Anda di halaman 1dari 11

Praktikum Mekanika Tanah

Laboratorium Tambang

M-II
SIFAT FISIK TANAH
Disusun Oleh :
Nama : Abdul Latif
NPM : 10070119013
Shift/Kelompok : V (Lima) / 1(Satu)
Hari/Tanggal Praktikum : Rabu / 29 September 2021
Hari/Tanggal Laporan : Rabu / 29 September 2021
Asisten : 1. Muhammad Farhan Hidayat S.T
2. Dhafaa AlAthur M.Y.

Acc Laporan Nilai Akhir

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1443 H / 2021 M
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kepada allah SWT. karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan, dengan segala
nikmat dan hidayahnya laporan awal yang berjudul “Sifat Fisik Tanah“ dapat
selesai dengan tepat waktu. laporan ini saya buat dengan tujuan memenuhi
tugas sebagai laporan akhir yang diberikan instruktur.
Laporan ini saya buat sebagai syarat bahwasanya saya mengikuti
kegiatan praktikum yang diselenggarakan oleh laboratorium tambang. Saya
menyadari bahwa laporan yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi proses maupun penyusunannya masih terdapat kesalahan. Untuk itu
saya mohon maaf apabila dalam laporan kali ini terdapat kesalahan.
Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang terkait terutama para instruktur Laboratorium tambang Universitas
Islam Bandung yang telah membantu dan membimbing saya dalam pembuatan
laporan ini dengan membimbing saya dalam membuat laporan kali ini

Bandung, 29 September 2021


Mahasiswa

Abdul Latif
NPM:10070119013

i
DAFTAR ISI

HALAMAN
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
M-II SIFAT FISIK TANAH................................................................................II-1
2.1 Tujuan Pengujian……………………………………….............II-1
2.2 Landasan Teori……………………………………………….....II-1
2.2.1 Geomekanika II-1
2.2.2 Mekanika Tanah II-1
2.2.3 Mekanika Batuan II-2
2.2.4 Jenis Tanah II-2
2.2.4 Sifat Fisik Tanah II-3
2.3 Alat dan Bahan………………………………………………...............II-5
2.3.1 Alat II-5
2.3.2 Bahan II-5
2.4 Prosedur……………………………………………………..................II-5
2.5 Rumus yang Digunakan…………………………………..................II-6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….II-8

ii
M – II
SIFAT FISIK TANAH

2.1 Tujuan Pengujian


Adapun tujuan dilakukannya pengujian sifat fisik tanah adalah untuk
menentukan kadar air alami yang dimiliki tanah dan massa jenis tanah yang
nantinya dapat diketahui sifat fisiknya.

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Geomekanika
Geomekanika adalah suatu ilmu mekanika yang melakukan penerapan
prinsip – prinsip terhadap rekayasa dan geologi pada perilaku tanah ataupun
batuan. Ataupun geomekanika itu sendiri merupakan bagian ilmu dari mekanika
yang mempelajari mengenai kerak bumi serta proses – proses yang berkembang
didalamnya yang mana akibat dari adanya efek fisik alami seperti konsolidasi.
Konsolidasi merupakan proses deformasi/pengecilan volume yang terjadi
terhadap tanah secara kontinu yang disebabkan karena adanya tegangan total
yang hilang. Aplikasi geomekanika dalam dunia pertambangan ini bermanfaat
sebagai ilmu untuk pembuatan sistem jenjang pada pertambangan maupun
untuk menjaga kestabilan lereng di sekitar penambangan dengan memanfaatkan
kekuatan batuan yang digunakan.
2.2.2 Mekanika Tanah
Mekanika tanah merupakan suatu cabang ilmu geoteknik dalam ilmu
teknik sipil. Mekanika tanah sangat bermanfaat sebagai mana dalam
perencanaan galian tanah, pembuatan terowongan bawah tanah, pembuatan
gedung, perencanaan dalam pembuatan bendungan, serta dalam perencanaan
pembuatan bangunan penahan longsor.

