. Pengertian hasil belajar peserta didik
Menurut Djamarah hasil belajar adalah prestasi dan suatu kegiatan
yang telah dikerjakan diciptakan baik secara individual maupun kelompok.
Hasil tidak akan tercapai selama orang tidak melakukan sesuatu. Untuk
menghasilkan sebuah prestasi dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang
sangat besar.

35
b. Cara proses belajar yang efektif agar mencapai hasil belajar yang optimal
adalah :
1) Proses belajar kelompok menjadi salah satu metode efektif
2) Membuat intisari dari setiap mata pelajaran dengan membuat
rangkuman atau ringkasan materi dari setiap pelajaran yang peserta
didik dapatkan
3) Disiplin dalam belajar
4) Menjadi aktif bertanya dan ditanya jika ada yang belum jelas
5) Mampu mengembangkan materi yang sudah dipelajari dan mampu
berfikir secara kritis
6) Mampu mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata

c. Faktor faktor yang mempengaruhi hasil belajar


- Faktor internal yaitu faktor yang mempengaruhi dari dalam diri
siswa itu sendiri yaitu faktor kemauan, kecerdasan, bakat, minat,
dan motivasi.
- Faktor eksternal yaitu faktor yang mempengaruhi dari luar diri
siswa seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat.

d. Hasil belajar peserta didik di MTsN 2 Kota Padang mata pelajaran IPS
Adapun hasil belajar siswa-siswi MTsN 2 Kota Padang, mata
pelajaran IPS pada kelas IX 6 dan IX 7 dengan memperoleh nilai ujian MID
semester sebagai berikut :
KELAS IX. 6

JUMLA
SKOR
H
NO NAMA SISWA L/P
OBJEKTI ESSA
F Y NILAI
1 ADEL ALMAJONI PUTRI P 30 3 62

36
2
2 ANANDHITA PUTRI YOAN P 54 38 92
3 AQIL AHMAD ATHO L 0 40 40
4 AZIZ AL KHAUSAR ZAINUR L 39 24 63
5 DINNA SUPMA PUTRI P 48 38 86
6 DIRA SYAHFITRI P 51 36 87
7 GHINA FIKRIYYA P 51 36 87
8 GHIVA ELDIA P 48 38 86
9 HABIL SURYA PRATAMA L 39 30 69
10 HAFIDH HAZIMULFIKRI L 45 36 81
11 INTAN RAHMA SYAFIYA P 57 38 95
12 LARAS AZZAHRA REYDWAN P 51 36 87
13 MUHAMMAD ASYRAF POHAN L 54 36 89
14 MUHAMMAD DZIKRA AL GHIFARI L 57 38 95
15 MUHAMMAD YAZID AMRI L 0 30 30
16 MUHAMMAD ZAKI AZHADI L 0 30 30
17 NAJWA AULIA RAHMA P 51 38 89
18 NURUL PUTRI SAARAH P 0 36 36
19 PUTRI AULIA P 51 38 89
20 RAUHEL ALBARANSYAH L 57 36 93
21 RAZIQ KIBRAN L 45 36 81
22 ROZZAQ PRARIKSO L 48 0 48
23 SALSADIVA APRILIA WICAKSANA P 45 38 83
24 SARIVA AULIA RABANI P 48 38 86
25 SELVI MUTIARA P 42 36 78
26 SYERIVA NELA APRILLIA P 51 28 79
27 VANNY ELISA FERNANDA P 45 36 81
28 WAHYU ANUGRAH L 42 36 78
29 WAHYU SAPUTRA L 36 14 50
30 ZAHARA ARIVANI P 36 38 74
31 AINI P 54 38 92

