Anda di halaman 1dari 5

KHUTBAH JUM’AT

Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin


Seri Naskah Khutbah Jum’at Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Kota Prabumulih
Edisi 52, Jumat, 25 Muharram 1443 Hijriyyah / 3 September 2021

MEMPERBAHARUI
MAKNA SYAHADATAIN

Oleh Sugiyarto, S.KM


[Dewan Pembina PD IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan]

KHUTBAH PERTAMA

،‫ فَ َرفَ َع ِب َم ََك ِر ِميَا َأ ْك َوا ًما فَ ََكهُوا ِم َن امْ ُمته ِل َني‬،‫ َو َأ ْػ ََل ِبِ َا َشأِ َن امْ ُم ْؤ ِم ِن َني‬،‫امْ َح ْمدُ ِ ه ِّلِل ه ِاَّلي َج َؼ َل ْ َاْلخ ََْل َق ِم َن ّ ِال ِين‬
،‫وَل َصا ِح ُب امْ ُخلُ ِق امْلَ ِو ِمي‬ ُ ُ ‫ َو َأ ْشيَدُ َأ هن ُم َح همدً ا َغ ْبدُ ُه َو َر ُس‬،ُ‫يم ََل‬ َ ‫َش‬ِ َ ‫اّلِل َو ْحدَ ُه ََل‬ ُ ‫َو َأ ْشيَدُ َأ ْن ََل ا َ ََل ا هَل ه‬
‫ َوػَ ََل َأ ْ َ ا ِب ِو َو َم ْن َ ِب َؼيُ ْ ِ ْح َ ٍنان ا َ ي َ ْو ِم ّ ِال ِين‬،‫املا ِى ِر َين‬ ‫اّلِل ػَلَ ْ ّ ِو َ ّوػَ ََل أٓلِ ب َ ْ ِ ِو ا همل ِ ّب َِني ه‬
ُ ‫َص هَل ه‬
ّ ّ ‫َأ هما ب َ ْؼد‬
‫ فَ ََل فَ ََل َح َو ََل َص ََل َح ِنلنه ِاس‬،‫امس َوامْ َؼلَ ِن‬ ِ ّ ّ ِ ‫اّلِل ِِف‬ ِ ‫ِه َ ْل َوى ه‬ َ ِ ‫ َو‬،‫ون – ِبأَغ َْظ ِ امْ َو َص َاَي‬ َ ‫فَأُ ِوص ُ ُْك – َأُّيه َا امْ ُم ْ ِل ُم‬
ِ ‫اّلِل َس ِؼدَ ِِف اله هْ َا َو ْاْلٓ ِ َر‬َ ‫ فَ َم ِن ا هلَ ه‬،‫اّلِل‬ ِ ‫ا هَل ِب َت ْل َوى ه‬
‫ َأغُو ُذ ِ ِهلل ِم َن ه‬..... ‫هللا َ َؼا َ ِِف ِنتَا ِب ِو ْام َك ِر ْ ِمي‬ ّ
،‫امش ْ َل ِان هامر ِج ِمي‬ ُ ‫كَا َل‬
َ ُ ۡ ُّ ُ َ َ ‫َ َ َ ُ ُ ذ ذ‬ َ ُ ‫َ َٰٓ َ ُّ َ ذ َ َ َ ُ ْ ذ ُ ْ ذ َ َ ذ‬
١٠٢ ‫يأيٍا ٱَّلِيو ءانيَا ٱتلَا ٱَّلل حق تلاحًِِۦ وَل تهَتو إَِل وأىخم نسل ِهَن‬
.
Ma’asyirol muslimiin rahimakumullah!

Dikisahkan pada masa Rasulullah saw ada seorang pemuda bernama Mush’ab
bin Umair. Ia adalah pemuda yang sangat tampan, cerdas, kaya dan bergelimang
harta. Pakaian yang dikenakan setiap hari bagaikan pakaian bangsawan. Baunya
harum dan wangi. Setiap orang yang memandangnya tertarik dengan dirinya,
terutama perempuan-perempuan pada masanya.
Mush’ab bin Umair adalah pemuda dari Kaum Kafir Quraisy yang belum masuk
Islam. Suatu hari, Mush’ab mendengar Nabi Muhammad menyampaikan ajaran
Islam. Tiba-tiba Mush’ab tersentuh hatinya dan memutuskan mengucapkan dua
kalimat syahadat “Asyhadu alla ilaaha illallah. Wa asyhadu anna
muhammadarrasulullah” dan memeluk Islam di hadapan baginda Rasulullah saw.

Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan


1
KHUTBAH JUM’AT

Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin


Namun sayang, Ibunda Mush’ab menghalangi dirinya memeluk agama Islam. Ia
memberikan pilihan pada Mush’ab, apakah tetap mengikuti ajaran nenek moyangnya
atau memilih agama yang dibawa Muhammad. Jika memilih Islam ia harus
meninggalkan keluarganya dan kekayaan yang ada di dalamnya. Sebaliknya, jika
meninggalkan agama Islam, Mush’ab diberikan fasilitas harta yang berlimpah.
Rupanya Mush’ab tetap memillih agama Islam dan rela meninggalkan harta dan
kekayaannya. Semenjak bergabung dengan Rasulullah, segala fasilitas kekayaan
yang diberikan orang tuanya ditarik, baik uang, pakaian, perhiasan dan sebagainya.
Kini Mush’ab tidak mengenakan pakaian sebagaimana biasanya. Ia berpakaian
kusam dan lusuh. Bahkan kancing bajunya saja terbuat dari duri, karena ia tidak
memiliki apa-apa kecuali hidup bersama para sahabatnya demi memelihara aqidah
Islam.
Mush’ab setelah mendapatkan pancaran hidayah, dirinya menjadi pejuang
Islam yang sangat tangguh. Ia berada di barisan depan ketika mengikuti perang.
Namun pada akhirnya Mush’ab terbunuh dalam perang Badar dan ia mati syahid.
Ketika hendak dikafani, ia dikafani langsung oleh Rasulullah. Rasulullah tak
kuasa menahan air matanya. Air mata Rasulullah mengalir deras ketika melihat
jasad Mush’ab yang berlumuran darah. Rasulullah merasa terharu dengan
keteguhan yang dimiliki oleh Mush’ab, yang berani meninggalkan dunia demi masa
depan Islamnya.

Kaum muslimin rahimakumullah!


Kisah diatas memberikan pelajaran berharga kepada kita semua tentang
pentingnya sikap teguh dan kokohnya Mush’ab bin Umair dalam memegang prinsip
ajaran Islam, terutama dua kalimat syahadat. Lihatlah pada kisah di atas, setelah
Mush’ab bin Umair mengucapkan dua kalimat syahadat, kehidupannya berubah
drastis 180 derajat.
Lalu bagaimanakah dengan kita yang sejak kecil beragama Islam, setiap hari
mengucapkan dua kalimat syahadat saat shalat, apakah terjadi perubahan lebih baik
pada diri kita? Ataukah tidak terjadi perubahan sama sekali?
Pertanyaanya berikutnya, mengapa dengan berpegang teguh pada prinsip
kalimat tauhid, mereka yang tadinya hidup penuh maksiat, kini berubah menjadi
pribadi yang ta’at? Jawabannya adalah karena mereka semua benar-benar
memahami, menghayati dan mengamalkan makna dua kalimat syahadat dengan
baik dan benar.
Dari uraian di atas, paling tidak ada tiga makna penting yang terkandung pada
kalimat dua kalimat syahadat, “asyhadu alla ilaahaillalloh, wa asyhadu anna
muhammadarrasulullah.”

Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan


2
KHUTBAH JUM’AT

Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin


Pertama, makna asyahadu.
Makna asyhadu berarti bersumpah atau berjanji. Artinya setiap muslim harus
ingat bahwa ketika ia mengucapkan dua kalimat syahadat, sejatinya dia telah
bersumpah dan berjanji setia kepada Allah ta’ala. Jika dia melanggar sumpah atau
janjinya, dia akan mendapat hukuman (punishmen) dari Allah swt.
Bahkan jauh sebelum manusia lahir ke dunia, mereka telah diambil sumpahnya
oleh Allah agar dia hanya mengakui satu Tuhan, Allahu Rabbi sebagaimana
dijelaskan dalam surat al A’raf ayat 172.