II-1
II-2

2.2.3 Mekanika Batuan


Batuan merupakan kumpulan-kumpulan satu atau lebih mineral yang
telah mengalami pembekuan dan menjadi keras. Batuan sangat berbeda dengan
tanah, dimana tanah merupakan material lepas yang rapuh dan terletak dekat
dengan permukaan bumi. Mekanika batuan merupakan ilmu teoritis dan terapan
mengenai sifat mekanik batuan, yang berkaitan dengan respon batuan atas
medan gaya dari lingkungan sekitar (Deere, D.V., dalam Stagg & Zienkiewicz,
1968). Mekanika batuan ini merupakan cabang ilmu dari geomekanika. Maka
batuan memiliki peran yang sangat penting dalam proses penambangan seperti
untuk pembuatan terowongan, penggalian, peledakan, pemboran dan lain
sebagainya. Di dalam batuan terdapat sifat fisik dan mekanik, diantaranya :
1. Sifat fisik batuan, yaitu :
a. Porositas, merupakan perbandingan volume pori-pori yang diisi oleh
fluida dengan volume total batuan.
b. Kecepatan aliran fluida, merupakan kecepatan rata-rata alir fluida dalam
satuan luas.
c. Permabilitas, merupakan kemampuan fluida mengalir pada batuan.
d. Densitas batuan, yaitu perbandingan berat dengan volume batuan.
2. Sifat mekanik batuan, yaitu :
a. Kuat Tarik dan kuat tekan
b. Modulus elastisitas dan rasio poisson
Dari kedua sifat batuan ini dapat diuji secara langsung di lapangan
maupun di laboratorium. Biasanya untuk menentukan sifat fisik batuan ini dapat
dilakukan dalam satu sampel, dengan melakukan uji sifat fisik terlebih dahulu
yang tidak merusak bagian batuan kemudian melakukan uji sifat mekanik batuan
yang dapat merusak batuan.
2.2.4 Jenis Tanah
Pada umumnya jenis-jenis tanah ini terbentuk dari beberapa macam
ukuran partikel penyusunnya. Ukuran dari partikel tanah sendiri sangat bervariasi
terdiri dari 0,001 mm hingga lebih dari 100 mm (Hardiyatmo, 1992).
1. Kerikil, merupakan kepingan batuan yang biasanya mengandung partikel
kuarsa dan feldspar.
2. Pasir, mengandung sebagian kuarsa dan feldspar.
3. Lanau, terdiri dari butiran kuarsa yang sangat halus dan pecahan mika
II-3

4. Lempung, partikel ini hanya dapat dilihat jika menggunakan mikroskop


karena ukurannya yang lebih kecil dari 2 mikron.
Setiap tanah yang ada di permukaan bumi ini memiliki berat jenisnya
sendiri. Penentuan berat jenis tanah dapat ditentukan apabila pengujian
dilakukan dengan mengukur beberapa tanah yang telah diketahui beratnya.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan cylinder ring untuk mengambil
sampel tanah yang nantinya diratakan dan diuji di laboratorium.
Tabel 8.1
Berat Jenis Tanah
Jenis Tanah Berat Jenis

Kerikil 2,65 – 2,68

Pasir 2,65 – 2,68

Lanau 2,62 – 2,68

Lempung Organik 2,58 – 2,65

Lempung 2,68 – 2,75

Humus 1,37

Gambut 1,25 – 1,80


Sumber : Hardiyatmo, 1992
2.2.4 Sifat Fisik Tanah
Sifat fisik merupakan sifat yang mencirikan karakteristik suatu benda yang
dapat diamati dari luar. Sedangkan sifat fisik tanah adalah sifat yang
berhubungan dengan elemen penyusun tanah yang ada. Pada umumnya sifat
fisik tanah ini dibagi kedalam beberapa bagian, diantaranya adalah :
1. Warna Tanah
Warna tanah adalah ciri-ciri yang dapat dilihat dengan sangat mudah pada
bagian luar tanah. Menurut (Thompson dan Throen, 1978) warna tanah
sangat penting untuk diketahui karena berhubungan dengan kandungan
bahan organik yang terkandung didalamnya seperti iklim, drainase tanah, dan
mineralogy tanah. Urutan warna tanah adalah hitam, coklat, karat, abu-abu,
kuning, serta putih (Syarief, 1979).
2. Tekstur
Tekstur pada tanah merupakan perbandingan antara fraksi pasir, debu, dan
juga tanah liat. Tekstur tanah ini berhubungan dengan plastisitas, keras,
II-4

