Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Promosi dan Kesehatan I yang
diampu oleh:
Disusun Oleh:
Nim : 2019.C.11a.1031
Kelas : 1A
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya. sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Konsep Promosi Kesehatan. Dalam
penyusunan makalah mungkin ada sedikit hambatan dalam penulis dan dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami juga tidak lupa mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak, atas bantuan,dukungan dan doa nya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.Makalah ini
mungkin kurang sempurna, untuk itu penulis mengharap kritik dan saran untuk penyempurnaan
makalah ini.
Kata Pengantar..................................................................................................................i
Daftarisi..............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................3
1.3 Tujuan...............................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................4
2.1 Pengertian Promosi kesehatan dan perilaku...............................................5
2.2 Batasan promosi kesehatan...........................................................................7
2.3 Promosi kesehatan..........................................................................................8
2.4 Visi dan Misi promosi kesehatan...................................................................9
2.5 Strategi promosi kesehatan............................................................................10
2.6 Sasaran promosi kesehatan...........................................................................11
2.7 Ruang lingkup promosi kesehatan................................................................12
2.8 Sub-Bidang keilmuan promosi kesehatan....................................................13
BAB 3 PENUTUP..............................................................................................................16
3.1 Kesimpulan......................................................................................................16
3.2 Saran................................................................................................................16
Daftar Pustaka...................................................................................................................17
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
telekomunikasi dan transportasi. Keempat, Perubahan lingkungan. Kelima, Demokratisasi.
Perubahan pemahaman konsep akan sehat dan sakit serta semakin maju IPTEK dengan
informasi tentang determinan penyebab penyakit telah menggugurkan paradigma
pembangunan kesehatan yang lama yang mengutamakan pelayanan kesehatan yang bersifat
kuratif dan rehabilitatif.
Paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu Paradigma Sehat merupakan upaya
untuk lebih meningkatkan kesehatan masyarakat yang bersifat proaktif. Paradigma sehat
sebagai model pembangunan kesehatan yang dalam jangka panjang diharapkan mampu
mendorong masyarakat untuk mandiri dalam menjaga kesehatan melalui kesadaran yang
lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
Dalam Indonesia Sehat 2010, lingkungan yang diharapkan adalah yang kondusif bagi
terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih,
sanitasi lingkungan yang memadai, pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang
berwawasan kesehatan serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong
menolong. Perilaku masyarakat Indonesia Sehat 2010 yang diharapkan adalah yang bersifat
proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya
penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan
kesehatan masyarakat.
Dalam Piagam Ottawa disebutkan bahwa promosi kesehatan adalah proses yang
memungkinkan orang-orang untuk mengontrol dan meningkatkan kesehatan mereka (Health
promotion is the process of enabling people to increase control over, and to improve, their
health, WHO, 1986). Jadi, tujuan akhir promosi kesehatan adalah kesadaran di dalam diri
orang-orang tentang pentingnya kesehatan bagi mereka sehingga mereka sendirilah yang
akan melakukan usaha-usaha untuk menyehatkan diri mereka.Untuk mencapai derajat
kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial, individu atau kelompok harus
mampu mengenal serta mewujudkan aspirasi-aspirasinya untuk memenuhi kebutuhannya dan
agar mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, dan
sebagainya). Kesehatan adalah sebuah konsep positif yang menitikberatkan sumber daya
pada pribadi dan masyarakat sebagaimana halnya pada kapasitas fisik. Untuk itu, promosi
kesehatan tidak hanya merupakan tanggung jawab dari sektor kesehatan, akan tetapi jauh
melampaui gaya hidup secara sehat untuk kesejahteraan (WHO,1986). Penyelenggaraan
2
promosi kesehatan dilakukan dengan mengombinasikan berbagai strategi yang tidak hanya
melibatkan sektor kesehatan belaka, melainkan lewat kerjasama dan koordinasi segenap
unsur dalam masyarakat. Hal ini didasari pemikiran bahwa promosi kesehatan adalah suatu
filosofi umum yang menitikberatkan pada gagasan bahwa kesehatan yang baik merupakan
usaha individu sekaligus kolektif (Taylor, 2003).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan dan perilaku?