KELAS IX. 7

JUMLA
SKOR
H
NO NAMA SISWA L/P
OBJEKTI ESSA
F Y NILAI

37
1 ABIL DUANDA NUGRAHA L 57 37 94
2 AHMAD FATIR AL-JUNDI L 51 36 87
3 AHMAD YAMANI L 48 38 86
4 AISYAHRANI LATHIFAH P 51 36 87
5 ALEXSA ANINDIA P 54 38 92
6 AZIM MAHFUZH DY L 48 36 87
7 AZIZAH P 36 36 72
8 CHELVI WULANDARI P 27 35 62
9 DESVIRA MAHARANI P 0 35 35
10 DWI ASHIFA WAHYUNI P 54 37 91
11 DZAKY SATRIA L 60 36 96
12 EFRI HANIFAH PUTRI P 54 34 88
13 FADHIL L 33 37 70
14 FAKHRURROZY. SM L 0 36 36
15 FANESHA USTRI ALHAMMI P 33 37 70
16 GITA HANDAYANI P 54 32 86
17 HAFIZH HIZBULLAH L 51 36 87
18 HANA FIRASH AUFA P 45 36 81
19 HANANIA ANWARI AHNA P 48 36 84
MUHAMMAD FERDI KURNIAWAN
L
20 SIREGAR 0 36 36
21 MUHAMMAD HADI MUSTAQIM L 48 38 86
22 NAWAAL WIDAAD P 36 36 72
23 PUTRI NAZARI SALSABILA P 48 38 86
24 RAYHAN ANDRIANO TAMSIL L 51 34 85
25 RIDHO WAHYUDI L 54 36 90
26 ROHAINATUL QOLBI P 51 38 89
27 SYARA ALIFYA RAHMAN P 57 37 94
28 TASYA ANANDRA P 48 36 84
29 VANNY OKDEZA PUTRI P 39 37 76
WULAN SALSABILA HAURA
P
30 MULYANA 54 37 91

2. Minat dan Motivasi Belajar Peserta didik


a. Pengertian Minat dan Motivasi
Minat menurut Slameto (2010: 180) adalah suatu rasa lebih suka dan
rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Suatu

38
minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa
siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya.  Menurut Muhibbinsyah
(2010: 133) “Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu”. Minat merupakan rasa senang dan
menarik bagi anak akan situasi tertentu.
Menurut Eysenck dalam buku karangan Slameto (2010: 170) motivasi
adalah suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas,
konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia. Motivasi dapat
timbul dari dalam diri pribadi seseorang yang mempengaruhi tujuan yang
diinginkannya. Menurut Muhibbinsyah (2010: 134) motivasi adalah keadaan
internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk
berbuat sesuatu hal. Motivasi berpengaruh dalam belajar, misalnya siswa
termotivasi belajar untuk mendapatkan prestasi di sekolahnya.
b. Cara menumbuhkan motivasi dan minat
1) Pernyataan penghargaaan secara verbal. Pernyataan verbal terhadap
prilaku yang baik atau hasil kerja atau hasil belajar siswa yang baik
merupakan cara yang paling mudah dan efektif untuk meningkatkan
motif belajar siswa kepada hasil belajar yang baik. Pernyataan seperti
“Bagus sekali“, “Hebat”, “menakjubkan”, disamping menyenangkan
siswa, pernyataan verbal mengandung makna interaksi dan
pengalaman pribadi yang langsung antara siswa dan guru dan
penyampaiannya kongkret sehingga suatu persetujuan atau pengakuan
sosial, apalagi kalau penghargaan verbal itu diberikan di depan orang
yang banyak.
2) Menimbulkan rasa ingin tahu. Rasa ingin ditimbulkan oleh suasana
yang dapat mengejutkan, keragu-raguan, ketidaktentuan, adanya
kontradiksi, menghadapi masalah yang sulit dipecahkan, menemukan
suatu hal yang baru, menghadapi teka-teki. Hal tersebut menimbulkan
semacam konflik konseptual sehingga membuat siswa merasa

