Anda di halaman 1dari 7

TUGAS BAHAN KONSTRUKSI TEKNIK KIMIA

“SISTEM BESI KARBON’’

ARIFUL RAMADHAN
(1907111671)

UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS TEKNIK
TP 2019/2020
 Diagram Fasa Baja (Besi-Besi Karbida)
Besi Murni pada temperatur ruang disebut ferit atau besi yang mempunyai
struktur Kristal BCC dan berubah menjadi austenite (besi ɣ) pada 912 oC
(1674oF) dengan struktur Kristal FCC. Pada 1538 oC (2800oF) berubah lagi
menjadi besi ferit σ dan struktur Kristal BCC.

Baja dan besi tuang adalah besi yang mempunyai kadar karbon kecil dari 6,7
wt%. Pada 6,7 wt% terdapat kandungan Fe 3C sebesar 100 wt%, sehingga
kandungan karbon 6,7 wt% disebut juga mempunyai kandungan 100 wt%
F33C (Cementite).

 α-ferrite = C di BCC Fe. –stabil di suhu rendah, kelarutan C max 0,022%,


berubah menjadi ɣ-Austenit (FCC) pada 912 celcius.
 ɣ-Austenit = C di FCC Fe –kelarutan max C=2,14% -berubah ke σ-ferrite
(BCC) pada 1395 celcius.
 σ-Ferrite = C di BCC Fe –struktur sama dengan α-ferrite hanya stabil
T>1394 celcius, meleleh pada T= 1538 celcius.
 Cementite = Fe3C atau besi karbida bersifat metastabil (ter-dekomposisi
secara lambat dalam beberapa tahun) pada T= 650-700 celcius menjadi
α-Fe dan C (grafit).

 Besi Paduan (Ferreous Alloy)


Paduan besi adalah paduan logam dimana besi paling dominan dan
digunakan secara luas di dalam masyarakat. Logam secara garis besar dibagi
menjadi dua kelompok yaitu ferrous (besi) dan non ferreous (bukan besi).
Logam ferrous adalah material dengan unsur Fe sebagai penyusun
utamanya, seperti baja dan besi cor. Sedangkan logam non ferrous
merupakan kebalikannya.
 Logam Ferrous
Pembuatan Besi Kasar (Pig Iron)

Bahan utama besi dan paduannya adalah besi kasar (pig iron) yang
dihasilkan dalam dapur tanur tnggi (blast furnace) berdiameter 8 meter dan
tingginya mencapai 60 meter. Kapasitas perhari dari tanur tinggi berkisar
antara 700 – 1600 Megagram besi kasar.

Bahan baku seperti bijih besi, kokas, dan batu kapur dinaikkan ke puncak
tanur dengan pemuat otomatis, kemudian dimasukkan ke dalam singkup
(bell) yang berfungsi untuk mengontrol proses pemasukkan bahan mentah
dalam tanur tinggi dan untuk meminimalkan hilangnya gas panas dari dalam
dapur tanur tinggi.

Untuk menghasilkan 1000 Mg besi kasar diperlukan sekitar 2000 Mg bijih


besi, 800 Mg kokas, 500Mg batu kapur dan 4000 Mg. Semua itu disusun
secara berlapis-lapis dan kokas dibagian paling atas, kemudian dibawahnya
batu kapur, kokas berfungsi sebagai bahan bakar.

Udara panas ditiupkan melalui tuyer sehingga memungkinkan kokas


terbakar secara efektif dan dara yang pemanas. Dengan digunakannya udara
panas dapat dihemat penggunaan kokas sebesar 30% lebih pengumpulan.

Dengan digunakannya udara panas dapat dihemat penggunanni F 500 O


sampai hota batu. Terak cair ini lebih ringan daripada besi cair sehingga akan
terapung di atasnya dan secara berkala disadap.

Di setiap Mg besi cair dihasilkan pada 0,5 Mg terak dan 6 Mg gas panas.
Terak dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan (campuran beton) atau
sebagai bahan isolasi panas. Gas dibersihkan dan digunakan untuk pemanas
mula udara untuk membangkitakan energi atau sebagai media pembakar
dapur-dapur lainnya.
Proses Pembuatan Besi Cair (Cast Iron)

Besi kasar dilebur bersama dengan besi bekas dalam dapur yang disebut
kupola yang terdiri dari cerobong logam tegak yang dilapisi batu tahan api di
bagian dalamnya. Kupola bertumpu pada pelat alas yang bulat, yang
disangga oleh empat tiang sedemikian sehingga pintu ala dapat dibuka
dengan mudah.

Pada proses peleburan besi kasar, lapisan kokas dinyalakan dan muatan
kupola terdiri dari lapisan kokas dan besi kasar dengan perbaindingan 1:8
atau 1:10. Sebagai fluks digunakan batu kapur, CaF 2, Na2CO3 untuk
melindungibesi kasar dari oksidasi dan untuk menurunkan kekentalan terak.

Tekanan udara dalam kupola tergantung pada ukurannya, kepadatan


muatan bahan, jenis besi kasar yang dilebur dan suhu.