ْ ُ ُ ّ َ ُ ۡ َ َ ۡ ُ َ َٰٓ َ َ ۡ ُ َ َ ۡ َ َ ۡ ُ َ ‫ۡ ُ ّ ذ‬
ٰ َ َ‫ك ۡمۖۡ كَالَا ة‬ ُ َ َ ٓ َ‫م ِن ۢو ة‬ َ ُّ َ َ َ َ ۡ
‫َل‬ ِ ‫ِن َءادم نِو ظ ٍَُرٌِِم ذرِيخٍم وأشٍدٌم لَع أىف‬
‫س ٍِم ألسج ةِر ِب‬ ِ ‫ِإَوذ أخذ رب‬
َ ‫َشٍ ۡدىَا ٓۚٓ أَن َت ُلَلَُا ْ يَ َۡ َم ۡٱلل َيٰ َهثِ إىذا ُن ذيا َع ۡو َهٰ َذا َغٰفل‬
١٧٢ ‫ِني‬ ِ ِ ِ ِ
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
"Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami
menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini (keesaan Tuhan)",

Ma’asyirol muslimiina rahimakumullah!


Kedua, makna lailaaha yang berarti tidak ada sesembahan.
Artinya, setiap muslim harus meyakini dengan sepenuh hati untuk mengingkari
atau menolak segala bentuk sesembahan atau ilah. Ilah bermakna segala sesuatu
yang paling diharapkan, yang ditakuti, yang paling dita’ati dan yang paling dicintai.
Ilah bisa juga berarti benda, harta, manusia dan lain sebagainya.
Tentang makna ilah ini, dijelaskan dalam surat Al Baqoroh ayat 165.

َ ‫ٗ ّذ‬ ََْ ‫ذ َ َ ٗ ُ ُّ َ ُ ۡ َ ُ ّ ذ‬
َ ‫ٱَّللِۖۡ َو ذٱَّل‬ ُ ُ ‫َ َذ‬
َۡ ‫ِيو َء َان ُي َٓا أش ُّد ُح ّتا َِّللِِۗ َول‬ ‫ب‬
ِ ‫ون ٱَّلل ِ أىدادا ُيِتَنٍم نح‬
ِ ‫خذ نِو د‬ ِ ‫َون َِو ٱنلذ‬
ِ ‫اس نو يخ‬
َ َ ۡ ُ َ َ‫ََ ذ َ َ َ ُ ْٓ ۡ ََ ۡ َ ۡ َ َ َ َ ذ ُۡ ذَ ذ َ ٗ ََ ذ ذ‬
١٦٥ ‫اب‬ ِ ‫يرى ٱَّلِيو ظلهَا إِذ يرون ٱلعذاب أن ٱللَة َِّلل ِ َجِيعا وأن ٱَّلل شدِيد ٱلع‬
‫ذ‬

“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain


Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-
orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-
orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari
kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat
siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).”

Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan


3
KHUTBAH JUM’AT

Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin


Hadirin rahimakumullah!
Berdasarkan surat al Baqoroh ayat 165 di atas, jika ada manusia yang
mencintai harta dalam hidupnya di atas segala-galanya, maka sejatinya harta
tersebut telah menjadi ilah atau tuhan. Apabila manusia selalu menuruti hawa nafsu
syetan dalam hidupnya, maka syetan tersebut sejatinya telah menjadi ilah atau
tuhannya.
Apabila manusia ada yang percaya pada kekuatan – kekuatan lain yang lebih
kuat selain dari Allah swt, lebih percaya kepada dukun atau pun jimat, maka berarti
dia telah menduakan Allah Sang Raja Kehidupan.
Jika manusia lebih takut kepada sesuatu melebihi rasa takutnya kepada Allah,
maka secara tidak langsung dia telah menduakan Allah. Dan begitulah orang – orang
kafir Quraisy Mekkah dulu dikatakan bodoh atau jahiliyyah, karena mereka mengenal
Allah sebagai rabb mereka, tetapi ekspresi cara mereka menyembah sangat keliru,
yaitu menyembah berhala.

Kaum muslimin rahimakumullah!