39
penasaran, dengan sendirinya menyebabkan siswa tersebut berusaha
keras untuk memecahkannnya. Dalam upaya yang keras itulah motif
belajar siswa bertambah besar.
3) Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan.
Pengetahuan atas hasil pekerjaan, merupakan cara untuk
meningkatkan motif belajar siswa.
4) Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa. Dalam upaya
itupun, guru sebenarnya bermaksud untuk menimbulkan rasa ingin
tahu siswa.
5) Mengggunakan materi yang dikenal oleh siswa sebagai contoh dalam
belajar. Sesuatu yang telah dikenal siswa dapat diterima dan diingat
lebih mudah. Jadi, gunakanlah hal-hal yang telah diketahui siswa
sebagai wahana untuk menjelaskan sesuatu yang baru atau belum
dipahami oleh siswa.
6) Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu
konsep dan prinsip yang sudah dipahami. Sesuatu yang unik, tak
terduga, dan aneh dan lebih dikenang oleh siswa daripada sesuatu
yang biasa-biasa saja.
7) Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa. Hal ini
memberikan semacam hadiah bagi siswa pada tahap pertama belajar
yang memungkinkan siswa bersemangat untuk belajar selanjutnya.
8) Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang sudah dipelajari
sebelumnya. Dengan jalan itu, selain siswa belajar menggunakan hal-
hal yang telah dikenalnya, dia juga dapat menguatkan pemahaman
atau pengetahunannya tentang hal-hal yang telah dipelajarinya.
9) Menggunakan simulasi dan permainan. Simulasi merupakan upaya
untuk menerapkan sesuatu yang dipelajari atau sesuatu yang sedang
dipelajari melalui tindakan langsung. Baik simulasi maupun
permainan merupakan proses yang sangat menarik bagi siswa.

40
Suasana yang sangat menarik menyebabkan proses belajar menjadi
lebih bermakna secara efektif atau emosional bagi siswa. Sesuatu
yang bermakna akan lestari diingat, dipahami atau dihargai.
10) Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan 
kemahirannya di depan umum. Hal itu akan menimbulkan rasa
bangga dan dihargai oleh umum. Pada gilirannya suasana tersebut
akan meningkatkan motif belajar siswa.
c. Minat dan Motivasi siswa pada mata pelajaran IPS kelas IX.6 dan IX.7
MTsN 2 Kota Padang.
Pelajaran IPS dianggap sebagai pembelajaran yang
membosankan susah dan menakutkan baik pada tingkat dasar sampai pada
tingkat lanjutan diperguruan tinggi. Banyak faktor yang menjadi penyebab
beberapa diantaranya adalah : pelajarannya dianggap sulit dan
membosankan, gurunya pemarah, buku pegangan yang kurang dan waktu
belajar yang kurang tepat oleh karena itu berbagai kondisi dilapangan
menjadi bukti nyata betapa IPS menjadi salah satu mata pelajaran yang
kurang diminati dan dibenci sedangkan ada tuntutan untuk mempelajarinya
dan harus dikuasai oleh siswa yang sesuai tuntutan dari kurikulum.
Setelah menelusuri terdapat beberapa masalah yang dihadapi siswa
dalam mengikuti pembelajaran IPS melalui tindakan kelas antara lain :
- Siswa kurang memahami materi, sub materi dan uraian lainnya.
- Kurangnya sumber belajar di sekolah tersebut.
- Siswa kurang bisa memahami penyampaian guru karena penjelasan
guru yang kurang jelas.
- Banyaknya guru mata pelajaran IPS yang lebih suka menggunakan
metode ceramah sehingga cenderung hanya bercerita saja sampai siswa
merasa jenuh dan bosan.

41
- Guru IPS kurang menguasai materi dan cenderung kaku dalam
menjelaskan tanpa menggunakan pendekatan terhadap siswa hingga
siswa tidak merasa bosan.
- Guru yang kurang dekat dengan siswa sehingga siswa menjadi tidak
suka dengan guru tersebut termasuk mata pelajarannya sendiri.

3. Implementasi Kurikulum, Metodologi dan Bahan Ajar


a. Pelaksanaan

Melihat hasil kajian teori dan berdasarkan wawancara hasil


implementasi dan hambatan, kurikulum 2013 edisi revisi 2017 terlaksana
dengan baik dan sesuai dengan teori kurikulum 2013 merupakan
penyempurna dan kurikulum kurikulum sebelumnya. Keberhasilan
pelaksanaan kurikulum 2013 disebabkan oleh beberapa faktor yang telah
dilaksanakan oleh pendidik yang telah memperhatikan beberapa faktor yaitu
beberapa komponen yang harus deperhatikan dalam pelaksanaan kurikulum
2013 pada sekolah tingkat menengah yaitu : kegiatan ekstrakurikuler,
bimbingan dan konseling, tenaga kependidikan, sumber belajar dan sarana
belajar, mencakup ranah kognitif afektif dan psikomotorik. Faktor kedua
berpedoman kepada karakteristik kurikulum 2013 yaitu :