Besi Cor (Cast Iron)

Besi cor adalah salah satu kelas dari paduan ferro yang mempunyai
kandungan karbon di atas 2,14% berat walaupun didalam praktiknya
hamper seluruh besi cor mempunyai kandungan karbon antara 3% - 4,5%
berat ditambah campuran unsur lain. Berdasarkan kandungan karbonnya,
besi cor dibagi 5, yaitu :

- Besi Cor Abu – Abu (Gray Cast Iron)


Kandungan karbon pada besi cor jenis ini bervariasi antara 2,5% –
4,0% berat sedangkan kandungan silikonnya antara 1,0% - 3,0% berat.
- Besi Cor Ulet (Ductile/Nodule Cast Iron)
Penambahan sedikit magnesiaum dan/atau cesium kepada besi cor
abu-abu sebelum dicor akan menghasilkan strukturmikro dan sifat
mekanik yang berbeda. Besi cor ini dikenal dengan nama besi Cor ulet.
- Besi Cor Putih (White Cast Iron)
Untuk besi cor dengan kandungan silicon rendah kurang dari 1,0%
berat dan mengalami laju pendinginan yang sangat cepat sebagian
besar karbon yang semula berbentuk grafit berubah bentuk sementit.
- Besi Cor Tempa (Malleable Cast Iron)
Pemanasan besi cor putih pada temperature antara 800 o sampai 900oC
( 1470 sampai 1650oF) selama interval waktu yang cukup lama pada
tekanan atmosfer (untuk melindungi dari proses oksidasi)
menyebabkan perubahan komposisi sementit menjadi grafit kembali
yang berbentuk kluster (mengelompok).

- Besi Cor Padat (Compacted Graphite Cast Iron)


Besi cor padat juga tersusun oleh kandungan karbon dalam bentuk
grafit. Pembentukan grafit ini dipicu oleh keberadaan silicon berkadar
1,7% - 3,0%, karbon 3,1% - 4,0%.
 Baja (Steel)
Baja adalah paduan yang terdiri dari besi, karbon, dan unsur lainnya. Baja
pada umumnya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :

- Baja Karbon (plain carbon steel)


1. Baja Karbon Rendah
2. Baja Karbon Sedang
3. Baja Karbon Tinggi
- Baja Paduan (steel alloy)
1. Baja Paduan Rendah
2. Baja Paduan Tinggi
 Logam Nonferrous dan Paduannya
- Tembaga dan Paduannya
Tembaga diperoleh dari bijih tembaga yang disebut chalcopirit yang
merupakan campuran Cu2S dan CuFeS2 dan terdapat tambang-
tambang di bawah permukaan tanah. Paduan tembaga yang telah
dikenal adalah kuningan dan perunggu.
- Alumunium dan Paduannya
Alumunium diperoleh dari bijih alumunium (bauksit) yang banyak
ditemukan pada tambang-tambang. Proses pengolahan bauksit
menjadi alumunium murni dikenal dengan Proses Bayer. Logam
alumunium termasuk logam yang ringan dan konduktivitas panas dan
listrik yang sangat baik.
- Magnesium dan Paduannya
Magnesium berasal dari air laut. Air laut yang mengandung
1300/sejuta bagian magnesium direaksikan dengan kapur
menghasilkan Mg(OH)2. Setelah melalui serangkaian reaksi pada
akhirnya gas klorida digunakan untuk mengubah Mg(OH) 2 menjadi
MgCl2.
- Kuningan
Kuningan 70-30 merupakan fasa α (FCC), sifat lunak dan mudah
dikerjakan. Kuningan 60-40 merupakan fasa α+β (FCC+BCC), sifat kuat
tarik tinggi. Kuningan 55-45 memiliki kekuatan tertinggi, tapi sulit
dikerjakan (ditempa) dan hanya untuk paduan cor.

- Perunggu
Perunggu mudah dicor dan memiliki kekuatan dan ketahan aus yang
lebih tinggi dari tembaga murni maupun kuningan. Berikut macam
macam perunggu :
1. Perunggu timah putih
2. Perunggu fosfor
3. Perunggu alumunium
- Nikel dan Paduannya
Nikel adalah logam berwarna perak ke-abu-abuahn. Konfigurasi sell
FCC. Nikel tahan panas dan korosi. Sifat paduan nikel : kuat, getas
tahan korosi pada sushu tinggi. Elemmen paduan nikel : Cr, Co, Mo,
dsn Cu.
- Seng dan Paduannya
Kekuatan rendah dan titik leleh juga rendah yaitu 419 C. tidak rusak di
udara normal dalam waktu yang lama sehingga banyak dipakai untuk
atap rumah. Paduan yang terkenal banyak dipaki untuk
aksesoris/komponen mobil.
- Supperalloy
Sifat mekanis dan thermal tinggi. Aplikasi : mesin jet, turbin gas, mesin
roket, perkakas, dies, industry nuklir, kimi dan petrokimia. Jenis
superalloy :
1. Superalloy besi base
2. Superalloy kobalt base
3. Superalloy nikel base

Anda mungkin juga menyukai