permeabilitas, kesuburan, dan produktivitas tanah pada daerah geografis


tertentu (Hakim et al, 1986 )
3. Struktur
Struktur pada tanah ini berfungsi untuk menunjukkan ukuran partikel yang
terdapat pada tanah seperti pasir, debu, dan tanah liat. Struktur ini dapat
berkembang secara tunggal ataupun massive. Bentuk struktur yang biasanya
terdapat pada tanah ini ada empat macam, yaitu :
a. Bentuk gumpal
b. Bentuk l empung
c. Bentuk prisma
d. Bentuk bulat.
4. Kadar Air
Kadar air pada tanah ini merupakan perbandingan presentase terhadap
tanah kering. Kadar air dalam tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
keadaan iklim dan vegetasi yang berada di sekitarnya.
5. Infiltrasi
Infiltrasi merupakan proses masuknya air dari atas permukaan ke dalam
tanah. Hal ini dapat terjadi karena adanya pengaruh gravitasi ataupun gaya
kapiler yang dipengaruhi oleh tekanan yang terdapat pada air hujan saat
menyentuh permukaan tanah.
6. Ruang Pori Total
Ruang pori merupakan volume tanah yang diisi oleh udara dan air. Pada
tanah berpasir memiliki memiliki porositas yang lebih kecil dibandingkan
dengan tanah liat.
7. Kerapatan Isi (Bulk Density)
Kerapatan isi merupakan berat per satuan volume tanah kering yang sudah
di oven dengan satuan g/cc (Hakim et al, 1986). Dalam menentukan
kerapatan isi pada tanah metode yang sering digunakan adalah clod
gumpalan yang dimasukan kedalam cairan plastik yang nantinya akan
ditimbang beratnya.
8. Stabilitas Agregat
Pada stabilitas agregat ini merupakan ketahanan rata-rata agregat tanah
dalam melewati pendispersian yang diakibatkan oleh tetesan air huja yang
II-5

turun. Faktor yang mempengaruhi stabilitas agregat ini adalah bentuk dan
ukuran dari agregat itu sendiri.
9. Permeabilitas
Permeabilitas merupakan kemampuan suatu benda dalam meloloskan fluida,
dimana fluida yang mengalir akan mengisi ruang kosong yang terdapat di
dalam tanah.

2.3 Alat dan Bahan


2.3.1 Alat
Pada praktikum tentang sifat fisik tanah ini terdapat beberapa alat yang
dibutuhkan diantaranya :
1. Neraca Ohauss.
2. Container.
3. Oven.
4. Dongkrak.
5. Pisau.
6. Palu.
7. Sendok Semen.
8. Cylinder Ring.
2.3.2 Bahan
Dalam pengujian sifat fisik tanah ini digunakan berupa sampel tanah alim
yang berukuran sesuai dengan dimensi cylinder ring dan diuji secara langsung.

2.4 Prosedur
Dalam pengujian sifat fisik tanah ini terdapat beberapa tahanpan yang
perlu dilakukan diantaranya:
1. Bersihkan cylinder ring lalu ukur tinggi dan dimensinya menggunakan
stikmaat dan timbang beratnya
2. Masukan cylinder ring kedalam tanah lalu keluarkan menggunakan dongkrak
silinder
3. Potong menggunakan pisau dan bersihkan tanah yang berserakan pada
cylinder ring
4. Ukur berat sampel tanah lalu oven selam 24 jam dengan suhu 105 oC. setelah
dingin timbang kembali sampel agar mendapat berat kering.
II-6

2.5 Rumus yang Digunakan


Dalam pengujian sifat fisik tanah ini, data hasil pengujian dihitung
menggunakan beberapa rumus diantaranya
1. Massa Jenis (density)

...................................................................(2.1)

2. Kadar air (water content)

x 100%...................................................(2.2)

3. Derajat kejenuhan (Degree of saturation)

x 100%.............................(2.3)

4. Angka pori

.....................................................(2.4)

5. Porositas

x 100%......................................................(2.5)

.........................................................(2.6)

6. Hubungan angka pori dengan porositas

..............................................................(2.8)

.............................................................(2.10)

Keterangan : = Massa jenis tanah (gr/cm3)

M = Massa tanah alami (gr)


v = Volume tanah alami (cm3)
II-7

w = Kadar air (%)


Mw = Massa air (gr)
Md = Massa tanah kering (gr)
Sr = Derajat kejenuhan (%)
V = Volume total (cm3)

w = Massa jenis air (1 gr/cm3)

e = Angka pori

d = Massa jenis tanah kering (1gr/cc)

n = porositas (%)
Vp = Volume pori (cm3)
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2015, “Mekanika Batuan”. eprints.undip.ac.id. Diakses tanggal 29


september 2021 pukul 00.00WIB.

Muhammadin. 2007. “Pengeboran dan Preparasi Contoh”. Digilib.itb.ac.id.


Diakses tanggal 29 september 2021 pukul 00.05 WIB

Pamungkas. 2016, “Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi”. academia.edu


Diakses tanggal 29 september 2021 pukul 00.05 WIB.

Prof.Dr.Ir.Irwandy Arif, M. Sc. 2016 “Geoteknik Tambang” ebooks.co.id Diakses


tanggal 29 september 2021 pukul 00.10 WIB.

II-8

Anda mungkin juga menyukai