- Standar kompetensi lulusan


- Standar kompetensi yang bebas mata pelajaran
- Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan
pengetahuan,sikap,pembentukan keterampilan.
- Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai
- Semua mata pelajaran harus diikat oleh kompetensi inti

Persoalan persoalan yang harus diikat oleh kompetensi inti :

42
1. Guru sebagai meneger dikelas belum memahami benar implementasi
kurikulum 2013 yang seharusnya dan dalam situasi pandemi ini. Hal ini
kemungkinan disebabkan karena guru-guru banyak yang belum
memahami atau tidak mengikuti pelatihan-pelatihan di luar dan sekolah
pun sedikit melakukan pelatihan-pelatihan implementasi kurikulum
2013.
2. Kurangnya buku panduan dari pemerintah pusat terkait pembelajaran
yang berbasis daring sehingga masih banyak yang belum bisa
membedakan antara kurikulum KTSP dan K13 dalam proses
pembelajaran saat sekarang ini.
b. Bahan Ajar / Materi Pembelajaran

Hasil kajian teori dan observasi menunjukkan dalam segi materi masih
sangat membutuhkan sejumlah sumber belajar yang memadai hal tersebut
dipengaruhi oleh kurangnya motivasi siswa dalam mencari informasi dan
situasi pandmei yang membuat terhambatnya proses pembelajaran dan proses
interaksi guru dengan siswa. Seperti yang terdapat pada karakteristik bahwa
siswa pada K13 dituntut untuk lebih aktif bertanya, dan mengamati materi
yang disajikan guru hanya sebagai fasilitator atau rekan belajar bagi siswa
sehingga guru hanya memerlukan 30% memberikan materi dan 70% dari
siswa untuk lebih aktif mencari informasi tentang materi pelajaran yang
disajikan. Yang menandakan bahwa pada kurikulum 2013 ini memerlukan
berbagai macam sumber referensi untuk menunjang sistem pelaksanaan
terutama dalam materi pembelajaran.

Adapun masalah yang penulis temukan dalam melakukan PPL di


MTsN 2 Kota Padang ini adalah jeda waktu pemberian materi ajar kepada
siswa yang dibatasi oleh waktu dan juga paket data dari siswa tersebut
sehingga membuat siswa hanya ditugaskan untuk mencatat setiap materi yang
dikirimkan oleh guru melalui via Whatsaap dan juga banyaknya guru

43
dibidang mata pelajaran yang lain memberikan metode serupa sehingga
membuat siswa sulit untuk memahami materi yang diberikan.

c. Media Pembelajaran

Hasil obseravasi tentang media pembelajaran sudah terlaksana, pada


masa pandemi covid-19 ini media yang digunakan berupa video, peta dan
internet yang dikirim melalui grub kelas via Whatsapp. Sehingga membuat
guru harus bisa menguasai media teknologi yang ada ini sehingga tidak
membuat cacat dalam proses pembelajaran kepada siswa dan dengan situasi
ini siswa pun tidak merasa jenuh terhadap media yang diberikan dengan
semenarik mungkin.

d. Metode Pembelajaran
Dari segi metode, jika guru yang benar-benar memahami dan
mengimplementasikan kurikulum 2013, maka ia akan menggunakan metode
diskusi, tutor sebaya, dan tanya jawab dalam proses KBM. Para pendidik juga
tetap berusaha untuk menggunakan metode yang lain agar siswa termotivasi
dan tidak bosan dalam belajar. Dengan berpedoman kepada tujuan kurikulum
2013 yaitu bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif dan afektif serta mampu berkonstribusi pada kehidupan
masyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia. (Permendikbud No.
68 Tahun 2018 tentang KD dan Struktur SMP-MTs). Dengan tujuan tersebut
pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode
pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, kreatif dan
memotivasi peserta didik dengan mmeberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk melakukan eksplorasi, mengamati, elaborasi, bertanya dan
konfirmasi. Adapun metode penulis yang digunakan selama mengikuti PPL
ialah lebih banyak menggunakan metode diskusi dengan menggunakan model

