Dosen Pembimbing :
Ns. Siti Nurjannah, M.Kep., Sp.Kep.J
Disusun Oleh:
3. Teori perilaku
Menurut pandangan perilaku, ansietas merupakan hasil frustasi.
Ketidakmampuan atau kegagalan dalam mencapai suatu tujuan yang diinginkan
akan menimbulkan keputusasaan. Keputusasaan yang menyebabkan seseorang
menjadi ansietas.
B. Tanda dan Gejala
Keluhan-keluhan yang sering dikemukan oleh orang yang mengalami ansietas
(Hawari, 2016), antara lain sebagai berikut:
1. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah
tersinggung.
2. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut.
3. Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang.
4. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan.
5. Gangguan konsentrasi dan daya ingat.
6. Keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang
pendengaran berdenging (tinitus), berdebar-debar, sesak nafas, gangguan
pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala dan sebagainya.
C. Faktor Predisposisi dan Faktor Presipitasi
1. Faktor Predisposisi
a. Biologis
Otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepine. Reseptor ini
membantu mengatur ansietas. Penghambat aminobutirik-gamma
neroregulator (GABA) juga berperan utama dalam mekanisme biologis
berhubungan dengan ansietas sebagaimana halnya dengan endorfin.
Ansietas mungkin disertai dengan gangguan fisik dan selanjutnya
menurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi stressor.
b. Psikologis
Konflik emosional antara 2 elemen yaitu: id (dorongan insting atau
impuls primitif) dan superego (hati nurani). Ego berfungsi menengahi
tuntutan dari 2 elemen yang bertentangan dan fungsi ansietas
mengingatkan ego bahwa ada bahaya yang mengancam.
c. Sosiokultural
Merupakan hal yang biasa ditemui dalam keluarga. Faktor ekonomi,
akan status, rasa bersalah atau pertentangan antara keyakinan diri dan prilaku, tidak
mampu untuk mendapatkan penghargaan dari orang lain.
D. Rentang Respon
peristiwa sehari-hari
2. Kewaspadaan meningkat
3. Persepsi terhadap lingkungan meningkat
4. Dapat menjadi motivasi positif untuk belajar
Re
ke sik
ke o p
ra er
sa ila
n ku
Deficit perawatan diri
sehari -hari
Pe
n ru
ba
pe h a
n na
di m
Perubahan sensori Ansietas (core problem) ri pi
De la
persepsi halusinasi pe fisi
ta raw t
n
di a
ri
G. ASUHAN KEPERAWATAN
meningkat mengenai
Diaforesis prognosis
Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan
persepsi
Latih kegiatan
pengalihan untuk
mengurangi
ketegangan
Latih penggunaan
mekanisme
pertahanan diri
yang tepat
Latih teknik
relaksasi
Kolaborasi :
Kolaborasi obat
antiansietas , jika perlu
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
DS : Ny.B (60th) post operasi katarak tgl 31 Mei 2021
Tanggal 5 juni 2021 Ny.B kontrol ke poliklinik mata rumah sakit no medical record.21.09.123
Hasil pengkajian data didapatkan data Ny.B mengatakan khawatir bahwa setelah operasi
matanya tidak bisa melihat sama sekali. Mengeluh jantung berdebar-debar,susah tidur, mulut
kering, gelisah, tangan berkeringat dingin, fokus perhatian hanya pada setelah operasi, rangsang
luar tidak mampu diterima, dan lapangan persepsi menyempit.
DO : Ekspresi wajah terlihat tegang, rentang perhatian menyempit , perubahan tanda-tanda
vital (nadi dan tekanan darah naik) tampak sering nafas pendek, gerakan tersentak-sentak ,
meremas-remas tangan dan tampak bicara banyak dan lebih cepat.
