Anda di halaman 1dari 5

KHUTBAH JUM’AT

Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin


Seri Naskah Khutbah Jum’at Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Kota Prabumulih
Edisi 54, Jumat, 10 Shafar 1443 Hijriyyah / 17 September 2021

MENELADANI SYA’BAN DALAM MENJAGA


SHALAT BERJAMA’AH

Oleh Mohamad Mufid, M. Pd.I


[Ketua PD IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan]

KHUTBAH PERTAMA

ُ ‫ َم ْن َيَ ْ ِد ِه‬،‫ات َأ ْ َْعا ِليَا‬


‫هللا‬ ِ َ‫ُش ْو ِر َأهْ ُف ِس يَا َو ِم ْن َس ِيّئ‬ ُ ُ ‫إ َّن إلْ َح ْمدَ ِ َّ ِّلِل َ َْن َمدُ ُه َوو َ ْس َت ِؼ ْي ُي ُو َوو َ ْس تَ ْغ ِف ُر ُه َوه َ ُؼو ُذ ِِب ِهلل ِم ْن‬
ِ
ُ َ َ ‫َ َ ُم ِ َّ َ ُ َو َم ْن ُ ْ ِ ْ ُ َ َ ىَا ِا‬
ُ ُ ‫ُش ْ َم َ ُ َو َأ ْ يَدُ َأ َّن ُم َح َّمدًد إ َغ ْ دُ ُه َو َر ُس ْو‬ ِ َ َ ‫هللا َو ْ دَ ُه‬ ُ َّ ‫ َأ ْ يَدُ َأ ْن َ إ َ َ إ‬.
ِ ِ
‫ إما بؼـد‬.‫َإ َّيُ َّ َ ِ ّ ػَ َ س يدد ُم َح َّم ٍدد َوػَ َ أ ٓ ِ ِ َو َ ْ ِ ِو َو َم ْن َ ِ َؼيُ ْ ِِب ْ َس ٍدان إ َ َ ْو ِم ّ ِإا ْ ِن‬
ِ ِ
‫هللا َ َّق ُلَا ِ ِو َو َ َ ُم ْوتُ َّن إ َّ َو َأ ُ ْهُت‬َ ‫ ََي َأَيه َا َّ ِإَّل ْ َن َءإ َمنُوإ إ َّ ُلوإ‬.ِ ْ ِ ‫إلل ْي َ ِان َّإلر‬ َّ ‫ َإغ ُْو ُذ ِِب ِهلل ِم َن‬: ‫كال هللا ؼا‬
ِ
‫ هم ْس ِ ُم ْو َن‬.
ُ َ ‫هللا َو َر ُس ْو‬َ ِ ‫ ُ ْص ِ ْح لَ ُ ُْك َأ ْ َْعالَ ُ ُْك َو َ ْغ ِف ْر لَ ُ ُْك ُذه ُْوبَ ُ ُْك َو َم ْن ُ ِ ع‬.‫هللا َوكُ ْولُ ْوإ كَ ْو ًد َس ِد ْدًد إ‬ َ ‫ََي َأَيه َا َّ ِإَّل ْ َن َءإ َمنُوإ إ َّ ُلوإ‬
‫ َلَدْ َ َاز َ ْو ًدزإ َغ ِظ ْي ًدما‬.

Ma’asyirol muslimiin rahimakumullah!


Dikisahkan, ada salah seorang sahabat Rasulullah saw bernama Sya‟ban
radhiyallahu „anhu yang memiliki kebiasaan unik. Sya‟ban selalu datang ke masjid
sebelum waktu shalat berjamaah tiba. Setelah sampai di masjid, ia selalu mengambil
posisi di pojok masjid karena ia tidak ingin mengganggu atau menghalangi orang lain
yang melakukan ibadah sunnah.
Pada suatu pagi, saat shalat Shubuh akan ditunaikan, Rasulullah saw merasa
heran karena tidak melihat Sya‟ban pada posisi seperti biasanya. Rasul bertanya,
“Apakah diantara kalian ada yang melihat Sya‟ban?” Para sahabat menggelengkan
kepala.
Kemudian Rasulullah saw menunda sejenak shalat berjama‟ah untuk
menunggu Sya‟ban. Waktu terus berjalan. Namun Sya‟ban yang ditunggu juga belum

Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan


1
KHUTBAH JUM’AT

Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin


datang. Karena khawatir shalat Subuh kesiangan, Rasulullah menyuruh salah
seorang sahabat mengumandangkan iqamah pertanda shalat Subuh segera
dilaksanakan.
Selesai shalat Shubuh, Rasulullah memandang ke arah jama‟ah dan bertanya.
“Apakah ada diantara kalian yang mengetahui kabar Sya‟ban?”
Para sahabat saling berpandangan dan menggelengkan kepala, sebagai isyarat
tidak mengetahui kabar Sya‟ban.
Rasul bertanya lagi “Apakah ada diantara kalian yang mengetahui rumah
Sya‟ban?”
Salah seorang jama‟ah mengangkat tangan. “Saya tahu ya Rasul.”
Singkat kisah, Rasulullah saw meminta diantarkan ke rumah Sya‟ban.
Perjalanan dari masjid Nabawi ke rumah Sya‟ban sangatlah jauh. Rasulullah sampai
di rumah Sya‟ban pada waktu shalat dhuha atau diperkirakan menempuh perjalan
selama 3 jam perjalanan. Subhanallah.
Ketika sampai di rumah Sya‟ban, istri Sya‟ban menceritakan bahwa suaminya
tidak hadir shalat berjama‟ah di masjid Nabawi dikarenakan sudah dipanggill Allah
swt. Rasulullah dan para sahabat segera berucap, “Innalillahi wainna ilaihi raji‟un.”

Ma’asyirol muslimiina rahimakumullah!

Kisah di atas memberi teladan berharga kepada kita semua tentang pentingnya
shalat berjama‟ah di masjid. Perhatikan kembali kisah Sya‟ban di atas. Seorang
Sya‟ban berhenti menunaikan shalat berjama‟ah hanya karena satu alasan. Ya satu
alasan. Beliau dipanggil Allah swt.
Sya‟ban rela menempuh perjalanan jauh dari rumah menuju masjid hanya
untuk menunaikan shalat berjama‟ah. Ya menunaikan shalat berjama‟ah.
Pertanyaannya, mengapa Sya‟ban rela menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam
hanya untuk mendapatkan shalat berjama‟ah? Jawabannya adalah karena Sya‟ban
paham betul tentang keutamaan shalat berjama‟ah sebagaimana yang pernah
disampaikan langsung oleh Rasulullah saw.
Berdasarkan pada kisah di atas, paling tidak ada dua hikmah yang dapat kita
teladani dalam kehidupan sehari-hari.

Hikmah pertama, semangat menunaikan shalat berjama’ah di masjid, terkhusus


shalat Shubuh berjama’ah.
Pada kisah di atas, diperoleh informasi jarak tempuh antara rumah Sya‟ban
dengan Masjid Nabawi memakan waktu 3 jam lamanya. Sya‟ban menempuh
perjalanan ke Masjid Nabawi bukan dengan motor atau mobil. Bukan juga dengan
kendaraan unta dan binatang tunggangan lainnya. Tetapi dengan jalan kaki. Artinya

Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan


2
KHUTBAH JUM’AT

Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin


untuk bisa tepat waktu Shubuh berjamaah pada saat itu, minimal Sya‟ban harus
berangkat dari rumah pada pukul 01.00 dini hari! Dan perlu diketahui, berjalan di atas
pasir itu hampir dua kali lipat lebih melelahkan dari jalanan aspal.
Kisah ini memberi motivasi kepada kita, dimana jarak antara rumah kita dengan
masjid yang bisa ditempuh beberapa menit atau beberapa langkah kaki saja,
seharusnya menjadi motivasi untuk menunaikan shalat Shubuh berjama‟ah di masjid.
Apalagi jalanan sekarang sudah bagus. Banyak penerangan di sisi kanan kiri jalan.
Berbeda dengan zaman dahulu yang gelap gulita. Masih banyak binatang buas
seperti ular berbisa dan serigala yang siap kapan saja mengintai nyawa manusia.
Artinya tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak hadir pada barisan shalat
berjama‟ah kecuali alasan syar‟i, seperti sakit.
Rasulullah saw memotivasi kita semua bahwa shalat Shubuh berjama‟ah
mendapatkan pahala luar biasa, setara dengan shalat sunnah satu malam penuh.

‫ َو َم ْن َ َّ ه‬، ِ ‫ َ َ ٔكه َّ َما كَا َم ِه ْص َف إ َّ ْي‬، ‫(( َم ْن َ َّ إل ِؼلَ َاء ِِف َ ََجاػَ ٍدة‬
، ‫إلص ْ َح ِف َ ََجاػَ ٍدة‬
. ِ ‫كه َّ َما َ َّ إ َّ ْي َ ُُك َّ ُو )) روإه ُم ْس‬ َٔ َ
Dari „Utsman bin „Affan radhiyallahu „anhu berkata, “Aku mendengar Rasulullah
saw bersabda, „Barangsiapa yang melaksanakan shalat Isya berjamaah, maka
seolah ia telah melaksanakan shalat separuh malam. Dan barangsiapa yang
melaksanakan shalat Shubuh berjamaah, maka seolah ia telah melaksanakan
shalat semalaman penuh.‟ (HR. Muslim).

Selain itu, Allah swt juga menjelaskan bahwa shalat Shubuh berjama‟ah
disaksikan langsung para malaikat.

ٗ ُ ۡ َ َ َ ۡ َ ۡ َ َ ۡ ُ َّ ۡ َ ۡ َ َ ۡ ُ َ ۡ َّ َ َ ٰ َ ۡ َّ ُ ُ َ ٰ َ َّ َ
٧٨ ‫أك ِ ِم ٱلصلوة ِِللوكِ ٱلشم ِس إَِل غس ِق ٱَّل ِل وكرءان ٱلفج ِرِۖ إِن كرءان ٱلفج ِر َكن مشهودا‬

“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan
(dirikanlah pula shalat) Shubuh. Sesungguhnya shalat Shubuh tu disaksikan
(oleh malaikat).” (Qs. Al-Isra‟: 78).

Ma’asyirol muslimiina rahimakumullah!


Hikmah kedua dari kisah di atas adalah pentingnya bersedekah dan beramal
shaleh.

Pada kisah di atas, kita mendapatkan informasi dari istri Sya‟ban, ketika
suaminya hendak meninggal dunia, ada tiga pesan yang keluar dari lisan Sya‟ban,

Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan


3
KHUTBAH JUM’AT

Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin


“Mengapa tidak lebih jauh? Mengapa bukan yang lebih baru? Mengapa tidak
semuanya?”
Rupanya, ketika sakaratul maut, Allah swt memperlihatkan pahala-pahala
kebaikan Sya‟ban selama perjalanan dari rumahnya menuju masjid Nabawi.
Sya‟ban sangat menyesal mengapa jarak rumahnya dengan Masjid Nabawi hanya
tiga jam perjalanan saja. Ia juga menyesal, suatu ketika ia mendapati orang yang
kedinginan di Masjid Nabawi, ia memberikan baju yang sudah jelek. Sementara lapis
lapis baju yang masih baik tidak diberikannya kepada orang tersebut.
Sya‟ban juga menyesal ketika ia bertemu dengan seorang yang kelaparan,
tetapi ia hanya membagi sebagian rotinya sedang yang sebagiannya lagi ia makan.
Mengapa tidak semua saja roti yang dibawanya diberikan kepada orang yang
kelaparan tadi?
Ternyata ketika detik-detik sakaratul maut, semua manusia (termasuk Sya‟ban)
menyadari bahwa setiap waktu, harta benda dan kekayaan lainnya tidak akan
mampu memberi pertolongan.
Pada surat al munafiqun ayat 10, ketika ajal mendekat, semua manusia
meminta kepada Allah agar diberi waktu penangguhan sebentar saja. Pada saat itu
manusia ingin menyedekahkan seluruh hartanya dan ingin melakukan amal shalih.
Namun apa yang terjadi? Ternyata permohonan itu tidak dikabulkan Allah
karena kontrak hidup di dunia sudah habis dan ajal sudah bersiap menjemput
manusia. Allah swt berfirman:

َ ُ َ ُ َّ ‫ٱَّلل َن ۡف ًسا إ َذا َجا ٓ َء أ َ َجلُ َها ۚ َو‬


ُ ‫ٱَّلل َخب‬
١١ ‫ي ُۢ ب ِ َما ت ۡع َملون‬ ُ َّ ‫َولَن يُ َؤ ّخ َِر‬
ِ ِ

“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila


telah datang waktu kematiannya. dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu
kerjakan.” (QS. Al Munafiqun ayat 11)

Ma’asyirol muslimiina rahimakumullah!

Demikianlah. Semoga kisah di atas memberi inspirasi dan motivasi untuk


bersama-sama memakmurkan masjid dengan shalat berjama‟ah di masjid. Dan
semoga kita semua mampu memanfaatkan waktu, harta dan tenaga kita untuk
beribadah kepada Allah swt. Aamiin Yaa Rabbal‟alamiin.

‫ َو َ َلبَّ َ ِم ِ ِّن َو ِمنْ ُ ُْك‬، ِ ‫ َوه َ َف َؼ ِِن َوإ ََّي ُ ُْك ِب َما ِ ي ِو ِم َن إلٓ ََي ِت َو ِ ّإَّل ْن ِر إلْ َح ِك‬، ِ ‫َِب َركَ هللا ِِل َولَ ُ ُْك ِِف إلْ ُل ْرأ ٓ ِن إلْ َؼ ِظ‬
ِ ُ ِ ‫إلس ِمي ُع إلْ َؼ‬
َّ ‫ِ َو َ ُو ِإه َّ ُو ى َُو‬

Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan


4
‫‪KHUTBAH JUM’AT‬‬

‫‪Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin‬‬

‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬

‫إلل ْك ُر َ ُ ػَ َ َْو ِ ْي ِل ِو َوِإ ْم ِيَا ِه ِو‪.‬‬


‫َإلْ َح ْمدُ ِهلل ػَ َ إ ْ َسا ِه ِو َو ه‬
‫ِ‬
‫ُش ْ َم َ ُ َو َأ ْ يَدُ ٔأ َّن َس ّيِدَ دَ ُم َح َّمدًد إ َغ ْ دُ ُه َو َر ُس ْو ُ ُ‬ ‫هللا َو ْ دَ ُه َ َ ِ‬
‫هللا َو ُ‬ ‫َو َأ ْ يَدُ َأ ْن َ ِإ َ َ إ َّ ُ‬
‫ِ‬
‫إ يُ َّ َ ِ ّ ػَ َ َس ِ ّي ِددَ ُم َح َّم ٍدد ِوػَ َ َإ ِ ِ َو َأ ْ َ ا ِب ِو َو َس ِ ّ ْ ت َ ْس ِ ْي ًدما ِن ْ ًد‬
‫ثْيإ‬
‫هللا َأ َم َرُ ُْك ِببَ ْم ٍدر بَدَ َأ ِ ْي ِو ِبيَ ْف ِس ِو َوثَ َـَن ِب َملٓ‬ ‫َأ َّما ب َ ْؼدُ َي َا َإَيه َا إليَّ ُاس ِإ َّ ُلو َ‬
‫إهللا ِ ْي َما َأ َم َر َوإ ْىَتَ ُ ْوإ َ َّْعا َنَ َى َوإ ْػ َ ُم ْوإ َأ َّن َ‬
‫ِ َك ِ ِو ِب ُلدْ ِس ِو‬
‫هللا َو َملٓ ِ َك َ ُو ُ َص ه ْو َن ػَ َ إليَّ ِِب ب ٓ َإَيه َا َّ ِإَّل ْ َن أ ٓ َمنُ ْوإ َ ه ْوإ ػَ َ ْي ِو َو َس ِ ّ ُم ْوإ ت َ ْس ِ ْي ًدما‪.‬‬ ‫َوكَا َل َؼ َا َ إ َّن َ‬
‫ِ‬
‫‪----------------------------------------------------‬‬