44
pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning (PBL),
sementara pendekatan yang digunakan adalah pendekatan saintifik.
e. Penilaian
Sistem penilaian sudah memenuhi standar penilaian K13 dengan
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1) Shahih, penilaian harus didasarkan pada data yang memang
mencerminkan kemampuan yang ingin diukur.
2) Objektif, penilaian yang didasarkan pada prosedur dan kriteria yang
jelas dan tidak boleh dipengaruhi oleh subjektif penilaian (Guru)
3) Adil, suatu penilaian yang dapat merugikan karena melihat siswa
berkebutuhan khusus dan memiliki latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi dan gender.
4) Terpadu, guru merupakan salah satu komponen yang tidak bisa
dipisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5) Terbuka, dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan sehingga
tidak ada yang dirahasiakan.
6) Menyeluruh dan berkesinambungan, mencakup seluruh aspek
kompetensi agar lebih dapat memantau perkembangan siswa.
7) Sistematis, terencana dan dilakukan secara bertahap, artinya proses
kegiatan pembelajaran tidak dilakukan secara acak tapi terstruktur.
8) Beracuan kriteria, penilaian dengan mengacu kepada ukuran
kompetensi yang telah ditetapkan.
9) Akuntabel, penilaian dapat dipertanggung jawabkan baik dari segi
teknik, prosedur maupun hasilnya.
10) Edukatif, penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan siswa,
artinya berhubungan dengan dunia pendidikan.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat


a. Pendukung

45
Dalam melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) selama 3
Bulan, kami peserta PPL dapat melaksanakan proses belajar mengajar sesuai
dengan prosedur yang telah ditentukan dimasa Pandemi covid-19 ini. Adapun
faktor pendukung dalam pelaksanaan PPL yaitu sebagai berikut :
1) Pelaksanaan PPL nya dilaksanakan ditempat domisili mahasiswa yang
bersangkutan
2) Pihak sekolah maupun warga sekolah yang telah menerima mahasiswa
PPL untuk melaksanakan PPL untuk melaksanakan praktek mengajar
dengan baik.
3) Bersedianya pihak sekolah di wawancara selama mahasiswa
melakukan proses observasi, baik kepada Kepsek, Waka ataupun Guru
dan Siswa.
4) Warga sekolah yang taat dan patuh pada peraturan dan tata tertib yang
telah disepakati.
5) Bimbingan dari guru pamong selama pelaksanaa PPL mengenai
perangkat pembelajaran, proses belajar mengajar, cara melakukan
pendekatan, menggunakan metode dan media, cara menghadapi siswa
yang berkelakuan lain, dan cara memberikan nilai terhadap siswa.
6) Selain dari guru pamong, guru-guru yang lain terkadang juga
memberikan bimbingan dengan atau tanpa dimintak berupa beberapa
saran-saran tertentu, hal ini disebabkan karena perhatian guru-guru
kepada mahasiswa PPL pada umumnya selalu membantu apaun
kendala yang dihadapi nantinya.
7) Fasilitas yang memadai seperti alat peraga (penggaris, media
pembelajaran dan lain-lain).

Faktor yang mendukung yang dimaksud dapat berupa sumber-sumber


belajar seperti, alat, metode, maupun teknik yang digunakan untuk

46
menyampaikan materi kepada anak didik disamping faktor-faktor pendukung
pengajaran mata pelajaran IPS adalah :