2. Diagnosa Keperawatan:
1) Ansietas
2) Koping individu tidak efektif
3) Takut
3. TujuanUmum:
1) Menurunkan tingkat kecemasan klien
2) Mendukung dan melindungi klien
4. TujuanKhusus:
Mampu mengenal ansietas
Mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
Mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk mengatur ansietas
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. FASE ORIENTASI
a. Salam terapeutik :
"Assalamualaikum wr.wb" Selamat pagi bu!" Saya Perawat zikrina selia, Saya senang
dipanggil Selia , saya perawat diruang ini yang akan memeriksa ibu". Saya dinas pagi jam
07.00 s.d Jam 14.00 WIB" Siapa nama ibu?" Ibu senang dipanggil siapa?"
b. Evaluasi/Validasi :
"Bagaimana perasaan ibu saat ini?" Coba ibu ceritakan apa yang ibu alami saya akan
mendengarkan dengan baik bu" Oh jadi itu yang ibu rasakan sekarang , saya akan
memeriksa ibu dulu ya , oh iya tekanam darah ibu cukup tinggi ya 145/90 mmHg dan nadi
ibu 90x/mnt
c. Kontrak:
Topik: "Sekarang bagaimana kalo kita bercakap-cakap tentang rasa cemas yang ibu
rasakan? Kita akan bercakap-cakap tentang kecemasan yang ibu alami setelah operasi
katarak ya bu.". "Tujuannya agar ibu lebih tenang dan dapat melakukan cara untuk
mengurangi kecemasan ibu.
Waktu : "Berapa lama kita akan bercakap-cakap bu? Bagaimana kalo 20 menit"?"
Tempat : “Dimana kita akan bercakap-cakap "?"Bagaimana kalo disini saja"?
2. FASE KERJA
Apa yang menyebabkan ibu merasa cemas? Tanda dan gejala yang muncul apa bu?
Apa yang bisa ibu lakukan ketika ibu cemas?
Bagus sekali ibu berdoa apakah dengan berdoa ibu menjadi lebih tenang? Oh bagus ibu bisa
lakukan itu setiap ibu mengalami cemas.
Selain berdoa ada beberapa cara lagi untuk mengatasi cekas yaitu Cara fisik , sosial serta
psikologis .
Kali ini saya akan ajarkan ibu secara fisik yaitu tarik nafas dalam . Begini caranya bu saya
peragakan ya bu ?
Tarik nafas dalam-dalam melalui hidung tahan sebentar pada hitungan ketiga ibu buang nafas ,
nafas ibu pelan-pelan melalui hidung. Seperti saya ini . Sekarang coba ibu lakukan. Bagus sekali
bu. Ibu melakukannya dengan baik . Ibu dapat melakukan ini tiga sampai lima kali sekali bila
cemas muncul ."
3. FASE TERMINASI
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi (Respon Subyektif dan Objektif) : “Bagaimana perasaan ibu setelah kita
bercakap-cakap. Lebih tenang bagus bu coba sekarang ibu jelaskan kembali pada saya
tanda-tanda jika ibu cemas, apa yang dapat dilakukan ketika cemas” bagus ibu sudah
paham . Karena kita sudah 20 menit bercakap-cakap saya harus kepasien lain ya bu
selamat siang”
b. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan) : “Ingat untuk latihan nafas dalam ya bu dan untuk mengingatkan ibu untuk
latihan akan saya buatkan jadwal pada kertas ini ya bu. Baik ibu sampai jumpa lagi.
Selamat Siang
c. Kontrak yang akandatang (Kontrak ,Waktu,Tempat)
Waktu: Satu minggu lagi ibu harus kontrol ke poliklinik mata lagi ya bu?” Pada saat itu,
kita akan belajar latihan yang kedua yakni relaksi otot progresif dengan cara
mengendurkan dan mengencangkan seluruh otot-otot ibu agar tetap relax dan nyaman.
Bgaimana kita bertemu pada saat Poliklinik ini buka yaitu jam 08.00 s/d 14.00 diruang
ini?”
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
EGC
Wilkinson, Judith M. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC