BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Uraian Pekerjaan
1.2 Pembiayaan
1.3 Organisasi Kerja Penyedia Jasa
1.4 Tujuan Strategi Pengelolaan dan Rencana Pelaksanaan (SRPR)
1.5 Kerangka Kerja Hukum
1.5.1 Peraturan Pemerintah Indonesia
1.5.2 Kebijakan Safeguard Bank Indonesia
Pekerjaan ini dibiayai dengan dari sumber pendanaan Pekerjaan ini dibiayai dengan Loan
No. IBRD No.8711-ID dan AIIB No.000010-IDN Dengan Jangka waktu Pelaksanaan
Pekerjaan : 240 (Dua ratus empat puluh) hari kalender.
1.2 Pembiayaan
Pembiayaan untuk kegiatan Penyelenggaraan Sistem manajemen Keselamatan
Konstruksi (SMKK) yang tertuang dalam dokumen lelang antara lain :
1. Pelaksaan K3
Adapun persyaratan dan ketentuan spesifikasi yang tertulis dalam spektek dan dokumen
lelang menjadi acuan dalam pengadaan dan pelaksanaan yang dilakukan oleh
penyedia jasa. Apabila tidak tertuang dalam dokumen, maka penyedia jasa mengikuti
keputusan dari direksi teknis dan PPK untuk ketentuan spesifikasi dalam pengadaan maupun
pelaksanaan K3.
Direktur Utama
Kepala Proyek
5. Rambu Penanda
Digunakan untuk peringatan jarak jauh yang
mampu memberikan peringatan kepada
pengguna jalan secara sekilas tanpa
mengganggu aktivitas mengemudi. Rambu ini
berfungsi sebagai intimidasi kepada para
pengguna jalan dan
angkutan proyek agar waspada dan berhati-hati
saat melewati daerah
tersebut.
6. Penghalang Lalu Lintas
Penghalang lalu lintas atau barikade dibuat
dengan bahan pvc yang dilapisi dengan cat
warna merah dan putih sebagai simbol
perlindungan area kerja maupun sebagai
pembagi jalur jalan.
Barikade digunakan untuk memandu lalu
lintas agar tidak melewati pekerjaan yang telah
selesai dikerjakan seperti perkerasan jalan atau
lokasi peralihan
1. Perekrutan
a. Perjanjian Kerja
Seperti diatur oleh undang-undang ketenagakerjaan, yaitu bab 1 pada pasal definisi
umum no.14. Perjanjian kerja adalah perjanjian yang dibuat antara pekerja/karyawan
dan pengusaha atau majikan. Perjanjian yang dibuat antara pekerja/karyawan dan
pengusaha atau majikan. Perjanjian tersebut berisi persyaratan kerja, hak dan kewajiban
dari kedua belah pihak. Perjanjian kerja tidak dibuat dengan batas waktu, kecuali jenis
pekerjaan yang terkait adalah sementara/musiman. Jika perjanjian berlaku untuk waktu
tertentu, durasi tidak dapat lebih dari 2 tahun. Perjanjian jenis ini hanya dapat
diperpanjang sebanyak satu kali, untuk periode tidak lebih dari
1 tahun.
b. Masa Percobaan
Masa Percobaan dilakukan tidak boleh lebih dari 3 bulan, guna
menganalisa dan mengevaluasi hasil kinerja tenaga kerja.
c. Jam Kerja
Pada umumnya,jam kerja di Indonesia adalah sebagai berikut : 40 jam/minggu, ini
berarti 7 jam/hari selama 6 hari dalam seminggu, atau 8 jam/hari selama 5 hari
seminggu.
d. Lembur
Lembur maksimal selama 3 jam sehari atau 14 jam dalam seminggu, lembur
harus dilakukan dengan persetujuan dari karyawan. Maka dari itu, karyawan memiliki
hak untuk menerima upah lembur, dan karyawan yang bekerja selama hari libur juga
harus menerima upah lembur.
e. Upah Minimum
Upah minimum tergantung pada tiap-tiap daerah (kota atau provinsi). Perusahaan
harus mematuhi standar upah minimum yang berlaku. Perusahaan tidak berkewajiban
untuk membayar jika pada hari tertentu
karyawan tidak dapat bekerja.