1) Persiapan guru sebelum mulai mengajar dapat berupa persiapan fisik,


mental maupun kemampuan dan kelengkapan mengajar.
2) Penguasaan materi yang diajarkan.
3) Kesiapan metode, pendekatan, hingga media yang digunakan oleh
guru.
4) Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran.
5) Keaktifan siswa pada saat proses belajar mengajar.
6) Kelengkapan buku pegangan atau buku PR yang dimiliki siswa.
b. Penghambat
Dalam melaksanakan PPL ini tidak terlepas dari hambatan-hambatan
yang dialami :
1) Hambatan dari dalam
- Faktor yang berasal dari dalam antara lain adalah faktor kesulitan
dalam menghadapi siswa yang kurang antusias dalam responden
pada setiap materi yang diberikan.
- Faktor kepercayaan diri apalagi saat mengajar masih ada guru
pamong yang duduk di dalam kelas memperhatikan mahasiswa
mengajar melalui grub Whatsaap kelas.
- Faktor persiapan semisal media yang kadang sulit menyesuaikan
dengan materi atau ketidakaadaan media tertentu di sekolah.
- Faktor pemilihan kata-kata yang pas dan mudah di mengerti oleh
siswa (menggunakan bahasa Indonesia yang baik)
- Faktor penguasaan lokal dan suasana lokal yang kondusif
sehingga menciptakan kenyamanan dan kelancaran proses KBM
melalui grub kelas di Whatsaap.
2) Hambatan dari luar

47
- Suasana kelas, suasana kelas ketika sedang berlangsungnya
kegiatan belajar mengajar selalu diganggu oleh beberapa siswa
yang selalu membuat keributan, dan juga kurang responden
terhadap materi yang diberikan melalui grub kelas di Whatsaap
sehingga kegiatan belajar mengajar agak terganggu.
- Motivasi siswa, jika dilihat secara keseluruhan motivasi dalam
proses belajar mengajar. Namun demikian ada sebagian siswa
yang kurang respon terhadap gurunya yang tidak berhak untuk
memberikan penilaian akhir. Disamping itu juga sebagian siswa
tidak suka belajar IPS, dikarenakan para siswa banyak yang
merasa bosan dengan mata pelajaran ini, kebosanan ini terutama
sekali disebabkan karena pandangan siswa terhadap guru mata
pelajaran yang cenderung hanya bercerita.
- Kesulitan dalam penyampaian materi, adanya perbedaan siswa
dalam hal cepat lambat dalam mengangkap memahami materi
pembelajaran.
- Kurang responden siswa disebabkan karnak uota internet yang
diberikan oleh pihak sekolah dengan terbatas sehingga terkadang
penggunaan paket yang diberikan oleh sekolah kepada siswa tidak
digubnakan untuk belajar melainkan untuk bermain game
sehingga paket internet yang dimiliki siswa menjadi habis.

48
BAB IV
IDENTIFIKASI MASALAH DAN SOLUSI

A. Identifikasi Masalah
Masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar pada pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial adalah :
1. Kurangnya minat, motivasi dan kemauan siswa dalam belajar dimasa
pandemic covid-19 ini.
2. Kurangnya keseriusan siswa dalam belajar. Hal ini terlihat ketika pemberian
materi ajar melalui grub kelas IX.6 dan IX.7 di Whatsaap minim dalam hal
responden.
3. Kurang disiplinnya siswa dalam mengumpulkan setiap tugas yang diberikan
melalui grub kelas IX.6 dan IX.7 di Whatsaap.
4. Kurangnya kelengkapan media dari sekolah maupun alat-alat bantu lainnya
dalam PBM umumnya dan khususnya mata pelajaran IPS.
5. Kurangnya kedisiplinan siswa dalam proses belajar malas mengerjakan
latihan, dan mencontek saat dikasih tugas oleh guru.
6. Kurangnya tanggung jawab dan rasa kejujuran siswa terhadap diri sendiri
yang menyebabkan mereka berbuat curang saat menjalani ulangan harian
dengan membuat catatan atau mencari jawabannya melalui internet.

