Anda di halaman 1dari 8

RETORIKA

Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Adenarsy Avereus Rahman, S.Pd, M.Pd.,

Disusun Oleh :

Shinta Bella (204410004)

PROGRAMSTUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PANCA MARGA PROBOLINGGO

2021
Retorika

 Pengertian

Retorika (dari bahasa Yunani: ῥήτωρ, rhêtôr, orator, teacher) adalah


sebuah teknik pembujuk-rayuan secara persuasi untuk menghasilkan bujukan
dengan melalui karakter pembicara, emosional atau argumen (logo), awalnya
Aristoteles mencetuskan dalam sebuah dialog sebelum The Rhetoric dengan
judul 'Grullos' atau Plato menulis dalam Gorgias, secara umum ialah seni
manipulatif atau teknik persuasi politik bersifat transaksional dengan
menggunakan lambang untuk mengidentifikasi pembicara dengan pendengar
melalui pidato, persuader (orang yang mempersuasi) dan yang dipersuasi
saling bekerja sama dalam merumuskan nilai, kepercayaan dan pengharapan
mereka. Ini yang dikatakan Kenneth Burke (1969) sebagai konsubstansialitas
dengan penggunaan media oral atau tertulis, bagaimanapun, definisi dari
retorika telah berkembang jauh sejak retorika naik sebagai bahan studi
di universitas. Dengan ini, ada perbedaan antara retorika klasik (dengan
definisi yang sudah disebutkan di atas) dan praktik kontemporer dari retorika
yang termasuk analisis atas teks tertulis dan visual.

 Sejarah Singkat

Uraian sistematis retorika yang pertama diletakkan oleh orang


Syracuse sebuah koloni Yunani di pulau Sicilia tahun 427 SM Gorgias
dikirimsebgai duta ke Athena. Negeri itu sedang tumbuh sebagai Negara yang
kaya. Kelas pedagang cosmopolitan selain memiliki waktu luang lebih
banyak, juga terbuka pada gagasan-gagasan baru. Di Dewan Perwakilan
Rakyat, di pengadilan, orang memerlukan kemampuan berpikir yang jernih
dan logis, serta berbicara yang jelas dan persuasif. Gorgias memenuhi
kebutuhan “pasar” ini dengan mendirikan sekolah retorika. Gorgias
menekankan dimensi bahasa yang puitis dan teknik berbicara impromptu. Ia
meminta bayaran yang mahal, sekitar 10 Drachma ( $ 10.000) untuk seorang
murid saja. Bersama Protagoras dan kawan-kawan, Gorgias berpindah dari
satu kota ke kota yang lain. Mereka adalah "dosen-dosen terbang".

Dalam doktrin retorika Aristoteles terdapat tiga taknis alat persuasi


politik yaitu deliberative, forensic dan deminstatif. Retorika deliberative
memfokuskan diri pada apa yang akan terjadi dikemudian bila diterapkan
sebuah kebijakan saat sekarang.

Retorika forensik lebih memfokuskan pada sifat yuridis dan berfokus


pada apa yang terjadi pada masa lalu untuk menunjukkan bersalah atau tidak,
pertanggungjawaban atau ganjaran. Retorika demonstartif memfokuskan
pada epideiktik, wacana memuji atau penistaan dengan tujuan memperkuat
sifat baik atau sifat buruk seseorang, lembaga maupun gagasan.

A. Proses retorika

Dalam berkomunikasi, tentunya ada sebuah informasi yang kita


sampaikan kepada seseorang. Informasi tersebut tentu akan sampai kepada
orang lain jika sudah mengalami sebuah proses. Proses tersebut terdiri dari
beberapa tahap, yaitu sumber, pesan, media, situasi, gangguan, penerima, dan
reaksi atau feedback. Ulasan dari berbgai tahap tersebut, antara lain sebagai
berikut :

1. sumber. Dalam menyampaikan sebuah informasi, sumber atau sender,


terlebih dahulu harus memikirkan atau mengemas perkataan apa yang
akan ia sampaikan. Istilah ini disebut encoding. Dengan adanya
encoding, pengirim atau pelakum memikirkan informasi apa yang
akan ia sampaikan. Kemudian informasi tersebut ditransfer ke dalam
otak dan disampaikan kepada pendengar menjadi sebuah simbol ataau
lambang, baik dalam bentuk kata-kata maupun gerak-gerik.
2. pesan. Sebuah ide atau pesan yang disampaikan oleh pelaku dapat
berupa pesan verbal ataupun non-verbal. Dalam penyampaian sebuah
pesan atau informasi, tentu tujuan utamanya yaitu untuk membuat
pendengar mempercayai apa yang sumber katakan, dan tujuan
pendengar yaitu untuk mendapatkan sebuah berita. Oleh karena itu,
ada hal0hal yang perlu diperhatikan dalam sebuah pesan
berkomunikasi, yaitu makna, simbol,, encod, dan decod. Encod adalah
proses untuk merumuskan sebuah oesan, baik dalam kata-kata maupun
isyarat. Encod figunakan oleh pengirim atau sumber. Sementara decod
adalah proses untuk menafsirkan makna yang disampaikan oleh
pengirim kepada penerima. Decod digunakan oleh penerima.
3. Media. Media yang digunakan dalam penyampaian informasi
beragam, ada media lisan dan media tertulis.
4. Situasi. Dalam berkomunikasi anda harus mengetahui dan
memehrhatikan situasi dan kondisi anda. Pembicara tidak boleh
menyamaratakan kondisi ketika berkomunikasi dengan semua pihak.
Perhatikan situasi dan pendengarnya.
5. gangguan. Dalam berkomunikasi biasanya sering terjadi gangguan
atau noise. Penggunaan kata-kata sukar dalam penyampaian informasi
juga bisa menjadi salah satu penyebab gangguan tercapainya tujuan
informasi tersebut.
6. penerima. Setelah mendapatkan pesan dari pengirim, maka pernerima
harus memahami isi pesan tersebut. Hal ini dapat memberikan nilai
positif untuk pendengar, yaitu bertambahnya pengetahuan atau
wawasan berdasarkan pesan yang disampaikan oleh pembicara.
7. umpan balik. Umpan balik atau feedback ini adalah tanggapan
penerima berdasarkan pesan yaang disampaikan oleh pengirim pesan.
Tanggapan tersebut dapat berupa tanggapan verbal atau non –verbal.
Salin bentuk tanggapan tersebut, ada juga tanggapan dari segi positif
atau negatif. Tanggapan ini akan bersifat positif apabila penerima
menyetujui isi pesan yang disampaikan dan begitu juga sebaliknya.
B. Jenis-Jenis Retorika
1) Monologika

Pengertiann monologika adalah ilmu tentang seni berbicara secara


monolog, dimana hanya ada seorang yang berbicara. Bentuk retorika yang
termasuk dalam monologika diantaranya pidato,kata sambutan, kuliah,
ceramah, dan deklamasi.

2) Dialogika

Pengertian dialogika adalah ilmu tentang seni berbicara secara


dialog, dimana dua orang atau lebih berbicara atau mengambil bagian
dalam suatu proses pembicaraan. Bentuk dialogika diantaranya diskusi,
Tanya jawab, perundingan, percakapan dan debat.

3) Pembinaan Teknik Bicara

Teknik berbicara adakag syarat bagi retorika. Oleh karena itu,


pembinaan teknik berbicara merupakan bagian penting dalam retorika
dimana perhatian lebih diarahkan pada pembinaan teknik bernapas, teknik
mengucap, bina suara, teknik berbicara dan bercerita.

4) Strategi Penyusunan Retorika

Menurut Aristoteles, ada lima strategi penyusunan retorika yang


dikenal dengan istilah “The Five Canons of Rhetoric”, antara lain:

5) Invention (Penemuan Bahan)

Pengertian invention adalah konstruksi atau pengembangan dari


suatu argumen yang relevan dengan tujuan pidato. Langkah ini meliputi
kemampuan untuk menemukan, mengumpulkan, menganalisis, dan
memilih materi yang tepat untuk pidato. Menurut Aristoteles argumen
harus dicari melalui rasio, moral, dan afeksi. Hal ini dianggap sebagai
bagian yang sangat penting.

6) Dispositio/Arrangement (Penyusunan Bahan/Materi)

Pengertian disposisi adalah penataan ide. Penataan ide akan


membantu pendengar memahami hubungan antar ide juga menghindari
kebingungan. Penataan ide yang efektif juga akan membuat pesan lebih
persuasif dengan membiarkan setiap ide membangun di atas apa yang
sudah dipresentasikan lebih dahulu dan membuat argumen lebih kuat.

7) Style/Elocutio (Gaya/Pemilihan Bahasa Yang Indah)

Pengertian style adalah cara penggunaan bahasa dalam


mengekspresikan ide. Penggunaan style yang efektif akan membuat pesan
lebih jelas, menarik dan powerful. Sebagai persuader yang efektif,
diharapkan dapat menggunakan bahasa yang secara efektif menyuarakan
argumen. Penggunaan bahasa harus diperhatikan sehingga tidak
menimbulkan kesalahpahaman.

8) Memory (Mengingat Materi)

Memory berkaitan dengan kemampuan untuk mengingat tentang


apa yang akan dikatakan. Pada zaman dahulu, hal ini berarti mempelajari
cara mengingat ide dalam urutan untuk mempresentasikan mereka dengan
bahasa yang telah disususn. Pada masa kini, hal tersebut lebih pada
bagaimana memakai catatan atau manuskrip dari pada menghafal secara
keseluruhan.

9) Pronountiatio/Delivery (Penyampaian)
Pengertian delivery adalah bagian terakhir dari retorika. Delivery
melibatkan secara vokal dan fisik dalam mempresentasikan speech.
Penyampaian sangat penting karena orang lebih memperhatikan ide yang
dipresentasikan secara menarik dan powerful. Seharusnya, delivery
mempresentasikan ide sesuai bobotnya dan tidak untuk membuat ide
lemah tampil lebih kuat.

C. Kesimpulan

Poses retorika ada 7 : sumber, peran, media, situasi, gangguan


penerima, umpn balik. Jenis jenis retoritka : monologika, dialogika,
pembinaan teknik berbicara, strategi penyusunan retorika, Invention
(Penemuan Bahan), Dispositio/Arrangement (Penyusunan Bahan/Materi),
Style/Elocutio (Gaya/Pemilihan Bahasa Yang Indah), Memory (Mengingat
Materi), Pronountiatio/Delivery (Penyampaian).
Daftar Pustaka

https://bintangmakmur-id.com/portfolio/tahap-retorika-sebagai-proses-komunikasi/
diakses pada tanggal 1 Juli 2021 pukul 12.00

https://id.wikipedia.org/wiki/Retorika diakses pada tanggal 1 Juli 2021 pukul 12.30

https://www.pelajaran.co.id/2020/24/retorika.html diakses pada tanggal 1 Juli 2021


pukul 13.00

Anda mungkin juga menyukai