2. Pengelolaan Basecamps
Pembuatan jadwal berkala untuk kebersihan dan kerapian basecamp menjadi tanggung
jawab penyedia jasa. Melakukan pengecekan baik kondisi maupun peralatan yang ada
pada lokasi. Melalui pelaporan dan pemantauan kondisi lewat lembar monitoring harian
sebagai bukti untuk monitoring kelengkapan dan peralatan yang ada pada Basecamp serta
kondisinya.
Umumkan Hasil
Inventarisasi dan Inventarisasi Aset dan Identifikasi Tim Penanggulangan
Identifikasi Dampak
- Polusi udara-Debu dari mobilisasi material yang mengganggu pernapasan masyarakat yang dilalui
- Polusi kebisingan-dampak dari kegiatan pengecoran maupun saat mobilisasi material. Resiko Kecil
Pekerjaan Plesteran Pekerjaan Plesteran
1 PC : 3 PP
- Polusi kebisingan-dampak dari kegiatan pembesian maupun saat mobilisasi material.
- Polusi tanah-dampak dari sisa potongan yang tidak terbuang dapat mencemari tanah dan merusak tanaman
Siaran 1 PC : 2 PP Pekerjaan siaran Resiko Kecil
Polusi udara-Debu yang terdampak saat proses penggalian dari material galian yang beterbangan
Pemasangan bronjong Pekerjaan bronjong kawat - Penempatan sisa potongan kawat pada lahan masyarakat sekitar yang bersinggungan dengan lokasi pekerjaan
dia 3 mm galvanis galvanis Resiko Kecil
2. Pemantauan Dampak
Pemantauan dimaksudkan untuk memberikan penilaian obyektif pada dampak yang terjadi
serta kesesuaian penanganan dampak yang terjadi.
3. Audit Penyelesaian
Tidak hanya merekan pencapaian akhir, akan tetapi juga menarik pemantauan dampak untuk
menentukan apakah sudah menekan atau menghilangkan dampak yang terasa pada masyarakat
sekitar proyek.
APOLINARIO DA SILVA
Direktur Cabang
KODE ETIK PERUSAHAAN
KODE ETIK PERUSAHAAN
DAFTAR ISI................................................................................................. 60
KATA SAMBUTAN MANAJEMEN KSO ............................................................. 61
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 62
A. LATAR BELAKANG ............................................................................ 62
B. TUJUAN .... ...................................................................................... 62
C. VISI DAN MISI .................................................................................. 63
II. NILAI DAN DASAR K3 PERUSAHAAN........................................................ 63
A. NILAI - NILAI PERUSAHAAN ................................................................ 63
B. FAKTOR PENUNJANG K3................................................................... 64
C. MANFAAT BUDAYA K3 DI TEMPAT KERJA ........................................... 64
D. KESETARAAN GENDER DAN KESEMPATAN KERJA ............................... 64
III. RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN
(RK3L) ..................................................................................................... 65
A. KOMITMEN ATAS KEBIJAKAN K3L DAN SASARAN TARGET K3L........... 65
B. SASARAN DAN PROGRAM K3L ........................................................... 66
C. IMPLEMENTASI ................................................................................... 67
IV. PEDOMAN PERILAKU PERUSAHAAN
.................................................................. 68
V. PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PELAPORAN .................................................71
A. SOSIALISASI
........................................................................................................ 71
B. KOMITMEN DAN TANGGUNG JAWAB
.......................................................... 71
C. PELANGGARAN
.................................................................................................. 71
D. MEKANISME PELAPORAN PELANGGARAN ................................................ 71
E. PENANGANAN PELANGGARAN
...................................................................... 72
F. SANKSI
................................................................................................................. 72
VI. PENUTUP
.................................................................................................................... 73
I. KATA SAMBUTAN MANAJEMEN
Semua karyawan tetap, paruh waktu, ataupun karyawan kontrak memiliki kewajiban
hingga Direksi sekalipun wajib untuk mengikuti Kode Etik dan mematuhi semua
kebijakan dan prosedur Perusahaan, serta semua undang- undang, aturan dan peraturan
yang berlaku di negara. Kode Etik Perusahaan ini kami terapkan demi tercapainya satu
kesatuan perusahaan yang baik dan besar dari sekarang sampai kedepanya. Peran
masing- masing individu dalam perusahaan sangatlah penting, dimana untuk menjaga
hubungan yang harmonis antar karyawan, baik antar sesama karyawan sampai dengan pihak
luar harus senantiasa menaati Kode Etik Perusahaan yang berlaku tanpa pandang
perbedaan.