Ketiga adalah makna illallah.
Kata illa berarti penguatan (itsbat) atau pengecualian. Dalam konteks ini, maka
illallah berarti menegaskan kembali bahwa tidak ada tuhan – tuhan atau ilah – ilah
lain kecuali Allah swt.
Dengan demikian, jika seseorang telah berikrar mengucapkan dua kalimat
syahadat (syahadatain) di setiap shalat lima waktu atau pun shalat sunnah, asyhadu
alla ilaha illalloh, wa asyhadu anna muhammadarrasulullah, artinya dia telah
bersumpah / berjanji setia kepada Allah swt bahwa tidak ada tuhan – tuhan ilah-ilah
lain, kecuali Allah Yang Maha Kuasa.
Maka dalam praktik kehidupan sehari-hari, seorang muslim harus meyakini dan
membuktikan bahwa tidak ada yang paling diharapkan di dunia ini, kecuali berharap
pada Allah ta’ala. Tidak ada yang paling ditakuti di dunia ini, kecuali hanya takut
pada Allah ta’ala. Tidak ada yang paling dita’ati di dunia ini, kecuali ta’at pada Allah
ta’ala. Tidak ada yang paling dicintai di dunia ini, kecuali cinta kepada Allah Yang
Maha Mencintai Makhluq-Nya.

Hadirin rahimakumullah!
Demikian uraian makna syahadatain yang diambil dari kisah Mush’ab bin
Umair. Semoga dengan terus memperbaharui makna syahadat, kita semua diberikan
petunjuk dan bimbingan dari Allah swt untuk berada di jalan kebenaran, jalan yang
telah dicontohkan Rasulullah Muhammad saw. Amiin Yaa robbil „alamin.

Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan


4
‫‪KHUTBAH JUM’AT‬‬

‫‪Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin‬‬


‫َ َركَ هللا ِِل َومَ ُ ُْك ِِف امْ ُل ْرأ ٓ ِن امْ َؼ ِظ ِمي ‪َ ،‬وه َ َف َؼ ِِن َوا هَي ُ ُْك ِب َما ِفي ِو ِم َن اْلٓ ََي ِت َو ِ ّاَّل ْن ِر امْ َح ِك ِمي ‪َ ،‬و َلَبه َل ِم ِ ِّن َو ِم ْن ُ ُْك‬
‫ّ‬ ‫َلو َ ُو اه ه ُو ى َُو ام ه ِم ُع امْ َؼ ِل ُمي‬ ‫ِ‬
‫ّ‬ ‫َ‬

‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬

‫امش ْك ُر َ َُل ػَ ََل َْو ِف ْي ِل ِو َوِا ْم ِنَا ِه ِو‪.‬‬


‫َامْ َح ْمدُ ِهلل ػَ ََل ا ْح َ ا ِه ِو َو ه‬
‫ّ‬
‫َشيْ َم َ َُل َو َأ ْشيَدُ ٔأ هن َس ِّدَ َ ُم َح همدً ا َغ ْبدُ ُه َو َر ُس ْو ُ َُل‬ ‫هللا َو ْحدَ ُه ََل َ ِ‬ ‫هللا َو ُ‬‫َو َأ ْشيَدُ َأ ْن ََل ِا َ ََل اَله ُ‬
‫ّ‬
‫انليُ ه َص ِ ّل ػَ ََل َس ِ ّ ِد َ ُم َح هم ٍند ِوػَ ََل َا ِ َِل َو َأ ْ َ ا ِب ِو َو َس ِ ّ ّْل ت َ ْ ِل ْ ًما ِن ْ ً‬
‫ثْيا‬
‫هللا َأ َم َرُ ُْك ِبأَ ْم ٍنر بَدَ َأ ِف ْي ِو ِبنَ ْف ِ ِو َوثَ َـَن ِب َملٓ‬
‫اهللا ِف ْي َما َأ َم َر َوا ْنَتَ ُ ْوا َ هَعا َنَ َى َوا ْػلَ ُم ْوا َأ هن َ‬ ‫َأ هما ب َ ْؼدُ فَي َا َاُّيه َا امنه ُاس ِا ه ُلو َ‬
‫ِ َك ِ ِو ِب ُلدْ ِس ِو‬
‫هللا َو َملٓ ِ َك َ ُو يُ َصل ه ْو َن ػَ ََل امنه ِِب يأ ٓ َاُّيه َا ه ِاَّل ْي َن أ ٓ َمنُ ْوا َصل ه ْوا ػَلَ ْ ِو َو َس ِلّ ُم ْوا ت َ ْ ِل ْ ًما‪.‬‬ ‫َوكَا َل َؼ َا َ ا هن َ‬
‫ّ‬
‫‪----------------------------------------------------‬‬

