Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ANGKATAN : IV
NAMA MATA PELATIHAN : BELA NEGARA KEPEMIMPINAN PANCASILA
NAMA PESERTA : SYARIFAH ASMAWATI, S.K.M
NOMOR DAFTAR HADIR : 35
LEMBAGA PENYELENGGARA : BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
PELATIHAN MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
A. POKOK-POKOK PIKIRAN
Kepemimpinan (leadership) :
2. Leadership has nothing to do with titles ( Kepemimpinan tidak ada hubungan nya
dengan gelar/stat)
3. Leadership has nothing to do with personal attributes (orang yang memiliki charisma
tidak otomatis bisa memimpin,orang itu keras/lembut)
Pengertian Pemimpin adalah seseorang yang karena kecakapan- kecakapan pribadinya dengan
atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk
mengerahkan usaha bersama ke arah pencapaian sasaran-sasaran tertentu ( Webster”S New
Standard Dictionary. Mc.Loughlin Brother’s Inc. ).
Selanjutnya ada 3 (tiga) tingkatan kecerdasan atau kecakapan yang harus dimilik oleh
pemimpin yaitu :
a. Kecerdasan intelektual dimana kecerdasan ini dapat diperoleh dari jalur pendidikan formal
maupun autodidak
b. Kecerdasan emosional, kecerdasan ini tidak diperoleh dari jalur Pendidikan formal dimana
seseorang pemimpin belajar dengan mendengar
c. Kecerdasan spiritual, kecerdasan yang selalu menyandarkan semua hal kepada Tuhan
Untuk menemukan potensi kepemimpinan sebagai ASN yang professional maka kita harus
mampu mengasah 3 (tiga) tingkatan kecerdasan tersebut diatas, seorang pemimpin tidak saja
harus memiliki kemampuan intelektual yang baik dalam memimpin bawahan dan
pengambilan keputusan tetapi juga harus mampu menunjukkan kecerdasan emosional dan
spiritual dalam bentuk terjalinnya hubungan yang baik dengan atasan dan bawahan.
Melestarikan budaya.
Berikut ini beberapa manfaat yang didapatkan dari bela negara yaitu:
Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotisme sesuai dengan kemampuan diri.
Membentuk iman dan taqwa pada agama yang dianut oleh individu.
Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, tidak disiplin.
Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat dan kepedulian antar sesama.
Persoalan kita sekarang adalah bagaimana wujud penyelenggaraan keikutsertaan warga negara dalam
usaha pembelaan negara? Warga Negara Indonesia dapat turut berupaya dalam usaha pembelaan
negara melalui:
1. Pendidikan kewarganegaraan.
3. Pengabdian sebagai prajurit tentara nasional Indonesia secara suka rela atau secara
wajib .
1. Siskamling
5. Perlawanan rakyat (wanra) yaitu bentuk partisipasi rakyat langsung dalam bidang pertahanan.
6. Pertahanan sipil (hansip) yaitu kekuatan rakyat yang merupakan kekuatan pokok unsur –
unsur perlindungan masyarakat yang dimanfaatkan dalam menghadapi bencana akibat perang
dan bencana alam serta menjadi sumber cadangan nasional untuk menghadapi keadaan luar
biasa
Adapun contoh bela negara dalam kehidupan sehari-hari dizaman sekarang di berbagai lingkungan
yaitu;
Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam keluarga (lingkungan keluarga).
Menciptakan suasana rukun, damai dan aman dalam masyarakat (lingkungan masyarakat).
Perlindungan untuk segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia (militer)
Mencerdaskan kehidupan bangsa (Pendidikan/informasi)
Memajukan kesejahteraan umum(ekonomi) dan
Ikut dalam melaksanakan ketertiban dunia (diplomasi)
Potensi Dasar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tercermin dalam Astra Gatra.
Astagatra atau bisa disebut 8(delapan) gatra merupakan model perangkat hubungan bidang- bidang
kehidupan manusia dan budaya di atas bumi ini.
b. Kehidupan sosial :
1. Ideologi
2. Politik
3. Ekonomi
4. Sosial Budaya
5. Pertahanan Keamanan
Astragatra merupakan potensi tetapi juga berakibat buruk jika tidak didukung oleh sumber
daya manusia yang berkualitas.
Teori Maslow hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat duniawi,
poin-poin teori maslow sebagai berikut :
1. Aktualisasi Diri
2. Penghargaan Kasih Sayang
3. Rasa Aman
4. Kebutuhan Fisiologis
Kehidupan social budaya bangsa yang di jiwai kepribadian nasional berdasarkan Pancasila
Mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan social budaya masyarakat Indonesia
berdasarkan Pancasila
Mampu tangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
Pertahanan Keamanan
Mampu pelihara stabilitas pertahanan keamanan negara
Mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya
• Mampu mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman
2. PENERAPAN
.......................................