2. Apa yang dimaksud dengan batasan promosi kesehatan?
3. Jelaskan definisi promosi kesehatan
4. Sebutkan visi dan misi dari promosi kesehatan?
5. Apa saja strategi dari promosi kesehatan?
6. Apa saja sasaran dari promosi kesehatan?
7. Apa saja ruang lingkup dari promosi kesehatan?
8. Apa saja sub-bidang keilmuan dari promosi kesehatan?
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian promosi kesehatan dan perilaku
2. Mengetahui batasan promosi kesehatan
3. Mengetahui definisi dari Promosi Kesehatan
4. Mengetahui visi dan misi dari Promosi Kesehatan
5. Mengetahui Strategi dari Promosi Kesehatan
6. Menjelaskan Sasaran dari Promosi Kesehatan
7. Mengetahui ruang lingkup dari Promosi Kesehatan
8. Menjelaskan sub-bidang keilmuan dari Promosi Kesehatan
3
BAB 2
PEMBAHASAN
4
Adalah suatu pendekatan atau upaya agar masyarakat mau dan mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatan mereka sendiri.Promosi Kesehatan merupakan revitalisiasasi dari
Pendidikan Kesehatan.Promosi Kesehatan bukan sekedar melakukan perubahan perilaku, tetapi
juga perubahan atau peningkatan diterminan kesehatan yang lain.
5
Dengan perkataan lain, kegiatan promosi kesehatan harus disesuaikan dengan determinan (faktor
yang mempengaruhi perilaku itu sendiri). Menurut Green (1980), perilaku ini ditentukan oleh 3
faktor utama, yakni :
a. Faktor predisposisi (predisposing factors)
Faktor predisposisi merupakan faktor yang dapat mempermudah atau mempredisposisi
timbulnya perilaku dalam diri seorang individu atau masyarakat. Faktor-faktor yang dimasukkan
ke dalam kelompok faktor predisposisi diantaranya adalah pengetahuan individu, sikap,
kepercayaan, tradisi, norma sosial.
b. Faktor pendukung (enabling factors)
Faktor pendukung perilaku adalah faktor-faktor yang memungkinkan atau yang memfasilitasi
terjadinya perilaku atau tindakan individu atau masyarakat. Faktor ini meliputi tersedianya
sarana pelayanan kesehatan dan kemudahan untuk mencapainya.
c. Faktor penguat (reinforcing factors)
Faktor-faktor yang memperkuat terjadinya suatu tindakan untuk berperilaku sehat diperlukan
adalah perilaku petugas kesehatan dan dari tokoh masyarakat seperti lurah dan tokoh agama.
Selain hal tersebut juga diperlukan ada tersedianya peraturan dan perundang-undangan yang
memperkuat. Berdasarkan 3 faktor determinan perilaku tersebut, maka kegiatan promosi
kesehatan sebagai pendekatan perilaku hendaknya diarahkan kepada 3 faktor tersebut.
Perilaku kesehatan
Perilaku ini dapat diklasifikasi menjadi 3 kelompok: Pertama, perilaku pemeliharaan
kesehatan (health maintenance), seperti perilaku pencegah penyakit, perilaku peningkatan
kesehatan dan perilaku pemenuhan kebutuhan gizi. Kedua, perilaku pencarian dan penggunaan
system atau fasilitas pelayanan kesehatan (health seeking behavior) yaitu, seperti mengobati
sendiri (self treatment) dan pengobatan di dalam/luar negeri. Ketiga, perilaku kesehatan
lingkungan, yang meliputi:
Perilaku hidup sehat, seperti:
Makan dengan menu seimbang (appropriate diet)
Olah rag teratur
Tidak merokok dan tidak minum-minuman keras
Istirahat cukup
6
Mengendalikan stress
Gaya hidup yang positif
Perilaku sakit (illness behavior), seperti:
Pengetahuan tentang penyebab
Gejala
Pengobatan
Perilaku peran sakit (teh sick role behavior)
Hak-hak orang sakit (right) seperti: memperoleh perawatan, memperoleh pelayanan
kesehatan, dan lain-lain.
Kewajiban orang sakit (obligation) seperti: memberitahukan penyakit kepada orang lain
terutam pada dokter, tidak menular penyakit kepada orang lain, dan lain-lain.
Perilaku peran orang sakit (the sick role) seperti: tindakan untuk memperoleh
kesembuhan, mengenal fasilitas penyembuhan yang layak, mengetahui hak dan
kewajiban orang sakit dan lain-lain.
7
2.3 Definisi Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi
yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang dirancang untuk memudahkan
perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan. (Lawrence Green, 1984).
Menurut Piagam Ottawa (1986), Promosi Kesehatan adalah suatu proses untuk memampukan
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka. Promosi Kesehatan adalah
Proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol terhadap, dan memperbaiki kesehatan
mereka (WHO,1984). Australian Health Foundation merumuskan batasan lain pada promosi
kesehatan sebagai berikut :“ Health promotion is programs are design to bring about
“change”within people, organization, communities, and their environment ”. Artinya bahwa
promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa
perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan
lingkungannya. Soekidjo Notoatmojo (2005), Pertama:…promosi kesehatan dalam konsep Level
and Clark (4 tingkat pencegahan penyakit) berarti peningkatan kesehatan. Kedua:…upaya
memasarkan, menyebarluaskan, memperkenalkan pesan-pesan kesehatan, atau upaya-upaya
kesehatan sehingga masyarakat menerima pesan-pesan tersebut. Promosi kesehatan merupakan
proses pemberdayaan seseorang untuk meningkatkan control dan peningkatan kesehatannya.
WHO menekankan bahwa promosi kesehatan merupakan suatu proses yang bertujuan
memungkinkan individu meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan
kesehatannya berbasis filosofi yang jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri (Maulana,2009).
Green,1991 dalam Maulana,2009,tujuan promosi kesehatan terdiri dari tiga tingkatan yaitu:
1. Tujuan Program
Refleksi dari fase social dan epidemiologi berupa pernyataan tentang apa yang akan dicapai
dalam periode tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan. Tujuan program ini juga
disebut tujuan jangka panjang, contohnya mortalitas akibat kecelakaan kerja pada pekerja
menurun 50 % setelah promosi kesehatan berjalan lima tahun.
8
2. Tujuan Pendidikan
Pembelajaran yang harus dicapai agar tercapai perilaku yang diinginkan. Tujuan ini merupakan
tujuan jangka menengah, contohnya : cakupan angka kunjungan ke klinik perusahaan meningkat
75% setelah promosi kesehatan berjalan tiga tahun.
3. Tujuan Perilaku
perilaku yang akan dicapai dalam mengatasi masalah kesehatan. Tujuan ini bersifat jangka
pendek, berhubungan dengan pengetahuan, sikap, tindakan, contohnya: pengetahuan pekerja
tentangtanda-tanda bahaya di tempat kerja meningkat 60% setelah promosi kesehatan berjalan 6
bulan.
Visi ini diperlukan agar promosi kesehatan yang diharapkan mempunyai arah yang jelas, dalam
hal ini adlah apa yang menjadi harapan dari promosi kesehatan sebagi penunjang dalam program
kesehatan yang lain. Visi promosi kesehatan adalah meningkat kemapuan masyarakat dalam
memelihara dan meningkat status kesehatannya, baik fisik, mental, sosial dan diharapkan pula
mampu produktif secara ekonomi maupun sosial sebagai dituangkan dalam Undang-undang
kesehatan No. 23 tahun 1992. Untuk mencapai visi tersebut di atas perlu upaya-upaya yang
dilakukan dan biasanya dituangkan dalam misi. Misi promosi kesehatan secara garis besar
dirumuskan sebagai berikut:
2. Menjembatani,menjadi jembatan dan mejalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor
yang terkait dengan kesehatan.
9
agar masyarakat mempunyai kemauan dan kemapuan yang mandiri di bidang kesehatan
termasuk kemampuan dalam memelihara dan meningkat kesehatan diri masing-masing.
10
Promosi kesehatan akan mudah dilakukan jika mendapatkan dukungan dari berbagai elemen
yang ada di masyakat antara lain: dari unsur informal: tokoh agama, tokoh adat yang mempunyai
pengaruh di masyarakat serta unsur formal: petugas kesehatan,pejabat pemerintah dan petugas
kesehatan. Dengan adanya dukungan dari dua unsur tersebut diharapkan promosi kesehatan
dapat dijembatani baik dari pihak pengelola program kesehatan dan masyarakat. Sehingga
harapannya jika dua unsur tersebut di atas sudah mempunyai perilaku sehat maka akan mudah
ditiru oleh anggota masyarakat lain.
3. Empowerment community atau Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat dibutuhkan dalam kaitannya supaya masyarkat memperoleh
kemampuan dalam memelihara dan meningkat kesehatn diri sendiri. Upaya ini dapat dilakukan
melalui: Penyuluhan Kesehatan, Pengorganisasian Pembangunan Masyarakat (PPM) dalam
bentuk pelatihan keterampilan dalam rangka meningkat pendapatan masyarakat (Keluarga)
seperti: Keterampilan berternak, berdagang, menukang dan lain sebagainya). Oleh karena itu
kegiatan pemberdayaan masyarakat lebih pada kegiatan penggerakan masyarakat untuk
kesehatan, seperti dan sehat, pengobatan gratis, kerja bakti sehat dan lain sebagainya. Kegiatan
ini sering disebut gerakan masyarakat untuk kesehatan.
11
diharapkan pula agar dapat menjadi model dalam perilaku hidup sehat untuk masyarakat
sekitarnya.
3. Sasaran Tersier (tertiary target)
Adapun yang menjadi sasaran tersier dalam promosi kesehatan adalah pembuat keputusan
(decission maker) atau penentu kebijakan (policy maker). Hal ini dilakukan dengan suatu
harapan agar kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok tersebut akan
memiliki efek/dampak serta pengaruh bagi sasaran sekunder maupun sasaran primer dan usaha
ini sejalan dengan strategi advokasi (advocacy).
12
Sasaran: Kelompok penderita penyakit
Tujuan: sembuh dan tidak menjadi parah
c). Tertiary prevention:
Sasaran: Kelompk penderita yang baru sembuh dari sakit
Tujuan : agar segera pulih kesehatannya.
Ilmu Komunikasi
Komunikasi di sini diperlukan untuk mengkondisikan faktor- faktor predisposisi.
Kurangnya pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit, adanya tradisi,
kepercayaan yang negatif tentang penyakit, makanan, lingkungan dan sebagainya,
mengakibatkan mereka tidak berperilaku sesuai dengan nilai-nilai kesehatan. Untuk itu maka
diperlukan komunikasi, pemberian informasi-informasi kesehatan. Untuk berkomunikasi yang
efektif para petugas kesehatan perlu dibekali ilmu komunikasi, termasuk media komunikasinya.
13
merupakan kesepakatan intemasional (Dekiarasi Alma Atta). Oleh sebab itu semua petugas
kesehatan harus dibekali dengan PKMD ini.
Antropologi Kesehatan
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun
lingkungan sosio-budaya. Untuk melakukan pendekatan perubahan perilaku kesehatan, petugas
kesehatan harus menguasai berbagai macam latar belakang sosio-budaya masyarakat yang
14
bersangkutan. Oleh sebab itu petugas kesehatan harus menguasai antropologi, khususnya
antropologi kesehatan.
15
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan seseorang untuk meningkatkan control
dan peningkatan kesehatannya. WHO menekankan bahwa promosi kesehatan merupakan suatu
proses yang bertujuan memungkinkan individu meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan
meningkatkan kesehatannya berbasis filosofi yang jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri
Sasaran promosi kesehatan yang dilakukan oleh perawat adalah individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat. Agar promosi kesehatan dapat lebih tepat sasaran, maka sasaran tersebut perlu
dikenali lebih rinci, dan jelas melalui individu atau pengelompokkan sasaran promosi kesehatan
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat dimanfatkan oleh mahasiswa dan mahasiswi keperawatan dalam
melaksanakan promosi kesehatan, dan kami berharap makalah ini mendapatkan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
16
DAFTAR PUSTAKA
Wahid Iqbal mubarak, dkk. 2007.promosi kesehatan: Sebuah Pengantar Proses Belajar dalam
Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu
ANA. (2010). Nursing’s social policy statement: the essence of the profession.
17