B. Penyebab Munculnya Permasalahan

49
Dengan melihat permasalahan di atas, memang dalam setiap proses
pembelajaran akan ditemukan permasalahan seperti demikian. Pada umumnya ada
beberapa penyebab munculnya permasalahan di atas, dalam hal ini dapat
dikelompokan menjadi beberapa faktor penghambat, beberapa faktor penghambat,
yaitu:

1. Faktor guru
Faktor penghambat yang pertama adalah datang dari guru sendiri atau
pendidik, yaitu:
a. Gaya guru dalam mengajar cenderung melakukan bentuk kepemimpinan
yang otoriter dan kurang melakukan pendekatan serta metode yang
bervariasi dalam proses PBM sehingga siswa cenderung merasa bosan saat
belajar.
b. Strategi guru di dalam mengajar yang tidak bervariasi menyebabkan guru
yang lebih banyak berbicara daripada siswa. Padahal di dalam K-13,
peserta didik lebih dituntut untuk lebih aktif daripada pendidik/guru.
c. Guru yang tidak bisa menguasai kepribadian dan sifat serta tingkah laku
peserta didiknya dengan latar belakang yang berbeda-beda, seorang guru
hanya cenderung mengajar tanpa mendidik secara langsung. Padahal tugas
guru adalah sebagai pengajar dan pendidik. Mendidik dalam hal ini juga
sangat penting disamping megajar materi yang bersangkutan. Jika guru bisa
mendidik peserta didiknya, maka ia akan lebih mudah dalam mengajarkan
peserta didiknya.
d. Kepribadian guru mulai dari bagaimana guru berpakaian, bergaya, bahkan
cara berbicara dan bagaimana guru berinteraksi dengan guru-guru lain yang
kurang tepat akan ditiru oleh siswa. Karena seorang guru adalah teladan
bagi siswa-siswinya sebagaimana guru akan ditiru dan digugu.
2. Faktor siswa

50
Faktor penghambat kedua datang dari siswa sendiri. Permasalahan dalam
proses PBM akan datang dari siswa jika siswa kurang termotivasi dalam belajar,
sikap kedisiplinan siswa yang kurang, lebih banyak bermain dalam belajar atau
ketidak seriusan dalam belajar, kurangnya kemauan untuk belajar, dan faktor-
faktor penghambat lainnya yang datang dari siswa itu sendiri.

3. Faktor fasilitas
Faktor fasilitas berupa sarana dan prasarana penunjang proses pembelajaran.
Sarana meliputi bahan ajar atau media pembelajaran yang masih kurang
disediakan oleh sekolah, sehingga menyebabkan guru harus mencari sendiri
bahan ajar dan media yang bagaimana bisa digunakan. Selain itu, siswa pun
memiliki bahan bacaan belajar yang kurang sehingga lebih bergantung kepada
guru daripada mencari sendiri bahan ajar dan bisa belajar secara mandiri.
Dimasa pandemi covid-19 ini yang paling penting adalah kuota internet siswa
yang terbatas diberikan oleh sekolah. Sehingga pelaksanaan proses pembelajaran
yang dilakukan oleh siswa sering terjadi kendala oleh jaringan dan juga paket
mereka yang tidak mencukupi untuk melanjutkan proses belajar.

C. Solusi

Untuk menghindari serta diharapkan untuk mengatasi permasalahan yang


dikemukakan di atas maka penulis menawarkan beberapa solusi diantaranya adalah
sebagai berikut :

1. Perlu adanya perhatian dan pengawasan yang tinggi terhadap kegiatan


siswa dirumah oleh kedua orang tuanya, untuk menghindari dari keinginan
untuk meninggalkan kewajibannya sebagai siswa.
2. Memberikan motivasi, bimbingan dan arahan kepada siswa agar mereka
tetap semangat dalam belajar dimasa pandemic covid-19 ini

51
3. Memberikan perhatian terhadap siswa dan juga memberikan motivasi agar
mereka menyenangi semua mata pelajaran dengan berbagai tindakan.
4. Mahasiswa praktek pengalaman lapangan (PPL) juga harus meningkatkan
baik dari segi kegiatan pembelajaran didalam kelas maupun diluar kelas.
5. Lebih tegas terhadap siswa sehingga tidak ada siswa yang mengulur waktu
dalam membuat dan mengumpulkan tugas.
6. Sekolah hendaknya melakukan bimbingan terhadap guru-guru seperti
mengenai implementasi penggunaan media, merancang strategi, memakai
pendekatan, dan metode yang bervariasi dimasa pandemi covid-19 ini.
7. Sekolah hendaknya melengkapi sarana dan prasarana sekolah yang masih
kurang baik berupa penambahan kuota internet untuk siswa maupun berupa
media yang berbasiskan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan di masa
pendami ini dan demi kelancaran proses PBM dimasa pandemi covid-19 ini
sehingga siswa merasa nyaman dengan penambahan dan kelengkapan
dalam proses PBM akan berjalan dengan lancar.