Dan sebagai bagian dari pengelolaan perusahaan yang baik, kami percaya bahwa
penerapan Kode Etik Perusahaan yang menyeluruh dan berkesinambungan akan
memberikan pondasi yang kuat dan akan semakin meningkatkan kepercayaan diri untuk
menghadapi tantangan dalam kondisi apapun.
II. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kode Etik berfungsi sebagai panduan agar kita bertindak secara etis dan sesuai
dengan hukum yang berlaku saat kita melakukan pekerjaan di manapun dan
kapanpun. Kode ini menjelaskan standar-standar yang perlu kita patuhi dalam
menjalankan nilai-nilai Perusahaan, begitu juga dengan Undang-Undang, peraturan,
dan kebijakan tertentu yang terkait.
Istilah K3 atau Keselamatan dan kesehatan kerja saat ini sudah sangat nyaring
terdengar apalagi dikalang para pekerja suatu industry ataupun pabrik, dengan
adanya slogan “zero accident” maka istilah K3 semakin akarab dengan telinga
masyarakat. Akan tetapi, tidak bayak orang yang mengetahui apa itu K3 dan hanya
mendengar sepintas mengenai istilah K3 ini.
B. TUJUAN
Program keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan untuk memberikan iklim yang
kondusi bagi para pekerja untuk berprestasi, setiap kejadian baik kecelakaan dan
penyakit kerja yang ringan maupun fatal harus dipertanggungjawabkan oleh pihak-
pihak yang bersangkuta.
Tujuan dari dibuatnya program keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk
mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat
hubungan kerja. Beberapatujuan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah
:
1 Mencegah kerugian fisik dan finansial baik dari pihak karyawan dan
perusahaan.
2 Pencegah terjadinya gangguan terhadap produktivitas perusahaan.
3 Penghemat biaya premi asuransi.
4 Penghindari tuntutan hukum dan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan
kepada karyawannya
● VISI
Untuk menjadi Perusahaan Konstruksi yang terpercaya dalam Infrastruktur Sumber
Daya Air, Tenaga Air, Bangunan dengan Rekayasa yang Efektif dan Efisien,
Manajemen Proyek dan Strategi Kerjasama.
● MISI
Menyediakan Jasa Konstruksi Profesional yang berfokus pada Infrastruktur
Sumber Daya Air, Pembangkit Listrik Tenaga Air dan Bangunan dengan metode,
teknologi, sumber daya, dan sistem yang terpercaya, efektif, dan memberi kepuasan
stakeholder.
B. FAKTOR PENUNJANG K3
● Komitmen Manajemen Terhadap Keselamatan Kerja
● Peraturan dan Prosedur Keselamatan Kerja
● Komunikasi
● Keterlibatan Pekerja dalam Keselamatan Kerja
● Lingkungan Sosial Pekerja
● Perilaku Keselamatan Kerja
● Kepemimpinan Keselamatan (Safety Leadership)
C. IMPLEMENTASI
A Safety Induction
Seluruh orang, baik itu pekerja, tamu atau subcontractor sebelum memasuki
area kerja harus mendapatkan safety induction untuk
memberikan informasi yang cukup kepada mereka apa yang boleh dilakukan
dan yang tidak boleh dilakukan di lokasi kerja, project
overview,policy, emergency respon, serta bahaya dan risikonya, APD, dan sikap
kerja aman. Setiap orang mungkin memerlukan katagori penjelasan
informasi yang berbeda.
E Meeting P2K3
Meeting P2K3 dapat disebut sebagai management review meeting wajib
dilaksanakan sekurang kurangnya sekali dalam sebulan, hal ini merujuk kepada
Kepmenaker No.155/MEN/1984 Pasal 6 yang mengatakan rapat P2K3 wajib
dilaksanakan minimal 1 kali tiap satu bulan.
Project manager dan Line management harus melakukan Management
Review. Pertemuan ini akan meninjau pelaksanaan standard cara kerja yang aman
dan rencana strategis lainnya dalam rangka program
pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
F Evaluasi Resiko
Dalam Manajemen Risiko K3L yang meliputi proses identifikasi bahaya pada
Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan untuk menilai risiko, menentukan
tindakan untuk menghilangkan, memantau dan mengurangi Risiko secara terus
menerus.
● Identifikasi dan Daftar Bahaya
● Penilaian Resiko
● Job Safety Analysis (JSA) / Analisa Keselamatan Kerja
● Pengendalian Resiko
● HSE Promotion dan Preventif
SOSIALISASI
Sosialisasi merupakan tahapan penting dalam penerapan Code of Conduct (COC).
Pelaksanaan sosialisasi dilakukan oleh Tim K3 Perusahaan yang dikoordinasikan
oleh unit SDM. Perusahaan bertanggung jawab terhadap sosialisasi COC agar
berjalan efektif dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
● Membangun komitmen bagi seluruh pihak-pihak yang berkepentingan dengan
Perusahaan.
● Mewujudkan kesadaran dari pihak-pihak terkait untuk melaksanakan
COC ini.
● Memberikan kesadaraan kepada Karyawan bahwa COC merupakan bagian tak
terpisahkan dari praktik bisnis dan penilaian kinerja seluruh Karyawan Perusahaan.
● Melengkapi peraturan Perseroan dengan sanksi atas pelanggaran yang terjadi dan
membangun sistem untuk memantau penerapan Pedoman Etika dan Perilaku.
● Jika diperlukan pelatihan terhadap peneratan COC yang berkaitan dengan K3 di
proyek maka akan dilaksanakan pelatihan dengan Jasa Pelatihan K3 yang
berkompeten.
C. PELANGGARAN
Pelanggaran COC merupakan tindakan tidak disiplin dan akan ditangani oleh Direktur
Cabang Pengembangan Usaha. Setiap Insan Perusahaan yang mengetahui terjadinya
pelanggaran atas setiap fakta yang menyimpang terhadap COC wajib melaporkan
kepada Atasan Langsung dan Direktur Cabang SDM.
● Segenap Insan Perusahaan dan pihak eksternal Perusahaan (Pelanggan, Mitra Usaha
dan
● Masyarakat) dapat melaporkan kesalahan pelanggaran COC dan Perusahaan
wajib menindaklanjuti pelaporan yang berpotensi merugikan secara materiil dan
dapat merusak citra Perusahaan yang antara lain disebabkan oleh penyimpangan,
manipulasi dan lain sebagainya.
● Pengungkapan harus dilakukan dengan itikad baik dan bukan merupakan suatu
keluhan pribadi ataupun didasari kehendak buruk/fitnah.
● Pelapor wajib mencantumkan identitasnya dengan jelas pada laporan yang
dibuat, disertai dengan bukti pendukung yang relevan. Penerima laporan wajib
merahasiakan identitas pelapor.
● Perusahaan wajib menindaklanjuti setiap laporan yang diterima sesuai prosedur
dan mekanisme yang berlaku.
● Perusahaan juga akan menyediakan perlindungan hukum sebagaimana ketentuan
peraturan
● perundangan yang berlaku.
E. PENANGANAN PELANGGARAN
Direktur Cabang SDM atau Pejabat Penanganan Pelanggaran Pedoman dan Etika
berdasarkan hasil penyelidikannya akan membuat keputusan tentang ada/tidaknya
pelanggaran terhadap Pedoman Etika dan Perilaku serta memberikan sanksi.
Pihak-pihak yang dinyatakan melanggar Pedoman diperkenankan untuk
mengajukan pertimbangan kembali atas keputusan tersebut.
F. SANKSI
● Perusahaan memberikan sanksi tegas dan konsisten kepada Insan Perusahaan
yang melakukan pelanggaran COC sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam
Perusahaan.
● Sanksi bagi Karyawan yang melakukan pelanggaran diputuskan oleh Atasan
Langsung atau Direksi sesuai dengan tingkat kesalahannya setelah mendapat laporan
atas pelanggaran yang dilakukan oleh Karyawan yang bersangkutan.
● Direksi memberikan arahan atas tindakan pembinaan, sanksi disiplin dan/atau
tindakan lainnya serta pencegahan yang harus dilaksanakan oleh Atasan Langsung
di lingkungan masing‐masing.
● Sanksi bagi Direksi yang melakukan pelanggaran diputuskan oleh Dewan
Komisaris.
● Sanksi bagi Dewan Komisaris yang melakukan pelanggaran diputuskan oleh
Pemegang Saham.
● Bila Mitra Kerja atau Pemangku Kepentingan lain yang melakukan
pelanggaran, maka akan dikenakan ketentuan sebagaimana yang tertuang dalam
kontrak. Apabila terkait dengan tindak pidana dapat diteruskan kepada pihak
yang berwajib.
● Jika kondisi yang ada melibatkan pelanggaran hukum, permasalahan dapat
diteruskan kepada pihak yang berwajib.
VII. PENUTUP
Pedoman Etika dan Perilaku ini didasarkan kepada semangat untuk menerapkan prinsip-
prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan Nilai-Nilai Dasar/Budaya
Perusahaan dan telah melalui kesepakatan bersama dalam pelaksanaannya atas nama
PT. KALAPA SATANGKAL MAKMUR SEJAHTERA Setiap Manajemen dan Karyawan
perusahaan wajib memahami Pedoman Etika dan
Perilaku serta menjalankannya dalam kegiatan operasional sehari-hari. Kami akan selalu
mengkaji Pedoman Etika dan Perilaku ini secara berkesinambungan dan melakukan evaluasi
atas pelaksanaannya.
APOLINARIO DA SILVA
Direktur Cabang
√ Tidak ada penangguhan atau penghentian kontrak : Pengguna Jasa tidak menangguhkan at
menghentikan kontrak dan / atau mencairkan Jaminan Pelaksanaan pada pelaksanaan kontr
pekerjaan karena alasan yang berkaitan dengan kinerja Lingkungan, Sosial, Kesehatan, atau Keselamat
Kerja (ESHS) sejak tanggal yang ditentukan dalam Bagian V, Kriteria Kualifikasi, dan Persyaratan.
- - - -
APOLINARIO DA SILVA
Direktur Cabang
MATRIX LSK3
Lampiran Matrik LKS3 Pada Laporan Kemajuan Pekerjaan NTG-CW-9: LANJUTAN REMEDIAL BENDUNGAN HALIWEN DAMPAK
TERHADAP LINGKUNGAN
I.PEKERJAAN PERSIAPAN
Item Pekerjaan yang Jenis Berapa Metode yang Lokasi Jangka Evaluasi Lokasi yang Jangka Pemberi
waktu Waktu
dikerjakan dampak yang besar dampak digunakan dalam pekerjaan yang penanganan Penerapan terdampak Evaluasi arahan dan
terjadi yang dirasakan penanganan terdampak Metode penanggung jawab
teknis
TERHADAP SOSIAL
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Jenis Jenis Besaran Dampak yang Survey Metode Titik lokasi Waktu yang Sumber Pengawas Pemberi
Pekerjaan dampak dampak yang ditimbulkan Lokasi yang Penanganan yang diperlukan dalam Dana dan Kebijakan
yang dirasakan Terkena Yang akan terdampak pemantauan Penanggung
dialami Dampak diterapkan Jawab
: Petugas K3 :
Tanggal :
1. PEKERJAAN.............................
Jenis Pekerjaan Identikasi Permasalahan Besar Dampak Metode Pencegahan Hasil Identifikasi Setelah
Yang Diraakan Yang Dilakukan Penerapan Pencegahan
Yang Dilakukan
Sebagai pemilik sah dari lahan berdasarkan bukti sah kepemilikan No.
............................., Tanggal ….......... Atau bukti sah lainnya berupa
….......................................... (jelaskan), dengan ini menyatakan bahwa Saya setuju
memberikan ijin lahan saya untuk digunakan oleh …..................................
(jelaskan)......untuk dapat digunakan pada konstruksi …................................... Shingga
dapat bermanfaat bagi kepentingan umum.
Lokasi Lahan :
Ukuran Lahan yang disumbangkan :
Ukuran sisa lahan : Guna
sisa lahan : Status
Kepemilikan lahan :
(mohon jelaskan batasan lahan dan status kepemilikan lahan serta peta bidang lahan dengan tanda-
tanda orientasi yang jelas).
...................................... ) (
...................................... )
Pemilik Lahan Penyewa
Catatan : Salinan asli dari surat ini untuk disimpan oleh pemberi sumbangan lahan dan oleh
forum masyarakatsebagai bagian dari proposal. Salinan dari surat ini harus disimpan di kantor
kelurahan/desa.
INTERAKSI DENGAN PEMBUAT PERATURAN
No. Daftar Lokasi Tanggal Pengajuan Tanggal Dikeluarkan Tanggal Diserahkan Kepada SE Status Area
No. Nama Jumlah Inspeksi Jumlah Inspeksi Kelengkapan Kekurangan Laporan Status
Penuh Parsial
APOLINARIO DA SILVA
Direktur Cabang