‫ات َو ْا ُ ْ ِل ِم ْ َني َو ْا ُ ْ ِل َم ِ‬
‫ات َا ََل ْحيأ ٓ ُ ِم ْ ُ ْ َو ْا ََل ْم َو ِات‬ ‫َانليُ ه ا ْا ِف ْر ِنلْ ُم ْؤ ِم ِن ْ َني َو ْا ُ ْؤ ِمنَ ِ‬
‫َُص ّ ِال ْي َن َواخ ُْذ ْل‬ ‫ُْص َم ْن ه َ َ‬ ‫ُْص ِغ َبادَكَ ْا ُ َو ِّح ِدي ه َة َواه ُ ْ‬ ‫ّش ِن ْ َني َواه ُ ْ‬‫امّشكَ َو ْا ُ ْ ِ‬
‫انليُ ه َأ ِغ هز ْاَل ْس ََل َم َو ْا ُ ْ ِل ِم ْ َني َو َأ ِذ هل ِ ّ ْ‬
‫َم ْن خ ََذ َل ْا ُّ ْ ِل ِم ْ َني َو َد ِّم ْر َأ ْػدَ ا َ ّ ِال ْي ِن َوا ْػ ِل َ َِك َما ِ َم ا َ ي َ ْو َم ّ ِال ْين‬
‫ّ‬
‫انليُ ه ا ْدفَ ْع َغنها ْام َب ََل َ َو ْا َمو َ َ َو هامز ََل ِز َل َو ْا ِ َح َن َو ُس ْو َ ْام ِف ْنَ ِة َو ْا ِ َح َن َما َظي ََر ِم ْ َا َو َما ب َ َل َن َغ ْن ب َ َ َِل َ ِاهْدُ وِه ْ ِ ها‬
‫خأ ٓ هص ًة َو َسا ِ ِر ْام ُب ْ ََل ِان ْا ُ ْ ِل ِم ْ َني ػأ ٓ هم ًة ََي َر ه ْام َؼامَ ِم ْ َني‪.‬‬
‫‪َ .‬انلهيُ ه َأ ِر َ امْ َح هق َحلًّقا َو ْار ُز ْكنَا ا ِ ّ َباػَوُ‪َ ،‬و َأ ِر َ امْ َبا ِا َل َ ِا ًَل َو ْار ُز ْكنَا ا ْج ِنَاب َ ُو‬

‫َربهنَا أ ٓ ِن َا ِ اله هْ َا َح َ نَ ًة َو ِ ْاْلٓ ِ َر ِ َح َ نَ ًة َو ِكنَا ػَ َذا َ امنه ِار‪.‬‬


‫‪--------------------------------------------------------------------------------‬‬
‫هللا يَأِ ُم ُر ِ مْ َؼدْ لِ َو ْ ٕاَل ْح َ ِان َوايْتَا ِ ِذي امْ ُل ْر ََب ويَ ْ َى َغ ِن ام َف ْحشَ ا ِ َوامْ ُم ْن َك ِر َوام َب ْغ ِي‪ ،‬ي َ ِؼ ُظ ُ ُْك‬ ‫هللا‪ ،‬ا هٕن َ‬ ‫ِغ َبا َد ِ‬
‫هللا امْ َؼ ِظ ْ َمي ي َ ْذ ُن ْرُ ُْك َو ّ َ َِّل ْن ُر ِ‬
‫هللا َأ ْن َ ُ‬ ‫مَ َؼل ه ُ ُْك ََذنه ُر ْو َن‪ .‬فَاذ ُن ُروا َ‬

‫‪Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan‬‬


‫‪5‬‬

Anda mungkin juga menyukai