52
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Selama melaksanakan kegiatan program pengalaman lapangan (PPL) sebagai


mata kuliah wajib dan sebagai kegiatan ekstrakurikuler terhitung di Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan Prodi Tadris IPS Konsentrasi Sejarah, dari tanggal 07 September 2020
sampai 18 November 2020, penulis dapat menyimpulkan bahwa:

1. Program pengalaman lapangan masa Pandemi diberikan kepada mahasiswa


yang telah memenuhi semua persyaratan akademik maupun non akademik di
kampus UIN Imam Bonjol Padang.
2. PPL diberikan kepada mahasiswa dengan tujuan agar mahasiswa tersebut
dapat mengaplikasikan seluruh Ilmu Kependidikan dan Ilmu Keprodian secara
langsung di sekolah.
3. Dalam menjalankannya tugas selama masa PPL penulis merasakan pentingnya
komunikasi dan kerja sama dari semua pihak yang terkait dengan proses PBM
seperti dosen pembimbing, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru
pamong serta mahasiswa PL itu sendiri.
4. Program PPL mengajarkan bagaimana profesionalisme dalam mengajar,
memotivasi dan menjadi fasilitator bagi peserta didik, dan betapa pentingnya
tanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan terhadap seorang guru.

B. Saran

53
Setelah melaksanakan kegiatan PPL selama lebih kurang 3 bulan lamanya,
kemudian menyelesaikan penulisan laporan kegiatan PPL baik laporan PPL maupun
agenda harian. Penulis merasa ada beberapa hal yang perlu penulis sampaikan
mengenai saran ke depan. Semoga saran ini bisa menjadi pertimbangan bagi siapapun
yang membacanya terkhusus para guru-guru dan siswa-siswi MTsN 2 Kota Padang
tempat saya melaksanakan PPL. Berikut saran yang bisa saya berikan :

1) Diharapkan kepada guru dan siswa untuk meningkatkan kedisiplinan dan daya
saing saat belajar.
2) Diharapkan kepada guru dan siswa untuk lebih aktif dalam segala kegiatan
ekstrakurikuler.
3) Diharapkan kepada seluruh guru dan siswa untuk meningkatkan kehangatan
dan kenyamanan dalam belajar.
4) Diharapkan kepada seluruh guru dan siswa untuk lebih aktif lagi dalam
mendalami pengetahuan yang berbasis di bidang Teknologi.
5) Diharapkan adanya kerja sama yang solid antar mahasiswa PPL dengan guru,
teman sesama peserta PPL dan juga mahasiswa PPL dengan siswa.

54
REFERENSI

Ihsan, Fuad.2005. Dasar-DasarPendidikan, Jakarta: RinekaCipta

Warsono Dan Haryanto. 2002. PembelajaranAktif, Bandung: RemajaResdakarya

Ngalin, Purwanto. 2006. MotivasiBelajarSiswa, Jakarta: SelembaInfotek

Depdiknas. 2001. Undan-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional, Bandung: CitraLembana

Wina, Sanjaya. 2006. Pembelajaran dan Implementasi Kurikulum Berbasis


Kompetensi, Jakarta: Kencana

Muhammad Nasikin, dkk. 2005. Ayo Belajar Agama Islam SMP. Jakarta: PT. Gelora
Aksara Pratama

Keputusan Menteri Agama. Nomor 183. tahun 2019. tentang Kurikulum PAI dan
BAhasa Arab Pada Madrasah

Keputusan Menteri Agama. Nomor 184. Tahun 2019. Tentang Pedoman


Implementasi Kurikulum pada Madrasah

55
56

Anda mungkin juga menyukai