‫ات َإ َ ْ يب ٓ ُء ِم ْ ُ ْ َو ْإ َ ْم َو ِإت‬‫ات َو ْإ ُ ْس ِ ِم ْ َ َو ْإ ُ ْس ِ َم ِ‬ ‫َإ يُ َّ إ ْا ِف ْر ِ ْ ُم ْ ِم ِن ْ َ َو ْإ ُ ْ ِمنَ ِ‬


‫َُص ّ ِإا ْ َن َوإخ ُْذ ْل‬ ‫ُْص َم ْن ه َ َ‬‫ُْص ِغ َااَكَ ْإ ُ َو ِّ ِد َّ َة َوإه ُ ْ‬ ‫إلّشكَ َو ْإ ُ ْ ِ‬
‫ّش ِن ْ َ َوإه ُ ْ‬ ‫إ يُ َّ َأ ِغ َّز ْإ ْس َ َم َو ْإ ُ ْس ِ ِم ْ َ َو َأ ِذ َّل ِ ّ ْ‬
‫َم ْن خ ََذ َل ْإ ُِ ْس ِ ِم ْ َ َو َا ِّم ْر َأ ْػدَ َإء ّ ِإا ْ ِن َوإ ْػ ِ َ ُِك َما ِ َم إ َ َ ْو َم ّ ِإا ْن‬
‫ِ‬
‫إ يُ َّ إ ْا َ ْع َغيَّا ْإل َ َ َء َو ْإ َلو َِب َء َو َّإلز َ ِز َل َو ْإ ِ َح َن َو ُس ْو َء ْإل ِف ْيَ ِة َو ْإ ِ َح َن َما َظي ََر ِم ْ َا َو َما ب َ َ َن َغ ْن ب َ َ َِلدَ ِإهْدُ وِهي ِْس َّيا‬
‫خب ٓ َّ ًدة َو َسا ِ ِر ْإل ُ ْ ََل ِإن ْإ ُ ْس ِ ِم ْ َ ػب ٓ َّم ًدة ََي َر َّ ْإل َؼالَ ِم ْ َ ‪.‬‬
‫‪َ .‬إ َّيُ َّ َأ ِردَ إلْ َح َّق َ لًّقا َو ْإر ُز ْكنَا إ ِ ّ َاػَوُ‪َ ،‬و َأ ِردَ إلْ َا ِا َ َِب ِا ًد َو ْإر ُز ْكنَا إ ْ ِيَاب َ ُو‬

‫َربَّيَا أ ٓ ِي َا ِ إاه هْ َيا َ َس يَ ًدة َو ِ ْإلٓ ِ َر ِ َ َس يَ ًدة َو ِكنَا ػَ َذإ َ إليَّ ِار‪.‬‬
‫‪--------------------------------------------------------------------------------‬‬
‫هللا َبْ ُم ُر ِِبلْ َؼدْ لِ َوإ ْ ٕ ْ َس ِان َوإ ْتَا ِء ِذ إلْ ُل ْر ََب و َ ْ َى َغ ِن إل َف ْحلَ ا ِء َوإلْ ُم ْي َك ِر َوإل َ ْغ ِي‪ِ َ ،‬ؼ ُظ ُ ُْك‬ ‫هللا‪ ،‬إ َّٕن َ‬ ‫ِغ َا َا ِ‬
‫هللا إلْ َؼ ِظ ْ َ َ ْذ ُن ْرُ ُْك َو ِ َ َِّل ْن ُر ِ‬
‫هللا َأ ْن َ ُ‬ ‫لَ َؼ َّ ُ ُْك ََذنَّ ُر ْو َن‪َ .‬اذ ُن ُروإ َ‬

‫‪Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan‬‬


‫‪5‬‬

Anda mungkin juga menyukai